49
TUGAS MANDIRI ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN oleh : ASTUNA WULANDARI (P0204211516) ACHYAR (PO204211525) MAGISTER PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH KONSENTRASI STUDI MANAJEMEN PERENCANAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

Daya Dukung Lahan Sulut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Daya Dukung Lahan Sulut

TUGAS MANDIRI

ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN

oleh :

ASTUNA WULANDARI (P0204211516)ACHYAR (PO204211525)

MAGISTER PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAHKONSENTRASI STUDI MANAJEMEN PERENCANAAN

PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

Page 2: Daya Dukung Lahan Sulut

ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIANDI PROVINSI SULAWESI UTARA

PENDAHULUANPangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk keberlangsungan hidunya.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan pangan juga semakin untuk memenuhi kebutuhan pangan yang cenderung meningkat dipelukan juga ketersediaan lahan untuk menanam berbagai tanaman sebagai sumber pangan. Kecukupan pangan tetap merupakan issue penting baik dilihat dari pemenuhan kuantitas pangan yang harus disediakan dan kualitas pangan yang harus dipenuhi. Bagi negara-negara yang besar berbentuk kepulauan sepertiIndonesia, kecukupan pangan yang bersumber dari dalam negeri sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan nasional. Jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan tingkat pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pertambahan luas lahan untuk tanaman pangan. Faktor perilaku masyarakat terhadap lahan mempengaruhi daya dukung lahan itu sendiri.Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi yang terletak di paling ujung bagian utara Pulau Sulawesi. Meskipun Sulawesi Utara bukan sentra produksi utama padi, namun berdasarkan data yang ada, dari tahun 2002 – 2011 peningkatan produksi padi di Sulut mencapai 6,25% yaitu dari 346 ribu ton GKG pada tahun 2002 menjadi 596 ribu ton GKG pada tahun 2011

Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 25.740 ha, sementara sawah irigasi semi teknis 26.738 ha. Itu semua belum termasuk lahan sawah irigasi non teknis seluas 4.662 ha. Lahan sawah tadah hujan seluas 4.631 ha, areal sawah pasang surut seluas 634 ha, sementara tahan palawija, hortikultura dan sayur-sayuran seluas 341.419 ha, Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 451.700 ton padi dan meningkat jadi 470.400 ton pada 2007 dengan luas panen yang juga bertambah menjadi 99.500 ha. Dibanding dua tahun terakhir, produktivitas padi yang dicapai meningkat. Pada 2004, produksi padi mencapai 407.358 ton.Kondisi Geografis

Propinsi Sulawesi Utara terletak antara 0º15`-5º34` lintang utara dan antara 123º07`-127º10`Bujur Timur, yang berbatasan dengan laut Sulawesi, Republik Philipina dan laut Pasifik sebelah utara serta laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Gorontalo.

Batas Wilayah Propinsi Sulawesi Utara

Sebelah UtaraLaut SulawesiRepublik FilipinaLaut Pasifik

Sebelah Timur Laut MalukuSebelah Selatan Teluk TominiSebelah Barat Propinsi Gorontalo

Page 3: Daya Dukung Lahan Sulut

Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Utara, 2011

Topografi

Provinsi Sulawesi Utara terdapat 41 buah gunung dengan ketinggian berkisar antara 1.112 - 1995 m. Kondisi geologi sebagian besar adalah wilayah vulkanik mudah, sejumlah besar erupsi serta bentuk kerucut gunung merapi aktif yang padam menghiasi Minahasa bagian tengan, daerah Bolaang Mongondow dan kepulauan Sangihe. Material-material yang dihasil letusannya berbentuk padat serta lain-lain bahan vulkanik lepas. Semua vulkanik ini berbentuk pegunungan (otogenisa) menghasilkan morfologi yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan perbedaan relief topografik yang cukup besar. Provinsi Sulawesi Utara ada 5 wilayah yang di kelilingi oleh gunung api aktif yakni Kabupaten Bolang Mongondow yakni gunung Ambang dengan ketinggian 1.689 m, Kabupaten Minahasa Selatan dengan gunung Soputan dengan ketinggian 1.783 m, Kota Tomohon dengan gunung Lokon dengan ketinggian 1.579,6 m dan gunung Mahawu dengan ketinggian 1.331,0 m yang merupakan hulu dari 12 sungai besar dengan 7 danau. Kepulauan Sangihe yakni Karangetan dengan ketinggian 1.320,0 m, Ruang dengan

Page 4: Daya Dukung Lahan Sulut

ketinggian 714,0 m, Banuawuhu 0,0 m, Submarin 0,0 m, dan gunung Awu dengan ketinggian 1.78,0 m. Serta Kota Bitung dengan gunung Tangkoko dengan ketinggian 1.149 m.

Provinsi Sulawesi Utara terdapat 30 sungai yang tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa sementara danau berjumlah 17 buah yang terletak di 3 wilayah ini yakni Kab. Bolang Mongondow, Minahasa dan Sangihe Talaud.

Kondisi Lahan Pertanian

Luas daratan Provinsi Sulawesi Utara menurut penggunaannya adalah 1.453.537,17 ha yang terdiri atas lahan irigasi teknis 19.017 ha, setengah teknis 16.074 ha, irigasi sederhana 5.970 ha, irigasi desa 8.622 ha, tadah hujan 13.374 ha, pasang surut 180 ha, lebak/polder 591 ha, pekarangan 42.510 ha, tegal/kebun 250.625 ha, ladang/huma 98.150 ha, pengembalaan/padang rumput 33.655 ha, rawa-rawa 5.032 ha, tambak 5.767 ha, kolam/empang 3.473 ha, lahan sementara tidak diusahakan 42.661 ha, hutan rakyat 127.757 ha, hutan negara 322.313 ha, perkebunan 256.308 ha dan lainnya 275.099 ha.

Peta Penggunaan Lahan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010

Page 5: Daya Dukung Lahan Sulut

Gambar 1. Peta Penggunaan Tanah di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Bandara/Pelabuhan0%

Hutan La-han Kering

18%

Hutan Lahan Kering Sekunder

21% Hutan Mangrove

1%Hutan

Mangrove Sekunder

0%Perkebunan

0%Permuki-man/Lahan Terbagun

2%

Per-tam-

bangan0%

Pertanian Lahan Kering19%

Pertanian Lahan kering/Kebun Campuran

32%

Rawa0%Sawah

3%Semak Belukar

4%Semak Belukar Rawa

0%Sungai/Danau/Waduk

1%Tambak

0%Tanah Terbuka

1%

Total

Grafik 1. Luas Penggunaan Lahan di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Secara umum Provinsi Sulawesi penggunaan lahanya didominasi pertanian lahan kering dan kebun campuran. Lahan kering ini berupa tanaman kelapa dan cengkeh. Penggunaan lahan berupa hutan ahan kering dan hutan sekunder juga mendominasi. Hutan terluas berada di kabupaten Bolaang Mongongondow berupa taman nasional Nani Wartabone. Sedangkan luas sawah secara kseluruhan hanya 3 persen atau seluas 469.354 Ha, luas sawah juga berada di kabupaten Bolaang Mongondow

Iklim dan cuaca

Wilayah Provinsi Sulawesi Utara ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin muson. Pada bulan November samapai bulan April bertiup angin barat yang menurunkan hujan. Sebaliknya angin tenggara yang bertiup dari bulan Mei sampai Oktober mendatangkan mendatangkan musim kemarau. Curah hujan yang terjadi tidak merata di antara kabupaten/kota. Rata-rata curah hujan yang terjadi antara 2.000-2.400 mm per tahun dengann jumlah hari hujan 90 - 120 hari.

Suhu udara rata-rata adalah 25,2ºC. Suhu udara maksimal rata-rata tercatat 30,4ºC dan suhu udara minimum rata-rata 22,ºC. Kelembaban udara tercatat 73,4%. Kendati demikian suhu atau temperatur di pengaruhi oleh ketinggian tempat ddi atas permukaan laut.

Page 6: Daya Dukung Lahan Sulut

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DI PROPINSI SULAWESI UTARA

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Jumlah Hasil Produksi Pertanian di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 – 2010

Produksi hasil pertanian di provinsi Sulawesi utara di dominasi oleh tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah. Produksi pertanian ini merupakan bahan pokok utama untuk memenuhi kebutuhan pangan berupa sumber karbohidrat dan protein nabati.

Grafik2. Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

padi Jagung Ubi kayu Ubi Jalar Kacang Tanah

Gambar 1. Menunjukkan jumlah produksi tanaman pangan di provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009

Page 7: Daya Dukung Lahan Sulut

Grafik 3. Jumlah Produksi Pangan di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

padiJagungUbi KayuUbi JalarKacang Tanah

Grafik 2. Menunjukkan Jumlah produksi Pangan di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Dari hasil analisis produksi pangan yang ada di provinsi sulawesi utara, secara

umum tanaman pangan yang dihasilkan berupa padi, jagung dan ubi. Sedangkan kabupaten

yang memiliki jumlah produksi terbesar didominasi kabupaten Bolaang

Mongondow,minahasa, dan Minahasa Selatan. Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan

salah satu kabupaten yang terluas di Provinsi Sulawesi Utara, dan memiliki lahan pertanian

yang terluas. Kabupaten ini merupakan sentra lumbung padi untuk memenuhi kebutuhan

pangan di provinsi sulawesi utara. Secara umum penduduk di Provinsi Sulawesi Utara

banyak mengkonsumsi beras, jagung dan ubi, hal ini karena masakan khas orang sulawesi

adalah bubur tinutuan yang bahan utamanya adalah beras, jagung dan ubi.

Kabupaten di wilayah kepulauan pada umumnya tidak memilki lahan

pertanian lahan basah, pada umumnya hanya memilki lahan pertanian lahan kering berupa

tegalan dan perkebunan kelapa, cengkeh. Untuk tanaman pangan didominasi ubi kayu dan

Page 8: Daya Dukung Lahan Sulut

kacang kacangan berupa penghasil kenari, karena kondisi geografinya berupa pegunungan

dan berbatu.

Hasil produksi pertanian di Provinsi Sulawesi Utara sangat bervariasi

jumlahnya dari tahun ke tahun, jumlah produksi kadang mengalami peningkatan, namun

kadang juga mengalami penurunan pada komoditas tertentu. Dari grafik dibawah ini dapat

menggambarkan jumlah produksi berbagai komoditi pangan yang dihailkan di provinsi

Sulawesi Utara.

Grafik 4. Jumlah Produksi padi Tahun 2009 – 2010 di Provinsi Sulawesi Utara

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

Jumlah Produksi Padi Tahun 2009 - 2010

Tahun 2009 Tahun 2010

Dari hasil analisa produksi Padi tahun 2009 terbanyak di Kabupaten Bolaang Mongondow dengan produksi mencapai 238.231.000 Kg, sedangkan kabupaten yang produksi padi paling rendah di kota Manado. Kabupaten Bolaang mongondow merupakan sentra produksi padi yang ada di provinsi sulawesi Utara, luas lahan pertanian yang

Page 9: Daya Dukung Lahan Sulut

dimiliki kabupatan bolmong merupakan yang terluas. Luas lahan pertanian berupa Sawah di kabupaten Bolaang Mongondow ini mencapai 26.488 Ha, sedangkan Kota manado tidak memiliki lahan pertanian, sehingga produksi hasil pertanian sangat kecil. Selain itu kota manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang fungsi utama kotanya sebagai pusat adminitrasi dan pemerintahan.

Antara kurun waktu tahun 2009 sampai 20010 produksi padi di kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa dan Minahasa Tenggara mengalami peningkatan, sedangkan kabupaten lain tidak megalami peningkatan. Untuk Kabupaten di Kepulauan rata rata tidak menghasilkan produksi padi, kebutuhan konsumsi beras di pasok dari kabupaten lain.

Grafik 5. Jumlah Produksi Jagung di Provinsi Sulawesi Utara dari Tahun 2009 - 2010

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

140,000,000

160,000,000

20092010

Untuk jumlah produksi tanaman jagung antara tahun 2009 – 2010 secara umum mengalami peningkatan sebanyak 418.000 kg. Peningkatan ini didominasi hasil dari produksi jagung di kabupaten Bolaang Mongondow, minahasa tenggara dan Bolmong Timur. Sedangkan kabupaten lainya seperti kabupaten Minahasa, Minahasa selatan, Minahsa Utara mengalami penurunan jumlah produksi. Luas lahan pertanian tegalan di kabupaten Bolaang Mongondow mencapai 26.298 Ha.

Page 10: Daya Dukung Lahan Sulut

Grafik 6. Produksi Ubi kayu, Ubi Jalar dan kacang Tanah Tahun 2009 – 2010 di Provinsi Sulawesi Utara

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

Ubi Kayu 2009Ubi Kayu 2010Ubi Jalar 2009Ubi Jalar 2010kacang tanah 2009Kacang Tanah 2010

Hasil produksi jenis Ubi kayu, Ubi Jalar paling banyak dihasilkan di kabupaten Kepulauan Talaud yaitu sebesar 19.372.000 kg dan mengalami peningkatan produksi menjadi 23.437.000 kg di tahun 2010. Kepulauan Talaud memiliki kondisi topografi yang bergunung, relief tidak datar dan kondisi lahan yang berbatu sehingga masyarakat memanfaatkan untuk menanam ubi kayu dan ubi jalar. Selain itu mayoritas penduduk di talaudselain mengkonsumsi beras, mereka juga menkonsumsi ubi jalar dan pisang. Masyarakat kepulauan talaud memanfaatkan ubi-ubian dan pisang sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras, karena beras harus dikirim dari wilayah Kabuaten Bolaang Mongondow. Masyarakat kepulauan talaud biasa mengkonsumsi ubi dan pisang rebus dengan menggunakan ikan bakar.

Sedangkan kabupaten yang menghasilkan kacang tanah terbanyak di kabupaten Minahasa. Kabupatenn minahsa merupakan sentra produksi kacang tanah yang terkenal yaitu di kecamtan kawangkoaan. Kacang tanh di kabupaten ini diolah menjadi kacang toreh dan kacang goyang yang merupakan oleh oleh khas dari provinsi sulawesi Utara.

2. Besarnya Daya Dukung Lahan

Page 11: Daya Dukung Lahan Sulut

Berdasarkan langkah-langkah untuk menghitung daya dukung lahan di Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto, menurut Mustari, et.al (2005) daya dukung lingkungan (lahan) sangat erat kaitannya dengan kepadatan penduduk sehingga kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana : KP = kepadatan penduduk (orang/ha) P = jumlah penduduk (orang) L = luas wilayah (ha)

Tabel 1. Daya dukung Lahan Terhadap Kepadatan Penduduk tahun 2010

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Wilayah (Ha)

Kepadatan Penduduk

Daya Dukung Lahan

a b c d e f

1Kab.Bolaang Mongondow 213.484 302.270,00 0,71

3,1422

2 Kab.Minahasa 310.384 116.299,00 2,67 0,2861

3 Kab.Kep.Sangihe 126.100 59.429,40 2,12 0,0030

4 Kab.Kep.Talaud 83.434 103.474,00 0,81 0,0455

5 Kab.Minahasa Selatan 195.553 148.944,00 1,31 0,5106

6 Kab.Minahasa Utara 188.904 98.531,40 1,92 0,0776

7 Kab.Bolaang Mongondow Utara 70.693 193.642,00 0,37 0,5233

8 Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro 63.801 21.532,50 2,96 0,0023

9 Kab.Minahasa Tenggara 100.443 70.875,90 1,42 0,4195

10 Kab.Bolaang Mongondow Selatan 57.001 179.591,00 0,32 0,3618

11 Kab.Bolaang Mongondow Timur 63.654 89.749,10 0,71 0,2171

12 Kota Manado 410.481 16.354,90 25,10 0,0001

13 Kota Bitung 187.652 33.276,10 5,64 0,0025

14 Kota Tomohon 91.553 14.710,80 6,22 0,0588

15 Kota Kotamobagu 107.459 4.857,07 22,12 0,0322

Total Sulawesi utara 2.270.596 1.453.537,17 0,1943

Page 12: Daya Dukung Lahan Sulut

Grafik 7 . hubungan antar daya Dukung Lahan dan kepadatan Penduduk di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

5.0000

10.0000

15.0000

20.0000

25.0000

30.0000

Daya Dukung LahanKepadatan Pennduduk

Dari kisaran daya dukung tersebut di atas, ada 4 kabupaten yang kepadatan penduduknya telah melampaui daya dukung lahan (over carrying capacity) yaitu Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kota Tomohon, kota bitung, kabupaten Kepulauan Sitaro. Kabupaten yang tergabung dalam kelompok ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah itu sudah terlalu padat penduduknya dibandingkan dengan lahan yang tersedia untuk kegiatan pertanian. Kondisi seperti ini sangat rawan terjadinya kerusakan lingkungan sebagai dampak dari tekanan penduduk.

Sedangkan kabupaten yang belum mengalami over carrying capacity yaitu kabupaten Bolaang Mongondow dan kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kabupaten ini memiliki ketersediaan lahan yang masih luas dibandingkan dengan jumlah penduduk. Adanya ketersediaan lahan disebabkan masih tingginya persentase lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian,meskipun jumlah produksi pertanian yang dihasilkan cukup banyak. Hal ini karena memang lus wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk masih sangat jauh, sehingga hasil produksi pertanian masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di kabupaten ini.

Page 13: Daya Dukung Lahan Sulut

Sedangkan kabupaten Minahasa, kepulauan sangihe, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bolaang mongondow timur sudah mengalami over cayying capacity tapi tidak tidak setingg kelompok pertama.

Gambar. Peta Besanya daya dukung lahan terhadap kepadatan penduduk di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

Suber : hasil analisis

Dari hasil analisis yang digambarakan pada peta diatas terlihat bahwa daya dukung lahan di kota manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, terhadap jumlah penduduk sudah melebihi daya tampungnya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk memerlukan suplai kebutuhan dari kabupaten laian seperti Kabupaten Bolaang Mongondow. Terkonsentrasinya penduduk di beberapa kabupaten tersebut menyebabkan kepadatan penduduk menjadi faktor utama yang mempengaruhi semakin kecilnya daya dukung lahan pertanian di 3 kabupaten/kota tersebut.

Page 14: Daya Dukung Lahan Sulut

Peta Kepadatan Penduduk di Provinsi Sulawesi Utara

Daya dukung sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat dimana terdapat ketergantungantinggi masyarakat tersebut terhadap sumberdaya ekosistem yang berada di lingkungannya. Seperti contoh daya dukung untuk populasi manusia pada hakekatnya adalah jumlah individu dalam keadaan sejahtera yang dapat didukung oleh suatu satuan sumberdaya dan lingkungan, tanpa terjadi pencemaran dan kerusakan pada sumberdaya dan lingkungan itu.

Dalam hubungannya dengan daya dukung lahan, paling tidak terdapat dua variabel pokok yang perlu diketahui untuk melakukan analisis yaitu : (1) potensi lahan yang tersedia termasuk luas lahan, dan (2) jumlah penduduk. Seluruh aktivitas manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup selalu membutuhkan ruang, sehingga ketersediaan lahan sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas manusia. Demikian juga, besarnya jumlah penduduk dalam suatau wilayah (ruang) akan sangat menentukan kemampuan wilayah tersebut untuk mendukung penduduknya, sehingga memperoleh suatu standar hidup yang layak.

Page 15: Daya Dukung Lahan Sulut

3. Jumlah Penduduk Perkabupaten

Grafik 8. Pertumbuhan Jumlah Penduduk di provinsi Sulawesi utara tahun 2009 - 2010

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

450,000

20092010

Jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi utara secara umum mengalami peningkatan daari tahun 2009 sebanyak 41.740 orang dari 2.228.856 orang menjadi 2.270.596 orang. Adanya pertumbuhan jumlah penduduk ini akan sangat mempengaruhi daya dukung lahan terhadap hasil produksi pertanian. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka daya dukung lahan semakin berkkurang. Semakin tinggi jumlah penduduk kebutuhan akan konsumsi produk pertanian juga semakin meningkat, hal ini juga harus diimbangi dengan meningkatanya jumlah produksi hasil pertanian.

Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Kota manado, namun dari segi pertumbuhan antara tahun 2009- 2010 mengalami penurunan sebanyak 24.364 orang. Kota kotamobagu juga mengalami penurunan pertumbuhan jumlah penduduk sebanyak 11646,dua kabuapten lain yang mengalami penurunan jumlah penduduk yaitu kepulauan sangihe dan kabupaten Bolaang mongondow utara. Untuk kabupaten lainya mengalami peningkatan jumlah penduduk. Dengan diketahuinya pertumbuhan jumlah penduduk maka dapat diprediksi kebutuhan penduduk akan kebutuhan pangan, sehingga dapat diprediksi pula daya dukung lahan pertanian yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.

Page 16: Daya Dukung Lahan Sulut

4. Analisis Daya Dukung Lahan

Salah satu faktor yang berpengaruh besar dan juga sangat dipengaruhi oleh pembangunan adalah factor sumberdaya alam dan daya dukung lingkungan, yang sebenarnya merupakan sumberdaya lahan. Sumber daya alam dan daya dukung lingkungan ini salah satunya adalah lingkungan fisik yang merupakan tempat dilaksanakannya pembangunan. Dari kenyataan tersebut diperlukan adanya keserasian antara pembangunan yang dilakukan dengan daya dukung fisik. Untuk mencapai keserasian tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui kemampuan daya dukung lingkungan fisik. Dengan diketahuinya daya dukung lingkungan fisik, maka dapat ditentukan juga kegiatan pembangunan yang sesuai dengan daya dukung tadi.

Dalam penentuan kesesuaian lahan ini dilakukan delineasi wilayah menjadi kawasan lindung dan budi daya. Misalnya, untuk kawasan budi daya difokuskan pada kesesuaian lahan untuk pertanian, hal ini didasari oleh peranan sektor pertanian yang masih dominan dan sesuai dengan arahan pengembangan suatu wilayah yang secara umum difokuskan pada sektor pertanian. Faktor-faktor penentunya ditekankan pada aspek fisik dasar yang meliputi kemiringan, ketinggian, jenis tanah, curah hujan dan tekstur tanah.

Evaluasi lahan merupakan suatu proses penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan- penggunaan tertentu meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainya, agar dapat mengidentifikasikan dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dapat dikembangkan (FAO,1976 ). Dalam evaluasi lahan potensi yang dimiliki oleh satuan lahan dikaji melalui kesesuaian (suitability) dan kemampuan lahannya (capability). Inti evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan dengan sifat sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang digunakan.(Harjowigeno, 2007).

Klasifikasi kemampuan lahan berfungsi sebagai alat untuk inventarisasi sumberdaya lahan atau perencanaan yang bersifat umum, untuk mengidentifikasi potensi lahan dan sebagai acuan untuk perencanaan penggunaan lahan secara intensif untuk memahami masalah masalah konservasi yang harus ditangani

Untuk mengatahui daya dukung lahan dari segi kemampuan lahannya (land capability), dapat dilihat dari peta kelas kemampuan lahan yang ada di provinsi sulawesi .

Page 17: Daya Dukung Lahan Sulut

Gambar. Peta Kelas Kemampuan Lahan Provinsi Sulawesi Utara

Page 18: Daya Dukung Lahan Sulut

Grafik 9. Luas Kelas Kemampuan lahan di Provinsi Sulawesi Utara

01%

I2%

II5% III

12%

IV26%

VI38%

VIII15%

GRAFIK KELAS KEMAMPUAN LAHAN

Tabel 2. kelas kempua lahan di Provinsi Sulawesi Utara

Kelas dinyatakan dengan angka romawi yang terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VIII, dimana semakin tinggi kelasnya, kualitas lahan semain jelek, berati resiko kerusakan dan besarnya faktor penghambat bertambah dan pilihan penggunaan lahan yang diterapkan semakin terbatas

Dari hasil analisa kelas kemampuan lahan di provinsi sulawesi Utara memilki 6 kelas kemampuan lahan dengan perincian kelas kemampuan lahan seperti pada tabel diatas. Dari segi kemampuan lahan lahan yang dapa digunakan untuk segala jenis penggunaan lahan adalah lahan yang memiliki kelas kemampuan I – III. Kelas kemampuan lahan I – III ini dapat dimanfaatkan untuk segala jenis keggiatan pertanian sekala sedang sampai dengan skala intensif tanpa ada faktor penghambat

KELAS LAHAN Luas (Ha)sungai/danau 19.282I 33.422II 71.093III 179.581IV 382.796VI 556.267VIII 218.546Grand Total 1.460.986

Page 19: Daya Dukung Lahan Sulut

yang berati. Jumlah luasan kelas I – III di provinsi Sulawesi Utara mencapai 246.425 Ha. Dengan sebaran terluas di kabupaten Bolaang mongondow,Minahasa, dan Minahasa Utara.

Sedangkan untuk kelas kemampuan lahan IV – VIII penggunaan lahan terbatas, karena memiliki faktor pembatas yang sangat berat sehingga membatasi pilihan penggunaan lahan, memerlukan pengelolaan yang sangat berhati hati. Faktor pembatas tersbut antara lain lereng sangat curam, bahaya erosi sangat berat, berbatu batu, solum tanah dangkal, daya menahan air rendah, drainase sangat buruk. Pada umumnya kelas VI – VIII tidak sesuai untuk pertanian dan penggunaanya terbatas untuk tanaman kehutanan dan kawasan konservasi atau suakmargasatwa, cagar alam dan kawasan lindung. Kabupaten Boaang Mongondow memiliki luasan kelas kemampuan lahan VIII terluas yaitu mencapai 73.446 Ha, hal ini berarti di kabupatenini banyak terdapat lahan yang penggunaanya adalah kawasan konservasi, yaitu kawasan taman nasional Nani Wartabone. Di kabupaten Bolaang mongondow selatan juga terdapat kawasan Taman Nasional Nani Wartabone seluan 45.585 Ha.

Tabel 3. sebaran Luas Kelas Kemampuan Lahan per kabupaten

KABUPATENSungai/danau

KELAS KEMAPUAN LAHAN (Ha)

I II III IV VI VIIIGrand Total

Bitung 404 3.016 1.107 5.842 12.956 7.491 2.459 33.276

BOLMONG 2.682 11.305 12.211 12.109 58.083 132.434 73.446 302.270

Bolmong Utara 2.553 16.832 11.564 37.573 95.623 29.497 193.642

Bolsel 1.453 248 1.577 3.388 28.005 99.335 45.585 179.591

Boltim 636 6 2.598 4.904 19.972 44.196 17.438 89.749

Kep. Sangihe 1.198 227 12.132 14.681 20.435 10.757 59.429

Kep. Sitaro 554 3 22 1.432 1.754 9.629 8.138 21.532

Kep. Talaud 2.154 5 2 44.004 13.166 37.667 6.477 103.474

Kotamobagu 18 2.789 1.711 322 13 4 4.857

KotaTomohon 45 1.525 4.428 5.683 2.651 378 14.711

Manado 637 6.008 1.647 5.533 2.024 507 16.355

Minahasa 4.437 2.994 13.922 28.632 46.313 15.096 4.906 116.299

Minahasa Selatan 963 2.805 2.780 11.437 71.920 45.432 13.606 148.944Minahasa Tenggara 168 1.083 25.371 20.901 21.392 1.961 70.876

Minahasa Utara 1.197 4.099 14.574 10.648 44.302 20.555 3.156 98.531

(blank) 183 145 986 1.979 1.633 2.294 231 7.450

Grand Total 19.282 33.422 71.093 179.581 382.796 556.267 218.5461.460.98

6

Sumber : hasil analisis dari Peta kemampuan Lahan Provinsi Sulawesi Utara.

Page 20: Daya Dukung Lahan Sulut

5. Analisis daya dukung lahan Pertanian

Asumsi Perhitungan Kebutuhan Fisik Minimum (KFM)Apabila Daya Dukung Wilayah adalah jumlah orang yang dapat didukung

oleh wilayah tersebut untuk hidup layak maka jumlah kebutuhan setiap orang adalah kebutuhan untuk hidup layak. Dengan demikian Daya Dukung Lahan adalah total ketersediaan produksi dibagi dengan kebutuhan hidup layak setiap orang. Kebutuhan Hidup Layak adalah kebutuhan fisik minimum (KFM) ditambah kebutuhan pendidikan, kegiatan Sosial, kesehatan, pakaian, asuransi dan tabungan.

Untuk daerah-daerah yang sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian, daya dukung dihitung dari produksi bahan makanan. Segi perhitungannya dapat dihitung dari Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) yang didasarkan atas kebutuhan kalori per orang per hari yaitu 2600 kalori per orang per hari (Odum. Dkk, dalam Moniaga 2011).Konversi Kg bahan makanan pokok ke kalori sesuai dengan Kotambunan dalam Moniaga 2011,

1. 1 Kg beras = 3.600 Kalori2. 1 Kg Jagung = 3.610 Kalori3. 1 Kg Ubi Kayu = 1.460 Kalori4. 1 Kg Ubi Jalar = 1.230 Kalori5. 1 Kg Kacang Tanah= 4.520 kalori.

Teknik AnalisisDaya dukung lahan yang seimbang ditentukan apabila luas lahan pertanian

yang ada dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum penduduknya. Teknik analisis

data untuk menentukan tingkat daya dukung lahan pertanian digunakan rumus

matematika dari konsep gabungan atas teori Odum, Christeiler, Ebenezer Howard

dan Issard dalamMoniaga 2011 yaitu :

Dimana:σ = Tingkat daya dukung lahan pertanianX = Luas panen tanaman pangan per kapitaK = Luas lahan untuk swasembada pangan

Dengan :

Page 21: Daya Dukung Lahan Sulut

Dengan klasifikasi :

1. Kelas I, > 2,47 : Wilayah yang mampu swasembada pangan dan mampu σmemberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya.

2. Kelas II 1 ≤ ≤ 2,7 : Wilayah yang mampu swasembada pangan tetapi belum σmampu memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya

3. Kelas III < 1 : Wilayah yang belum mampu swasembada panganσ

Hasil dan Pembahasan

Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Daya Dukung Lahan Pertanian per Kabupaten di Propinsi Sulawesi utara di Tahun 2009 dan Tahun 2010

Kelas Daya Dukung Lahan Pertanian

Jumlah Kabupaten Kabupaten / Kota

I > 2,47σ 1 Kab. Bolaang MongondowII 1 ≤ ≤ 2,7σ - -III < 1σ 14 Kab.Minahasa,

Kab.Kep.SangiheKab. Kep. TalaudKab. Minahasa UtaraKab. Minahasa SelatanKab. Bolaang Mongondow UtaraKab. SitaroKab.Minahasa TenggaraKab.Bolaang Mongondow SelatanKab.Bolaang Mongondow TimurKota ManadoKota BitungKota TomohonKota Kotamabagu

Total - 15

Page 22: Daya Dukung Lahan Sulut

Untuk melakukan analisa daya dukung lahan pertanian di Provinsi Sulawesi Utara ini, digunakan dara time series dari tahun 2009 – 2010, sehingga dapat dibandingkan jumlhan peningkatan hasil prosuksi pertaniannya, jumlah peningkatan penduduknya, dan daya dukung lahan pertanian sehingga dengan data tersebut akan dapat diprediksi kemampuan daya dukung lahan pertanian di Provinsi Sulawesi Utara untuk beberap tahun kedepan. Sehingga dapat ditentukan kebijakan dalam mengatasi kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Di tahun 2009 dan tahun 2010, Dari 14 kabupaten/Kota yang berada di Propinsi Sulawesi Utara, hanya Kab. Bolaang Mongondow yang berada pada kategori I, wilayah yang mampu swasembada pangan dan mampu memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya. Tetapi, jika dirata-ratakan, secara keseluruhan, Propinsi Sulawesi Utara dikategorikan wilayah yang belum mampu swasembada pangan.

Meskipun terjadi peningkatan produksi hasil pertanian di tahun 2010 terbukti daya dukung lahan belum mampu juga mengimbangi kenaikan jumlah penduduk, sehingga tingkat daya dukung lahan juga tidk mengalami peningkatan yang signifikan. Yang pada akhirnya belum mampu mempengaruhi tingkattswasembada pangan di beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Hanya di kabupaten Bolaang mongondow saja yang sudah mampu mempertahankan swasembada pangan di tahun 2010. Bahkan di kabupaten Bolaang Mongondow sendiri meskipun terjadinya peningkatan hasil produksi pangan, terutama beras, daya dukung lahan dari tahn 2009 ke 2010 mengalami penurunan dari 3,2332 menjadi 3,144 di tahun 2010. Ha ini terjadi karena terjadi peningkatan jumlah penduduk di tahun tersebut.

Produksi pangan sangat bervariasi dari tahun yang satu ke tahun berikutnya. Curah hujan, penyakit, serangga, keadaaan cuaca yang khas dan cara usaha tani yang digunakan, menentukan tingkat panen setiap tahunnya. Konsumsi pangan manusia, dengan sendirinya tidak dapat bervariasi sejauh itu. Orang membutuhkan tingkat persediaan pangan yang kurang-lebih tetap berdasarkan konsumsi yang teratur dari jumlah pangan yang diperlukan. Maka dari itu, tiap masyarakat selalu dihadapkan pada masalah yakni bagaimana memperoleh jumlah pangan yang cukup dalam kombinasi yang sesuai

Page 23: Daya Dukung Lahan Sulut

Peta Kabupaten yang Mampu Swasembada Pangan di Provinsi Sulawesi Utara

Tahun 2010

Page 24: Daya Dukung Lahan Sulut

Tabel 5.Daya Dukung Lahan Pertanian Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Panen Tanaman

Pangan (Ha)

Total Prod. Tanaman Pangan

(Kal)X

KFM (Kalori/Jiwa) per tahun

KDaya Dukung

Lahan

a b c d E f = d/cg = 2600 Kal X C X

365 Harih = g/e

I = f/h

1Kab.Bolaang Mongondow 196,263

86,072

1,373,140,250,000 0.439

186,253,587,000

0.14

3.2332

2 Kab.Minahasa 300,226 45,

315 644,634,680,000 0.151

284,914,474,000

0.44

0.3415

3 Kab.Kep.Sangihe 130,449 2,

069 27,120,880,000 0.016

123,796,101,000

4.56

0.0035

4 Kab.Kep.Talaud 74,997 4,

763 58,895,160,000 0.064

71,172,153,000

1.21

0.0526

5Kab.Minahasa Selatan 182,818

38,130

560,445,440,000 0.209

173,494,282,000

0.31

0.6737

6Kab.Minahasa Utara 176,480

13,967

217,853,360,000 0.079

167,479,520,000

0.77

0.1029

7

Kab.Bolaang Mongondow Utara 80,508

12,511

198,629,510,000 0.155

76,402,092,000

0.38

0.4040

8

Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro 61,781

658

11,817,200,000 0.011

58,630,169,000

4.96

0.0021

9Kab.Minahasa Tenggara 95,525

15,913

217,279,060,000 0.167

90,653,225,000

0.42

0.3993

10

Kab.Bolaang Mongondow Selatan 52,122

7,977

127,775,910,000 0.153

49,463,778,000

0.39

0.3953

11

Kab.Bolaang Mongondow Timur 59,401

7,081

106,671,700,000 0.119

56,371,549,000

0.53

0.2256

12 Kota Manado 434,845 1,

170 13,372,920,000 0.003

412,667,905,000

30.86

0.0001

13 Kota Bitung 180,618 2,

592 32,372,630,000 0.014

171,406,482,000

5.29

0.0027

14 Kota Tomohon 83,718 5,

680 76,395,290,000 0.068

79,448,382,000

1.04

0.0652

15Kota Kotamobagu 119,105

4,023

57,045,420,000 0.034

113,030,645,000

1.98

0.0170

Total Sulawesi utara 2,228,856 248,023

3,724,019,480,000 0.111

2,115,184,344,000

0.57

0.1959

Page 25: Daya Dukung Lahan Sulut

Tabel 6.Daya Dukung Lahan Pertanian Propinsi Sulawesi utara Tahun 2010

NoKabupaten/

Kota

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Luas Panen Tanaman

Pangan (Ha)Total (Kal) X

KFM (Kalori/Jiwa) per tahun

KDaya

Dukung Lahan

a b c d E f = d/cg = 2600 Kal X C X

365 Harih = g/e

I = f/h

1Kab.Bolaang Mongondow

213,484

91,167.00

1,490,732,290,000

0.427

202,596,316,000

0.14

3.1422

2 Kab.Minahasa 310,38

4 41,754.0

0 626,507,770,000

0.135

294,554,416,000

0.47

0.2861

3Kab.Kep.Sangihe

126,100

1,956.00

23,210,690,000

0.016

119,668,900,000

5.16

0.0030

4 Kab.Kep.Talaud 83,43

4 4,327.0

0 69,506,730,000

0.052

79,178,866,000

1.14

0.0455

5Kab.Minahasa Selatan

195,553

35,074.00

528,296,060,000

0.179

185,579,797,000

0.35

0.5106

6Kab.Minahasa Utara

188,904

13,026.00

201,748,820,000

0.069

179,269,896,000

0.89

0.0776

7

Kab.Bolaang Mongondow Utara

70,693

12,574.00

197,360,950,000

0.178

67,087,657,000

0.34

0.5233

8

Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro

63,801

837.00

10,444,130,000

0.013

60,547,149,000

5.80

0.0023

9Kab.Minahasa Tenggara

100,443

16,606.00

241,867,010,000

0.165

95,320,407,000

0.39

0.4195

10

Kab.Bolaang Mongondow Selatan

57,001

8,424.00

132,425,290,000

0.148

54,093,949,000

0.41

0.3618

11

Kab.Bolaang Mongondow Timur

63,654

7,517.00

111,058,660,000

0.118

60,407,646,000

0.54

0.2171

12 Kota Manado 410,48

1 1,409.0

0 16,490,900,000

0.003

389,546,469,000

23.62

0.0001

13 Kota Bitung 187,65

2 2,477.0

0 33,476,320,000

0.013

178,081,748,000

5.32

0.0025

14 Kota Tomohon 91,55

3 5,831.0

0 80,176,490,000

0.064

86,883,797,000

1.08

0.0588

15Kota Kotamobagu

107,459

4,949.00

71,287,760,000

0.046

101,978,591,000

1.43

0.0322

Total Sulawesi utara 2,270,596

247,928

3,834,579,050,000

0.109

2,154,795,604,000

0.56

0.1943

Page 26: Daya Dukung Lahan Sulut

Perhitungan Jumlah Penduduk Optimal

JPO = Daya dukung Lahan x Jumlah Penduduk

Berdasarkan angka daya dukung lahan pertanian dan jumlah penduduk diperoleh di tahun 2009 dan 2010 jumlah penduduk optimal yang dapat didukung oleh lahan pertanian di Provinsi Sulawesi Utara. Dari Hasil perhitungan terdapat hampir seluruh kabupaten memiliki nilai Jumlah Penduduk Optimal lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk yang terdata. Sedangkan satu kabupaten yang nilai JPO lebih besar dari jumlah penduduk terdata hanya kabupaten Bolaang mongondow

Apabila jumlah penduduk optimal yang diperoleh lebih kecil dari jumlah penduduk yang terdata, maka diperlukan tambahan luas panen yang dapat mendukung penduduk tersebut. Selain tambahan luas panen, dapat juga dilakukan dengan cara peningkatan produksi tanaman pangan meialui usaha intensifikasi untuk mendukung penduduk tersebut

Ini berarti provinsi sulawesi utara daya dukung lahan pertanian belum mampu memenuhi kebutuhan pangan di daerahnya, sehingga diperlukan tambahan luas panen atau meningkatkan jumlah produksi pertanianya, selain itu diperlukan penanaman padi di lahan pertanian harus dilakukan secara maksimal, untuk itu pemerintah mengusahakan agar setiap tahun dapat mengelola sekitar 100 ribu hektar lahan pertanian untuk pangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengganti alih fungsi lahan yang terus terjadi belakangan in. Mentan menyarankan agar Pemda segera membangun master plan guna mengembangkan sentra produksi komoditas pangan strategis, mendorong akses petani atau peternak kepada sumber permodalan, meningkatkan konsumsi pangan lokal untuk program diversifikasi pangan serta memberikan dukungan APBD dengan memprioritaskannya pada sektor pertanian.

Areal panen benih padi sawah Gapoktan Anugerah seluas 50 Ha, masuk dalam penangkaran benih yang ada di 8 Kabupaten/Kota, dengan total luas lahan penangkaran seluruhnya berjumlah 400 Ha. Di areal ini bibit padi unggul Inpari 13 dikembangkan di bawah bimbingan langsung Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSB) Sulawesi Utara, dimana Inpari 13 merupakan jenis unggul yang tahan hama wereng dan hasilnya dapat mencapai 7 ton gabah perhektar, oleh karena hal ini merupakan salah satu peluang dalam rangka meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas, yang mana produktivitas padi di provinsi Sulawesi Utara rata-rata masih relatif rendah (dibawah 5 ton/ha). Nantinya benih padi Inpari 13 yang di panen akan dijadikan benih sebar dan dibagikan secara gratis kepada petani untuk ditanam di lahannya masing-masing

Page 27: Daya Dukung Lahan Sulut

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

0100000200000300000400000500000600000700000

Grafik Jumlah penduduk Optimal tahun 2009

Jumlah penduduk terdata tahun 2009 Jumlah penduduk Optimal

Page 28: Daya Dukung Lahan Sulut

Bolmong

Minahasa

Kep.Sa

ngihe

Kab.Kep

.Talau

d

Minahasa

Selat

an

Minahasa

Utara

Bolmong U

tara

Kep. S

itaro

Minahasa

Tengg

ara

Bolmong S

elatan

Bolmong T

imur

Kota Man

ado

Kota Bitu

ng

Kota To

mohon

Kota Kotam

obagu

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

Jumlah Penduduk Optimal Tahun 2010

jumlah penduduk tahun 2010 Jumlah Penduduk Optimal

Tabel7. Perhitungan Jumlah Penduduk Optimal Tahun 2009 - 2010

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa) 2009

Daya Dukung Lahan

tahun2009

Jumlah Penduduk

(Jiwa) 2010

Daya Dukung Lahan Tahun

2010JPO 2009 JPO 2010

a b c I = f/h c I = f/h

1 Bolmong 196.2

63 3,233208513 2

13.484 3,142247917 634.5

59 670.8

20

2 Minahasa 300.2

26 0,341501675 3

10.384 0,286127556 102.5

28 88.8

09

3 Kep.Sangihe 130.4

49 0,003474694 1

26.100 0,003008573 4

53 3

79

4 Kab.Kep.Talaud 74.9

97 0,05255405

83.434 0,045526201 3.9

41 3.7

98

5Minahasa Selatan

182.818 0,67374573

195.553 0,510584341

123.173

99.846

6 Minahasa Utara 176.4

80 0,10294617 1

88.904 0,077602115 18.1

68 14.6

59

7 Bolmong Utara 80.5

08 0,404009435

70.693 0,523257722 32.5

26 36.9

91 8 Kep. Sitaro 61.7

81 0,002146666

63.801 0,002262958 1 1

Page 29: Daya Dukung Lahan Sulut

33 44

9Minahasa Tenggara

95.525 0,399272714

100.443 0,419504

38.141

42.136

10 Bolmong Selatan 52.1

22 0,395348612

57.001 0,361791308 20.6

06 20.6

22

11 Bolmong Timur 59.4

01 0,225574543

63.654 0,21710977 13.3

99 13.8

20

12 Kota Manado 434.8

45 8,71921E-05 4

10.481 0,000145313

38

60

13 Kota Bitung 180.6

18 0,002710346 1

87.652 0,002481368 4

90 4

66

14 Kota Tomohon 83.7

18 0,065239559

91.553 0,058773115 5.4

62 5.3

81

15Kota Kotamobagu

119.105 0,017046869

107.459 0,032194421

2.030

3.460

Total Sulawesi utara 2.228.8

56 0,195917697 2.2

70.596 0,194310971 995.647

1.001.392

KESIMPULAN

1. Dapat diketahui bahwa luas panen dan produktivitas pertanian merupakan dua

faktor yang dapat meningkatkan daya dukung lahan pertanian,

2. Dari perhitungan ini, Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah

kabupaten/Kota harus memperhatikan peningkatan produksi pangan, mengingat

skor daya dukung lahan secara keseluruhan di tahun 2009 dan 2010, berada

dikisaran 0,19

3. Dengan berdasarkan kelas kemampuan lahan dapat dimaksimalkan lahan yang

masih dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian untuk

memenuhi kebutuhan kalori pangan penduduk.

4. Meskipun hasil produksi pangan meningkat, daya dukung lahan pertanian

mengalami penurunan karena terjadi peningkatan jumlah penduduk, sehingga

Page 30: Daya Dukung Lahan Sulut

dengan mengetahui daya dukung lahan pertanian dapat diketahui jumlah penduduk

optimal yang dapat didukung oleh lahan pertanian yang ada

5. Secara umum Provinsi Sulawesi Utara memiliki jumlah produksi optimal nilai

Jumlah Penduduk Optimal lebih kecil dibandingkan jumlah penduduk yang terdata,

sehingga diperlukan tambahan luas panen atau meningkatkan jumlah produksi

pertanianya.

6. Diperlukan kebijakan untuk untuk secepatnya menerbitkan Perda dan

menindaklanjuti UU No 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan dengan menetapkan rencana tata ruang atau tata wilayah

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,S, 1989, Konservasi Tanah dan Air, lembaga Sumber daya Informasi,Institut Pertanian Bogor.

BPS, 2010, Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2009, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara.

BPS, 2011, Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara

Moniaga,V.R.B, 2011, ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN, Jurnal, ASE – Volume 7 Nomor 2, Mei 2011: 61 - 68

Tambunan,P.M, ,KONSEP DASAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM SD.ALAM, Bahan Ajar, Departemen Geografi FMIPA UI

Tola,T, P. Balla, T.P, dan Ibrahim,B, 2007, ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PRODUKTIVITAS LAHAN TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2007) p: 13-22.

DKBM indonesia???

Page 31: Daya Dukung Lahan Sulut

Kalori???Produksi pertanian

Pusat data dan Informasi Kementrian pertanian Republik Indonesia http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/index.asp

Lampiran 1. Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 (Dalam Kg)

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Panen

Tanaman Pangan

(Ha)

Produksi Padi (Kg)

Produksi Jagung (Kg)

Produksi Ubi Kayu

(Kg)

Produksi Ubi Jalar (Kg)

Produksi Kacang Tanah

(Kg)

a b c d e f g h I

1Kab.Bolaang Mongondow 196,263 86,072

238,231,000

135,984,000

7,418,000 6,783,000

1,202,000

2 Kab.Minahasa 300,226 45,315 64,059,00

0 106,465,0

00 5,918,000 5,169,000

3,249,000

3 Kab.Kep.Sangihe 130,449 2,069 673,00

0 1,727,0

00 6,341,000 6,121,000

371,000

4 Kab.Kep.Talaud 74,997 4,763 2,137,00

0 995,0

00 19,372,000

14,695,000

277,000

5Kab.Minahasa Selatan 182,818 38,130

67,801,000

84,841,000

2,993,000 1,847,000

762,000

6 Kab.Minahasa Utara 176,480 13,967 28,432,00

0 25,748,0

00 11,664,000 3,340,000

312,000

7Kab.Bolaang Mongondow Utara 80,508 12,511

37,383,000

15,482,000

3,430,000 1,211,000

368,000

8Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro 61,781 658 -

425,000

5,418,000 1,929,000

-

Page 32: Daya Dukung Lahan Sulut

9Kab.Minahasa Tenggara 95,525 15,913

30,846,000

27,329,000

2,836,000 1,503,000

351,000

10Kab.Bolaang Mongondow Selatan 52,122 7,977

23,872,000

10,007,000

1,392,000 1,264,000

470,000

11Kab.Bolaang Mongondow Timur 59,401 7,081

14,611,000

12,823,000

1,151,000 3,523,000

391,000

12 Kota Manado 434,845 1,170 27,00

0 2,296,0

00 2,570,000 688,000

86,000

13 Kota Bitung 180,618 2,592 741,00

0 5,525,0

00 4,950,000 1,530,000

144,000

14 Kota Tomohon 83,718 5,680 7,381,00

0 12,993,0

00 398,000 1,276,000

170,000

15 Kota Kotamobagu 119,105 4,023 6,338,00

0 8,321,0

00 1,390,000 959,000

217,000

Total Sulawesi utara 2,228,856 248,023 522,532,00

0 450,962,0

00 77,242,000

51,838,000

8,495,000

Page 33: Daya Dukung Lahan Sulut

Lampiran 2. Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 (Dalam Kalori)

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Panen Tanaman Pangan

(Ha)

Produksi Padi (Kal)Produksi Jagung

(Kal)Produksi Ubi

Kayu (Kal)Produksi Ubi

Jalar (Kal)Produksi Kacang

Tanah(Kal)Total (Kal)

A B c d e f g h i j

1Kab.Bolaang Mongondow

196,263

86,072

857,631,600,000

490,902,240,000

10,830,280,000

8,343,090,000

5,433,040,000

1,373,140,250,000

2 Kab.Minahasa 300,22

6 45,31

5 230,612,400,00

0 384,338,650,00

0 8,640,280,000

6,357,870,000

14,685,480,000

644,634,680,000

3 Kab.Kep.Sangihe 130,44

9 2,06

9 2,422,800,00

0 6,234,470,00

0 9,257,860,000

7,528,830,000

1,676,920,000

27,120,880,000

4 Kab.Kep.Talaud 74,99

7 4,76

3 7,693,200,00

0 3,591,950,00

0 28,283,120,000

18,074,850,000

1,252,040,000

58,895,160,000

5Kab.Minahasa Selatan

182,818

38,130

244,083,600,000

306,276,010,000

4,369,780,000

2,271,810,000

3,444,240,000

560,445,440,000

6Kab.Minahasa Utara

176,480

13,967

102,355,200,000

92,950,280,000

17,029,440,000

4,108,200,000

1,410,240,000

217,853,360,000

7Kab.Bolaang Mongondow Utara

80,508

12,511

134,578,800,000

55,890,020,000

5,007,800,000

1,489,530,000

1,663,360,000

198,629,510,000

8Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro

61,781

658 -

1,534,250,000

7,910,280,000

2,372,670,000 -

11,817,200,000

9Kab.Minahasa Tenggara

95,525

15,913

111,045,600,000

98,657,690,000

4,140,560,000

1,848,690,000

1,586,520,000

217,279,060,000

10

Kab.Bolaang Mongondow Selatan

52,122

7,977

85,939,200,000

36,125,270,000

2,032,320,000

1,554,720,000

2,124,400,000

127,775,910,000

11Kab.Bolaang Mongondow Timur

59,401

7,081

52,599,600,000

46,291,030,000

1,680,460,000

4,333,290,000

1,767,320,000

106,671,700,000

12 Kota Manado 434,84

5 1,17

0 97,200,00

0 8,288,560,00

0 3,752,200,000

846,240,000

388,720,000

13,372,920,000

13 Kota Bitung 180,61

8 2,59

2 2,667,600,00

0 19,945,250,00

0 7,227,000,000

1,881,900,000

650,880,000

32,372,630,000

14 Kota Tomohon 83,71

8 5,68

0 26,571,600,00

0 46,904,730,00

0 581,080,000

1,569,480,000

768,400,000

76,395,290,000

15 Kota Kotamobagu 119,10

5 4,02

3 22,816,800,00

0 30,038,810,00

0 2,029,400,000

1,179,570,000

980,840,000

57,045,420,000

Total Sulawesi utara 2,228,856

248,023

1,881,115,200,000

1,627,972,820,000

112,773,320,000

63,760,740,000

38,397,400,000

3,724,019,480,000

Page 34: Daya Dukung Lahan Sulut

Lampiran 3. Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 (Dalam Kg)

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Panen

Tanaman Pangan

(Ha)

Produksi Padi (Kg)

Produksi Jagung (Kg)

Produksi Ubi Kayu

(Kg)

Produksi Ubi Jalar

(Kg)

Produksi Kacang

Tanah (Kg)

a b c d e f g h i

1Kab.Bolaang Mongondow

213,484 91,167.00

260,111,000 145,369,000 10,280,000 5,524,000 1,714,000

2 Kab.Minahasa 310,384 41,754.00 69,302,000 97,648,000 4,390,000 5,835,000 2,417,000

3 Kab.Kep.Sangihe 126,100 1,956.00 539,000 1,281,000 6,824,000 4,588,000 230,0004 Kab.Kep.Talaud 83,434 4,327.00 1,625,000 850,000 23,437,000 20,447,000 270,000

5Kab.Minahasa Selatan

195,553 35,074.00

67,921,000 75,604,000 3,120,000 1,770,000 911,000

6 Kab.Minahasa Utara 188,904 13,026.00 30,615,000 18,879,000 11,725,000 1,939,000 858,000

7Kab.Bolaang Mongondow Utara

70,693 12,574.00 37,061,000 14,986,000 3,094,000 2,227,000 572,000

8Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro

63,801 837.00 - 404,000 5,017,000 913,000 119,000

9Kab.Minahasa Tenggara

100,443 16,606.00 32,236,000 32,497,000 3,132,000 1,292,000 518,000

10Kab.Bolaang Mongondow Selatan

57,001 8,424.00 23,538,000 12,096,000 1,522,000 743,000 196,000

11Kab.Bolaang Mongondow Timur

63,654 7,517.00 14,433,000 14,451,000 1,307,000 3,103,000 267,000

12 Kota Manado 410,481 1,409.00 50,000 3,176,000 2,473,000 688,000 86,00013 Kota Bitung 187,652 2,477.00 753,000 5,600,000 4,968,000 2,136,000 148,00014 Kota Tomohon 91,553 5,831.00 7,714,000 13,511,000 1,155,000 964,000 168,00015 Kota Kotamobagu 107,459 4,949.00 8,744,000 9,793,000 1,640,000 949,000 198,000

Total Sulawesi utara 2,270,596 247,928 554,642,000 446,144,000 84,083,000 53,117,000 8,671,000

Page 35: Daya Dukung Lahan Sulut

Lampiran 4. Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 (Dalam Kalori)

No Kabupaten/KotaJumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Panen Tanaman Pangan

(Ha)

Produksi Padi (Kal)Produksi Jagung

(Kal)Produksi Ubi

Kayu (Kal)Produksi Ubi

Jalar (Kal)Produksi Kacang

Tanah(Kal)Total (Kal)

a B c d e f g h i j

1 Kab.Bolaang Mongondow 213,48

4 91,167.0

0 936,399,600,00

0 524,782,090,00

0 15,008,800,000

6,794,520,000

7,747,280,000

1,490,732,290,000

2 Kab.Minahasa 310,38

4 41,754.0

0 249,487,200,00

0 352,509,280,00

0 6,409,400,000

7,177,050,000

10,924,840,000

626,507,770,000

3 Kab.Kep.Sangihe 126,10

0 1,956.0

0 1,940,400,00

0 4,624,410,00

0 9,963,040,000

5,643,240,000

1,039,600,000

23,210,690,000

4 Kab.Kep.Talaud 83,43

4 4,327.0

0 5,850,000,00

0 3,068,500,00

0 34,218,020,000

25,149,810,000

1,220,400,000

69,506,730,000

5 Kab.Minahasa Selatan 195,55

3 35,074.0

0 244,515,600,00

0 272,930,440,00

0 4,555,200,000

2,177,100,000

4,117,720,000

528,296,060,000

6 Kab.Minahasa Utara 188,90

4 13,026.0

0 110,214,000,00

0 68,153,190,00

0 17,118,500,000

2,384,970,000

3,878,160,000

201,748,820,000

7Kab.Bolaang Mongondow Utara

70,693

12,574.00

133,419,600,000

54,099,460,000

4,517,240,000

2,739,210,000

2,585,440,000

197,360,950,000

8Kab.Kep.Siau Tagulandang Biaro

63,801

837.00 -

1,458,440,000

7,324,820,000

1,122,990,000

537,880,000

10,444,130,000

9 Kab.Minahasa Tenggara 100,44

3 16,606.0

0 116,049,600,00

0 117,314,170,00

0 4,572,720,000

1,589,160,000

2,341,360,000

241,867,010,000

10Kab.Bolaang Mongondow Selatan

57,001

8,424.00

84,736,800,000

43,666,560,000

2,222,120,000

913,890,000

885,920,000

132,425,290,000

11Kab.Bolaang Mongondow Timur

63,654

7,517.00

51,958,800,000

52,168,110,000

1,908,220,000

3,816,690,000

1,206,840,000

111,058,660,000

12 Kota Manado 410,48

1 1,409.0

0 180,000,00

0 11,465,360,00

0 3,610,580,000

846,240,000

388,720,000

16,490,900,000

13 Kota Bitung 187,65

2 2,477.0

0 2,710,800,00

0 20,216,000,00

0 7,253,280,000

2,627,280,000

668,960,000

33,476,320,000

14 Kota Tomohon 91,55

3 5,831.0

0 27,770,400,00

0 48,774,710,00

0 1,686,300,000

1,185,720,000

759,360,000

80,176,490,000

15 Kota Kotamobagu 107,45

9 4,949.0

0 31,478,400,00

0 35,352,730,00

0 2,394,400,000

1,167,270,000

894,960,000

71,287,760,000

Total Sulawesi utara 2,270,596 247,928 1,996,711,200,000 1,610,579,840,000 122,761,180,000 65,333,910,000 39,192,920,000 3,834,579,050,000

Page 36: Daya Dukung Lahan Sulut