17
7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 1/17 12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html BLEFARITIS A. PENDAHULUAN Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelo... Kolesistitis (cholecystitis) - Bagian ketiga Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kolesistitis meliputi pemeriksaan laboratorium (meski kurang akurat... Bishop Score - Nilai Bishop December, 9, 2015 MEDICINE STUFFS ~ Keep The Faith In Humanity ~ Contact us S ind ro mp ed ia SosMed Fi gh ti ng Hu ng er Shocking Shopping 12/12 The Most Shocking Deal of the Year Coming Soon di BliBli.com Artikel Medis Chart Me dNe ws Search. Home » bedah » obgyn » Dehisensi Luka Operasi Abdomen Dehisensi Luka Operasi Abdomen Luka dan penanganannya merupakan hal yang mendasar dalam praktek bedah. Setiap intervensi bedah akan menghasilkan sebuah luka. Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Tugas seorang ahli bedah adalah meminimalisir efek samping dari luka yang dibuat, menyingkirkan atau memperbaiki struktur yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan luka untuk mengembalikan fungsi. Penyembuhan luka merupakan hal yang telah lama dipelajari dalam sejarah perkembangan ilmu bedah. Secara empiris, para pendahulu mempelajari bahwa benda-benda asing dan jaringan-  jaringan yang mati harus disingkirkan dari luka. Pada abad 16, seorang ahli beranama Pare, membuktikan bahwa menindaki luka akut yang terbuka dengan benda-benda asing seperti mengolesinya dengan minyak, justru membuat luka menjadi semakin lama sembuh bahkan bisa mengakibatkan terjadinya sepsis. Efek samping dari sebuah luka yang dibuat dapat berupa penyembuhan yang lama, peningkatan morbiditas dan mortalitas, waktu perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama, serta dehisensi luka. Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada daerah berongga maupun pada daerah kompak. Dehisensi dapat berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit beserta lapisan jaringan lain. Pada daerah berongga seringkali tampak jahitan kulit masih utuh namun jahitan pada lapisan lebih dalam (lemak atau muskulatur) terlepas. Pada daerah kompak seperti ekstremitas jahitan kulit dapat terbuka sebagian atau keseluruhan dengan disertai jahitan pada jaringan subkutan sampai muskulatur. Dehisensi luka adalah terpisahnya lapisan-lapisan fascia pada luka operasi, hal ini merupakan komplikasi tersering dari infeksi 12/01/2013 Komunitas di Facebook® Terhubung dengan Teman, Keluarga, Teman Sekelas. Ayo Buat Profil! Popul ar Recen t Alat Medis Archiv e

Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 1/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html

BLEFARITIS

A.

PENDAHULUAN

Blefaritis adalah

radang pada

kelopak mata.

Radang yang

sering terjadi

pada kelopak

merupakan

radang kelopak

dan tepi kelo...

Kolesistitis

(cholecystitis) -

Bagian ketiga

Pemeriksaan

penunjang

Pemeriksaan

penunjang untuk

menegakkandiagnosis

kolesistitis

meliputi

pemeriksaan

laboratorium

(meski kurang

akurat...

Bishop Score -

Nilai Bishop

December, 9, 2015

MEDICINE STUFFS~ Keep The Faith In Humanity ~

Contact us Sindrompedia SosMed Fighting Hunger

Shocking Shopping 12/12The Most Shocking Deal of the Year Coming Soon di BliBli.com

Artikel Medis Chart Me dNe ws

Search.

Home » bedah » obgyn » Dehisensi Luka Operasi Abdomen

Dehisensi Luka Operasi Abdomen

Luka dan penanganannya merupakan hal yang mendasar dalampraktek bedah. Setiap intervensi bedah akan menghasilkan sebuah

luka. Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (

Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa

membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Tugas

seorang ahli bedah adalah meminimalisir efek samping dari luka

yang dibuat, menyingkirkan atau memperbaiki struktur yang rusak

dan mempercepat proses penyembuhan luka untuk mengembalikan

fungsi. Penyembuhan luka merupakan hal yang telah lama dipelajari

dalam sejarah perkembangan ilmu bedah. Secara empiris, para

pendahulu mempelajari bahwa benda-benda asing dan jaringan-

jaringan yang mati harus disingkirkan dari luka.

Pada abad 16, seorang ahli beranama Pare, membuktikan bahwa

menindaki luka akut yang terbuka dengan benda-benda asing

seperti mengolesinya dengan minyak, justru membuat luka menjadi

semakin lama sembuh bahkan bisa mengakibatkan terjadinya

sepsis. Efek samping dari sebuah luka yang dibuat dapat berupa

penyembuhan yang lama, peningkatan morbiditas dan mortalitas,

waktu perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama, serta

dehisensi luka.

Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada

daerah berongga maupun pada daerah kompak. Dehisensi dapat

berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit

beserta lapisan jaringan lain. Pada daerah berongga seringkali

tampak jahitan kulit masih utuh namun jahitan pada lapisan lebih

dalam (lemak atau muskulatur) terlepas. Pada daerah kompak

seperti ekstremitas jahitan kulit dapat terbuka sebagian atau

keseluruhan dengan disertai jahitan pada jaringan subkutan sampai

muskulatur.

Dehisensi luka adalah terpisahnya lapisan-lapisan fascia pada luka

operasi, hal ini merupakan komplikasi tersering dari infeksi

12/01/2013

Komunitas di Facebook®Terhubung dengan Teman, Keluarga, Teman Sekelas. Ayo Buat Profil!

Popul

ar

Recen

t

Alat

MedisArchiv

e

Page 2: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 2/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 2

TEMA

N ilai b ishop

adalah suatu

standarisasi

objektif dalam

memilih pasien

yang lebih cocok

untuk dilakukan

induksi

persalinan letak

verteks. ...

alergi anak

anastesi

pembedahan yang dalam. Tidak ada penyebab tunggal yang

bertanggung jawab untuk dehisensi luka, kombinasi dari beberapa

faktor diyakini mempengaruhi terjadinya dehisensi luka. Jika sistem

pendukung penyembuhan luka gagal beroperasi sebelum terjadinya

penyatuan fungsional dan struktural, maka tepi luka akan hancur.

Dehisensi luka sering terjadi pada luka-luka post operasi abdomen.

Dehisensi luka operasi abdomen adalah komplikasi berat dari luka

post operasi yang sering terjadi. Dehisensi luka operasi abdomen

banyak dikaitkan dengan infeksi yang terjadi pada luka post operasi.

Hal ini senada dengan penelitian List, Semmelweis, Ehrlich,

Flemming dan Florey, dimana mereka menyadari bahwa infeksi dari

bakteri patogenlah yang sebenarnya memperlambat proses

penyembuhan luka hingga dapat berakibat pada sepsis.

Pada abad 20, khususnya pada beberapa dekade terakhir, sejumlah

studi mengindikasikan bahwa penyatuan jaringan yang adekuat

pada saat menutup luka operasi abdomen dapat mencegah

disrupsi dari luka pada periode post operasi dan penyatuan fascia

yang tidak adekuat kemungkinan merupakan penyebab langsung

dari kegagalan penyatuan fascia pada banyak kasus dehisensi luka

abdomen. Terdapat juga studi yang memaparkan bahwa semakin

luas insisi dan penyatuan jaringan yang dilakukan, maka insiden dari

dehisensi luka operasi abdomen akan menurun, sehingga

beberapa ahli menyimpulkan bahwa teknik menutup luka

merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya dehisensi luka

operasi abdomen.

EPIDEMIOLOGIDehisensi luka operasi abdomen memiliki angka mortalitas yang

cukup tinggi hingga mencapai angka 45%. Insiden dari dehisensi

luka operasi abdomen dilaporkan mencapai angka 0.4%-3.5%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 19 negara, Healthcare Cost

and Utilization Project (HCUP) melaporkan bahwa angka kejadian

dehisensi luka operasi abdomen adalah 1.95 tiap 1000 populasi yang

memiliki resiko untuk terjadinya dehisensi. Dehisensi dilaporkan

terjadi pada 1.3% pasien usia <45 5.4="" dan="" pada="" pasien=""

usia="">45 tahun. Dehisensi luka operasi abdomen juga

dilaporkan terjadi pada 2.6% dari seluruh jumlah luka laparatomi

mid-line.

Insiden Dehisensi Luka Operasi Abdomen Berkaitan Dengan Tipe Insisi Segmen bawah

Rahim Pada Operasi Bedah Cesar.

James M dan John B meneliti mengenai dehisensi luka yang terjadi

Page 3: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 3/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 3

forensik

infeksi interna

kanker kardiovaskular

kulit & kelaminmata

neurologi obgyn

setelah operasi section cesarean. Mereka berkesimpulan bahwa

pada 2175 pasien yang melahirkan melalui operasi section cesarean,

50 diantaranya mengalami dehisensi luka operasi abdomen.

Dehisensi luka 8 kali lebih sering terjadi pada luka dengan insisi

vertical dibandingkan insisi transversal pada dinding abdomen

bagiuan bawah. Pafda luka insisi vertical, insiden dari dehisensi

parsial dan komplit mencapai angka 2.94% sedangkan pada insisi

transversal dinding bagian bawah abdomen tidak ditemukan adanya

dehisensi komplit dan dehisensi parsial terjadi sekitar 0.37%.

ETIOLOGIDehisensi luka operasi abdomen dapat diakibatkan oleh faktor

teknis, karakteristik pasien dan faktor lokalis. Faktor teknis meliputi

kegagalan teknik penutupan luka. Karakteristik pasien dan faktor

lokalis yang mempengaruhi dehisensi luka adalah malnutrisi, kadar

albumin yang rendah, masalah pernapasan dan infeksi luka.

Selain faktor-faktor tersebut, terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya dehisensi luka. Faktor-faktor tersebut

adalah anemia, jaundice, uremia, diabetes, hipoalbuminemia,

chronic obstructive pulmonary disease (COPD), malignansi,

penggunaan steroid, obesitas, dan infeksi luka.

Afzal S dan Bashir M.M mengemukakan hasil penelitiannya

mengenai faktor resiko dehisensi luka bahwa sepsis luka

merupakan satu-satunya faktor resiko yang terpenting dalam

terjadinya dehisensi luka. Faktor resiko lainnya hanya berkontribusi

dalam proses terjadinya infeksi. Muhammad Ayub Khan dkk dalam

penelitiannya menyangkut masalah dehisensi luka pada anak-anak

juga menya takan bahwa dehisensi luka seringkali terjadi pada

pasien dengan infeksi luka abdomen, peritonitis dan malnutrisi.

FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKACedera yang terjadi pada jaringan apapun di seluruh tubuh

utamanya yang berkaitan dengan diskontinuitas fisik jaringan

tersebut, disebut sebagai luka. Luka yang ada kemudian akan

mengalami respon fisiologis untuk kembali pada kondisi sehat yang

disebut dengan proses penyembuhan luka.

Penyembuhan luka merupakan sebuah fenomena alami dan secara

spontan akan terjadi apabila terdapat luka pada jaringan dalam

tubuh kita. Apabila terjadi luka yang mengalami gangguan

penyembuhan, maka harus disingkirkan benda-benda asing yangada pada luka, jaringan yang mati harus dibuang dan infeksi harus

dicegah. Selain itu, jaringan harus dipertemukan hingga luka dapat

menutup sendiri.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan LukaFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka

dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu faktor lokal,

faktor sistemik, dan faktor teknik. Dilihat pada tabel di bawah, dari

masing-masing kelompok berhubungan dengan efek penyembuhan

luka, masing-masing dapat menyebabkan disrupsi, nekrosis, reduksi

Page 4: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 4/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 4

lokal kolagen, dan inhibisi formasi kolagen baru atau kombinasi dari

ini semua. Keluaran kegagalan penyembuhan luka dapat berupa

infeksi minor sampai tidak terjadi penyembuhan sama sekali, dan

mayor wound dehiscence.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka

1. Faktor Lokal

Iskemia

Iskemia adalah kurangnya suplay darah (nutrisi dan oksigenasi) ke

jaringan luka dapat berupa :

a. Inadekuatnya aliran darah ke jaringan luka akibat misalnya ligasi,

peripheral vascular disease, atau hipotensi generalisata.

b. Sudah ada jaringan yang nekrotik pada tepi luka sebelumnya

c. Terlalu rapat pada penutupan luka sehingga kapiler rusak pada

tepi luka.

d. Regangan yang kuat pada tepi luka sehingga mengganggu

merapatnya kontraksi luka.

Pada kejadian tunggal atau kombinasi dari ini semua menyebabkan

penurunan aliran darah pada tepi luka. Menurunkan leukosit dan

fibroblas akibat nutrisi dan oksigenasi berkurang.

Ketegangan luka

Disini diharapkan aproksimasi luka yang baik sehingga posisi tepi

luka bersatu dengan baik sehingga memercepat proses kolagenasi.

Luka pada area gerak yang banyak akan sulit penyembuhan

lukanya. Ketegangan dalam penjahitan luka juga hendaknya

Page 5: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 5/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 5

diperhatikan, terlalu tegang akan menimbulkan iskemia. Menarik

terlalu keluar penjahitan dapat menyebabkan dead space didalam.

Untuk mengantisipasi ini semua dapat digunakan grafts dan flaps

(pada jaringan kulit yang banyak hilang), atau post operative

splinting.

Infeksi

Dengan adanya rongga (dead space) di dalam luka operasi dapat

menyebabkan terkumpulnya darah (hematoma) dan cairan serous

lainnya yang merupakan kultur media yang baik untuk bakteri dan

merupakan predisposisi terjadinya infeksi (Surgical Site Infection) .

Akibat hematoma juga hemostasis tidak adekuat, terjadi

perdarahan, akibat relaksasi pembuluh darah, perdarahan lambat

pada infeksi luka atau obat-obat antikoagulasi atau disseminated

intravascular coaghulaphaty merupakan penyebab utama

perdarahan. Selain itu bahan-bahan dari benang operasi dapat juga

menjadi predisposisi terjadinya infeksi, juga persiapan pra bedah

yang tidak adekuat misalnya pemberian antibiotika profilaksis.

Trauma Lokal

Kerusakan jaringan tempat bekas operasi terhadap suatu benturan

dapat menyebabkan iskemik parsial atau total. Hal ini menyebabkan

respon radang yang hampir sama dengan sepsis dimana

mengganggu proses kolagenesis. Jika demikian maka

debridement diperlukan.

Faktor Penyakit Kronik Jaringan

Pada keadaan seperti limfedema kronik, iskemik kronik, hipertensi

venosa dan jaringan parut yang luas dapat menyebabkan

penyembuhan luka yang buruk. Keadaan ini dapat dikurangi dengan

teknik asidosis dan mengoptimalkan faktor-faktor lainnya.

Irradiasi

Radiasi pra operasi pada penyakit-penyakit keganasan (kanker)

dapat menyebabkan jeleknya penyembuhan luka operasi

disebabkan oleh terjadinya fibrosis maupun mikroangiopati.

Radioterapi setelah operasi juga menigkatkan kejadian kegagalan

peneymbuhan luka. Pada keadaan ini pembentukan fibroblast

dihambat atau terganggu.

2. Faktor Sistemik

Pada keadaan terjadinya gangguan sistemik maka penyembuhan

luka terjadi kegagalan sintesis kolagen dan fungsi imun terganggu.

Faktor-faktor sistemik itu antara lain :

a. Usia/kondisi medis misal : diabetes, gagal ginjal, gagal fungsi

hati, gagal nafas, imunodefisiensi, obesitas

Page 6: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 6/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 6

b. Anemia

c. Syok hipovolemik/hipoksia

d. Kekurangan berat badan/malnutrisi (missal : vit C, Zn, vit A,

protein) Septikemia

e. Keganasan

f. Penggunaan steroid.

Pada ulkus diabetikum, infeksi mudah terjadi sehingga memacu

kerusakan granulositik dan kemotaksis. Kelainan lainnya yang

berhubunan dengan ulkus diabetikum seperti memanjangnya proses

inflamasi, terganggunya neovaskulaskularisasi, penurunan sintesis

kolagen, peningkatan proteinase serta defek pada fungsi makrofag.

Keloid dan hipertrofi jaringan parut ditandai dengan akumulasi

kolagen yang berlebihan dalam luka adalah contoh gangguan

fibroproliferasi. Pada keadaan ini, abnormalitas dalam migarasi sel

dan proliferasi, inflamasi, sintesis dan sekresi protein matriks

ekstraseluler dan sitokin, dan remodeling matriks luka terganggu.

Secara sistemis juga sebagai tambahan abnormalitas antar

epidermis dan mesenkim serta regulasi gen (mutasi p53) sekarang

ini telah diusulkan untuk membantu menjelaskan penyembuhan luka

yang abnormal.

3. Faktor Teknik

Faktor ini sangat tergantung pada individual sebgai praktisi kliknik.

Mencakup teknik pembedahan dan kemampuan evaluasi klinik

selama perawatan luka. Semuanya itu untuk mengurangi terjadinya

infeksi luka operasi yang bila berlajnut dapat menyebabkan

terjadinya wound dehiscence.

Tindakan asepsis antiseptic sebelum operasi memang perlu

dilakukan. Dari penelitian Moen et al (2002) yaitu membandingkan

pemakaian povidone iodine spray dengan teknik tradisional scrub-

paints menunjukkan bahwa pemakaian povidone iodine spray sama

efektifnya dengan cara tradisional yang sering digunakan.

Pemakaian antibiotik profilaksis dan pasca operasi masih

kontroversial. Antibiotik profilaksis pada bedah Caesar diberikansegera setelah tali pusat diklem. Adapun kriteria antibiotic profilaksis

untuk pembedahan adalah sebagai berikut:

Mempunyai spectrum yang sempit dan hanya untuk melawan

kuman pathogen yang menyebabkan infeksi luka operasional.

Konsentrasi antimikrobanya cukup adekuat pada serum dan

jaringan tempat dilakuka n operasi.

Dapat diberikan secara bolus saat dilakukan anesthesia.

Tidak menyebabkan efek sampaing pada pemberian jangka

pendek.

Tidak menyebabkan alergi

Page 7: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 7/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 7

Tidak meninmbulkan interaksi dengan obat-obat yang

diiberikan perioperatif.

Tidak menyebabkan resistensi kuman pada pasien.

Antibiotik yang digunakan utnuk profilasis sebaiknya bukan

antibiotik untuk pilihan terapi infeksi.

Tidak mahal

j. Konsentrasi antimikroba harus tetap dipertahankan pada

level terapeutik selama operasi sampai beberapa jam setelah

menutup luka operasi.

k. Dosis tunggal

l. Jenis antibiotika harus sesuai dengan pola kuman

terbanyak yang menyebabkan infeksi luka operasi.

Teknik operasi dan perawatan luka juga sangat berpengaruh

terhadap penyembuhan luka operasi. White et al (januari 1998 –

Maret 2001) mengadakan penelitian teknik subcutaneous stitch

closure vs subcutaneous drain untuk mengurangi disrupsi luka

setelah Bedah Caesar lebih baik stitch closure. Penelitian Gollup et al

(1996) juga dengan menggunakan teknik C/S closure mendapatkan

hasil operasi yang baik dalam hal komplikasi dan penyembuhan luka

operasi.

Jenis insisi dinding abdomen juga mempengaruhi terjadinya

wound dehiscence, insisi yang sering digunakan adalah longitudinal

(midline=sagital) dan transversal (pfannenstiel, Maylard,

supraumbilikal). Insisi transversal baik untuk kosmetik. Berdasarkan

penelitian, insisi transversal 30 kali lebih kuat dari insisi

longitudianal. Menurut penelitian Mowat dan Bonnar, insisi

longitudinal lebih menyebabkan wound dehiscence delapan kali

dibanding insisi transversal setelah bedah Caesar. Keadaan ini

disebabkan di daerah linea mediana secara anatomis kurang

vasskularisasinya disertai fascia (muscle sheff) lebih tebal, dan darisegi teknik untuk aproksimasi insisi kurang baik. Menurut Thompson,

Tollefson dan Helmkamp angka kejadian eviserasi 3-5 kali lebih

besar dan hernia 2-3 kali lebih sering terjadi pada insisi longitudinal.

Sementara itu penelitian lain mengindikasikan jenis jahitan pada

luka yang kurang baik sehingga terjadinya wound dehiscence

tersebut.

Penggunaan low molecular weight heparin sebagai profilaksis

terjadinya trombolik vena dan menurunkan risiko terjadinya

hematom telah diteliti oleh Burrows et al dan juga Wijk FH et al,

sehingga mengurangi terjadinya penyembuhan luka yang kurang

baik.

Klasifikasi LukaThe Centers for Disease Controls (CDC) mengklasifikasikan luka

operasi menjadi 4 kategori berdasarkan tingkat kontaminasinya,

yakni clean wounds, clean-contaminated wounds, contaminated

wounds dan dirty and infected wounds.

1. Clean wounds (Luka Bersih)

Clean wounds merupakan luka tanpa infeksi dan tidak disertai reaksi

Page 8: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 8/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 8

inflamasi. Luka ini akan sembuh melalui primary union. Luka bersih

biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan

dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt).

Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.

2. Clean-contaminated wounds (Luka Bersih Terkontaminasi)

Clean-contaminated wounds adalah luka operasi dimana traktus

respiratorius, alimentary, genitalia dan traktus urinarius terlibat

tanpa adanya kontaminasi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka

adalah 3% - 11%.

3. Contaminated wounds (Luka Terkontaminasi)

Contaminated wounds termasuk luka terbuka, luka trauma atau

kecelakaan misalnya saja laserasi jaringan, fraktur terbuka dan luka

tusuk.

4. Dirty and infected wounds (Luka Kotor dan Infeksi)

Dirty and infected wounds adalah luka yang benar-benar telah

terkontaminasi kuman. Contoh dari luka ini adalah perforasi organ

dan abses.

Sedangkan berdasarkan kedalaman dan luas lukanya, luka dapat

diklasifikasikan menjadi 4 stadium, yakni:

1. Stadium I : Luka Superfisial “Non-Blanching Erithema” :

yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.

2. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya

lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari

dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinisseperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

3. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit

keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan

subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak

melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada

lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai

otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang

dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.

4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai

lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya

destruksi/kerusakan yang luas.

Proses Penyembuhan LukaPenyembuhan luka dapat didefinisikan sebagai proses fisiologis

dimana tubuh mengganti dan memperbaiki fungsi dari jaringan yang

rusak. Terdapat dua mekanisme dimana luka dapat mengalami

kesembuhan dan seleksi mekanismenya tergantung dari keadaan

luka itu sendiri. Bagaimanapun proses secara umum dari kedua

mekanisme tersebut kurang lebih sama, hanya saja mungkin ada

sedikit perbedaan dalam waktu penyembuhannya.

Page 9: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 9/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 9

Primary Intention

Penyembuhan melalui primary intention memakan waktu yang

singkat tanpa terpisahnya tepi luka dan dengan pembentukan

jaringan parut yang minimal. Proses ini berlangsung melalui tiga

tahap yang berbeda, yakni:

Inflammatory

Pada hari pertama penyembuhan luka, respon inflamasi

mengakibatkan pengeluaran cairan dari jaringan, akumulasi sel dan

fibroblast serta meningkatnya suplai darah menuju luka. Leukosit

dan sel-sel lainnya akan menghasilkan enzim proteolitik yang akan

menyingkirkan debris dari jaringan yang rusak. Respon ini adalah

respon untuk menyiapkan jaringan yang cedera untuk proses

penyembuhan. Proses ini berlangsung 3-7 hari.

Proliferative

Setelah proses debridement selesai, fibroblast mulai membentuk

matriks kolagen pada luka yang dikenal dengan jaringan granulasi.

Kolagen merupakan substansi protein yang merupakan konstituen

utama pada jaringan ikat.

Remodelling

Setelah proses deposit kolagen selesai, vaskularisasi ke luka

perlahan-lahan berkurang dan permukaan jaringan parut menjadi

lebih pucat. Jumlah jaringan parut yang terbentuk, ditentukan oleh

jumlah jaringan granulasi yang dihasilkan sebe lumnya.

Tahapan Penyembuhan Luka Primer (primary intention)

Secondary Intention

Pada luka yang gagal mengalami penyembuhan melalui primary

intention, diperlukan proses penyembuhan yang lama dan lebih

kompleks. Penyembuhan luka melalui secondary intention

disebabkan oleh infeksi, trauma berlebihan, dan adanya jaringan

yang hilang.

Page 10: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 10/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 10

Dalam proses ini, luka dtinggal dalam keadaan terbuka dan

dibiarkan sembuh dari lapisan terdalam ke lapisan terluar. Jaringan

granulasi terbentuk dan mengandung miofibroblas. Sel ini khusus

membantu penutupan luka melalui kontraksi. Proses ini jauh lebih

lambat dibandingkan primary intention. Jaringan granulasi yang

berlebihan mungkin saja terbentuk dan perlu disingkirkan karena

dapat menghambat proses epitalisasi.

PATOGENESISPenyebab dari dehisensi luka operasi abdomen dapat

dikategorikan dalam satu dari empat kategori berikut, yakni:

1. Robekan benang jahit yang melalui fasia

2. Knot slippage.

3. Rusaknya benang jahit.

4. Ikatan benang jahit yang longgar atau interval jahitan yang

sangat jarang.

Robeknya benang jahit sangat jarang terjadi dengan bahan modern

sekarang ini. Knot slippage dan ikatan benang jahit yang longgar

kemungkinan merupakan kesalahan dari ahli bedah. Penyebab

tersering dari kegagalan akut luka operasi adalah robeknya benang

jahit yang melalui fasia atau kerusaka n fasia.

Faktor resiko kerusakan luka akut terkait kondisi pasien

Faktor yang mengakibatkan kerusakan fasia masih menjadi

perdebatan. Kondisi pasien yang terkait sebagai faktor resiko dari

dehisensi luka telah disajikan pada tabel di atas. Kadang-kadang

pasien menderita kerusakan fasia yang merupakan akibat sekunder

dari jaringan nekrotik akibat infeksi dari dinding abdomen. Pasien

yang memiliki faktor resiko yang lebih banyak, memiliki resiko yang

lebih besar untuk mengalami kerusakan akut luka operasi

dibandingkan pasien tanpa faktor resiko. Faktor predominan untuk

kerusakan fasia adalah factor ahli bedah, terlebih lagi teknik

penutupan luka yang tidak tepat.

Page 11: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 11/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 1

DIAGNOSISDehisensi luka abdomen terjadi dengan atau tanpa eviserasi.

Eviserasi mengindikasikan keluarnya isi peritoneum melalui fasia

yang tidak menyatu. Dehisensi tanpa eviserasi dapat dideteksi

dengan penampakan klasik dari cairan berwarna salmon mengalir

dari luka dan eviserasi termanifestasi ketika jahitan disingkirkan.

Sebagai perbandingan pada infeksi luka bedah superficial, dimana

terdapat manifestasi berupa cairan purulen dari luka insisi diatas

lapisan fasia dan ketika luka telah terbuka seluruhnya, tidak

ditemukan eviserasi. Waktu rata-rata terjadinya dehisensi dari

waktu pembedahan adalah berkisar antara 2.7 hari.

Dehisensi luka operasi abdomen berkaitan dengan infeksi intra

abdominal pasda kasus trauma laparotomi. Tidak ditemukan factor

klinis dan laboratorium yang dapat membantu mengidentifikasi

kecenderungan pasien dehisensi fasia mengalami infeksi intra

abdominal. Meskipun begitu, dehisensi fasia harus dipertimbangkanb

sebagai tanda dari infeksi intra abdominal. Radiografi yang tepat

atau visualisasi secara langsung seluruh rongga abdomen harus

dilakukan sebelum menangani kasus dehisensi fasia.

Dehisensi mengacu pada terpisahnya lapisan fasia. McNeeley dkk

(1998) melakukan studi terhadap 8590 wanita yang melahirkan

melalui section cesarean di RS Hutzel,Detroit. Mereka melaporkan

dehisensi fasial terjadi pada 1 dari 300 operasi. Kebanyakan dari

dehisensi terjadi sekitar lima hari pasca operasi dengan secret yang

serosanguineus. Dua pertiga dari 27 kasus dehisensi yang terjadi

berhubungan dengan infeksi fasia dan nekrosis jaringan.

Diagnosis dari dehisensi dengan eviserasi dapat dengan mudah

terlihat. Seringkali, terdapat dehisensi subklinis dimana terjadikegagalan penutupan fasia tetapi kulit tetap intak. Kondisi ini

seringkali disertai dengan sekret serosanguinous dari luka insisi.

Sangat penting untuk mengenali bahwa kebanyakan insisi (terutama

pada pasien obesitas) akan mengeluarkan sekret pasca operasi tapi

tanpa wound failure.

Pasien dengan sekret serosanguinous yang berlebihan dari luka

harus diawasi dengan ketat. Eksplorasi luka sesegera mungkin

dalam kamar operasi harus dipertimbangkan. Diagnosis dari

dehisensi luka masih merupakan diagnosis klinis. Jika dicurigai

diagnosis mengarah pada dehisensi luka, maka tempat yang palingtepat adalah kamar operasi.

PENATALAKSANAANPenatalaksanaan pasien dengan dehisensi luka operasi

abdomen dapat diawali dengan terapi medikasi berupa pemberian

antibiotik yang tepat, obat-obat analgetik dan resusitasi cairan.

Setelah itu, penatalaksanaan lanjut dapat berupa terapi non operatif

maupun operatif tergantung dari kondisi dehisensi luka yang dialami

oleh pasien. Terapi non operatif antara lain berupa sterile occlusive

wound dressing, use of absorbant and binder, dan vacuum assisted

Page 12: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 12/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 12

closure. Selain terapi non operatif, terapi operatif sangat dianjurkan

untuk pasien dengan dehisensi luka.

Beberapa referensi menyatakan bahwa penggunaan terapi non

operatif sudah tidak dianjurkan. Secara umum, terapi operatif

berupa debridement luka dan penjahitan ulang secara interuptus

dengan benang non-absorbable seringkali dilakukan, sedangkan

penggunaan “deep tension sutures” maih menjadi kontroversi.

Secara khusus, proses penutupan luka yang sering dilakukan dalam

penatalaksanaan dehisensi luka ialah penutupan secara

konvensional.

Teknik jahitan sangat berpengaruh pada penyembuhan luka.

Penutupan fasia sebaiknya tidak terlalu erat menyebabkan

gangguan aliran darah dan menyebabkan nekrosis. Penyembuhan

luka lebih bergantung pada aliran darah yang lancar daripada

penyatuan luka. Jika kondisi pasien kritis, penjahitan sekaligus

seluruh lapisan ekstraperitoneal dilakukan dengan menggunakan

jahitan retensi atau plat plastik, untuk mengurangi ketega ngan

jahitan. Teganga n pada luka didistribusikan pada area yang lebih

luas sehingga dapat mencegah nekrosis karena iskemia. Dengan

menambah luas plat, tekanan akan semakin berkurang. Manfaat lain

dari jahitan retensi adalah tegangan yang biasanya terjadi pada

fasia dapat didistribusikan keseluruh dinding abdomen. Untuk

mencegah penekanan dan maserasi kulit, dapat diletakkan Karaya

gum dibawah plat. Bahan tersebut sudah banyak digunakan pada

perawatan stoma.

Prosedur tersebut, dengan modifikasi kecil, dapat juga digunakan

untuk luka terinfeksi. Jahitan retensi digantikan suction tube, dengan

klem pada ujung tempat keluarnya melalui plat. Tube redon

memberikan area penyokong yang lebih luas dan mencegahpemotongan awal melalui kulit. Fiksasi dengan klem infus

memberikan akses yang lebih mudah pada luka dan terjadi infeksi

luka, memungkinkan untuk penutupan stepwise.

Dehisensi dinding abdomen subkutan tidak memerlukan intervensi

operasi apabila tidak ada infeksi. Indikasi operasi ditentukan oleh

perjalanan klinis dan risiko inkarserasi atau kerusakan usus kecil

oleh jahitan dari penutupan fasia. Jika paru-paru dalam keadaan

baik, penggunaan korset dapat mencegah pemisahan.

Page 13: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 13/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 13

dehisensi luka operasi abdomen

Eviserasi dapat membahayakan viabilitas usus karena menyebabkan

inkarserasi atau pengeringan. Hal tersebut merupakan indikasi

absolut untuk operasi. Loop usus yang keluar dibungkus dengan

kasa steril yang dibasahi larutan salin atau ringer laktat. Kemudian

luka dibuka seluruhnya untuk menilai keseluruhan usus kecil. Untuk

menutup dinding abdomen tanpa memberikan ketegangan, seluruh

usus kecil dipijat menuju lambung, kemudian isi usus disedot dengan

suction. Abdomen kemudian diirigasi dengan larutan ringer laktat.

Setelah itu dilakukan penutupan dinding abdomen dengan teknik

yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Teknik :

1. Pasien dengan dehisensi dinding abdominal dengan eviserasi

usus halus diposisikan berbaring dibawah anestesi umum.

2. Tepi yang terkontaminasi dari luka termasuk gabungan

peritoneum dan fasia rektus dieksisi.

3. Pada bagian ujung kranial dari insisi, jarum ditempatkan melalui

titik a’ melewati semua lapisan otot fasia rektus dan peritoneum.

Ketika jarum ditarik keluar dari titik a’, benang ditarik melalui loop

akhir dari jahitan.

Page 14: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 14/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 14

Teknik menjahit dehisensi luka operasi abdomen a

4. Jarum dimasukkan dari titik b ketitik b’ , 2,5 cm dari titik a dan

titik a’

Teknik menjahit dehisensi luka operasi abdomen b

Page 15: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 15/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 15

5. Jahitan dibiarkan kendur pada sisa jahitan sehingga ahli bedah

dapat memperbaiki jahitan dengan tepat. Setelah seluruh jahitan

selesai, jahitan dapat dieratkan. Berikut ditunjukkan teknik

menempatkan jahitan terakhir dari m’ ke n. Satu helai dari dua

benang dipotong,sementara helai yang dipotong dilanjutkan jahitan

ketitik n dari dalam keluar

6. Jahitan lalu diiikat setelah semua jalur jahitan dieratkan.

Teknik menjahit dehisensi luka operasi abdomen- pengikatan

7. Jahitan dikencangkan.

Page 16: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 16/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

http://www.medicinestuffs.com/2013/12/dehisensi-luka-operasi-abdomen.html 16

NextSekilas pemeriksaan fisis penyakit kulit(slide show)

PreviousKolesistitis (cholecystitis) - Bagian ketiga

RELATED POSTS

Teknik menjahit dehisensi luka operasi abdomen- pengencangan

beda h obgynSHARE THIS:

Pap Smear, indikasi Di seluruh dunia,

ditemukan kuranglebih 500.000 kasusbaru kanker serviks

dengan jumlah kematian 2

Bishop Score - Nilai

Nilai bishop adalahsuatu standarisasiobjektif dalammemilih pasien yang

lebih cocok untuk dilakuk

Transfusi darah pada Pada pelayanan dan

asuhan kebidananmungkinmembutuhkan

transfusi darah. Sangatlah

Vacuum Mnemonic A Anesthesia

asistance (Bantuananestesi) Adequatepain relief (Pereda

nyeri yang

Page 17: Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

7/23/2019 Dehisensi Luka Operasi Abdomen _ Medicine Stuffs

http://slidepdf.com/reader/full/dehisensi-luka-operasi-abdomen-medicine-stuffs 17/17

12/9/2015 Dehisensi Luka Operasi Abdomen | Medicine Stuffs

0 KOMENTAR:

Post a Comment

Copyright © 2009 - 2014 • Medicine Stuffs • All Right Reserved

Edited by MedStuffs • Design by wRock.Org

penting untuk me Penya kit jantung Kehamilan adalah

peristiwa sementaradalam kehidupanwanita, tetapi

kehamilan dengan penyakit jantu

Mengenal

Endometriosismerupakan salahsatu penyakit jinakginekologi yang saat

ini paling banyak mendapat p