Upload
nguyendien
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ii
Daftar Isi
Cover Modul iDaftar Isi ii
PendahuluanPetunjuk Belajar 1Capaian pembelajaran 2Sub-capaian pembelajaran 2Materi Pokok 2
Uraian MateriI. Pengertian dan Peranan Sumberdaya Alam 2II. Penggolongan Sumberdaya Alam 3
III.Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) di Indonesia 9IV. Pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) yang Berwawasan Lingkungan
Berkelanjutan23
V. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi 27VI. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang 28Rangkuman 30Daftar Pustaka 31
1
BIDANG KAJIAN :HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM
MODUL 20 : PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM
PENDAHULUAN
Modul pembelajaran Geografi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan tentang sumberdaya alam, klasifikasi, pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya alam secara berkelanjutan yang dapat mempengaruhi kehidupan di berbagai
ekosistem maupun manusia dalam kehidupan sehari-hari. Klasifikasi sumberdaya alam
terdiri pembagian bentuk yang bisa dimanfaatkan, proses pembentukan, cara terbentuknya
bahan galian, nilai ekonomisnya. Pemanfatan sumberdaya alam di Indonesia berupa air,
angin, tanah, geothermal, aneka hasil tambang yang ada diu Indonesia. Dalam modul ini
diberikan wawasan tentang bagaimana cara pengelolaan sumberdaya alam secara
berkelanjutan memalui upaya prinsip pengurangan (penghematan) dan prinsip daur ulang.
Wawasan tentang karakteristik sumberdaya alam, beserta pemanfatan dan pengelolaannya
ini sangat membantu dalam mempelajari persebaran dan pelestarian sumberdaya alam
secara komprehensif.
Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, diharapkan modul ini dapat dipelajari dan
mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang lain dalam modul ini,
serta dengan seksama mengerjakan setiap latihan dan kegiatan yang ada.
PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat
2. Jika diperlukan saudara boleh mencari informasi tambahan sesuai dengan materi
dalam modul ini
3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini. Saudara harus
mendapatkan skor minimal 70. (minimal 7 soal harus dijawab dengan benar)
4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan belum tuntas.
5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul berikutnya.
2
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Dalam substansi keilmuan, setiap guru Geografi wajib menguasai pengetahuan Geografi
yang setara dengan pengetahuan Geografi yang dikuasai oleh Sarjana Geografi.
Sub Capaian Pembelajaran
Peserta menguasai pengetahuan geografi pada persebaran sumberdaya alam yang terdiri
dari penggolongan sumberdaya alam, pemanfaatan sumberdaya alam, pengelolaan
sumberdaya alam berwawasan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam berdasarkan
prinsip mengurangi, dan pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip daur ulang.
URAIAN MATERI
I. PENGERTIAN DAN PERANAN SUMBERDAYA ALAM
Sumberdaya alam adalah bahan baku didapatkan dari bumi yang mencakup dalam
lingkungan fisik yang digunakan untuk perumahan, pakaian, pemanasan, pendinginan,
transportasi dan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia lainnya. Misalnya,
pohon digunakan untuk berteduh, hewan untuk makanan dan pakaian, tanaman untuk obat-
obatan, mineral dan bahan bakar fosil untuk listrik, transportasi, pemanasan dan
pendinginan. Sumberdaya ini meliputi tanah, udara, air, sinar matahari, hutan, margasatwa,
ikan, bahan bakar fosil, logam dan mineral yang dihasilkan oleh proses alami bumi.
Menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia
memiliki dampak pada lingkungan global. Setiap kali bahan mentah digunakan untuk
memproduksi barang, ada dampak ekologi, sosial, dan ekonomi. Mengelola sumberdaya
alam selalu menggunakan teknik konservasi diperlukan untuk membantu masyarakat
memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan. Nilai ekonomi utama dari sumber daya
yang matang berasal dari layanan yang disediakan manusia. Dapat disimpulkan,
Sumberdaya alam pada hakekatnya segala kekayaan di bumi baik berupa benda mati
maupun benda hidup dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumberdaya alam memiliki peranan sangat penting terhadap kehidupan manusia.
Lingkungan disekitar manusia menyediakan berbagai kemampuan yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Sumberdaya alam termasuk didalamnya,
udara, air, tanah, mineral, bersama dengan iklim dan energi matahari, yang membentuk
bagian alam yang tidak hidup atau 'abiotik' dan bagian 'biotik' atau bagian alam yang hidup
3
terdiri dari tumbuhan dan hewan, termasuk mikroba. Tumbuhan dan hewan hanya dapat
bertahan hidup sebagai komunitas organisme yang semuanya terkait erat dengan masing-
masing di habitat mereka sendiri, dan membutuhkan kondisi lingkungan abiotik tertentu.
Lingkungan hutan, padang rumput, gurun, gunung, sungai, danau dan lingkungan laut
semuanya membentuk habitat untuk komunitas khusus bagi tumbuhan dan hewan untuk
ditinggali. Interaksi antara aspek abiotik alam dan organisme hidup tertentu bersama
membentuk ekosistem dengan berbagai tipe. Banyak dari organisme hidup ini digunakan
sebagai sumber makanan manusia, antara lain terkait dengan makanan mansuia secara
langsung, seperti penyerbuk dan penyebar tanaman, hewan tanah seperti cacing, yang
mendaur ulang nutrisi untuk pertumbuhan tanaman, jamur dan rayap yang memecah bahan
tanaman yang mati sehingga mikroorganisme dapat bertindak pada pengurai untuk
membentuk kembali nutrisi tanah.
Selama 100 tahun terakhir, perbaikan perawatan kesehatan dan peningkatan
status gizi mansuia telah menyebabkan pertumbuhan penduduk yang cepat, terutama di
negara-negara berkembang. Peningkatan jumlah manusia yang fenomenal ini
menempatkan tuntutan besar pada sumberdaya alam bumi. Lahan yang luas seperti hutan,
padang rumput dan lahan basah telah diubah menjadi pertanian intensif, pemukiman,
pertambangan dan perindudtrian. Tanah telah diambil untuk industri dan sektor perkotaan.
Perubahan-perubahan ini telah membawa perubahan dramatis dalam pola
penggunaan lahan dan hilangnya secara cepat ekosistem alam yang berharga. Kebutuhan
akan lebih banyak air, lebih banyak makanan, lebih banyak energi, lebih banyak barang-
barang konsumsi, bukan hanya hasil dari populasi yang lebih besar, tetapi juga hasil dari
pemanfaatan sumber daya secara berlebihan yang pada akhirnya akan merusak lingkungan
dan mengncam kehidupan manusia itu sendiri (Demirel, 2016).
II. Penggolongan Sumber Daya Alam
Teradapat keanakaragaman persebaran sumberdaya alam yang bisa digunakan oleh
manusia melalui berbagai pemanfaatan. Sumberdaya alam dapat diklasifikasikan menurut
berbagai kriteria.
Berdasarkan bentuk yang bisa dimanfaatkan, sumberdaya alam di bumi dapat
digolongkan sebagai berikut.
1. sumberdaya alam materi, yakni apabila yang dimanfaatkan oleh manusia berupa
materi sumberdaya alam itu. Misalnya keanekaragaman jenis tambang mineral
4
magnetik, bauksit, timah, hematit, kapur, kwarsa, pasir, siderit, limonit mampu
dilebur menjadi bijihbesi ataupun baja. Sektor mineral Indonesia merupakan
penyumbang potensial bagi perekonomian nasional. Sektor ini terdiri dari banyak
komoditas, seperti mineral logam, banyak mineral industri dan batuan. Di antara
berbagai mineral, timah, nikel, tembaga, emas, dan batubara, telah dihasilkan dari
deposit berkelas dunia dan mereka membentuk komoditas nasional yang penting, baik
untuk ekspor ataupun di pasar domestik. Saat ini, proyek pertambangan di Indonesia
menggunakan kurang dari 0,1% dari daratan Indonesia, berbeda dengan 33% lahan
yang dimiliki oleh konsesi industri kayu. Ada banyak area lain yang belum
dieksplorasi secara menyeluruh baik di darat maupun di dasar laut. Sebagian besar
wilayah laut belum ditargetkan untuk eksplorasi mineralnya. Berdasarkan keadaan
geologis, tidak terlalu optimis untuk berspekulasi bahwa lebih banyak penemuan akan
terjadi di masa depan.
2. Sumberdaya alam hayati, merupakan sumberdaya alam dalam wujud makhluk hidup,
baik berupa hewan maupun tumbuhan. sumberdaya alam tumbuhan dinamakan
sumberdaya alam nabati dan hewan dinamakan sumberdaya alam hewani.
Tumbuhan
Sumberdaya alam hayati berupa tumbuhan merupakan sumberdaya alam yang
banyak jumlahnya dan sangat beragam keberadaannya, terutama di wilayah Indonesia
aneka ragam tumbuhani ini memiliki manfaat dengan memproduksi banyak oksigen
dalam aktivitas fotosintesis, dengan demikian sumberdaya hayati merupakan
penghasil dan pendukung utama rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan plasma nutfah ini. Dampaknya dapat sampai mengganggu hancurnya
rantai makanan. Pemanfaatan sumberdaya alam hayati antara lain dapat digunakan
sebagai bahan bakar, bahan kertas, bahan makanan, obat-obatan, bahan pakaian,
bahan bangunan, pupuk organik, dan sebagainya. Seiring dengan pesatnya
pertumbuhan populasi manusia maka kebutuhan akan lahan pemukiman, industri, dan
infrastruktur semakin besar pula. Dampaknya terjadi alih fungsi lahan secara besar-
besaran, sehingga lahan untuk hidup tumbuhan terus-menerus terdesak
keberadaannya.
5
Gambar 1. peta persabaran hasil bumi pertanian di Indoensia.
(sumber: ringkasanbukugeografi.blogspot.com)
Pertanian dan Perkebunan
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang bercorak agraris. Sebagian
besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Sekitar 45%
penduduk Indonesia hidup dari sektor pertanian ini. Pada kenyataannya negara
Indonesia memiliki 31.000.000 juta hektar lahan pertanian yang sudah dibudidayakan
aneka ragam tanaman.
Pertanian di negara Indonesia mampu menghasilkan beraneka jenis komoditas
tumbuhan unggulan berpangsa ekspor antara lain berupa padi, kopra, kacang tanah,
kedelai, jagung, sayur-mayur, umbi, pohong/singkong, bawang merah dan cabai.
Negara Indonesia juga dikenal dengan produksi perkebunannya yang besar, antara
lain: perkebunan teh, karet, kelapa sawit, tebu, kapas, lada, kopi, dan sebagainya.
Hewan, Peternakan dan Perikanan
Sumberdaya alam hewani mempunyai manfaat yang sangaty besar terhadap
kehidupan manusia, sebab sumberdaya alam hewani secara tradisional
pemanfaatannya digunakan untuk membantu pekerjaan manusia yang berat, misalnya,
binatang Sapi, Kerbau dan Kuda dapat dimanfaatkan untuk membantu membajak
diareal persawahan. Sumberdaya hewani merupakan sumber protein yang sangat besar
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti unggas, Udang, Domba, Sapi,
Kambing, perikanan darat dan sebagainya dapat menjadi sumber makanan hewani
bagi manusia.
6
Gambar 2. Peta Potensi perikanan budidaya di Indonesia.
Sumber: www.djpb.kkp.go.id/index.php/arsip/c/423/PETA-POTENSI-PERIKANAN-BUDIDAYA-INDONESIA
3. Sumberdaya alam energi, yakni apabila materi tersebut digunakan oleh manusia untuk
tenaga penggerak alat , mesin, listrik atau sejenisnya, yang terkandung dalam
sumberdaya alam tersebut. Pertumbuhan populasi selalu dan akan tetap menjadi salah
satu pendorong utama permintaan energi, seiring dengan perkembangan ekonomi dan
sosial. Sementara populasi global telah meningkat secara berlebihan 1,5 miliar selama
dua dekade terakhir. Ini berarti bahwa permintaan energi dapat tumbuh secara
signifikan lebih cepat dari yang diharapkan, dan jika dikelola dengan benar, sumber
daya energi dan teknologi harus tersedia untuk memenuhi permintaan ini. satu-
satunya sumber daya energi terbarukan di mana proyeksi dibuat pada tahun 1993
adalah pembangkit listrik tenaga air dan biomassa. Kontribusi energi terbarukan tidak
terlalu signifikan bila dibandingkan dengan energi yang berasal dari fosil. Laporan
dari World Energy Council mengungkapkan bahwa 76% energy dunia masih ditopang
dari energy fosil.
7
Gambar 3. penggunaan jenis-jenis energi dunia dalam dua decade
(Sumber: World Energy Council,2013)
4. Sumberdaya alam ruang, merupakan lahan atau tempat yang dibutuhkan manusia
untuk hidup. Manusia membutuhkan ruang untuk membangun rumah, mengolah
makanan, memelihara padang rumput untuk hewan peliharaan, mengembangkan
industri untuk menyediakan barang, dan mendukung industri dengan menciptakan
desa dan kota. Sama pentingnya, manusia perlu melindungi kawasan hutan belantara,
padang rumput, lahan basah, gunung, pantai, dan lain sebagainya sebagai upaya
melindungi keanekaragaman hayati yang sangat berharga.
Gambar 4 perubahan penggunaan lahan (Sumber: World Energy Council,2013)
8
5. sumberdaya alam Waktu, sebagai sumber daya alam, waktu tidak berdiri sendiri
melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.
Berdasarkan proses pembentukan, sumberdaya alam dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1. sumberdaya alam yang dapat diperbarui.
Disebut demikian, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu
relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.
1) Perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam Hayati,
karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu
bertambah.
2) Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa sumberdaya alam ,misalnya air dan
udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.
2. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.
sumberdaya alam ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan
atau waktu pembentukan yang lama. Contoh : bahan mineral, batu bara dll.
berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumberdaya alam ini dibagi menjadi
dua golongan, yaitu:
1) Sumberdaya alam yang tidak cepat habis. Karena nilai konsumtifnya kecil.
2) Sumberdaya alam yang cepat habis. karena nilai konsumtif barang tersebut relatif
tinggi.
Menurut cara terbentuknya bahan galian, sumberdaya alam dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1. Bahan galian magmatik. Bahan galian yang terbentuk dari pendinginan magma di
dalam bumi.
2. Bahan galian pegmatik. Bahan galian yang terbentuk dari dalam diaterma dan bentuk-
bentuk intrusi lain, contohnya tambang timah putih di Banka-Belituing
3. Bahan galian hasil sedimentasi, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena
terendapkan di sekitar sungai atau dasar genangan air yang diawali dari proses
pelapukan batuan.
4. Bahan galian hasil pengayaan sekunder. Bahan galian yang terbentuk dan terakumulasi
akibat proses pelapukan dan pelarutan yang intensif.
9
5. Bahan galian hasil metamorfosis kontak. Bahan galian yang berada disekitar magma.
Karena bersentuhan dengi.an magma, maka berubah menjadi mineral yang memiliki
nilai ekonomi lebih ting
6. Bahan galian hydrothermal, yaitu bahan galian yang terbentuk melalui resapan magma
cair yang membeku terakhir melalui celah-celah struktur lapisan bumi. Misalnya bijih
perak dan emas yang terbentuk di dekat permukaan bumi sebagai akibat terbawa oleh
cairan magma melewati celah-celah, setelah cairan magma menguap, bijih perak dan
emas tertinggal di dalam gang.
Berdasarkan nilai ekonomisnya atau nilai kegunaannya, sumberdaya alam dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Sumber daya alam ekonomis tinggi yaitu sumber daya alam yang cara
mendapatkannya memerlukan biaya besar. Contohnya mineral logam mulia, seperti
emas dan perak.
2. Sumber daya alam ekonomis rendah, yaitu sumber daya alam yang cara
mendapatkannya dengan biaya murah dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak.
Contohnya pasir, batu, dan gamping.
3. Sumber daya alam nonekonomis, adalah sumber daya alam yang cara
mendapatkannya tanpamengeluarkan biaya atau tanpa pengorbanan dan tersedia
dalam jumlah tidak terbatas. Contohnya sinar matahari, udara, termperatur, dan angin.
III. Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) di Indonesia
Air
Keberadaan sumberdaya air tidak merata di seluruh dunia. Semakin banyak
penduduk dunia tinggal di daerah yang langka air dan kering secara alami, semakin
banyak populasi manusia dituntut untuk mengurangi kebutuhan air per-kapita
(berhemat air). Seiring meningkatnya populasi manusia, kebutuhan sumberdaya air
untuk berbagi keperluan seperti keperluan rumah tangga, industri maupun energi juga
semakin naik. Laporan World Energy Council (2013) mengungkapkan, sekitar sepertiga
dari penduduk dunia tidak memiliki akses terhadap layanan sanitasi yang lebih baik
dan tidak memiliki persediaan air minum yang memadai. Air juga digunakan untuk
pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. pada bidang
energi sumbersaya air dapat dijadikan sebagai energy pembangkit listrik. Saat ini energi
10
dunia sangat bersumber dari pembakaran fosil sebagai bahan bakar, aktivitas ini terus
memicu tingkat gas rumah kaca yang berbahaya. sementara Generator listrik termal,
termasuk bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir, membutuhkan air
dalam jumlah besar untuk menghasilkan uap dan untuk menggerakkan turbin. Untuk
mengurangi perubahan iklim dan meningkatkan kemandirian energi, perlu perhatian
besar pada sumber energi yang rendah karbon dan terbarukan. Banyak generator energi
terbarukan, salah satunya yang paling potensial adalah memanfaatkan sumberdaya air
dalam jumlah besar.
Laporan Kementerian ESDM (Ministry of Energy and Mineral Resources
Republic of Indonesia. 2017), di Indoensia Pemanfaatan Air sebagai energy listrik
dinamakan PLTA.PLTA singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Ada banyak
pembangkit listrik di Indonesia. Antara lain PLTA Sigura-gura = Sumatera Utara,
Maninjau = Sumatera Barat, Jatiluhur = Jawa Barat, Tuntang = Jawa Tengah, Garung =
Jawa Tengah, Sempor = Jawa Tengah, Wonogiri = Jawa Tengah, Lodaya = Jawa
Timur, Sengguruh = Jawa Timur, Wlingi Raya = Jawa Timur, Karangkates = Jawa
Timur, Tes = Bengkulu, Tonsen = Sulawesi Utara, Sadang = Sulawesi Utara, Riam
Kanan = Kalimantan Selatan.
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar
hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.
Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin
jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.
Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi
alternatif adalah Belanda dan Inggris. Implementasi potensi angin di Indonesia yang
dapat dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ada di Samas Yogjakarta.
Geothermal
Dalam hal sumber daya panas bumi, Indonesia dikenal memiliki kejadian besar,
dengan sumber daya total tidak kurang dari 20.000 MW, yang mewakili 40% dari total
sumber daya global. Sekali lagi, itu dapat berkontribusi secara signifikan terhadap
keamanan pasokan energi untuk jangka waktu yang panjang (Tadjoeddin, 2000). Dari
sumber daya yang diketahui dan potensial yang dapat dikembangkan, dapat diantisipasi
11
bahwa pasokan domestik sumber energi dapat memberikan fondasi yang kuat bagi masa
depan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Gambar 5. Peta Geotherma Indonesia. (Sumber: ibnudwibandono.files.wordpress.com)
Tanah
Tanah (Soil) terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan, bahan organik,
bahan anorganik, air, dan udara. Tanah termasuk salah satu sumber daya alam
nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai
sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan
kualitas tanah. Lapisan Tanah Atas (Top Soil) tersusun atas:Horizon O (Humus)
Tersusun dari Serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan Bahan Organik Tanah
(BOT) hasil Dekomposisi serasah (Oa). Horizon A Tersusun dari bahan mineral
dengan kandungan bahan organik tinggi sehingga berwarna agak gelap.
Gambar
Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran li
sekarang ini.
Beberapa persebaran tanah di Indonesia anatara lain:
Tanah Podzolit
Persebarannya : Sumatera, Kalimantan dan Papua
Tanah Aluvial; Berasal dari endapan lumpur sungai.
Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian selatan
Tanah Organosol; Berasal dari bahan induk organik seperti gambut dan
rumput rawa.
Kalimantan Barat
Tanah Kapur; Berasal dari batua
Kendung, Blora dan Pegunungan Sewu.
Tanah Vulkanis (Andosol);
vulkanis. Persebarannya : Sumatera, Jawa, Bali dan wilayah yang memiliki
gunung api.
Tanah Pasir Terbentuk dari batu pa
antai barat Sumatera Barat, JawaTimur, Sulawesi dan Yogyakarta
Tanah Humus, Terbentuk dari tumbuh
Persebarannya : Meliputi kawasan hutan Indonesia
Gambar 6. Prfofil Tanah (sumber: Hidayat, 2011)
Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada
Beberapa persebaran tanah di Indonesia anatara lain:
Tanah Podzolit; Berasal dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa.
Persebarannya : Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Tanah Aluvial; Berasal dari endapan lumpur sungai.
atera bagian timur, Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian selatan
Tanah Organosol; Berasal dari bahan induk organik seperti gambut dan
rumput rawa. Persebarannya : Pasang surut timur sumatera dan pantai
Kalimantan Barat
Tanah Kapur; Berasal dari batuan kapur. Persebarannya : Pegunungan
Kendung, Blora dan Pegunungan Sewu.
Tanah Vulkanis (Andosol); Terbentuk dari pelapukan batuan
Persebarannya : Sumatera, Jawa, Bali dan wilayah yang memiliki
Tanah Pasir Terbentuk dari batu pasir yang telah lapuk.
antai barat Sumatera Barat, JawaTimur, Sulawesi dan Yogyakarta
Tanah Humus, Terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk.
Persebarannya : Meliputi kawasan hutan Indonesia
12
)
Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
ngkungan yang ada
Berasal dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa.
Tanah Aluvial; Berasal dari endapan lumpur sungai. Persebarannya :
atera bagian timur, Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian selatan.
Tanah Organosol; Berasal dari bahan induk organik seperti gambut dan
Persebarannya : Pasang surut timur sumatera dan pantai
Persebarannya : Pegunungan
Terbentuk dari pelapukan batuan-batuan
Persebarannya : Sumatera, Jawa, Bali dan wilayah yang memiliki
sir yang telah lapuk. Persebarannya :
antai barat Sumatera Barat, JawaTimur, Sulawesi dan Yogyakarta.
tumbuhan yang telah membusuk.
13
Tanah Laterit, Terbentuk dari tanah yang banyak mengandung zat besi dan
aluminium. Persebarannya : Jakarta, Banten, Kalimantan Barat dan Pacitan.
Hasil tambang
Secara geologis, Indonesia merupakan wilayah potensial untuk pembentukan
berbagai sumber daya energi dan mineral. Kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan
sejak 1800 hingga saat ini, telah berhasil mengungkap sumber daya ini di berbagai
bidang. Di antara berbagai sumber daya ini, minyak, gas, batu bara, batu bara, timah,
nikel,tembaga, dan emas sejauh ini telah memberikan kontribusi penting bagi
Indonesia ekonomi. Mayoritas wilayah Indonesia belum dieksplorasi secara
menyeluruh, dan oleh karena itu kesempatan untuk menemukan energi baru dan
deposit mineral sangat memungkinkan.
Pada sektor energi, minyak adalah sumber energi utama sejak 30 tahun terakhir
tahun, dan ini dapat menyebabkan penipisan cepat sumber daya ini dalam waktu
dekat. Langkah-langkah diambil untuk mempertahankan manfaat dari sumber daya
ini, dengan mengintensifkan eksplorasi untuk mendapatkan lebih banyak cadangan
minyak, disertai dengan diversifikasi penggunaan berbagai jenis energi, dan
menerapkan kebijakan konservasi. Gas alam adalah sumber energi paling penting
kedua, dan itu akan memainkan peran penting dalam mengurangi berbagi minyak
dalam waktu dekat. Sumber daya batubara dan geothermal dapat menjadi sumber
energi penting lainnya, mengingat kejadiannya yang tersebar luas. Selain itu, ada
juga sejumlah sumber energi potensial terbarukan yang bisa dikembangkan di masa
depan. Ketersediaan sumber daya energi penyelam di Indonesia dapat menjamin
keamanan pasokan energi nasional untuk jangka waktu yang lama.
Kontribusi industri pertambangan untuk ekonomi nasional diperlukan
sekarang, lebih dari sebelumnya, untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi
dari krisis, dan dalam jangka panjang, untuk memainkan peran kunci dalam
pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Sementara memenuhi
permintaan untuk meningkatkan peran sektor energi dan mineral untuk mendukung
ekonomi nasional, pemerintah juga akan tetap berkomitmen untuk melindungi
lingkungan melalui pengesahan dan penerapan hukum dan peraturan yang tepat.
14
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1980 tentang penggolongan
bahan-bahan galian atau tambang. Pada pasal 1, bahan-bahan galian terdiri atas tiga
golongan, yaiyu:
Bahan galian golongan A, merupakan bahan galian yang mempengaruhi
perekonomian negara dan strategis bag pertahanan dan keamanan negara.
Golongan bahan galian strategis seprti; bahan galian radio aktif, radium,
thorium, uranium, kobalt, timah, nikel, batubara muda, aspal, gas alam,
minyak bumi bitumen cair, lilin bumi,bitumen padat, antrasit.
Bahan galian golongan B, merupakan nahan galian vital yang dapat
menjamin hajat hidup orang banyak. Golongan bahan galian B berupa besi,
cerium,rhutenium, ytrium, belerang, , kristal kwarsa, mangan, molibden,
Zircon, kriolit, fluaospar, barit, yodium,khrom, wolfram, vanadium, air
raksa, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, dan logam-logam langka lainnya.
Bahan galian golongan C, merupakan bahan galian indsutri. Bahan galian
glongan C mencakup fofat-fosfat, garam batu, nitrat-nitrat, grafit, asbes, talk,
tawas, leusit, magnesit, flespar, batu apung, gips, tras, pasir kwarsa,
obsidian, perlit, tanah diatome, kalsit, granit, dolomit, dan pasir sepanjang
tidak mengandung unsur mineral golongan A mapun B dalam jumlah yang
berarti dari sisi ekonomi pertambangan.
Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
1. Minyak Bumi. Di alam minyak adalah cairan yang mengisi ruang kosong,
celah-celah dan gua-gua dalam batuan, membentuk deposit di antiklinal lipatan
di batas lempeng dan kaki bukit. Minyak juga dapat ditemukan di pori-pori atau
pada butiran batu. Minyak semacam itu dapat membentuk batupasir jenuh
minyak dan batu kapur, atau lapisan kerak plastik dan keras, yang paling sering
disebut aspal alam atau serpih minyak. Dalam minyak cair Bumi biasanya
terkubur hingga kedalaman 0,3–5 km; ketika lebih dalam, itu dapat ditemukan
hanya sebagai campuran dalam deposit gas alam.
15
Gambar 7. Cadangan minyak dunia dalam milyar barrel, 65 % cadangan
ada di wilayah Timur Tengah (sumber: World Energy Council)
Berbagai penggunaan miyak sebagai sumber energi, menurut laporan
World Energy Council 40-45% digunakan untuk bahan bakar kendaraan
bermotor. Selain bensin minyak jenis Solar dimenfaatkan untuk mesin diesel;
minyak tanah sebagai bahan bakar lampu minyak; Liquid Natural Gas (LNG)
digunakan menghidupkan kompor gas; Parafin sebagai material pembuat lilin;
Aspal curah sebagai dasar bahan jalan raya, Avtur digunakan energi pesawat
terbang; Oli dijadikan pelumas mesin; dan Vaselin merupakan bahan obat salep.
Gambar 8. Energi 40% digunakan untuk bahan bakar motor
(sumber: World Energy Council)
16
Minyak bumi sering dinamakan kastobiolit seperti halnya batubara juga,
artinya sember energi pembakaran, yang berasal dari makhluk hidup (fosil).
Karena bentuknya cair, minyak bumi disebut sebagai kastobiolit cair,
sedangkan batubara disebut sebagai kastobiolit padat.
Wilayah yang menjadi ladang minyak bumi di Indonesia adalah: Sumatera
di Peurelak dan Langkat, Rokan, Lirik, Rumbai (pekan Baru), Nagro Aceh
Darussalam, Jambi, Muara Enim(Palembang), Pada Jawa terdapat di blok Cepu,
Jatibarang, lepas pantai kepulauan seribu, Pada pulau Kalimantan terdapat di
daerah Kutai, Mahakam, Tarakan. Pada Papua terdapat di Sorong, Bobo,
Klamono.
2. Batubara. Selain minyak dan gas, Indonesia juga memiliki sumber daya geo-
energi lainnya, terutama batu bara dan panas bumi. Sumber daya batubara juga
relatif kecil dibandingkan dengan cadangan global, dan banyak dari ini termasuk
dalam kategori peringkat rendah. Namun demikian, dengan total sumber daya
sekitar 39 miliar ton, itu akan sangat signifikan untuk pasokan energi nasional
selama beberapa ratus tahun mendatang. Hingga saat ini sumber daya batubara
berkualitas lebih tinggi yang telah berhasil dikembangkan yang telah
memungkinkan industri ekspor baru yang signifikan untuk dikembangkan bagi
Indonesia, menghasilkan devisa berharga bagi negara tersebut.
Gambar 9. Peta persebaran cekungan Batubara. (sumber: Pradipta Blog: Batubara)
17
Wilayah penambangan bartubara di Indonesia banyak tersebar di
Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantas Selatan, Kalimantan Timur.
Dalam usaha penambangan batubara dikenal empat cara penambangan
yaitu:
Penambangan dalam (Shaft mine). Penambangan dilakukan dengan
membuat terowongan yang tegak sampai ke lapisan batubara, kemudian
membuat terowingan mendatar.
Penambangan jauh (slope mine). Batubara terletak jauh di bawah bukit,
sehingga cara menambangnya membuat terowongan miring sampai
mencapai batubara.
Penambangan di atas permukaan (drift mine). Batubara terletak di bawah
bukit tetapi jika diukur dari permukaan justru terletak di atas.
Penambangan terbuka (surface mine). Batubara terletak dipermukaan bumi
sehingga tinggal mengambil saja.
Pasca pertambangan batubara beroperasi akan dilakukan Revegetasi dan
Reklamasi yaitu upaya untuk pemulihan lahan eks-tambang dan lahan terbuka,
yang pengelolaannya sesudah selesainya penambangan. Reklamasi dan
Revegetasi bertujuan memperbaiki lahan bekas tambang untuk pelestarian
lingkungan dan penanggulangan resiko akibat dampak dari pertambangan. Jadi
Revegetasi dan Reklamasi adalah bagian integral dari rencana keseluruhan
operasional pertambangan secara terpadu dimulai perencanaan, eksplorasi,
eksploitasi hingga pemulihan lahan untuk penngunaan baru setalah kegiatan
penambangan selesai. Tujuan akhir dari rencana reklamasi adalah untuk
menyakinkan bahwa lahan bekas tambang dikembalikan pada penggunaan yang
produktif.
18
Gambar Proses kegiatan penambangan barubara
(sumber: https://ahmad-tarmizi.blogspot.co.id/2014/02/penambangan-batubara-di-indonesia.html)
3. Biji Besi adalah bahan baku dasar untuk memproduksi baja, logam yang penting
bagi ekonomi semua negara industri. Bijih besi kadar rendah terkonsentrasi
mencapai rata-rata 62% kandungan besi (Fe) diperlukan secara global untuk
produksi baja. Konsentrat kemudian dapat diaglomerasi menggunakan pengikat
untuk membuat lempengan bijih besi untuk peleburan lebih efisien dalam tungku
pembakaran.
4. Tembaga. Tembaga dapat terjadi dalam bentuk logam di alam (yaitu, tembaga
asli), dan merupakan salah satu dari tujuh logam yang dikenal di jaman dahulu.
Jenis mineral tembaga adalah kalporit, kalkosit, kuprit, dan Malakit.
Tembaga umumnya memiliki warna kekuningan, mudah direntangkan,
dibentuk, tahan untuk korosi, dan menghantar panas dan listrik secara efisien.
Sebagai dampaknya, tembaga penting bagi manusia purba dan terus berlanjut
menjadi bahan pilihan untuk berbagai macam keperluan rumah tangga, industri,
dan aplikasi teknologi tinggi saat ini.
Bijih tembaga dapat terbentuk secra magmatis, melalui metamorfosis
kontak, ataupun hidrothermal. Penambangan tembaga dilakukan oleh PT Freeport
di Papua. Di beberapa wilayah Indonesia penambangan tembaga tersebar di
Sumatera ( Aceh, Tapanuli, Jambi, Palembang, Bengkulu), Jawa (Tirtomoyo,
19
Cikotok, Cirotan), Kalimantan (Sampit, Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Barat), Sulawesi (Sulawesi Utara dan Latimojong).
5. Bauksit. Bijih bauksit adalah unsur melimpah yang banyak ditemukan di kerak
bumi, meskipun kata bauksit yang mengandung lebih dari 32 persen alumina
sebagai bahan dasar pembentuk aluminium. Bauksit banyak ditemukan di daerah
Kijang dan sekitarnya (Pulau Bintan), Propinsi Kepulauan Riau dengan cara
pertambangan terbuka. Sebagian besar hasil prosuksi Bauksit Indonesia diekspor.
6. Gas Alam. Gas alam adalah sumber bahan bakar fosil lain yang akan terus
memberikan kontribusi yang signifikan ke ekonomi energi dunia. Terbersih dari
semua bahan bakar berbasis fosil, gas alam berlimpah dan fleksibel. Gas Alam
semakin digunakan dalam teknologi pembangkit listrik yang paling efisien.
Gabungan Cycle Gas Turbine (CCGT) memiliki efisiensi konversi sekitar 60%.
cadangan gas alam konvensional telah tumbuh sebesar 36% selama dua dekade
terakhir dan produksinya sebesar 61%. Dibandingkan dengan survei 2010,
cadangan gas alam terbukti telah tumbuh sebesar 3% dan produksi sebesar 15%.
7. Emas dan Perak. Banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan. Kedua logam mulia
ini sering ditemukan bersama di alam. Emas banyak ditemukan dibatuan gang,
yang berasal dari cairan hidrothermal. Emas biasanya juga bersamaan ditemukan
dengan kwarsa lainnya seperti klorit maupun kalsit. Sementara perak sebagian
besar terdapat dalam sulfida yang disebut galena.
Suatu tambang tertentu secara umum diklasifikasikan sebagai tambang
emas atau perak berdasarkan logam yang diperoleh kembali menghasilkan nilai
ekonomi terbesar bagi operator tambang. Penambangan emas dan perak di
Indonesia dilakukan oleh PT Aneka Tambang, PT Freeport, PT Newmont dan
beberapa perusahaan kontrak karya. Penambangan emas tersebar di beberapa
propinsi, seperti Papua, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Lampung.
8. Marmer. Kata Marmer berasal dari kata Yunani Mamaros yang berarti batu
bersinar. Marmer adalah batu metamorfik granular non-foliated, yang dibentuk
oleh Metamorfosa dari batu kapur dan Dolostone. Kandungan kimiawi marmer
adalah kalsium Karbonat (CaCO3). Istilah marmer juga diterapkan pada batuan
serpentine yang bisa dipoles hingga berkilau tinggi. Marmer adalah batu karbonat
yang berarti memiliki (CO3) dalam susuna kimia inti dan banyak digunakan
20
untuk patung, perhaisan dan bahan bangunan. Lihat gambar 10 berbagai
pemnafatan marmer .
Gambar 10. berbagai pemanfaatan marmer untuk tiang, lantai dan patung
9. Belerang. Belerang sangat penting untuk kehidupan; kaerna menjadi unsur
utama di semua tanaman, dan kebutuhan mdalam jumlah sedikit dari hampir
semua bagian tubuh manusia, termasuk lemak, cairan tubuh dan mineral sel. Zat
belerang digunakan dalam perlindungan sel, fungsi hati dan proses pencernaan,
dan merupakan bagian penting dari vitamin B1 dan insulin. Belerang ditemukan
di endapan vulkanik telaga Bodas Garut, Dataran tinggi Dieng Jawa Tengah,
Gunung Sorik Merapi Sumatera, Gunung Mahawu Sulawesi Utara.
10. Yodium. Yodium adalah salah satu unsure bukan logam yang terberat yang
didapat pada tumbuh tumbuhan laut dan air sumber garam yang berasal dari air
laut kerapkalai di ketemukan bersama sama dengan minyak yodium sering di
ketemukan bersama sama dengan bromiumUntuk obat dan peramu garam dapur
beryodium. Hasil hasil yodium yang diperoleh diatas tadi dipakai untuk industry
kimia dan obat obatan untuk photographic emulsion ,film,kertas, untuk
laboratorium dipakai sebagai reagen , menjaga penyakit gondok , penggunaan
yodium dapat hanya satu kali saja. Persebaran penambangan Yodium dapat
dilihat pada table 1.
21
Tabel 1. Lokasi penambangan Yodium
NoTempat Keadaan
endapan
Cadangan
ton
Diselidiki oleh/
Literatur
1 Jawa Barat
Seusepuan
- - Vers, & Medede
lingen No. 14
1
2
Jawa Tengah
Kroja
Selokaton
-
-
-
-
-
-
1
2
Jawa Timur
Mindi Tuban
Watukadon
-
-
-
110 juta ton
Tushadi
Madiadipoera
(1990)
11. Nikel. Digunakan untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat. Nikel
merupakan salah satu jenis unsur kimia yang berbentuk metal dan biasanya
ditambang di daerah – daerah tertentu. nikel sendiri memiliki nomor atom 28
yaang saat ini dalam tabel periodic unsur dilambangkan dengan Ni. Walaupun
merupakan salah satu unsur metal, namun nikel asli yang baru ditambang
memiliki sifat lembek dan dapat dibentuk. Biasanya nikel diolah dengan cara
dipadukan dan dicampurkan dengan logam lain, seperti besi dan krom. Nikel
memiliki wana putih keperakan dan dapat ditempa.
Manfaat nikel bagi manusia dalam menunjang kehidupan sehari harinya
sangat banyak. Nikel sendiri merupakan salah satu elemen yang membentuk inti
bumi. Diketahui sebanyak 10% inti bumi terbbentuk dari nikel. Karena
merupakan salah satu unsur pembentuk inti bumi, maka nikel cukup sulit
ditemui dan ditambang. Biasanya nikel yang ditambang berasal dari larutan
nikel yang berada di laut, dengan kisaran jumlah sekitar 8 juta ton.
Penambangan nikel terbesar dilaksanakan PT Aneka Tambang yang melakukan
kegiatan penambangan di Pomala dan Pulau Gede, PT INCO di Soroako
Sulawesi Selatan, PT GAG Nikel di Sorong Papua Barat.
12. Mangan. Mangan dan bijih besi terdapat bersamaan, di saerah aktif vulkanik.
Akibat erosi air, mangan dan oksida besi larut. Dalam pengendapannya, besi dan
mangan terpisah. Mangan terendap pada air yang pH nya tinggi, sedangkan besi
ber PH rendah. Di Indonesia Mangan banyak ditemukan di Karangnunggal
Tasikmalaya, Jawa Barat, Pegunungan Karanbolong, Pegunungan Menoreh,
dan Kliripan Yojakarta, di Pulau Ternate Maluku, Nusa Tenggara Timur dan
22
Kalimantan Selatan. Mangan digunakan Untuk pembuatan pembuatan besi baja,
terutama untuk memperkeras baja.
13. Timah. Timah berasal dari magma yang mendingin, biasanya terdapat dalam
batuan granit dalambentuk kasiretit (SnO2). Menurut asal terjadinya timah dapat
dibedakan menjadi timah primer dan timah sekunder.
Timah primer, yakni timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit,
sering disebut sebagai timah diluvial (diluvium), karena terbentuk pada
jaman diluvium (pleistosen). Contohnya timah yang ada di daerah belitung.
Timah Sekunder (alluvial), merupakan endapan timah yang sudah berpindah
dari tempat asalnya sebagai akibat proses pelapukan dan erosi. Misalnya bijih
timah yang terdapat di pantai Singkep dan Bangka. Perpindahan tempat ini
ada yang mencapai dasar laut.
14. Aluminium. Aluminium terbentuk dari beberapa jenis mineral, salah satunya
adalah bauksi (Al2O3H2o). Hampir semua batuan mengandung aluminium,
kecuali batuan gamping dan kuarsit. Aluminium terdapat pada tanah liat yang
merupakan hasil pelapukan batuan oleh pengerjaan iklim. Tanah liat
mengandung 50% Al2O3. Penambangan Aluminium terdapat di pulau Bintan
dan Kuala Tanjung (Riau).Aluminium mempunyai sifat yang menguntungkan
bagi indsutri yaitu ringan, mudah dibuat berbagai bentuk dan tidak mudah
berkarat, mudah dicampur dengan logam lain, penghantar listrik yang baik.
Banyak permintaan untuk bahan otomotif, elektonik, dan perkakas rumah tangga
seperti pring, sendok, panci, dan sebaginya.
15. Fosfat. Fosfat merupakan mineral penting dalam industri pertanian sebagai
bahan utama pembuatan pupuk kimia. Fosfat juga berperan dalam arti ekonomis
untuk campuran indsutri baja, industri korek api, isian amunisi, industri obat-
obatan, industri semen, fotographi, kembang api, dan sebagainya. Fosfat
terdapat di goa-goa kapur. Mineral ini didapatkan di gunung Kromong
Cirebon, Karang Bolong, Gunung Ijo Gembong, Jepara, Rembang Jawa Tengah,
Jawa Timur, Papua dan pulau Selayar.
16. Kaolin. Banyak digunakan untuk indsutri keramik, genting, semen, dan
sebagainya. Endapan kaolin banyak ditemukan di Jawa, Sumatera, Bangka,
Belitung, Kalimantanb dan Sulawesi.
23
IV. Pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) yang Berwawasan lingkungan
berkelanjutan
Sejumlah masalah lingkungan perlu dikelola secara serius, dan ini termasuk praktik
penambangan yang baik, penggunaan lahan pasca tambang, dan pengembangan daerah dan
masyarakat. Program pengembangan masyarakat khususnya, harus ditentukan dengan jelas
oleh masing-masing perusahaan operasi bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah
serta penduduk setempat. Ini akan memainkan peran penting dalam mendukung program
pengentasan kemiskinan hingga kini masih menjadi bagian dari agenda strategis nasional
pemerintah (Suryantoro & Manaf, 2002). Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati.
Prinsipnya, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya.
Sumber daya alam perlu dilestaikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Bila sumber daya alam rusak atau musnah, kehidupan bisa terganngu. Beberapa hal yang
dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam adalah sebagai berikut.
1. Penghijauan dan reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang
terkait dengan kelestarian air, tanah, dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan
antara lain sbagai berikut :
Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan
menimbulkan mata air.
Tumbuh-tumbuhan menjadi factor penyubur tanah. Dedaunan berguguran, semakin
lama mengalami penuraian dan pembusukan sehingga menjadi lapisan humus.
Akar tanaman dapat mencegah erosi dan bahaya longsor.
Tumbuh-tumbuhan menghasilkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengambil
CO2 dan melepaskan O2 yang diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi
pada proses fotosintesis.
2. Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah daerah perbukitan ataupun
tanah miring dibuatkan sengkedan atau terasering. Cara ini bertujuan untuk
mengantisipasi pada waktu terjadinya hujan, air banyak yang meresap ke dalam tanah.
3. Pengembangan daerah aliran sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan
pencemaran, karena seringnya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai.
24
Untuk itu perlu pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara pengendalian DAS, antara
lain sebagai berikut :
Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan
Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar DAS. Tujuannya ,
mengatur, menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.
Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasinyang teratur.
4. Pengelolaan air limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik. Air
limbah yang dibuang ke tanah dapat meresap, masuk ke tanah dan bercampur dengan
air tanah. Hal itu berarti bukan tanah saja yang tercemar, tetapi juga air bawah
permukaan tanah. Air limbah berbahaya bagi manusia. Beberapa gangguan yang bisa
ditimbulkan anatra lain adalah sebagai berikut :
Kesehatan. Bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah
contohnya : kolera, disentri dan tipes.
Keindahan. Selain berbau ampas limbah tiak enak juga mengganggu
keindahan lingkungan sekitarnya.
Kehidupan biotik. Air limbah menganggu perkemangan kehiduan karena
beracun sehingga dapat mematikan makhluk hidup.
Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas karbon dioksida akan
mempercepat karat atau aus benda-benda yng terbuat dari besi.
Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :
Pengaturan lokasi industri agar jauh dari permukaan penduduk.
Indstri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan
pengendali pencemaran air.
Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan langsung
dengan sumber air minum penduduk.
Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan netralisasi secara
kimia.Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.
Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibuang dengan dipendam
di dalam tanah yang jauh dari air, atau dibuang ke laut dengan menggunakan
drum-drum.
25
5. Penghentian Penambangan liar
Kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan adalah penambangan liar karena
kegiatan seperti itu mengabaikan prosedur praktik penambangan yang baik. Untuk
mengatasi ini masalah, pemerintah sekarang mengambil langkah serius untuk
memperbaiki hukum dan untuk menghentikan aktivitas ilegal ini.
6. Penertiban pembuangan sampah
Permasalahan sampah , seperti sarang penyakit, menimbulkan bau busuk, dan
menganngu pandangan mata. Oleh sebab itu buanglah sampah pada tempat yang telah
ditentukan. Jangan membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan
sampah yang terakhir jangan sampai menganggu lingkungan kehidupan. Di samping
itu, erlu dipikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.
Cara-cara atau sistem pemusnahan sampah, antara lain sebagai berikut :
Dibakar. Cara ini hanya dapat dilakukan pada sampah yang dapat dibakar.
Usahakan agar asapnya jangan sampai menganggu lingkungan.
Untuk makanan ternak (babi). Sisa sampah berupa sayuran, sisa masakan, dan
sisa buah-buahan bisa dijadikan untuk makan ternak.
Untuk biogas. Gas dapat digunakan untuk memasak dan penerangan
Untuk bahan pupuk. Sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan
dapat digunakan sebagai pupuk.
7. Konservasi pada Lahan Terdegradasi
Menurut Wahyudi (2014), Pada lahan yang tidak berhutan atau lahan kritis,
metode konservasi tanah menggunakan cara mekanis dan teknik vegetatif. Cara
mekanis dilakukan dengan pembuatan teras sering, bangunan penahan, bangunan
drainase, penutupan dan lain- lain. Sedangkan mekanik- vegetatif dilakukan dengan
menggunakan tumbuhan atau tanaman.
Pola tanam yang digunakan dapat berbentuk penanaman dalam strip (strip
cropping).
Buffering, penutupan lahan curam dengn tanaman keras/pohon.
pola tanam ganda atau majemuk (multiple cropping).
sistem pertanian hutan (agroforestry).
pemanfaatan sisa tanaman (residual management)
Contour Farming, menanam secara sejajar garis kontur/lereng (horisontal).
26
penanaman pada saluran pembuangan (grassed water ways).
Wind Breaks, penanaman tumbuhan untuk melindungi tanah dari tiupan angin.
Contour Strip Cropping, membagi bidang tanah searah garis kontur dengan pola
tanaman campursari/tumpang sari dan berselang-seling.
Inter cropping (tumpang sari), sistem penanaman dengan menggunakan dua atau
lebih tanaman yang ditanam secara serentak dalam sebidang lahan.
Teknik konservasi juga dapat dilakukan dengan kombinasi mekanik dan cara
vegetatif. Pada lahan sangat kritis yang berada di daerah kelerengan curam, cara
mekanik didahulukan sebelum penanaman dilakukan.
Beberapa cara mekanik untuk menangani lahan kritis antara lain (Wahyudi
2014):
Contour Tillage, pengolahan lahan sejajar garis kontur.
Contour Polwing, membajak tanah sejajar garis kontur.
Terasering/Sengkedan, penterasan lahan pada lereng yang curam.
Gulundan, pembuatan pematang/batas/kuburan.
Irigasi, saluran air untuk pengairan lahan.
Cekdam / Balong / Waduk / Embung, membendung aliran air.
8. Konservasi Lahan Kritis
Pada daerah yang mempunyai kelerengan, konservasi vegetatif, yaitu dengan
melakukan penanaman jenis cepat tumbuh (fast growing species), tanaman penutup
(cover cropt) baik jenis asli (native species) maupun luar (exotic species),dan atau
pemelihara pertumbuhan alam (natural regeneration). Perpaduan kedua teknik
tersebut sangat tepat diterapkan untuk merehabilitasi lahan kritis.
9. Konservasi secara Kimiawi
Memberikan masukan bahan untuk memperbaiki sifat tanah, biasanya dengan bahan
kimia (krilium, PVA, kapur dan sebaginya).
Bitumen = memperbaiki struktur tanah.
Soil Conditioner = memperkuat agregat tanah
Pupuk Kimia = menyuburkan tanah.
Belerang = menetralkan tanah yang basa.
27
Gambar 11. Wind Break Contour Farming Contour Strip Cropping
(sumber Wahyudi, 2014)
V. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Keberadaan sumberdaya alam tidak selamanya abadi. Beberapa sumberdaya alam
sangat terbatas keberadaannya. Dalam pembentukannya bias mencapai jutaan tahun
lamanya, tidak dapat ditunggu sampai 7 atau puluhan generasi lamanya, sehingga
pemanfaaatannya peril efisiensi bila perlu dikurangi dan digantikan dengan sumberdaya
yang mudah terbarukan dan lebih ramah lingkungan (Demirel 2016)
Pengelolaan sumberdaya alam seperti halnya penambangan telah diakui memiliki
berbagai dampak seperti degradasi lingkungan, penurunan kualitas air, ancaman habitat
flora dan fauna, erosi dan sedimentasi, perubahan topografi, drainase tambang asam, dan
peningkatan fitur dampak sosial. Beberapa masalah industri pertambangan Indonesia saat
ini dalam kaitannya dengan aspek lingkungan termasuk penggunaan lahan pasca tambang,
pengembangan situs tambang yang ditinggalkan, dan penambangan ilegal. Setelah
penambangan sumberdaya tambang habis massa eksploitasinya, Penggunaan lahan pasca
penambangan harus lebih baik didefinisikan terlebih dahulu untuk memungkinkan
persiapan yang tepat dari lahan untuk dikonversi menjadi penggunaan lahan yang
diinginkan.
Pengurangan penggunaan sumberdaya yang tidak terbarukan dan tidak merata, serta
pengaruh pertumbuhan populasi yang sangat tinggi, sangat penting diperhatikan untuk
keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Lingkungan alam memberi kemampuan yang
diperlukan untuk kehidupan sehari-hari manusia, tetapi tanah, air, iklim dan energi
matahari yang membentuk dukungan 'abiotik' yang diperoleh dari alam, tidak tersebar
secara merata ke berbagai tempat dan keberadaannya semakin terbatas. Untuk itu perlu
28
pengurangan dan penghematan penggunaan sumberdaya tidak terbarukan, dengan memilih
alternative pemanfaatan sumberdaya terbarukan melalui perubahan gaya hidup dan
penciptaan teknlogi modern yang lebih ramah lingkungan.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, manusia membutuhkan aneka
sumberdaya alam. Sumberdaya alam dari petambangan, mineral energi, maupun hayati
sangat diperlukan. Upaya mengeksploitasi sumberdaya alam oleh manusia hendaknya
menghindari untuk menghabiskan secara keseluruhan, tetapi hendaknya memegang
prinsip pengurangan. Masaki (1995), mengemukakan bahwa eksploitasi dengan
menghabiskan tanpa tersisa akan merusak lingkungan dan menganggu kesetimbangan
lingkungan. Sumberdaya alam memunyai sifat ketergantungan dengan lainnya. Dengan
demikian, suatu tindakan terhadap suatu sumberdaya alam, dampaknya akan terasa pada
sumberdaya alam lainnya. Kerusakan ekosistem kehutanan akan berdampak pada
lingkungan sekitarnya, sehingga mengakibatkan terpicunya longsoran, banjir, kekeringan
dan lainnya.
VI. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan
kertas ataupun pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat berproses
menjadi pupuk organik dan digunakan untuk memupuk tanah. Tanah sebagai sumber daya
alam kemudian ditanami tanaman produksi. Setelah tanaman mati, daun-daunnya dapat
diolah kembali menjadi pupuk setelah melalui proses daur ulang.
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas
dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nlai ekonomi menjadi suatu barang
yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Bahan-bahan bekas tersebut, antara
lain, plastik, kertas, karton, kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng, serbuk, gergaji,
potongan kain, kaca dan kulit. Bahan baku daur ulang, yang berupa sampah, pada
umumnya dianggap tidak berguna dan tidak mempunyai nilai ekonmi. Sampah tersebut
biasanya dgolongkan sebagai sampah anorganik yang tidak dapat diproses secara alamiah.
Sampah tersebut harus diolah harus diolah melalui suatu proses, menjadi barang yang
bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Bahkan, dapat digunakan kembali sebagaimana
layaknya semula. Sampah yang berasal dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan,
pertanian, perkebunan, dan peternakan digolongkan sebagai samah basah (sampah
29
organik) yang dapat diproses secara alamiah. Misalnya dijadikan bahan baku untuk
pembuatan kompos.
Dalam usaha mengurangi sampah melaui teknik daur ulang, tidak sama
perlakuannya unuk semua jenis sampah. Daur ulang dapat dilakukan secara individu atau
kelompok, misalnya industri daur ulang kaleng, plastik, kertas, kaca, logam, aluminium
dan lain-lain. Hal ini harus dilakukan dengan skala industri, karena investasinya cukup
besar. Pengelolaan yang dapat dilakukan secara individu atau kelompok kecil dan
investasinya relatif murah adalah mendaur ulang besi. Bahan bakunya berlimpah,
ekonomis, dan cara pembuatannya sederhana.
Proses daur ulang sebenarnya juga merupakan salah satu cara menghemat sumber
daya alam. Sebagai contoh, pada daur ulang kertas. Jika daur ulang kertas, maka berarti
kita telah menghemat dan mengurangi terjadinya penebangan hutan. Selain menghemat
dan menyelamatkan hutan, dengan mendaur ulang kertas, juga berarti mengurangi
penumpukan sampah.
30
RANGKUMAN
Sumberdaya alam adalah bahan baku didapatkan dari bumi yang mencakup dalam
lingkungan fisik yang digunakan untuk perumahan, pakaian, pemanasan, pendinginan,
transportasi dan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia lainnya.
Klasifikasi sumberdaya alam terdiri pembagian bentuk yang bisa dimanfaatkan,
proses pembentukan, cara terbentuknya bahan galian, nilai ekonomisnya.
Pemanfatan sumberdaya alam di Indonesia berupa air, angin, tanah, geothermal, aneka
hasil tambang yang ada diu Indonesia.
Menurut cara terbentuknya bahan galian, sumberdaya alam dapat diklasifikasikan
sebagai bahan galian magmatic, bahan galian pegmatite, bahan galian hasil
pengendapan, bahan galian hasil pengayaan sekunder, bahan galian hasil
metamorfosis kontak, bahan galian termal.
Konservasi lahan kritis dapat dilakukan secara mekanik, vegetative dan kimiawi.
Pengelolaan sumberdaya alam harus dilaksankan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan secara berkelanjutan memalui upaya prinsip pengurangan (penghematan)
dan prinsip daur ulang.
31
DAFTAR PUSTAKA
Demirel Y. 2016. Energy, Green Energy and Technology. Springer International
Publishing Switzerland.
Hidayat. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kelembagaan Lokal. Jurnal
Sejarah CITRA LEKHA, XV (1). 19-32.
Masaki, I. 1995.The Watershed Management Technology Development Project,Technical
Manual Soil Conservation and Forest Road. Japan International Cooperation
Agency
Ministry Of Energy and Mineral Resources Republic of Indonesia. 2017. Handbook of
Energy & economic Statistics Of Indonesia.
Suryantoro S. and Manaf M.H. 2002. The Indonesian Energy and Mineral Resources
Development and its Environmental Management to Support Sutainable National
Economic Development. CCNM Global Forum On International Investment
Conference on Foreign Direct Investment and the Environment. OECD
Headquarters, 2 rue André Pascal, 75775 CEDEX 16, Paris, France.
Tadjoeddin M. Z. 2007. A future resource curse in Indonesia: The Political Economy of
Natural Resources, Conflict and Development. Department of International
Development, University of Oxford
Wahyudi. 2014. Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada Lahan
Terdegradasi dalam Kawasan Hutan. Jurnal Sains dan Teknologi. 6 (2).71-85.
World Energy Council. 2013. World Energy Resources In survey 2013.
www.worldenergy.org.