21
ii

DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

ii

Page 2: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

ii

DAFTAR ISI

Page 3: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

1

BIDANG KAJIAN :DINAMIKA KEPENDUDUKAN

MODUL 23 : PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN BONUSDEMOGRAFI

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah

Amerika Serikat.Indonesia juga sebagai negara yang sedang berkembang memiliki

masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan menjadi hal yang perlu

mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia

Indonesia.Dalam modul ini memuat pengertian permasalahan penduduk, dan bonus

demografi.Dalam modul 1 juga memuat tugas untuk menganalisis permasalahan

penduduk yang terjadi di daerah masing-masing.Skor yang diperoleh dalam

mengerjakan soal formatif menggambarkan penguasaan materi pada Modul

3.Permasalahan Kependudukan dan Bonus Demografi

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat

2. Jika diperlukan saudara boleh mencari informasi tambahan sesuai dengan

materi dalam modul ini

3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini.

Saudara harus mendapatkan skor minimal 70. (minimal 7 soal harus

dijawab dengan benar)

4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan

belum tuntas.

5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul

berikutnya

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Dalam substansi keilmuan, setiap guru Geografi wajib menguasai pengetahuan

Geografi yang setara dengan pengetahuan Geografi yang dikuasai oleh Sarjana

Geografi.

Page 4: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

2

SUB CAPAIAN PEMBELAJARANPeserta mempunyai pengetahuan tentang permasalahan kependudukan, dan bonus

demografi

URAIAN MATERI : PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN

DAN BONUS DEMOGRAFI

A. Permasalahan Kependudukan

Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah masalah kuantitas dan

kualitas penduduk. Adapun masalah-masalah kependudukan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk besar

2. Pertumbuhan penduduk cepat.

3. Persebaran penduduk tidak merata.

4. Kualitas penduduk rendah.

5. Komposisi penduduk sebagian besar berusia produktif.

A.1. Jumlah penduduk besar

Penduduk dalam suatu negara merupakan faktor terpenting dalam

pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan.

Penduduk merupakan pusat seluruh kebijakan dan program pembangunan yang

dilakukan. Pembangunan dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan

kesejahteraan penduduk baik kualitas fisik maupun non fisik. Dinamika atau

perubahan jumlah penduduk sangat mempengaruhi dinamika pembangunan

Manfaat dari jumlah penduduk yang besar adalah :

1. Dapat mempertahankan keutuhan Negara dari ancaman yang berasal dari

Negara lain

2. Sebagai sumber daya manusia dalam penyediaan tenaga kerja untuk

mengolah sumber daya alam

Ada permasalahanuntuk negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4

di dunia yaitu:

1. Pemenuhan kebutuhan hidup masih belum dapat terpenuhi oleh Pemerintah,

karena kemampuan pemerintah masih terbatas. Pemerintah seharusnya

dapat menjamin terpenuhi kebutuhan hidup penduduk yang besar. Sebagai

akibatnya masih ada penduduk yang kekurangan gizi makanan, timbulnya

Page 5: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

3

permukiman kumuh, kerusakan lingkungan, kerawanan pangan, kelangkaan

sumber daya, kemiskinan, serta konflik sosial.

2. Penyediaan lapangan kerja, sarana, dan prasarana kesehatan, pendidikan

serta fasilitas sosial lainnya masih banyak yang kurang, karena dana yang

terbatas.Pemerintah seharusnya dapat dapat menyediakan itu semua. Maka

peran serta sektor swasta perludigalakkan untuk mengatasi masalah ini,

seperti pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta

dan lain-lain.

Menurut proyeksi penduduk, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia

akan terus naik. Penduduk Indonesia sampai 2050 adalah 309 – 330 juta, masih

menjadi negara ke 6 dengan penduduk terbesar dunia, seperti yang terlihat pada

gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 20150 (Sumber : UN, INED)

Menurut Sensus Penduduk tahun jumlah penduduk yang besar, yaitu lansia

sebesar 18 juta (7,59%), penduduk angkatan kerja: 151 juta (63.54%), dan balita

danusia sekolah : 68,6 juta (28.87%). Isu dari jumlah penduduk tersebut di atas

adalah beban tiga kali lipat (Triple Burden) maka beban pada usia lansia,

pemerintah harus menyediakan Jaminan sosial dan Pelayanan kesehatan. Untuk

penduduk angkatan kerja, pemerintah harus berusaha meningkatkan pendidikan

dan keterampilan dan nenyediaan lapangan kerja serta program Taskin. Sedangkan

309

Tahun2050

309 - 330Tahun 2025

270 juta(BPS 2008)

Tahun2010

237 juta

433

423

312

1,31

1,69

Page 6: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

4

untuk usia muda, pemerintah memperhatikan tingkat pendidikan dan Kesehatan

mereka.

A.2.Pertumbuhan penduduk yang cepat

Pertumbuhan penduduk Indonesia secara nasional masih relatif cepat,

walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan

penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun,

tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, periode 1990 – 2000 sebesar 1,6%

pertahun, periode 2000 - 2010 sebesar 1,49%

Penurunan pertumbuhan penduduk ini cukup menggembirakan, hal ini didukung

oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.

Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam

keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Program ini setiap keluarga dianjurkan

mempunyai dua anaksaja atau merupakan keluarga kecil.Terbentuknya keluarga

kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi

sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua

tujuan pokok yaitu:

a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi

kemampuan peningkatan produksi.

b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

Gambar 2. Fertilitas (nulisdanmimpi.wordpress.com)

Page 7: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

5

Adapun dampak Laju Pertumbuhan penduduk Terhadap Lingkungan Hidup antara

lain :

1. Makin berkurangnya lahan produktif dan alih fungsi lahan, seperti sawah/

perkebunan menjadi pemukiman dan kawasan industri.

2. Makin berkurangnya luas hutan konservasi akibat tuntutan pembukaan

areal perkebunan rakyat/swasta

A.3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau,

propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.Pulau Jawa dan

Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni

60-70 % penduduk Indonesia.

Perhatikan tabel 1 berikut ini!

Tabel 1. Persebaran Penduduk Indonesia Menurut Pulau (Tahun 1961-2010)

No. Pulau

Luas

Wil.

(%)

Penduduk (x1.000.000)

1961 1971 1980 1990 2010

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1.

2.

3.

4.

5.

Jawa –

Madura

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Pulau-pulau

lain

6,9

24,7

28,1

9,9

30,4

63,0

15,7

4,1

7,1

7,1

65,0

16,2

4,2

7,3

7,3

76,1

20,8

5,2

8,5

8,6

63,8

17,5

4,4

7,1

7,2

91,3

28,0

6,7

10,4

11,1

61,9

19,0

4,5

7,1

7,5

107,6

36,5

9,1

12,5

13,7

60,0

20,3

5,1

7,0

7,6

136,6

50,6

13,8

17,3

19,2

57,5

21,3

5,8

7,3

8,1

JUMLAH 100,0 97,0 100,0 119,2 100,0 147,5 100,0 179,4 100,0 237,6 100,0

Sumber : https://www.bps.go.id/statictable/2009/02/20/1267/penduduk-indonesia-menurut-provinsi-1971-1980-1990-1995-2000-dan-2010.html

Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi

yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi (km2), tahun 1990

menjadi 814 jiwa dan tahun 2010 menjadi 1.055 jiwa per kilo meter persegi

(km2).Jika kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung

meningkat diwaktu yang akan datang.

Page 8: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

6

Tabel 2. Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau Tahun 1961-2010

No. PulauKepadatan Penduduk Per Kilometer Persegi

1961 1971 1980 1990 2000 2010

1.

2.

3.

4.

5.

Jawa-Madura

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Pulau-pulau lain

476

33

8

38

12

576

44

10

45

15

690

59

12

55

19

814

77

17

66

23

952

90

21

78

27

1.055

139

34

92

33

Indonesia 51 62 77 93 107 124

Sumber : https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/05/1366/luas-daerah-dan-jumlah-pulau-menurut-provinsi-2002-2016.html

Luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit, akibat dari tidak meratanya

jumlah penduduk.Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan

industri.Tetapi sebaliknya banyak lahan di luar Jawa yangbelum dimanfaatkan

secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di

luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.Keadaan demikian

tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah

dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara

lain karena pulau Jawa:

1. Sebagai pusat pemerintahan.

2. Banyak tersedia pendidikan berbagai jenjang dan jenis

3. Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan industri

4. Mempunyai sarana komunikasi yang baik dan lancer

5. Merupakan daerah yang kaya dengan tanah vulkanis

Page 9: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

7

Gambar 3. Tersedianya lapangan kerja di pulau Jawa merupakan daya tarik bagipenduduk di luar pulau Jawa. (infonawacita.com)

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga tidak merata.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan

dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya

pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk

di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya

antara lain dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:

1. Pencemaran udara yang berasal dari industry dan asap kendaraan

2. Pencemaran air di sungai-sungai karena pembuangan sampah oleh masyarakat

dan industri

3. Banyak terjadi permukiman liar

4. Permasalahan sosial seperti pencurian, perampokan, pelacuran dan lain

sebagainya.

Pemusatan penduduk mempunyai dampak yang cukup besar, maka perlu ada upaya

untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.Upaya-upaya meratakan

penyebaran penduduk antara lain adalah:

1. Pada daerah yang jarang penduduk dan daerah pedesaan diciptakan

lapangan pekerjaan misal didirikan daerah perindustrian.

2. Pemerataan pembangunan di semua daerah.

Persebaran penduduk terjadijuga di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas

wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya

0,92% dari seluruh penduduk Indonesia.Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari

Page 10: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

8

luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk

Indonesia.Salah satu upaya mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata

dilaksanakan program transmigrasi.

Tabel 3. Kepadatan Penduduk Per Kilometer Persegi Menurut PropinsiTahun 1971, 1980, 1990, 2000, 2010, dan 2017

ProvinsiKepadatan Penduduk (jiwa/km2)

1971 1980 1990 2000 2010 2017

ACEH 36 47 62 68 78 90

SUMATERA UTARA 93 118 145 160 179 195

SUMATERA BARAT 56 68 80 101 116 127

RIAU 17 23 35 45 64 77

JAMBI 22 32 45 48 62 70

SUMATERA SELATAN 33 45 61 68 82 90

BENGKULU 24 36 56 73 86 97

LAMPUNG 83 139 181 194 220 239

KEP. BANGKA BELITUNG - - - 55 75 87

KEP. RIAU - - - 127 206 254

DKI JAKARTA 7.762 11.023 12.495 12592 14518 15.624

JAWA BARAT 467 593 765 1010 1222 1.358

JAWA TENGAH 640 742 834 952 989 1.044

DI YOGYAKARTA 785 868 919 996 1107 1.200

JAWA TIMUR 532 609 678 727 786 822

BANTEN - - - 838 1106 1.288

BALI 381 444 500 545 676 735

NUSA TENGGARA BARAT 109 135 167 216 243 267

NUSA TENGGARA TIMUR 48 57 68 78 97 109

KALIMANTAN BARAT 14 17 22 27 30 34

KALIMANTAN TENGAH 5 6 9 12 14 17

KALIMANTAN SELATAN 45 55 69 77 94 106

KALIMANTAN TIMUR 4 6 9 12 17 21

KALIMANTAN UTARA - - - - - -

SULAWESI UTARA 90 111 130 144 164 178

SULAWESI TENGAH 13 18 25 35 43 48

SULAWESI SELATAN 71 83 96 153 173 186

SULAWESI TENGGARA 26 34 49 48 59 68

GORONTALO - - - 74 93 104

SULAWESI BARAT - - - 53 69 79

MALUKU 15 19 25 25 33 37

MALUKU UTARA - - - 25 33 38

PAPUA BARAT - - - 5 8 9

PAPUA 2 3 4 5 9 10

INDONESIA 62 77 93 107 124 137.05

Sumber :https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/842 dan

Page 11: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

9

Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:

1. Pemerataan persebaran penduduk.

2. Pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

3. Pemanfaatan sumber daya alam yang merata.

4. Peningkatan taraf hidup masyarakat.

5. Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran

6. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

7. Memperkuat pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.

8. Teratasi kemiskinan pada daerah awal transmigrasi

Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan

hidup.Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam

secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam.Sebagai contoh

adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian

maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan antara lain

terjadi banjir karena berkurangnya daerah peresapan air hujan, kekeringan, serta

tanah menjadi tandus karena erosi.

Gambar 4. Lokasi Transmigrasi di Kalimantan Barat (sinarharapan.net)

A.4 Kualitas Penduduk Rendah

Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia yaitu tingkat

kemampuan penduduk dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang

tersedia untuk meningkatkan kesejahteraannya.Mutu sumber daya manusia pada

Page 12: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

10

suatu negara dapat dilihat dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat

kesehatannya. Bagaimana dengan kualitas penduduk kita ?

A.4.1 Tingkat Pendapatan Penduduk

Tingkat pendapatan suatu negara biasanya diukur dari besarnya pendapatan per

kapita.Pendapatan per kapita yaitu pendapatan yang diperoleh rata-rata tiap

penduduk selama satu tahun.Pendapatan itu dihitung dari pendapatan nasional

secara keseluruhan dibagi dengan jumlah penduduk.

Rumus untuk menghitungnya:

PCI = GNPP

Keterangan : PCI = Perkapita Income (Pendapatan per kapita)GNP = Gross National Product (Pendapatan Nasioanl KotorP = Jumlah Penduduk

Pendapatan perkapita dipakai sebagai indikator ekonomi yang mengukur tingkat

kemakmuran penduduk suatu negara. Pendapatan per kapita dihitung secara

berkala, biasanya 1 tahun. Manfaat dari perhitungan pendapatan per kapita antara

lain sebagai berikut :

a. Sebagai dataperbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.

b.Sebagai perbandingan tingkat standar hidupsuatu Negara dengan Negara lainnya.

d. Sebagai data untukmengambil kebijakandibidangekonomi.

Tinggi rendahnya pendapatan per kapita penduduk tergantung kepada jumlah

penduduk. Beberapa kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan pendapatan per

kapita yaitu:

1. Jika GNP dari jumlah penduduk tetap naik maka pendapatan per kapita akan

turun.

2. Jika GNP tetap, maka pendapatan perkapita akan berkurang.

3. Jika GNP bertambah, maka pendapatan per kapita akan berubah sesuai dengan

perubahan jumlah penduduk.

Keberhasilan pembangunan berimplikasi pada kenaikan pendapatan

perkapita penduduk Indonesia.Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar

AS, tahun 1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS, tahun

1999 1.110 dollar AS, dan tahun 2016 menjadi 11.220 dollar AS.

Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendapatan perkapita penduduk Indonesia

Page 13: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

11

masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

Perhatikan tabel 4 berikut ini!

Tabel 4. Pendapatan Perkapita beberapa Negara Tahun 2016

Negara Pendapatan Per Kapita (dollar AS)

Amerika Serikat

Australia

Canada

China

Indonesia

Inggris

Jepang

Korea Selatan

Malaysia

Mexico

Papua Nugini

Philipina

Singapura

Swiss

58.030

45.970

43.420

15.500

11.220

42.100

42.870

35.790

26.900

17.740

2.700

9.400

85.050

63.660

Sumber : https://www.prb.org/international/indicator/gross-national-income/table

Pendapatan perkapita yang masih rendahakan berakibat penduduk tidak

akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga mencapai manusia

yang sejahtera sangat sulit. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat

kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri

harus disesuaikan jenis dan harganya.Hasil industri terlalu mahal akan

mengakibatkan tidak akan terbeli oleh masyarakat. Industri akansulit berkembang

dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.

Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga

akanmengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.Kemampuan

menabungyang rendah, maka pembentukan modal menjadi lambat, sehingga

jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.Pinjaman modal dari negara lainperlu

dicari untuk membiayai pembangunan.

Masih rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, antara lain disebabkan

oleh:

1. Pendapatan/penghasilan negaramasih rendah, walaupun Indonesia kaya

sumber daya alam tetapi belum mampu diolah semua untuk peningkatan

Page 14: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

12

kesejahteraan penduduk.

2. Jumlah pendudukyang besar dan pertambahan penduduk yang cukup tinggi

setiap tahunnya.

3. Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu

mengolah semua sumber daya alam yang tersedia.

Upaya pemerintah untuk menaikkan pendapatan perkapita, antara lain :

1. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.

2. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri

sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.

3. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan

program KB dan peningkatan pendidikan.

4. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan,

perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)

5. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu

berkurang.

A.4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk

Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan kemampuan untuk menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang pendidikan merupakan kunci utama

kemajuan sebab melalui jalur pendidikan dapat mempercepat proses alih teknologi

dari negara maju dan juga mendorong penemuan teknologi baru.

Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi memungkinkan penduduk dapat

mengolah sumber daya alam dengan baiksehingga kesejahteraan penduduk dapat

segera diwujudkan.

Menurut Sensus Penduduk tahun 2010 ditunjukkan bahwa tingkat pendidikan

penduduk Indonesia sebagian besar masih rendah. Terlihat pada tabel 5 di bawah

ini bahwa penduduk Indonesia yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 58,9 %,

hanya 6,2 % yang yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Page 15: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

13

Tabel 5. Penduduk Indonesia Berumur 5 Tahun Ke Atas dan Pendidikan Tertinggi

Yang Ditamatkan Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Tertinggi yangDitamatkan

Jumlah Pesentase (%)

Tidak/Belum Pernah Sekolah 19.861.216 9,2

Tidak/Belum Tamat SD 41.451.526 19,2

SD/MI/Sederajat 65.661.309 30,5

SLTP/MI/Sederajat 36.304.112 16,9

SLTA/MA/Sederajat 36.375.358 16,9

SM Kejuruan 4.075.004 1,9

DI/DII 1.587.363 0,7

DIII 2.478.409 1,2

DIV/Universitas 665.3047 3,1

S2/S3 512.004 0,2

Tidak terjawab 3.276 0,005

Jumlah 214.962.624 100

Sumber : Sensus Penduduk 2010

Salah satu upaya meningkatkan tingkat pendidikan adalah pemerintah mewajibkan

kepada penduduknya untuk wajib belajar 12 tahun.

Gambar 5. Meningkatkan Kualitas Pendidikan (sman2amfoangtimur.sch.id)

A.5.Komposisi penduduk sebagian besar berusia produktif

Penduduk yang berusia 15-64 adalah golongan produktif.Kebutuhan

penduduk usiaproduktif yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana

Page 16: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

14

pendidikan, kesehatan, serta lapangan pekerjaan. Kebutuhan sarana pendidikan,

kesehatan, serta lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah sering tidak

seimbang dengan jumlah penduduk.Pemerintah mewajibkan wajib belajar 12 tahun,

serta terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun

sekolah yang dapat meningkatkan kualitas kemampuan dan ketrampilan usia

produktif. Pemerintah juga harus mempermudah usia produktif untuk

mendapatkan dana untuk modal usaha.

Jumlah penduduk yang besar dalam suatu negara dengan kualitas yang

rendah, merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah.Setiap negara selalu

mengupayakan peningkatan kualitas penduduknya.Salah satu cara meningkatkan

kualitas sumber daya manusia adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan

kerja yang akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup.

B. Bonus Demografi

B.1. Pengertian Bonus Demografi

Menurut Wongboonsin dalam Fasli Jalal, yang dimaksud dengan bonus

demografi adalah keuntungan ekonomis disebabkan menurunnya Rasio

Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin,

dkk. 2003).Bonus Demografi merupakan salah satu perubahan dinamika demografi

yang terjadi karena adanya perubahan struktur penduduk menurut umur.

Parameter yang digunakan dalam menilai fenomena Bonus Demografi

dinilai dengan menggunakan Dependency Ratio atau Rasio Ketergantungan, yaitu

merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara jumlah penduduk usia

nonproduktif (kurang dari 15 tahun dan diatas 64 tahun) dan penduduk usia

produktif (15 – 64 tahun). Angka Rasio Ketergantungan ini menunjukkan beban

tanggungan penduduk usia produktif terhadap penduduk usia non produktif. Pada

saat angka rasio ketergantungan rendah, kondisi ini memperlihatkan bahwa

penduduk usia produktif hanya menanggung sedikit penduduk usia nonproduktif.

Angka rasio ketergantungan yang rendah akan berimplikasi pada

perekonomian negara yang dapat dijadikan sebagai sebuah kesempatan untuk

meningkatkan produktifitas sebuah negara. Kondisi ini dapat menjadi sumber

pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya manusia yang produktif

yang akan mampu menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

dan meningkatkan tabungan mereka yang pada akhirnya dapat dimobilisasi

Page 17: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

15

menjadi investasi (Maryati, 2015).

Jadi teori Bonus Demografi pada dasarnya merupakan sebuah teori yang

menghubungkan antara dinamika kependudukan dengan ekonomi. Semakin sedikit

jumlah usia nonproduktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif

akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Idealnya

pertumbuhan ekonomi secara maksimalakan terjadi pada saat Rasio

Ketergantungan berada di bawah angka 50.Kondisi ini juga disebut sebagai the

window of opportunity (jendela kesempatan) (KOMINFO, 2015).

Bonus demografi dalam istilah bahasa Inggris, lebih sering disebut

demographic deviden, yang menurut Population Reference Bureau (PRB)

didefinisikan sebagai percepatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan karena

penurunan angka kematian dan kesuburan suatu negara (usia produktif lebih

mendominasi) yang selanjutnya mengubah struktur usia penduduk. Bonus

demografi dapat dikatakan “bonus” jika usia produktif di satu Negara benar-benar

produktif sehingga akselerasi pertumbuhan ekonomi Negara tersebut dapat terjadi.

Bonus demografi yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya

proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi

kependudukan yang dialaminya.Tahun 2020-2035, Indonesia diperkirakan akan

memiliki dependency ratio sebesar 0,4-0,5 yang berarti setiap 100 orang penduduk

usia produktif hanya menanggung 40-50 orang penduduk usia non produktif.

Indonesia akan mengalami bonus demografi ini dikarenakan proses transisi

demografi yang berkembang sejak beberapa tahun yang lalu yang dipercepat

dengan keberhasilan program KB menurunkan tingkat fertilitas.Penurunan

kelahiran dalam jangka panjang, akan menurunkan proporsi penduduk muda

sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya

dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi,peningkatan

kualitas kesejahteraan, kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan

lainnya. Bagi Indonesia bonus demografi 2020-2035merupakan kesempatan emas

sebagai modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan

pasar domestic.

B.2.Prasyarat Terjadi Bonus Demografi

Prasyarat terjadinya bonus demografi antara lain adalah :

1. Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan mortalitas dalam

Page 18: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

16

jangka panjang;

2. Terjadi perubahan struktur umur penduduk:

a. penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi anak-anak

b. penurunankematian bayi akan meningkatkan jumlah bayi yang terus hidup

dan mencapai usia kerja

3. Rasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk muda dan

peningkatan proporsi penduduk usia kerja.

B.3. Peluang Bonus Demografi

Peluang bonus demografi antara lain adalah :

1.Peningkatan usia produktif disertai meningkatnya pendapatan kelompok usia

produktif. Pada tahun 2003-2010 terjadi kenaikan pengeluaran per kapita kelas

menengah Indonesia sebesar 18,8% (Susenas , 2010).

2. Pertumbuhan usia produktif yang menghasilkan kelas menengah dengan

pendapatan yang meningkat, memberikan kontribusi terhadap peningkatan

Produk Domestik Bruto (PDB).Hal ini dikarenakan golongan masyarakat kelas

menengah membutuhkan ketersediaan konsumsi yang besar.

3. Meningkatnya daya saing bangsa

4. Tumbuhkembangnya karya kreatif dan inovatif oleh pemuda sebagai kontribusi

pembangunan negara

5. Pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik, sehingga Indonesia berpeluang menjadi

negara maju

B.4.Tantangan Bonus Demografi

1. Jika tidak mampu memanfaatkan peluang, Indonesia akan mengalami jebakan

kelas menengah, yaitu stagnansi bahkan kemunduran dari kelas menengah

menjadi kelas bawah karena menurunnya kualitas SDM

2. Banyaknya penduduk dengan tingkat pendidikan rendah

3. Pengangguran besar-besaran

4. Produktivitas nasional menurun

5. Penduduk usia muda tergerus oleh “budaya asing”

Pemerintah menetapkan 4 syarat bonus demografi :

1. Penduduk harus terserap dalam pasar kerja

Page 19: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

17

2. Penduduk harus berkualitas

3. Meningkatnya tabungan di tingkat keluarga

4. Meningkatnya perempuan yang masuk pasar kerja

Jika prasyarat di atas tidak dapat terpenuhi yang akan terjadi adalah

kebalikan dari bonus demografi (Demographic Dividend) yaitu beban demografi

(Demographic Burden). Jika banyaknya jumlah penduduk produktif yang tidak

dapat terserapoleh pasar kerja akan menjadi beban ekonomi sebuah Negara. Pada

kondisi ini tingkat pengangguran akan tinggi, sehingga penduduk usia kerja yang

tidak memiliki pekerjaan akan menjadi beban bagi penduduk yang bekerja.

Selanjutnya Maryati (2015) memaparkan, jika dilihat dari ratio dependency,

tampak bahwa tingkat ketergantungan penduduk Indonesia memperlihatkan trend

yang menurun, dimana pada tahun 1970an nilai dependency ratio Indonesia

berkisar antara 85-90 per 100 danpada tahun 2000 menurun hingga ke level 54- 55

per 100. Hasil sensus penduduk tahun 2010 juga memperlihatkan proporsi

penduduk usia produktif yang besar dimana mencapai 66 persendari total penduduk

Indonesia. Sedangkan jumlahpenduduk usia muda (15-24 tahun) hanya 26,8 persen

atau 64 juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk usia produktif tersebut menyebabkan

semakin kecilnyanilai angka ketergantungan menjadi 51.Hal ini berarti 100

penduduk usia produktif menanggung 51 orang penduduk takproduktif. Menurut

United Nations transisidemografi yang terjadi pada beberapadekade terakhir di

Indonesia akanmembuka peluang bagi Indonesia untukmenikmati bonus demografi

(demographic devident) pada periode tahun 2020-2030.

Gambar 8 .Transisi Demografi dan Rasio Beban Ketergantungan Indonesia (Sumber: Adioetomo, 2005)

Page 20: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

18

Rekomendasi untuk pemanfaatan bonus demografi difokuskan pada peningkatan

kualitas penduduk antara lain :

1. Menurunkan angka kelahiran, sehingga penduduk usia kerja meningkat.

2. Investasi pendidikan dengan keterampilan dan kompetensi serta etos yang

tinggi untuk penyerapan tenaga kerja.

3. Kecukupan pangan dan gizi serta kesehatan reproduksi agar pekerja sehat

dan produktif.

4. Peningkatan peluang kerja bagi perempuan.

5. Kebijakan ekonomi yang kondusif untuk penciptaan lapangan kerja dan

kredit mikro.

6. Good governance yang kondusif untuk investasi penciptaan lapangan kerja.

RANGKUMANPermasalahan kependudukan di Indonesia adalah masalah kuantitas dan

kualitas penduduk. Adapun masalah-masalah kependudukan antara lain jumlah

penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang cepat, persebaran penduduk

tidak merata, kualitas penduduk yang rendah, komposisi penduduk sebagian besar

berusia muda.

Bonus demografi dalam istilah bahasa Inggris, lebih sering disebut

demographic deviden, yang menurut Population Reference Bureau (PRB)

didefinisikan sebagai percepatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan karena

penurunan angka kematian dan kesuburan suatu negara (usia produktif lebih

mendominasi) yang selanjutnya mengubah struktur usia penduduk

DAFTAR PUSTAKAAdioetomo, & Moertiningsih, S, 2005, Bonus Demografi. Menjelaskan Hubungan

Antara Pertumbuhan Penduduk Dengan Pertumbuhan Ekonomi. PidatoDisampaikan pada Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap DalamBidang Ekonomi Kependudukan pada Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, Jakarta.

Jalal, Fasli, 2014, Optimalisasi Pemanfaatan Bonus Demografi.Jakarta: BKKBN

Mantra, Ida Bagus, 2015, Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

KOMINFO, 2015,Siapa Mau Bonus, Peluang Demografi Indonesia,Jakarta:KOMINFO.

Page 21: DAFTAR ISI M23 - ppg.spada.ristekdikti.go.idppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21154/mod_resource...mengerjakan soal formatif menggambarkan ... Permasalahan kependudukan di

19

Maryati, S, 2015, Dinamika Pengangguran Terdidik: Tantangan Menuju BonusDemografi di Indonesia.Journal of Economic and Economic Education , 3(2), 124 - 136.

Rusli, S., Toersilaningsih, R., Meirida, D., Kurniawan, U. K., & Setiawan, K.D,2015, Potensi dan Implikasi Bonus Demografi di Provinsi Banten Tahun2015-2035, Jakarta: Direktorat Analisis Dampak Kependudukan BKKBN.

www.bps.go.id/statictable/2009/02/20/1267/penduduk-indonesia-menurut-provinsi-1971-1980-1990-1995-2000-dan-2010.html

www.bps.go.id/statictable/2014/09/05/1366/luas-daerah-dan-jumlah-pulaumenurut-provinsi-2002-2016.html