Click here to load reader
Upload
ghufrondodol
View
99
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
NO Variabel Metode Data yang di peroleh PJ
1.
i
Core inti komunitas
Riwayat
komunitas
Demografi
Key
Informants
Data
demografi
&epidemologi
Riwayat kesehatan
Diwilayah rw : 07 tidak pernah
terjadi semacam wabah penyakit
yang membahayakan. Pernah ada
penyakit ( TBC ,DM , TUMOR,
CVA )
Warga masyarakat yang
mayoritas petani tidak
menggunakan APD yang benar.
(Gambar 1)
Demografi
Jumlah penduduk RW7 adalah 589 jiwa,
dengan rinian :
Laki-laki : 288 orang
Perempuan : 301 orang
Kepala keluarga (KK) : 189
orang
Jumlah lansia 84 orang
Dyah Ajeng
Hardani
Usia Jumlah Presentase
0-5 57 9,7%
6-12 66 11%
13-17 56 9,5%
18-55 322 54,6%
>56 88 14,9%
Jumlah
total
589 100%
LAPORAN PENGKAJIAN KOMUNITAS II
AGREGAT RW 07 GENTING KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA
OLEH :
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Eviy Afrita (09060006)
2. NurAini (09060013)
3. Yeni Tri Wahyuni (09060015)
4. Khairun Nisa (09060017)
5. Indrawati Ismail (09060022)
6. Ahmad Sholeh (09060030)
7. Yudi Irawan (09060034)
8. Hardani Anugrah P (09060042)
9. Safira Marasabessy (09060045)
10. Dyah Ajeng Safitri (09060050)
11. Fathiah Attamimi (09060058)
12. Doni W. (2010420311021)
Analisa Data Dan Perumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas
Nama Komunitas: MASYARAKAT RW 07 GENTING, KELURAHAN MERJOSARI, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG
No Masalah Etiologi Data Yang Mendukung
1. Pembuangan sampah kurang memenuhi
syarat kesehatan
- Tidak tersedianya tempat pembuangan
sampah umum
Tidak adanya petugas kebersihan untuk
mengangkut sampah warga
Pembuangan sampah berada
dibelakang rumah dengan
membuat lubang untuk sampah,
sebagian sampah dibakar dan
dibuat pupuk
Masyarakat merjosari RW 7 tidak
punya tempat pembuangan
sampah, masyarakat membuang
sampah di belakang rumah karena
daerah yang luas
Prosentase penduduk yang
membuang sampah dibelakang
rumah berdasarkan survey:
Penimbunan yang benar: 11,3%
Penimbunan yang tidak benar: 88,7%
2. Kunjungan posyandu lansia yang kurang
optimal
Tidak adanya kesadaran dari para lansia
untuk berkunjung ke posyandu yang
dilaksanakan tiap sebulan sekali.
Pemanfaatan lansia yang tidak optimal
Posyandu lansia kurang aktif
dikarenakan kurangnya kesadaran
dan keinginan.
Jumlah lansia yang berobat ke
posyandu bulan november 37
orang sedangkan jumlah lansia d
RW 7 84 orang.
Prosentase kunjungan lansia ke
posyandu berdasarkan survey:
Yang berkunjung: 16,7%
Yang tidak berkunjung: 83,3%
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri yang
tidak memenuhi syarat
Kurangnya pemahaman masyarakan akan
pentingnya alat pelindung waktu bekerja.
Anggapan masyarakan bila menggunakan
alat pelindung membuat mereka tidak
nyaman bila menggunakannya.
Masyarakat mengatakan
penggunaan APD tidak terlalu
penting dengan mengatakan “saya
dari dulu tidak pernah
menggunakan APD tetapi tidak
sakit”
Prosentase penggunaan APD
berdasarkan survey:
Yang menggunakan APD : 38%
Yang tidak menggunakan APD : 62%
4. Jarak rumah dengan kandang ternak
(sanitasi lingkungan) yang tidak sesuai
dengan standar kesehatan (> 5meter)
Kurangnya pemahaman
Rasa takut warga akan kehilangan hewan
ternaknya.
Jarak kandang dan rumah yang
terlalu dekat
Masyarakat merjosari
menempatkan kandang ternak dan
binatang ternak berdekatan
dengan rumah (tidak ada jarak)
dengan alasan keamanan.
Prosentasi jarak kandang dengan
rumah warga berdasarkan survey:
Jarak kandang dengan rumah
> 5meter : 36%
Jarak kandang dengan rumah <5meter
: 64%
SCORING
Diagnose:
A: Resiko munculnya wabah penyakit DBD berhubungan dengan pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan
B: Resiko penurunan status kesehatan lansia berhubungan dengan kunjungan POSYANDU lansia yang kurang optimal
C: Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri yang tidak memenuhi syarat
D: Resiko terjadinya penyakit berhungan dengan jarak rumah dengan kandang ternak <5meter
1. Aspek Urgent
A : B Lebih Urgent A
A : C Lebih Urgent C A=2
A : D Lebih Urgent D B=0
B : C Lebih Urgent C C=2
B : D Lebih Urgent D D=1
C : D Lebih Urgent D
2. Aspek Seriousness A : B Lebih Serius A
A : C Lebih Serius A A=3
A : D Lebih Serius A B=0
B : C Lebih Serius C C=1
B : D Lebih Serius D D=2
C : D Lebih Serius D
3. Aspek Growth
A: B Lebih berkembang B
A: C Lebih berkembang C A=0
A: D Lebih berkembang D B=1
B: C Lebih berkembang C C=3
B: D Lebih berkembang D D=2
C: D Lebih berkembang C
Prioritas diagnose : Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri yang tidak memenuhi syarat
Masalah U S G TotalA 2 3 0 5B 0 0 1 1C 2 1 3 6D 1 2 2 5
INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Strategi
Intervensi
Rencana
Kegiatan
Kriteria dan
Standart
Sumber Tempat Penanggungja
wab
1. Resiko
terjadinya
penyakit
berhubungan
dengan
penggunaan
alat pelindung
diri yang tidak
memenuhi
syarat.
Tujuan umum :
Masyarakat petani
RW 7 Merjosari
menggunakan alat
perlindungan diri
saat bekerja.
Tujuan khusus :
Masyarakat
memahami akan
pentingnya
pemakaian alat
pelindung diri
Penyuluhan
dan diskusi
Menjelaskan
tentang
pentingnya
pemakaian alat
pelindung diri
saat bekerja
Menjelaskan
dampak
negatif dari
segi kesehatan
jika tidak
memakai alat
pelindung diri
saat bekerja
Kriteria :
Masyarakat
memakai
alat
pelindung
diri
prosentase
mencapai
100%
Standart :
Pemakaian
alat
pelindung
Mahasiswa
PSIK UMM
Eviy Afrita
NurAini
Yeni Tri
Khairun Nisa
Indrawati
A. Sholeh
Yudi Irawan
Hardani
Safira
Dyah Ajeng
Fathiah
Rumah
warga
RW7
Merjosari
desa
Genting
Ketua RW7
Merjosari desa
Genting dan
Mahasiswa
PSIK UMM
waktu bekerja.
Masyarakat
memahami
tentang bahaya
jika tidak
menggunakan
alat pelindung
diri saat bekerja.
Masyarakat
mampu
merubah
perilaku dengan
penggunaan alat
pelindung diri
selama bekerja
Membagikan
leflet dan
contoh alat
pelindung diri
(masker dan
sarung tangan)
serta
pemakaian
yang benar
diri
meningkat
dari 38%
menjadi
70%
Doni
POA (Planning of Action)
No Masalah Tujuan Khusus Rencana
Kegiatan
Kriteria
Hasil
Sasaran Waktu dan
Tempat
Material dan
Dana
Penanggu
ngjawab
Fasilitator
1. Resiko
terjadinya
penyakit
berhubunga
n dengan
penggunaan
alat
pelindung
diri yang
tidak
memenuhi
syarat.
Masyarakat
memahami
akan
pentingnya
pemakaian
alat pelindung
diri waktu
bekerja.
Masyarakat
memahami
tentang
bahaya jika
tidak
menggunakan
alat pelindung
diri saat
bekerja.
Masyarakat
mampu
merubah
perilaku
dengan
Menjelaskan
tentang
pentingnya
pemakaian
alat pelindung
diri saat
bekerja
Menjelaskan
dampak
negatif dari
segi
kesehatan jika
tidak
memakai alat
pelindung diri
saat bekerja
Membagikan
leflet dan
contoh alat
pelindung diri
(masker dan
sarung
Kriteria :
Masyaraka
t memakai
alat
pelindung
diri
prosentase
mencapai
100%
Standart :
Pemakaian
alat
pelindung
diri
meningkat
dari 38%
menjadi
70%
Masyarakat
RW7
Merjosari
desa
Genting
yang
bekerja
sebagai
petani
Waktu :
ba’da
ashar
Tempat :
Rumah
warga
RW7
Merjosari
desa
Genting
Material dan
Dana
Konsumsi :
100 kotak
@Rp3000 =
Rp 100.000
Masker+Hand
scoon :
Rp5000x100 =
Rp 500.000
Banner : Rp
50.000
Brosur : Rp
75.000
Bingkisan : Rp
200.000
Total : Rp
1.200.000
Ketua
RW7
Merjosari
desa
Genting
dan
Mahasisw
a PSIK
UMM
Mahasiswa
PSIK UMM
Eviy Afrita
NurAini
Yeni Tri
Khairun
Nisa
Indrawati
A. Sholehss
Yudi Irawan
Hardani
Safira
Dyah Ajeng
Fathiah
Doni
penggunaan
alat pelindung
diri selama
bekerja
tangan) serta
pemakaian
yang benar