Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    1/14

    I. PENGERTIAN

    Proyek merupakan kombinasi dari kegiatan-kegiatan (activities) yang saling berkaitan

    dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat

    diselesaikan secara tuntas dalam periode waktu tertentu (temporer). Salah satu aspek penting

    dalam management proyek adalah management waktu dan sumberdaya. Secara umum

    management proyek mempunyai tiga tahapan sebagai berikut : perencanaan, penjadwalan,

     pengawasan. Salah satu aspek penting dari management proyek yang biasanya memerlukan

     banyak kegiatan adalah perencanaan.ahap perencanaan suatu proyek memerlukan

     pende!inisian yang dapat membedakan jenis dari setiap kegiatan yang terlibat didalamnya.

    Selain itu juga ketepatan prakiraan waktu yang diperlukan untuk setiap proses kegiatan dan

     penegasan hubungan antar kegiatan disuatu proyek. "ubungan antar kegiatan dalam suatu

     proyek dapat berupa hubungan mendahului, hubungan sejajar, ataupun hubungan didahului.

    #egitu ketiga hal tersebut dipenuhi, maka suatu model network yang sesuai dapat digunakan

    untuk menganalisis  jadwal pelaksanaan dari seluruh kegiatan proyek.

    $alam praktik pelaksanaan proyek, sumber daya yang tersedia untuk kegiatan konstruksi

    sering kali terbatas ketersediaannya. %ntuk penjadwalan yang mempertimbangkan

    keterbatasan sumberdaya, perencanaan harus menyertakan alokasi sumberdaya untuk 

    memperoleh jadwal yang dapat diterapkan di lapangan. $urasi dan urutan pelaksanaan

    kegiatan perlu disesuaikan dengan mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia pada

     periode tertentu. &etode 'P& adalah salah satu metode yang digunakan untuk 

    menyelesaikan masalah penjadwalan proyek, seperti perkiraan biaya minimum yang waktu

     penyelesaiannya diinginkan untuk dipercepat, resource leveling dan penyusunan jadwal

    tercepatterlambat untuk memulai kegiatan tertentu. "asil analisis metode 'P& dapatmenentukan distribusi sumber daya dan distribusi biaya dalam periode tertentu. egiatan

    mana saja yang tidak boleh terlambat dan kegiatan mana saja yang boleh terlambat dalam

    kurun waktu tertentu agar waktu proyek tetap optimal dapat ditentukan kemudian.

    &etode analisis jaringan kerja yang sering digunakan adalah metode 'P&. &etode 'P&

    dapat mengklasi!ikasikan kegiatan kritis dan kegiatan tidak kritis. Penyelesaian yang

    digunakan dalam proses penentuan kriteria apakah suatu aktivitas termasuk kritis atau tidak 

    kritis didasarkan pada algoritma jalur terpanjang. *ika suatu aktivitas terletak pada jalur 

    dengan rute maksimal (terpanjang) maka aktivitas ini disebut kritis dan non kritis jika tidak 

    terletak pada jalur dengan rute maksimal. Pencarian rute maksimal dimaksudkan untuk 

    mendapatkan waktu tercepat memulai kegiatan di setiap titik dalam network. +nterpretasi lain

    dari jalur kritis diperoleh dengan menambahkan satu perhitungan secara mundur, yang

    dikenal sebagai waktu penyelesaian terlambat yang berakhir di titik dalam network. Suatu

    aktivitas adalah kritis jika pelaksanaan dari aktivitas itu tidak dapat ditunda, sebab jika waktu

     pelaksanaan ditunda akan berakibat memperbesar total waktu penyelesaian proyek.

    Sedangkan aktivitas yang tidak kritis adalah kebalikan dari aktivitas kritis, dalm hal

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    2/14

     pelaksanaanya dapat ditunda dalam suatu limit tertentu tanpa berpengaruh terhadap waktu

     penyelesaian proyek secara keseluruhan.

    'P& (critical path method) atau &etode *alur ritis merupakan model kegiatan proyek 

    yang digambarkan dalam bentuk jaringan. egiatan yang digambarkan sebagai titik pada

     jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai

     busur atau garis antara titik. 'P& (critical path method) atau &etode *alur ritis adalah

    suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas

    terselesainya proyek secara keseluruhan. +ni artinya, tidak terselesaikannya tepat watu suatu

     pekerjaan yang masuk dalam pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek mengalami

    keterlambatan karena waktu inish proyek akan menjadi mundur atau delay. 'P& dibangun

    atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat pula dengan So!tware

    sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis. Penggunaan 'P& secara

    integrated ini secara sederhana bermaksud untuk membuat schedule yang berukuran besar 

     pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil. Secara logika kita pahami

     bahwa schedule yang lebih kecil berarti schedule tersebut lebih manageable atau dapat lebih

    mudah untuk dikelola. +nilah intinya peranan konsep ini dalam mengatasi kompleksitas

     proyek yang besar.

    onsep ini tentu saja dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi proyek yang ada.

    angkah standar dalam penentuan 'P& adalah sebagai berikut:

    • &embagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang dapat dikatakan

    sejenis.

    • &enentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone.• &enentukan keterkaitan (interdependencies) antara kelompok-kelompok pekerjaan

    tersebut.

    • &enentukan critical path method atas milestone berdasarkan hubungan saling

    keterkaitannya.

    • &embandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan.

    dapun beberapa man!aat 'P& (critical path method) bagi suatu proyek adalah :

    • &emberikan tampilan gra!is dari alur kegiatan sebuah proyek,

    • &emprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,

    • &enunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek,

    • &enyelesaikan proyek dengan cepat,

    • &engkuanti!isir kemajuan proyek,

    • &engkomunikasikan proyek secara e!ekti!

    &embuat dan &enentukan nalisis *aringan erja 'P& (critical path method.

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    3/14

    ahapan nalisis *aringan erja

    • &embuat uraian kegiatan, menyusun logika urutan kejadian, menentukan syarat-syarat

     pendahuluan, menntukan interelasi dan interpendensi antara kegiatan.

    • &emperkirakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, menentukan

    kapan suatu kegitan dimulai dan kapan berakhir, menentukan keseluruhan proyek

     berakhir.

    • *ika dibutuhkan, tetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan,

    meskipun pada dasarnya hal itu tidak begitu penting.

    $iagram *aringan 'P&$alam diagram jaringan 'P&, dikenal beberapa simbol diagram yang digunakan untuk

    mendeskripsikan urutan, waktu pelaksanaan dan jenis kegiatan pada suatu proyek.

    #eberapa simbol tersebut antara lain :

    /. nak panah (arrow)• &enyatakan kegiatan (panjang panah tidak mempunyai arti khusus)

    • Pangkal dan ujung panah menerangkan kegiatan mulai dan berakhir 

    • egiatan harus berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu dengan pemakaian

    sejumlah sumber (manusia, alat, bahan dan dana)

    0. Simpul (node)

    • &enyatakan suatu kejadian kejadian atau peristiwa

    • ejadian diartika sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa kegiatan

    • %mumnya kejadian diberi kode dengan angka /, 0, 1, dst, yang disebut nomor kejadian.

      1. nak panah putus-putus

    • &enyatakan kegiatan semu (dummy)

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    4/14

    • $ummy sebagai pemberitahuan bahwa terjadi perpindahan satu kejadian ke kejadian lain

     pada saat yang sama

    • $ummy tidak memerlukan waktu dan tidak menghabiskan sumber.

    &enentukan 2aktu Penyelesaian.$alam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa

    terminologi dasar berikut:

    /. 3 4 3 (earliest event occurence time )

    2aktu paling awal tercepat peristiwa dapat terjadi, yang berarti waktu paling awal

    suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dapat dimulai, karena menurut aturan

    dasar jaringan kerja, suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan terdahulu

    sebelumnya telah selesai.0. 3 4 3 (earliest event occurence time)

    2aktu paling awal tercepat peristiwa dapat terjadi, yang berarti waktu paling awal

    suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dapat dimulai, karena menurut aturandasar jaringan kerja, suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan terdahulu

    sebelumnya telah selesai.

    1. 3S ( e a r li e s t a c t i v it y s t a r t t i m e )2aktu &ulai paling awal suatu kegiatan. #ila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka

    waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.5. 3 ( e a r l i es t a c t i v i t y ! i n i s h t i m e )

    2aktu Selesai paling awal suatu kegiatan. 3 suatu kegiatan terdahulu 4 3S kegiatan

     berikutnya.

    6. S (latest act ivi ty start t ime)

    2aktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara

    keseluruhan.

    7. ( l a t e s t a c t i v i t y ! i n i s h t i m e )2aktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.

    8. ( a c t i v i t y d u r a t i o n t i m e )

    urun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).

    II. TUJUAN

    III. ANALISA

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    5/14

    angkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat jadwal kegiatan proyek dan menentukan

    critical path dalam manajemen proyek dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini

    9ambar 5.

    Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa untuk menentukan apa saja aktivitas kerja di dalam

     proyek, maka sebelumnya kontraktor harus dapat menjabarkan tentang de!inisi dari lingkup pekerjaan secara detil dan mendalam meliputi jenis struktur yang akan digunakan, volume

     produksi yang dibutuhkan, satuan pekerjaan yang dipakai, spesi!ikasi yang diinginkan oleh

    owner, metode pengukuran yang akan dijalankan, cara pembayaran yang dikehendaki oleh owner 

    serta cara pembayaran yang akan dilakukan kontraktor kepada subkon, dan resiko 1 yang

    akan terjadi di lapangan. %ntuk kemudian dapat ditentukan bagaimana metode kerja dari lingkup

     pekerjaan tersebut dan juga da!tar aktivitas apa saja yang ada di dalam metode kerja tersebut.

    Sehingga dengan sendirinya kontraktor juga akan mendapatkan de!inisi dari aktivitas berupa

    da!tar aktivitas, kapasitas produksi, ketergantungan antara aktivitas dan milestone di dalam

     proyek.

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    6/14

    9ambar 6

    Setelah mende!iniskan aktivitas apa saja yang akan dikerjakan dalam proyek, langkah berikutnya

    adalah menentukan urutan aktivitas berdasarkan jaringan dagram, ketergantungan antara

    aktivitas, mencari lead dan lag pada aktivitas yang satu dan aktivitas yang lain serta membuat

     program scheduling yang akan digunakan sebagai acuan waktu dalam pelaksanaan proyek.

     amun pada tahap ini belum ditentukan durasi dari masing-masing aktivitas tersebut karena

    harus terlebih dahulu dilihat bagaimana kebutuhan mengenai sumber daya. %rutan pekerjaan ini

    sangat dipengaruhi oleh metode kerja yang dipakai oleh kontraktor, sehingga semakin e!isien

    metode kera yang dipakai, maka akan berpengaruh terhadap urutan pekerjaan yang juga semakin

    ringkas dan cepat.

    9ambar 7.

    angkah berikutnya dalam menyusul jadwal pekerjaan adalah dengan melakukan estimasi

    terhadap resource atau seumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    7/14

    selama proses pelaksanaan proyek beserta spesi!ikasi berupa skill yang harus dimiliki oleh para

    sumber daya. 3stimasi kebutuhan sumber daya dapat dilakukan melalui analisa terhadap metode

    kerja, data-data estimasi yang mendukung, perhitungan bottom-up, S2 manajemen proyek,

    serta pengalaman dalam melaksanakan perkerjaan tersebut.

    9ambar 8.

    emudian setelah melakukan estimasi sumber daya dan spesi!ikasi sumber daya yang

    dibutuhkan, langkah berikutnya membuat datara estimasi durasi pada masing-masing aktivitas

    tersebut berdasarkan da!tar sumber daya serta spesi!ikasi sumber daya yang dibutuhkan.

    Perhitungan durasi dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman mengerjakan pekerjaan oleh

     para tenaga ahli, perhitungan terhadap volume pekerjaan yang telah disepakati dalam kontrak 

    dan asumsi serta resiko yang ada pada pekerjaan tersebut.

    9ambar ;

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    8/14

    Setelah data mengenai urutan aktivitas, estimasi sumber daya serta estimasi durasi akan menjadi

    input, untuk dilakukan suatu proses analisa schedule network, analisa critical path method dan

    critical chain method, analisa resource leveling, analisa what-i! scenario, penggunaan leads and

    lags untuk menghasilkan output berupa jadwal pelaksanaan yang optimal dan komprehensi! serta

    sesuai dengan ketentuan kontrak yang berlaku.

    0./ nalisa perbandingan

    Pada pelaksanaan proyek pembangunan gedung rumah sakit universitas andalas, pelaksanaan

     proyek sesuai dengan dokumen kontrak dimulai pada tanggal dan harus diselesaikan tanggal .

    Sampai saat ini proyek telah berjalan selama 75 minggu.

     abel /.

    Pekerjaan mechanical & electrical

    bobot pekerjaan

    k urva s

    realisasi

    kekurangan

     IAIR CONDITIONING & MECHANICALVENTILATION SYSTEM WORK

    1GROUND FLOOR EL -4,100

    0,3293

    0,238 0,090!

     2 1"# FLOOR

    0,!224 0,49!$ 0,12$9

     3 2% FLOOR

    0,94

    0,!228 0,14!

     4 3' FLOOR

    0,398

    0,$483 0,191$

     $ 4#( FLOOR

    0,3281

    0,2$3 0,008

     ! ROOF FLOOR

    0,1!3

    0,11$! 0,0!0

       TEST & COMMISSIONING

    0,002 0 0,002

     IIAIR CONDITIONING & MECHANICALVENTILATION O)ERATION ROOMSYSTEM WORK

    1 CHILLER )LAN

    1,808

    1,!193 0,1!1$

     2 1"# FLOOR

    0,2111

    0,080$ 0,130!

     3 2% FLOOR

    0,9103

    0,!22! 0,28

     III  )LUM*ING WORKS

    1 E+UI)MENT )LUM*ING

    1,91

    1,!!38 0,129

     2 MAIN )I)E INSTALATION

    0,34

    0,188 0,0$4!

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    9/14

     3 )I)ING WORKS, FITTING & VALVE

    1 G'.% F/'

    0,2948

    0,2948 0,0000

      2 1"# F/'

    0,1!

    3

    0,1!3

    0,0000

     3 2% F/'

    0,4084

    0,4084 0,0000

     4 3' F/'

    0,113

    0,112 0,004!

     $ 4#( F/'

    0,0$33

    0,0$33 0,0000

     ! )% R% W#'

    0,2449

    0,2449 0,0000

     IV  SEWAGE TREATMENT )LANT 5ST)6

    0,2$$1

    0,0892 0,1!$9

     V  FIRE FIGHTING WORKS

    1 W'7" M% E.:%#

    0,4348

    0,39$! 0,0392

     2

    W'7" ).: E/;#';/ W'%I%"#//#%

    0,03!2

    0,0212 0,01$0

     3 W'7" M% ) )%

    0,8$

    0,$42 0,031$

     4 W'7 )% I%"#//#%  

    1H

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    10/14

    8 ! VII MEDICAL GAS INSTALLATION

    1 W'7 M% E.:%#

    0,32!

    0,3134 0,0142

     2 W'7 M% ) )% I%"#/#%

    0,128!

    0,1234 0,00$1

     3 W'7 I%" *./%   0,0000

     11"# F/'

    0,181

    0,110 0,001

     22% F/'

    0,3298

    0,3220 0,008

     33' F/'

    0,2981

    0,28!1 0,0119

     

    44#( F/'

    0,01

    0

    0,010

    3 0,0004 4 W'7 T"# & C::""%%

    0,010 0,010

     VIII STEAM *OILER

    0,9391

    0,$!34 0,3$!

     I>

     ELECTRICAL WORK AND LIGHTNING)ROTECTION

    1 M% E.:%#

    3,2!21

    3,034 0,224

     2 I"/# )?' S

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    11/14

     $ L(#%% )'#;#%

    0,492

    0,134 0,3!2$

     > )AGING SYSTEM WORK@)U*LICADDRESS

    1 M% E.:%#

    0,0$

    $

    0,0$1

    3 0,0044 2 I%"#//#% & F#.'   0,0000

     G'.% F/'

    0,0!84

    0,0!3$ 0,0049

     1"# F/'

    0,0901

    0,0$40 0,03!1

     2% F/'

    0,1$

    0,1220 0,03$

     3' F/'

    0,11$

    0,0849 0,0308

      4#( F/'

    0,0!0!

    0,0$!3 0,0043

     >I FIRE ALARM WORK

    1 M% E.:%#

    0,098

    0,00 0,0091

     2 M% C=/

    0,0031

    0,0000 0,0031

     3 I%"#//#% & F#.'  

    G'.% F/'

    0,098

    0,029 0,02$8

      1"# F/'

    0,1!18

    0,14$9 0,01$9

     2% F/'

    0,19!4

    0,14 0,0190

     3' F/'

    0,1209

    0,1093 0,011!

     4#( F/'

    0,081$

    0,012 0,0103

     >II INTEGRATION SYSTEM

    1 M% E.:%#

    1,24!4

    0,0000 1,24!4

     2 F=' O#7 C=/ I%"#//#% 0,0090 0,003! 0,00$4 3 I%"#//#% & F#.'  

    S.#( B%  

    G'.% F/'

    0,02!

    0,009! 0,011

     1"# F/'

    0,031

    0,0104 0,0213

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    12/14

     2% F/'

    0,029

    0,010! 0,013

     3' F/'

    0,030$

    0,0120 0,018$

      N'#( B%   0,0000

     1"# F/'

    0,02$8

    0,009 0,01!1

     2% F/'

    0,034

    0,024! 0,0488

     3' F/'

    0,0214

    0,008! 0,0128

     4#( F/'

    0,0293

    0,0108 0,018$

     >III NURSE CALL SYTEM 0,0000

     1 H E% 0,1220 0,11$8 0,00!2

     2 W' VI)

    0,0333

    0,031! 0,001

     3 W' C/"" 3 5O="V +UEVING SYSTEM

    1 1"# F/'

    0,08! 0,08!

     2 2% F/'

    0,09 0,09

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    13/14

     3 I%"#//#%

    0,00$2

    0,003 0,001$

     >VI DISEL GENERATOR SET

    1D"/ G%'#% "# ': ?'$0 KVA

    2,294$

    0,9!3 1,3308

     2

    )%/ AMF & "

  • 8/18/2019 Dalam Praktik Pelaksanaan Proyek

    14/14

    gar penyelesaian proyek ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu, maka harus dilakukan

    suatu langkah mitigasi secara nyata untuk melakukan perubahan atau revisi terhadap master 

    schedule kurva S. arena jika pekerjaan tetap dikerjakan berdasarkan master schedule yang ada,

    maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek, yang kemudian akan

     beresiko mendapatkan denda dari owner karena keterlambatan tersebut.

    $ibawah ini adalah jadwal sisa pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang belum terselesaikan

    yang dibuat menggunakan program ms project. #agian gedung yang dipilih pada sisa pekerjaan

    mekanikal dan elektrikal ini adalah >ona gedung ', hal tersebut dikarenakan pekerjaan

    mekanikal dan elektrikal pada gedung ' masih banyak yang belum terselesaikan dan harus

    segera dipercepat proses pekerjaannya. Sedangkan pada gedung dan gedung # sisa pekerjaan

    mekanikal dan elektrikal tidak terlalu banyak dan hanya tinggal !inishing saja. %ntuk pekerjaan

    commissioning harus menunggu semua peralatan terinstall baik itu di gedung , gedung #, dan

    gedung '.