Upload
angger-subagus-utama
View
39
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
defenisi globalisasi
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peraturan Yang
Mendukung Pelaksanaan Ekonomi di Era Gobalisasi. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dosen Warsiman, SH, MH sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………1
Daftar Isi ……………………………2
Globalisasi
Pengertian Globalisasi ……………………………3
Globalisasi Ekonomi ……………………………4
Dampak Globalisasi
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi ……………………………8
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi ……………………………9
Kebijakan Pemerintah ……………………………10
Peraturan/Perundangan Terkait Kegiatan Ekonomi ……………………………11
Penutup
Kesimpulan dan Saran ……………………………13
Daftar Pustaka ……………………………14
2
Defenisi Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah,
atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak
mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar
negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal
material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat
menjadi pengalaman seluruh dunia.
3
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan
semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan
keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara
masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia
global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara. [1]
Sedangkan Globalisasi Ekonomi Apa Itu ?
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus
modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur
dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Globalisasi memberikan banyak kemudahan, seperti kemudahan untuk mendapatkan
suatu barang dari Negara lain, kemudahan mendapatkan informasi tentang Negara lain,
kemudahan untuk dapat menggunakan barang hasil produksi Negara lain, dll.
Namun Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi
kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada
yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang
paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi
4
dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,
globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi adalah pasar bebas. Pengaruh dari
globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya
kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk
buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut
untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing
dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan
produk - produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti
produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran.
Kenyataannya, Indonesia merupakan negara yang sebagaian besar sektor
ekonominya dalam bentuk UMKM sehingga hal tersebut akan mempersulit indonesia
untuk memasuki pasar global karena UMKM memiliki keterbatasan dengan modal dan
teknologi. Apabila pada masa mendatang indonesia tidak mampu menghadapi persaingan
perdagangan global, maka indonesia akan lebih bergantung pada negara-negara lain.
Menghadapi persaingan global akan mengakibatkan kemenangan bagi yang kuat dan
kekalahan bagi yang lemah dalam bersaing.
Sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang - barang
dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk
yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan
dengan produk - produk buatan Indonesia.
Sebenarnya banyak pihak yang menyayangkan mengapa Indonesia ikut
menandatangani CAFTA. Tidak hanya karena dunia industri Indonesia dianggap belum
siap menghadapi pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia, namun
juga karena kondisi internal ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. Namun dengan
alasan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang jauh tertinggal dalam bidang ekonomi
bila tidak turut serta dalam perjanjian CAFTA tersebut, maka siap atau tidak, akhirnya
Indonesia terlibat dalam pasar bebas Asia.
5
Bagi beberapa pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan baku
import dari China, malah menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke
dalam pasar bebas Asia. Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh
lebih murah karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa
menekan banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku
yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang. Itu
merupakan contoh positif dari pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi
Indonesia.
Globalisasi memasuki pasar dengan cara yang sistematis dengan tahapan pasar
domestik, internasional, multinasional, global, dan transnasional melalui produk dan jasa,
teknologi, budaya, dan sebagainya. Salah satu bentuk globalisasi yaitu ketika terdapat
pasar modern di dekat pasar tradisional, maka perlahan pasar tradisional itu akan mati,
hal itu disebabkan adanya faktor globalisasi di pasar modern.
Globalisasi seperti sistem ekonomi yang terdiri dari negara-negara kuat dan
pemilik modal. Ini sama saja dengan sistem ekonomi kapitalis karena hanya sebagian
kecil masyarakat yang akan menikmati globalisasi. Sedangkan UMKM akan mati karena
ketidakmampuan mereka untuk menghadapi efisiensi dengan kemampuan swasta besar
dalam mengoptimalkan mesin-mesin industri yang mereka miliki.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara,
dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik
karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal
ini menjadi lokasi manufaktur global.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio
ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam
memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
6
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga
kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional
diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau
buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan
cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's,
atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia
-baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan
adil.
7
Dampak Globalisasi Ekonomi
Dampak Positif
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya
dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh
pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau
pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki
pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.
8
Dampak Negatif
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih
bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor
industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri
yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung
mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio
yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar
saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika
harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar
negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
9
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya,
apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan
masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI
Sasaran Kebijakan Ekonomi
Menambah persediaan dan memperluas distribusi bahan pokok yang dibutuhkan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara memperluas kesempatan kerja,
menaikkan tingkat UMR atau UMP, dan menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas.
Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat
secara adil dan merata.
Bentuk-Bentuk Kebijakan Ekonomi
Kebijakan Fiskal
Kebijakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan ini berkaitan
dengan penggunaan pajak dan pengeluaran pemerintah dalam mencapai tujuan.
Kebijakan Moneter
Berfungsi untuk mengatur kestabilan ekonomi yang ditandai dengan munculnya dunia
usaha dan tersedianya kesempatan kerja. Dilakukan dengan cara menambah atau
mengurangi jumlah uang beredar yang dijalankan oleh bank sentral, yaitu Bank Indonesia
(BI).
10
Kebijakan Harga
Diterapkan pemerintah untuk menjaga kelangsungan usaha dan daya beli masyarakat
terhadap barang-barang yang menyangkut hajat hidup banyak orang.
Kebijakan Perdagangan Antarnegara
Bertujuan untuk memperoleh manfaat dan menghindari kerugian atas berlangsungnya
perdagangan antarnegara.
Peraturan-Peraturan yang Mendukung Perkonomian di Indonesia :
1. Peraturan Pemerintah
PP No 9 Tahun 2013 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Perikanan
Indonesia
PP No 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
PP No 6 Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Peternak
PP No 5 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penilaian dan Penetapan Mitra
Usaha dan Pengguna Perseorangan
PP No 4 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia di Luar Negeri oleh Pemerintah
PP No 3 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri
PP No 1 Tahun 2013 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Keuangan
2. Undang-Undang
11
Undang-Undang No 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro
Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Undang-Undang No 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian
Undang-Undang No 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan
Undang-Undang No 22 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2012
3. Intruksi Presiden
Inpres No 7 Tahun 2012 Tentang Langkah-langkah Pengendalian Belanja
Pemerintah Pusat dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2012
Inpres No 3 Tahun 2012 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan
Penyaluran Beras oleh Pemerintah
Inpres No 2 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi
Nasional
Inpres No 1 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan dan Pengawasan Terkait
Kegiatan Usaha Pertambangan Batubara
4. Keputusan Presiden
12
Keppres No 6 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor 28 Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim Nasional untuk
Perundingan Perdagangan Internasional
Keppres No 3 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen pada Kabupaten Sinjai, Kabupaten Takalar, Kabupaten
Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Barito Utara
Keppres No 41 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi
Banten
Keppres No 40 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi
Sumatera Utara
Keppres No 38 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen pada Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Grobogan, Kota Probolinggo, dan Kota Tangerang Selatan
Keppres No 37 Tahun 2012 Tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun Anggaran 2013
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri
dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Di dalam era globalisasi
seperti sekarang ini, banyak sektor yang terkena dampak, tidak terkecuali pada sektor
ekonomi bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah banyak menetapkan berbagai Undang-
Undang, Perpu, Inpres, dsb, yang bertujuan untuk mengendalikan perekonomian di dalam
menghadapi era globalisasi ini sehingga banyak manfaat positif yang bisa kita ambil dan
mengurangi dampak negatif dari globalisasi itu sendiri.
Saran
13
Gagasan mengenai perdagangan yang adil pernah diajukan oleh Joseph E. stiglitz.
Namun sayangnya gagasan ini sulit dicapai, terutama di era sekarang.. Sebaliknya, justru
yang mendekati kebenaran atas perkembangan jaman adalah semakin kuatnya tiap negara
dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasionalnya .Tantangan bangsa ini
adalah bagaimana mewujudkan asas kekeluargaan,kebersamaan , dan gotong royong
dalam kemandirian ekonomi Indonesia.
Berberapa alternatif dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia :
Perlunya pemerintahan yang pro-Rakyat.
Pentingnya kebijakan protektif bagi industry dalam negeri.
Harus mengembangkan local ekonomi,
Perubahan alokasi anggaran ke sektror rakyat, pasar domestic, dan fasilitas public.
Perluasan pengembangan usaha bersama.
Membuat pasar kebutuhan dan Permintaan Nasional .
Penguasaan industry pengelolaan barang mentah hasil SDA Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/01/globalisasi-ekonomi-dan-
dampaknya-bagi-indonesia-499927.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://www.ekon.go.id/hukum/cat/
http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/permasalahan-ekonomi-dan-kebijakan.htmlpp/
http://ilmu-fakta.blogspot.com/2013/01/kebijakan-pemerintah-di-bidang-ekonomi.html
14