3
Delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan prinsip manajemen mutu tersebut adalah : Fokus pada pelanggan Suatu perusahaan/organisasi Harus memahami kebutuhan pelanggan karena pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan. Dan secara proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan. Kepemimpinan Penerapan prinsip kepemimpinan mengarah pada : 1. Menetapkan kebijakan mutu, struktur organisasi, mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya 2. Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi 3. Komitmen “continual improvement” sistem manajemen mutu Keterlibatan personel Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang sangat penting dalam prinsip manajemen mutu . Personnel semua level adalah inti organisasi : secara penuh harus ikut serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga: Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan dan mengevaluasi pelatihan serta memelihara catatan pelatihan

Delapan Prinsip Manajemen Mutu Pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001.doc

Citation preview

Page 1: Delapan Prinsip Manajemen Mutu Pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO 9001 :

2008 dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja. Delapan

prinsip manajemen mutu tersebut adalah :

Fokus pada pelanggan

Suatu perusahaan/organisasi Harus memahami kebutuhan pelanggan

karena pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu

organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan pelanggan baik saat

ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan

pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan. Dan secara

proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan.

Kepemimpinan

Penerapan prinsip kepemimpinan mengarah pada :

1. Menetapkan kebijakan mutu, struktur organisasi, mengidentifikasi

dan menyediakan sumber daya

2. Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil

bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi

3. Komitmen “continual improvement” sistem manajemen mutu

Keterlibatan personel

Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang

sangat penting dalam prinsip manajemen mutu . Personnel semua

level adalah inti organisasi : secara penuh harus ikut serta dalam

kelangsungan bisnis organisasi, sehingga:

Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang

Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan dan

mengevaluasi pelatihan serta memelihara catatan pelatihan

Mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia dan area kerja

untuk mencapai kesesuaian produk

Pendekatan proses

Dalam konteks ISO 9001:2008, pendekatan proses mensyaratkan

organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan

Page 2: Delapan Prinsip Manajemen Mutu Pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

melakukan peningkatan mutu berkelanjutan (continual quality

improvement). Pendekatan secara proses diperlukan saat menyusun

dan menerapkan sistem mutu. Hal ini menuntut setiap bagian/fungsi

untuk memiliki visi terhadap kepuasan pelanggan. Pendekatan proses

mencakup:

1. Orientasi hasil yang efektif

2. Sumber daya dan aktivitas dikendalikan sebagai proses

3. Secara sistematis mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang

digunakan untuk memastikan kesesuaian produk

Pendekatan sistem pada manajemen

Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi

pemahaman, dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait

untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan/organisasi

dengan efektif dan efisien.

Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan

interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas

dan efisiensi organisasi, sehingga suatu organisasi mampu:

Menetapkan sasaran mutu tiap proses

Menetapkan interaksi dan rangkaian proses

Memantau dan mengukur efektifitas tiap proses

Penyempurnaan berkelanjutan

Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap

organisasi sehingga Sasaran tetap organisasi dapat diketahui dan

ditetapkan dan kemudian juga organisasi mampu memantau kinerja

melalui sasaran mutu yang terukur tiap fungsi terkait dan level dengan

menggunakan peratalan seperti : audit internal, tinjauan manajemen,

corrective and preventive action

Pendekatan faktual pada pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan

informasi. Oleh karena itu pengambilan keputusan harus didasarkan

Page 3: Delapan Prinsip Manajemen Mutu Pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

pada: logika, analisa data, serta informasi yang tepat dan dapat

dipertangung jawabkan.

Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan

Organisasi dan pemasoknya/supplier saling tergantung, dan sudah

selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam

rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai.

Maka hubungan saling menguntungkan itu didasarkan pada:

1. Menetapkan dan mendokumentasikan persyaratan yang harus dipenuhi

oleh pemasok

2. Meningkatkan kemampuan kedua organisasi untuk lebih baik

3. Seleksi, meninjau dan mengevaluasi kinerja pemasok untuk

mengendalikan produk yang dipasok