15
DEFENISI PEMASARAN PARIWISATA OLEH BEBERAPA AHLI YAITU : 1. Menurut J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme merumuskan pemasaran pariwisata sebagai berikut “Marketing in tourism to be understood as the systematic and coordinated execution of business policy by tourist undertaking whether private or state owned at local, regional, national and international level to achieve the optimal of satisfaction of the needs of identifiable consumers group and in doing so to achieve an appropriate return”. Pemasaran Pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar. 2. Menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam buku Tourism Marketing merumuskan pengertian pemasaran pariwisata sebagai berikut: Pemasaran Pariwista adalah suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat

Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemasaran pariwisata

Citation preview

Page 1: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

DEFENISI PEMASARAN PARIWISATA OLEH BEBERAPA AHLI YAITU :

1. Menurut J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme merumuskan pemasaran

pariwisata sebagai berikut “Marketing in tourism to be understood as the systematic and

coordinated execution of business policy by tourist undertaking whether private or state owned at

local, regional, national and international level to achieve the optimal of satisfaction of the needs

of identifiable consumers group and in doing so to achieve an appropriate return”. Pemasaran

Pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi

perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun pemerintah,

dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan

wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar.

2. Menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam buku

Tourism Marketing merumuskan pengertian pemasaran pariwisata sebagai berikut: Pemasaran

Pariwista adalah suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional

atau perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukan

identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata

dan wisatawan yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan

melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan

memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerah

lokal, regional, nasional mapun internasional dengan menyediakan obyek dan atraksi wisata agar

wisatawan memperoleh kepuasan optimal.

3. Menurut Yoety dalam bukunya Tourism Marketing : Pemasaran Pariwisata (Tourism

Marketing) adalah suatu sistim dan koordinasi yang dilaksanakan sebagai suatu kebijakan bagi

perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan, baik milik swasta maupun

pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional dan internasional untuk dapat

mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar (Yoety 1990:30).

Bauran Pemasaran Jasa 7P

1. Produk (Product).

Page 2: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

a. Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga

untuk memenuhi kebutuhan pasar, (Marius P. Angipora, 2002 : 26)

b. Produk adalah sifat yang kompleks, baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga,

prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh

pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan, (Basu Swastha, 2002 : 94).

c. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

yang bersangkutan, (Fandy Tjiptono, 2008 : 95) d. Berdasarkan pendapat saya sendiri bahwa

produk adalah barang ataupun jasa yang tersedia di tawarkan kepada konsumen dengan tujuan

untuk memberikan kepuasan dan mendapat keuntungan.

2. Harga (Price).

a. Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana

berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang

dimiliki kepada pihak lain”, (Alex S. Nitisemito, 1998 : 93).

b. Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”, (Marius P.

Angipora, 2002 : 268).

c. Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan atau jasa

(Fandy Tjiptono 2008;151)

d. Berdasarkan pendapat saya sendiri bahwa Harga adalah sejumlah uang yang dikorbankan

untuk mendapatkan barang maupun jasa dalam kondisi tertentu.

3. Tempat/distribusi (Place).

Page 3: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

a. Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual

terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage,

assortments, locations, inventory, and transport. (McCarthy 1992:92).

b. Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company

undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan

yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk

konsumen sasaran.

c. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan

bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan (Lovelock dan Wright 2002:13-15).

d. Menurut pendapat saya sendiri Place merupakan waktu/tempat dimana produk dapat diperoleh

oleh konsumen/calon konsumen dengan mudah yang menguntungkan bagi perusahaan dan

pelanggan.

4. Promosi (Promotion).

a. Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan.

Ciri dari komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah : Ada komunikator yang secara

terencana mengatur berita dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam

sikap dan tingkah laku si penerima (Mursid, M, 1997: 95).

b. Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasional selling,

sales person, public relation. These are the promotional tools that help an organization to achieve

its marketing objective”

c. Promosi adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk mendorong permintaan, (Basu

Swastha, dkk, 2003 : 349).

d. Menurut pendapat saya sendiri bahwa promosi adalah merupakan cara/alat yang digunakan

agar produk/jasa yang ditawarkan disukai/dikonsumsi oleh konsumen.

5. Orang (People).

Page 4: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

a. People adalah Seluruh aktor manusia yang mengambil bagian dalam delivery jasa dan turut

mempengaruhi persepsi pembeli; yaitu, personel perusahaan, pelanggan dan pelanggan lain

dalam lingkungan jasa.

b. People menurut Philip Kotler yaitu Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan,

yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan

pelanggan.

c. People Adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam penyajian jasa dan dalam hal ini

mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan

dan konsumen (Boom dan Bitner 2000; 234).

d. Menurut pendapat saya sendiri bahwa people adalah setiap orang yang dapat menjadi bagian

dari suatu proses pemasaran barang maupun jasa.

6. Bukti Fisik (Physical Evidence).

a. Physical evidence yaitu Lingkungan tempat jasa di-deliver dan tempat perusahaan berinteraksi

dengan pelanggan, beserta semua komponen tangible yang memfasilitasi kinerja dan komunikasi

jasa.

b. Bukti fisik dan yang mewakili (Physical Evidence and Presentation). Bukti fisik yang dimiliki

oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen

(Philip kotler).

c. Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan dengan suatu jasa seperti

brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan (Boom dan Bitner 2000;234).

d. Menurut pendapat saya sendiri Physical evidence adalah merupakan wujud secara nyata yang

dapat ditawarkan dalam proses penawaran produk/jasa kepada calon konsumen maupun

konsumen.

7. Proses (Process).

Page 5: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

a. Proses adalah Prosedur, mekanisme dan arus aktivitas aktual saat jasa dideliver: delivery dan

sistem operasi jasa.

b. Proses Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa

disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip

oleh Buchari Alma (2000;234).

c. Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk

menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan (Lovelock dan Wright 2002:13-15).

d. Menurut pendapat saya sendiri Proses adalah merupakan kegiatan yang dilalui/dijalani di

dalam memasarkan produk kepada calon konsumen/pelanggan.

CONTOH-CONTOH ORGANISASI PARIWISATA

DI TINGKAT NASIONAL

Di Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan yaitu government

tourist office, dan private tourist office. Government tourist office adalah organisasi

kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu bidang yang diberi tanggung jawab

mengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkat

nasional, regional, maupun lokal. Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan

berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dan Dinas

Pariwisata Daerah Tingkat II.

Private Tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari

macam – macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya

merupakan rekanan bagi government tourist office. Di Indonesia organisasi semacam ini

misalnya Perhimpunan Hotel dan RestoraN Indonesia (PHRI), Association of Indonesian Travel

Agent (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lain sebagainya. Organisasi –

organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata,

Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

a. Direktorat Jendral Pariwisata

Page 6: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

Berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. Km.4.5/Phb-75, tanggal 2

September 1975, tugas pokok Direktorat jendral Pariwisata diatur sebgai berikut: Dirjen

Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas pokok departemen perhubungan di

bidang kepariwisataan berdasarkan kebiijkasanaan yang ditetapkan. Sekretaris Dirjen Pariwisata

memiliki tugas memberi pelayanan teknis dan administratif bagi seluruh satuan oraganisasi

dalam lingkungan Dirjen Pariwisata dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Dirjen Pariwisata.

Direktorat Bina Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

pokok Dirjen Pariwista di bidang pemasaran wisata, berdasarkan kebijaksanaan teknis yang

ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.

Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, mempunyai tugas membina dan

mengkoordinasikan semua unit pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pariwisata di lingkungan

departemen sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian.

Pusat penelitian dan pengembangan pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan semua unit penelitian dan pengembangan pariwisata berdasarkan kebijaksanaan

teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian penelitian dan pengembangan pariwisata.

b. DEPARNAS (Dewan Pertimbangan kepariwisataan Nasional)

Dewan ini membantu presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang

pengembangan kepariwisataan nasional. Dewan ini diketuai oleh menteri negara EKUIN dan

anggotanya terdiri dari 12 menteri ditambah Gubernur Bank Sentral serta Ketua Bappenas.

c. BAPPARNAS (Badan Pengembangan Pariwisata nasional)

Badan ini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1969 yang merupakan

Badan Konsultatatif yang membantu menteri Pariwisata Pos dan telekomunikasi di bidang

kepariwisataan.

Anggota – anggotanya terdiri dari:

· para direktur jendral yang erat hubngannya dengan bidang kepariwisataan

· para ketua himpunan yang mewakili industri pariwisata

· para ahli yang dipandang perlu

Adapun tugas – tugasnya adalah:

Page 7: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

· Mengajukan Usul dan memberikan saran atas keijaksanaan pengembangan pariwisata nasional.

· Mengajukan usul dan memberikan saran tentang langkah – langkah pelaksanaan terhadap

kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

· Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah pelaksanaan terhadap

kebijaksanaan di masing- masing bidang.

· Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah kebiujaksanaan yang

menyangkut kebijaksanaan di masing – masing bidang tertentu.

· Memberi penilaian tentang buah pikiran mengenai hal – hal yang menyangkut pengembangan

pariwisata nasional.

d. Deparpostel (Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi)

Deparpostel bertugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi departemen di propinsi

yang bersangkutan antara lain:

· mengumpulkan dan mengolah data dan menyusun rencana dan program kepariwisataan, pos,

dan telekomunikasi.

· Melaksanakan pembinaan usaha kepariwisataan di bidang pemasaran wisata dan pelayan wisata

· Melaksankan pembinaan usaha pos, dan telekomunikasi di bidang pengendalian frekwensi dan

pelayanan, pos, dan telekomunikasi.

· Memberikan pelayan administratif kepada semua satuan organisasi di lingkungan kantor

wilayah Departemen Pos dan telekomunikasi.

e. Diparda (Dinas Pariwisata Daerah)

Dinas Pariwisata Daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas dalam melaksanakan urusan

rumah tangga daernya dalam bidang kepariwisataan yang menyangkut; urusan objek wisata,

urusan pramuwisata, urusan losmen, penginapan remaja, pondok wisata, perkemahan, rumah

makan, bar kawasan wisata, rekreasi, dan hiburan umum serta promosi daerah. Untuk

menyelenggarakan tugasnya Diparda memiliki fungsi:

· merumuskan kebijaksanaan teknik, pemberian bimbingan, pembinan dan perijinan dengan

dasar kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernus kepala daerah.

· Melaksankan tugas pokok sesuai denganperaturan perundang – undangan yang berlaku.

Page 8: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

· Mengumpulkan data, pengadaan penelitian, dan penganalisaan data sebagai bagian perencanaan

pengembangan kepariwisataan di daerah.

Organisasi pariwisata yang termasuk private tourist office adalah:

a. ASITA (association of the Indonesian Tour & Travel Agencies)

ASITA adalah organisasi yang menjadi wadah bagi pengusaha perusahaan perjalanan

Indonesia, dalam bahasa Indonesia bernama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia.

Organisasi ini didirikan di Jakarta tahun 1971 dan memiliki beberapa tujuan yaitu:

· berusaha memajukan dan melindungi kepentingan industri kepariwisataan nasional dan

kepentingan para anggota.

· Menigkatkan citra PARIWISATA Indonesia dengan memberikan kepuasan, rasa aman,adanya

kepastian perlindungan dan jaminan kepentingan tanpa mengorbankan kepentingan sesama

anggota.

· Menyuskseskan program pembangunan nasional melalui sektor kepariwisataan sesuai dengan

garis – garis besar haluan negara dan rencana pembangunan nasional.

b. PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman rekreasi Indonesia)

Perhimpunan Objek wisata Indonesiaaa atau lebih sering dikenal dengan PUTRI didirkan

tanggal 10 November 1977. Adapun maksud didrikan PUTRI ini adalah sebagai wadah

perjuangan kepentingan bersama dan mengabdi profesi dalam usaha mengelola dan

penegmbangan budaya serta lingkungan alam dan kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa

tujuan organisasi PUTRI yaitu:

· membina dan mengembangkan objek wisata dalam rangka mengembangkan pariwisata

nusantara dan mancanegara.

· Menanamkan dan memupuk rasa cinta tanah air melalui penyaajian objek wisata dalam usaha

ikut berperan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

· Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola objek – objek wisata dalam rangka

meningkatkan pelayanan.

c. HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia)

Page 9: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

HPI adalah organisasi profesional non politik dan mandiri yang merupakan waah

persatuan dan kesatuan pribadi yang profesinya adalah pramuwisata. HPI bertugas secara aktif

menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara teratur, tertib dan

berkesinambungan,meumpuk dan menigkatkan semangat serta kesadaran nasional sebagai

warganegara RI serta memiliki tanggungjawab asosiasi terhadap lingkungan dan menigkatkan

kerjasama.

d. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia)

Kegiatan organisasi ini adalah membantu para anggota dengan cara memberikan perlindungan,

masukan, bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk meningkatkan mutu

hotel/akomodasi, restoran, dan jasa boga, sesama anggota mengkoordinasikan dan meningkatkan

kerjasama atar anggota dan organisasi lain di bidang kepariwisataan baik di dalam maupun di

luar negeri, melakukan kegiatan penelitian perencanaan dan penegmbangan, melakukan promosi

untuk meningkatkan kepariwisataan dalam dan luar negeri.

Page 10: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu

Bisnis Pariwisata

Bauran Pemasaran Dalam Pariwisata

Oleh:

Christina W.A.B

0915251153

Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

2012

Page 11: Defenisi Pemasaran Pariwisata Oleh Beberapa Ahli Yaitu