71

Daftar Isi Laporan Tahunan 2014.pdf · PT Widya Raharja Dharma ... aktiva produktif yang baik. Bank Jasa Jakarta selama ini juga terus ... yang baik dalam setiap aktivitas usahanya,

Embed Size (px)

Citation preview

Daftar IsiTable of Contents

Teknologi Sistem InformasiInformation Systems Technology

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Rencana StrategisStrategic Plan

Peristiwa PentingSignificant Events

Tanggung Jawab Laporan TahunanResponsibility of the Annual Report

Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners

Profil DireksiProfile of Board of Directors

Kepala DivisiDivision Heads

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Tim ManajemenManagement Team

Jaringan Unit KerjaNetwork Unit

Sekilas Bank Jasa JakartaBank Jasa Jakarta at a Glance

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Laporan Presiden KomisarisReport of the President Commissioner

Laporan Presiden DirekturReport of the President Director

Visi dan MisiVision and Mission

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Produk & LayananProduct & Services

Tanggung Jawab SosialSocial Responsibilities

Manajemen RisikoRisk Management

2

3

4

6

8

9

15

30

31

33

56

57

59

60

62

63

64

66

67

68

69

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20142

Sekilas Bank Jasa JakartaBank Jasa Jakarta at a Glance

Melalui sejarah panjang selama lebih dari 30 tahun, Bank Jasa Jakartatelah menunjukkan komitmennya untuk senantiasa memberikankontribusi yang terbaik guna mendukung pertumbuhan danperkembangan perekonomian Indonesia melalui pengelolaanpertumbuhan bisnis yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian.

Selain telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yangberkembang dengan baik, solid dan senantiasa “Sehat”, Bank JasaJakarta juga telah berhasil mempertahankan predikat sebagai Bankdengan kinerja “Sangat Bagus” selama 17 tahun berturut-turut versiMajalah InfoBank, majalah terkemuka di bidang keuangan danperbankan di Indonesia. Berbagai prestasi dan penghargaan tersebut,semakin memperkuat keyakinan dari Manajemen Bank Jasa Jakartauntuk selalu memberikan yang terbaik kepada stakeholders.

Didukung jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 KantorCabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kotabesar Indonesia, Bank Jasa Jakarta yakin akan dapat meningkatkankomitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhanfinansial nasabah.

Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, BankJasa Jakarta akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepadanasabah, baik kualitas maupun kuantitas. Sesuai dengan visi MenjadiBank Ritel yang Andal dan Terpercaya, dan didukung oleh pemegangsaham serta kerja sama diantara seluruh karyawan dan Manajemenyang solid, Bank Jasa Jakarta yakin akan semakin sukses kedepan.

INFOBANK AWARD 2000w Bank No. 1 dari 65 Bank Non Devisaw Bank No. 2 dari 162 Bank di Indonesia

Through a long history for more than 30 years, Bank Jasa Jakartahas shown the outstanding commitments which always give the bestcontributions to support the economic growth and development ofIndonesia through the management of business growth which is basedon the prudential banking principle.

Bank Jasa Jakarta has managed to build a reputation as well asdeveloped, solid and healthy and also to retain the title as a Bankwith "Very Good" performance for 17 years in InfoBank Magazineversion, the prominent magazine in finance and banking in Indonesia.Various achievements and award, further strengthen the confidenceof the management of Bank Jasa Jakarta to always provide the bestto its stakeholders.

Supported by office network that consists of one Head Office, 11Branch Offices and 3 Cash Offices and the availability of ATM networkincorporated in the Prima network spread all major cities of Indonesia,Bank Jasa Jakarta confidently will be able to increase the commitmentto provides a service that can answer customers' financial needs.

Facing the competition and challenges ahead, Bank Jasa Jakarta willcontinue to improve the best services to customers, both in qualityand quantity. In accordance with the vision of To Become A ReliableAnd Trustworthy Retail Bank, and supported by shareholders aswell as solid cooperation among all employees and management,Bank Jasa Jakarta believes that it will be more successful in the future.

TITANIUM TROPHYINFOBANK AWARDS 2014Bank Berkinerja “Sangat Bagus”Selama 17 Tahun Berturut-turut

Keterangan/ Description Jumlah Saham/ Total Shares %

496.384 203.616

700.000

70,91 %29,09 %

100,00 %

PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha

JUMLAH/ TOTAL

PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha.Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.

NERACATotal AsetKredit - GrossKredit - NettoCKPNSimpanan

GiroTabunganDeposito Berjangka

Ekuitas

PERHITUNGAN LABA RUGIPendapatan BungaBeban BungaLaba Sebelum PajakLaba Bersih

RASIO KEUANGAN UTAMACAR dengan memperhitungkan risiko kreditCAR dengan memperhitungkan risiko kredit,operasional dan risiko pasarNPL - GrossNPL - NettoReturn on Assets (ROA)Return on Equity (ROE)Net Interest MarginBiaya Operasional/ Pendapatan OperasionalLoan to Deposit Ratio (LDR)Giro Wajib Minimum

BALANCE SHEETTotal AssetsLoan - GrossLoan - NetAllowance for Impairment LossesDeposits :

Demand DepositsSaving DepositsTime Deposits

Equity

INCOME STATEMENTInterest IncomeInterest ExpensesIncome Before TaxNet Income

FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTSCAR with credit risk chargeCAR with credit, operational andmarket risk chargeNPL - GrossNPL - NettoReturn on Assets (ROA)Return on Equity (ROE)Net Interest MarginOperating Expanses/ Operating RevenuesLoan to Deposit Ratio (LDR)Reserve Requirements

KETERANGAN 2014 2013 2012 2011 2010

jutaan Rupiah/ million Rupiah

DESCRIPTION

4.148.096 2.830.952 2.801.511

29.441 3.394.405

377.251 250.045

2.767.109 689.935

369.554 200.287 107.414 80.768

25,99 %20,98 %

0,37 %0,31 %2,80 %

13,34 %4,36 %

72,75 %83,40 %8,05 %

4.384.849 3.199.916 3.194.822

5.094 3.565.153

385.029 304.524

2.875.600 790.966

366.813 195.351 110.092 82.476

25,83 %20,58 %

0,36 %0,26 %2,57 %

13,14 %3,97 %

72,96 %89,76 %8,05 %

3.808.585 2.623.735 2.602.855

30.880 3.101.148

310.909 254.402

2.535.837 652.461

366.595 193.702 103.751 77.566

25,28 %21,80 %

0,25 %0,06 %2,92 %

14,57 %4,76 %

72,96 %84,61 %8,05 %

5.097.857 3.689.916 3.688.124

1.791 4.127.298

494.259 327.130

3.305.909 837.989

457.337 285.416 97.487 72.848

26,74%23,37%

0,13%0,09%2,04%9,82%3,59%

79,41%89,40%8,05%

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 3

4.708.4703.484.4623.480.146

4.3163.884.661

427.192309.090

3.148.379763.540

385.053221.407111.77383.276

26,68 %22,84 %

0,10 %0,02 %2,46 %

12,26 %3,59 %

73,41 %89,70 %8,05 %

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20144

Laporan Presiden KomisarisReport of the President Commissioner

Dear Shareholders,

2014 was a year full of challenges for Indonesia, Indonesia's economicgrowth rate slowed back. Indonesia's economic growth in 2014 reachedonly 5.1%, lower than the previous year's economic growth, whichreached 5.8%. The economic slowdown and rising interest rates haveaffected the performance of the national banking system both inbusiness expansion and profitability. Amid the challenging conditions,Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, asreflected in the achievement of the main financial indicators generallyincreased compared with previous years. In connection with that, theBoard of Directors expresses appreciation to the efforts undertakenduring the year 2014 by referring to the precautionary principle sothat Bank Jasa Jakarta can maintain a level of health and at the sametime improving performance.

Achievement of performance was driven by a strong commitment tocontinue to grow in a sustainable manner in accordance with the long-term plans (corporate plan) are set, supported by strong capital, goodliquidity management and good asset quality. Bank Jasa Jakartaduring this time also continued to emphasize the importance of theimplementation of good corporate governance in all its businessactivities, including the implementation of social responsibility in orderto provide a variety of benefits to people in the neighborhood of BankJasa Jakarta.

Facing 2015 with a variety of external and internal challenges thatmust be faced, the Board is committed to continue to strengthen the

Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia,laju pertumbuhan perekonomian Indonesia kembali mengalamiperlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanyatercapai 5,1%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhanekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,8%. Perlambatanekonomi dan kenaikan tingkat suku bunga telah mempengaruhi kinerjaperbankan nasional baik dalam ekspansi bisnis maupun profitabilitas.Ditengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, Bank Jasa Jakartatelah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermindari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umummengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahunsebelumnya. Berkaitan dengan itu, Dewan Komisaris memberikanapresiasi kepada Direksi atas upaya-upaya yang dijalankan selamatahun 2014 dengan tetap berpedoman prinsip kehati-hatian sehinggaBank Jasa Jakarta dapat mempertahankan tingkat kesehatan dansekaligus meningkatkan kinerjanya.

Pencapaian kinerja tersebut didorong oleh komitmen yang kuat untukterus tumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan rencana jangkapanjang (corporate plan) yang ditetapkan, dengan didukung olehpermodalan yang kuat, pengelolaan likuiditas yang baik dan kualitasaktiva produktif yang baik. Bank Jasa Jakarta selama ini juga terusmenekankan akan pentingnya pelaksanaan tata kelola perusahaanyang baik dalam setiap aktivitas usahanya, termasuk pelaksanaantanggung jawab sosial dalam rangka memberikan berbagai manfaatbagi masyarakat di lingkungan sekitar Bank Jasa Jakarta.

Menghadapi tahun 2015 dengan berbagai tantangan eksternal daninternal yang harus dihadapi, Dewan Komisaris mempunyai komitmen

“Bank Jasa Jakarta telah mencatatkan kinerja keuangan yang stabil, sebagaimana tercermindari pencapaian indikator utama keuangan yang secara umum mengalami peningkatandibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.”

“Bank Jasa Jakarta has recorded a stable financial performance, as reflected in theachievement of the main financial indicators generally increased compared with previousyears.”

Iskandar WidyadiPresiden Komisaris/ President Commissioner

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 5

Iskandar WidyadiPresiden Komisaris/ President Commissioner

Dewan Komisaris/ Board of CommissionerKiri ke kanan/ Left to Right : Mintolo Hardiyanto - Iskandar WIdyadi

oversight functions with a focus on improving risk management, goodcorporate governance and internal control systems.

On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners, we wouldlike to thank our business partners for cooperation and to our customersfor the trust to Bank Jasa Jakarta. Finally, we also express ourappreciation to the Board of Directors and all employees for theirdedication and integrity over the years. With the whole of this support,we will continue to build the Bank Jasa Jakarta to achieve higherperformance in the coming years.

untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dengan fokus padapeningkatan penerapan manajemen risiko, good corporate governance,dan sistem pengendalian internal.

Dalam kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kamimengucapkan terima kasih kepada para mitra usaha atas kerjasamanya dan kepada para nasabah atas kepercayaannya kepadaBank Jasa Jakarta. Akhirnya, kami juga menyampaikan penghargaankepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi danintegritasnya selama ini. Dengan seluruh dukungan tersebut, kamiakan terus membangun Bank Jasa Jakarta untuk meraih pencapaianyang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20146

Laporan Presiden DirekturReport of the President Director

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga BankJasa Jakarta dapat melalui tahun 2014 yang penuh tantangan dengan capaiankinerja yang cukup baik. Di tahun 2014, industri perbankan Indonesiadihadapkan pada berbagai tantangan akibat perlambatan ekonomi danpengetatan likuiditas sehingga membatasi kapasitas pertumbuhan kreditperbankan dan mengakibatkan peningkatan NPL. Dengan pengelolaanlikuiditas yang baik dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyalurankredit, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kinerjanya yang soliddan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholders.

Dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja usaha secaraberkelanjutan, manajemen Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman padakebijakan penerapan prinsip kehati-hatian, pengelolaan likuiditas yang baik,kecukupan modal yang kuat dan kualitas aktiva produktif yang baik. Di tahun2014, Bank Jasa Jakarta berhasil membukukan total aset sebesar Rp 5,09triliun atau naik 7,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total asetterutama didominasi oleh kredit yang mencapai Rp 3,69 triliun atau tumbuhsebesar 5,57% dibanding tahun 2013. Pertumbuhan kredit tersebut diimbangidengan kualitas kredit yang baik dan terjaganya likuiditas. Rasio kreditbermasalah (Non Performing Loans-NPL) bruto tercatat pada tingkat yangsangat rendah sebesar 0,13%, relatif sangat rendah dibandingkan rata-rataindustri perbankan, sedangkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loanto Deposit Ratio-LDR) tetap sehat di level 89,40%. Pertumbuhan total asetjuga di dukung oleh pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapaiRp 4,13 triliun atau naik 5,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasiokecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional(CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun 2014. Pencapaian CAR tersebutselain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dari Otoritasyaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskanposisi permodalan Bank Jasa Jakarta yang kuat.

Di tengah tingkat persaingan dan tantangan yang dihadapi oleh sektorperbankan Indonesia, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GoodCorporate Governance-GCG) secara konsisten merupakan faktor pentingdalam memelihara kepercayaan nasabah dan stakeholders. Bank Jasa Jakartameyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten akan memungkinkankinerja positif Bank terus meningkat dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

Dear Shareholders,

Thank God we pray to the presence of God Almighty who has bestowed Hismercy and grace to us all, so that the Bank Jasa Jakarta through 2014 canbe challenging with the achievement of good performance. In the 2014,Indonesia's banking industry faces a number of challenges due to the economicslowdown and tightening liquidity, limiting the capacity of bank credit growthand lead to an increase in NPL's. With good liquidity management and theapplication of the principle of prudence in lending, Bank Jasa Jakarta managedto maintain a solid performance and is able to provide added value for thestakeholders.

In order to maintain sustainable growth in business performance, themanagement of Bank Jasa Jakarta remains guided by the policy of applicationof the precautionary principle, sound liquidity management, strong capitaladequacy and good asset quality. In the year 2014, Bank Jasa Jakartarecorded a total assets of USD 5.09 trillion by the end of 2014, up 5.7%compared with the previous year. Total assets mainly dominated by loanswhich reached Rp 3.69 trillion, or grew by 7.64% compared to 2013. The loangrowth was offset by the good credit quality and the maintenance of liquidity.NPL (Non-Performing Loans NPL) gross recorded at a very low level of 0.13%,is relatively low compared to the average banking industry, while the ratio ofloans to deposits (Loan to Deposit Ratio-LDR) stay healthy at the level of89.40%. Growth in total assets was also boosted by the growth of third partyfunds (DPK), which reached Rp 4.13 trillion, up 5.88% compared with theprevious year.

On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacyratio taking into account credit risk, market and operational (CAR) stood at23.37% at the end of 2014. Achieving the CAR besides much higher than theminimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% to below 10%,but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong.

In the middle of the level of competition and the challenges faced by theIndonesian banking sector, the implementation of Good Corporate Governance(GCG-GCG) is consistently an important factor in maintaining the trust ofcustomers and stakeholders. Bank Jasa Jakarta believes that implementingGCG consistently will enable the Bank's positive performance continues toincrease and sustainable for the long term. The application of corporate

“Di sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 837,99 miliar dan rasio kecukupan modal denganmemperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional (CAR) tercatat sebesar 23,37% di akhir tahun2014. Pencapaian CAR tersebut selain jauh lebih tinggi dari rasio kecukupan modal minimum dariOtoritas yaitu sebesar 9% sampai dengan dibawah 10%, tetapi juga menegaskan posisi permodalanBank Jasa Jakarta yang kuat.”

”On the capital side, total equity reached Rp 837.99 billion and capital adequacy ratio taking intoaccount credit risk, market and operational (CAR) stood at 23.37% at the end of 2014. Achieving theCAR besides much higher than the minimum capital adequacy ratio Authority in the amount of 9% tobelow 10%, but also confirms Bank Jasa Jakarta capital position is strong.”

Handrie WirawanPresiden Direktur/ President Director

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 7

Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director

Penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh jenjang organisasi mendukungupaya Bank Jasa Jakarta dalam mempertahankan reputasi sebagai bankyang sehat dan solid serta sekaligus memastikan pencapaian kinerja yangbaik. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas penerapan GCG,Bank Jasa Jakarta secara berkala telah melakukan self-assessment untukmengukur pelaksanaan GCG dan berdasarkan hasil self-assessment padatahun 2014 pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta mendapatkan peringkat“baik”.

Bank Jasa Jakarta juga telah menerapkan manajemen risiko dan pengendalianinternal secara konsisten dan efektif, sesuai dengan kebijakan, ukuran dankompleksitas usaha, serta sumberdaya yang ada, untuk memenuhi segalapersyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas. Dengansistem pengendalian internal yang cukup, Bank dapat memitigasi dampaknegatif yang dapat timbul dari risiko-risiko yang dihadapi. Melanjutkan upayaBank Jasa Jakarta untuk senantiasa melindungi kegiatan bisnis danoperasionalnya, selama tahun 2014 telah dilakukan upaya-upaya meningkatkanpenerapan strategi anti fraud melalui program whistle blowing system, antimoney laundering, dan know your customer.

Sebagai bagian dari komunitas bisnis yang bertanggung jawab, makakeberadaan Bank harus dapat memberikan manfaat bagi lingkungannya danuntuk itu Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen untuk mendukung kegiatanTanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR)dan hal ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjangBank Jasa Jakarta. Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokusdi bidang sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalamberbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat sepertimemberikan bantuan pada korban banjir, bantuan beras, memberikan bantuanpemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin, dll.

Menghadapi tahun 2015, di tengah ketidakpastian di pasar global yang masihberlanjut, perekonomian Indonesia diperkirakan masih berada dalam fasekonsolidasi, namun direksi dan segenap jajaran manajemen mempunyaikeyakinan yang kuat untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun-tahunmendatang dengan mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor eksternaldan sumberdaya yang dimiliki, dukungan permodalan yang kuat, penerapanprinsip-prinsip GCG yang konsisten dan efektif, loyalitas nasabah, dan upaya-upaya yang dilakukan dalam memberikan pelayanan perbankan yang terbaikdan sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah.

Akhir kata, atas nama Direksi Bank Jasa Jakarta, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikankontribusi kepada keberhasilan dan kinerja positif Bank Jasa Jakarta sepanjangtahun 2014. Kepercayaan dan dukungan sepenuhnya dari para nasabah,mitra usaha, regulator, pemegang saham, dewan komisaris, karyawan danmasyarakat, telah mendorong Bank Jasa Jakarta untuk terus tumbuh danberkembang secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagistakeholders dari waktu ke waktu. Semoga semua yang telah kita capai ditahun 2014 dapat menjadi inspirasi penting untuk memberikan yang terbaiksehingga Bank Jasa Jakarta senantiasa menjadi Bank ritel yang Andal danTerpercaya di tahun-tahun mendatang.

governance principles at all levels of the organization to support the effortsof Bank Jasa Jakarta in maintaining a reputation as a sound and solid bankand simultaneously ensure the achievement of a good performance. In aneffort to maintain and improve the quality of GCG implementation, Bank JasaJakarta has periodically perform a self-assessment to measure theimplementation of GCG and based on the results of the self-assessment ofGCG implementation in Bank Jasa Jakarta in 2014 resulted a "good" rating.

Bank Jasa Jakarta also has implemented a risk management and internalcontrol consistently and effectively, in accordance with the policy, the sizeand complexity of the business, as well as available resources, to meet allthe requirements and procedures as specified by the Authority. With sufficientinternal control system, the Bank can mitigate the negative impact that mayarise from the risks faced. Bank Jasa Jakarta continuing efforts to continuouslyprotect business activities and operations, during 2014 has made efforts toimprove the implementation of anti-fraud strategy through whistle blowingsystem, anti-money laundering and know your customer.

As part of the business community that is responsible, then the existence ofthe Bank should be able to provide benefits to the environment and to theBank Jasa Jakarta has the commitment to support Corporate SocialResponsibility Corporate Social Responsibility (CSR) and this has becomean integral part of a long history of Bank Jasa Jakarta. Bank Jasa JakartaCSR activity has been more focus on the social field, in which the Bank JasaJakarta active in various social activities to help improve the welfare of localcommunities and / or alleviate the burden on society as providing aid tovictims of flooding, rice aid, providing assistance and health checks freetreatment, regular blood donors, etc.

Facing the year 2015, in the midst of the uncertainty in continuing globalmarkets, the Indonesian economy is estimated to be in a consolidation phase,but the directors and all levels of management have strong confidence toachieve better performance in the coming years taking into account thedevelopment of external factors and resources owned, strong capital support,the application of the principles of consistent and effective corporate governance,customer loyalty, and efforts are made to provide the best banking servicesand in accordance with customers' financial needs.

Finally, on behalf of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta, we thankyou profusely to all those who have contributed to the success and the positiveperformance of Bank Jasa Jakarta during 2014. Trust and full support fromcustomers, business partners, regulators, shareholders, board of directors,employees and society, has allow Bank Jasa Jakarta to continue to grow anddevelop in a sustainable and provide added value for stakeholders from timeto time. May all that we have achieved in 2014 can be an important inspirationto provide the best that the Bank Jasa Jakarta has always been a retail bankReliable and Trusted in the coming years.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20148

Visi dan MisiVision and Mission

w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsipkehati-hatian

w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentinganpengusaha/ masyarakat

w Meningkatkan stakeholder value

w Performing a sound banking business based on prudential principle

w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/community

w Increasing stakeholder value

VisiVision

MisiMission

Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya

To become a reliable and trustworthy retail Bank

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 9

Dalam menyikapi lingkungan usaha yang penuh tantangan, BankJasa Jakarta terus meningkatkan pertumbuhan kredit dan dana pihakketiga, menerapkan program efisiensi dan produktivitas, sertamemperkuat bisnis pendukung melalui peningkatan sumber dayamanusia, pengelolaan risiko, infrastruktur, dan sistem perbankan.

Tinjauan kinerja keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan BankJasa Jakarta yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Semua informasi dalam laporankeuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar dan tidakmengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material. Laporan keuangan BankJasa Jakarta telah diaudit oleh auditor independen KAP HendrawinataEddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International danmemperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yangmaterial.

HASIL USAHABank Jasa Jakarta membukukan hasil kinerja usaha yang positif ditengah ketidakpastian ekonomi dan periode transisi politik yangberlangsung pada tahun 2014. Bank Jasa Jakarta berhasilmempertahankan posisi likuiditas yang solid dengan ditopang olehpertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,88% menjadi Rp 4,13 triliunpada tahun 2014 dibandingkan posisi tahun 2013 sebesar Rp 3,88triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 5,57%menjadi Rp 3,69 triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan posisi

In addressing the challenging business environment, Bank JasaJakarta continues to promote the growth of credit and third partyfunds, to implement a program of efficiency and productivity, andstrengthen business support through the improvement of humanresources, risk management, infrastructure and banking system.

Overview of financial performance is based on financial statementsof Bank Jasa Jakarta which have been prepared and presented inaccordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. Allinformation in the financial statements has been fully and properlyand do not contain material information or facts that are not true, anddo not omit material information. Bank Jasa Jakarta's financialstatements have been audited by an independent auditor HendrawinataEddhy KAP Siddharta & Tanzil a member of Kreston International andobtaining an unqualified opinion in all material respects.

OPERATING RESULTSBank Jasa Jakarta recorded the results of a positive businessperformance in the midst of economic uncertainty and political transitionperiod that took place in 2014. Bank Jasa Jakarta managed to maintaina solid liquidity position, sustained by growth in third party funds by5,88% to Rp 4,13 trillion in 2014 compared to the year 2013 amountingto Rp 3,88 trillion. Meanwhile, credit growth was recorded at 5,57%to Rp 3,69 trillion in 2014 compared to the year 2013 amounting toRp 3,46 trillion. This credit enhancement is able to support an increase

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Grafik Pendapatan dan Beban BungaInterest Income and Expenses Graphic

(jutaan Rupiah/ million Rupiah)

Pendapatan bungaInterest Income

Beban BungaInterest Expenses

Pendapatan Bunga - BersihInterest Income - Net

2013 2014

457.337

293.151

164.186

385.053

228.747

156.306

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201410

Grafik Pendapatan dan Beban Operasional LainnyaOther Operating Income and Other Operating Expenses Graphic

(jutaan Rupiah/ million Rupiah)

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Income

Beban Operasional LainnyaOther Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - BersihOther Operating Expenses - Net

2013 2014

75.181

87.782

12.601

53.690

82.138

28.448

in total assets thus grew by 7,64% to Rp 5,09 trillion in 2014 comparedto the year 2013 amounting to Rp 4,71 trillion. Application of theprinciple loan portfolio carefully has allowed the Bank Jasa Jakartato maintain the NPL (Non-Performing Loans - NPL) under 1% of theoverall loan portfolio. With the preservation of a balance between thegrowth of credit portfolio and third party funds, Bank Jasa Jakartamanaged to keep the ratio of credit to deposits (Loan to Deposit Ratio- LDR) at a safe level of 89,40%, amid tight liquidity conditions.

Net Interest IncomeNet interest income increased by 4,80% to Rp 164,19 billion in 2014compared to the year 2013 amounting to Rp 156,31 billion. Theincrease in net interest income have no effect on the net interestmargin (NIM), which stood at 3,59%. The average loan interest ratein 2014 reached 11,28%, an increase compared to the year 2013which reached 9,06%. While the average interest rate on deposits in2014 reached 6,25%, an increase compared to the year 2013 whichreached 8,46%. Interest income for 2014 reached Rp 457,34 billion,an increase compared to 2014 which reached Rp 385,05 billion.Meanwhile, interest expense during 2014 reached Rp 293,15 billion,also increased compared to the year 2013 which reached Rp 228,74billion. With the achievement of this profitability, return on assets(Return on Assets - ROA) reached 2,04% and return on equity (Returnon Equity - ROE) stood at 9,82%.

Operating IncomeOperating Income within 2014 reached Rp 12,60 billion or decreasedcompared to the year 2013 amounting to Rp 28,45 billion, in line withthe absence of inancial assets sales (securities) in 2014.

tahun 2013 sebesar Rp 3,46 triliun. Peningkatan kredit ini mampumendukung peningkatan total aset sehingga bertumbuh sebesar7,64% menjadi Rp 5,09 triliun pada tahun 2014 dibandingkan denganposisi tahun 2013 sebesar Rp 4,71 triliun. Penerapan prinsip penyalurankredit secara hati-hati telah memungkinkan Bank Jasa Jakarta untukmempertahankan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans -NPL) di bawah 1% dari keseluruhan portofolio kredit. Dengan terjaganyakeseimbangan antara pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihakketiga, Bank Jasa Jakarta berhasil menjaga rasio kredit terhadapdana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level yangaman sebesar 89,40%, di tengah kondisi likuiditas yang ketat.

Pendapatan Bunga BersihPenghasilan bunga bersih meningkat sebesar 4,80% menjadi Rp164,19 miliar pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013sebesar Rp 156,31 miliar. Kenaikan penghasilan bunga bersih initidak berpengaruh terhadap marjin bunga bersih (NIM) yang mencapaisebesar 3,59%. Rata-rata tingkat suku bunga kredit tahun 2014mencapai 11,28% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2013yang mencapai 9,06%. Sementara rata-rata tingkat suku bungadeposito tahun 2014 mencapai 6,25% atau meningkat dibandingkandengan tahun 2013 yang mencapai 8,46%. Pendapatan bunga selamatahun 2014 mencapai Rp 457,34 miliar, meningkat dibandingkan tahun2014 yang mencapai Rp 385,05 miliar. Sementara itu, beban bungaselama tahun 2014 mencapai Rp 293,15 miliar, juga meningkatdibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 228,74 miliar. Denganpencapaian profitabilitas ini, tingkat pengembalian atas aset (Returnon Assets – ROA) tercatat sebesar 2,04% dan tingkat pengembalianatas ekuitas (Return on Equity – ROE) tercatat sebesar 9,82%.

Pendapatan OperasionalPendapatan Operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 12,60miliar atau menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 28,45miliar, sejalan dengan tidak adanya penjualan aset keuangan (suratberharga) di tahun 2014.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 11

Jenis KreditType of Loan

InvestasiInvestment

KonsumsiConsumer

Modal KerjaWorking Capital

37,05 %

40,53 %22,42 %

Beban OperasionalBeban operasional selama tahun 2014 mencapai Rp 87,78 miliar ataumeningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 82,14 miliar,sejalan dengan peningkatan biaya tenaga kerja khususnya terkaitdengan kewajiban imbalan pasca kerja serta biaya-biaya lain antaralain iuran tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pencapaian pendapatan(beban) operasional ini berdampak pada rasio Beban Operasionaldibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang mencapai 79,41%.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacukepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalam portofoliokredit. CKPN yang dibentuk Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014mencapai Rp 1,79 miliar atau menurun dibandingkan dengan tahun2013 yang mencapai sebesar Rp 4,32 miliar, sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan Manajemen untuk menjaga dan meningkatkankualitas asset sebagaimana tercermin dari pencapain rasio kreditbermasalah pada tahun 2014 sebesar 0,13% gross atau 0,09% net.

Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak mencapai Rp 97,49 miliar atau menurun daritahun sebelumnya sebesar Rp 111,77 miliar. Selain adanya peningkatanbiaya dan penurunan pendapatan operasional sebagaimana tersebutdiatas, pencapaian ini juga merupakan konsekuensi dari pilihan strategibisnis yang dijalankan Bank Jasa Jakarta dengan menerapkan tingkatsuku bunga kompetitif (murah) dibandingkan dengan bank-bank lain,ditengah kecenderungan kenaikan suku bunga dana sejalan denganpeningkatan BI rate, dimana peningkatan pendapatan bunga tidaksebanding dengan peningkatan biaya bunga.

POSISI KEUANGANTotal AktivaPada 31 Desember 2014, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapaiRp 5,09 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesarRp 4,71 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut dari sisi pasivadidukung oleh kenaikan dana pihak ketiga serta pertumbuhan ekuitas.

KreditPertumbuhan kredit Bank Jasa Jakarta yang mencapai 5,57% berkatkontribusi dari semua jenis penggunaan kredit, baik kredit modal kerja,kredit investasi maupun kredit konsumsi. Penyaluran kredit modalkerja selama tahun 2014 mencapai Rp 827,39 miliar atau meningkat5,81% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesarRp779,28 miliar dan untuk kredit investasi mencapai Rp 1,49 triliun

Operating ExpensesOperating expenses for 2014 reached USD 87,78 billion, an increasecompared to the year 2013 amounting to Rp 82,14 billion, in line withthe increase in labor costs, especially related to post-employmentbenefit obligations and other expenses among others annual premiumfrom Financial Services Authority (FSA). Achievement of income(expense) This operational impact on the ratio of operating expensescompared with operating income, which reached 79,41%.

Allowance for Impairment Losses (CKPN)Allowance for impairment losses (CKPN) refers to the application ofIAS 50 and 55 regulations in force since 1 January 1 2010, assessedindividually or collectively in the loan portfolio. CKPN that Bank JasaJakarta formed per 31 December 2014 reached Rp 1,79 billion ordecreased compared to the year 2013 which reached Rp 4,32 billion,in line with the efforts undertaken to maintain and improve themanagement of asset quality as reflected in the achievement rationon-performing loans in 2014 amounted to 0,13% gross or 0,09%net.

Profit Before TaxProfit before tax reached Rp 97.49 billion or decreased from previousyear of Rp 111,77 billion. In addition to an increase in costs and adecrease in operating income as mentioned above, this achievementis also a consequence of chosenbusiness strategy that run by BankJasa Jakarta to implement a competitive interest rate (low) as comparedto other banks, amid a trend of rising interest rates of funds in linewith the increase of BI rate, where the increase of interest income notaligned with the increment of interest cost..

FINANCIAL POSITIONTtotal AssetsOn 31 December 2014, total assets of Bank Jasa Jakarta reachedRp 5,09 trillion, an increase from the previous year of Rp 4,71 trillion.Growth in total assets on passiva side was supported by an increasein third party funds and equity growth.

LoansBank Jasa Jakarta loans growth, which reached 5,57% thanks to thecontribution of all types of loan use, better working capital credit,investment credit and consumption credit. Working capital loan portfolioduring 2014 reached Rp 827,39 billion, an increase of 5,81% whencompared to the previous year of Rp 779,28 billion and for investmentloans reached Rp 1,49 trillion, an increase of 4,90% when compared

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201412

Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector(jutaan Rupiah/ million Rupiah)

Sektor Ekonomi Nominal % Economic Sector

Pertanian, Perburuan dan KehutananPerikananPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas dan AirKonstruksiPerdagangan Besar dan EceranPenyediaan Akomodasi dan Makan MinumTransportasi, Pergudangan dan KomunikasiPerantara KeuanganReal Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanJasa PendidikanJasa Kesehatan dan Kegiatan SosialJasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan LainnyaJasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaRumah TanggaLain-lainTotal

30.170 7.481

18.623 327.041

2.595 144.992 829.768 286.819 212.114 13.081

288.676 40.568 74.824 45.198

928 1.366.515

523 3.689.916

0,82 %0,20 %0,50 %8,86 %0,07 %3,93 %

22,49 %7,77 %5,75 %0,35 %7,82 %1,10 %2,03 %1,22 %

0,03 %37,03 %0,01 %

100,00 %

Agriculture, hunting and forestryFishingMining and excavationManufacturingElectricity, gas and waterConstructionWholesale and RetailAccomodation and food and baveragesTransportation, warehousing and communicationsFinancial IntermediaryReal estate, leasing services and servicing companiesEducational servicesHealth and social servicesServices in social, art culture, recreation andother individual servicesIndividual services to householdsHouseholdsOthersTotal

to year 2013 by 1,42 trillion. As for consumer loans increased by6,16% to Rp 1,37 trillion compared with the year 2013 which reachedRp 1,28 trillion.

Based on the type of use, lending during 2014 addressed to theInvestment Credit that gives the largest contribution at 40,53%, followedby consumption credit and working capital credit respectively 37,05%and 22,42%.of the total loans.

Based on economic sector, lending during 2014 grew in almost allsectors, the portfolio of credit to the household sector accounted for37,03% of total loans. In general, the household sector includes loansfor the purpose of the use of consumption, among others, mortgage,car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sectoraccounted for 22,49% of total loans and real estate sector, leasingand services company contributes 7,82% of total loans.

Lending to the SME sector in 2014 reached 30,83%, respectively formicro loans of 0,10%, small business loans of 3,42% and 96.46%medium-sized business loans.

Thanks to the consistency of the lending policy based on the principleof prudence, at the end of 2014, Bank Jasa Jakarta managed tomaintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPLgross) of 0,13% and 0,09% Net NPL. Achievement of this NPL besideslower than the NPL of the banking industry in general, but also stillfar from the maximum limit indication NPL stipulated by Bank Indonesiaat 5%.

atau meningkat 4,90% apabila dibandingkan dengan tahun 2013sebesar 1,42 triliun. Sedangkan untuk kredit konsumsi meningkat6,16% menjadi Rp 1,37 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yangmencapai Rp 1,28 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2014ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesaryaitu 40,53%, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerjamasing-masing sebesar 37,05% dan 22,42% dari total kredit.

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2014tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektorrumah tangga memberikan kontribusi sebesar 37,03% dari total kredit.Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuanpenggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu,untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusisebesar 22,49% terhadap total kredit dan sektor real estate, usahapersewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 7,82% daritotal kredit.

Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2014 mencapai30,83%, masing-masing untuk kredit usaha mikro sebesar 0,10%,kredit usaha kecil sebesar 3,42% dan kredit usaha menengah 96,46%.

Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkanprinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasilmempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah(NPL Gross) sebesar 0,13% dan NPL Net 0,09%. Pencapaian NPLini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankansecara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasiNPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 13

Komposisi/ Composition

Deposito Berjangka/ Time Deposits

Giro/ Demand Deposits

Tabungan/ Saving Deposits

7,93 %

11,97 %

80,10 %

Kualitas Kredit/ Loan Quality(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)

LancarDalam Perhatian KhususKurang LancarDiragukanMacetTotal Kredit yang DiberikanTotal NPLNPL (%)

CurrentSpecial MentionSubstandardDoubtfulLossTotal LoansTotal NPLNPL (%)

3.604.955 80.198 2.731

296 1.736

3.689.9164.763

0,13%

97,70 %2,17 %0,08 %0,01 %0,05 %

100,00 %

Keterangan 2013 % 2014 % Description

3.380.974 99.927

- 476

3.086 3.484.462

3.5620,10%

97,03 %2,87 %

-0,01 %0,09 %

100,00 %

Surat BerhargaNilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuaninvestasi berupa Sertifikat Deposito Bank Indonseia, Surat UtangNegara, Obligasi Retail Indonesia dan Surat Berharga Syariah Negaramencapai Rp 366,38 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijualkembali mencapai Rp 187,97 miliar. Jumlah surat berharga untuktujuan investasi yang sisa umur jatuh tempo lebih dari 5 tahun mencapaiRp 50,14 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasitersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh temposebesar Rp 49,81 miliar dan sisanya dikategorikan sebagai tersediauntuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengandengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana PihakKetiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkanke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuanganyang aman dan menghasilkan return yang baik.

Penghimpunan DanaDi masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakartayang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga padaakhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 4, 13 triliun, meningkat 5,88%dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kenaikan Dana PihakKetiga tersebut didorong oleh Giro yang meningkat 13,57%, Tabunganyang meningkat 5,51% dan Deposito yang meningkat 4,77%.

Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi80,10% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabunganmasing-masing 11,97% dan 7,93%. Sementara berdasarkan jangkawaktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.

SecuritiesThe value of securities held by Bank Jasa Jakarta for investmentpurposes in the form of Certificates of Deposit of Bank Indonseia,Government Securities, Indonesian Retail Bond and Shariah Securitiesreached Rp 366,38 billion and securities purchased for resale toRp187,97 billion. Number of securities for investment purposes thatthe remaining life of the maturity over 5 years to reach Rp 50,14 billion.Of the total securities for investment purposes, which are categorizedas held to maturity amounted to Rp 49,81 billion and the rest arecategorized as available for sale. Investing in these securities inaccordance with the policy defined by Management, Third Party Fundsthat have been collected but not yet fully disbursed to credit, temporarilyplaced in secure financial instruments and generate a good return.

Fund RaisingIn times of economic slowdown, Bank Jasa Jakarta funding successto maintained position with third-party funds at the end of 2014 stoodat Rp 4,13 trillion, an increase of 5,88% compared to the previousyear. The increase in third party funds are driven by demand depositsincreased by 13,57%, which increased 5,51% Savings and depositsincreased 4,77%.

Based on its composition, time deposits contributed 80,10% to thetotal third party funds, followed by demand and saving depositsrespectively 11,97% and 7,93%. While based on the time period, hasnot been a shift in the composition of the majority of the funding.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201414

Perayaan akhir tahun 2014 dengan seluruh karyawanEnd of year 2014 celebration with all employees

EquityTotal equity at the end of 2014 reached Rp 837,99 billion, an increasefrom the previous period amounting to Rp 763,54 billion. The increasein equity due to the increase in retained earnings due to the recognitionof net profit in 2014.

Capital Adequacy Ratio - CARThe capital adequacy ratio after taking into account credit risk, marketrisk and operational risk reached 23,36% increase compared with theprevious period to reach 22,84%. Achievement of CAR is still farabove the minimum level required by Bank Indonesia in the amountof 9% - < 10%.

Prime Lending Rate (SBDK)Bank Indonesia requires all Commercial Banks conducting conventionalbusiness in Indonesia to report on and publish Prime Lending Rate(SBDK) in Rupiah. The application of the transparency of informationon the prime lending rate is one attempt to provide clarity to customersand facilitate customers in assessing the benefits and costs of loansoffered by the bank. In addition, the prime lending rate also seeks toimprove good governance and encourage healthy competition in thebanking industry, among others, through the creation of marketdiscipline (market discipline) better. SBDK per December 2014 forcorporate and retail loans amounted to 12,10% and for mortgage andnon-mortgage loans amounted to 11,85%. Bank Jasa Jakarta SBDKinformation can be found in publications in every office and/ or thewebsite of Bank Jasa Jakarta.

Legal Lending Limit (LLL)LLL of parties related to the Bank, its oustanding reached Rp 38,873billion or just 4,90% of Bank Capital or 1,05% of total loans. Attainmentpercentage is still below the maximum limit set by Bank Indonesia at10% of the entire capital and loans to related parties are classified inthe category of CURRENT.

EkuitasTotal ekuitas per akhir 2014 mencapai Rp 837,99 miliar atau meningkatdari periode sebelumnya sebesar Rp 763,54 miliar. Peningkatanekuitas disebabkan oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuanlaba bersih tahun 2014.

KPMMRasio kecukupan modal / kewajiban penyediaan modal minimum(Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit,risiko pasar dan risiko operasional mencapai 23,36% meningkatdibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 22,84%.Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yangdipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 9% -< 10%

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakankegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkandan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah.Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salahsatu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah danmemudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredityang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untukmeningkatkan good governance dan mendorong persaingan yangsehat dalam industry perbankan antara lain melalui terciptanya disiplinpasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2014untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 12,10% dan untuk kredit KPRmaupun non KPR sebesar 11,85%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakartadapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/atau website BankJasa Jakarta.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapaiRp 38,873 miliar atau hanya 4,90 % dari Modal Bank atau 1,05% daritotal kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih dibawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkaittersebut tergolong dalam kategori LANCAR.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 15

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

In an effort to deal with the increasingly fierce competition, businesschallenges and risks are become complex, the need for the GoodCorporate Governance (GCG)practice become important. Bank JasaJakarta convinced of the importance of the implementation of GCGas one means to improve the Bank's performance, protect the interestsof Stakeholders, improve compliance with the legislation in force andlong-term business growth on an ongoing basis.

Bank Jasa Jakarta has a high commitment to run a sound bankingsystem to always be guided by the application of the principles ofGCG. Steps taken not merely compliance with statutory provisionsin force, but the continuous efforts to make improvements based onthe quality of GCG implementation of corporate governance principlesare supported by a system of internal control and risk management.

During 2014, the Bank Jasa Jakarta has done a self assessment onGCG implementation in accordance with the applicable provisions ofwhich include three main aspects, namely:• Governance Structure;• Governance Process;• Governance Outcome.

Assessment of the three main aspects mentioned above carried outon 11 assessment factors, which consist of:1. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of

Commissioners;2. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of

Directors;3. Completion and implementation of the tasks of the Committee;4. Handling of conflicts of interest;5. Implementation of compliance;6. Implementation of internal audit function;7. Application external audit function;8. implementation of risk management including internal control;9. Provision of funds to related parties and large exposures;10. Transparency of financial and non financial condition, GCG, and11 Bank's strategic plan.

The results of the implementation of GCG self assessment during thesemester I and II in 2014, shows the rank 2 or "Good". This illustratesthat the management of Bank Jasa Jakarta has made GCGimplementation in general "Good" as reflected in adequate compliancewith the principles of GCG. If there is a weakness in the applicationof the principles of good corporate governance, the general weakness

Dalam upaya untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakinketat, tantangan bisnis dan risiko yang semakin kompleks, makakebutuhan akan pentingnya praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik(Good Corporate Governance-GCG) dirasakan semakin meningkat.Bank Jasa Jakarta meyakini akan arti penting dari penerapan GCGini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja Bank,melindungi kepentingan Stakeholdeers, meningkatkan kepatuhanterhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku danpertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan.

Bank Jasa Jakarta memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankansistem perbankan yang sehat dengan senantiasa berpedoman padapenerapan prinsip-prinsip GCG. Langkah yang dilakukan bukan hanyasekedar pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yangberlaku, namun upaya yang terus menerus untuk melakukanpenyempurnaan kualitas penerapan GCG berpedoman pada prinsip-prinsip GCG yang didukung oleh sistem pengendalian intern danmanajemen risiko yang baik.

Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah melakukan selfassessment atas pelaksanaan GCG sesuai dengan ketentuan berlakuyang mencakup 3 aspek utama yaitu:• Governance Structure;• Governance Process;• Governance Outcome.

Penilaian terhadap 3 aspek utama tersebut diatas dilakukan terhadap11 faktor penilaian, yang terdiri dari:1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;4. Penanganan benturan kepentingan;5. Penerapan fungsi kepatuhan;6. Penerapan fungsi audit intern;7. Penerapan fungsi audit ekstern;8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian intern;9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana

besar;10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan

pelaksanaan GCG, dan11. Rencana strategis bank.

Hasil self assessment atas pelaksanaan GCG selama semester I danII tahun 2014, menghasilkan peringkat 2 atau “Baik”. Hal ini memberikangambaran bahwa manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukanpenerapan GCG yang secara umum “Baik” sebagaimana tercermindari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabilaterdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201416

umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukanperbaikan oleh manajemen Bank Jasa Jakarta.

Berdasarkan self assessment terhadap aspek governance structure,governance proces dan governance outcome pada masing-masingfaktor penilaian pelaksanaan GCG, secara umum dapat disimpulkansebagai berikut:1. Aspek Governance Structure, tata kelola pada seluruh faktor

penilaian pelaksanaan GCG sudah lengkap dan memadai.2. Aspek Governance Process, tata kelola pada sebagian besar

faktor penilaian pelaksanaan GCG sudah efektif yang didukungoleh struktur dan infrastruktur yang memadai.

3. Aspek Governance Outcome, tata kelola pada sebagian besarfaktor penilaian pelaksanaan GCG telah berkualitas yang dihasilkandari aspek governance process yang sebagian besar efektif dengandidukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai.

A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggiperusahaan yang berfungsi sebagai forum bagi para pemegang sahamuntuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan.Dalam RUPS, para pemegang saham menggunakan haknya,mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam prosespengambilan keputusan.

Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 5 kali RUPS yang terdiridari 1 kali RUPS Tahunan dan 4 kali RUPS Luar Biasa terkait denganpengangkatan direktur baru, pembagian tugas direksi, pemberhentiankomisaris independen dan pembagian dividen/penyetoran modal.Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunan tersebutadalah sebagai berikut:1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamarayang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2013serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawabsepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi danKomisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yangtelah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013.

3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2013sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagaiCadangan dan sisanya sebesar Rp 77.276.194.932,- (tujuh puluhtujuh milyar dua ratus tujuh puluh enam juta seratus sembilanpuluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh dua Rupiah) disimpandalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.

4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Presiden KomisarisPerseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi(bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada DewanKomisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku2014.

5. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy, Siddharta& Tanzil untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuktahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuaidengan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan.

is not significant and can immediately be repaired by Bank JasaJakarta management.

Based on self-assessment of aspects of governance structure,governance proces and governance outcomes at each assessmentfactor GCG implementation, can generally be summarized as follows:1. Aspects of Governance Structure, governance of the entire GCG

implementation assessment factors is complete and adequate.2. Aspects Process Governance, governance in the majority of

assessment factors have been effective GCG implementation thatis supported by the structure and adequate infrastructure.

3. Aspects of Governance Outcome, governance at most a factorof quality assessment GCG implementation has been generatedfrom the aspect of governance effective process that largelysupported by the structure and adequate infrastructure.

A. General Meeting of Shareholders (AGM)General Meeting of Shareholders (AGM) is the highest organ of thecompany that serves as a forum for shareholders to take decisionsrelated to the company. In the AGM, the shareholders exercise theirrights, express opinions and vote in the decision-making process.

During 2014, the AGM has been held five times consisting of 1 timesthe Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of4 times associated with the appointment of a new director, divisionof duties of directors, independent directors dismissal and paymentof dividend / capital injection. Some important decisions relating tothe Annual General Meeting are as follows:1. Approved the Annual Report of the Board of Directors for the fiscal

year ended 31 December 2013.2. Approve and authorize the Company's Annual Calculations for

the fiscal year ended 31 December 2013 were audited by PublicAccounting & Tamara Tjahjadi which overall is listed in the AnnualReport 2013 as well as provide liability release and discharge(acquit et de charge) to members of the Board of Directors andCommissioners for management and supervision that have beenimplemented in the year ended 31 December 2013.

3. To determine the net profit for the fiscal year 2013 byRp 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) is stored as a reserve andthe remaining Rp 77,276,194,932, - (seventy seven billion twohundred and seventy six million one hundred and ninety fourthousand nine hundred and thirty-two Rupiah) stored in retainedearnings to strengthen the Company's capital.

4. Providing power and authority to the President of Commissionersto determine the magnitude of the amount of production services(bonus), honorarium, salary and other benefits to the Board ofCommissioners, Directors and Employees of the Company forthe Financial Year 2014.

5. Appoint Public Accountant Office Hendrawinata Eddy, Siddharta& Tanzil to audit the financial statements of the Company for thefiscal year ended 31 December 2014 in accordance with therecommendation of the Audit Committee.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 17

B. Board of CommissionersBoard of Commissioners is the organ of a company that has afundamental duty to supervise the Board of Directors in running thecompany and provide advice to the Board and ensure theimplementation of GCG principles in every business activity of BankJasa Jakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta.

In performing its duties, the Board of Commissioners has Guidelinesand Rules Work always be reviewed periodically and, if deemednecessary, subject to the provisions of existing law. Working Charterof the Board of Commissioners last updated on 15 November 2013.

In relation with composition change of the Board of Commissioners,the proposal of a new independent Commissioner candidate is stillon process of fit and proper test at the Financial Services Authority,so up to 31 December 2014 the composition of the Board ofCommissioners of Bank Jasa Jakarta consisted of:

President Commissioner : Iskandar WidyadiIndependent Commissioner : Mintolo HardiyantoIndependent Commissioner : Randy Hartanto Lie )*

) * = Resign per 29 August 2014.

All members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakartahas qualified to become members of the Board of Commissioners inaccordance with the Limited Liability Company Act, Bank IndonesiaRegulation number 11/1/PBI/2009 concerning Commercial Bank andBank Indonesia Regulation number 12/23/PBI/2010 on Fit and ProperTest. Related to the independency, Independent Commissioner ofBank Jasa Jakarta does not have a financial relationship, relationshipmanagement, stock ownership relationships and family relationshipto the second degree with members of the Board of Commissioners,members of the Board of Directors and/ or Controlling Shareholdersor relationship with Bank Jasa Jakarta, which could affect ability toact independently. In addition, members of the Board of Commissionersalso not concurrent positions as members of the Board ofCommissioners, Board of Directors, or Executive Officer in other nonfinancial institution/ corporation as stipulated in applicable regulations.

Board of Commissioners in addition to ensuring the implementationof the provisions of Articles of Association of the Bank, also have aduty and responsibility to comply with the legislation in force inIndonesia, including but not limited to rules regarding the implementationof GCG, Limited Liability Company Act, Banking, and Bank IndonesiaRegulation, In practice, duties and responsibilities of the Board ofCommissioners include the following:1. Conducting oversight of the policy management of Bank Jasa

Jakarta, the road maintenance in general, and to advise the Boardof Directors. Oversight by the Board of Commissioners conductedfor the benefit of Bank Jasa Jakarta in accordance with the intentand purpose based on the provisions of the Articles of Associationof Bank Jasa Jakarta.

2. Ensuring the implementation of the implementation of corporategovernance principles in every business activity of Bank JasaJakarta at all levels of the organization of Bank Jasa Jakarta.

B. Dewan KomisarisDewan Komisaris adalah organ perusahaan yang memiliki tugaspokok untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalammenjalankan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksiserta memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCGdalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatanatau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memilikiPedoman dan Tata Tertib Kerja yang senantiasa direview secaraperiodik dan apabila dianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuanperundangan yang berlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja DewanKomisaris terakhir dikinikan pada 15 November 2013.

Sehubungan dengan adanya perubahan susunan Dewan Komisaris,maka pengajuan calon Komisaris Independen baru masih dalamproses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan sehingga susunanDewan Komisaris Bank Jasa Jakarta sampai dengan 31 Desember2014, terdiri dari:

Presiden Komisaris : Iskandar WidyadiKomisaris Independen : Mintolo HardiyantoKomisaris Independen : Randy Hartanto Lie )*

)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.

Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta telah memenuhipersyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesianomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit& Proper Test). Terkait dengan independensi, Komisaris IndependenBank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungankepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan hubungan keluargasampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungandengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannyauntuk bertindak independen. Selain itu, anggota Dewan Komisarisjuga tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris,Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/ perusahaan bukanlembaga keuangan lainnya.

Dewan Komisaris selain memastikan dilaksanakannya ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Bank, juga mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlakudi Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan terkaitpelaksanaan GCG, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perbankan,dan Peraturan Regulator. Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris antara lain meliputi:1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Bank Jasa

Jakarta, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberinasihat kepada Direksi. Pengawasan oleh Dewan Komisarisdilakukan untuk kepentingan Bank Jasa Jakarta sesuai denganmaksud dan tujuan berdasarkan ketentuan pada Anggaran DasarBank Jasa Jakarta.

2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCGdalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruhtingkatan atau jenjang organisasi Bank Jasa Jakarta.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201418

3. Directing, monitor and evaluate the implementation of the strategicpolicy of Bank Jasa Jakarta.

4. Ensuring that the Board of Directors has followed up on auditfindings and recommendations of the Internal Audit Task Force,external auditor,the result of authority supervision that is theFinancial Services Authority and the Bank of Indonesia.

5. To inform the Financial Services Authority / Bank Indonesia within7 (seven) days after the violation of laws and regulations foundin finance and banking, and state or estimate the circumstancesthat can jeopardize business continuity Bank Jasa Jakarta.

6. Forming Audit Committee, Risk Monitoring Committee andRemuneration and Nomination Committee, and ensuring that theCommittees have been performing their duties effectively.

Board of Commissioners meetings are held regularly and during 2014,the Board of Commissioners has held 8 meetings. All decisions takenin the meeting of the Board of Commissioners conducted consensusand made the minutes of meetings and well administered.

C. DirectorsThe Board of Directors is the organ of the company which has theprincipal task of doing maintenance to the interests and objectives ofthe company in accordance with the aims and objectives of thecompany under the provisions of the Articles of Association and theapplicable laws and regulations. In performing its duties, the Boardof Directors has had a Charter Working constantly reviewed periodicallyand, if deemed necessary, subject to the provisions of existing law.Guidelines and Rules of Work of Directors last updated on May 2,2014.

Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per December31, 2014 amounted to 5 people, with the members as follows:

President Director : Handrie WirawanVice President Director I : Emanuela TanubrataVice President Director II : LisawatiDirector : Krisna ChandraCompliance Director : Suroso

All members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta hasqualified to become members of the Board of Directors in accordancewith the Limited Liability Company Act, Bank Indonesia Regulationnumber 11/1/PBI/2009 on Commercial Banks and Bank IndonesiaRegulation number 12/23 / PBI / 2010 on Test Capability and Proper(Fit & Proper Test). Associated with independence, all members ofthe Board of Directors does not have the financial, management,share ownership, family relationship to the second degree withmembers of the Board of Commissioners, Directors and / or controllingshareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, whichcould affect its ability to act independent. In addition, all members ofthe Board of Directors do not hold positions as members of the Boardof Commissioners, members of the Board of Directors or ExecutiveOfficer at another bank, company and/ or other institutions.

3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakanstrategis Bank Jasa Jakarta.

4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan auditdan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Eksternal,hasil pengawasan pihak otoritas yaitu Otoritas Jasa Keuangandan Bank Indonesia.

5. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesiapaling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaranperaturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan,dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakankelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta.

6. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan KomiteRemunerasi dan Nominasi, dan memastikan bahwa Komite-Komitetersebut telah menjalankan tugasnya secara efektif.

Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 8 kali rapat. Segalakeputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukansecara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat sertadiadministrasikan dengan baik.

C. DireksiDireksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokokmelakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perusahaansesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan berdasarkan ketentuanAnggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku.Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki Pedoman danTata Tertib Kerja yang senantiasa direview secara periodik dan apabiladianggap perlu, dengan memperhatikan ketentuan perundangan yangberlaku. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terakhir dikinikan pada2 Mei 2014.

Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 berjumlah5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut:

Presiden Direktur : Handrie WirawanWakil Presiden Direktur I : Emanuela TanubrataWakil Presiden Direktur II : LisawatiDirektur : Krisna ChandraDirektur Kepatuhan : Suroso

Seluruh anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah memenuhi persyaratansebagai anggota Direksi sesuai dengan Undang-undang PerseroanTerbatas, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/1/PBI/2009 tentangBank Umum dan Peraturan Bank Indonesia nomor 12/23/PBI/2010tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test). Terkaitdengan independensi, seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungankeuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluargasampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,anggota Direksi lainnya dan/ atau pemegang saham pengendali atauhubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen. Selain itu, seluruhanggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota DewanKomisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain,perusahaan dan/ atau lembaga lain.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 19

Dewan Direksi dan Komisaris/ Board of Directors and CommissionersKiri ke kanan/ Left to Right : Krisna Chandra - Mintolo Hardiyanto - Lisawati - Iskandar Widyadi - Handrie Wirawan - Emanuela Tanubrata - Suroso

Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor padasuatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% sahamdari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, LembagaKeuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukandi dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam pelaksanaan danpengembangan GCG di Bank Jasa Jakarta dan Direksi juga menjaminkeberlangsungan usaha Bank Jasa Jakarta untuk jangka panjang,pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target usaha, sertapelaksanaan prinsip kehati-hatian Bank demi kepentingan parastakeholder secara keseluruhan. Pelaksanaan tugas Direksi tersebutantara lain:1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya

untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya.2. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiapkegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjangorganisasi di Bank dan untuk itu Direksi wajib membentuk:• Satuan Kerja Audit Internal.• Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen

Risiko.• Satuan Kerja Kepatuhan.

4. Menciptakan struktur pengendalian internal dan menjaminterselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatanmanajemen.

5. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dariSatuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasanBank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan.

All members of the Board of Directors either individually or togetherdo not have more than 25% of paid-up capital of another companyand share ownership exceeds 5% of the paid up capital stock of theBank Jasa Jakarta, another Bank, Non-Bank Financial Institutions,and the company Other domiciled inside or outside the country, incompliance with applicable regulations.

In general, the Board of Directors is responsible for the implementationand development of GCG at Bank Jasa Jakarta and also ensure thesustainability of Directors of the Bank Jasa Jakarta for the long term,achieving the level of performance in accordance with the businesstargets, as well as the implementation of the precautionary principlein the interests of stakeholders Bank as a whole , Execution of dutiesof Directors include:1. Directors have full responsibility for performing their duties for the

benefit of the Bank in achieving its goals and objectives.2. Board of Directors shall manage the Bank in accordance with the

authority and responsibilities as stipulated in the Articles ofAssociation, Guidelines and Rules of Work of Directors and theapplicable laws and regulations.

3. Board of Directors shall implement the GCG principles in allbusiness activities of the Bank at all levels of the organization inthe Bank and to the Board of Directors shall establish:• Internal Audit Unit.• Risk Management Unit and Risk Management Committee.• Compliance Unit.

4. Creating internal control structure and ensuring the internalaudit function at all levels of management.

5. Board of Directors shall follow up audit findings andrecommendations of the Internall Audit Task Force, external auditor,Bank Indonesia supervision result/ Financial Services Authority.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201420

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting

Rapat KomisarisBoard of Commissioners Meeting

Rapat DireksiBoard of Directors Meeting

Rapat GabunganJoint Meeting of BOC & BOD

JadwalSchedule

Komisaris/ Commissioners

Iskandar Widyadi

Mintolo Hardiyanto

Randy Hartanto Lie

Direksi/ Directors

Handrie Wirawan

Emanuela Tanubrata

Lisawati

Krisna Chandra

Suroso

Komisaris/ DireksiCommissioners/ Directors

8

8

7

-

-

-

-

-

-

-

12

11

10

11

8

HadirPresence

8

8

8

-

-

-

-

-

-

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

10

12

5

12

11

12

11

8

JadwalSchedule

HadirPresence

JadwalSchedule

HadirPresence

6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat UmumPemegang Saham.

Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2014, Direksitelah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambildalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dandibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.

D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang Perseroan yangberlaku, Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dantanggung jawab jelas sesuai fungsi masing-masing. Hubungan kerjayang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi Bank dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan GCGdiwujudkan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisarisdan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. Masing-masing Pedomandan Tata Tertib Kerja tersebut menjelaskan tugas dan tanggung jawab,etika kerja, wewenang, kewajiban dan hak serta tata tertib kerja yangbersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secaraberkala dan selama tahun 2014, telah diselenggarakan 12 kali rapat.

Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan DewanKomisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dandibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.

6. Accounting for performance of duties and responsibilities to theshareholders through the General Meeting of Shareholders.

Board of Directors Meeting held on a regular basis and during 2014,the Board of Directors has held 12 meetings. All decisions taken inthe meeting of the Board of Directors conducted consensus and madethe minutes of meetings and well administered.

D. Relationship between Board of Commissioners and Board ofDirectorsn accordance with the Articles of Association and the Company Actin force, the Board of Commissioners and Board of Directors whohave the authority and clear responsibility fit to each function.A goodworking relationship between the Board of Commissioners and Boardof Directors of the Bank in carrying out its duties and responsibilitiesin accordance with GCG embodied in the Charter of the Board ofCommissioners Work and Employment Guidelinesand Rules of theBoard of Directors. Each of these Guidelines and Rules of Workexplains the duties and responsibilities, work ethic, powers, obligationsand rights also work rules that are binding upon every member of theBoard of Commissioners and Board of Directors.

Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directorsare held regularly and during 2014 has held 12 meetings.

All decisions taken in the Joint Meeting of the Board of Commissionersand the Board of Directors conducted consensus and made theminutes of meetings and well administered.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 21

E. Komite-KomiteKomite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris KomiteAudit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasisecara aktif berperan sesuai dengan fungsinya untuk mendukungpenerapan GCG.

Komite AuditKomite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu DewanKomisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugasdan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporankeuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan fungsi auditinternal dan eksternal, implementasi GCG serta kepatuhan terhadapperaturan perundang-undangan yang berlaku.Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari:

Ketua : Mintolo HardiyantoAnggota : Julianti Tatan

Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.Randy Hartanto Lie )*

)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.

Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensianggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keanggotaan Komite Audit terdiri dariseorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) oranganggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua)orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidangkeuangan/akuntansi dan perbankan. Seluruh anggota Komite memilikikomitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuaibidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelolayang sehat.

Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidakmemiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan sahamdan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubunganusaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dantanggung jawab antara lain:1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan

pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil auditdalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasukkecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangkamelaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauandan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik

dengan Standar Audit yang berlaku.c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi

yang berlaku.d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan

pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atasjasa yang diberikannya.

e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI,Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

E. CommitteesThe Committee is responsible to the Board of CommissionersAudit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration &Nomination Committee is actively act in accordance with its functionto support the implementation of GCG.

The Audit CommitteeThe Audit Committee is a committee established to assist the Boardin order to support the effective implementation of duties and oversighton matters related to financial reporting, internal control systems, theimplementation of internal and external audit functions, GCGimplementation and compliance with laws and regulations that applies.The composition of the Audit Committee consists of:

Chairman : Mintolo HardiyantoMembers : Julianti Tatan

Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.Randy Hartanto Lie )*

)* = Resign per 29 August 2014.

Composition, membership requirements, expertise and independenceof audit committee members have complied with Bank Indonesia/Financial Services Authority (FSA). Audit Committee consists of anIndependent Commissioner as Chairman and three (3) independentmembers, namely an Independent Commissioner and 2 (two)independent party with expertise in finance / accounting and banking.All members of the Committee have the commitment and high integrity,ability and expertise for the field work to support the implementationof sound governance.

All members of the Audit Committee is an independent party, whichdoes not have the financial, management, share ownership and / orfamily relationship with members of the Board of Commissioners,members of the Board of Directors and / or Controlling Shareholdersor business relationship with Bank Jasa Jakarta which could affect itsability to act independently

In carrying out its functions, the Audit Committee has duties andresponsibilities include:1. Monitoring and evaluation of the planning and conduct of audits

and monitoring of the follow-up results of the audit in order toassess the adequacy of internal controls, including the adequacyof the financial reporting process. In order to do this task, theAudit Committee monitoring and evaluating of:a. Implementation Internal Audit Unit (SKAI).b. Conformity audit by the Office of Public Accountants Auditing

Standards applicable.c. Compliance Financial Statements with the applicable accounting

standards.d. Providing independent opinion in the event of disagreements

between management and public accounting firm for servicesrendered.

e. Implementation of follow-up by the Board of Directors on thefindings of SKAI, Public Accountant and results of monitoringthe Financial Services Authority.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201422

2. Reviewing other financial information that will be issued by BankJasa Jakarta to the public and/ or authorities such as projections,and other statements relating to financial information of Bank JasaJakarta.

3. Reviewing the compliance of Bank Jasa Jakarta against thelegislation in the field of banking and other applicable provisions.

4. Provide recommendations to the Board on the appointment ofpublic accounting firm, which is based on the independence andscope of the assignment to be submitted to the General Meetingof Shareholders.

5. Reviewing and monitoring the implementation of effective andsustainable GCG.

The Audit Committee held a meeting at least once in 1 (one) monthand the decision of committee meetings is done by consensus. TheAudit Committee is authorized to access documents, data andinformation about employees, funds, assets and resources as well asthe Bank is authorized to invite each Commissioner, the Board ofDirectors and Executive Officers as well as the External Auditor toattend the Committee meeting related duties and responsibilities ofthe Audit Committee.

Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee is a committee established to support theimplementation of the tasks and responsibilities of the Board ofCommissioners relating to the implementation of Risk Managementin Bank Jasa Jakarta. Risk Monitoring Committee is established toensure that the risk management framework has provided adequateprotection against all risks Bank Jasa Jakarta.The composition of the Risk Oversight Committee consists of:

Chairman : Randy Hartanto Lie )*Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.

Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto

)* = Resign per 29 August 2014.

Membership, composition, as well as the independence of the membersof the Risk Monitoring Committee has met the above-mentioned BankIndonesia Regulation. Under these provisions, Member of RiskMonitoring Committee should at least consist of an independentcommissioner who acts as chairman, an independent party withexpertise in finance, and an independent party with expertise in thefield of risk management. All members of the Risk Monitoring Committeeis an independent party, which does not have the financial,management, share ownership and/ or family relationship with membersof the Board of Commissioners, members of the Board of Directorsand / or Controlling Shareholders or business relationship with BankJasa Jakarta which could affect its ability to act independent

Risk Monitoring Committee carry out the duties and responsibilitiesprofessionally and independently without any interference from anyparty that does not comply with the legislation. The main duties andresponsibilities of the Risk Oversight Committee is to monitor theimplementation of the principles and practices of risk management

2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yangakan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/atau pihakotoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait denganinformasi keuangan Bank Jasa Jakarta.

3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadapperaturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuanlain yang berlaku.

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenaipenunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan padaindependensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikankepada Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCGyang efektif dan berkelanjutan.

Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1(satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkanmusyawarah mufakat. Komite Audit berwenang mengakses dokumen,data dan informasi tentang karyawan, dana, aset dan sumber dayaBank serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi danPejabat Eksekutif serta Akuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komiteterkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk guna mendukungpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yangberhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank JasaJakarta. Komite Pemantau Risiko ini dibentuk untuk memastikanbahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikanperlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta.Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari:

Ketua : Randy Hartanto Lie )*Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.

Julianti TatanMintolo Hardiyanto

)* = mengundurkan diri per 29 Agustus 2014.

Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota KomitePemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan BankIndonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut, Anggota Komite PemantauRisiko harus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang KomisarisIndependen yang bertindak sebagai ketua, seorang Pihak Independenyang memiliki keahlian di bidang keuangan, dan seorang PihakIndependen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen,yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikansaham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubunganusaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen

Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawabsecara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihakmanapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalahmemantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaan

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 23

under a risk management framework that has been established,among others:1. Assist and provide recommendations to the Board in order to

improve the effectiveness of supervisory duties and responsibilitiesin the field of risk management and ensuring that risk managementpolicies implemented properly.

2. In relation to the process to be able to provide recommendationsRisk Monitoring Committee should do:• Evaluation of consistency between risk management policies

with the implementation of the policy.• Monitoring and evaluating the implementation of the Risk

Management Committee and Risk Management Unit.

Risk Oversight Committee convene at least once in 1 (one) monthand the decision of committee meetings is done by consensus.

Remuneration and Nomination CommitteeRemuneration and Nomination Committee is a committee establishedto assist the BOC implement policy implementation oversightresponsibilities of the Nomination and Remuneration of Directors/Board of Commissioners and employees in accordance with theArticles of Association and the Regulation of Bank Indonesia andlabor regulations.The composition of the Remuneration and Nomination Committeeconsists of:

Chairman : Mintolo HardiyantoMembers : Iskandar Widyadi

Ahmad Ampera

Membership, composition, as well as the independence of the membersof the Remuneration and Nomination mentioned above have met theRegulation of Bank Indonesia, where the number of Remunerationand Nomination Committee consists of an independent commissioner,a commissioner and an Executive Officer in charge of HumanResources (HR) or representative of the employees , Remunerationand Nomination Committee duties and responsibilities professionallyand independently, without any interference from any party that doesnot comply with the legislation.

Remuneration and Nomination Committee is responsible for theformulation of selection criteria and nomination procedures for membersof the Board of Commissioners, Directors and Independent PartyCommittee under the Board of Commissioners. In general, duties andresponsibilities of the Remuneration and Nomination Committee,among others:

Remuneration1. To evaluate the remuneration policy and provide recommendations

to the Board regarding:a. Remuneration policy for the Board of Commissioners, the

Board of Directors to be submitted to the General Meeting ofShareholders.

b. Remuneration policy for executive officers and employees asa whole to be submitted to the Board of Directors.

risiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan,antaralain:1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugaspengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risikodan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakandengan baik.

2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikanrekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan:• Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko

dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite

Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnyasekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukanberdasarkan musyawarah mufakat.

Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untukmembantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawabpengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan NominasiDireksi/ Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan AnggaranDasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturanketenagakerjaan.Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari:

Ketua : Mintolo HardiyantoAnggota : Iskandar Widyadi

Ahmad Ampera

Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi tersebut di atas telah memenuhi PeraturanBank Indonesia, dimana jumlah Komite Remunerasi dan Nominasiterdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris danseorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia(SDM) atau wakil dari karyawan. Komite Remunerasi dan Nominasimenjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional danindependen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidaksesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat formulasikriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk anggota Dewan Komisaris,Direktur dan Pihak Independen Komite di bawah Dewan Komisaris.Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi danNominasi, antara lain:

Bidang Remunerasi1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan

secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201424

Kepala Divisi/ Division HeadsKiri ke kanan/ Left to RightAhmad Ampera - Irwani Anjarmulya - Lie Njoek Lan - Budi Widyadi

c. Remuneration policy for the members of the Committee of theBoard of Commissioners.

2. Remuneration Committee shall carry out procedures for membersof the Board of Commissioners, Board of Directors and Committeesof the Board of Commissioners as follows:a. Develop Remuneration structure in the form of salaries,

honoraria, incentives and benefits are fixed and variable.b. Develop amount and the policy on remuneration structures.

Nominations1. Evaluate and provide recommendations to the Board regarding:

a. Systems and procedures and/ or replacement of members ofthe Board of Commissioners and Board of Directors to besubmitted to the General Meeting of Shareholders (AGM).

b. Candidates for the Board of Commissioners and Board ofDirectors to be submitted to the General Meeting ofShareholders (AGM).

c. Independent Party candidate who will become a member ofthe Committee.

2. Committee determines the criteria to be implemented in identifyingthe candidates, reviewing and approving nominations, and indoing so the Committee will apply the following principles:a. BoC must comply with regulations, legislation and other

principles that apply in accordance with the provisions of theBank regulator.

b. Committee should feel confident that every able and worthycandidate for the post or position in question and is the bestcandidate and the most qualified for the position or the positionby considering the history records of candidates, age,experience, ability and other relevant factors.

Committee meetings held as needed at least 3 (three) times a year.

2. Komite wajib menjalankan prosedur Remunerasi bagi anggotaDewan Komisaris, Direksi dan Komite Dewan Komisaris sebagaiberikut:a. Menyusun struktur Remunerasi berupa gaji, honorarium, insentif

dan tunjangan yang bersifat tetap dan variabel.b. Menyusun besaran dan kebijakan atas struktur Remunerasi.

Bidang Nominasi1. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai:a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota

Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepadaRapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikankepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite.2. Komite menentukan kriteria untuk diimplementasikan dalam

mengidentifikasi para calon, mereview dan menyetujui nominasi,dan dalam melakukan hal tersebut Komite akan menerapkanprinsip-prinsip sebagai berikut:a. Dewan Komisaris wajib mematuhi peraturan, perundang-

undangan serta prinsip-prinsip lainnya yang berlaku sesuaidengan ketentuan regulator Bank.

b. Komite harus merasa yakin bahwa setiap calon mampu danlayak untuk jabatan atau kedudukan yang bersangkutan danmerupakan calon terbaik dan yang paling memenuhi syaratuntuk posisi atau kedudukan tersebut dengan mempertimbangkancatatan riwayat calon, umur, pengalaman, kemampuan danfaktor-faktor relevan lainnya.

Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya3 (tiga) kali dalam setahun.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 25

Executive CommitteeThe Executive Committee is a committee that was formed to supportthe implementation of the tasks and responsibilities of the Board ofDirectors. The Board of Directors is assisted by six Executive Committeethat all the duty to give an objective opinion to the Board and helpimprove the effectiveness of the Board of Directors task systematically.Executive Committee members are appointed by the Board of Directorsand to contribute in accordance with their duties and responsibilities.

Asset Liability Committee (ALCO)ALCO is a permanent committee under the Board of Directors withthe mission of reaching the level of profitability of Bank Jasa Jakartaoptimum as well as liquidity risk and market risk control, through theestablishment of policies and strategies of the assets and liabilitiesof Bank Jasa Jakarta. In general, this is a function of ALCO establishesand evaluate policies and strategies related to:• Liquidity management to maintain liquidity in accordance with

applicable regulations, meet the liquidity needs of the Bank JasaJakarta.

• Market risk, especially interest rate risk.• Prices for products funds, loans and inter-office accounts.• Structuring an investment portfolio.• Structuring the balance sheet structure by anticipating changes

in interest rates to achieve the optimum.

Bank Credit Policy CommitteeCredit Policy Committee was formed to direct lending through creditpolicy formulation in order to achieve the target of credit in accordancewith the precautionary principle. In general, the function of this CreditPolicy Committee, among others:• Assist Directors in formulating credit policy, especially with regard

to the principle of prudence in lending.• Monitor and evaluate the implementation of credit policies to be

implemented consistently.• Monitor progress and condition of credit portfolio.

Credit CommitteeCredit committee formed to assist the Board of Directors in evaluatingand / or provide a credit decision within the limits of authority stipulatedBoard of Directors as stipulated in the Articles of Association of BankJasa Jakarta with due regard to the development of business andalways be guided by the precautionary principle. In general, thefunction of the Credit Committee, among others:• Provide guidance and if necessary credit more comprehensive

analysis related to the adequacy of the information presented tobe used in decision making.

• Giving consideration of a draft decision proposed credit.• Providing professionally lending decisions in an honest, objective,

accurate and thorough.

Information Technology CommitteeInformation Technology Committee is authorized to decide and monitorthe IT strategic plan, including monitoring the direction of IT development

Komite EksekutifKomite Eksekutif adalah komite yang dibentuk untuk mendukungpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi dibantu oleh6 Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikan opini objektifkepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaantugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutif ditunjukoleh Direksi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugasdan tanggung jawabnya.

Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO)ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapaitingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risikolikuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakandan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. Secara umum,fungsi dari ALCO ini adalah menetapkan dan mengevaluasi kebijakandan strategi terkait dengan:• Pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, memenuhi kebutuhan likuiditas BankJasa Jakarta.

• Risiko pasar khususnya risiko suku bunga.• Harga untuk produk-produk dana, pinjaman, dan rekening antar

kantor.• Penataan portofolio investasi.• Penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga

untuk mencapai yang optimum.

Komite Kebijakan Perkreditan BankKomite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk mengarahkan pemberiankredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangkapencapaian target perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian.Secara umum, fungsi Komite Kebijakan Perkreditan ini, antara lain:• Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan,

terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalamperkreditan.

• Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditanagar dapat dilaksanakan secara konsisten.

• Memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.

Komite KreditKomite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasidan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yangditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BankJasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dansenantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum,fungsi Komite Kredit antara lain:• Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit

yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yangdisajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

• Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yangdiajukan.

• Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secarajujur, obyektif, cermat, dan seksama.

Komite Pengarah Teknologi InformasiKomite Pengarah Teknologi Informasi berwenang memutuskan danmemantau rencana strategis TI termasuk memantau arah

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201426

in accordance with the strategic plan of IT and Business Plan Bank.In general, the function of this Information Technology Committee:• Provide recommendations to the Board of Directors on strategic

IT plan in line with the strategic plan of the business activities ofBank Jasa Jakarta.

• Review and provide recommendations on the investment feasibilityof the IT sector, which can contribute to the achievement ofbusiness goals Bank Jasa Jakarta.

• Reviewing and recommending strategic steps to minimize the riskon investment Bank Jasa Jakarta in the IT sector.

• Review and provide recommendations on the formulation ofpolicies and procedures for main IT.

Risk Management CommitteeRisk Management Committee (KMR) was formed to ensure that therisk management framework has provided adequate protection againstall risks Bank Jasa Jakarta. In general, the function of the RiskManagement Committee, among others:• Formulate policies, strategies and guidelines for risk management.• Improving the implementation of risk management based on the

evaluation of the implementation process and effective riskmanagement systems.

Personnel CommitteePersonnel Committee was formed to assist director in the managementof Human Resources (HR). In general, the function of the PersonnelCommittee, among others:• Ensuring HR strategy and policy alignment with the strategy and

objectives of the company, including the company's values, codeof ethics, as well as policies and regulations issued by the regulator.

• Improving the HR management, which includes HR planning,recruitment, development, performance management, talentmanagement, as well as a competitive remuneration system.

F. Compliance FunctionConsidering that the banking industry is one industry that is ladenwith provisions (highly regulated industry) and the increasing complexityof the development of the Bank's business activities, it will have animpact on increased risk exposure faced by the Bank, one of whichis a compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, theBank Jasa Jakarta has appointed one member of the Board of Directorsas Director in charge of the compliance function. To assist the Directorin charge of the implementation of the tasks of the compliance function,Compliance Unit has been set up which has the function of ex-anteby taking action, among others:• Realize the implementation of a culture of compliance at all levels

of the organization and business activities of Bank Jasa Jakarta.• Manage Compliance Risks faced by the Bank Jasa Jakarta;• Ensure that policies, regulations, systems, and procedures and

business activities conducted by the Bank Jasa Jakarta are inaccordance with the regulatory provisions and legislation in force.

perkembangan TI sesuai dengan rencana strategis TI dan RencanaBisnis Bank. Secara umum, fungsi Komite Pengarah Teknologi Informasiini, antara lain:• Memberikan rekomendasi kepada Direksi atas rencana strategis

TI agar sejalan dengan rencana strategis kegiatan bisnis BankJasa Jakarta.

• Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan investasi padasektor TI yang dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainyatujuan bisnis Bank Jasa Jakarta.

• Mereview dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategisuntuk meminimalkan risiko atas investasi Bank Jasa Jakarta padasektor TI.

• Mereview dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakandan prosedur TI yang utama.

Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwakerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindunganyang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Secaraumum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain:• Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen

risiko.• Menyempurnakan penerapan manajamen risiko berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yangefektif.

Komite PersonaliaKomite Personalia dibentuk untuk membantu direksi dalam pengelolaanSumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personaliaini, antara lain:• Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan

strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilaiperusahaan, kode etik, serta kebijakan dan peraturan yangdikeluarkan oleh regulator.

• Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputiperencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performancemanagement, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yangkompetitif.

F. Fungsi KepatuhanMempertimbangkan bahwa industri perbankan merupakan salah satuindustri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) danmeningkatnya kompleksitas perkembangan kegiatan usaha Bank,maka akan berdampak pada peningkatan eksposur risiko yang dihadapiBank, salah satunya adalah risiko kepatuhan. Untuk mengelola danmemitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuksalah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkanfungsi kepatuhan. Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur yangmembawahkan fungsi kepatuhan tersebut, Bank telah memiliki SatuanKerja Kepatuhan yang memiliki fungsi ex-ante dengan melakukantindakan, antara lain:• Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua

tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.• Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank Jasa

Jakarta;• Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 27

• Ensure compliance with Bank Jasa Jakarta against thecommitments made by the Company to the regulator.

In addition, the Compliance Unit also manages the activities of theimplementation of the Anti-Money Laundering and Combating theFinancing of Terrorism (AML and CFT), anti-fraud management systemand monitor the implementation of Good Corporate Governance.During 2014, the activities of the compliance function is performed,among others:• Doing measures to encourage the creation of Culture of

Compliance.• Conduct analysis on the impact of new regulations on the operations

of the Bank Jasa Jakarta and adjustment to manuals, internalpolicies and procedures required.

• Conduct compliance risk assessment and prepare a report ofcompliance risk profile on a quarterly basis, in order to managecompliance risk.

• To review and provide an opinion on the plan of new productsand activities, to ensure that the product to be made and newactivities that will be conducted in compliance with applicableregulations.

• Provide a review of publishing internal regulations to be published.• Following Bank Jasa Jakarta's commitment to the FSA, the central

bank and other regulators.• Coordination within the framework of the assessment of risk based

Bank Soundness.

During 2014, the Bank Jasa Jakarta compliance indicators are reflectedin the following conditions:• Capital Adequacy Ratio (CAR) include credit risk, market risk and

operational risk per December 2014 was 23,37% is above theBank Indonesia regulation which is 9% up to less than 10% (CARbased on the risk profile of Bank Jasa Jakarta is ranked 2nd) ,

• NPL ratio (net) per December 2014 was 0,09%, well below thelegal limit provisions of Bank Indonesia maximum of 5%.

• There is no violation or exceedances of the Lending Limit (LLL),either to related parties, as well as to the business group.

• Primary Statutory amount per December 2014 was 8,05% andSecondary amounted 10,83 % is in conformity with the provisionsof BI on rupiah statutory reserves.

• Commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesiaand other regulators are met as well.

• Internal Audit findings, external audir, authority, are administrativeand not significant so as not to interfere the continuity of bankbusiness.

G. Internal Audit Unit (SKAI)Internal Audit Function in Bank Jasa Jakarta conducted by the InternalAudit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value and

kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta telahsesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Memastikan kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap komitmenyang dibuat oleh Perusahaan kepada regulator.

Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatanpelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan PendanaanTerorisme (APU dan PPT), pengelolaan system anti-fraud sertamemantau implementasi Good Corporate Governance. Selama tahun2014, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain:• Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya

Kepatuhan.• Melakukan analisa dampak atas ketentuan baru terhadap

operasionalBank Jasa Jakarta dan penyesuaian atas manual, kebijakan danprosedur internal yang diperlukan.

• Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporanprofil risiko kepatuhan setiap triwulan, dalam rangka mengelolarisiko kepatuhan.

• Melakukan review dan memberikan pendapat atas rencana produkdan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akandibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai denganketentuan yang berlaku.

• Memberikan kajian atas penerbitan ketentuan internal yang akanditerbitkan.

• Menindaklanjuti komitmen Bank Jasa Jakarta kepada OJK, BIdan regulator lainnya.

• Melakukan koordinasi dalam rangka penilaian terhadap TingkatKesehatan Bank berbasis Risiko.

Selama tahun 2014, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercerminpada kondisi sebagai berikut:• Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup

risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional per Desember2014 adalah 23,37% berada di atas ketentuan Bank Indonesiayaitu 9% sampai dengan kurang dari 10% (KPMM berdasarkanprofil risiko Bank Jasa Jakarta yaitu peringkat 2).

• Rasio NPL (net) per Desember 2014 adalah 0,09% jauh dibawahbatas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimalsebesar 5%.

• Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait,maupun kepada kelompok usaha.

• Giro Wajib Minimum Rupiah Primer per Desember 2014 sebesar8,05% dan Sekunder sebesar 10,83% sudah sesuai denganketentuan BI mengenai GWM Rupiah.

• Komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia danregulator lainnya telah dipenuhi dengan baik.

• Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Audit Eksternal dan Otoritas,bersifat administratif dan tidak signifikan sehingga tidakmengganggu kelangsungan usaha bank

G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh SatuanKerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikan

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201428

improve the operations of the Bank Jasa Jakarta through auditing andconsulting an independent and objective. In carrying out its functions,Internal Audit assessing the adequacy and effectiveness of riskmanagement, internal control, governance, and provide consultationfor internal party requiring Bank Jasa Jakarta.

SKAI has acted independently of the operational units and the Headof Internal Audit reports directly to the President and can communicatedirectly with the Board of Commissioners and the Audit Committee.SKAI meeting with the President, the Audit Committee and theCommissioner can be done at any time required, outside meetingsare conducted regularly.

In the audit, SKAI always be guided by the Working Manual and theInternal Audit Charter as issued and has been prepared based StandardBank Internal Audit Function of Bank Indonesia and other applicableprovisions. In general, the main duties of SKAI, among others, asfollows:• Develop and implement a risk-based annual audit plan and report

on its realization.• Testing and evaluating the risk management processes, internal

controls and governance processes to assess the adequacy andeffectiveness.

• Assessment on credit quality.• Provide recommendations for improvements and information on

the activities examined.• Investigating/ special inspection based on request from the Board

of Commissioners, Audit Committee, Board of Directors, otherworking units or certain indications.

• Monitoring, analyzing and reporting• implementation of the follow-up has been done auditee on audit

recommendations.

The effectiveness of the implementation of the Internal Audit functionand its compliance with the Internal Audit Standards Bank (SPFAIB)be reviewed by independent external party at least once in 3 (three)years. The review carried out last by external parties in 2014.

Evaluation of Internal ControlInternal control systems in Bank Jasa Jakarta is a control system thatis designed so that the operations of Bank Jasa Jakarta can be runin a healthy, safe and controlled. Internal control system has beencarried out is intended to ensure the Bank's compliance with applicableregulations, the availability of financial information and management,banking activities are performed efficiently and effectively and toidentify weaknesses that occur early.

All management and employees of Bank Jasa Jakarta has a role andresponsibility in improving the quality and implementation of internalcontrol systems Bank Jasa Jakarta. Internal control system has beenimplemented effectively tailored to the objectives, business policy,size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta,based on the requirements and procedures as specified statutoryprovisions in force and refers to the measures and actions as follows:

nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melaluikegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalammelaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupandan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tatakelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank JasaJakarta yang membutuhkan.

SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional danKepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direkturdan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris danKomite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, KomiteAudit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu diperlukan, diluarpertemuan yang dilakukan secara berkala.

Dalam pelaksanaan audit, SKAI senantiasa berpedoman pada ManualKerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana yang telah ditetapkandan telah disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi AuditIntern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku.Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut:• Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis

risiko dan melaporkan realisasinya.• Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian

internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan danefektivitasnya.

• Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.• Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang

kegiatan yang diperiksa.• Melaksanakan investigasi/ pemeriksaan khusus berdasarkan

permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerjaatau adanya indikasi tertentu.

• Memantau dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telahdilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.

Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannyaterhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnyasekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternalterlaksana tahun 2014.

Evaluasi Pengendalian InternSistem pengendalian intern di Bank Jasa Jakarta merupakan sistempengendalian yang dirancang agar kegiatan operasional Bank JasaJakarta dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Sistempengendalian intern yang sudah dilakukan dimaksudkan untukmemastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku,tersedianya informasi keuangan dan manajemen, kegiatan usahaBank dilakukan secara efisien dan efektif serta mengidentifikasikelemahan yang terjadi secara dini.

Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki perandan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaansistem pengendalian internal Bank Jasa Jakarta. Sistem pengendalianinternal selama ini telah diterapkan secara efektif yang disesuaikandengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatanusaha Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada persyaratan dantata cara sebagaimana ditetapkan ketentuan perundang-undangan

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 29

Penghargaan kepada karyawan dengan masa bakti 20 dan 25 tahunAward to employees with period of tenure 20 and 25 years

• A clear separation of functions between operational unit with aworking unit performing control functions. Control functionsperformed by the Risk Management Unit (SKMR), Internal ControlUnit, Compliance Unit (SKK) and the Internal Audit Unit (SKAI).

• Internal Audit and Internal Control Work Unit has conductedindependent and objective review of the procedures and operationsof the Bank Jasa Jakarta regularly and the results of these reviewshave been submitted to the Board of Directors and Board ofCommissioners.

LawsuitDuring 2014, there was no significant lawsuits from third parties thatmay affect the business activities of Bank Jasa Jakarta.

Appointment of Independent AuditorCommissioner based on the authority granted by the Annual GeneralMeeting has appointed the public accounting firm Hendrawinata EddySiddharta & Tanzil and appoint its Public Accountant to audit thefinancial statements of Bank Jasa Jakarta for the fiscal year ended31 December 2014. KAP appointed has submitted the results of theaudit and management letter to Bank Jasa Jakarta on a timely basis,and have been working independently, meet the professional standardsof public accountants and labor agreements as well as the scope ofthe audit are set.

Related PartiesIn its efforts, the Bank entered into transactions with related parties.The definition of related parties used is in accordance with thatstipulated in IAS 7 (Revision 2010). Types of transactions and balanceswith related parties, whether implemented or not the terms or conditionsof the same normal to parties who are not related parties are disclosedin the notes to the audited financial statements (note 29).

Subsequent EventThere are no events after the balance sheet date December 31, 2014until the publication of this annual report which have a significanteffect on the continuity of the Bank.

yang berlaku serta mengacu pada langkah dan tindakan sebagaiberikut:• Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional

dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja ManajemenRisiko (SKMR), Unit Kerja Internal Control, Satuan Kerja Kepatuhan(SKK) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

• SKAI dan Unit Kerja Internal Control telah melakukan reviewsecara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatanoperasional Bank Jasa Jakarta secara berkala dan hasil reviewtersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Tuntutan HukumSelama tahun 2014, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan daripihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank JasaJakarta.

Penunjukan Auditor IndependenKomisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPSTahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata EddySiddharta & Tanzil dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengauditlaporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir31 Desember 2014. KAP yang telah ditunjuk telah menyampaikanhasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secaratepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standardprofesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkupaudit yang ditetapkan.

Pihak BerelasiDalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yangberelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai denganyang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi2010). Jenis transaksi dan saldodengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan denganatau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan ataslaporan keuangan yang diaudit (catatan 29).

Kejadian Setelah Tanggal NeracaTidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2014sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruhsignifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.

The level of competition increases along with the aggressive foreignand regional players in the Indonesian banking industry, Bank JasaJakarta encouraged to evaluate and improve continually the productsand services based on understanding customers' needs. Efforts toimprove the products and services according to customer needs, suchas additional features and modifications on products and services.Products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:

Funding Products• Current Account• Jasa Saving• Sejahtera Saving• Time Deposits• Certificate of Deposits

Credits• Current Account• Credit Acceptance• Advance Credit• Car Loans• Housing Loans• Bank Guarantee

Foreign Exchange Transactions• Foreign Exchange

Services• Automatic Teller Machine (ATM)• Transfers/ Clearings/ Collections• Payment points of Electricity and Telephone Bills• Tax payment

Strategi Bank Jasa Jakarta dalam pelayanan nasabah bertumpu padacore competence yang dimiliki berupa jaringan unit kerja, produk danlayanan, sumber daya manusia dan customer base. Menyadari bahwaaspek pengembangan produk dan layanan merupakan kuncipertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, BankJasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yangsenantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produkBank didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah.Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuaidengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fiturdan modifikasi produk dan jasa layanan.

Produk Simpanan• Giro• Tabungan Jasa• Tabungan Sejahtera• Deposito• Sertifikat Deposito

Kredit• Kredit Rekening Koran• Kredit Aksep• Kredit Persekot• Kredit Pemilikan Mobil• Kredit Pemilikan Rumah• Bank Garansi

Transaksi Valuta Asing• Jual Beli Mata Uang Asing

Jasa Layanan• Anjungan Tunai Mandiri (ATM)• Transfer/ Kliring/ Inkaso• Pembayaran tagihan listrik dan telepon• Pembayaran pajak

Produk & LayananProducts & Services

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 31

Bank Jasa Jakarta menyadari dirinya merupakan bagian masyarakatdan oleh sebab itu Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk senantiasaturut aktif berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidangsosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagaikegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat.Selama tahun 2014, berbagai program sosial kemasyarakatan yangtelah dilaksanakan antara lain :• Partisipasi dalam pemberian bantuan pengadaan truck sampah

untuk Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung upaya dalammengatasi kebersihan dan banjir di DKI Jakarta, yangdikoordinasikan oleh PERPIT (Perhimpunan Pengusaha IndonesiaTionghoa).

• Partisipasi dalam pemberian bantuan untuk korban banjir yangterjadi di Jakarta yang dikoordinasi oleh PERBANAS (PerhimpunanBank Nasional).

• Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakatsekitarnya dalam rangka perayaan ulang tahun ke-30 bagi BankJasa Jakarta (1984-2014) bekerjasama dengan YKPMI (YayasanKasih Peduli Masyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yangmeliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat-obatan tersebut telah melayani ±500 warga masyarakat.

• Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukankegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat diKantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen,karyawan dan nasabah.

• Pembagian Beras kepada para warga di sekitar wilayah KantorPusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta.Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitridan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan BankJasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantumeringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhanbahan pokok.

Tanggung Jawab SosialSocial Responsibilities

Bank Jasa Jakarta found himself a part of society and therefore theBank Jasa Jakarta is committed to continuously participate activelycontributing to the welfare of the surrounding community. Bank JasaJakarta CSR activity has been more focus on the social field, in whichthe Bank Jasa Jakarta active in various social activities to help improvethe welfare of local communities and /or alleviate the burden onsociety. During 2014, various social programs that have beenimplemented include, among others:• Participation in aid procurement garbage truck for the city gov

ernment to support the efforts in addressing sanitation and floodin Jakarta, which is coordinated by PERPIT (Chinese IndonesianEnterpreneur Association).

• Participation in the provision of assistance to victims of the floodsthat occurred in Jakarta, which is coordinated by PERBANAS(Association of National Bank).

• Free medical services for the residents and the surroundingcommunity in celebration of the 30th anniversary of Bank JasaJakarta (1984-2014) in collaboration with YKPMI (Yayasan KasihPeduli Indonesian Society). Treatment services which include GPservices, dentists and administration of these drugs has beenserving ± 500 residents.

• Cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) perform regularblood donation every 3 months at the Head Office of Bank JasaJakarta that involve management, employees and customers.

• Division of Rice to the residents in the area around the CentralOffice Bank Jasa Jakarta on Jl. Tiang Bendera III No.26-32,Jakarta. The event was held two weeks before Idul Fitri and is anannual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 with the intentionto help ease the burden on citizens face of rising prices of basicneeds.

Kegiatan donor darah rutinRegular blood donation activities

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201432

Pengobatan gratis untuk warga sekitarFree medical treatment for the surrounding residents

Kegiatan donor darah rutinRegular blood donation activities

Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar menjelang Hari Raya Idul FitriCSR activity through rice distribution for the surrounding community prior to Eid al-Fitr festival

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 33

Manajemen RisikoRisk Management

Penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif dan konsistentelah mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank Jasa Jakartasecara berkelanjutan, solid dan prudent serta mampu memberikannilai tambah bagi pemangku kepentingan. Di tengah masa konsolidasiperekonomian Indonesia dan transisi kepemimpinan nasional padatahun 2014, Bank Jasa Jakarta telah mampu menerapkan kebijakanmanajemen risiko secara efektif yang dirancang untuk memastikanposisi likuiditas yang solid, mempertahankan kualitas kredit danmemperkuat posisi permodalan Bank, disamping terus memberikanperhatian terhadap Risiko Operasional. Bank Jasa Jakarta senantiasaberpedoman pada parameter risk appetite yang konservatif danmengendalikan pertumbuhan kredit dengan meningkatkan standarpenyaluran kredit dan manajemen suku bunga yang kompetitif.

Penerapan manajemen risiko telah menjadi tanggung jawab bersamaseluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta. Kesadaranakan risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjangorganisasi sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan daribudaya kerja di Bank Jasa Jakarta. Selain itu, Bank Jasa Jakarta jugamempersiapkan upaya mitigasi risiko untuk meminimalisasi tingkatkerugian sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan.Tingkat risiko yang ada terus dipantau secara periodik dan secarakeseluruhan proses manajemen risiko dijalankan berdasarkan padapenerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Berkatpenerapan proses manajemen risiko yang efektif pada seluruh aktivitasusaha, berdasarkan hasil self-assesment, pada tahun 2014 tingkatrisiko komposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkatrisiko komposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren“low to moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko“satisfactory.”

Application of risk management framework that effectively andconsistently been able to support business growth in a sustainableBank Jasa Jakarta, solid and prudent and able to provide added valuefor stakeholders. In the midst of the Indonesian economy and theconsolidation of national leadership transition in 2014, Bank JasaJakarta has been able to implement effective risk management policiesare designed to ensure a solid liquidity position, maintaining creditquality and strengthen the Bank's capital position, while continuingto give attention to the Operational Risk , Bank Jasa Jakarta alwaysbe guided by the parameters conservative risk appetite and controllingcredit growth by increasing lending standards and a competitiveinterest rate management.

Application of risk management has become a shared responsibilityof all management and employees of Bank Jasa Jakarta. Awarenessof risk (risk awareness) continues to be embedded in every level ofthe organization so that it becomes an integral part of the work culturein Bank Jasa Jakarta. In addition, Bank Jasa Jakarta also preparerisk mitigation measures to minimize the extent of losses in accordancewith the risk appetite and risk tolerance set. The level of risk that iscontinuously monitored periodically and overall risk managementprocess is executed based on the application of the principles of GoodCorporate Governance (GCG). Thanks to the implementation of aneffective risk management processes in all business activities, basedon the results of self-assessment, in 2014 the level of Bank JasaJakarta composite risk is "low to moderate". The composite risk levelis the result of an assessment of inherent risk "low to moderate" andthe quality of risk management assessment "satisfactory."

Risiko Kredit/ Credit Risk

Risiko Pasar/ Market Risk

Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk

Risiko Operasional/ Operation Risk

Risiko Hukum/ Legal Risk

Risiko Strategik/ Strategic Risk

Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk

Risiko Reputasi/ Reputation Risk

Peringkat Komposit/ Composit Rank

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

Satisfactory

2

2

2

2

2

2

2

1

2

Low to Moderate

Low to Moderate

Low to Moderate

Low to Moderate

Low to Moderate

Low to Moderate

Low to Moderate

Low

Low to Moderate

Peringkat Risiko InherenInherent Risk Rating

Peringkat KualitasManajemen Risiko

Risk Management Quality RankPeringkat Tingkat Risiko

Risk Level RankProfil RisikoRisk Profile

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201434

MODAL INTI/ CORE CAPITALMODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL- Modal Disetor/ Issued capital/ Paid in capital- Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital

- Faktor Penambah/ Addition Factor- Cadangan Umum/ General Reserve- Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit (100%)- Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year (50%)

- Faktor Pengurang/ Deduction Factor- Selisih kurang PPA dan CKPN/

Negative differences between regulatory provision andallowance for impairmant losses

- PPA Aset Non ProduktifRegulatory provision on non productive assets

TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITALMODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL

TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL

MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL- Cadangan UmumAset Produktif(max 1,25% ATMR)

General Allowance for Productive Assets (max 1,25% of RWA)

TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAPTOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY

36.000 22.959 36.424

39.014

-

700.000

95.383

39.014

756.369 -

756.369

36.165

792.534

ATMR (Kredit, Pasar & Operasional)Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation)

KPMMMinimum Capital Adequacy

MODAL INTI UTAMA/ ATMRMAIN CORE CAPITAL/ RWA

MODAL INTI/ ATMRCORE CAPITAL/ RWA

3.391.883

23,37 %

22,29 %

22,29 %

CAPITALCapital StructureComposition of Bank Jasa Jakarta capital up to the position of 31December 2014 consists of core capital and supplementary capital,which as a whole can be broken down as follows:

In accordance with regulation 15/12/PBI/2013 concerning the MinimumCapital Requirement for Commercial Banks, compared RWA CoreCapital Ratio reached 22,29%, far higher than the set at 6%. Meanwhile,the Main Core Capital Ratio compared to the RWA also reached22,29%, far higher than the set at 4,5%.

With the composition of capital (core capital + supplementary) asmentioned above, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank isa comparison between the Capital to RWA (Risk Weighted Assets),reached 23,37%.

The core capital growth from year to year continues to increase inline with efforts to increase capital organically through the addition ofprofit. Core capital per December 2014 contributed very dominant for95,43% of the total capital of Bank Jasa Jakarta and permanentcomponent of this capital so as to provide an opportunity for the BankJasa Jakarta to expand the business and continue to grow in asustainable (sustainable growth) appropriate term goals apredetermined length.

PERMODALANStruktur PermodalanKomposisi permodalan Bank Jasa Jakarta sampai dengan posisi 31Desember 2014 terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap, yangsecara keseluruhan dapat dirinci sebagai berikut:

Sesuai dengan PBI No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban PenyediaanModal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMRmencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan sebesar6%. Sementara itu, Rasio Modal Inti Utama dibandingkan denganATMR juga mencapai 22,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkansebesar 4,5%.

Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimanatersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Bank yang merupakan perbandingan antara Modal dengan ATMR(Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), mencapai 23,37%.

Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkatsejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik yangbersumber dari laba. Modal inti per Desember 2014 memberikankontribusi yang sangat dominan sebesar 95,43% terhadap total modalBank Jasa Jakarta dan komponen modal ini bersifat permanensehingga memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untukmelakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan(sustainable growth) sesuai sasaran jangka panjang yang telahditetapkan.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 35

31 Desember 2014Keterangan/ Description

Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank UmumDisclosure of Quantitative Bank Capital Structure

jutaan Rupiah/ million Rupiah

I KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENTA. Modal Inti/ Core Capital

1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest

B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital1. Level Atas (Upper Tier 2)2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor

C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction FactorEksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure

D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)Additional Supplementary Capital (Tier 3)

E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASIRISIKO PASARADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANGDIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITALFOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDITRISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONALRISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASARRISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISKA. Metode Standar/ Standardized MethodB. Model Internal/ Internal Method

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONALDAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKETRISK [III : (IV + V + VI)]

756.369 700.000 56.369

- - -

36.165 36.165

- -

-

-

-

792.534

792.534

2.963.788

353.083

75.012

23.37%

Kecukupan PermodalanKebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwaBank Jasa Jakarta memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategipengembangan ekspansi usaha saat ini dan memastikan pertumbuhanberkelanjutan di masa mendatang; dan untuk memenuhi ketentuankecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

Sehubungan dengan rencana kedepan untuk mencapai Bank UmumKegiatan Usaha (BUKU) kategori 2, maka permodalan yang ada saatini akan terus ditingkatkan disesuaikan dengan skala dan kompleksitasusaha Bank. Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan:w Menjaga Tingkat KPMM (CAR)

Berdasarkan self assessment, KPMM/CAR Per Desember 2014mencapai 23,37% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risikopasar dan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR inimencerminkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yangsehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuantersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untukmelakukan ekspansi usaha yang lebih besar.

Capital adequacyCapital management policy aims to ensure that the Bank Jasa Jakartahas strong capital to support the development strategy of the currentbusiness expansion and ensure sustainable growth in the future; andto comply with capital adequacy set by the regulator.

In connection with future plans to achieve Commercial Bank BusinessActivities (BUKU) category 2, the existing capital will be improvedtailored to the scale and complexity of the Bank. Efforts to realize that,among other things:w Maintaining CAR rate

Based on self-assessment, CAR As of December 2014 reached23,367 (after taking into account credit risk, market risk andoperational risk). Achievement of the KPMM/ CAR reflects thatthe Bank Jasa Jakarta is healthy banks and the position ratio farexceeds the provisions of Bank Jasa Jakarta still has the abilityto do larger business expansion.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201436

Bank Jasa Jakarta kedepan akan senantiasa berupaya untukmengelola Bank Jasa Jakarta ini berdasarkan asas kehati-hatian(prudential banking) sehingga posisi KPMM/ CAR selalu beradapada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yangberlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuan permodalan dalamperbankan Indonesia, Manajemen akan segera menyusunperencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut.

w Pertumbuhan Modal secara OrganikBeberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhanorganik melalui peningkatan laba, antara lain:- Menjalankan fungsi intermediari baik penyaluran kredit maupun

penghimpunan dana secara optimal.- Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secara

konsisten.- Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai

dengan prinsip kehati-hatian.- Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagai

penyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasiefisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaaninfrastruktur, dll.

Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan ManajemenRisikoPenerapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risikotermasuk permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia,No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal LaporanTahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikankepada Bank Indonesia. Secara umum, pedoman penerapanmanajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dimana Penerapan ManajemenRisiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi Bank Jasa Jakarta telah memahamirisiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta dan memberikan arahanyang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif sertamengembangkan budaya Manajemen Risiko. Dewan Komisarisbertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauanberkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup tingkattoleransi Bank terhadap risiko.

Direksi Bank Jasa Jakarta telah menetapkan struktur organisasi yangmencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggungjawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unitkerja manajemen risiko. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawabuntuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebutdengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan danstrategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasipenerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Secara berkala, Direktur(yang membawahkan fungsi kepatuhan) melakukan evaluasi terhadapakurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sisteminformasi manajemen risiko, dan kebijakan prosedur serta limit risiko.

Bank Jasa Jakarta, the future will always strive to manage the BankJasa Jakarta is based on the principle of prudence (prudential banking)so that the position of KPMM/ CAR always be at a reasonable leveland in accordance with applicable regulations. If there is a change inthe Indonesian banking capital requirements, Management will soonbe planning to comply with applicable regulations.

w Organic Capital GrowthSeveral attempts were made to increase organic growth throughan increase in profit, among others:- Running intermediary function both lending and fund raising

optimally.- Efforts to repair and maintain the asset quality consistently.- Placement of funds in productive assets selectively in

accordance with the precautionary principle.- Increased productivity and work efficiency through improvement

of business processes, system procedures, evaluation of theefficiency and productivity of each unit of work, provision ofinfrastructure, etc.

Disclosure of Risk Exposure and Risk ManagementApplication of the principles of risk management and risk exposure,including capital refers to Bank Indonesia Circular LetterNo. 14/35/DPNP dated 10 December 2012 regarding Bank AnnualGeneral Report and Specific Annual Report Submitted to BankIndonesia. In general, guidelines for implementation of risk managementservices based on the PBI Jakarta 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003concerning Application of Risk Management for Commercial Banksas amended by Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009,where the implementation of risk management is done through four(4) main activities:

1. Active Supervision Board of Commissioners and Board ofDirectorsBoard of Commissioners and Board of Directors of Bank Jasa Jakartahave understood the risks faced by the Bank Jasa Jakarta and provideclear direction, monitoring and mitigation actively and develop a cultureof Risk Management. Board of Commissioners is responsible forapproval and periodic review of strategies and policies that cover risktolerance level of the Bank to risk.

Directors of Bank Jasa Jakarta has established an organizationalstructure that reflects clearly the limits of authority, responsibility andfunctions, as well as the independence of business units with riskmanagement units. In addition, the Directors are also responsible forimplementing the strategy and the risk policy in a way describe andcommunicate the risk policy and strategy, monitor and control risksand evaluate the implementation of policies and strategies intended.Periodically, the Director (in charge of the compliance function) toevaluate the accuracy of risk assessment methodology, the adequacyof risk management information system implementation, policyproceduresand risk limits.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 37

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahDisclosure of Net Receivable Based on Region

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral danLembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

DKI Jakarta Banten

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio Category LainnyaOthers

-

-

-

-

106.832

130.936

-

122.342

248.904

62

-

-

609.076

-

-

-

-

25.629

50.878

-

71.664

89.533

5

-

-

237.709

-

-

-

-

-

6.928

-

7.872

88.073

-

-

-

102.873

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

-

5.097.967

941.487

-

-

363.277

444.393

391.401

-

602.274

1.314.860

3.198

87.419

-

4.148.309

TotalJawa BaratWestern Java

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan LimitBank Jasa Jakarta telah memiliki struktur organisasi yang memadaiuntuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalianinternal yang baik antara lain Satuan Kerja Audit Inter, Satuan KerjaManajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite ManajemenRisiko. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki kebijakanpengelolaan risiko yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yangdisusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan,kemampuan SDM dan risk appetite.

Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala dan disesuaikan denganperkembangan/ perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal.Selama ini, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko telahdidokumentasikan secara tertulis dan lengkap serta direview secaraberkala. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, Bank Jasa Jakartatelah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi BankJasa Jakarta secara keseluruhan yang mencakup arah pengembanganbisnis dan penetapan strategi tersebut telah memperhitungkandampaknya terhadap permodalan Bank, antara lain proyeksipermodalan dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

2. Policies, Procedures, and Limit ReviewBank Jasa Jakarta already have adequate organizational structure tosupport the implementation of risk management and good internalcontrol, among others, Internal Audit, Risk Management Unit, UnitCompliance and Risk Management Committee. In addition, Bank JasaJakarta also has a risk management policy contained in the BusinessPlan prepared in accordance with the vision, mission, business strategy,capital adequacy, human resource capacity and risk appetite.

The policy is reviewed regularly and adjusted to the developments/changes, both internal and external. During this time, policies,procedures and risk limits have been documented in writing andcomplete and reviewed periodically. In conducting its business activities,Bank Jasa Jakarta has prepared a Business Plan of the Bank JasaJakarta to discuss the Bank's strategy as a whole that includesbusiness development direction and determination of the strategy hastaken into account the impact on the capital of the Bank, amongothers, projected capital and the Capital Adequacy Ratio (CAR).

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201438

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu KontrakDisclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract

jutaan Rupiah/ million Rupiah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

31 Desember 2014No

< 1 tahun > 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 5 tahun Non Kontraktual< 1 year > 1 - 3 years > 3 - 5 years > 5 years Non Contractual

Kategori PortofolioPortfolio Category Total

Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral danLembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total

941.487

-

-

363.277

85

678

-

36.798

6.566

58

87.419

-

1.436.368

-

-

-

-

32.209

39.256

-

644.845

1.193.487

3.117

-

-

1.912.914

-

-

-

-

164.315

130.855

-

102.772

132.998

90

-

-

531.030

-

-

-

-

380.245

409.354

-

19.737

408.319

-

-

-

1.217.655

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

-

5.097.967

3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan,dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi ManajemenRisikoBank Jasa Jakarta melakukan proses identifikasi dan pengukuranrisiko terhadap setiap kegiatan yang mengandung risiko. IdentifikasiRisiko yang dilakukan mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dandilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinantimbulnya Risiko serta dampaknya. Selain itu, Bank Jasa Jakarta jugatelah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai,meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauanterhadap eksposur risiko, adanya sistem informasi yang disesuaikandengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bankdan tindak lanjut perbaikan/ penyempurnaan. Dalam pelaksanaannya,Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yangkomprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau danmengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risikoserta membangun sistem pengendalian internal yang handal.

3 Process Identification, Measurement, Monitoring, and ControlRisk, and Risk Management Information System Adequacy

Bank Jasa Jakarta undertake the process of identifying and measuringthe risk against any risky behaviors. Risk identification is carried outcovering all the Bank's business activities and conducted in order toanalyze the source and the possibility of a risk and impact. In addition,Bank Jasa Jakarta also has a monitoring system adequate riskexposures, including their functions independently monitoring the riskexposure, information system tailored to the characteristics, activitiesand complexity of the Bank's business activities and follow-up repair/improvement. In practice, the Risk Management Unit building acomprehensive process to identify, measure, monitor and control risksand to submit a report on the level of risk and build a reliable internalcontrol system.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 39

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan WilayahDisclosure of Receiveables and Allowances by Region

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio Category

jutaan Rupiah/ million Rupiah

DKI Jakarta Banten Jawa Barat TotalLainnyaOthers

TagihanReceivables

Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired receivables

a. Belum jatuh tempoa. Non past due

b. Telah jatuh tempob. Past due

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - IndividualAllowances for impairment losses - Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - KolektifAllowances for impairment losses - Collective

Tagihan yang dihapus bukuClaims written off

1

2

3

4

5

2.757.700

-

-

-

-

1.671

-

237.745

-

-

-

-

49

-

609.111

-

-

-

-

68

-

102.873

-

-

-

-

3

-

3.707.429

-

-

-

-

1.791

-

4. Sistem Pengendalian InternBank Jasa Jakarta telah melaksanakan sistem pengendalian interndalam penerapan Manajemen Risiko Bank dengan mengacu padakebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, antara lain melaluipenetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhankebijakan, prosedur dan limit. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telahmenetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas darisatuan kerja operasional pada satuan kerja yang melaksanakan fungsipengendalian dan secara berkala mengevaluasi kebijakan, kerangkadan prosedur operasional Bank disesuaikan dengan perkembanganeksposur Risiko Bank, perubahan pasar, metode pengukuran, danpengelolaan Risiko. SKAI dan Unit Kerja Internal Control Bank JasaJakarta melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai,mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atashasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO1. Risiko KreditRisiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debituratau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.Selama tahun 2014, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola danmembatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredittumbuh sebesar 5,57% dengan rasio kredit bermasalah gross (GrossNon Performing Loan) membaik menjadi 0,13% dan CadanganKerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk minimum menjadiRp 1,79 miliar.

Tata Kelola dan OrganisasiBank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risikokredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokohdengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit,Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasisemua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga danmeningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsiantara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya,

4. Internal Control SystemBank Jasa Jakarta has implemented internal control system in theapplication of Risk Management Bank with reference to the policiesand procedures that have been established, including through theestablishment of the authority and responsibility of monitoringcompliance with policies, procedures and limits. In addition, BankJasa Jakarta also have established reporting lines and a clearseparation of the functions of the operational unit to the unit performingthe function of controlling and periodically evaluate the policies,frameworks and operating procedures adapted to the developmentof the Bank The Bank's risk exposures, market changes, the methodof measurement, and risk management. Internal Audit and InternalControl Unit of Bank Jasa Jakarta conduct periodic audits with adequatecoverage, documenting audit findings and management responsesto the audit results, as well as follow-up review of the audit findings.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT1. Credit RiskCredit risk is the risk arising from the failure of borrowers orcounterparties to meet their obligations to the Bank. During 2014, theBank Jasa Jakarta successfully manage and limit its credit risk well,where the loan portfolio grew by 5,57% with a ratio of gross non-performing loans (Gross non-performing loans) improved to 0,13%and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) formed minimumto Rp 1,79 billion.

Governance and OrganizationBank Jasa Jakarta has developed a process of effective credit riskmanagement in order to support the principle of a solid credit withstrong internal controls. In managing credit risk, the Bank Jasa Jakartaimplement centralized policies that centralize all the credit decisionprocess at the Central Office. To maintain and improve the quality ofcredit, the credit process has separated the functions of the marketingbusiness unit with the unit of credit analysis. Furthermore, the credit

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201440

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor EkonomiDisclosure of Net Receiveable by Economic Sector

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

PerikananFishing

Pertambangan dan penggalianMining and excavation

Industri pengolahanProcessing Industry

Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

KonstruksiConstruction

Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumProvision of accomodation and food and water supply

Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communications

Perantara keuanganTransitional finance

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental busines and services company

Administrasi Pemerintahan, pertahanan danjaminan sosial wajibGovernment administration, the defense andcompulsory social security

Jasa pendidikanEducational services

Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan danperorangan lainnyaCommunity, sociocultural, entertainment andother individual services

Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services which serve households

Badan internasional dan badan ekstrainternasional lainnyaInternational agency and other extrainternational agency

Kegiatan yang belum jelas batasannyaBusiness activities which are not clearly defined

Bukan Lapangan UsahaCredit recipients not industrial origin

LainnyaOthers

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

941.487

941.487

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

363.277

363.277

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

576,328

526

576.854

14.310

1.017

6.302

62.490

-

24.912

187.765

19.841

16.404

371

74.266

-

24.946

9.641

23.604

-

-

-

112.496

1.778

580.143

3.487

213

2.829

48.209

323

21.683

118.214

4.281

37.193

3.615

33.497

-

974

2.730

5.611

309

-

-

520.984

-

804.152

12.536

6.277

9.602

215.304

2.280

98.832

526.732

263.503

159.469

7.470

181.981

-

14.862

62.450

16.178

622

-

-

163.272

-

1.741.370

-

-

-

2.601

-

149

259

-

44

-

58

-

-

71

-

-

-

-

83

-

3.265

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31 Desember 2014

No

TagihanKepada BankPembangunan

Multilateraldan LembagaInternasional

TagihanKepada

Bank

KreditBeragunRumahTinggal

KreditBeragunProperti

Komersial

KreditPegawai/

Pensiunan

TagihanKepada

Usaha Mikro,Usaha Kecil

danPortofolio

Ritel

TagihanKepada

Korporasi

TagihanYang Telah

JatuhTempo

AsetLainnya

Kategori PortofolioPortfolio Category

TagihanKepada

Pemerintah

TagihanKepadaEntitasSektorPublik

Claims onMultilateral

DevelopmentBanks and

InternationalEntitirs

Claims onBanks

ClaimsSecured byResidential

Property

ClaimsSecured byCommercialReal Estate

Claims onPensionLoans

Claims onMicro, Small

and RetailPortfolio

Claims onCorporate

Claims onPast Due

Exposures

OtherAssets

Claims onPublicSectorEntities

Claims onGovernment/

Sovereign

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forumbersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai denganlimit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaianrisiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untukpinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitasportofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan PerkreditanBank (KPB)sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.

approval process performed in the Credit Committee is a forum withofficials authorized to decide in accordance with the credit limit set.The Bank also has developed a credit risk assessment using theInternal Customer Risk Rating for loans in large amount as determinedby the Board of Directors. In order to support the business targetswhile maintaining the quality of the portfolio, the Bank Jasa Jakartaalready have a Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy relatedto lending activities.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 41

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor EkonomiDisclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

PerikananFishing

Pertambangan dan penggalianMining and excavation

Industri pengolahanProcessing Industry

Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

KonstruksiConstruction

Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumProvision of accomodation and food and water supply

Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communications

Perantara keuanganTransitional finance

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental busines and services company

Administrasi Pemerintahan, pertahanan danjaminan sosial wajibGovernment administration, the defense andcompulsory social security

Jasa pendidikanEducational services

Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan danperorangan lainnyaCommunity, sociocultural, entertainment andother individual services

Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services which serve households

Badan internasional dan badan ekstrainternasional lainnyaInternational agency and other extrainternational agency

Kegiatan yang belum jelas batasannyaBusiness activities which are not clearly defined

Bukan Lapangan UsahaCredit recipients not industrial origin

LainnyaOthers

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

31 Desember 2014

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Yang MengalamiPenurunan Nilai Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai(CKPN) - Individual

Cadangan KerugianPenurunan Nilai(CKPN) - Kolektif

TagihanYang

DihapusbukuTagihan Impaired Receivables

BelumJatuh Tempo

TelahJatuh Tempo

Receivables

NonPast Due Past Due

Allowance forImpairment

Losses - Individual

Allowance forImpairment

Losses - Collective

ClaimsWritten off

30.333

7.513

18.736

328.715

2.603

145.648

833.764

287.626

213.329

13.127

289.965

-

40.791

75.133

45.393

930

-

-

1.373.297

526

3.707.429

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

5

5

23

1

79

831

28

238

1

183

-

13

244

3

-

-

-

134

-

1.791

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201442

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiBank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakahpembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif.Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuanganyang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai.Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuanganyang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunannilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilaisecara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.

Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individudilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengannilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasiarus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bungaefektif awal aset keuangan.

Metode perhitungan penurunan nilai secara kolektif dilakukan denganmengestimasi berdasarkan kerugian historis dari aset-aset yang dinilaisecara kolektif tersebut. Bank menggunakan metode statistik MigrationAnalysis Method dengan menggunakan data historis hingga 3 tahunke belakang.

Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPAterhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadanganumum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untukAset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan AsetNon-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungancadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagaipengurang.

Allowance for Impairment LossesBank Jasa Jakarta has established guidelines to determine whetherthe establishment of CKPN done individually or collectively. Individuallyestablished CKPN performed for financial assets.Collectivelyestablished CKPN performed for financial assets that are individuallyinsignificant but impaired value. The same establishment aldo performedfor financial assets individually assessed but no objective evidenceof impairment.

CKPN calculation methods individually for impairment by comparingthe carrying amount of financial assets with a current value obtainedfrom Discounted Cash Flows, the estimated future cash flows,discounted at the original effective interest rate of financial assets.

Method of calculating collective impairment is done by estimatingbased on the historical loss of assets is assessed collectively. TheBank uses statistical methods Migration Analysis Method by usinghistorical data of up to 3 years back.

Other than forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculate the PPAon Earning Assets and Non-Earning Assets in the form of generalreserves and special reserves. Calculation of general reserves forEarning Assets and special reserves for Earning Assets and Non-Earning Assets refers to the provisions of Bank Indonesia and reservecalculations have included collateral factors that are recognized asa deduction.

31 Desember 2014No

Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan NilaiDisclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Kategori PortofolioPortfolio Category

CKPN IndividualAllowance for

impairment losses -individual

CKPN KolektifAllowance for

impairment losses -Collective

Saldo awal CKPNAllowance for impairment losses beginning balance

Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)

- Pembentukan CKPN pada periode berjalan- Additional allowance for impairment losses during the year

- Pemulihan CKPN pada periode berjalan- Reversal for impairment losses during the year

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalanAllowance for impairment losses used to claims written off during the year

Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanOther allowance/ reversal during the year

Saldo Akhir CKPNAllowance for impairment losses ending balance

1

2

3

4

3.034

157

157

-

(1.400)

-

1.791

1.282

(1.282)

-

(1.282)

-

-

-

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 43

Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan StandarDalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko(ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran BankIndonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal PedomanPerhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit denganMenggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk risiko kredit denganmenggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umumperhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan olehlembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diaturdalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yangdiakui Bank Indonesia. Penggunaan peringkat dalam perhitunganATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepadaPemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasukdalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi:• Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi

dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasukposisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasardan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai factor pengurangmodal.

• Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihaklawan.

• Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuanganyang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen

Kategori Portofolio yang Menggunakan PeringkatBerdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapakategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagianberdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debiturBank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobotrisiko 100%.

Lembaga Peringkat yang DigunakanBerdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP tanggal30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh BankIndonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia,Fitch, Moody’s dan S&P.Oleh karena seluruh debitur Bank tidakmemenuhi ekternal rating, maka Bank menggunakan rating darilembaga pemeringkat tersebut.

Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibattransaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasurimaupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memilikieksposur risiko kredit.

Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan PendekatanStandarSesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk RisikoKredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakartamengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransikredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknikMRK.

Credit Risk Standard Approach DisclosureIn calculating the Risk-Weighted Assets (RWA) credit risk, the Bankrefers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated 18February 2011 dregarding the Guideline Calculation of Credit RiskWeighted Assets by Using the Standard Approach. RWA for creditrisk using the Basel II Standard Approach, general calculation is basedon the ratings issued by rating agencies acknowledged by BankIndonesia as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No.13/31/DPNP dated 22 December 2011 regarding Agencies and ratingrecognized by Bank Indonesia. The use of ratings in the calculationof credit risk RWA is only used for a type of bill to another StateGovernments, Public Sector Entities, Multilateral Development Banksand International Institutions particular, the Bank and the Corporation.

Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are includedin the calculation of standard credit RWA include:• Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies

in administrative account transactions, but excluding the tradingbook positions that have been calculated in market risk RWA andinclusion that has been taken into account as a factor deductionfrom capital.

• Exposures pose a credit risk due to the failure of the counterparty.• Exposure sales and purchases of financial instruments that could

pose a credit risk as a result of settlement failure

Using Portfolio Category RankingUnder the standardized approach, RWA calculations for somecategories of the portfolio based on external ratings and partly basedon the risk weights. However, since the whole of the debtor Bank JasaJakarta does not have a rating so as to obtain a 100% risk weight.

Institutions RatingBased on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP dated 30October 2009, the rating agency recognized by Bank Indonesia,among others, Valuation, Indonesia Fitch, Moody's Indonesia, Fitch,Moody's and S&P. Because of all Bank’s debtor does not fulfill externalrating, therefore the Bank uses ratings from those rating agencies.

Disclosure of counterparty credit risk (Counterparty Credit Risk)Counterparty credit risk is credit risk arising from transactions withthe counterparty (counterparties) from treasury transactions and non-treasury transactions and in this case the Bank does not have exposureto credit risk.

Application of Credit Risk Mitigation Techniques with StandardApproachIn accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP,dated 18 February 2011, regarding Guidelines for calculation of RWAfor Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakartarecognizes the existence of collateral, warranties, guarantees, orcredit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referredMRK techniques.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201444

Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara IndividualDisclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaims on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortfolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Total

1

2

3

4

5

6

187.965

-

-

-

-

-

187.965

-

-

-

-

-

-

-

31 Desember 2014

NoTagihan BersihNet Receivable

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersihsetelah MRK

Net ReceivableAfter CRM

ATMR setelah MRKRWA After CRM

Nilai MitigasiRisiko Kredit (MRK)

Credit RiskMitigation (CRM)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources

Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untukmenilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yangharus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaanagunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal,serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.

Bank Jasa Jakarta set of policies, procedures and processes to assessand manage the collateral, among others, collateral coverage is tobe met, those who carry out the assessment and inspection of collateral,rules and procedures for both internal and external assessment, aswell as the frequency of assessment based on the type of collateral.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 45

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara IndividuDisclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Tagihan KepadaPemerintahClaims onGovernment/Sovereign

Tagihan KepadaEntitas Sektor PublikClaim on PublicSector Entities

Tagihan KepadaBank PembangunanMultilateraldan LembagaInternasionalClaims on MultilateralDevelopment Banksand InternationalEntities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit BeragunRumah TinggalClaims Secured byResidential Property

Kredit BeragunProperti KomersialClaims Secured byCommercialReal Estate

Kredit Pegawai/PensiunanClaims on PensionLoans

Tagihan KepadaUsaha Mikro, UsahaKecil dan PortofolioRitelClaims on Micro,Small and RetailPortfolio

Tagihan kepadaKorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang TelahJatuh TempoClaims on Past DueExposures

Aset LainnyaOther Assets

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

5.097.967

No

LembagaPemeringkat

Rating Agencies Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating

Tanpa PeringkatUnrated

TotalKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2014

Standard and Poor's

Fitch Rating

Moody's

PT. Fitch RatingsIndonesia

PT ICRA Indonesia

PT Pemeringkat EfekIndonesia

AAA

AAA

Aaa

AAA (idn)

[Idr]AAA

idAAA

AA+ - s.d AA-AA+ - to AA-

AA+ s.d AA-AA+ to AA-

Aa1 s.d Aa3Aa1 to Aa3

AA+(idn)s.d

AA-(idn)

AA+(idn)to

AA-(idn)

[Idr]AA+s.d

[Idr]AA-

[Idr]AA+to

[Idr]AA-

idAA+s.d

idAA-

idAA+to

idAA-

A+ s.d A-A+ to A-

A+ s.d A-A+ to A-

A1 s.d A3A1 to A3

A+(idn)s.d

A-(idn)

A+(idn)to

A-(idn)

[Idr]A+s.d

[Idr]A-

[Idr]A+to

[Idr]A-

idA+s.d

id A-

idA+to

id A-

BBB+ s.d BBB-BBB+ to BBB-

BBB+ s.d BBB-BBB+ to BBB-

Baa1 s.d Baa3Baa1 to Baa3

BBB+(idn)s.d

BB-(idn)

BBB+(idn)to

BBB-(idn)

[Idr]BBB+s.d

[Idr]BBB-

[Idr]BBB+to

[Idr]BBB-

id BBB+s.d

id BBB-

id BBB+to

id BBB-

BB+ s.d BB-BB+ to BB-

BB+ s.d BB-BB+ to BB-

Ba1 s.d Ba3Ba1 to Ba3

BB+(idn)s.d

BB-(idn)

BB+(idn)to

BB-(idn)

[Idr]BB+s.d

[Idr]BB-

[Idr]BB+to

[Idr]BB-

id BB+s.d

id BB-

id BB+to

id BB-

B+ s.d B-B+ to B-

B+ s.d B-B+ to B-

B1 s.d B3B1 to B3

B+(idn)s.d

B-(idn)

B+(idn)to

B-(idn)

[Idr]B+s.d

[Idr]B-

[Idr]B+to

[Idr]B-

id B+s.d

id B-

id B+to

id B-

< B-

< B-

< B3

< B-(idn)

< [Idr]B-

< idB-

A-1

F1+ s.d F1F1+ to F1

P-1

F1+(idn)s.d

F1(idn)

F1+(idn)to

F1(idn)

[Idr]A1+s.d

[Idr]A1

[Idr]A1+to

[Idr]A1

idA1

A-2

F2

P-2

F2(idn)

[Idr]A2+s.d

[Idr]A2

[Idr]A2+to

[Idr]A2

idA2

A-3

F3

P-3

F3(idn)

[Idr]A3+s.d

[Idr] A3

[Idr]A3+to

[Idr] A3

idA3 s.d id A4idA3 to id A4

< A-3

< F3

< P-3

< F3(idn)

< [Idr]A3

< idA4

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

5.097.967

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201446

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually

Eksposur Neraca/ Balance Sheet ExposuresTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposures

Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensipada Transaksi Rekening AdministratifCommitment and Contigencies LiabilitiesExposures on Administrative AccountTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur TRATotal Exposures on Administrative Account

jutaan Rupiah/ million Rupiah

A1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

-

-

-

363.277

-

-

-

-

-

-

-

-

363.277

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

576.318

-

-

-

-

-

-

-

576.318

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

536

-

-

-

-

-

-

-

536

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

796.077

-

-

-

-

796.077

-

-

-

-

-

-

-

13.488

-

-

-

13.488

-

-

-

-

-

575.657

-

-

1.377.151

-

-

-

1.952.808

-

-

-

-

-

64

-

-

67.978

-

-

68.042

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.715

-

-

2.715

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

72.655

201.926

575.657

-

597.058

1.377.151

4.073

-

-

2.828.519

-

-

-

-

-

64

-

10.116

67.978

-

-

78.158

31 Desember 2014

No Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable After Credit Risk Mitigation ATMR

RWABeban Modal

Capital Charge

Kategori PortofolioPortfolio Category

LainnyaOthers0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.486

-

8.075

364.219

550

-

-

377.330

-

-

-

-

-

-

-

580

6.402

-

-

6.982

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 47

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually

Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit RiskTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

jutaan Rupiah/ million Rupiah

C

1

2

3

4

5

6

7

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31 Desember 2014

No Kategori PortofolioPortfolio Category

LainnyaOthers

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable After Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charge

Eksposur Neraca/ Balance Sheet ExposuresTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures

jutaan Rupiah/ million Rupiah

A1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

-

5.097.967

941.487

-

-

363.277

576.854

575.657

-

796.077

1.377.151

2.715

87.419

-

4.720.637

31 Desember 2014

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured byTagihanBersih

NetReceivable

Bagian YangTidak Dijamin

UnsecuredPortion

AgunanCollateral

GaransiGuarantee

AsuransiKreditCredit

Insurance

LainnyaOthers

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.486

-

8.075

364.219

550

-

-

377.330

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201448

Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative AccountTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur Rekening AdministratifTotal Exposures on Administrative Account

Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit RiskTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)

Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal (A + B + C)

Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques

jutaan Rupiah/ million Rupiah

B1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

C

1

2

3

4

5

6

7

-

-

-

-

-

64

-

14.068

74.380

-

-

88.512

-

-

-

-

-

-

-

- 5.186.479

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

-

-

-

-

64

-

13.488

67.978

-

-

81.530

-

-

-

-

-

-

-

- 4.802.167

31 Desember 2014

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured byTagihanBersih

NetReceivable

Bagian YangTidak Dijamin

UnsecuredPortion

AgunanCollateral

GaransiGuarantee

AsuransiKreditCredit

Insurance

LainnyaOthers

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

-

-

-

-

-

-

580

6.402

-

-

6.982

-

-

-

-

-

-

-

- 384.312

Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditTotal Measurement of Credit Risk

jutaan Rupiah/ million Rupiah

31 Desember 2014No Keterangan/ Description

Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk

Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor

1

2

2.963.788

39.014

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 49

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Aset LainnyaOther Assets

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara IndividualCalculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually

Pengungkapan Eksposur Aset di NeracaAsset Disclosure in Balance Sheet

941.487

-

-

363.277

576.854

580.143

-

804.152

1.741.370

3.265

87.419

5.097.967

-

-

-

72.655

201.926

580.143

-

603.114

1.741.370

4.898

-

3.204.106

-

-

-

72.655

201.926

575.657

-

597.058

1.377.151

4.073

57.110

2.885.630

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio Category Tagihan BersihNet Receivable

ATMR Setelah MRKRWA After CRM

ATMR Sebelum MRKRWA Before CRM

Eksposur SekuritisasiBank Jasa Jakarta per 31 Desember 2014 tidak memiliki eksposursekuritisasi asset.Bank Jasa Jakarta tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risikokredit akibat kegagalan setelmen dan sekuritisasi.

Securitization ExposureBank Jasa Jakarta 31 December 2014 did not have exposure to thesecuritization of assets.Bank Jasa Jakarta does not have exposures that give rise to creditrisk as a result of settlement failure and securitization.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201450

Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities

Tagihan Kepada BankClaims on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate

Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates

Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures

Total

jutaan Rupiah/ million Rupiah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifExposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account

-

-

-

-

-

64

-

14.068

74.380

-

88.512

-

-

-

-

-

64

-

10.551

74.380

-

84.995

-

-

-

-

-

64

-

10.116

67.978

-

78.158

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio Category Tagihan BersihNet Receivable

ATMR Setelah MRKRWA After CRM

ATMR Sebelum MRKRWA Before CRM

Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 51

2. Risiko PasarRisiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakanvariabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, danharga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank.Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakansuku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricingdan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berhargayang dipelihara.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikanbahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan sukubunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnisdan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikanintegrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bungadengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risikoBank.

Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerjaTreasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermindi Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga padaPedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasardari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan denganmenggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan KerjaManajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta jugamenerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melaluievaluasi stress testing secara berkala.

2. Market RisksMarket risk is the risk caused by movements in market variables, suchas interest rates, foreign exchange rates and market prices are directlyrelated to the Bank's portfolio. Several factors cause occurs amongothers, market risk of interest rate movements both funds and creditsassociated with the repricing policy and including fluctuations in themarket price on the securities portfolio were maintained.

Board of Commissioners and Board of Directors is responsible forensuring that the risk management of the exchange rate and interestrates in line with the strategic objectives, scale, business characteristicsand risk profile of the exchange rate and interest rate Bank, includingensuring the integration of risk management of exchange rate andinterest rates with other risks that may impact on the Bank's riskposition.

Overall securities portfolio managed by the Treasury unit. Systemsand associated procedures in addition to market risk is reflected inthe Guidelines and Risk Management Policy but also in the OperationsManual and Procedures Treasury. Measurement of market risk offluctuations in interest rates and currency exchange rate performedusing standard methods conducted by the Risk Management Unit(SKMR). In addition, Bank Jasa Jakarta also apply repricing gap tomanage interest rate risk through periodic evaluation of stress testing.

No

1

Pengungkapan Kuantitatif Risiko OperasionalDisclosure of Operational Risk Quantitative

Pendekatan Yang DigunakanApproach Used

31 Desember 2014

jutaan Rupiah/ million Rupiah

188.311 28.247 353.083

188.311 28.247 353.083

Pendekatan Indikator DasarBasic Indicator Approach

Total

Pendapatan Bruto(Rata-rata 3 tahun terakhir) Beban Modal ATMR

Capital Charge RWAGross Income(Average last 3 years)

Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode StandarMarket Risk Disclosure Using Standardized Approach

jutaan Rupiah/ million Rupiah

Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Riska. Risiko Spesifik/ Specific Riskb. Risiko Umum/ General Risk

Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk

Risiko Ekuitas/ Equity Risk

Risiko Komoditas/ Commodity Risk

Risiko Option/ Option Risk

Total

1

2

3

4

5

6.001-

6.001

-

-

-

-

6.001

75.012-

75.012

-

-

-

-

75.012

No Jenis RisikoRisk Type

31 Desember 2014

Beban Modal ATMRCapital Charge RWA

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201452

3. Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupandan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhioperasional Bank.

Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemenrisiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas danprofil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenisdan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.

Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan,antara lain:• Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit

kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yangdilakukan.

• Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh SatuanKerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic IndicatorApproach dan proses self assessment profil risiko.

• Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan systemdan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.

Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untukmenekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposurrisiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikanproses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan riskawareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selaintelah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP)tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.

4. Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibatketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempodari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitastinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisikeuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan,likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kreditkepada debitur.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikanbahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengantujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditasBank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risikolikuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak padaposisi likuiditas Bank.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri danSatuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadappengelolaan risiko likuititas ini. Sistem dan prosedur terkait denganrisiko likuiditas antara lain tercermin dalam kebijakan dan pedomanmanajemen risiko, PODP Treasuri, dan lainnya.

Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primaryreserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secarakualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapanmanajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukandengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator danketentuan internal.

3. Operational RiskOperational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/ orfailed internal processes, human error, system failure or externalfactors affecting the operations of the Bank.

Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring adequaterisk management in accordance with the characteristics, complexityand risk profile of Bank Jasa Jakarta, as well as a good understandingof the type and level of risk inherent in the Bank's business activities.Operational risk management is done through several steps, amongothers:• Risk Identification, the process is performed by each unit of work

associated with a potential risk in every activity undertaken.• Measurement and monitoring, the process is carried out by the

Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach andthe process of self assessment risk profile.

• Control, this process is done through improvement of systemsand procedures related to operational activities.

Operational risk management is performed aiming to reduce lossesdue to operational risk, operational risk exposures understanding inachieving the targets in the work unit, internal process improvementson an ongoing basis and to improve risk awareness. Additionally, inan effort to mitigate operational risk, in addition to systems andprocedures have been prepared Business Continuity Plan (BCP) butalso be tested periodically the implementation of the BCP.

4. Liquidity RiskLiquidity risk is the potential loss arising from the inability of the Bankto meet maturing liabilities from sources of financing cash flows and/or of high-quality liquid assets that can be pledged, without disruptingthe activities and financial condition of the Bank. The Bank's liquidityis affected by the funding structure, asset liquidity, liabilities to thecounterparty and credit commitments to borrowers.

Board of Commissioners and Board of Directors is responsible forensuring that the application of liquidity risk management in accordancewith the strategic objectives, scale, characteristics of the businessand the Bank's liquidity risk profile, including ensuring integration ofliquidity risk management application with other risks that may impactthe Bank's liquidity position.

Liquidity risk management performed by the unit treasury and RiskManagement Unit monitors the risk management of this likuititas.Systems and procedures related to liquidity risk as reflected in thepolicies and guidelines for risk management, PODP Treasury.Liquidity risk is measured through various indicators, among others,primary reserve, secondary reserve and the loan to deposit ratio andqualitatively done through an assessment of the quality of riskmanagement of liquidity. Liquidity risk control is done by setting limitswhich refers to the regulator and internal regulations.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 53

Pengungkapan Profil Maturitas RupiahDisclosure of Rupiah Maturity Profile

jutaan Rupiah/ million Rupiah

NERACABALANCE SHEETAsetAssetsKasCash

Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement to Bank Indonesia

Penempatan pada bank lainInterbank placement

Surat BerhargaSecurities

Kredit yang diberikanLoan to customer

Tagihan lainnyaOther assets

Lain-lainOther

Total AsetTotal Assets

KewajibanLiabilities

Dana Pihak KetigaDeposits of non bank customers

Kewajiban pada Bank IndonesiaDeposits of Bank Indonesia

Kewajiban pada bank lainDeposits of banks

Surat Berharga yang DiterbitkanDebt securities issued

Pinjaman yang DiterimaBorrowings

Kewajiban lainnyaOther liabilities

Lain-lainOther

Total KewajibanTotal Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference of Asset and Liabilities

I

A

1

2

3

4

5

6

7

B

1

2

3

4

5

6

7

30.337

436.944

363.277

316.579

3.689.916

187.964

40.427

5.065.444

4.127.299

-

70.458

-

-

-

30.084

4.227.841

837.603

30.337

427.007

363.277

-

62.107

176.198

38.409

1.097.335

3.321.164

-

70.458

-

-

-

30.084

3.421.706

(2.324.371)

-

9.937

-

-

112.117

11.766

-

133.820

738.502

-

-

-

-

-

-

738.502

(604.682)

-

-

-

-

218.643

-

-

218.643

67.523

-

-

-

-

-

-

67.523

151.120

-

-

-

80.255

656.687

-

-

736.942

89

-

-

-

-

-

-

89

736.853

-

-

-

236.324

2.640.362

-

2.018

2.878.704

21

-

-

-

-

-

-

21

2.878.683

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio CategoryJatuh Tempo/ Maturity

SaldoBalance < 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan

< 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201454

Pengungkapan Profil Maturitas RupiahDisclosure of Rupiah Maturity Profile

31 Desember 2014No Kategori Portofolio

Portfolio CategoryJatuh Tempo/ Maturity

SaldoBalance < 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan

< 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months

jutaan Rupiah/ million Rupiah

REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTTagihan Rekening AdministratifAdministrative account receivableKomitmenCommitment

KontijensiContigency

Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Administrative Account Receivable

Kewajiban Rekening AdministratifAdministrative Account Payable

KomitmenCommitment

KontijensiContigency

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Administrative Account Payable

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalamRekening AdministratifDifference of Administrative AccountReceivable and Payable

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih KumulatifCummulative Difference

II

A

1

2

B

1

2

430.116

-

430.116

-

4.979

4.979

425.137

1.262.740

-

32.155

-

32.155

-

2.668

2.668

29.487

(2.294.884)

(2.294.884)

68.477

-

68.477

-

634

634

67.843

(536.839)

(2.831.723)

87.431

-

87.431

-

305

305

87.126

238.246

(2.593.477)

242.053

-

242.053

-

1.372

1.372

240.681

977.534

(1.615.943)

-

-

-

-

-

-

-

2.878.683

1.262.740

5. Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahanaspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidakdipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidaksempurna.

Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi,Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) dikantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankankegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerjaHukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untukmengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalammelaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikanketentuan hukum yang berlaku.

Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajianterhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank.Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya.

5. Legal RiskLegal risk is the risk arising from the weakness of the judicial aspect,the lawsuits, the absence of legislation that support, or the weaknessof non-compliance with the terms of the engagement as legitimateand binding contract of collateral that are not perfect.

In order to control the legal risks that may occur, Bank Jasa Jakartahas formed a working unit of Law (Legal) at the headquarters of BankJasa Jakarta to support the running of banking activities and mitigatethe legal risks. Legal work units (Legal) have a duty and responsibilityto safeguard the legal intere sts of Bank Jasa Jakarta in carrying outbanking activities with regard to the provisions of applicable law.

In the management of legal risk, the Bank constantly reviewing legaldocuments and identify weaknesses that could lead to legal issuesfor the Bank. In addition, the Bank continues to comply with anyregulations and laws that apply in conducting any business activities.Legal risk management process is done through assessment/

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 55

Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru ataupenambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu,unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrakdan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.

6. Risiko StratejikRisiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahandi lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasioleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.

Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko stratejik yangmungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik sebagaimanatercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh DewanKomisaris.

Pengelolaan risiko stratejik dibawah pengawasan aktif PresidenDirektur dan telah dirumuskan strategi dan anggaran jangka pendekdan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuanganyang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuangdalam corporate plan dan business plan.

Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencanabisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan targetdengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.

7. Risiko KepatuhanRisiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidakmematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangandan ketentuan intern.

Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengandibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembaliaspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yangmencurigakan atau yang tidak wajar.

Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan KerjaKepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupaaktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhanterkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikankesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventifmelalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlahtertentu, review kegiatan usaha bank, dll.

8. Risiko ReputasiRisiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan,prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dankeyakinan dari stakeholders.

Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasiyang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menanganisetiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang danmenyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.

assessment in the form of juridical studies on new products andactivities or adding / changing features new products and activities.In addition, legal units conducting reviews of the contracts andagreements between the Bank and other parties.

6. Strategic RiskStrategic risk is the potential loss caused by changes in the externalenvironment that can not be accommodated or anticipated by theBank with the existing strategy and policy.

In an effort to control potential strategic risk that may occur, the Boardof Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank'sBusiness Plan which has been approved by the Board ofCommissioners.

In a strategic risk management under the active supervision of thePresident Director and Bank Jasa Jakarta has tried to formulate astrategy and short and long-term budget, taking into account thevarious financial scenarios that may occur at a later date as statedin the corporate plan and business plan.

Mechanisms to measure progress of the business plan set out bycomparing the target with the realization of the business on a monthly,quarterly and semi-annually.

7. Compliance RiskCompliance risk is the potential loss caused banks do not complywith or implement legislation and internal rules.

In compliance risk management, Bank Compliance Director, assistedby the Compliance Unit, regularly reviewing compliance aspects ofthe Bank, including suspicious transactions or unusual.

In the framework of the effectiveness of the implementation of thecompliance function, Compliance Unit perform compliance riskmanagement process in the form of activities include the provision ofopinions/ analysis of compliance associated with the development ofpolicies and procedures to ensure compliance with applicableregulations, review prevention through assessment of compliancewith the loan application in the amount of particular, review the businessof banks, etc.

8. Reputation RiskReputation risk is the risk that due to policies, procedures, and actionsthat may damage the Bank's trust and confidence of stakeholders.In the management of reputation risk, the Bank in addition to maintaininggood communication within the scope of internal and external, butalso deal with any complaint immediately by an authorized parts andproviding appropriate solutions to improve quality of service.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201456

Teknologi Sistem InformasiInformation Systems Technology

Reliable information technology infrastructure is a major prerequisiteto support the rapid increase in the volume of customer transactions.To that end, the Bank Jasa Jakarta continually improve the ITinfrastructure in order to keep pace with the evolving needs ofcustomers. Network capacity and hardware that support the corebanking system, to be increased in support of sustainable businessdevelopment.

Bank Jasa Jakarta has been implementing redundant communicationsystems with a capacity sufficient to maintain the availability andreliability of the banking network. Network redundancy is an importantaspect of information technology systems Bank Jasa Jakarta to operatea network infrastructure that is reliable and performs in real-time.Network redundancy is expected to mitigate the failure of the systemand allows recovery on a network automatically without causingdamage to equipment or loss of data system disorders.

The Bank will continue to complement the information technologyinfrastructure in terms of system, network, data center, and variousother aspects. Such a move is important as part of efforts to improvesustainability, security, reliability and scalability of the Bank’s informationtechnology systems. Maintain and enhance the overall banking systemwill remain the focus of the Bank. The next phase, evaluation andfurther improvements to the information technology architecture willsupport the Bank's business strategy as a bank that prioritizes customerrelations and improvement of service quality, both in banking activitiesand lending transactions.

Information Technology strategic target in the future is expected toconnect the information technology dynamically according to businessneeds based on adequate quality standards. Some steps of thestrategy include:• Increased capacity and capability of IT systems and IT infrastructure

to support optimal service to customers, among others throughthe development of programs / banking application for smoothoperation.

• Increased productivity and operational capabilities, inter alia byimproving the competence and skills of TSI human resources,improved coordination with the TSI Vendor associated with problemsolving and new provisions, etc.

• Completion of governance, policies and procedures, for smoothoperation.

• Automation and efficiency of the preparation of reporting byleveraging existing MIS program optimally.

• Architecture evaluation and development of information technologyin accordance with the scale and complexity of the Bank, includingthe evaluation of core banking system.

Infrastruktur teknologi informasi yang andal adalah prasyarat utamauntuk mendukung pesatnya peningkatan volume transaksi nasabah.Untuk itu, Bank Jasa Jakarta senantiasa meningkatkan infrastrukturTeknologi Informasi guna mengimbangi kebutuhan nasabah yangterus berkembang. Kapasitas jaringan dan perangkat keras yangmendukung proses sistem perbankan inti, terus ditingkatkan dalammendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

Bank Jasa Jakarta selama ini telah menerapkan sistem komunikasiredundant berkapasitas cukup untuk menjaga ketersediaan dankeandalan jaringan perbankan. Redundansi jaringan merupakan aspekpenting dari sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta untukmengoperasikan jaringan infrastruktur yang andal dan berkinerjasecara real-time. Redundansi jaringan diharapkan dapat memitigasikegagalan sistem dan memungkinkan pemulihan jaringan secaraotomatis atas suatu kerusakan peralatan tanpa menyebabkan gangguansistem atau kehilangan data.

Bank akan terus melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalamhal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkahtersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkankelangsungan, keamanan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologiinformasi Bank. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksiperbankan secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank. Tahapberikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitekturteknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank sebagaibank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatankualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksimaupun penyaluran kredit.

Sasaran strategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datangdiharapkan dapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamissesuai dengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yangmemadai. Beberapa langkah strategi tersebut antara lain:• Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem TI serta infrastruktur

TI untuk mendukung layanan yang optimal kepada nasabah,antara lain melalui pengembangan program/ aplikasi perbankanuntuk kelancaran operasional.

• Peningkatan produktivitas dan kapabilitas operasional, antara lainmelalui peningkatan kompetensi dan ketrampilan SDM TSI,peningkatan koordinasi dengan Vendor TSI terkait dengan problemsolving dan ketentuan baru, dll.

• Penyempurnaan tata kelola, kebijakan dan prosedur, untukkelancaran operasi.

• Otomasi dan efisiensi penyusunan pelaporan dengan memanfaatkanprogram MIS yang ada secara optimal.

• Evaluasi dan pengembangan Arsitektur Teknologi Informasi sesuaidengan skala dan kompleksitas usaha Bank, termasuk evaluasicore banking system.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 57

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek pentingdalam mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung strategibisnis Bank Jasa Jakarta. Untuk itu, Bank senantiasa berupaya dalammeningkatkan kapabilitas dan kemampuan sumber daya manusia.Bank kedepan secara sistematis akan mencanangkan program-program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisikuantitas maupun kualitas. Unit Kerja SDM bertanggung jawab terhadapperencanaan, rekrutmen, pembinaan, pengembangan SDM, termasuknamun tidak terbatas pada pengelolaan penggajian (payroll), evaluasidan penetapan career path, performance appraisal, dll. Dengandemikian, program pengembangan SDM diharapkan dapatdilaksanakan secara berkesinambungan yang bertujuan agar terciptaSDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akanmemberikan nilai tambah sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.

Sesuai dengan Corporate Plan Bank, upaya pengembangan SDMkedepan yang senantiasa dilakukan adalah transformasi budaya diberbagai aspek, berupa:a. Aspek KepemimpinanMelalui pengembangan kemampuan kepemimpinan dan peran/ fungsisupervisor.

b. Aspek ManajemenMelalui pengembangan kemampuan dan ketrampilan, menjaga tingkatkinerja yang tinggi dan meningkatkan produktivitas dan inovasi.

c. Aspek KomunikasiMelalui peningkatan sosialisasi kebijakan, strategi, system dan proseduryang telah ditetapkan ke seluruh karyawan agar mempunyai kesamaanpersepsi dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

d. Aspek InovasiMelalui pengembangan kemampuan untuk berinovasi dan meresponsecara cepat terhadap kebutuhan nasabah.

Bank Jasa Jakarta menyelenggarakan berbagai program pelatihandan pengembangan yang dirancang untuk membekali karyawandengan keahlian yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayananyang optimal kepada nasabah serta membangun budaya kerja sesuaidengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Bank Jasa Jakarta.Melalui kombinasi program in-house dan eksternal, pengembanganSDM difokuskan pada program pelatihan operasional perbankan,layanan nasabah, kredit dan pemasaran, pengendalian internal danmanajemen risiko. Program tersebut disusun sejalan dengan arahanstrategis Bank. Melalui program-program pelatihan yang komprehensif,Bank Jasa Jakarta bertekad untuk terus mengembangkan SumberDaya Manusia yang dimilikinya dalam mewujudkan visinya sebagaiBank yang andal dan terpercaya.

Qualified human resources is an important aspect in maintaining acompetitive advantage and support the Bank Jasa Jakarta's businessstrategy. To that end, the Bank strives to improve the capability andcapacity of human resources. Bank ahead will systematically launchedprograms to improve the Human Resources (HR), both in terms ofquantity and quality. HR Work Unit is responsible for the planning,recruitment, development, human resource development, includingbut not limited to the management of payroll (payroll), evaluation anddetermination of career path, performance appraisal, etc. Thus, humanresources development program is expected to be implemented onan ongoing basis that aim to create quality human resources andreliable in all aspects so that it will provide added value as a measureof business success.

In accordance with the Bank's Corporate Plan, the efforts of humanresource development of the future are always made is a culturaltransformation in various aspects, such as:a. Aspects of LeadershipThrough the development of leadership skills and role / functionsupervisor.

b. Management AspectsThrough the development of capabilities and skills, maintain highlevels of performance and increase productivity and innovation.

c. Aspect CommunicationsThrough increased socialization of policies, strategies, systems andprocedures have been established to all employees in order to havea common perception and action in order to achieve company goals.

d. Aspects of InnovationThrough the development of the ability to innovate and respond quicklyto customers' needs.

Bank Jasa Jakarta organizes various training and developmentprograms are designed to equip employees with the skills requiredin order to provide optimal service to customers and to build a cultureof work in accordance with the values that grow and thrive in BankJasa Jakarta. Through a combination of in-house programs andexternal, human resource development program focused on trainingprograms in banking operations, customer service, credit and marketing,internal control and risk management. Such programs are preparedin line with the strategic direction of the Bank. Through trainingprograms are comprehensive, Bank Jasa Jakarta are determined tocontinue to develop its human resources in realizing its vision as theBank is reliable and trustworthy.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201458

Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources

Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition

KomisarisDireksiDivisi

SupervisorStaffTotal

---63945

---

212243

--4

186

28

25---7

254

4567

123

CommissionersDirectorsDivisions

SupervisorsStaffsTotal

SertifikasiManajemen Resiko

Risk Management CertificationLevel 1 Level 2 Level 3 Executive Total

Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition

Jenjang JabatanDireksiManajerSupervisorStaffJumlahJenjang PendidikanPasca SarjanaSarjanaAkademiSLTASLTP dan Lain-lainJumlahKelompok Usias/d 30 tahun31 s/d 40 tahun41 s/d 50 tahun50 tahun ke atasJumlah

43713

263317

1110143

15012

317

901247726

317

1,74 %11,46 %4,86 %

81,94 %100,00 %

3,13 %32,99 %12,50 %47,57 %3,82 %

100,00 %

23,61 %42,36 %22,92 %11,11 %

100,00 %

Rank TitleDirectorManagerSupervisorStaffTotalEducation LevelPost GraduateGraduateDiplomaHigh SchoolElementary and othersTotalAge Groupup to 30 years31 - 40 years old41 - 50 years oldover 50 yearsTotal

Keterangan Jumlah/ Amount

2013 2014

% Jumlah/ Amount %

Description

1,26 %11,67 %4,10 %

82,97 %100,00 %

3,47 %31,86 %13,56 %47,32 %3,79 %

100,00 %

28,39 %39,12 %24,29 %8,20 %

100,00 %

53314

236288

99536

13711

288

681226632

288

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabatyang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemenrisiko. Per 31 Desember 2014, pengurus bank dan pejabat yang telahmengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:

In accordance with applicable regulations, Bank’ Management andrelated officers have obligation to obtain certification of risk management.As of 31 December 2014, the management and related officers whohave attended risk management certification program as follows :

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 59

Indonesia's economic growth in 2015 is predicted to reach 5,4 – 5,8%,with inflation predicted to be at a higher level related to the impact ofrising prices of fuel oil (BBM) and electricity tariffs. Meanwhile, BankIndonesia benchmark interest rate will follow monetary control policyand enable to adjust in response to the Fed's interest rate policy. Asis well known that during this quantitative easing has made hugeamounts of liquidity flows into the developing countries and encouragetheir economic growth. But with the US economy is improving, thenthe interest rate hikes the Fed will stop or reverse the direction of flowof liquidity returning to their country of origin.

Consider the overall constellation of global and domestic economyare still full of challenges, Bank Jasa Jakarta future policy will remainfocused on efforts to achieve sustainable growth. Bank Jasa Jakartahas a positive confidence to move forward with a better hope, throughsetting targets and exploit the potential of the banking and businessopportunities that exist to achieve the best performance, with baseson four main perspectives, namely:• Financial Perspective

- Increase the value of the company (company value) to theachievement of sustained performance (sustainable growth).

- Maintaining the level of profitability of the Bank.- Keeping Assets Quality (NPL) is low.- Increase fee-based income.

• Customer Perspective- Increase lending in the retail sector through product KMK,

car loan, mortgage, investment credit, etc.- Increase funding to support lending to the maintenance of

good liquidity and stable.- Improving the quality of service to customers.

• Internal Business Process Perspective- Improving the implementation of Good Corporate Governance

(GCG)- Improving policies, systems and procedures in accordance

with the principles of prudence and risk management as wellas simultaneously for improved efficiency, effectiveness andproductivity.

• Development Perspective- Improve innovation and productivity of employees through

training, education, workshops, workshops and other patternsof human resource development.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 diprediksi akanmencapai 5,4 – 5,8% dengan inflasi yang diprediksikan berada ditingkat yang lebih tinggi terkait dampak kenaikan harga Bahan BakarMinyak (BBM) dan tariff listrik. Sementara itu, suku bunga acuan BankIndonesia akan mengikuti kebijakan pengendalian moneter dankemungkinan akan menyesuaikan sebagai respon juga atas kebijakansuku bunga the Fed. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwaselama ini quantitative easing telah membuat aliran likuiditas dalamjumlah besar masuk ke Negara-negara berkembang dan mendorongpertumbuhan ekonomi mereka. Namun dengan kondisi ekonomiAmerika Serikat yang membaik, maka kenaikan suku bunga the Fedakan menghentikan atau membalik arah aliran likuiditas kembali keNegara asalnya.

Mempertimbangkan keseluruhan konstelasi ekonomi global dandomestik yang masih penuh tantangan tersebut, kebijakan Bank JasaJakarta kedepan akan tetap fokus pada upaya-upaya untukmewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank Jasa Jakartamemiliki keyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan harapanyang lebih baik, melalui penetapan target dan memanfaatkan potensidan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerjaterbaik, dengan mendasarkan pada 4 perspektif utama, yaitu:• Perspektif Keuangan

- Meningkatkan nilai perusahaan (company value) denganpencapaian kinerja yang berkelanjutan (sustainable growth).

- Mempertahankan tingkat profitabilitas Bank.- Menjaga Kualitas Aktiva Produktif (NPL) yang rendah.- Meningkatkan fee based income.

• Perspektif Nasabah- Meningkatkan penyaluran kredit di sektor ritel melalui produk

KMK, KPM, KPR, Kredit Investasi, dll.- Meningkatkan penghimpunan dana untuk mendukung

penyaluran kredit dengan pemeliharaan tingkat likuiditas yangbaik dan stabil.

- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.• Perspektif Proses Bisnis Internal

- Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG)- Menyempurnakan kebijakan, system dan prosedur sesuai

dengan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risikoserta sekaligus untuk peningkatan efisiensi, efektifitas danproduktivitas.

• Perspektif Pengembangan- Meningkatkan inovasi dan produktivitas karyawan melalui

proses pelatihan, pendidikan, workshop, lokakarya dan polapengembangan SDM lainnya.

Rencana StrategisStrategic Plan

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201460

26 April 2014 - Perayaan Ulang Tahun ke 30 Bank Jasa Jakarta dengan nasabah26 April 2014 - Bank Jasa Jakarta 30th anniversary celebration with customers

Peristiwa PentingSignificant Events

18 Juli 2014Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa TitaniumTrophy Infobank Awards 2014 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama17 tahun berturut-turut.

18 July 2014Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2014 from InfobankMagazine on the achievement of "Very Good" performance for 17 consecutive years.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 61

2 September 2014Bank Jasa Jakarta menerima “10 Years Loyalty Award” dari PT Rintis Sejahtera ataskerjasama yang telah berjalan dengan sangat baik selama lebih dari 10 tahun, terkaitdengan pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

2 September 2014Bank Jasa Jakarta received “10 Years Loyalty Award” from PT Rintis Sejahtera for10 years of excellent cooperation in Automated Teller Machine (ATM) service.

24 September 2014Bank Jasa Jakarta menerima Banking Efficiency Award 2014 dengan performa efisienuntuk kategori Bank Non Devisa.

24 September 2014Bank Jasa Jakarta received Banking Efficiency Award 2014 for efficient performancefor the category Non-Foreign Exchange Commercial Bank.

17 Oktober 2014Bank Jasa Jakarta menerima Indonesia Banking Award 2014 untuk kategori BUKU 1yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group dan Indonesia Banking School

17 October 2014Bank Jasa Jakarta received Indonesia Banking Award 2014 for the category BUKU1 which held by Tempo Media Group and Indonesia Banking School

8 Desember 2014Diadakan Bank Jasa Jakarta dan Hino Customer Gathering Night yang terselenggaraatas kerjasama PT Bypassindo Jayaindah dengan Bank Jasa Jakarta.

8 December 2014Bank Jasa Jakarta and Hino Customer Gathering Night was held in cooperation withPT Jayaindah Bypassindo and Bank Jasa Jakarta.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201462

Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lainyang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank JasaJakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksidengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Direksi/ Board of Directors

This annual report together with the financial statements and relatedinformation, is the responsibility of the management of PT Bank JasaJakarta and has been approved by the Board of Commissioners andBoard of Directors to affix their respective signatures below:

Iskandar WidyadiPresiden Komisaris

President Commissioner

Mintolo HardiyantoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Handrie WirawanPresiden DirekturPresident Director

Emanuela TanubrataWakil Presiden Direktur IVice President Director I

LisawatiWakil Presiden Direktur IIVice President Director II

SurosoDirektur KepatuhanCompliance Director

Tanggung Jawab Laporan TahunanResponsibility of the Annual Report

Krisna ChandraDirektur OperasionalOperational Director

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 63

ISKANDAR WIDYADIPresiden Komisaris/ President Commissioner

Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984.Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabatsebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidangperbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT BankInternational Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alihkepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya dirubah namanya menjadiPT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PTBank Jasa Jakarta.

An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Startedhis career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin.Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was aCommissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT BankInternasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changedits name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta.

MINTOLO HARDIYANTO, SEKomisaris Independen/ Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 70 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris IndependenBank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari UniversitasMahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga danpendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikandan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Seniordi Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono &Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta.

An Indonesian national, 70 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissionerof PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati Universityin Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (BusinessAdministration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and variousdomestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 untilretired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank SupervisionAffairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank JasaJakarta in October 2001.

Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201464

Profil DireksiProfile of Board of Directors

HANDRIE WIRAWANPresiden Direktur/ President Director

Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejaktahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabungdengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984.

An Indonesian national, 63 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Startedhis career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.

EMANUELA TANUBRATA, SHWakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I

Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakartasejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta.Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi danjabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, GeneralManager dan Direktur Kredit.

An Indonesian national, 50 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004.Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank JasaJakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, startingfrom Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 65

LISAWATI, SE, MBA, MMWakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II

Warga Negara Indonesia, 61 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejakawal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan MagisterManajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karirdibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun1975-1981 menjabat sebagai Kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagaiKuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampaidengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagaijabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, WakilBendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat iniJakarta sejak awal tahun 2009.

An Indonesian national, 61 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009.Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Financeand attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Startedher career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975

to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directorsof PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she hasheld various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice SecretaryGeneral II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009.

KRISNA CHANDRA, SE, MMDirektur/ Director

Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperolehgelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawalikarir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT JayaFuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager.Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabatsebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulaitahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta.

An Indonesian national, 52 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Direcror. Obtained the Bachelor degree at theIndonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta.Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji LeasingPratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued hiscareer in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Becamea Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining BankJasa Jakarta in 2006.

SUROSO, SE, SH, MAkDirektur Kepatuhan/ Compliance irector

Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejaktahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, KepalaBagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga DirekturKepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta.

An Indonesian national, 46 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta sinceApril 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career atBank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor,Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary thenCompliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta.

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201466

BUDI WIDYADIWarga Negara Indonesia, 38 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejaktahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dantahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan.

An Indonesian national, 38 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. Hestarted his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head ofCredit.

AHMAD AMPERAWarga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009.Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro& Rekan. Berga-bung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi danjabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional.

An Indonesian national, 53 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He beganhis career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his careerin public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-OperationDivision.

IRWANI ANJARMULYAWarga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulaikarirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dariAccount Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkankarir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hinggaAsisten Direksi Kredit& Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources.

An Indonesian national, 51 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his careerat Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, MarketingCoordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi asHead of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then AssistantDirectors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.

LIE NJOEK LANWarga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawalikarirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama UpayaSakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 denganmenduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga CorporateSecretary.

An Indonesian national, 47 years old, served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterdher career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as CorporateSecretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held variouspositions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.

Kepala DivisiDivision Heads

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 67

Struktur OrganisasiOrganization Structure

KOM

ITE

PEM

ANTA

U RE

SIKO

KOM

ITE

NOM

INAS

I & R

EMUN

ERAS

I

KOM

ITE

AUDI

T

WAK

IL P

RESI

DEN

DIRE

KTUR

I

DIVI

SI O

PERA

SION

AL &

UMUM

DIVI

SI M

ARKE

TING

&TR

EASU

RIDI

VISI

KRE

DIT

SATU

AN K

ERJA

KEPA

TUHA

NSA

TUAN

KER

JAM

ANAJ

EMEN

RIS

IKO

SKAI

BIRO

DIR

EKSI

DIRE

KTUR

DIRE

KTUR

PRES

IDEN

DIR

EKTU

R

RAPA

T UM

UMPE

MEG

ANG

SAH

AM

DEW

AN K

OM

ISAR

IS

KOM

ITE

EKSE

KUTI

FW

AKIL

PRE

SIDE

NDI

REKT

UR II

BAG

IAN

SISD

UR &

LITB

ANG

BAG

IAN

APU

PPT

BAG

IAN

ACCO

UNTI

NGNO

N O

PERA

SIO

NAL

BAG

IAN

INTE

RNAL

CONT

ROL

BAG

IAN

TSI

BAGI

AN O

PERA

SION

AL

BAGI

AN A

DMIN

ISTR

ASI

KANT

OR

CABA

NGPE

MBA

NTU/

KAS

BAG

IAN

MAR

KETI

NG

BAG

IAN

TREA

SURI

BAG

IAN

UMUM

&PE

RSO

NALI

A

BAGI

AN P

ENYE

LESA

IAN

TRAN

SAKS

I

BAG

IAN

APRA

ISAL

BAG

IAN

REM

EDIA

L

BAG

IAN

ANAL

ISA

KRED

IT

BAG

IAN

HUKU

M

BAG

IAN

MIS

&IM

PAIR

MEN

T

BAG

IAN

DOKU

MEN

KRED

ITBA

GIA

N PE

NGEM

B.SD

M

Gar

is Ko

mun

ikasi/

pen

yam

paia

n la

pora

n

Gar

is pe

rtang

gung

jawa

ban

Cata

tan

:

SK/0

25/D

IRO

P/IV

/201

4 16

Apr

il 201

4

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201468

Tim ManajemenManagement Team

Kepala Divisi Marketing & Treasuri Head of Marketing & Treasury Division Budi WidyadiKepala Divisi Kredit Head of Credit Division Irwani AnjarmulyaKepala Divisi Operasional & Umum Head of Operation & General Affairs Division Ahmad Ampera Kepala Biro Direksi Corporate Secretary Lie Njoek Lan

Koordinator Wilayah Regional Managers Flaviana SuryaniIwan KurniaLinggawaty Widjaja

Kepala Bagian Treasuri Head of Treasury Department Mimi SuwandiKepala Bagian Hukum Head of Legal Department Lim Ai SiangKepala Bagian Administrasi Head of Administration Department DorinaKepala Bagian Operasional Head of Operation Department Anna Djuwita TanzilKepala Bagian Penyelesaian Transaksi Head of Transaction Settlement Department Honny LilikKepala Bagian Umum dan Personalia Head of General Affairs & HR Department Suryati TanKepala Bagian TSI Head of IT Department William SaputraKepala Satuan Kerja Audit Intern Head of Audit Intern Task Force Paulus SudirmanKepala Satuan Kerja Kepatuhan Head of ComplianceTask Force Andriana SusantoKepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Head of Risk Management Task Force Suryadi Karnadi

Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers

Mangga Dua : Bobby Indra Gunawan Kebon Jeruk : Emily PatriciaTanah Abang : Helda Farida Matraman : Arief Setia BudiKelapa Gading : Hendryanto Tanuwidjaja Muara Karang : Jan Singgih PutraFatmawati : Teuku Surya Djajasyah Bumi Serpong Damai : Linggawaty WidjajaGajah Mada : Franky Yusman Cimone : Sadeli SetiawanGlodok Plaza : Efendi Djon

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2014 69

Jaringan Unit KerjaNetwork Unit

Jl. Tiang Bendera III No. 26-32Jakarta 11230Phone : (021) 6902611Fax : (021) 6902619 & 6902031Email : [email protected] : www.bjj.co.id

KCP Mangga DuaKomplek Pertokoan Mangga DuaBlok C4 No. 2Jakarta 14430Phone : 021 - 6011401Fax : 021 - 6120335

KCP Tanah AbangPertokoan Tanah Abang BukitBlok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36Jakarta 10250Phone : 021 - 3156608Fax : 021 - 3156925

KCP Kelapa GadingJl. Raya Boulevard BaratBlok LC7 No. 46Kelapa Gading BaratJakarta 14240Phone : 021 - 4529050Fax : 021 - 4529459

Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points

KCP FatmawatiPertokoan Duta MasBlok A1 No. 6Jl. RS. Fatmawati No. 39Jakarta 12150Phone : 021 - 7210560Fax : 021 - 7210562

KCP Gajah MadaJl. Gajah Mada No. 27E-FJakarta 11140Phone : 021 - 6332668Fax : 021 - 6332659

KCP Glodok PlazaPertokoan Glodok PlazaBlok H No. 37-38Jakarta 11180Phone : 021 - 6280202Fax : 021 - 6280203

Kantor Pusat/ Head Office

ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201470

KCP Kebon JerukKomplek Sastra Graha No. 6Jl. Raya Perjuangan Kav. 21Jakarta 11530Phone : 021 - 5329511Fax : 021 - 5329512

KCP MatramanKomp. Mitra MatramanBlok A1 No. 11-12Jl. Matraman Raya No. 148Jakarta 13140Phone : 021 - 85918033Fax : 021 - 85918032

KCP Muara KarangMuara Karang RayaNo. 8 Blok CC 5 SJakarta 14450Phone : 021 - 6626677Fax : 021 - 6626611

Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiriAll office operates in its own building

Kantor Kas RS. Gading PluitJl. Boulevard Timur RayaKelapa GadingJakarta 14250Phone : 021 - 45866450Fax : 021 - 45866448

Kantor Kas Bandara Benda PermaiKomp. Pergudangan Bandara Benda PermaiJl. Raya Perancis No. 68Benda, TangerangPhone : 021 - 55911178Fax : 021 - 55911176

Kantor Kas SentulLobby Gedung SICCJl. Jend. SudirmanSentul City, BogorPhone : 021 - 87950628Fax : 021 - 87950726

KCP BSDRuko Golden BoulevardBlok B No. 1 & 2Jl. Pahlawan SeribuTangerang 15322Phone : 021 - 5376999Fax : 021 - 53151899

KCP CimoneJl. Raya Merdeka No. 53 & 55Cimone, TangerangPhone : 021 - 55770145Fax : 021 - 55770143