31
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Keluarga. Definisi Departemen Kesehatan RI (1988) Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing- masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Dari kedua definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah: Unit terkecil masyarakat. Terdiri atas dua orang atau lebih. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah. Hidup dalam satu rumah tangga. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga. Berinterakasi diantara sesama anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-

definisi konsep keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

definisi konsep keluarga

Citation preview

Page 1: definisi konsep keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga.

Definisi

Departemen Kesehatan RI (1988)

Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1989)

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu ru mah

tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Dari kedua definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah:

Unit terkecil masyarakat.

Terdiri atas dua orang atau lebih.

Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.

Hidup dalam satu rumah tangga.

Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga.

Berinterakasi diantara sesama anggota keluarga.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.

Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

1. Struktur Keluarga

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah:

1. Patrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilineal: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

Page 2: definisi konsep keluarga

3. Matrilokal: adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

istri.

4. Patrilokal: adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

5. Keluarga kawinan: adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami atau istri.

2. Berbagai Struktur Keluarga

Penonjolan sosial dan keluarga terbentuk dalam perantara fungsi dari

masyarakat dan individu anggota keluarga. Keluarga meliputi dua tanggung jawab

dalam memenuhi kebutuhan para anggota keluarga dan sekaligus dengan

memenuhi kebutuhan penduduk dimana mereka itu terikat. Harapan-harapan sosial

dari anggota-anggota keluarga dalam bentuk kewajiban dan tanggung jawab

dimodifikasi oleh keluarga agar cocok dengan kebutuhan dan kemampuan para

anggota. Keluarga sebaliknya menyiapkan dan membantu para anggota untuk

memenuhi tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban. Sebagai mode sekarang

mempengaruhi pernikahan dan keluarga menjadi lebih kokoh, sedangkan yang lain

mudah goyah. (menggoyahkan).

3. Struktur keluarga yang tradisional dan yang lain

Tiap keluarga tanpa memandang sistem strukturnya mempunyai

potensi untuk melayani kebutuhan pergaulan dengan cara tertentu dan yang lain.

Sebagai tambahan semua keluarga cenderung sama dalam berusaha untuk

menyajikan kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan saling bertukar kecintaan;

menciptakan stabilitas yang beralasan; menyajikan sumber keuangan untuk

makanan, pakaian dan tempat berteduh; menyediakan kesempatan untuk

pendidikan dan menyiapkan dinas pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau

Keluarga yang bisa bekerja sama dengan perawat kesehatan masyarakat

memperlihatkan berbagai struktur dan tatanan penghidupan. Perawat kesehatan

masyarakat bertanggung jawab atas pemberian bantuan kepada keluarga untuk

meningkatkan kesehatan mereka memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga dan

menyesuaikan dengan masalah-masalah dalam konteks keberadaan struktur

Page 3: definisi konsep keluarga

keluarga dan gaya hidupnya. Jadi perawat kesehatan masyarakat harus memiliki

pengetahuan mengenai struktur keluarga, fungsi, proses dan peran-peran. Sebagai

tambahan bahwa para perawat harus menyadari dan mengerti akan nilai dirinya dan

sikap tentang keluarga dan berbagai cara hidup keluarga.

Struktur keluarga berarti mengenai berbagai karakteristik (jenis kelamin,

usia, jumlah) dari masing-masing anggota yang membentuk unit keluarga. Yang

lebih spesifik struktur keluarga menentukan posisi yang diduduki oleh individu

yang sibuk dalam interaksi yang teratur dan berulang kali dan berhubungan

didalam unit keluarga (Yorburg, 1983). Banyak orang berpengharapan dalam

struktur keluarga tentang pernikahan, mempunyai anak, tinggal dalam satu rumah

tangga yang terpisah, lebih menyenangi heterseksualitas dengan memilih seksual

yang berpamen dan eksklusif. Sesungguhnya bertambah jumlah orang yang memilih

cara hidup keluarga yang lain pada segi penghidupan yang dianutnya. Karena

norma-norma sosial menjadi lebih menyadari tingkat variasi pilihan yang

berhubungan dengan pengelolaan penghidupan se seo rang , t i dak t e rdapa t

l ag i konsensus umum bahwa keluarga nukleus tradisional merupakan model

yang "paling benar".

4. Gambar 25-2 ( Karier Keluarga dari individu)

Page 4: definisi konsep keluarga

5. Ciri-ciri struktur keluarga—Anderson Carter

1. Terorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga.

2. Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-

masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan

fungsinya masing-masing.

6. Tipe/Bentuk Keluarga

1. Keluarga Inti (Nuclear Familiy), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan

anak-anak.

2. Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan

sebagainya.

3. Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan

pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

4. Kelurga duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

5. Keluarga berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama.

6. Keluarga Kabitas (Cahabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family),

karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu

kominiti dengan adat istiadat yang sangat kuat.

7. Keperawatan Kesehatan Keluarga

Definisi

Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978)

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang di

tujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan

Page 5: definisi konsep keluarga

sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.

8. Keluarga sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat

Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan

keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota

keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya atau

masyarakat secara keseluruhan.

Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981)

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat.

2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan

atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.

3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah

satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap

anggota keluarga lainnya.

4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),

keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara

kesehatan para anggotanya.

5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya

kesehatan masyarakat.

Keluarga Sebagai Pasien

Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang perlu

diperhatikan oleh perawat, diantaranya adalah:

1. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan

para anggotanya.

2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi;

a. Pola komunikasi

b. Pengambilan keputusan

c. Sikap dan nilai-nilai dalam keluarga

d. kebudayaan

e. Gaya hidup

Page 6: definisi konsep keluarga

3. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah pedesaan

4. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.

9. Siklus Penyakit dan Kemiskinan dalam Keluarga

Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih ditekankan

kepada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial perekonomian yang rendah.

Keadaan sosial ekonomi yang rendah pada umumnya berkaitan erat dengan berbagai

masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan karena ketidakmampuan dan

ketidaktahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi.

Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga mereka terhadap gizi, perumahan dan

lingkungan yang sehat, pendidikan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Jelas

kesemuanya itu akan dengan mudah dapat menimbulkan penyakit.

Berikut ini merupakan lingkaran penyakit yang menimbulkan kemiskinan;

Gambar 2-1. Lingkungan penyakit dan kemiskinan

Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang

menggambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau

anggota keluarga yang dituakan, Merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan

keluarga.

Dasar pengambil keputusan tersebut adalah;

a. Hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga

b. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota

Page 7: definisi konsep keluarga

keluarga

c. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap

keluarga/anggota keluarga yang bermasalah.

Beban Kasus dalam Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga

Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah dan macam kasus

dalam keluarga yang dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu.

Jumlah dan macam kasus dalam keluarga dapat berubah setiap saat, apakah

itu kasus keluarga baru atau keluarga lama berkurang, keadaan ini sangat tergantun

kepada masalah dan kebutuhan keluarga akan asuhan keperawatan yang diberikan oleh

perawat yang melakukan asuhan perawatan kesehatan keluarga di suatu wi layah yang

menjadi tangung jawabnya.

10. Keluarga Kelompok Risiko Tinggi

Dalam melaksanakan asuhan perawatan kesehatan keluarga, yang menjadi priori tas

utama adalah keluarga-keluarga yang tergolong risiko tinggi dalam bidang kesehatan,

meliputi:

a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah

sebagai berikut:

tingat sosial ekonomi keluarga rendah

keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri

keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan penyakit

keturunan

b. Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan. Waktu hamil;

umur ibu (16 tahun atau lebih 35 tahun)

menderita kekurangan gizi/anemia

menderita hipertensi

primipara atau multipara

riwayat persalinan dengan komplikasi

c. Keluarga di mana anak menjadi risiko tinggi, karena;

lahir prematur/BBLR

berat badan sukar naik

lahir dengan cacat bawaan

Page 8: definisi konsep keluarga

ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.

ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau

anaknya.

d. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluarga:

anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan

tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering timbal

cekcok dan ketegangan

ada anggota keluarga yang sering sakit

salah satu orang tua (suami/istri) meninggal, cerai, atau lari

meninggalkan keluarga.

11. Kesehatan Keluarga Sebagai Tujuan Keperawatan Kesehatan Keluarga

Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang yang ingin

dicapai dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, agar keluarga

tersebut dapat meningkatkan produktivitasnya, bila produktivitas keluarga meningkat

diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.

Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga

Tujuan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:

Tujuan utama

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga

mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

Tujuan khusus:

a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan

yang dihadapi oleh keluarga.

b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah

kesehatan dasar dalam keluarga.

c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat

dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.

d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan

terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan

Page 9: definisi konsep keluarga

anggota keluarganya

e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.

Tugas-Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,

keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling

memelihara. Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh

keluarga, yaitu:

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu

muda.

d. mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga

e. Mempertahankan hubungan timbal batik antara keluarga dan lembaga-

lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas -

fasilitas kesehatan yang ada.

12. Perawatan Sebagai Sarana

Dalam mencapai tujuan perawatan kesehatan keluarga, asuhan

keperawatan yang diberikan merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai

tujuan tersebut. Hal itu sangat tergantung kepada perawat yang memberikan asuhan

keperawatan yang bermutu kepada keluarga dalam mempengaruhi keluarga untuk

lebih dapat mengenal dan melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan.

Dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap keluarga, perawat

tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekeda secara tim dan bekerja sama dengan

protesi lain untuk mencapai tujuan asuhan perawatan keluarga. Dalam melaksanakan

asuhan keperawatan, perawat bekerjasama dengan dokter, penilik kesehatan, ahli gizi.

pekerja sosial dan sebagainya yang bekerja sebagai tim untuk meningkatkan

kesehatan keluarga.

Page 10: definisi konsep keluarga

Peranan Perawat dalam Memberikan Asuhan Perawatan Kesehatan

Keluarga

Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan

yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah;

a. Pemberikan asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit

b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga

c. Koordinator Pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga

d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan

perawat dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi

keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya

e. Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk

merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat

f. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan

petunjuk tentang asuhan perawatn dasar terhadap keluarga disamping

menjadi penasehat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan keluarga.

Hambatan-Hambatan yang Ser ing Dihadapi dalam Memecahkan

Masalah Kesehatan Keluarga

Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan

perawatan kesehatan keluarga adalah:

a. Hambatan dari Keluarga

pendidikan keluarga yang rendah

keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan

prasarana)

kebiasaan-kebiasaan yang melekat

sosial budaya yang tidak menunjang

b. Hambatan dari perawat

sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti.

PHN Kit, transportasi

kondisi alam (geografi yang sulit)

kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)

keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.

Page 11: definisi konsep keluarga

13. Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga

Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan

keperawatan kesehatan keluarga. adalah:

1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

2. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga sehat sebagai tujuan

utama.

3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan

kesehatan keluarga.

4. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan

peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan

keluarga dalam menggatasi masalah kesehatannya.

5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prerentif

dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga nzetnanjaatkan

sumber data keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan

keluarga.

7. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara

keseluruhan.

8. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan

keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses

keperawatan.

9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga

adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan

dasar/perawatan di rumah.

10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk risiko tingggi.

Implikasi dari Pelayanan Kesehatan Dipusatkan kepada Keluarga

Ada berbagai implikasi dalam pemberian pelayanan kesehatan yang

dipusatkan kepada keluarga, diantaranya adalah:

1. Pelayanan kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu seluruh

keluarga dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga dapat

meningkatkan produktivitas dan derajat kesehatan mereka.

2. Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota

Page 12: definisi konsep keluarga

keluarga yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang ada dapat

diarahkan untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

3. Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu

kesatuan yang utuh.

4. Pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-waktu

rawan di dalam kehidupan keluarga dan keluarga-keluarga dengan risiko tinggi.

5. Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan keluarga

diperlukan kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap

masalah kesehatan dan keperawatan.

6. Perlu mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang mempunyai

kemampuan yang tujuan ganda dalam memberikan pelayanan.

7. Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat

untuk kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan keluarga.

14. Langlah-Langkah dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Dalam melaksanakan asuhan perawatan kesehatan keluarga ada beberapa langkah

yang harus dilakukan oleh perawat, sebagai berikut;

1. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, dengan cara;

a. Mengadakan kontak dengan keluarga

b. Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu

keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka

c. Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan

kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga

d. Membina komunikasi dua arah dengan keluarga

2. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan

keluarga

3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan

dan perawatan keluarga

4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga, berdasarkan sifat masalah

kesehatan keluarga;

a. Ancaman kesehatan

b. Keadaan sakit atau kurang sehat

Page 13: definisi konsep keluarga

c. Situasi krisis

5. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk

melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan

6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan

keluarga, dengan mempertimbangkan;

a. Sifat masalah

b. Kemungkinan masalah untuk diubah

c. Potensi menghindari masalah

d. Persepsi keluarga terhadap masalah

7. Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan dan perawatan keluarga

sesuai dengan urutan prioritas

a. Menentukan tujuan yang realistic

b. Merencanakan pendekatan dan tindakan

c. Menyusun standar dan kriteria evaluasi

8. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan rencana

yang disusun

9. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakaan keperawatan yang dilakukan

10. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat

teratasi dan merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru.

Proses Keperawatan Kesehatan Keluarga

Definisi .

Proses keperawaran adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk

mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,

merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap

keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan

keperawatan yang dilaksanakan terhadap Keluarga.

Proses keperawatan merupakan proses yang dinamis yang memerlukan dasar

pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dan diselidiki dengan menggunakan

pemikiran yang tajam. Proses keperawatan merupakan kerangka kerja dalam

melaksanakan tindakan yang digunakan agar proses asuhan keperawatan dan kesehatan

terhadap keluaga menjadi lebih sistematis.

Page 14: definisi konsep keluarga

Dasar dari proses keperawatan adalah menggunakan cara-cara ilmiah dalam

menganalisa data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam menyelesaikan

masalah secara rasional dan masuk akal.

Tahap-tahap dalam Proses Keperawatan

Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan

bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan

dari tahap yang satu ke tahap yang lain, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

Pengkajian (Assessment)

Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan

klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang

merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.

Dasar pemikiran dart pengkajian adalah suatu perbandingan, suatu ukuran atau suatu

penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-nonna yang

diambil dari kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip. aturan-aturan dan harapan-

harapan, toeri, konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh

keluarga.

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah:

Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga.

Keadaan rumah dan lingkungannya yang membawa kepada peningkatan kesehatan

keluarga.

Sifat keluarga, dinamika dan tingkat kemampuan keluarga yang dapat

membawa kepada perkembangan keluarga dan perubahan perilaku sehat.

Yang termasuk dalam tahap ini adalah:

1. Pengumpulan data

2. Analisa data

3. Perumusan masalah

4. Priori tas masalah

5. Menegakan diagnosa keperawatan.

Page 15: definisi konsep keluarga

Pengumpulan data

Pengumpulan data, dapat dilakukan melalui cara:

1. Wawancara: yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek

fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan sebagainya.

2. Pengamatan: pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena

sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja, diantaranya yang berkaitan

dengan lingkungan fisik. misalnya ventilasi, penerangan, kebersihan dan

sebagainya.

3. Studi dokumentasi: studi berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak,

diantaranya melalui Kartu Menuju Sehat (KMS), Kartu Keluarga dan catatan-

catatan kesehatan lainnya.

4. Pemeriksaan Fisik: dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan dan keperawatan. berkaitan dengan keadaan fisik,

misalnya: kehamilan, kelainan organ tubuh dan tanda-tanda penyakit.

Data-data yang dikumpulkan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Identitas keluarga

2. Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang pernah

dialami

3. Anggota keluarga

4. Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada

5. Keadaan keluarga, meliputi:

a. Biologis

b. Psikologis

c. Sosial

d. Kultural

e. Spiritual

f. Lingkungan

g. Dan data penunjang lainnya. (Contoh format pengumpulan data terlampir)

Analisa data

Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat

Page 16: definisi konsep keluarga

perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:

1. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi:

a. Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga

b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

c. Keadaan gizi anggota keluarga

d. Status immunisasi anggota keluarga

e. Kehamilan dan keluarga berencana

2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, melipti:

a. Rumah meliputi: ventilasi. penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah

dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga dan sebagainya

b. Sumber air minum

c. Jamban keluarga

d. Tempat pembuangan air limbah

e. Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya.

3. Karakteristik keluarga:

a. Sifat-sifat keluarga

b. Dinamika dalam keluarga

c. Komunikasi dalam keluarga

d. Interaksi antar anggota keluarga

e. Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga

f. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

Perumusan Masalah

Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan

dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan

keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran

dan pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai,

kultur yang dianut oleh keluarga tersebut.

Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan

kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisa konsep, prinsip,

Page 17: definisi konsep keluarga

teori dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa sebelum mengambil

keputusan tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Disamping melalui

diskusi-diskusi diantara perawat dengan mempertimbangkan situasi dan sumber daya yang

ada pada keluarga.

Page 18: definisi konsep keluarga

Bagan rencana asuhan perawatan keluarga TN.X

Data Masalah kesehatan Masalah perawatan TujuanTindakan

keperawatanEvaluasi

Anak ke-3 dan ke-5

(Rana dan Rano men-

derita skabies pada

tungkai kaki, tangan

dan dagu

q kebersihan (-)

kumal, berdaki,

pakaian koto

Anak ke-3 dan ke-5

menderita skabie

5 menderita skabies

Keluarga belum

mengenal penyakit

skabie

Setelah 30 menit

memberikan penyu-

luhan kesehatan,

keluarga dapat men-

jelaskan beberapa

hal tentang penya-

kit skabie

Memberikan penyu-

luhan kesehatan

pada keluarga

tentang:

q pengertian

penyakit skabies

q penyebab penyakit

skabies gejalagejala

cara penularan

pengobatan

perawatan skabie

Ayah dan ibu

mampu menjelaskan;

Pengertian,

penyebab, gejala,

penularan,

pengobatan dan

perawatan penyakit

skabie

Keluarga dapat me-

laksanakan perawat-

an kulit anak yang

mengalann skabies

Peragaan dan simulas

perawatan kulit.

q perawatan kulit

pada anak ke-3

dan ke-5

q pemberian salep

Ayah dan ibu melak-

sanakan perawatan

kulit pada anaknya

setiap pagi dan sor

Page 19: definisi konsep keluarga

2-4 kal

Anak ke-4 dan ke-5

belum diimunisasi

tidak ada bukti

tisik (keloid)

yang menjadi

tanda anak telah

diimunisasi

keterangan

penguat dari ibu

bahwa anaknya

belum

diimunisasi

Anak ke-4 dan ke-5

belum diimunisasi

Keluarga belum

mengetahui manfaat

imunisasi pada

anak

Setelah 30 menit

diberikan penyuluhan

kesehatan, keluarga

dapat menjelaskan

tentang manfaat

imunisasi pada anak.

Setelah diberikan

penyuluhan

kesehatan ibu

berkeinginan

membawa anak

kepuskesmas untuk

imunisasi

Penyuluhan

kesehatan kepada

keluarga tentang:

pengertian imu-

nisasi

macam-macam

imunisasi

cara mendapatkan

imunisas

Keluarga mampu

menjelaskan 6

pokot bahasan.

Pada kunjungan

kedua, ibu

memberitahukan

anaknya telah diberi

imunisasi

Sampah berserakan

di halaman samping

dan helakang.

bau kurang sedap

banyak lalat

Ternpat sampah

tidak memenuhi

syarat kesehatan

Keluarga belum

mengenal tempat

pembuangan

sampah yang

memenuhi syarat

kesehatan

Setelah 30 menit

memberikan

penyuluhan

kesehatan. keluarga

dapat menjelaskan

tempat sampah yang

Memberikan

penyuluhan

kesehatan kepada

keluarga tentang:

hubungan sampah

dengan

Keluarga mampu

menjelaskan 3

pokok bahasan.

Page 20: definisi konsep keluarga

kebersihan di

dalam dan di luar

rumah (-)

memenuhi syarat ke-

sehatan dan

hubungan sampah

dengan kesehatan

kesehatan

syarat-syarat

ternpat sampah

yang memenuhi

syarat kesehatan

Keluarga dapat

membuat tempat

sampah sederhana

dari bahan yang

murah

Cara-cara

pembuatan tempat

sampah yang

memenuhi syarat

kesehatan

Pada kunjungan

kedua tersedia

tempat sampah yang

terhuat dari kayu.

Lingkungan di

dalam dan di luar

rurnah bersih

Muka ibu. anak ke-

3 dan ke-4 pucat.

Ibu sering pusing,

mata sering

berkunang-kunang

terutama dari posisi

jongkok ke posisi

berdiri

Ibu, anak ke-4

menderita anemia

ringan

Keluarga tidak

mengenal anemia

Setelah 30 menit berdialog, keluarga dapa menjelaskan tentang cara-cara mencegah anemia.Keluarga dapat memilih bahan bakar yang murah dan bergizi dan menyajikan dalam menu keluarga

Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pengertian

anemia hubungan gizi dengan anemia

cara-cara mencegah anemia gizi.

Mengajarkan ibu

Keluarga dapat menjelaskan 3 pokok bahasan.Dalam jangka waktu 1 bulan: Hb mencapai

12 mm gr % tidak pucat

Page 21: definisi konsep keluarga

tentang cara-cara memilih bahan ma-kanan yang murah te-tapi bergizi.Mengajarkan ibu tentang menyajikan menu keluarga yang bergizi

Ibu belum mengikuti

program KB. Jumlah

anak 5 orang, pernah

mengikuti KB IUD

tetapi dihentikan.

Ibu belum mengikuti

program KB kembali

Keluarga belum me-

ngenal manfaat KB

bagi kesejahteraan

keluarga.

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga bersedia kembali mengikuti KB.

Memberikan penyulu-han kesehatan tentang:q manfaat KB bagi

kesehatan ibu dan kesejahteraan keluarga.

q Pandangan-pandangan keliru tentang kontrasepsi

khususnya IUD.q IUD sebagai kon-

trasepsi mantap.

keluarga termotivasi kembali untuk mengi-kuti KB.Dalam kunjungan ke dua, ibu mengutarakan niatnya untuk menggunakan IUD kembali.Dalam kunjungan ketiga, ibu telah menggunakan IUD kembali.