27
Definisi ROM Latihan range of motion (rentang gerak ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal Jenis ROM 1. ROM Pasif Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan fasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. 2. ROM Aktif Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif Tujuan ROM 1. Mempert ahankan atau memelihara kekuatan otot 2. Memelihara mobilitas persendian 3. Merangsang sirkulasi darah 4. Mencegah ke lainan bentuk Perinsip Dasar Latihan ROM 1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari 2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien 3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. 4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau

Definisi ROM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hahahaha

Citation preview

Definisi ROM Latihan range of motion (rentang gerak ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk menetapkanadanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormalJenis ROM1.ROM PasifLatihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien denganbantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan fasif adalah pasien semikomadan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukanbeberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring totalatau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerakpasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian denganmenggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat danmenggerakkan kaki pasien.2.ROM AktifLatihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbingklien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentanggerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendidengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif

Tujuan ROM

1. Mempert ahankan atau memelihara kekuatan otot2. Memelihara mobilitas persendian3. Merangsang sirkulasi darah4. Mencegah ke lainan bentukPerinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

Manfaat ROM

1. Meningkatkan mobilisasi sendi2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan3. Meningkatkan massa otot4. Mengurangi kehilangan tulang5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan6. Mengkaji tulang sendi, otot7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi8. Memperlancar sirkulasi darah9 Memperbaiki tonus otot

Definition ROMExercises range of motion (ROM) is an exercise that is done to maintain or improve the level of perfection ability to move joints normally and complete to increase muscle mass and muscle tone and as a basis for establishing the existence of defects or to declare the limits of abnormal joint movementType ROM1. Passive ROMPassive ROM exercises ROM exercises are done with the help of nurses per patient-every movement. Indications fasif exercise is semikoma and unconscious patients, patients with limited mobility has not able to do some or all of the range of motion exercises with independent, complete bed rest patients or patients with paralysis ekstermitas total (suratun, et al, 2008). Passive range of motion is useful to maintain the flexibility of muscles and joints to move the muscles passively others eg nurses lift and move the patient's legs.2. Active ROMNurses active ROM exercises are motivating, and guiding clients in implementing joint movement independently in accordance with the normal joint range of motion. It is to train flexibility and muscle strength and joint by using the muscles actively

Purpose ROM1. Mempert ahankan or maintain muscle strength2. Maintaining joint mobility3. Stimulate blood circulation4. Prevent disorders to formBasic principles requires Exercise ROM

1. The ROM should be repeated about 8 times and done at least 2 times a day2. ROM in doing berlahan and carefully so as not exhausting the patient3. In planning a training program ROM, note the age of the patient,diagnosis, vital signs and duration of bed rest.4. The parts of the body that can be done is the ROM exercises neck, fingers,arms, elbows, shoulders, ankles, feet, and ankles.5. The ROM can be done on all the joints or only on partsthat the suspect suffered the disease process.6. To ROM should match the time. For example, after a bath orroutine maintenance has been done.

Benefits ROM

1. Increase joint mobilization2. Improving muscle tolerance to exercise3. Increasing muscle mass4. Reduce bone loss5.Menentukan value ligaments and muscles ability to perform the movement6. Assess the joints, muscles7. Prevent joint stiffness8. Improving blood circulation9 Improve muscle toneHal yang Harus DiperhatikanReliabilitas: Hilangkan faktor penghambat (pakaian, variasi posisi, jam yangberbeda).Umur: Pada umur 20-30th terjadi penurunan LGS. LGS stabil >30th - 60 tahun >60th terjadi penurunan LGS lagi (Bell & Hoskiza)Seks: wanita cenderung lebih besar LGSnya dibanding priaSisi dominan: normal gerak sendi tdk ada perbedaan kanan/kiriTipe gerakan: gerakan yang dilakukan apakah aktif atau pasif Alat ukur: alat ukur yang digunakan adalah goniometerPenentuan titik ukur yang akuratThings To Look Forreliability: -Remove inhibiting factor (clothing, position variation, yangberbeda hours).age: -At the age of 20-30th decrease LGS. -LGS stable> 30th - 60 years -> 60th LGS decline again (Bell & Hoskiza)Sex: women tend to be larger than males LGSnyaDominant side: normal joint motion cut no difference right / leftType of movement: movement made whether active or passiveMeasuring devices: measuring instruments used are goniometerAccurate determination of measuring pointsPengkajian Rentang Gerak (ROM)Rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu tiga potongan tubuh: sagital, frontal dan transversal.Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsifleksi dan plantarfleksi (kaki).Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh.Assessment Range Motion (ROM)Range of motion is the maximum amount that may be joint movement in one of the three pieces of the body: sagittal, frontal and transverse.Sagittal is a line that passes through the body from front to back, dividing the body into left and right sections. Frontal pieces pass through the body from side to side and dividing the body into the front to the back. Transverse section is a horizontal line that divides the body into upper and lower.Joint mobilization each piece is limited by ligaments, muscles, and construction joints. Some movement joints are specific to each piece. In the sagittal, is flexion and extension movements (fingers and elbows) and hyperextension (hip). In the frontal pieces, abduction and adduction movements are (arms and legs) and eversion and inversion (feet). In transverse section, pronation and supination movements are (hand), internal and external rotation (knee), and dorsiflexion and plantar (foot).When reviewing the range of motion, asking questions and observing nurse in collecting data on joint stiffness, swelling, pain, limited motion, and motion are not the same. Clients who have limited mobilization of joints due to illness, disability, or trauma requiring joint exercises to reduce the danger of immobilization. The exercise was carried out by nurses ie passive range of motion exercises. Nurses use any diseased joints through a full range of motion.Range of Motion Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik. Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot atau pun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf. Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnyadinamakan range of motion (ROM) Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodic Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikanuntuk mempertahankan mobilitas persendiandan jaringan lunak untuk meminimalkankehilangan kelentukan jaringan danpembentukan kontraktur. Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak sendi.Jenis-jenis latihan ROM : Passive ROM (PROM) Active ROM (AROM) Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis AROM yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan.Indikasi dan sasaran PROM Indikasi PROM Pada daerah di mana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan Ketika pasen tidak dapat atau tidak diperbolehkanuntuk bergerak aktif pada ruas atau seluruhtubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan ataubed rest total Sasaran PROM Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot Membantu kelancaran sirkulasi Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian Menurunkan atau mencegah rasa nyeri Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi Membantu mempertahankan kesadaran akan gerakdari pasen

Kegunaan lain dari PROM Pada saat memeriksa: Menentukan keterbatasan gerak Stabilitas sendi Menentukan elastisitas otot dan jaringan ikat sendi Untuk memberikan contoh gerakan aktif Pada saat mempersiapkan pasen untuk melakukan latihan dengan teknik pereganganIndikasi AROM Pada saat pasen dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak Pada saat pasen memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan AAROM AROM dapat digunakan untuk program latihanaerobik AROM digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas di atas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak

Sasaran AROM Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran PROM serupa dengan AROM.Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter.Sasaran spesifik: Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian Meningkatkan sirkulasi Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik

Keterbatasan Latihan ROM Passive ROM PROM tidak dapat: Mencegah atrofi otot Meningkatkan kekuatan dan daya tahan Membantu sirkulasi Active ROM Untuk otot yang sudah kuat tidak akan memelihara atau meningkatkan kekuatan Tidak akan mengembangkan keterampilan atau koordinasi kecuali dengan menggunakan pola gerakanKontraindikasi dan hal-hal yang harusdiwaspadai pada latihan ROM Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan cedera Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihan Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasenatau kondisinya membahayakan (life threatening) PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasivenous stasis dan pembentukan trombus Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain, AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang ketatPrinsip-prinsip penerapan teknik ROMPemeriksaan, penilaian dan rencana perlakuan Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasen, tentukan prognosis, pencegahan serta rencana intervensi Tentukan kemampuan pasen untuk mengikuti program Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan Tentukan pola gerak ROM Pantau kondisi umum pasen Catat serta komunikasikan temuan-temuan serta intervensi Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan Penerapan Teknik ROM Untuk mengendalikan gerakan genggamlah ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian terdapat nyeri, modifikasi pegangan Beri penunjang bagi daerah yang memiliki integritas struktural yang leman, misalnya tempat patahan atau segmen yang mengalami kelumpuhan Gerakkan segmen di seluruh ruang gerak yang bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat resistensi/tahanan jaringan Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5 sampai 10 repetisi Pada PROM Gaya untuk gerakan adalah berasal dari eksternal(terapist atau mesin) Tidak terdapat resistensi aktif dari penderita Gerakan dilangsungkan di dalam ROM yang mana terdapat rentang gerak tanpa adanya nyeri atau gaya yang dipaksakan Pada AROM Peragakan gerakan yang diinginkan kepada penderita dengan menggunakan PROM, kemudian mintalah kepada penderita untuk melakukan gerakan tersebut. Beri bantuan bila dibutuhkan Bantuan dibutuhkan pada gerakan halus atauterdapat kelemahan. Gerakan dilakukan pada ruang gerak sendi yang tesedia.Range of Motion Range of Motion (ROM) is a basic technique used to assess the movement and to the initial movement into a therapeutic intervention program. The movement can be seen as driven by muscle bone or other external force in the motion through the joints. If there is movement, then the whole structure contained in these joints are affected, namely: muscle, joint surfaces, joint capsule, fascia, blood vessels and nerves. Movement to do fullycalled the range of motion (ROM) To maintain a normal ROM, each segment must be moved to the space that has periodically Factors that may decrease the ROM, namely systemic diseases, arthritis, neurological or muscle; under the influence of an injury or surgery; inactivity or immobility From the point of treatment, the activity of ROM suppliedto maintain joint mobilityand to minimize soft tissueloss of network flexibility andcontracture formation. Mechanical ROM does not include stretching aimed to expand the joint motion.Types of ROM exercises: Passive ROM (PROM) Active ROM (AROM) Active-Assistive ROM (A-AROM), is a type of AROM which assistance is provided through external force whether manually or mechanically, as the primary mover muscles need help to complete the movement.Indications and target PROM Indication PROM- In areas where there are acute tissue inflammation which, if exercised active movement would hinder the healing process- When pasen can not or are not allowedto be active in the segment or the entirebody, such as coma, paralysis ortotal bed rest Target PROM- Maintaining mobility of joints and connective tissue- Minimize the effects of the formation of contractures- Maintain the mechanical elasticity of muscle- Helps smooth circulation- Increase synovial movement of nutrients and diffusion joint cartilage- Reduce or prevent pain- Helps the healing process after injury and surgery- Helps maintain awareness of motionof pasen

Other uses of PROM At the time of check out:- Determining the limitation of motion- Stability joints- Determine the elasticity of muscle and connective tissue of joints To provide an example of active movement At the time of preparing pasen to do exercises with stretching techniquesIndications AROM When pasen can perform active muscle contraction and move the joint sections either with the help or not When pasen have muscle weakness and can not move the joints completely, use AAROM AROM can be used for training programsAerobic AROM is used to maintain the mobilization of segments above and below the area that can not be moved

Target AROM If there is inflammation and contraindications, similar to the target PROM AROM. physiological advantage of active muscle contraction and motion study of control voluntary movement. Target specific:- Maintaining physiological elasticity and contractility of the muscles involved- Provide sensory feedback from muscle contraction- Provide stimulus for bone and joint tissue integrity- Improve circulation- Develop coordination and motor skills

Exercise limitation ROM Passive ROM- PROM can not: Prevent muscle atrophy Increase strength and endurance Helps circulation Active ROM- For the already strong muscles will not maintain or increase strength- There will develop skill or coordination except by using movement patternsContraindications and things that should bewatch out for the exercise ROM Exercise ROM should not be granted if the movement can interfere with the healing process of injuries- Movement carefully controlled within the limits of pain-free movement during the early phase of healing will demonstrate the benefits of the healing and recovery- The presence of signs of too much or there is a wrong move, including increased pain and inflammation ROM should not be done when the response pasenor harmful condition (life threatening)- PROM is done carefully in the large joints, while AROM at the ankle and foot joints to minimize venous stasis and thrombus formation- In state after myocardial infarction, coronary artery surgery, and others, AROM in the upper limb can still be given the strict supervisionThe application of engineering principles ROM Examination, assessment and treatment plan- Examination and assessment pasen weaknesses, determine prognosis, prevention and intervention plan- Determine pasen ability to follow the program- Determine how much movement can be given- Determine the motion pattern ROM- Monitor the general conditions pasen- Record and communicate findings and interventions- Do reassessment and modification of intervention when needed Application Engineering ROM- To control the movements of the extremities clasp around the joints. When joints are painful, modification grip- Give support to the areas that have the structural integrity of the closet, for example, a fault or a segment of the paralyzed- Move segments in the entire space that is free of pain up until there is a resistance / custody network- Perform a gentle and rhythmic movements with 5 to 10 reps At PROM- Style for the movement is derived from an external(Therapist or machine)- There are no active resistance of the patient- Movement held in the ROM where there are range of motion without pain or force imposed In AROM- Display the desired movement to the patient by using a PROM, then ask the patient to perform the movement. Give assistance when needed- Help needed on smooth movement orthere are drawbacks.- Movement is done on the joint motion of the available space.Range of motionDefinisi ROMa.ROMadalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.b.Range of motion adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun & Heryati, 2008).c. Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik.

Tujuan ROMMeningkatkan dan mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan ototMemelihara motilitas persendianMerangsang sirkulasi darahMencegah kelainan bentuk

Indikasi:Stroke atau penurunan tingkat kesadaranKelemahan ototFase rehabilitasi fisikKlien dengan tirah baring lemah

Kontra Indikasi:Trombus/ emboli pada pembuluh darahKelainan sendi atau tulangKlien fase immobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

Pengkajian ROMKetika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang:1.Tinjau catatan klien untuk memeriksa pengkajian keperawatan pada saat klien masuk, program dokter, diagnosis medis, pemeriksaan fisik dan kemajuan dokter guna menentukan batasan mobilitas sendi.2.Pertimbangkan kemampuan klien untuk melakukan rentang gerak aktif dan pasif/ keterbatasan gerak.3.Kaji latihan rentang gerakan persendian saat ini sebagai data dasar.4.Kaji adanya kekakuan sendi dan gerakan yang tidak sama.5.Catat setiap adanya masalah pada sendi (keadaan sendi yang akan dilatih) yang dapat menghambat pergerakan sendi, seperti:PembengkakanNyerikemerahan6.Kemampuan keluarga atau pemberi perawatan primer, kesediannya, motivasinya untuk membantu klien melakukan latihan fisik yang tidak mampu dilakukannya secara mandiri.

Prinsip dasar latihan ROMROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari.ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah baring.ROM sering diprogramkan oleh dokter dan dikerjakan oleh fisioterapi.Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah dilakukan.

Jenis ROMLatihan ROM PasifLatihan ROM pasif, yaitu latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap gerakan (pasien dengan kekuatan 50%).Indikasiindikasilatihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien usia lanjut dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Rentang gerak pasif ini berguna untuk mempertahankan kelenturan (fleksibilitas) otot-otot dan persendian.Prinsip melakukan latihan pasif :1.Mengkaji pasien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk pasien.2.Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan, area yang akan digerakkan, dan perannya dalam latihan.3.Jaga privasi pasien.4.Mengatur pakaian yang dapatmenyebabkan hambatan pada gerakan, dan jika ada kemungkinan pembengkakan pada tangan, maka lepaskan semua perhiasan.5.Angkat selimut jika diperlukan,6.Anjurkan pasien berbaring dalam posisi nyaman.7.Lakukan latihan ROMYang perlu diperhatikan:Untuk mencegah ketegangan otot atau cidera sangga ektermitas bagian atas atau bawah sendi yang di perlukan.Pegang ektermitas dengan kuat dan nyamanGerakkan ektermitas dengan halus dan perlahanJika terjadi ketegangn makan hentikan gerakan sementara berikan tekanan lembut dan rileksLatihan ROM AktifLatihan ROM aktif yaitu latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan (pasien aktif atau gengan kekuatan 75%).IndikasiIndikasi latihan aktif adalah semua pasien yang yang dirawat dan mampu melakukan ROM sendiri dan kooperatif. Hal ini berguna untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi, serta penampilan kognitif.Prinsip melakukan ROM aktif :Jelaskan apa yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan tersebut.Anjurkan pasien bernafas normal selama latihan.Intruksi yang di tujukan pada klien untukmelakukan latihan rentang pergerakan persendian sebagai berikut:Lakukan setiap latihan rentang pergerakan sendi seperti yang diajarkanLakukan gerakan secara sistematisLakukan setiap latihan sebanyak tiga kaliLakukan setiap seri latihan dua kali sehari (Kozier, et al. 2009,p.298)Gerakan pada ROMFleksi, yaitu gerakan menekuk persendian.Ekstensi, yaitu gerakan meluruskan persendian.Abduksi, yaitu gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh.Adduksi, yaitu gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh.Rotasi, yaitu gerakan memutar atau menggerakkan satu bagian melingkari aksis tubuh.Pronasi, yaitu gerakan memutar ke bawah.Supinasi, yaitu gerakan memutar ke atas.Inversi, yaitu gerakan ke dalam.Eversi, yaitu gerakan ke luar.Teknik teknik gerakan ROMLatihan Rentang Pergerakan menurut Potter & Perry (2005, p.1200).1. Leher, spina servikala.Fleksi :Menggerakan dagu menempelke dada, rentang 45b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45c. Hiperektensi: Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45d. Fleksi lateral:Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45e. Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180.2. Bahua. Fleksi :Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisidi atas kepala, rentang 180.b.Ekstensi:Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180.c.Hiperektensi :Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60.d. Abduksi : menaikkan lengan keposisi samping diatas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepalae. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.f.Rotasi dalam: Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90.g.Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90h. Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360.3.Sikua. Fleksi:Menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak kedepan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150.b. Ekstensi :Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150.Range of motion} Definition ROMa. ROM exercises that allow the contraction joints and muscle movement, where each client moving joints corresponding normal movement either actively or passively.b. Range of motion is a motion that under normal circumstances can be done by the respective joints (Suratun & Heryati, 2008).c. Range of Motion (ROM) is a basic technique used to assess the movement and to the initial movement into a therapeutic intervention program.

Purpose ROM} Increase and maintain flexibility and muscle strength} Maintaining joint motility} Stimulates blood circulation} Prevent deformity

Indications:} Stroke or decreased level of consciousness} Muscle weakness} Physical rehabilitation phase} Clients with bedrest weak

Contra Indications:} Thrombus / embolism in blood vessels} Joints or bone abnormalities} Clients phase immobilization because of cases of disease (heart)

Assessment ROMWhen reviewing the range of motion, asking questions and observing nurse in collecting data on:1. Review the client's records to check the nursing assessment at the time the client entered, the program physician, medical diagnosis, physical examination and progress doctors to determine the limits of joint mobility.2. Consider the client's ability to perform active and passive range of motion / motion limitations.3. Assess joint range of motion exercises today as a baseline.4. Assess for joint stiffness and movement are not the same.5. Make a note of any problems in the joints (joints that will be trained state) that can inhibit the movement of joints, such as:} Swelling} Pain} Redness6. The ability of the family or primary care givers, willingness, motivation to help clients perform physical exercises that are not able to do independently.

The basic principle of ROM exercises} ROM must be repeated about 8 times and done at least 2 times a day.} ROM is done slowly and carefully so as not exhausting the patient.} In planning the exercise program ROM, note the patient's age, diagnosis, vital signs, and duration of bed rest.} ROM is often prescribed by doctors and carried out by physiotherapy.} The parts of the body to do the ROM is the neck, fingers, arms, elbows, shoulders, ankles, feet, and ankles.} ROM can be done on all the joints or just the parts suspected of having the disease.} Doing ROM should match the time, such as after a shower or routine maintenance has been performed.

Type ROMq Exercise Passive ROMPassive ROM exercises, namely ROM exercises are done in patients with the help of a nurse every movement (patients with a power of 50%).q Indicationsindication of passive exercise is semikoma and unconscious patients, elderly patients with limited mobility, patients complete bed rest, or patients with paralysis ekstermitas total. Passive range of motion is useful to maintain flexibility (flexibility) muscles and joints.q Principles do passive exercises:1. Assess the patient and plan an appropriate exercise program for patients.2. Inform the patient about the action that will be done, the area to be driven, and its role in training.3. Keep the patient's privacy.4. Set the clothes that can cause barriers to movement, and if there is the possibility of swelling of the hands, then remove all jewelry.5. Lift the blanket if necessary,6. Instruct the patient to lie down in a comfortable position.7. Perform ROM exercises Noteworthy:} To prevent muscle strain or injury to prop ektermitas the top or bottom of the joints that need.} Hold firmly and comfortably ektermitas} Move ektermitas smoothly and slowly} If there ketegangn eat stop motion while gently apply pressure and relaxActive ROM exercisesIe active ROM exercises ROM exercises performed by the patient without the help of a nurse of any movement (active patients or gengan strength 75%).IndicationIndication of active exercise is all the patients who were treated and able to perform the ROM itself and cooperative. It is useful to train flexibility and muscle strength as well as the joints, as well as cognitive performance.q Principle perform active ROM:} Describe what will be done and the purpose of these activities.} Instruct the patient to breathe normally during the exercise.Instructions are aimed at clients to conduct joint range of motion exercises as follows:} Perform each exercise range of motion as taught} Repeat systematically} Perform each exercise three times} Perform each series of exercises twice a day (Kozier, et al., 2009, p.298)Movement in ROM} Flexion, ie bending joints.} Extension, ie straighten movement joints.} Abduction, ie the movement of the limb to the body axis direction of approach.} Adduction, ie the movement of the limb axis in the direction away from the body.} Rotation, ie the twist or move one piece wrapped around the body axis.} Pronation, ie the twist down.} Supination, ie upward circular motion.} Inversion, that movement into.} Eversion, the movement to the outside.Mechanical engineering ROM movementThe range of movement exercises according Potter & Perry (2005, p.1200).1. The neck, cervical spinea. Flexion: Moving chin to chest, range 45 b. Extension: Returning head to the upright position, the range of 45 c. Hiperektensi: Bending the head backward as far as possible, the range of 40-45 d. Lateral flexion: Tilting the head as far as possible as far as possible towards each shoulder, range 40-45 e. Rotation: Rotate the head as far as possible in a circular motion, the range of 180 .2. Shouldera. Flexion: Raising the arm from a position next to the body forward into position on top of the head, the range of 180 .b. Extension: Returning to the position of the arm on the side of the body, the range of 180 .c. Hiperektensi: Moving the body backward arm, elbow straight, range 45-60 .d. Abduction: raise the arm above the head position to the side with palms away from the heade. Adduction: lowering the arm laterally and cross body as far as possible.f. Rotation in: With pleksi elbow, rotate the shoulders to move the arm to the thumb facing inwards and backwards, the range of 90 .g. External rotation: With elbow flexion, thumb drive arm up to the top and sides of the head, range 90 h. Sirkumduksi: Moving the arm with a full circle, the range of 360 .3. Elbowa. Flexion: Bending the elbow so that the forearm moves forward shoulder joint and shoulder parallel hand, the range of 150 .b. Extension: Straighten your elbows to lower the hand, the range of 150 ....otot akan kaku dan susah untuk melakukan pergerakanpersendian akan menimbulkan kontrakturkematian pada pergerakan sendi dan otot persarafanmuscles will be stiff and difficult to perform the movementjoints will cause contracturesdeath on the movement of joints and muscles innervation