66
Disiapkan untuk : Seminar Nasional Indistri Indonesia 2010 Bandung, 1 May 2010 Andi Alisjahbana PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) Daya Dukung PT Dirgantara Indonesia bagi kebangkitan Industri Nasional REKAYASA, RANCANG BANGUN DAN TEKNOLOGI INTEGRASI MENJADI TULANG PUNGGUNG TEKNOLOGI NASIONAL

Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Daya Dukung PT DI bagi Kebangkitan Industri Nasional; Posisi strategis PT DI dalam negara Industri; Peran strategis PT DI dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara mandiri

Citation preview

Page 1: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

Disiapkan untuk :

Seminar Nasional Indistri Indonesia 2010

Bandung, 1 May 2010

Andi Alisjahbana

PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Daya Dukung PT Dirgantara Indonesia bagi kebangkitan Industri

Nasional

REKAYASA, RANCANG BANGUN DAN TEKNOLOGI INTEGRASI

MENJADI TULANG PUNGGUNG TEKNOLOGI NASIONAL

Page 2: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

PT Dirgantara Indonesia

di mulai semenjak 1976 (Dari Fasilitas LIPNUR/TNI-AU)

4 fasilitas utama terletak di

Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, Batu Poron

Page 3: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Paradig

ma baru.

1967Nurtanio Pringoadinuryo

merintis terbentuknya

LIPNUR yang

mempelopori usaha

penguasaan teknologi

dirgantara Indonesia,

1974Persiapan penguasaan

INDUSTRI Dirgantara

Indonesia dimulai

dengan pembentukan

Advanced & Aircraft

Technology Division di

PERTAMINA di Januari

74. Divisi ini menjalin

kerja sama dengan MBB

(jerman) untuk

membangun NBO-105

CASA (spanyol) untuk

pesawat C212.

1986Keppres No.5/1986

dan Rapat

Pemegang Saham

pada tgl 8 April

merubah nama IPTN

menjadi Industri

Pesawat Terbang

Nusantara (IPTN)

1976Industri Pesawat Terbang

Nurtanio dibentuk pada 28 April

1976 dan diresmikan oleh

Presiden RI pada 23 August

1976. Pada saat ini, perusahaan

dimulai dengan 860 karyawan.

Falsafah pembentukan ialah

“Dimulai dari akhir dan Selesai di

awal”

nurtanio

2000Perubahan nama

IPTN menjadi PT

Dirgantara

Indonesia

Persiapan Pembangunan Pengembangan

2. SEJARAH

PT DIRGANTARA INDONESIA

Page 4: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• PT Dirgantara Indonesia mewarisi sejarah bangsa Indonesia yang panjang dalam perkembangan Rekayasa Pesawat Terbang.

• Dimulai dengan semangat bangsa untuk menguasai teknologi pesawat terbang, diteruskan dengan berbagai tahapan inovasi, percobaan dan rekayasa yang sebenarnya.

PT Dirgantara Indonesia

RI-X

Si Kumbang

Belalang 95

Page 5: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Konvensionil

inkonvensionil

Pengenalan Teknologi

Integrasi teknologi

Pengembangan Teknologi

Penelitian ke industrian

4 3 2 1

Terobosan Habibie Mulai dari Akhir, Selesai di Awal

0

Tahap 4

Tahap 3

Tahap 2

Tahap 1

Mulai

Penelitian keindustrian Rancang Bangun Produksi Perakitan

Selesai

Uji Terbang

Strategi Pengembangan Industri

Kondisi awal sumber daya manusia dan fasilitas yang sangat minim

pada tahun 1976 , menuntut strategi pengembangan dengan

terobosan tak konvensionil

Ref : SDJ 2004

Page 6: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

CN235

tahap 2 : Integrasi Teknologi

N250

Tahap 3 : Pengembangan

Teknologi

Tahap 1: Pengenalan

Teknologi

NC 212

Sumber Daya Manusia

Su

mb

er

Daya

Fasilit

as

1989

1980

1976

Roll out , First Flight 1976

Roll out , First Flight 1983

Roll out 1994 ,

First Flight 1995

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia dan

Sumber Daya

Fasilitas

∙ Rekrut / latih tenaga STM , PolTek

∙ Bea Siswa S1 Teknik Penerbangan

ke Luar Negeri

∙ Rekrut / latih insinyur S1

∙ Upgrade PN ITB : - Kurikulum S1

- Staff S2, S3

∙ Bea Siswa S1 , S2 T. Penerbangan

∙ Apprenticeship S1, di Industri LN

∙ Pengembangan dik Test Pilot / FTE

∙ Rekrut / latih insinyur S2

∙ Upgrade PN ITB : -Kurikulum S2

- Perpustakaan

- Laboratoria

∙ Bea Siswa S2 , S3 T. Penerbangan

∙ Apprenticeship di Industri LN

∙ Pengembangan Dik Sertifikasi

∙ Upgrade DSKU / DepHub

∙ Rekrut / latih insinyur S3

∙ Upgrade PN ITB : Fakultas

dengan 4 jurusan

-Joint Research Industri

- Dirgantara

Pembangunan :

Laboratoria Uji Konstruksi

BPPT / Puspiptek

Pembangunan :

∙ Laboratoria Aerodinamika

BPPT / Puspiptek

∙ Sistem Uji terbang FTC

∙ Sistem Simulator uji Terpadu

Pembangunan :

Laboratoria Aerodinamika

Transonik BPPT /Puspiptek

N2130

Tahap 4 : Penelitian

Keindustrian

1999

2004

1997,

KRISIS Ref : SDJ 2004

Page 7: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Proses Rekayasa Pengembangan Pesawat terbang

• Pesawat Terbang dikembangkan dalam berbagai bentuk dan fungsi.

• Pengembangannya merupakan optimasi dari berbagai prasyarat (requirements) dan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu.

• Semua dikembangkan melalui tahapan rekayasa yang panjang dan kompleks, agar dapat tercapai tujuan dan fungsinya

Physical Integration

System Functionality Integration

Metrics Integration

Know How & Innovation

Know How & Innovation

Know How & Innovation

Flight Controls

NoiseManufacturing

Weights

Payloads

MarketingAerodynamics

Schizophrenia

Structures

Aircraft Manufacturer

Forward

CRAY Z MP

Supercomputer

Aft

CRAY Z MP

Supercomputer

PianoSauna & Jacuzzi

Page 8: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Initial

Market DefinedPreliminary Design

StudiesComplete

Financing

Scheme

defined

Program

Go Ahead

- 2 - 1 0Year

Conceptual Design

Customer

Confirmed

Configuration

FreezeCertification

Application

Clark-Y-15

NACA 2412

NACA 23012

NACA 16-212

NACA 651-212

Witcomb-type supercritical airfoil

NASA GA(W) - 1

Plain flap

Split flap

Fowler flap

Slotted flap

Double-slotted flap

Zap flap

Blown flap

Jet flap

Kruger flap

Leading edge flap

Extensible flap

Page 9: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Wind Tunnel Test

Drawing Releases begin

Tooling

manufactu

ring

+ 1 +2 +3Year

Preliminary and Detail Design

Part Start to

be build

Page 10: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Flight Test Start

Type

Certification

awarded

+ 4 +5 +6Year

Prototyping and Development Testing

Customer

Service

begin

Production

Ground Test Start

1st Customer

Delivery

Page 11: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

JARINGAN TERPADU

(By. Prof. Said D. Jenie Sc.D.)

STRUKTUR INDUSTRI PESAWAT TERBANG

DAN INDUSTRI IKUTANNYA

Keterangan :IND: Industri LP : Lembaga PendidikanST : Badan Sertifikasi LR : Lembaga Riset CT : Communication TechnologyGD : Global DesignST : Simulation Technology IT : Information Technology

AIRCRAFTMAINTE-NANCE

FLIGHTOPS.

COM-PONENT

Terdapat 134 PerusahaanPemilik AMO di Indonesia

Terdapat :20 Perusahaan Scheduled34 Perusahaan Charter3 Angkatan dan POLRI. Di Indonesia

Terdapat Ratusan PerusahaanJasa PendukungOperasi Penerbangan

Terdapat Ratusan Perusahaan Tools & Ground Handling di bawah GAMMA

ST

GD

CT

IT

OPERATIONSERVICES

Membangun Industri berarti membangun seluruh STAKEHOLDER yang terkait dengannya, dan jangan pernahmengartikan industri pesawat terbang itu hanya manufaktursemata.

Page 12: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Apa yang telah dicapai selama ini melalui perjalanan panjang PTDI melalui Pengembangan pesawat

terbang ?

• Melalui program pengembangan CN 235 dan N250 maka kemampuan mengembangkan Produk pesawat baru dimiliki sesuai dengan kebutuhan customer atau pasar.

• Dimiliki kemampuan menjadi Integrator Teknologi Pesawat Terbangdan system system yang kompleks, termasuk system militer.

• Menjadi bagian dari Global Aircraft Industry yang up to date dalam teknologi, kualitas dan dihargai sebagai partner yang andal

Mari melihat ini dari sisi customer PTDI

Page 13: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Didapatnya kepercayaan Pelanggan (CN235 Customer base)

Merpati Nusantara AirlinesIndonesian – TNI-AUIndonesian – TNI-AL

United Arab Emirates - Air Force Royal Brunei - Air Force

Malaysia - TUDMThailand - MOAC

Venezuela - Air VenezuelaPhilippines - Asian Spirit

Republic of Korea - Air ForceRepublic of Korea – Coast Guard

Pakistan - Air Force

Total 55 pesawat delivered

Page 14: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Kepercayaan diberikan untuk perancangan dan

pembuatan pesawat ke-Presidenan Republik

Korea

Page 15: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Bubble Window

SAR Life Raft

Sonobuoy Launcher

Mission Consoles

Galley

Observer Seat

Lavatory Mission Avionics Rack

Kepercayaan diberikan untuk perancangan dan pembuatan pesawat MPA-MSA-ASW Meltem Turki

Page 16: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

AIR SCOOP

HOLE & LOCKOUTLET TUBE

FUNNEL

FILTER

FUNNEL

SUPPORT BOX

FLARES OF SILVER IODIDE (3 EA)

GATE VALVE

SPECTROMETER PROBE

(WMI FSSP-100) LH OF WING

PRECIPITATION PROBE

(WMI-2D2-P)

CLOUD DROPLET PROBE

(WMI-2D2-C)

Kepercayaan diberikan bagi rekayasa pesawat dengan

misi sangat khusus

Thailand Ministry of AgriculturePesawat Khusus Hujan Buatan

Page 17: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Chaff & Flare buatan Pakistan

RWR dan IFF buatan China

Dual Garmin 430 GPS (commercial)

Lighted Panel Buatan PTDI

Kepercayaan Customer untuk PTDI melakukan Integrasi

Page 18: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Kepercayaan diberikan bagi pembuatan komponen komponen pesawat skala besar dan

berisiko tinggi

Wings - Inboard Outboard Fixed

Leading Edge

AIRBUS 380 Wide Body:-Typical Seating 555 seats-10 (ten) years contract from 2003

Komponen buatan PTDI

PARAGON 2 AIRBUS 340 & A320: -D Nose-Pylon-Leading Edge-5 (five) years contract from 2005

Page 19: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Kepercayaan diberikan bagi pembuatan komponen komponen pesawat skala besar dan

berisiko tinggi

Komponen buatan PTDI

Super Puma MKII/MKII+ central fuselage and Tail boom

- Long fuselage (lower, upper structure) mated, extended and equipped- Tail boom

Super Puma/Cougar helicopter

Page 20: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Kepercayaan Juga diberikan bagi Customer Support dan Rekayasa dari In-Service Issues

Page 21: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

102

121

20

32

11

20 40 60 80 100 120

256*

55

CN235 - CASA & PTDI

Total 341 Aircrafts !!

*) produksi CN 235 CASA, 50% share PTDI

PTDI Aircrafts Delivery (1976-2009)

Page 22: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Telah dimilikinya fasilitas produksi komponen

pesawat yang terbaik

Page 23: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Design Development

Stress Analysis and Finite Element ModelingStructure / System Integration

Design, CATIA V4 Based

CATIA V5 Based Harness Design

Dimiliknya kemampuan Engineering Design , Analysis dan integrasi

CATIA V4 Based Detail Structure Design

CATIA V5 Based Structure/System integration Design

Page 24: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Yang terpenting ialah terlatihnya 15,000 orang karyawan berkeahlian tinggi dalam rekayasa, produksi dan pengembangan produk pesawat terbang dan teknologi integrasi

Aircraft Simulator

Page 25: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Secara Nasional juga telah terbangun

• Membuka Lapangan kerja sektor Industri Pesawat Terbang.

• Membangun Tenaga Kerja yang trampil dan berpengalaman pada Industri penerbangan secara keseluruhan.

• Eks- Karyawan PTDI berada diseluruh Industri penerbangan Indonesia dan dunia.

• Subsitusi Impor dan Meningkatkan Ekspor nasional dengan produk yang membanggakan

Page 26: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Bagi bangsa manapun, kemampuan rekayasa dan pengembangan produkindustri tidak bisa didapat dengan hanya pendidikan.

Melainkan dengan “pengalaman” industri yang tepat dan menantangsehingga membekali seluruh pelakunya dengan kemampuan dankapasitas teknologi.

Kemampuan rekayasa dan pengembangan produk bukan keahlianindividual, tapi kemampuan kolektif bersama termasuk kemampuanberorganisasi.

Bangsa Indonesia kurang memperhatikan hal ini,

Banyak produk dibuat di Indonesia, tapi sangat sedikit yangdirancang dan dikembangkan di Indonesia

Kemampuan Rekayasa dan Pengembangan Produk Indonesia ?

Page 27: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Dengan pengalaman dan perjalanan panjang dalam Rekayasa pesawat

terbang ini, Apa yang bisa dilakukan oleh PTDI mendukung

pengembangan industri nasional di Indonesia ??

Page 28: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Keinginan PTDI

• Sesuai dengan Visi dan Misi PTDI, maka PTDI ingin lebih berperan dalam menyumbangkan keahliannya dalam rekayasa dan pengembangan produk industri nasional yang memiliki nilai solusibagi keperluan bangsa Indonesia.

Page 29: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Halaman 29

Example of Country Specific Engineering for Economic Development

• Thailand’s large Farming land are located mostly on flat land, some of them irigated but a large portion of the farm land is Rain fed. The Economy is based on agriculture

• In 1955, His Majesty, king of Thailand observe, that even when severe drought is happening, (and creating major national disaster). There are lots Cloud is in the sky !!

• When He saw flooding in one area, and drought in another part,

“Why can’t we bring the Clould down as Rain ?”

“Why can’t we move the water from one area to another without pumping ?”

Page 30: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• Only July 1969, First Research Experiment of Rain Making is conducted, using surplus crop dusting aircraft. The basic Technology is salt Spraying/Seeding of the cloud.

• In 1972, The King starting to lead and fund the Research, and the research team named “ The Special Royal Rainmaking Operations Unit”

• The Royal team, relentlessly pursue the local rain making technology thru field research. Braving the critics and failures, and perfected it into a Specific Thai Technology

“Rain making research and study is most important and never ends”

“Ignore Critics which discourage the effort to develop”

“Always keep written record”

Page 31: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• 1974, Thai Farmers start to gain benefits from the Rain making effort. That year an operation which lasted 45 days, using 8 aircrafts, Covers 16 province, 2.72 million hectares.

• Before the operation, farmer can only plant 5 % of the total rice planting area during dry season. After the operation, 55 % of the rice planting area is saved from drought and start producing.

• The field research continue and become more extensive, systematic, planned and well organized

Page 32: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• The Key Technology is three step called “Triggering, “Fattening” and “Attacking” with multiple aircraft formations.

• Currently 9 different Salt/Urea Formula are invented and used

• Various Flying and Seeding Technique is also invented

• A National weather Monitoring System with military operation style command system is used.

Page 33: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• Today,the operation of Thailand’s Rain Making is still one of the most important National Operation. In the dry season, flew more aircraft in a day than Thai Air Force !!.

• It is named : “ The Bureau of Royal Rain making and Agricultural Aviation” Office of the permanent secretary. Ministry of Agriculture and Cooperative.

• Consists of 37 Aircrafts, (including 6 from PTDI), Various Radar and Weather Stations, Several Air bases. Chemical Factories. Atmospheric Research Center.

• Its Socio Economic impact is Legendary

Page 34: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar diduniadengan 17.000 pulau dengan jangkauan lebih dari 6000kilometer

Angkutan Laut dan Darat tidak akan pernah mencakupIndonesia secara keseluruhan.

Transportasi Udara adalah satu satunya angkutan yangbisa mencakup 100 % Indonesia

Sudah terbuktikan bahwa pembukaan jalur transportasiudara didaerah akan men stimulasi perkembangan ekonomiyang signifikan.

Apa Ciri khas Indonesia ?

Page 35: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Dabo Airstrip

Papua merupakan ekstrim nasional dimana penerbangan merupakan satu satunya alat transportasi

500 m

Transportasi udara sebagai solusi “National Unity”

Page 36: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• Max Cruise Speed: 213 kts (395 km/hr)

• Economical Cruise Speed: 190 kts (352 km/hr)

• Take-off Distance (35 ft obstacle): 465 m, ISA, SL

• Landing Distance (50 ft obstacle) 510 m, ISA, SL

• Maximum take-off weight: 7,270 kg (16,000 lbs)

• Maximum Payload: 2500 kg (5,511 lbs)

• Rate of climb 2,300 ft/min all engine operative

• Certification DGAC CASR 23, Commuter Category

• 60 % Local content

• Selling Price Target US$ 3 Million

PTDI Solusi

N219 Perintis AircraftDirancang khusus untuk keadaan Indonesia

Market Study (2006, Depperin)

Feasibility Study (2007)

Preliminary Design (60%)

2nd Wind Tunnel Test (100%, BPPT)

Page 37: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Sinergi Industri dalam produksi

Pesawat Terbang Nasional N219

PT DIRGANTARA INDONESIA

Industri Lokal

Industri Lokal

Industri Lokal

Industri Lokal

Industri Lokal

Industri Lokal

N219

Page 38: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Transportasi daerah kepulauan terpencil ?

Kepulauan Anambas- Natuna

Transportasi laut merupakan satu satunya cara, tapi karena luasnya wilayah Indonesia, membutuhkan waktu yang lama bila melalui Laut. Transportasi udara merupakan solusi

Page 39: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

KEP. KAWIO

KEP. SANGIHE

KEP. NENUSA

TAHUNA

KEP. TALAUDMELONGUANE

Kalimantan: 25 Ibukota

kabupaten/kota berada di

pesisir atau dilalui/dekat

sungai

Sulawesi: 50 ibukota

kabupaten/kota berada

di pesisir.

Maluku: Semua ibukota

kabupaten/kota (16) berada di

pesisir.

Irian: 10 Ibukota kabupaten/kota di

Irian berada di pesisir.

Peta Ibukota Kabupaten/Kota

Jawa: 26

Ibukota

kabupaten/kota

berada di

pesisir (utara). Bali/Nusa Tenggara: Hampir semua ibukota

kabupaten/kota (30) berada di pesisir.

Sumatra: 54 Ibukota

kabupaten/kota berada di

pesisir atau dilalui/dekat

sungai, dekat danau

62 % Ibukota kabupaten didaerah pesisir !!

Page 40: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

> 17.000 Kepulauan

> 680 Airport & airstrip

17,000 Pulau, 680 Airport dan Airstrip

333 memiliki panjang kurang dr 600 m (1968ft)

Page 41: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Service “ Air Ambulance” banyak dirintis di negara lain untuk memenuhi pelayanan kesehatan di daerah mereka yang terpencil dan memiliki penduduk sedikit (sparsely populated).Di Australia, Canada, banyak daerah spt ini sering hanya dapat dikunjungi dengan perjalanan ber hari hari, atau sama sekali tidak dapat dikunjungi pada musim tertentu.

Royal Flying Doctor Service merupakan salah satu organisasi terbesar, memiliki 53 pesawat dan pada

tahun 2009 mampu melakukan :

Meliput 80% dari Australia (7,150,000 km2),Memberikan pelayanan pada 274,237 patients (average of 751 per dayMelakukan 36,832 aerial evacuations and transfers (average of 101 per day)Melakukan 14,004 health care clinics (average of 38 per day)Terbang 23,923,440 kms (average 65,544 km perday)

Apakah Bisa system yang sama di Indonesia untuk dapat meberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat ?

Page 42: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

PTDI merencanakan untuk memperkenalkan kembali pesawat Amphibi sebagai sarana transportasi

Nusantara

• Merupakan Pesawat Khusus yang dirancang untuk beroperasi di Laut – laut Indonesia.

• Tahan karat dan cuaca lembab

• Berpenumpang 12, bermesin ganda

• Menggunakan bahan–bakar Jet A (Avtur)

• Bekerja sama dengan –Dornier Seawing , Jerman

Page 43: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Utility/cargoLoading of extra long

goods possible

Air ambulanceEasy handling of stretchers

Special versionsAccording to

customer’s need

Interior yang flexible

Page 44: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Dornier in Indonesia• Pemerintah Kolonial Hindia Belanda paham benar potensi pesawat Amphibi untuk menjangkau

seluruh wilayah Nusantara. Pemerintah Hindia Belanda membeli 40 Dornier WAL yang digunakan pada tahun 1935-1942. Pesawat pesawat ini merupakan tulang punggung angkutan udara pemerintah pada masa itu

Page 45: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• System transportasi ini sangat flexible, mencakup darat (lapangan terbang) dan laut.

• Banyak daerah di Indonesia, sulit atau mahal sekali untuk dapat membangun lapangan terbang didarat. Permasalahan ialah pengadaan Lahan datar yang cukup, (permukiman dan Indonesia banyak berbukit), juga mendapatkan kekerasan tanah yang cukup, (Indonesia tanah banyak yang lunak, memerlukan biaya pengerasan yang tinggi).

• Tidak seperti negara negara lain, perairan “ internal” diantara pulau-pulau Nusantara relatif memiliki Laut yang tenang, yang memungkinkan take off dan pendaratan sepanjang tahun.

Mengapa Amphibian Aircraft ?

Page 46: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

• Tidak perlu lahan besar• Tidak perlu pembersihan dan

pengerasan lahan• Dapat dibangun waktu pendek• Airport dapat dipindahkan bilamana

perlu !!

Perbandingan WaterBased Airport/Airstrip

• Perlu melihat situasi cuaca dan laut

• Landasan air harus dibersihkan dari sampah ynag mengambang

Main Advantage compare to Landbased

Perbandingan biaya konstruksi airport diair dan didarat adalah 1: 8 !!!

Keuntungan Kerugian

Page 47: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Penghematan Nasional

• Apabila biaya pembuatan sebuah Landasan Airport (800 m landasan) Rp 10 Milyar, estimasi sebuah Amphiport = Rp 1,25 Milyar. Indonesia saat ini membutuhkan 500 airport perintis baru setara dengan Rp 5 trilyun.

• Harga pesawat Amphibi PTDI Rp 50 Milyar.

• Maka dengan nilai uang yang sama, kita dapat memiliki 97 pesawat amphibi dan 500 Amphiport bersama, daripada membangun 500 airport dan TIDAK ADA pesawat.

• Dana bagi pembelian Lahan (untuk landasan) tidak mengembangkan industri, tapi pembelian pesawat akan menggerakkan industri.

Page 48: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Kemandirian dalam Industri Pertahanan

1. Ini adalah sebuah topik yang sangat strategis tapi Indonesia masih belum memperhatikannya.

2. Industri pertahanan dapat merupakan titik awal baru bagi revitalisasi industri nasional

Page 49: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Mengapa Negara membutuhkan Industri

pertahanan

1. Dalam pertahanan modern dibutuhkan 3 Pillar utama, yaitu

Tentara yang kuat, Ekonomi yang kuat dan industri

pertahanan yang kuat.

2. Setiap bangsa memiliki sistem pertahanan yang khas sesuai

dengan keadaan geografis dan budaya bangsa tersebut.

Seterusnya akan membuahkan doktrin pertahanan yang khas

yang membutuhkan peralatan utama sistem senjata

(alutsista) yang khas pula.

3. Dalam keadaan perang dan krisis, maka tentara harus dapat

didukung dengan alutsista dan logistik dari belakang garis

pertempuran/pertahanan.

4. Industri pertahanan luar negeri akan mengutamakan dan

mendahulukan kebutuhan pertahanan di negaranya.Landasan UU

TN

I yang

Pro

ffesio

na

l

Kem

am

pua

n E

kono

mi N

asio

an

al

Kekua

tan Indu

str

i P

ert

aha

nan

Pertahanan Negara

Page 50: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Contoh contoh sejarah akan perlunya Industri Pertahanan didalam negeri

• Masa keemasan Eropa, masa kolonial (1400-1800 Masehi)– Pada masa ini Kerajaan kerajaan Eropa mengalami masa kemajuan teknologi dimana dikuasainya

teknologi kapal Samudra, Navigasi laut dan senjata api.– Teknologi ini sebenarnya dikuasai oleh “ekspedisi ekspedisi” yang nota bene adalah industri

perdagangan– Dengan kelebihan ini, maka lebih dari separuh dunia, terutama yang penguasaan teknologinya

terbelakang dapat dijajah dan dikuasai.

• Masa Perang Dunia kedua

– Amerika adalah contoh bahwa kemampuan Industrinya mampu memenangkan perang dunia ke 2– Sekutu mempunyai 2 front, yaitu Perang Eropa (Jerman) dan perang pasifik (Jepang). Kemampuan

industri alutsista sekutu secara praktis berasal dari amerika, karena industri sekutu di eropa sudah dikuasai Jerman. Di perang pasifik, Australia secara praktis tidak memiliki industri alutsista

– Puluhan ribu pesawat dihasilkan oleh industri industri amerika hanya dalam waktu 4-5 tahun. Misalnya 3000 P-51 Mustang dan 2400 Catalina. Dalam berbagai segi kemampuan Alutsista Amerika sebenarnya berada dibawah alutsista Jerman.

– Seluruh rakyat amerika bekerja dalam industri alutsista untuk mendukung perang. Symbol “ Rosie the riverter”

Page 51: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Contoh contoh sejarah akan perlunya Industri Pertahanan didalam negeri

• Perang India-Pakistan (3-16 Desember 1971)– Kedua negara pada masa itu tidak memiliki industri alutsista– Perang selama 2 minggu dengan Pakistan kehilangan ½ dari angkatan lautnya dan

angkatan udaranya (pada masa itu tidak lebih dari 50 pesawat).– Pesawat angkut dgn ramp door (hercules) digunakan untuk melakukan pemboman.– Pakistan relatif kehabisan alutsista, Pakistan Timur tidak terproteksi dari udara dan laut

Kemudian pasukan darat ditimur menyerah dalam jumlah besar.

• Perang Malvinas (1982)

– Argentina memperlihatkan semangat juang yang tinggi, terutama angkatan Udaranya yang menggunakan pesawat pesawat A4 Skyhawk dan Mirage.

– Seluruh pelabuhan argentina di blokade oleh kapal-kapal selam Royal Navy, sehingga Argentina tidak dapat mendapatkan logistik perang.

– Perlahan lahan, kemampuan AU Argentina terkikis logistik (kehilangan hampir seluruh 134 pesawat tempurnya), sehingga pada akhirnya hanya mampu melakukan perlawanan udara dengan pesawat “Pucara” dan “Pampa” (pesawat latih)

Page 52: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Dukungan industri dalam negeri untuk dapat mendukung Daya tempur

pada masa krisis adalah utama, juga tertuang dalam doktrin

pertahanan negara masing2.

1. Swedia dan Norwegia

1. Memiliki prinsip kemandirian dalam industri alutsistanya. Tidak ingin tergantung

dari teknologi US ataupun Russia.

2. Mengembangkan pertahanan “littoral warfare” yang menggunakan kelebihan

geografis nya yang penuh dengan fyord. Mengembangkan alutsista yang sesuai

dengan ini dalam industri dalam negerinya.

2. China

1. Telah lama memiliki prinsip kemandirian industri alutistanya.

2. Menggunakan prinsip “Dual use factory”, terutama sehabis revolusi kebudayaan.

Dinyatakan bahwa untuk effisiensi industri pertahanannya, tapi juga demi alutsista

dapat diproduksi pada berbagai sentra industri yang tersebar seantero negaranya,

pada saat kritis.

3. Pakistan

1. Membangun fasilitas “refurbishment” di Kamra sehingga pesawat pesawat

tempurnya dapat memiliki lifetime extension. 2 X sampai 3 X umur pesawat dapat

dilakukan. Ini dikarenakan Pakistan merasa tidak mudah membeli pesawat

baru/pengganti sehabis masa pakainya habis.

Page 53: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Singapore

India

Page 54: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Apakah ini doktrin

pengadaan Alutsista

yang benar ?

Dalam Industri

Pertahanan, tidak

dikenal hak paten !

Page 55: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Jalan panjang bagi pembangunan Industri Strategis Nasional

• Diperlukan semangat Juang Bangsa yang tinggi. Pantang menyerah.

• Dibutuhkan konsistensi kebijakan dalam waktu yang lama

• Dibutuhkan kebijakan yang tepat dalam penguasaan teknologi dan pembangunan SDM

Page 56: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

MISI

1.Memenuhi kebutuhan pokokmatra darat laut dan udara TNIsehingga Indonesia bisa mandiri

2.Menguasai teknologi danmempunyai akar industri DN

3.Memiliki SDM yang mumpunidan kreatif

4.Mempunyai jaringan yang luasmelalui kerjasama strategisdengan mitra LN dan DN

Penetapan Kebutuhan TNIKebijakan Industri Pertahanan NasionalPenetapan Perusahaan

Perluasan pasar keLN melalui aliansi/kemitraan

Perumusan ProgramNasionalPenetapan Misi PershKebijakan Anggaran

Industri alutsistayang mandiri

2009 - 2010

Jangka Pendek : Penetepan MisiPenyehatan Perusahaan Penyiapan SDM Reorganisasi & Pembenahan Sistem.Peningkatan Revenue Mix.

Jangka Menengah : Reposisi Bisnis & Sistem

Pemasaran. Financial Access. Kemitraan DN & LN Inovasi & Pengembangan

Produk & Jasa.

Jangka Panjang : Pembangunan

Kompetensi Inti. Kerjasama Jangka

Panjang/StrategicAlliances..

INDUSTRI ALUTSISTA 2025

2011

Pengembangan KompetensiInvestasiProgresive ManufacturingPrototyping

2011 - 2015

2015 - 2020

2025

56

Page 57: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Roket Dirgantara 230Parameter Dasar:

Roket• Tipe roket : Roket balistik, unguided• Kaliber : 122 mm• Panjang roket RX1210/RX1213 : 2360 mm/2670 mm• Berat roket RX1210/RX1213 : 38 kg / 42 kg• Jarak Jangkau : 13 km

Warhead dan Fuze• Berat : 15 kg• Panjang : 500 mm• Jenis Fuze : Mechanical Fuze• Jenis Warhead : HE-Fragmentation• Jenis Explosive : TBD

Pengembangan bersama RISTEKPTDI,ITB, PINDAD, LAPAN, LEN

Page 58: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

POHON INDUSTRI ROKET

Page 59: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI Phase - 1 Phase - 2 Phase - 3

Phase 1 : Technology Introduction

Underlicense Program

FFAR 2.75” (Belgium)

Unguided Rocket

Short Range, Single Stage

Mode : - air to ground : 3 km

- ground to ground : 8.75 km

Technology

Aerodynamic : - non lifting body

- folded fin

Stability : passive, spin stabilized

Electronics : none

Propellant : solid, single configuration

Rocket motor: Isp 225 sec

Warhead : time fuze control

explosion upon impact

Weight : 9.49 kg

Speed : 2.5 Mach (at burn out)

Phase 2 : Technology Integration

Integration Design Program

122mm JROF, Artillery Rocket

Range : 20 - 40 km, medium, single stage

Mode : ground to ground

Unguided & Guided Rocket

Technology

Aerodynamic : - non lifting body

- aerodynamic-spin

stabilized

Stability : passive, spin stabilized

Electronics : none & guidance

Propellant : solid, dual configuration

Warhead : time fuze control

explosion upon impact

Weight : 66.75 kg

Phase 3 : Technology Development

Indigenous Design/Development

NRI-350, Guided Missile

Medium Range, 120 km, two stage rocket

Mode : - ground to surface

- surface to surface

- air to ground

Technology

Aerodynamic : - non lifting body

- aerodynamic stabilized

Stability : active aerodynamic control

Electronics : guidance & control system

Propellant : solid, dual configuration

Rocket motor: Isp 220 & 260 sec

Warhead : time fuze control

explosion upon penetrated

Weight : 895 kg

Speed : 0.9 Mach (at cruising)

Phase 4 : Basic Research

Indigenous Design/Development

NRI-560, Guided Missile

Long Range, 400 km, two stage rocket

Mode : - ground to surface

- surface to surface

Technology

Aerodynamic : lifting body

Stability : active control FbW

Electronics : FCS, Guidance System

Propellant : solid rocket / turbo jet

Warhead : (possible nuclear)

Weight : 1500 kg

Speed : high sub-trans sonic

4 Phase Rocket Technology Development Program

Phase - 4

Page 60: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

1

2

3

4

7

5

6

Kebakaran Hutan setiap tahun menjadi masalah Nasional

CN 235 yang dilengkapi dengan tangki “ water bomb”

CN 235 untuk kebakaran Hutan

Page 61: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Machine Gun Turret

2.75 “ Rocket launcher(7 tubes)

Camera And FLIR

General Arrangement

Page 62: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

PTDI saat in sedang mengembangkan Hovercraft Berat (Daya angkut 10-20 ton) bagi angkutan khusus pasca bencana dan transportasi daerah rawa

Page 63: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

PT NTP adalah anak perusahaan PTDI, khusus dalam bidang perbaikan mesin Turbin

Page 64: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

PTDI akan terus konsisten dalam bidang industri

penerbangan dan teknologi integrasinya

1. Investasi, kapasitas dan keahlian yang telah dibangun selama 40

tahun lebih telah ada di PTDI.

2. Pasar dan kebutuhan dalam negeri akan produk transportasi

udara yang masih berkembang terus. Baik sipil maupun militer.

3. Dengan kemampuan Teknologi Integrasi yang telah dimiliki PTDI,

maka bilamana ditugaskan melalui program baru, maka PTDI akan

mampu menyelesaikannya serta menemukannya solusi baru.

4. Program Baru yang menantang adalah daya tarik utama bagi

penanggulangan Brain Drain

Page 65: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

PTDI

Akhir kata1. PTDI dengan kemampuan yang telah dimilikinya adalah Asset bangsa sebagai

bagian terpenting dari Industri strategis Nasional.

2. Potensi penggunaan produk PTDI terutama dalam industri penerbangan

khusus dan perintis masih sangat luas. Secara langsung ini akan berdampak

pada ekonomi Nasional.

2. Produk unggulan yang diharapkan ialah CN 235 Next Generation dan Pesawat

Amphibi. Dalam “niche” market ini hampir tidak ada kompetisi.

3. PTDI juga akan meneruskan bisnisnya sebagai “Global Supplier” komponen

pesawat terbang untuk menjaga kualitas dan standar internasional.

4. Misi pengisian produk produk Alutsista beserta integrasi teknologinya juga

akan dilakukan sesuai dengan komitment negara bagi pertahanan nasional.

Page 66: Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional

Terima Kasih