Definisi Pembelajaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmmm

Citation preview

Definisi Pembelajaran

Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses , cara, menjadikan makhluk hadup belajar . Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu , berubah tingkah laku atau tanggapa yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996: 14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan uang bersifat fisik , tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan , bertambah, berkembang daya pikir , sikap dan lainlain.(Soetomo,1993: i20)

Pasal I Undang- undang No. 20 tahun 2003 tantang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan padasituasi tertentu.

Sumber : http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf

Konsep Belajar Mandiri Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Kesalahpengertian tersebut terjadi karena pada umumnya mereka yang kuliah di UT cenderung belajar sendiri tanpa tutor atau teman kuliah. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar. Sebagai mahasiswa yang mandiri, Anda tidak harus mengetahui semua hal. Anda juga tidak diharapkan menjadi mahasiswa jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah Anda mampu mengetahui kapan Anda membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain. Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan Anda perlu bertemu dengan mahasiswa lain, kelompok belajar, pengurus administrasi di UPBJJ, tutor, atau bahkan tetangga yang kuliah di universitas lain. Bantuan/dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk belajar, misalnya, mengobrol dengan tetangga yang kuliah di universitas lain, seringkali dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar. Bantuan/dukungan dapat juga berarti kamus, buku literatur pendukung, kasus dari surat kabar, berita dari radio atau televisi, perpustakaan, informasi tentang jadwal tutorial, dan hal lain yang tidak berhubungan dengan orang.Yang terpenting adalah Anda mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi. Identifikasi sumber informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar Anda pada saat Anda membutuhkan bantuan atau dukungan.Sumber : http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/strategi.htm" http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/strategi.htm

Apa yang Dimaksud dengan Independent Learning?Ada beberapa istilah yang mengacu pada pengertian yang sama tentang belajar mandiri. Istilah-istilah tersebut adalah 1) independent learning, 2) self-directed learning dan 3) autonomous learning (Candy, Philip C., Independent Learning: Some Ideas from Literature, (). Sementara itu, Wedemeyer (1973) dalam Keegan (1990) menjelaskan belajar mandiri sebagai pembelajaran yang merubah prilaku, dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pebelajar dalam tempat dan waktu berbeda serta lingkungan belajar yang berbeda dengan sekolah. Pebelajar mungkin dibimbing oleh guru tapi tidak tergantung kepada mereka. Pebelajar menerima derajat kebebasan dan tanggung jawab dalam merencanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendorong kearah terjadinya belajar. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa bahwa belajar mandiri merupakan cara belajar tertentu yang berbeda dengan sekolah (konvensional), baik dari segi tempat dan waktu, lingkungan belajar, maupun keberadaan guru. Pebelajar mungkin dibimbing oleh guru, tapi tidak sepeneuhnya tergantung kepada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tersapat cara belajar lain, yaitu belajar mandiri yang bertujuan sama (untuk merubah prilaku) tapi dilakukan dengan cara yang berbeda. Belajar mandiri lebih berorientasi kepada pebelajar dimana pebelajar mempunyai kebebasan dan tanggung jawab yang besar untuk mengendalikan belajarnya sendiri. Sumber : http://fakultasluarkampus.net/what-is-independent-learning/" http://fakultasluarkampus.net/what-is-independent-learning/

Self Directed Learning (SDL) / BelajarmandiriMei 14, 2008 zulharman Pengertian SDL bervariasi menurut pendapat beberapa pakar. Knowles (1975, disitasi oleh OShea, 2003) mendefinisikan SDL adalah sesuatu proses dimana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumbersumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Merriam dan Caffarella (1991) mendefinisikan SDL adalah sesuatu metode belajar di mana pelajar mempunyai tanggung jawab yang utama dalam perencanaan, pelaksanakan dan penilaian hasil belajar.Brockett dan Hiemstra (1991) mengemukakan beberapa pernyataan untuk meluruskan pandangan mengenai SDL yaitu, SDL bersifat kontinuitas, tidak benar SDL mengambarkan suatu proses belajar dalam isolasi, tidak benar SDL menghabiskan lebih banyak waktu daripada kegunaannya, dan tidak benar aktivitas SDL hanya terbatas pada membaca dan menulis.Contoh penerapan dalam tutorial PBLBelajar mandiri tidak hanya terdapat dalam langkah ke enam dari seven jumps. Belajar mandiri sudah dimulai dari langkah pertama dari seven jumps hingga sampai ke langkah tujuh.Sumber : http://zulharman79.wordpress.com/2008/05/14/self-directed-learning-sdl-atau-belajar-mandiri/SELF ASSESSMENTSelf Assessment itu tugas yang diberikan oleh dikti (kurang tau diktinya sebelah mana wong kadang-kadang kayaknya didikti juga gak semuanya tau apa itu Self Assessment)kepada perguruan tinggi berupa pengumpulan data-data dari masing-masing program studi (data bukan laporan rekap atau semacamnya) khususnya yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan di dikti sendiri , salah satunya untuk penilaian dan pemberian ijin program studi.Pengumpulan data Self Assessment ini dilakukan setiap semester dan hasilnya ditampilkan di website evaluasi.or.id. Hasilnya jreng disitu ditampilkan data-data penting hasil perhitungan, validasi dari masing-masing program studi di seluruh perguruan tinggi Indonesia.Sumber : http://arif.unpad.ac.id/?p=8" http://arif.unpad.ac.id/?p=8LONG LIFE LEARNINGTujuan dari pengembangan mobile learning sendiri adalah proses belajar sepanjang waktu (long life learning), mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses kuliah maka mahasiswa tidak perlu harus hadir ke kampus hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri. Dalam memberikan materi kuliahnya ini Ibu Ratna tidak hanya dengan cara menjelaskan saja tetapi juga menampilkan materinya dalam beberapa film pendek sehingga peserta kuliah lebih mudah memahami penjelasannya.(iny)Sumber : http://www.stikom.edu/v8/main.php?act=gen&goto=internal&id=458" http://www.stikom.edu/v8/main.php?act=gen&goto=internal&id=458

ADULT LEARNINGadult learning yang memliki 4 karakterisktik, yaitu: (i) belajar mandiri, (ii) belajar dari pengalaman (learning by experiencing), (iii) belajar berdasarkan kebutuhan, dan (iv) belajar sepanjang hidupSumber : http://qac.ums.ac.id/?pilih=lihat&id=36" http://qac.ums.ac.id/?pilih=lihat&id=36

PEER ASSESSMENTPeer Assessment merupakan alternatif penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa selama kegiatan praktikum yang tidak dapat diukur dengan cara tertulis, dimana penilaian dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri (penilaian sesama). Ini bertujuan untuk mengetahui implementasi peer assessment dalam menilai kinerja siswa pada kegiatan parktikum materi lingkungan.Sumber : http://digilib.upi.edu/union/index.php/record/view/4832" http://digilib.upi.edu/union/index.php/record/view/4832

SELF REFLECTIONSelf-reflection adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari apa yang telah dilakukan. Umpan balik tersebut antara lain berupa: a) pemahaman siswa tentang apa yang telah disampaikan, b) perilaku guru yang tidak efisien dan tidak efektif, c) perilaku guru yang efisien dan efektif, d) perilaku yang perlu diperbaiki, e) perilaku yang diinginkan oleh siswa dan, f) perilaku yang seharusnya dikerjakan. Berdasarkan self-reflection inilah guru akan memperbaiki perilaku dalam proses belajar mengajar.Sumber : http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_26.html" http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_26.htmlDEEP LEARNINGdeep learning yaitu belajar yg dapat diperdalam atau dikembangkan lagi. Contohnya analisis, evaluatif and creatif.Belajar juga memiliki ciri-ciri loh. Ciri-ciri dari belajar yaitu,1. Telah mengalami perubahan dr tdk mengerti menjadi mengerti, tdk paham menjadi paham, ragu2 menjadi mantap dan lain2.2. Perubahan bersifat menetap.3. Perubahan terjadi dgn adanya usaha.4. Terjadi kemampuan baru.Sumber : http://tpers.net/belajar-refleksi/" http://tpers.net/belajar-refleksi/

COLLABORATIVE LEARNINGProses belajar kelompok yang setiap anggotanya aktif menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki untuk bersama-sama saling meningkatkan pemahaman Belajar bukan proses menyerap dan pasif melainkan proses aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan student-centered learning . CL merupakan salah satu metode dalam student-centered learning

Faktor-faktor utama dalam keberhasilan CL

Saling ketergantungan yang positif

Mahasiswa harus percaya bahwa mereka tergantung pada orang lain untuk bersama-sama mencapai sukses. Setiap anggota kelompok harus menjalankan peran-perannya

Tanggung jawab individu terhadap tugas kelompok

Setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab atas 3 hal: aktif dan terlibat dalam kegiatan kelompok melakukan tugas dengan adil membantu anggota lain dalam mengerahkan potensi dan penguasaan materi Mahasiswa bertanggung jawab atas kemajuan proses belajar diri sendiri dan proses belajar kelompok.

Interaksi yang menunjang

Mahasiswa saling membantu dan mendorong yang lain dalam proses belajar lewat diskusi dan berbagi pengetahuan.

Kecakapan sosial

Dalam kerja kelompok diperlukan kecakapan dalam berkomunikasi, mengatasi konflik, membangun kepercayaan, menyelesaikan permasalahan, kepemimpinan dll. Mahasiswa harus belajar dan berlatih untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan tersebut.

Penilaian dalam kelompok

Kelompok harus senantiasa memantau efektivitas kerjanya, misalnya dengan menanyakan tentang apa yang telah dilakukan oleh setiap anggota untuk membantu kelompok. Sehingga, penilaian dan feedback diberikan pada setiap anggota kelompok.

Sumber : http://www.google.co.id/search?hl=id&q=collaborative+learning&btnG=Telusuri&meta=cr%3DcountryID" http://www.google.co.id/search?hl=id&q=collaborative+learning&btnG=Telusuri&meta=cr%3DcountryIDSTUDENT CENTERED

Student-Centered Learning adalah suatu model pembelajaran yang menempatkanpeserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Model pembelajaran ini berbeda dari modelbelajar Instructor-Centered Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dariguru ke murid yang relatif bersikap pasif.Dalam menerapkan konsep Student-Centered Leaning, peserta didik diharapkansebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab danberinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasiuntuk dapat menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikanpengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya. Dalam batas-batas tertentu peserta didik dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajarinya.Sumber : Prof. Dr. Aris Pongtuluran, dr., MPH. Rektor Universitas Kristen Petra E-mail: [email protected] PROFESIONAL DEVELOPMENT (CPD)Program Pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan ( PPPKB ) atau istilah lainnya Continuing Profesional Development (CPD) adalah upaya pembinaan bersistem untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembangkan performance dokter agar ia senantiasa dapat menjalankan profesinha dengan baik. PPPKB bukan hanya berperan dalam meningkatkan pengetahuan tetapi lebih untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi yang bersangkutan sehingga tercermin dalam kinerjanya. Pengembangan program pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan tidak sama dengan pengembangan kurikulum pendidikan dokter ( undergraduate ). Pengembangan program CPD yang struktur sering kali menemui hambatan di lapangan, seperti perbedaan kebutuhan pengembangan, performance, antar dokter satu daerah dengan daerah lain, hambatan financial dan sarana komunikasi yang belum lancer. Program CPD konvensional seperti kuliah, seminar, kursus-kursus, symposium seringkali tidak efektif. Oleh karena itu pengembangan program CPD saat ini lebih menitikberatkan pad metode yang langsung ditemui oleh dokter di lapangan kerja seperti work based learning, practice based learning atau experiential learning dan dengan memperbaiki metode konvensional diatas sebagai variasi kegiatan PPPKB yang holistic.

SPICESHarden mengenalkan konsep the SPICES model untuk pengembangan kurikulum ( Harden et al 1984 ). Konsep SPICE ini erat hubungannya dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi setelah penulis mencoba memahami konsep ini. Penulis mendapatkan bahwa selain PBL merupakan salah satu komponen dari huruf yang ada di SPICES yaitu huruf P, ternyata PBL ini mempengaruhi huruf-huruf yang lainnya misalnya huruf S ( student center learning ), huruf I ( integration ), huruf S ( systematic ), huruf C ( tema blok community ) dan huruf E dengan adanya blok ( elektif ) di PBL.

PBL (Problem Based Learning)Definisi

Sebuah metode pembelajaran yang berdasarkan pada masalah-masalah yang diberikan dan diselesaikan secara diskusi. Problem based learning ( PBL ) juga merupakan strategi pedagogi untuk menyediakan situasi hakiki ( dunia nyata ) yang penting dalam suatu konteks, yang dimana membekalkan sumber, dorongan dan arahan, kepada pelajar atau mahasiswa sewaktu mereka membangun pengetahuan isi dan kemahiran dalam menyelesaikan masalah.Sejarah PBL

PBL dikenalkan di sekolah-sekolah perubatan di Kanada dan Amerika pada 1960-an. PBL telah digunakan dalam disiplin lain sejak itu. Misalnya seperti : seni bina, perniagaan, undang-undang, kejuruteraan, perhutanan, sains police, kerja social,dll.Keuntungan PBL :Mahasiswa aktif sehingga tidak ketinggalan info.Dibagi dalam keompok-kelompok kecil sehingga tutor dapat memperhatikan mahsiswa lebih efisien.Menekankan makna bukan fakta.Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan umum dan perilaku diluar kuliah.Mahasiswa tidak tergantung pada dosen (dalam hal mencari sumber belajar)Waktu belajar tidak terbatas.Mahasiswa Lebih jadi paham tentang teknologi dan bahasa inggris. Kelemahan PBL :Siswa diharuskan mencari sendiri jawaban darimasalah yang diberikan sehingga sulit mencari patokan yang jelas tentang batasan-batasan yang harus diperoleh.Siswa tidak memiliki dasar ilmu yang sesuai dengan tingkatannya karena sebelumnya mahasiswa baru tidak diberi dasar pekuliahan.Membutuhkan saran dan prasarana yang lebih banyak.Siswa harus memiliki prior knowledge yang kuat.

Faktor-faktor pendukung PBLPrior knowledge.Seven Jumps StepsDeep Learning.

Mengapa PBL diterapkan di FKG UNISSULA?Karena metode pembelajaran yang berdasarkan pada masalah-masalah yang diberikan dan diselesaikan secara diskusi. Problem based learning ( PBL ) juga merupakan strategi pedagogi untuk menyediakan situasi hakiki ( dunia nyata ) yang penting dalam suatu konteks, yang dimana membekalkan sumber, dorongan dan arahan, kepada pelajar atau mahasiswa sewaktu mereka membangun pengetahuan isi dan kemahiran dalam menyelesaikan masalah.

Masalah apa yang akan muncul dalm proses pendidikan dan Bagiamana cara menanggulanginya?Mahasiswa mempunyai beban yang lebih berat karena mahasiswa langsung difokuskan pada permasalahan, jadi disini mahasiswa dituntut mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menjawab permasalahan yang diberi arahan melalui tutor tentang kearah mana permasalahan tersebut akan diselesaikan nantinya. Sehingga mahasiswa lebih kreatif, cerdas, dan nantinya akan bisa mengatasi permasalahan seperti itu juga.

Mengapa konsep ini diterapkan di Adult Learning?Karena pada adult learning memliki 4 karakterisktik, yaitu: belajar mandiri, belajar dari pengalaman (learning by experiencing), belajar berdasarkan kebutuhan, dan belajar sepanjang hidup

yang satu sama lain saling berkaitan dan penting didalam belajar untuk FKG UNISSULA.Apa saja menjadi tanggung jawab dengan pendekatan Adult Learning?Mahasiswa dituntut memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri untuk mengembangkan dirinya dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya dan selalu mengikuti perkembangan IPTEK demi tidak ketinggalan informasi. Mahasiswa diberi kewajiban dalam menjawab masalah yang timbul dan mencari solusinya. Solusi ini dicari dengan belajar mandiri yang waktu belajarnya diberi kebebasan pada mahasiswa masing-masing. Jangan lupa disini jika mahasiswa tidak melakukan belajar mandiri maka pengetahuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal itu terbatas.Mengapa di FKG memakai SC dan bagaiamana berlangsungnya SC?Mahasiswa dihadapkan pada suatu scenario permasalahan yang sebenarnya ( real life situation )Mahasiswa diharapkan focus pada kemahiran berpikir : penyelesaian masalah, analisa, membuat keputusan, berpikir secara kritisMahasiswa diharapkan dapat memacu dirinya ( self directed ) dan membangun kemahiran pembelajaran sepanjang hayatMembuat group kecil dalam belajar mandiri

Kegiatan apa saja yang diterapkan di FKG Unissula dengan SC?Mahasiswa membentuk kelompok diskusi kecilMahasiswa diberikan materi dari pakarnya tentang masalah yang dibahasMahasiswa dituntut untuk belajar mandiri demi mengembangkan pengetahuannyaMahasiswa melakukan penelitian atas scenario yang diberikan

Mengapa mapping concept diterapkan di FKG?Karena mapping concept merupakan proses diskusi brain storming, dalam menyusun map atau peta alur pemikiran dengan menghubungkan antara kata-kata kunci( keywords ). Manfaat yang diperoleh antara lain :Dapat menunjukkan dengan jelas topic/ konsep pokok dan terpentingMemberikan kemudahan bagi pembaca atau mahasiswa untuk melihat kaitan antara satu konsep dengan yang lain, dan menyusun konsep baru dengan mengaitkannya pada konsep lama atau konsep pokok dengan hubungan ( tanda yang jelas )Dapat lebih mudah membedakan informasi atau konsep yang satu dengan yang lain, ketika informasi-informasi atau konsep-konsep tersebut tidak terkait dengan yang lainnyaMemberi kesempatan mahasiswa untuk berpikir kreatif dan menemukan hubungan antar konsep yang satu dengan yang lain serta berpikir berbeda antara satu mahasiswa dengan yang lainMemberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dengan menggunakan deep approach

Masalah apa yang muncul selama pendidikan terkait concept mapping? Dan bagaimana menanggulanginya?Mahasiswa sulit dalam menentukan dengan jelas topic atau konsep pokok dan terpentingMahasiswa mengalami kesulitan dalam mengaitkan antara satu konsep dengan yang lain dalam menyusun konsep baru yang nantinya ada kaitan pada konsep lama atau konsep pokok dengan hubungannya yang jelasMahasiswa mengalami dalam menentukan apakah ini termasuk knowledge atau informasi yang penting dalam pembuatan konsep mappingMahasiswa dituntut untuk mengerti sebuh konsep dari topic yang dibahas

Dalam pembuatan konsep mapping memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar menggunakan deep approach dalam menentukan konsep mapping nantinya.Apa saja yang menjadi tanggung jawab mahasiswa dalam pendekatan adult learning?mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam menyelesaikan suatu pesoalan dengan menggunakan pendekatan adult learning.