1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    1/73

    i

    PROYEK AKHIR

    RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASA

    PADA MESIN PEMARUT KELAPA

    MENGGUNAKAN METODE KONTROL LOGIKA FUZZY 

    Oleh :

    Amien Raharja

    NRP. 1310.121.031

    Dosen Pembimbing :

    Ainur Rofiq Nansur, ST, MT

    NIP. 19640713198903.1.005

    Syechu Dwitya Nugraha, S.ST, MT

    NIP. 19890508201504.1.001

    PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

    2016

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    2/73

    i

    PROYEK AKHIR

    RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASA

    PADA MESIN PEMARUT KELAPA

    MENGGUNAKAN METODE KONTROL LOGIKA

    FUZZY

    Oleh :

    Amien Raharja

    NRP. 1310.121.031

    Dosen Pembimbing :

    Ainur Rofiq Nansur, ST, MT

    NIP. 196407131989031005

    Syechu Dwitya Nugraha, S.ST, MT

    NIP. 198905082015041001

    PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK ELEKTRO

    INDUSTRI

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

    2016SURABAYA

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    3/73

     

    RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASA

    PADA MESIN PEMARUT KELAPA

    MENGGUNAKAN METODE KONTROL LOGIKA FUZZY  

    Oleh :

    Amien Raharja

    NRP. 1310.121.031

    Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

    Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T)

    di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

    Disetujui oleh:

    Tim Penguji Proyek Akhir  Dosen Pembimbing

    Ir 

    Abdul Nasi31 964 534 

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi D4 Teknik Elektro Industri

    Epyk Sunarno, S.ST, MT

    NIP. 19620723.199103.1.002

    1. 

    Ir. Gigih Prabowo, MT

    NIP. 19621205.199103.1.003

    2. Ir. Hendik Eko Hadi S., MT

    NIP. 19621122.198701.1.001 

    3. Eka Prasetyono, S.ST, MT

    NIP. 19831122.201012.1.004

    1. Ainur Rofiq Nansur, ST, MT

    NIP. 19640713198903.1.005 

    2. Syechu Dwitya Nugraha, S.ST, MT

    NIP. 19890508201504.1.001 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    4/73

    iii

    ABSTRAK

    Indonesia merupakan negara yang mempunyai

     beranekaragam tanaman tropis khususnya buah kelapa yang sering

    dijadikan masyarakat Indonesia sebagai bahan pembuat kue atau

     penyedap masakan dengan mengolah daging buahnya sebagai kelapa

     parut. Dalam proses pemarutan kelapa membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara

    manual. Sebagai solusinya, kelapa diparut dengan menggunakan

    mesin pemarut kelapa.

     Namun mesin pemarut kelapa yang ada di pasaran belumefisien, karena motor induksi 1 fasa yang digunakan sebagai

     penggerak pemarutnya tidak dikontrol sehingga ketika beban

     berubah kecepatan motor penggerak pemarutnya juga ikut berubahdan hal ini dapat memperlambat waktu proses pemarutan kelapa.

    Mesin pemarut kelapa dengan menggunakan metode kontrol

    logika fuzzy untuk mengatur kecepatan motor penggerak pemarut

    kelapa agar konstan walaupun beban berubah  –  ubah dan respon yang

    lebih cepat untuk mencapai set point. Sistem ini disuplai dari sumber

     jala  –  jala PLN 220 volt tegangan AC. Single phase uncontrolled fullwave rectifier akan mengkonversi tegangan 220 volt AC menjadi

    198,17 volt DC. Tegangan output dari Single phase uncontrolled full

    wave rectifier akan diinputkan pada inverter fullbridge 1 fasa untukmengkonversi tegangan DC ke AC, inverter menggunakan metode

    switching Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Sistem kontrol

    yang digunakan adalah kontrol logika fuzzy, penggunaan kontrol

    logika fuzzy berfungsi untuk mengatur kecepatan putar motor induksi

    1 fasa 125 watt agar tetap konstan melalui pengaturan perubahanfrekuensi pada inverter.

    Kata kunci :  Mesin pemarut kelapa, kontrol logika fuzzy , ARM

    STM32F407VG, optocoupler, inverter 1 fasa, trafo step up, motor AC1 fasa. 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    5/73

    iv

    ABSTRACT

     Indonesia is a country that has a wide variety of tropical plants, especially

     palm fruit which is often used as an ingredient in Indonesian society cake or

     flavoring dishes with meat processing fruit as grated coconut. In the process of

    coconut grater requires great energy and considerable time if done manually.

     As a solution, using the shredded coconut coconut grater machines.

     But the coconut grater machines on the market is not efficient, because

    the first-phase induction motor used as the driving grater not be controlled so

    that when the load changes the speed of the grater motor also changed and this

    may delay the processing time to grater the coconut.

    Coconut grater machines using fuzzy logic control method to control the

     speed of the motor of the coconut grater that although the burden of constant

    change - change and respond faster to reach set point. This system is supplied from the source of the nets - nets PLN 220 volt AC voltage. Single phase full

    wave uncontrolled rectifier converts AC voltage of 220 volts into198.17 volts

     DC. The output voltage of the single phase full wave rectifier uncontrolled be

    entered on single phase fullbridge inverter to convert the DC voltage to AC

    inverter using a switching method Sinusoidal Pulse Width Modulation

    (SPWM). The control system used is the fuzzy logic control, the use of fuzzy

    logic control function to adjust the rotational speed induction motor 1 phase

    125 watt to remain constant through the setting changes in the frequency

    inverter.

     Keywords: Coconut grater machines, fuzzy logic control, ARM

    STM32F407VG, optocoupler, single phase fullbridge inverter, transformer step

    up , 1 -phase AC motors .

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    6/73

    v

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT karena

     berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul :

    Rancang Bangun I nverter 1 Fasa Pada Mesin Pemarut Kelapa

    Menggunakan Metode Kontrol Logika Fuzzy  

    Proyek akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untukmenyelesaikan studi Diploma 4 (D4) dan memperoleh gelar Sarjana

    Terapan Teknik (S.Tr.T) di program studi D4 Teknik Elektro Industri

    Departemen Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut

    Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

    Penulis berusaha secara optimal dengan segala pengetahuan dan

    informasi yang didapatkan dalam menyusun buku proyek akhir ini.

     Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses perencanaan dan pembuatan buku ini. Penulis sangat

    mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi

    kesempurnaan buku proyek akhir ini. Besar harapan, semoga buku ini

    dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan teknologi di

    Indonesia.

    Surabaya, 10 Februari 2016

    Penulis

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    7/73

    vi 

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT dan terusmeningkatkan rasa cinta kepada Rosulullah SAW, saya selaku penyusun

    dan penulis dengan penuh hormat mengucapkan terima kasih yang

    sebesar - besarnya kepada pihak - pihak yang telah membantu secara

    langsung maupun tak langsung dalam penyelesaian proyek akhir ini,

     penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. 

    Kedua Ayah, Ibu dan Adik tercinta yang selalu memberi dukungan

    kepada penulis berupa kasih sayang yang tiada henti, doa, dan

    motivasi.

    2. 

    Bapak   Indhana Sudiharto ST, MT  selaku ketua program studi D4Teknik Elektro Industri PENS.

    3.  Bapak Novie Ayub Windarko, ST, MT, Ph.D dan Bapak EkaPrasetyono, SST, MT selaku dosen pembimbing proyek akhir dari

     penulis.

    4. 

    Bapak Ibu penguji selama sidang SPPA, Sidang Progres, dan

    Sidang Proyek Akhir yang telah memberikan kritik dan saran demi

    terselesainya proyek akhir ini.5.  Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dan

    membekali ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di

    kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

    6. 

    Teman - teman Teknik Elektro Industri angkatan 2012 khususnya

    teman teman seperjuangan D4 Elektro Industri B yang telah

    membantu dan memberikan dukungan langsung maupun tidak

    langsung atas terselesainya proyek akhir ini.

    7. 

    Semua keluarga besar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

    8.  Semua pihak yang telah membantu penulis hingga terselesainya

     proyek akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan semua.

    Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan, rahmat dan

    nikmat-Nya bagi kita. Aamiin

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    8/73

    vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... ii

    ABSTRAK  .................................................................................... iii

    ABSTRACT .................................................................................. iv

    KATA PENGANTAR  .................................................................. v

    UCAPAN TERIMA KASIH........................................................ vi

    DAFTAR ISI ................................................................................. vii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ........................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang .......................................................... 1

    1.2 Tujuan ....................................................................... 2

    1.3 Perumusan Masalah .................................................. 2

    1.4 Batasan Masalah........................................................ 2

    1.5 Metodologi ................................................................ 3

    1.6 Sistematika Pembahasan ........................................... 5

    1.7 Tinjauan Pustaka ....................................................... 6

    BAB II TEORI PENUNJANG 9

    2.1 Single Phase Fullwave Rectifier ................................ 10

    2.2 Single Phase Fullbridge Inverter  .............................. 10

    2.3 Driver Single Phase Fullbridge Inverter  ................... 11

    2.4 Filter Pasif  ................................................................ 14

    2.5 Motor Induksi 1 Fasa ................................................ 15

    2.6 Mikrokontroller STM32F4 ........................................ 19

    2.6.1 ADC(Analog to Digital Converter) .................. 202.7 Sensor Arus ACS 712 ............................................... 212.8 Sensor Tegangan ...................................................... 22

    BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 29

    3.1  Blok Diagram Sistem ................................................ 29

    3.2  Flowchart  Sistem ...................................................... 30

    3.3  Perencanaan Hardware ............................................ 32

    3.3.1 Single Phase Fullwave Rectifier  ....................... 32

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    9/73

    viii

    3.3.2 Single Phase Fullbridge Inverter  ..................... 34

    3.3.3 Driver Single Phase Fullbridge Inverter  .......... 37

    3.3.4 Perencanaan Low Pass Filter LC  ..................... 393.3.5 Perencanaan Sensor Arus ................................. 41

    3.3.6 Perencanaan Sensor Tegangan ......................... 42

    3.3.7 Perencanaan Kecepatan .................................... 433.3.78 Perencanaan Algoritma Kontrol Fuzzy .......... 43

    BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 47

    4.1 Pengujian Partisi ....................................................... 47

    4.1.1 Pengujian Motor Induksi 1 Fasa ....................... 47

    4.1.2 Pengujian Single Phase Fullwave Rectifier ...... 50

    4.1.3 Pengujian DC Power Supply 5 Volt ................ 52

    4.1.4 Pengujian DC Power Supply 12 Volt .............. 52

    4.1.5 Pengujian Driver   Fullbridge Inverter  .............. 534.1.6 Pengujian Single Phase Fullbridge Inverter  .... 55

    4.1.7 Pengujian Low Pass Filter LC .......................... 57

    4.1.8 Pengujian Rotary Encoder ............................... 58

    4.1.9 Pengujian Sensor Arus ACS 712 ..................... 60

    4.1.10 Pengujian Sensor Tegangan AMC 1100 ........ 62

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    10/73

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

    diajukankannya judul berjudul “ Rancang Bangun Inverter 1 Fasa Pada

     Mesin Pemarut Kelapa Menggunakan Metode  Kontrol Logika Fuzzy” ,

    metodologi dalam pengerjakan dan penyelesaian tugas akhir dan

     beberapa tinjuan pustaka yang digunakan.

    1.1  Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara yang mempunyai beranekaragam

    tanaman tropis khususnya buah kelapa yang sering dijadikan masyarakat

    Indonesia sebagai bahan pembuat kue atau penyedap masakan denganmengolah daging buahnya sebagai kelapa parut. Dalam proses

     pemarutan kelapa membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang

    cukup lama jika dilakukan secara manual. Sebagai solusinya, kelapa

    diparut dengan menggunakan mesin pemarut kelapa. Namun mesin

     pemarut kelapa yang ada di pasaran belum efisien, karena motor induksi

    1 fasa yang digunakan sebagai penggerak pemarutnya tidak dikontrol

    sehingga ketika beban berubah kecepatan motor penggerak pemarutnya

     juga ikut berubah dan hal ini dapat memperlambat waktu proses

     pemarutan kelapa.Dengan ini penulis akan membuat tugas akhir rancang bangun

    inverter satu fasa pada mesin pemarut kelapa dengan menggunakan

    metode kontrol logika fuzzy untuk mengatur kecepatan motor penggerak

     pemarut kelapa agar konstan walaupun beban berubah  –   ubah dan

    respon yang lebih cepat untuk mencapai set point. Sistem ini disuplai

    dari sumber jala  –   jala PLN 220 volt tegangan AC. Single phase

    uncontrolled full wave rectifier akan mengkonversi tegangan 220 volt

    AC menjadi 198,17 volt DC. Tegangan Output Dari Single Phase

    Uncontrolled Full Wave Rectifier   akan diinputkan pada inverterfullbridge 1 fasa untuk mengkonversi tegangan DC ke AC, inverter

    menggunakan metode switching Sinusoidal Pulse Width Modulation

    (SPWM). Sistem kontrol yang digunakan adalah kontrol logika fuzzy,

     penggunaan kontrol logika fuzzy berfungsi untuk mengatur kecepatan

     putar motor induksi 1 fasa 125 watt agar tetap konstan melalui

     pengaturan perubahan frekuensi pada inverter. Karena tegangan

    keluaran inverter belum sinus murni, maka perlu dipasang sebuah filter

    LC untuk meredam harmonisa. Tegangan yang keluar dari inverter 1

    fasa sebesar 140,12 volt AC maka perlu dihubungkan dengan trafo stepup dengan ratio 1 : 2 untuk menaikan tegangan agar sesuai dengan

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    11/73

    2

    tegangan yang dibutuhkan beban motor induksi 1 fasa 220 volt sebagai penggerak pisau mesin pemarut kelapa. Putaran dari motor penggerak

     pisau mesin pemarut kelapa akan dibaca oleh sensor kecepatan dan

    outputnya akan dijadikan umpan balik untuk pengaturan kecepatan

    motor penggerak pisau mesin pemarut kelapa agar tetap konstan sesuai

    dengan set point.

    1.2  Tujuan

    Adapun tujuan dari proyek akhir yang berjudul “Rancang Bangun

    Inverter 1 Fasa Pada Mesin Pemarut Kelapa Menggunakan Metode

    Kontrol Logika Fuzzy” ini adalah:

    1.2.1  Merancang bangun inverter 1 fasa untuk motor induksi

     pada mesin pemarut kelapa menggunakan metode kontrollogika fuzzy.

    1.2.2  Mendapatkan rule base dan membership function yang tepat

    untuk kontrol logika fuzzy.

    1.2.3 

    Mengatur kecepatan motor induksi 1 fasa pada mesin pemarut

    kelapa agar tetap konstan walapun beban berubah –  ubah.

    1.3  Perumusan Masalah

    Adapun permasalahan yang akan dibahas pada proyek akhir iniadalah

    1.3.1  Berapa besar kapasitas inverter yang diperlukan untuk

    menyuplai beban motor AC 125 watt ?

    1.3.2  Bagaimana mendesain filter agar gelombang keluaran dari

    inverter menjadi sinus murni atau setidaknya mendekati sinus ?

    1.3.3  Bagaimana menentukan membership function, input dan

    output serta rule base dari logika fuzzy yang akan digunakan ?

    1.3.4  Bagaimana mendapatkan kualitas parutan kelapa yang baik

    dibandingkan pada proses pemarutan secara tradisional ?

    1.4  Batasan Masalah

    Pada penyelesaian proyek akhir ini terdapat beberapa batasan

    masalah seperti:

    1.4.1  Motor yang digunakan Motor AC 1 fasa 125 W / 220 Volt.

    1.4.2  Sumber listrik yang digunakan berasal jala –  jala PLN 220 Volt.

    1.4.3 

    Inverter yang digunakan fullbridge 1 fasa.

    1.4.4 

    Pembangkitan sinyal inverter menggunakan metode SPWM.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    12/73

    3

    1.4.5  Metode kontrol yang digunakan adalah logika fuzzy untukmengatur ma dari SPWM.

    1.5 

    Metodologi

    Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan proyek akhir ini dapatdijelaskan sebagai berikut: 

    a. Studi Literatur

    Studi literatur dilakukan dengan mencari dan memahami jurnal

    dan penelitian milik orang lain yang berkaitan dengan proyek akhir

    ini, seperti salah satu contohnya yang tertera pada tinjauan pustaka.

    Selain itu studi literatur juga dilakukan dengan diskusi kepada

     pembimbing dan pihak terkait yang ahli dengan ilmu yang berhubungan dengan proyek akhir ini.

     b. Perancangan Sistem

    Pada pengerjaan proyek akhir ini dilakukan perancagan dengan

    simulasi menggunakan software PSIM untuk memprediksi apakah

    teori yang berkaitan dengan proyek akhir sudah benar atau belum.

    Simulasi PSIM dilakukan secara bertahap yaitu dengan simulasi tiap

     bagian hardware terlebih dahulu. (penjelesan lebih detail ada dibab

    3).

    c. Perancangan Perangkat Keras

    Untuk perencanaan hardware aplikasi dari blok diagram diatas

    adalah:

    1.  Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier

    Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier dirancang dengan

    output tegangan DC adalah 311,12 volt dengan input

    teganganAC 220 volt. Single Phase Uncontrolled Full Wave

    Rectifier ini gunakan untuk supply dari single phase fullbridgeinverter untuk dikonversi menjadi tegangan AC 220 volt dengan

    metode kontrol Logika Fuzzy.

    2.  Single Phase Fullbridge Inverter.

    Single Phase Fullbridge Inverter dirancang untuk mengkonversi

    tegangan 311,12 volt DC menjadi 220 volt AC. Inverter akan

    dikontrol menggunakan kontrol Logika Fuzzy. Metode switching

    yang digunakan adalah Sinusoidal Pulse Width Modulation.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    13/73

    4

    3.  Low Pass Filter LC 

    Low Pass Filter LC digunakan untuk memfilter frekuensi tinggi

    yang keluar dari inverter dan meloloskan frekuensi 50 Hz. Filter

    LC juga berfungsi membuat gelombang tegangan output inverter

    menjadi sinus murni. Target nilai induktor (L) pada filter ini

    sebesar 69,46 µH dan nilai capasitor sebesar 6 µF.

    4.  Trafo Set Up 

    Trafo ini digunakan untuk menaikan tegangan yang keluar dari

    inverter yang telah difilter. Target nilai ratio dari trafo set up ini

    adalah 1:2 dengan asumsi efisiensi trafo 80% dan daya input

    528W serta arus input 1,15A.

    5.  Sensor Tegangan 

    Sensor tegangan yang digunakan adalah AMC 110 yangdigunakan untuk mensensing tegangan keluaran AC dari inverter

    yang kemudian akan ditampilkan pada TFT untuk proses

    monitoring.

    6.  Sensor Arus

    Sensor arus yang digunakan adalah ACS 712 dengan arus

    sensing maksimum 20A yang digunakan untuk mensensing arus

    keluaran AC dari inverter yang kemudian akan ditampilkan pada

    TFT untuk proses monitoring.

    7. 

    Sensor Kecepatan 

    Sensor kecepatan yang digunakan adalah optocoupler yang

     berfungsi untuk mensensing kecepatan putar dari pisau pemarut

    kelapa yang telah dicouple dengan motor induksi 1 fasa yang

    kemudian hasilnya akan ditampilkan pada TFT untuk proses

    monitoring.

    8.  TFT 

    TFT digunakan untuk menampilkan data yang telah disensing

    oleh sensor tegangan, arus, kecepatan dan untuk setting frekuensi

    untuk mengatur kecepatan motor induksi 1 fasa 125W.

    d. Perancangan Perangkat Lunak

    Dalam pengerjakan untuk penyelesaian proyek ini dilakukan

     perancangan perangkat lunak (software) dari sistem yang dikontrol.

    Perancangan alat lunak meliputi:1.  Perancangan algoritma sistem perangkat lunak serta akuisisi data

    dari sensor untuk pengontrolan frekuensi dari single phase

    fullbridge inverter.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    14/73

    5

    2.  Perancangan parameter algoritma  fuzzy logic controller   yang diaplikasikan ke ARM STM 32 F407VG.

    e. Pembuatan dan Pengukuran/Pengujian Perangkat Sistem

    Dari hasil perancangan, dilakukan realisasi/pembuatan baik

     perangkat keras maupun perangkat lunak. Serta dilakukan

     pengukuran/pengujian kinerja masing-masing bagian (sub-sistem)sebelum dilakukan integrasi.

    f. Integrasi dan Pengujian Sistem

    Pada tahap ini dilakukan integrasi sistem dari bagian-bagian yang

    telah dibuat. Dilakukan pengujian sistem yang telah terintegrasi dan

    dilakukan perbaikan jika terjadi fault ( kegagalan ).

    g. Penyempurnaan Alat

    Melakukan perbaikan terhadap kerusakan dan penyempurnaan dari

    sistem yang telah dibuat apakah sistem ini telah sesuai dengan target

    atau tujuan.

    h. Pembuatan buku laporan

    Tahap terakhir adalah pembuatan buku laporan yang berisi

    tentang seluruh dokumentasi dan tahapan-tahapan selama pembuatan proyek akhir ini. Buku ini juga berisi saran-saran dari pembimbing

    maupun penguji proyek akhir yang bertujuan untuk perbaikan dan

    supaya kekurangannya tidak ditemukan lagi pada tahun-tahun

     berikutnya.

    1.6  Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan penyusunan Proyek Akhir ini

    direncanakan sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUANPada bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan

    yang ingin dicapai, ruang lingkup permasalahan,

     batasan masalah, metodologi, sistematika

     pembahasan serta tinjauan pustaka dari proyek akhir

    ini.

    BAB II : TEORI PENUNJANG

    Bab ini membahas teori-teori yang menunjang dan

     berkaitan dengan penyelesaian Proyek Akhir, antara

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    15/73

    6

    lain teori Single Phase Uncontrolled Rectifier,Single Phase Fullbridge Inverter, Sensor Tegangan,

    Sensor Arus, Sensor Kecepatanpeturb and observe

    maximum power point tracking, Motor Induksi 1

     Fasa, LCD TFT, STM32F4 dan fuzzy logic.

    BAB III : PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

    Bab ini membahas tahap perencanaan dan proses

     pembuatan perangkat keras Proyek Akhir.

    BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISA

    Bab ini membahas secara keseluruhan dari sistem

    dan dilakukan pengujian serta analisa pada setiap

     percobaan perangkat keras. Mengintegrasikan

    seluruh sistem dan pengujian, kemudian berdasarkan data hasil pengujian dilakukan analisa

    terhadap keseluruhan sistem.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini membahas kesimpulan dari pembahasan,

     perencanaan, pengujian dan analisa berdasarkan

    data hasil pengujian sistem. Untuk meningkatkan

    hasil akhir yang lebih baik diberikan saran-saran

    terhadap hasil pembuatan Proyek Akhir.

    1.7  Tinjauan Pustaka

    Dalam pengerjaan proyek akhir ini penulis menggunakan beberapaliteratur yang digunakan sebagai acuan.

    [1]. Andri Pradipta, Jurusan Teknik Elektro Industri,

    Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Tugas

    Akhir  “Rancang bangun inverter satu fasa dengan filter pasif

    untuk penggerak pompa pengairan pada miniature sawah”.Membahas tentang inverter 1 fasa yang digunakan untuk

    meggerakkan motor induksi dengan daya 125 Watt yang akan

    digunakan untuk pengairan sawah dengan sumber accumulator

    24 Volt DC yang akan dinaikkan menjadi 80 Volt DC dengan

    menggunakan boost converter, kemudian dimasukkan ke inverter

    1 fasa dengan motode SPWM dengan efisiensi 60 % setelahdifilter oleh filter LC agar keluaran dari inverter mendekati sinus

    murni. Kemudian tegangan AC hasil dari inverter tersebut

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    16/73

    7

    dinaikkan dengan menggunakan trafo step up agar teganganmencapai 220 Volt. Namun efisiensi menjadi 54 % setelah

    keluar dari trafo tersebut.

    [2]. Faisz Kasifalham, Bambang Dwi Argo, dan Musthofa

    Lutfi, Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi

    Pertanian - Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145.

    2013 Melakukan penelitian “Uji Performansi Mesin PemarutKelapa dan Pemeras Santan Kelapa” dengan hasil bahwa mesin

     pemarut dan pemeras santan kelapa mempunyai dua proses

    mekanisme kerja, yaitu mekanisme transmisi daya dan mekanisme

     proses pemerutan dan pemerasan. Uji performa mesin tersebut

     juga menunjukkan bahwa semakin cepat putaran poros motor

     bakar akan meningkatkan kapasitas kerja pemarutan, kapasitas pemerasan, rendemen santan, dan efisiensi pemerasan dengan

    hubungan grafik logaritmik antara variabel dengan parameter

    yang diamati. Namun, untuk kebutuhan energi terjadi hubungan

    eksponensial, dengan semakin tinggi putaran poros motor bakar

    akan menyebabkan penurunan kebutuhan energi.

    [3]. Junaidi & Eka Sunitra Jurusan Teknik Mesin Politeknik

    Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang 25163

    tentang “ R ancang Bangun Mesin Pemeras Santan Dengan

    Metode Kombinasi Pemarutan Dan Pemerasan Dengan SistemScrew” dengan hasil yaitu:

    1. Suatu mesin pemeras santan dalam satu rangkaian unit

     pemarut dan pemeras telah dirancang dengan kapasitas 114

    kg/jam santan, dan kemudian dilakukan pembuatan.

    2. Setelah dibuat kemudian mesin ini diuji dan telah berhasil

    menghasilkan kapasitas santan dari rata 57,2 kg/jam menjadi

    85,5 kg/jam, dan jumlah santan dari 1,44 kg dalam 15kelapa cukilan sampai 2,68 kg.

    3. Terlihat biaya pemprosesan kelapa menjadi santan adalahlebih rendah, sehingga harga santan dengan alat ini rendah.

    [4]. Dwi Lestari, Bambang Susilo, Rini Yulianingsih Jurusan

    Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian -

    Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 tentang“Rancang Bangun Mesin Pemarut dan Pemeras Santan Kelapa

    Portable Model Kontinyu” adalah Mesin ini dibuat melalui hasil

     perhitungan analisa teknik meliputi semua komponenya dengan

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    17/73

    8

     beberapa macam bahan diantaranya adalah aluminium, steenlessteel dan plat besi. Mesin ini bekerja dengan sistem kerja continue

    yang dapat digunakan sesuai fungsinya dan diuji

    cobamenggunakan daya 0.5 HP. Kapasitas hasil pemarut sebesar

    3.198 gr/menit dan kapasitas pemeras 0,021 gr/menit namun pada

    hasil pengamatan kapasitas pemarut dan pemeras masing  –  

    masing 8,71 gr/menit dan 6,138 gr/menit dengan karakteristiksantan sedikit berwarna hitam dikarenakan tercampur dengan

    kotoran sisa perbaikan mesin dan ampas yang masih

    mengandung santan kar ena pemerasan yang tidak sempurna.

    Dibandingkan dengan manual, mesin memiliki tingkat

    efisiensi yang lebih rendah karena mesin tidak dapat bekerja

    dengan baik. Hasil diidentifikasi menunjukkan letak kegagalanmesin terletak pada screw pemeras yang terlalu rapat jarak pich

    dan jarak antar ruang pemerasnya.

    .

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    18/73

    9

     Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    19/73

    10

    BAB II

    TEORI PENUNJANG

    Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori Single Phase Uncontrolled

     Full Wave Rectifier , Single Phase Full Bridge Inverter   dengan teknik

    switching (SPWM) sinusoidal pulse width modulation dan kontrol yang

    digunakan adalah fuzzy logic kontroller.

    2.1  Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier

    Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier   adalah alat

     pengubah sumber listrik dari AC menjadi DC. Alat tersebut berupa

    rangkaian Elektronik dengan komponen utama dioda. Dalam

     penyearahan tegangan bolak- balik digunakan penyearah gelombang

     penuh dengan menggunakan sebuah dioda jembatan/bridge atauempat buah dioda. Gelombang keluarannya lebih baik bila

    dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang. Gambar 2.1

    menunjukan gambar rangkaian penyearah gelombang penuh model

     jembatan 

    Gambar 2.1 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan

    Gambar 2.2 Waveform Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    20/73

    11

    Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas

    dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi

     positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi

    reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan dileawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator

    memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi

    forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level

    tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Persamaan

    untuk menentukan tegangan output penyearah:

    = .........................................................................................(2.1)=0,636

    ...........................................................................(2.2)

    2.2 Single Phase Fullbridge Inverter Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk

    mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC

    (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC

    dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square

    wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan

    input inverter dapat menggunakan battery, tenaga surya, atau sumber

    tegangan DC yang lain.

    Gambar 2.3 Rangkaian Dasar Inverter 4 Saklar  

    Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4

    saklar seperti ditunjukkan pada gambar 2.3. Bila saklar S1 dan S2

    dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari

    arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah saklar S3 dan S4 maka akan

    mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Untuk

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    21/73

    12 

    mengatur buka atau tutup keadaan saklar pada rangkaian inverter

    tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode  switching . Metode

    switching yang sering digunakan adalah metode dengan

    membangkitkan gelombang PWM atau SPWM. PWM atau  Pulse

    Width Modulation adalah salah satu teknik pemodulasian sinyal dimana

     besar duty cycle  pulsa dapat diubah-ubah. PWM biasa digunakan

    untuk aplikasi-aplikasi analog yang menggunakan kontrol digital atau

    mikrokontroler, hal ini dikarenakan mikrokontroler tidak mampu

    menghasilkan tegangan analog secara langsung. Terdapat beberapa

    teknik untuk membangkitkan sinyal PWM, namun secara garis besar

    terbagi dalam 2 cara, yaitu pembangkitan sinyal dengan rangkaian

    analog dan dengan kontrol digital (dengan Mikrokontroler).Secara

    analog, pembangkitan sinyal PWM yang paling sederahana adalah

    dengan cara membandingkan sebuah sinyal segitiga atau gigi gergajidengan tegangan referensi DC. Gelombang segitiga atau gigi gergaji

    sebagai frekuensi pembawa yang juga merupakan frekuensi sinyal

    keluaran PWM. Sedangkan tegangan referensi dc adalah tegangan yang

    menentukan besarnya duty cycle dari keluaran sinyal PWM. Sedangkan

     pembangkitan PWM pada mikrokontroler adalah dengan

    membandingkan dua buah variable yang tersimpan dalam memori

    Mikrokontroler. Yaitu variabel TCNTx dengan OCRxx. Apabila timer

    yang digunakan adalah timer 0, maka variabel yang dipakai adalah

    TCNT0 dan OCR0 seperti pada gambar 2.2.4 TCNT0 adalah suatu nilaivariabel yang terus bertambah setiap satu satuan waktu (bergantung

     pada setting timer ) yang jika dianalogikan ke rangkaian analog adalah

    sinyal ramp. Sedangkan OCR0 adalah suatu variabel yang berfungsi

    sebagai nilai referensi saat keluaran PWM berubah dari high ke low

    ataupun low ke high.

    Gambar 2.4 Pembangkitan Sinyal PWM dengan Mikrokontroler.

    Pada metode SPWM atau Sinusoidal Pulse Width Modulation

     bentuk gelombang sinusoidal PWM (Unipolar ) diperoleh dengan

    mengkomparasi antara gelombang segitiga (triangle wave) dengan 2

    gelombang sinusoidal (yang berbeda 180°) seperti pada gambar 2.5.

    Gelombang segitiga sebagai carrier dan gelombang sinusoidal

    sebagai gelombang yang dimodulasi. Pada gelombang SPWM

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    22/73

    13

    unipolar terdapat perbedaan lebar pulsa pada fase positif dan fase

    negatifnya, dan akan periodik sesuai dengan frekuensi dari tegangan

    referensi (sinusoidal).

    Gambar 2.5 Sinusoidal Pulse Width Modulation.

    Dengan teknik pensaklaran SPWM ini keluaran dari comparatormempunyai bentuk hampir menyerupai gelombang sinusoidal,

    sehingga cara ini digunakan untuk pensaklaran inverter agar gelombang

    keluaran inverter mendekati sinusoidal.

    2.3 Driver Single Phase Fullbridge Inverter 

    Rangkaian driver mosfet dibuat agar mosfet dapat bekerja ketika

    mendapatkan penyulutan dari mikrokontroller. Digunakan IC IR2111

    karena IC jenis ini mempunyai satu buah inputan, tetapi dapat

    menghasilkan 2 buah inputan yang dilengkapi dengan dead time. Deadtime sendiri pengertiannya yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah

    output untuk berubah dari kondisi high ke kondisi low. IC ini juga

    dipilih karena dapat bekerja pada tegangan maksimum 600 Volt.

    IC ini cukup sederhana dan praktis karena hanya membutuhkan

    satu buah inputan pulsa untuk menghasilkan satu pasang pulsa (dua

     buah pulsa yang berlawanan pada output driver). Sehingga IC IR2111

    ini cocok untuk digunakan sebagai driver inverter pada sistem ini.

    Digunakan dua buah IC dengan dua buah inputan, sehingga didapatkan

    dua pasang pulsa output (dua buah output pulsa high dan dua buahoutput low) untuk trigger empat buah mosfet IXFH50N60. Berikut ini

    adalah gambar dari functional blok diagram dari IR 2111.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    23/73

    14 

    Gambar 2.6 Functional blok diagram IR 2111

    Untuk IC IR2111 yang pertama digunakan untuk mendrive

    mosfet 1 dan mosfet 4. Sedangkan untuk IC IR2111 yang kedua

    digunakan untuk mendrive mosfet 3 dan mosfet 4. Pemasangan ini tidak

     boleh terbalik, karena jika terbalik maka timing switching akan tidak

    tepat, sehingga berakibat mosfet akan rusak. Gambar 2.7 di bawah ini

    adalah skematik dari IR 2111 yang terhubung ke gate masing masingmosfet.

    Gambar 2.7 Skematik driver IR 211

    Setelah dari IC IR 2111, dan sebelum ke gate mosfet, akan melewati

    sebuah resitor yang dipararel dengan dioda fast recovery. Sinyal dari Ir

    2111 ke gate mosfet akan melewati resistor ini. Sedangkan jika ada

    Sebelum ke IC IR2111, output dari mikrokontroller akan

    melewati TLP 521. Komponen ini merupakan gabungan dari

     phototransistor dan led, dan digunakan agar mikrokontroler terisolasi

    dari rangkaian yang memiliki arus kuat. Jika tidak memakai komponenini, dikhawatirkan akan ada arus balik dari inverter ke mikrokontroller

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    24/73

    15

    yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mikrokontroller. Gambar 2.8

     berikut ini menunjukkan konfigurasi dari TLP 521.

    Gambar 2.8 Konfigurasi pin TLP 521

    Sedangkan untuk gambar skematik dari TLP 521 dapat

    ditunjukkan oleh Gambar 2.9 berikut ini.

    Gambar 2.9 Skematik TLP 521

    Selain sebagai pengaman atau isolated, IC ini juga berfungsi untuk

    menghasilkan tegangan gate emitter sebesar 15 Volt. Hal inidikarenakan

    sinyal PWM dari mikrokontroller memiliki tegangan yang kecil, yaitu

    sebesar 3 Volt yang delum mampu untuk mentrigger mosfet.

    2.4 Filter Pasif

    Filter Pasif merupakan rangkaian paralel atau seri  antara

    komponen induktor (L) dan kapasitor (C). Rangkaian filter dapat ditala

     pada suatu frekuensi tertentu dimana impedansi induktor bernilai sama

    dengan impedansi kapasitor. Keefektifan kerja filter ditentukan oleh

     perubahan impedansi jaringan, dan sebelum pemasangan diperlukan

    study yang cermat.

    Gambar 2.10 Rangkaian Passive Filter dalam Sistem

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    25/73

    16 

    Dari Gambar 2.10 filter pasif dipasang pada sisi sumber yang

    dipakai untuk melewatkan arus harmonisa agar tidak menuju ke sumber.

    Filter Pasif tersusun dari kapasitor dan induktor dengan satu frekuensi

    yang disetting pada frekuensi tegangan harmonisa yang akan dihilangkan

      = √ ...............................................................................(2.3)Dimana: = Frekuensi setting. = Induktansi. = Kapasitansi.2.5 Motor Induksi 1 Fasa

    Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi

    listrik menjadi energi gerak melalui gandengan medan listrik dan

    mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Ciri yang

    membedakan motor induksi dengan motor sinkron adalah motor

    induksi tidak memerlukan sumber eksitasi DC tersendiri untuk

    menghasilkan medan magnet rotor. Motor induksi disebut juga sebagai

    motor asinkron karena rotor berputar tidak serempak dengan putaran

    magnetik fluks yang dihasilkann oleh kumparan statornya.

    Motor induksi satu fasa berputar pada kecepatan yang pada

    dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak berbeban sampai mencapai

    keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini dipengaruhi oleh

    frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan

    mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor

    induksi satu fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana,

    konstruksinya kokoh, harganya relatif murah, mudah dalam melakukan

     perawatan, dan dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai

    dengan kebutuhan industri.

    Dalam pemakaian sehari, hari motor induksi akan bekerja apabilasesuai dengan beberapa prinsip kerjanya. Prinsip kerja dari motor

    induksi ialah sebagai berikut ini:

    a.  Apabila sumber tegangan 1 phase dipasang pada kumparan

    medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan angular

    (ωs). 

     b.  Karena rangkaian rotor merupakan rangkaian tertutup, maka akan

    timbul arus rotor yang diakibatkan oleh GGL rotor.

    c. 

    Medan putar stator akan memotong batang konduktor pada rotor.

    Sehingga berakibat pada kumparan jangkar (rotor) timbullah

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    26/73

    17

    tegangan induksi (GGL) yang mengakibatkan rotor berputar dengan

    kecepatan putar sinkron terhadap kecepatan putar stator.

    d.  Apabila torsi awal yang dihasilkan cukup besar untuk memikul

     beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.e.

     

    Agar tegangan terinduksi, diperlukan adanya perbedaan antara

    kecepatan angular dari medan putar stator (ωs) dan kecepatan putar

    rotor (ωr). 

    2.5.1 Pengaturan Kecepatan Motor Induksi dengan Frekuensi dan

    Tegangan Keluaran Jala-Jala yang diubah-ubah1 

    Mengacu pada persamaan kecepatan motor induksi terlihat

     bahwa kecepatan motor induksi itu berbanding lurus dengan

    frekuensi tegangan supply. Kecepatan motor induksi dapat diaturdengan halus dari nol sampai rating kecepatan atau yang lebih tinggi

    dengan menaikkan frekuensi tegangan supply. Jika frekuensi supply

    diturunkan dari rating tegangan dibuat konstan, berdasarkan persamaan

    motor induksi Es = 4,44 ϕmf , terlihat bahwa flux motor akan naik.Akan tetapi, jika operasi diatas level flux yang sesuai dengan

     perencanaan akan menghasilkan rugi inti yang berlebihan dan arusmagnetisasi yang tidak diinginkan. Sehingga untuk menjaga operasi

    rating kerapatan flux pada saat kecepatan diubah-ubah perlu untuk

    mengatur tegangan Es proporsional dengan perubahan frekuensi (f) yang

    sering disebut dengan V/f konstan, atau dapat ditulis dalam bentuk

     persamaan sebagai berikut:

    =4,44ϕm=konstan............................................................. (2.4)

    Dengan mengatur tegangan terminal V1, maka Emf E1 dapat

    diatur secara tidak langsung . Untuk pengaturan interval frekuensi

    yang biasa digunakan untuk pengaturan kecepatan motor 0 < f1 < 100

    Hz, efek kulit dapat diabaikan dan tahanan primer R1 dan Rfdapat dianggap konstan. Reaktansi motor X1, X2dan Xm berbanding

    lurus dengan frekuensi f1. Induksi magnetisasi Lm konstan bila

     persamaan (1) dikombinasi dengan persamaan:

    E1  = V1  –   I1 .(R 1+jX1)......................................................................(2.5)

    Maka akan diperoleh bentuk persamaan baru :

    1 Sutejo Maspriyanto,”Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Phase Menggunakan

    Kontrol PI berbasis DTC”,2010 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    27/73

    18 

    = −I1.( )..................................................................(2.6)

    Untuk I1  X1/f 1  tetap bernilai konstan, tetapi I1  R 1/f 1  menjadi

    lebih besar pada kecepatan (frekuensi) yang rendah. Sebagian besar

     pada interval kecepatan E1/f 1  dapat dijaga konstan dengan merubah-

    ubah tegangan sehingga V1/f 1  adalah konstan. Pada kecepatan

    rendah, bagaimanapun perbandingan Volt/frekuensi harus ditambah

    untuk mengkompensasikan tegangan drop di R. Sehingga persamaan

    torsi maksimum dapat ditulis.

    Tm = 8 2.( )...........................................................................(2.7)2.5.2 Constant Volt/Hz (V/f) Control

    Kontrol pada motor induksi berbasis pada model steady-state

    dimodelkan dalam Gambar 2.10 berikut ini

    Gambar 2.10 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

    Pada operasi pada frekuensi dengan mengatur nilai K dikalikan rated

    frekuensi, maka diperoleh persamaan :

      = , Sehingga

    =, .................................................................. (2.8)Untuk tegangan pada stator dapat dituliskan sebagai berikut:

    V s = ,,ℎ , ...........................................(2.9)Voltage-to-frequency ratio dapat dinyatakan dengan d. Nilai d=konstan

    = ,,

      ...............................................................(2.10)

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    28/73

    19

    Sehingga torsi yang dihasilkan oleh motor dapat diperoleh melalui

     persamaan berikut ini, dimana dan Vs didapatkan dari persamaan 9dan 10.

    = ′   [+ +(+)]  .................................................(2.11)

    Untuk nilai slip pada torsi maksimum dapat dilihat dalam persamaan :

    = ± ′ +(+) .............................................................(2.12)Dan nilai torsi maksimum yang diberikan adalah sebagai berikut,

    dimana

    dan Vs didapatkan dari persamaan 9 dan 10.

    =  

    ± +(+)....................................................(2.13)

    Karakteristik torsi kecepatan pada frekuensi yang dapat diubah-ubah dan

    V/f yang konstan dapat diperlihatkan pada Gambar 2.11 dibawah ini.

    Gambar 2.11 Karakteristik torsi –  kecepatan untuk frekuensi yang

     berubah-ubah dan V/f yang konstan.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    29/73

    20 

    2.6 

    Mikrokontroler STM32F42 

    STM32F4 merupakan mikrokontroler dengan intruksi DSP buatan

    STmicroelectronic yang baru dirilis pada tahun 2011. Selain dilengkapi

    dengan DSP mikrokontroler ini juga dilengkapi dengan Hardware

     Floating Point (FPU) sehingga memiliki kapabilitas perhitungan

     bilangan pecahan sampai 17 kali lebih cepat dari pada mikrokontroler

    yang ditidak dilengkapi dengan FPU. Detail fitur mikrokonntroler

    STM32F4 ditunjukkan pada Gambar 2.12

    Gambar 2.12  Fitur dasar dari mikrokontroler STM32F4 

    Mikrokontroler STM32F4 merupakan mikrokontroler ber- processor

    ARM-Cortex M4(generasi terbaru), dimana vendor pembuat

     processor ini  ARM holding Company menyediakan layer struktur pemrogaman tunggal yaitu Cortex Microcontroller Software

     Interface Standard  (CMSIS), sehingga semua mikrokontroler ARM

    mempunyai gayapemrogamanyang sama meskipun dari vendor

     pembuat  silicon (mikrokontroler) yang berbeda. Komponen CMSIS

    dibagi menjadi beberapa bagian:

    a.  CMSIS-CORE:  Aplication Interface  (API) untuk processor

    Cortex-M core dan peripheral yang menyediakan antarmuka yang

    distandarkan untuk Cortex-M0, Cortex-M3, Cortex-M4, SC000,and SC300.

    b. 

    CMSIS-DSP: merupakan library dari 60 fungsi untuk tipe data:

    fix point(fractional q7,q15,q31) Dan single precision floating

     point (32bit) 

    2 Data sheet ARM STM32F407VG,STmikroelektronik.diakses pada tanggal 17 juli 2013 .alamat http://www.st.com

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    30/73

    21

    c. 

    CMSIS-RTOS:  Aplication Interface  (API) umum untuk Real

    Time Operating System (RTOS) yang menyediakan

     pemrogamam yang distandarkan. 

    d. 

    CMSIS-SVD: System View Description untuk peripheral, berisifile dalam bentuk xml untuk keperluan debugging  pada hardware

    register. 

    Detail layer CMSIS ditunjukkan pada Gambar 2.13

    Gambar 2.13  Layer dari CMSIS untuk processor ARM

    2.6.1 

    ADC (Analog to Digital Converter)

    Sinyal masukan dari pin ADC akan dipilih oleh multiplexer

    (register ADMUX) untuk diproses oleh ADC. Karena converter

    ADC dalam chip hanya satu buah sedangkan saluran masukannya

    ada delapan maka dibutuhkan multiplexer untuk memilih masukan

     pin ADC secara bergantian. ADC mempunyai rangkaian untuk

    mengambil sampel dan hold (menahan) tegangan masukan

    ADCsehingga dalam keadaan konstan selama proses konversi. ADC

    mempunyai catu daya yang terpisah yaitu pin AVCC-AGND.

    AVCC tidak boleh berbeda kurang lebih dari 0.3 volt dari VCC.Operasi ADC membutuhkan tegangan referensi Vref dan clock fade

    (register ADCSRA). Tegangan referensi eksternal pada pin Areftidak boleh melebihi AVCC. Tegangan referensi eksternal dapat di-

    decouple pada pin Aref dengan kapasitor untuk mengurangi derau atau

    dapat menggunakan tegangan referensi internal sebesar 2.56 Volt

    (pin AREF diberi kapasitor secara eksternal untuk menstabilkan

    tegangan referensi internal). ADC mengkonversi tegangan masukan

    analog menjadi bilangan digital sebesar 12-bit. GND (0 volt) adalah

    nilai minimum yang mewakili ADC dan nilai maximum ADC diwakili

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    31/73

    22 

    oleh tegangan pada pin AREF minus 1 LSB. Hasil konversi ADC

    disimpan register pasangan ADCH:ADCI. Sinyal masukan ADC tidak

     boleh melebihi tegangan referensi. Nilai digital sinyal masukan ADC

    untuk resolusi 12-bit (4095) dapat dilihat pada persamaan 2.25. 

    Untuk mengetahui besarnya nilai dalam suatu resolusi dapat

    digunakan dengan persamaan 2.14 

    2.7 Sensor Arus ACS 712

    Sensor arus ini adalah salah satu produk dari allegro untuk solusi

    ekonomis dan presisi dalam pengukuran arus AC maupun DC. Sensorini memiliki presisi, low-offset, dan rangkaian sensor linier hall dengan

    konduksi tembaga yang ditempatkan denga permukaan dari aliran arus

    yang disensor. Ketika arus mengalir pada permukaan konduktor maka

    akan menghasilkan medan magnet yang dirasakan oleh IC hall efect

    yang terintegrasi kemudian oleh piranti tersebut dapat dirubah ketegangan. Sensor ini memungkinkan untuk tidak menggunakan

    optoisolator karena antara terminal input arus dengan outputnya sudah

    terisolasi secara kelistrikannya. Hal ini karena yang dirasakan atau yang

    disensor adalah efek hall dari arus input yang disensor. 

    Gambar 2.14 Salah Satu Contoh Skematik Aplikasi Acs7123 

    3 Data sheet acs712, “Fully Integrated,Hall Effect-Based Linear Current Sensor

    IC With 2.1 KVRMS Isolation And A Low Resistance Current Conductor”,allegro. diakses pada tanggal 15 juli 2013 .alamat www.allegro.com

    = (2 − 1)................................................(2.14)

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    32/73

    23

    Tabel 2.1 Penjelasan Pin Sensor Arus Acs 712

     No. Kaki Nama Penjelasan

    1 dan 2 IP+ Terminal untuk arus yang akan disensor

    3 dan 4 IP- Terminal untuk arus yang akan disensor

    5 GND Terminal GND

    6 Filter Terminal untuk kapasitor eksternal

    7 Vout Sinyal analog output

    8 Vcc Power supply

    Pada prisipnya sensor arus ACS 712 bekerja dengan sistem hall effect.

    Sensor jenis ini dapat digunakan untuk mensensing arus DC maupun

    AC. Pada Gambar 2.14 adalah kurva karakteristik input dan output

    dari sensor arus ACS 712. Pada Gambar tersebut dapat dilihat

     bahwa kurva karaktersitik linear. Hal ini sangat membantu dalam

     pembuatan program pada mikrokontroler.

    2.8 

    Sensor Tegangan

    Pengukuran besarnya tegangan pada beban menggunakan

    AMC1100. AMC1100 merupakan suatu komponen elektronika yang

    dapat digunakan untuk mengukur besaran tegangan dan arus pada

    sistem dengan memiliki 8 kaki.

    Gambar 2.15 Pin Out Diagram AMC1100

    Konfigurasi disetiap pin tersebut memiliki fungsi yang berbeda

    seperti tampak pada gambar 2.15 dan pin deskripsinya akanditunjukan pada tabel 2.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    33/73

    24 

    Tabel.2 Pin Deskripsi AMC1100 

    2.9 Sensor Kecepatan

    Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitutransmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian

    deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan

    sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis. Pada dasarnya

    Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang

     bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Dasar rangkaian dapat

    ditunjukkan seperti pada gambar 2.16.

    Gambar 2.16 Optocoupler

    Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu:

    1.  Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika

    dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah

    Nama  No.  Function  Deskripsi 

    GND1 4 Power Sisi tinggi analog ground

    GND2 5 Power Sisi rendah analog ground

    VDD1 1 Power Sisi tinggi power supply

    VDD2 8 Power Sisi rendah power supply

    VINN 2 Analog

    input

    Inverting analog input

    VINP 3 Analog

    Input

     Non inverting analog input

    VOUTN 6 Analog

    Output

    Inverting analog output

    VOUTP 7 Analog

    Output

     Non inverting analog output

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    34/73

    25

    memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak.

    Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat

    oleh mata telanjang.

    2. 

    Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponenPhotodiode. Photodiode merupakan suatu transistor yang peka

    terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi

     panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum

    inframerah mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya

    tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi

    dari sinar infra merah.

    Oleh karena itu Optocoupler dapat dikatakan sebagai gabungan dari

    LED infra merah dengan fototransistor yang terbungkus menjadi satu

    chips. Cahaya infra merah termasuk dalam gelombang elektromagnetik

    yang tidak tampak oleh mata telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh

    mata karena mempunyai panjang gelombang , berkas cahaya yang

    terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia. Sinar infra merahmempunyai daerah frekuensi 1 x 1012 Hz sampai dengan 1 x 1014 GHz

    atau daerah frekuensi dengan panjang gelombang 1µ m  –   1mm. LED

    infra merah ini merupakan komponen elektronika yang memancarkan

    cahaya infra merah dengan konsumsi daya sangat kecil. Jika diberi bias

    maju, LED infra merah yang terdapat pada optocoupler akanmengeluarkan panjang gelombang sekitar 0,9 mikrometer. Proses

    terjadinya pancaran cahaya pada LED infra merah dalam optocoupler

    adalah sebagai berikut. Saat dioda menghantarkan arus, elektron lepas

    dari ikatannya karena memerlukan tenaga dari catu daya listrik. Setelah

    elektron lepas, banyak elektron yang bergabung dengan lubang yang ada

    di sekitarnya (memasuki lubang lain yang kosong). Pada saat masuk

    lubang yang lain, elektron melepaskan tenaga yang akan diradiasikan

    dalam bentuk cahaya, sehingga dioda akan menyala atau memancarkan

    cahaya pada saat dilewati arus. Cahaya infra merah yang terdapat pada

    optocoupler tidak perlu lensa untuk memfokuskan cahaya karena dalamsatu chip mempunyai jarak yang dekat dengan penerimanya. Pada

    optocoupler yang bertugas sebagai penerima cahaya infra merah adalahfototransistor. Fototransistor merupakan komponen elektronika yang

     berfungsi sebagai detektor cahaya infra merah. Detektor cahaya ini

    mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik, oleh sebab itu

    fototransistor termasuk dalam golongan detektor optik. Fototransistor

    memiliki sambungan kolektor  –  basis yang besar dengan cahaya infra

    merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang

    elektron. Dengan diberi bias maju, cahaya yang masuk akan

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    35/73

    26 

    menimbulkan arus pada kolektor. Fototransistor memiliki bahan utama

    yaitu germanium atau silikon yang sama dengan bahan pembuat

    transistor. Tipe fototransistor juga sama dengan transistor pada

    umumnya yaitu PNP dan NPN. Perbedaan transistor dengan

    fototransistor hanya terletak pada dindingnya yang memungkinkan

    cahaya infra merah mengaktifkan daerah basis, sedangkan transistor

     biasa ditempatkan pada dinding logam yang tertutup. Ditinjau dari

     penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam- macam.

    Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada

    sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat

    dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode).

    Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi.

    Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis

    IC. Prinsip kerja dari optocoupler adalah :1. Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode

    tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.

    2. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang makaPhotodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan

    on sehingga output- nya akan berlogika low.

    2.10 LCD TFT

    LCD (Liquid Crystal Display) seperti yang ditunjukan pada

    gambar 2.17. merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagaitampilan suatu data, baik karakter, huruf, angka ataupun grafik.

    Perbedaan LED ( Light Emiting Diode ) dan LCD adalah LED

    menghasilkan cahaya sedangkan LCD tergantung dari cahaya dari luar,sehingga bila cahaya dari luar semakin terang maka tampilan yang

    terdapat pada LCD juga akan semakin jelas. Teknologi TFT LCD

     berupa liquid crystal yang diisikan di antara dua pelat gelas, yaitu

    colour filter glass dan TFT glass. Colour filter glass mempunyai filter

    warna yang bertugas memancarkan warna, sedangkan TFT glass

    mempunyai Thin Film transistor sebanyak pixel yang ditampilkan.

    Gambar 2.17 LCD TFT

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    36/73

    27

    2.11  Fuzzy Logic Control4 

    Sistem  fuzzy ditemukan pertama kali oleh Prof. Lotfi Zadeh pada

     pertengahan tahun 1960 di Universitas California. Sistem  fuzzy

    diciptakan karena boolean logic tidak mempunyai ketelitian yang tinggi,hanya mempunyai logika 0 dan 1 saja. Sehingga untuk membuat sistem

    yang mempunyai ketelitian yang tinggi tidak dapat menggunakan

    boolean logic. Perbedaan fuzzy logic dengan boolean logic terlihat pada

    Gambar 2.8. 

    Gambar 2.18 Perbedaan Boolean logic dengan fuzzy logic 

    2.11.1 

    Struktur Dasar Kontroller Logika Fuzzy

    Kontroler logika fuzzy dikategorikan dalam kontrol cerdas

    (intelligent control ). Unit logika fuzzy memiliki kemampuan

    menyelesaikan masalah perilaku sistem yang komplek, yang tidakdimiliki oleh kontroler konvensional. Secara umum kontroler logika

    fuzzy memiliki kemampuan sebagai berikut:

    1.  Beroperasi tanpa campur tangan manusia secara langsung, tetapi

    memiliki efektifitas yang sama dengan kontroler manusia.

    2.  Mampu menangani sistem-sistem yang komplek, non-linier dan tidak

    stasioner.

    2.11.2 

    Fuzzyfikasi

    Prosedur fuzzyfikasi merupakan proses untuk mengubah variabel

    non fuzzy (variabel numerik) menjadi variabel fuzzy (variabel

    linguistik). Nilai error dan delta error yang dikuantisasi sebelumnya

    diolah oleh kontroler logika fuzzy, kemudian diubah terlebih dahulu ke

    dalam variabel fuzzy. Melalui membership function (fungsi

    keanggotaan) yang telah disusun, maka dari nilai error dan delta error

    4 Agus Naba. 2009.  Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan MATLAB. Yogya: ANDI. 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    37/73

    28 

    kuantisasi akan didapatkan derajat keanggotaan bagi masing-masing

    nilai error dan delta error. Alur proses fuzzifikasi ditunjukkan pada

    Gambar 2.9 

    Gambar 2.19. Proses Fuzzyfikasi

    2.11.3 Penentuan rule base

    Rule base adalah sekelompok aturan fuzzy dalam berhubungan

    dengan keadaan sinyal masukan dan sinyal keluaran. Rule base

    merupakan dasar dari pengambilan keputusan atau inference proses

    untuk mendapatkan aksi keluaran sinyal kontrol dari suatu kondisi

    masukan yaitu error dan delta error dengan berdasarkan rule-rule yangtelah ditetapkan. Proses rule base  berfungsi untuk mencari suatu nilai

     fuzzy output dari  fuzzy input. Alur pada proses Rule base ditunjukkan

     pada Gambar 2.10. 

    Gambar 2.20. Proses Rule Base

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    38/73

    29

    2.11.4 Defuzzyfikasi

    Defuzzyfikasi adalah proses pemetaan dari hasil aksi kontrol

    inferensi fuzzi ke aksi kontrol non fuzzy. Dalam proses defuzzyfikasi

    metoda yang umum digunakan adalah Center or Area (COA) danMaximum Of Mean (MOA). Alur proses defuzzyfikasi ditunjukkan

     pada Gambar 2.11. 

    Gambar 2.21. Proses defuzzyfikasi

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    39/73

    30

    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

    3.1  Block Diagram Sistem

    Pada perencanaan dan pembuatan perangkat keras dari sistem

    “Rancang Bangun Inverter 1 Fasa Pada Mesin Pemarut Kelapa

    Menggunakan Metode Kontrol Logika Fuzzy” dibutuhkan beberapa

     bagian yang mendukung seperti yang tergambar pada gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

    Gambar 3.1 merupakan blok diagram dari sistem proyek akhir yang

    akan dikerjakan dan sistem ini digunakan pada mesin pemarut kelapa.Sistem ini disuplai dari sumber jala  –  jala PLN 220 volt tegangan AC.

    Single phase uncontrolled full wave rectifier akan mengkonversi

    tegangan 220 volt AC menjadi 311,12 volt DC. Tegangan output dari

    Single phase uncontrolled full wave rectifier akan diinputkan pada

    inverter fullbridge 1 fasa untuk mengkonversi tegangan DC ke AC,

    inverter menggunakan metode switching Sinusoidal Pulse Width

     Modulation (SPWM). Sistem kontrol yang digunakan adalah kontrol

    logika fuzzy, penggunaan kontrol logika fuzzy berfungsi untuk

    mengatur kecepatan putar motor induksi 1 fasa 125 watt agar tetapkonstan melalui pengaturan perubahan frekuensi pada inverter. Karena

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    40/73

    31

    tegangan keluaran inverter belum sinus murni, maka perlu dipasang

    sebuah filter LC untuk meredam harmonisa. Tegangan yang keluar dari

    inverter 1 fasa sebesar 140,12 volt AC maka perlu dihubungkan dengan

    trafo step up dengan ratio 1 : 2 untuk menaikan tegangan agar sesuaidengan tegangan yang dibutuhkan beban motor induksi 1 fasa 220 volt

    sebagai penggerak pisau mesin pemarut kelapa. Putaran dari motor

     penggerak pisau mesin pemarut kelapa akan dibaca oleh sensor kecepatan

    dan outputnya akan dijadikan

    Berdasarkan blok diagram pada gambar 3.1 diatas

     perencanaan dan pembuatan perangkat keras pada Proyek Akhir ini

    meliputi: 

    a.  Perencanaan dan pembuatan Single phase uncontrolled full

    wave rectifier . b.  Perencanaan dan pembuatan Single phase fullbridge

    inverter .

    c.  Perencanaan dan pembuatan  Low Pass Filter LC  

    d.  Perencanaan sensor kecepatan 

    e.  Perencanaan sensor tegangan. 

    f.  Perencanaan sensor arus. 

    g.  Perencanaan algoritma fuzzy.

    3.2  Flowchart  Sistem

    Secara garis besar blok diagram yang dijelaskan pada gambar 3.1

    terdapat proses kerja yang terbagi ke dalam beberapa subrutin yaitu:a.

     

    Penyearah yang digunakan adalah Single phase uncontrolled

     full wave rectifier menggunakan filter C yang bernilai 1880 µF

    yang mengkonversi tegangan 220 volt AC menjadi 311,12 volt

    DC.

     b. 

    Single phase fullbridge inverter   menggunakan metode

    switching Sinusoidal Pulse Width Modulation  (SPWM). 

    Inverter ini akan diatur frekuensinya menggunakan

    metode kontrol logika fuzzy dengan nilai maksimum 50

    Hz. 

    c.  Filter yang digunakan untuk meredam harmonisa keluaran dari

    Single phase fullbridge inverter   adalah  Low Pass Filter yangmeredam frekuensi tinggi dan meloloskan frekuensi rendah

    sebesar 50 Hz. Nilai kapasitas kapasitornya 6 µF dan nilai

    induktornya 69,46 µH.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    41/73

    32 

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem

    Dari gambar 3.2 dijelaskan bahwa hal yang pertama harus

    dilakukan yaitu menentukan parameter  –  perameter variable yang

    dibutuhkan. Dengan menginisialisasi St merupakan set point

    kecepatan putar motor, rpm yaitu kecepatan putar motor yang

    terjadi, f merupakan frekuensi variable, Vin merupakan

    tegangan input dan Iin merupakan arus input. Untuk memulai

    sistem ini, setelah inisialisasi kecepatan, set point, arus dan

    tegangan sudah diinputkan maka motor akan berputar dan sensor

    tegangan akan membaca kecepatan dari putaran motor tersebut.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    42/73

    33

    Apabila rpm tidak sama dengan set point maka frekuensi pada

    inisialisasi perlu ditunning dari 20  –  50 Hz agar kecepatan putar

    motor tetap konstan walaupun beban berubah- ubah.

    3.3  Perancangan Hardware

    Pada Proyek Akhir ini perlu dilakukan proses perencanaan

    hardware yang dibutuhkan pada sistem ini

    3.3.1 

    Single Phase Uncontroll ed Ful l Wave Rectif ier  

    Listrik dari jala jala PLN akan digunakan sebagai sumber dari

    Single phase fullbridge inverter   setelah disearahkan menjadi tegangan

    DC oleh Single phase uncontrolled full wave rectifier   dengan nilai

    tegangan input 220 V AC menjadi 311,12 V DC. Single phaseuncontrolled full wave rectifier   ini menggunakan  filter C dengan

    kapasitas kapasitor 1880 µF dengan daya maksimum 7.778 W. Berikut

    adalah perhitungannya : 

    Untuk menghitung : = √ 2 . .................................................................(3.1)

    = √ 2 . 220 

     = 311,12  Dimana:   = Tegangan maksimum (Volt) = Tegangan Jala-jala PLN (Volt)Untuk perhitungan Vdc menggunakan filter C:

     Nilai  dibuat tak hingga

    =  .........................................................................(3.2)=  311,122 50 ∞ 0,00188  =  () = () ( )..................................................(3.3)

    () =311,12 V

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    43/73

    34 

    Dimana : = Ripple tegangan  = Tegangan maksimum (Volt) f   = frekuensi sumber

    R = Nilai resistansi beban

    C = Besarnya nilai kapasitor

    Daya Output Rectifier :

     = V x I ...................................................................................(3.4) = 311,12 x 25 = 1.778 Watt

    ( Arus 25 A berasalah dari diode bridge yang digunakan)

    Simulai Single phase uncontrolled full wave rectifier dengan filter C

    menggunakan software PSIM.

    Gambar 3.3 Rangkaian Single phase uncontrolled full wave rectifier  

    Gambar 3.4 Gelombang Input Single phase uncontrolled

     full wave rectifier

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    44/73

    35

    Gambar 3.5 Gelombang Output Single phase uncontrolled

     full wave rectifier

     Nilai arus dan tegangan output dari single phase uncontrolled full

    wave rectifier  adalah 23,88 A dan 219,99 Volt.

    3.3.2  Single Phase Ful lbr idge I nverter

    Single phase fullbridge inverter   digunakan untuk mengkonversi

    tegangan 311,12 Volt DC ke 220 Volt AC untuk pengaturankecepatan motor induksi 1 fasa 125 Watt dengan

    menggunakan metode kontrol logika fuzzy. Metode

    switching yang digunakan pada inverter ini adalah Sinusoidal

     Pulse Width Modulation  (SPWM). 

    Perhitungan Daya input dan inveter didesain dengan efisiensi 80%

    %= ..............................................................(3.5)0,8= 422,4   = 422,40,8 = 528,5  

    =

    ........................................................................(3.6)

    = 528,5220 . 0,8 = 3 ADimana :   = Daya input (Watt)  = Daya output (Watt)  = Arus input (A)

    cosφ= Power factor

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    45/73

    36 

    Simulasi Single Phase Fullbridge Inverter metode switching  SPWM 

    tanpa filter dengan menggunakan software PSIM.

    Gambar 3.5 Rangkaian Single Phase Fullbridge Inverter Tanpa Low

     Pass Filter LC Metode Switching  SPWM 

    Gambar 3.6 Gelombang Tegangan Output Single Phase Fullbridge

     Inverter Tanpa Low Pass Filter LC Metode Switching  SPWM 

    Gambar gelombang tegangan output SPWM merupakan hasil

    komparasi dari gelombang segitiga dan gelombang sinusoidal.

    Prinsip kerja dari metode switching MOSFET SPWM adalah

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    46/73

    37

    mengatur lebar pulsa mengikuti pola gelombang sinusoidal.

    Frekuensi sinyal referensi menentukan frekuensi keluaran inverter.

    Gambar 3.7 Gelombang Arus Output Single Phase Fullbridge Inverter Tanpa Low Pass Filter LC Metode Switching  SPWM 

    Dari simulasi Single Phase Fullbridge Inverter   Tanpa Low Pass

     Filter LC   Metode Switching SPWM menggunakan software PSIM

    diperoleh tegangan output sebesar 182,80 Volt dan arus output

    13,91A. Gambar 3.7 adalah simulasi Single Phase Fullbridge

     Inverter metode switching  SPWM menggunakan Low Pass Filter  LC

    dengan nilai L = 69,46 µH dan C = 6 µF menggunakan software

    PSIM .

    Gambar 3.8 Rangkaian Single Phase Fullbridge Inverter dengan  Low

     Pass Filter LC  Metode Switching  SPWM

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    47/73

    38 

    Gambar 3.9 Gelombang Tegangan Output Single Phase Fullbridge Inverter Menggunakan Low Pass Filter LC Metode Switching  SPWM

    Gambar 3.9 Gelombang Arus Output Single Phase Fullbridge Inverter

    Menggunakan Low Pass Filter LC Metode Switching  SPWM

    Pada simulasi Single Phase Fullbridge Inverter  Menggunakan Low Pass

     Filter LC   Metode Switching SPWM menggunakan software PSIM

    diperoleh tegangan output sebesar 165,24 Volt dan arus output 13,89A.

    3.3.3 Driver Single Phase Ful lbri dge I nverter

    Driver ini menggunakan IC IR2111 karena IC jenis ini mempunyai satu

     buah inputan, tetapi dapat menghasilkan 2 buah inputan yang dilengkapi

    dengan dead time.. IC ini juga dipilih karena dapat bekerja pada

    tegangan maksimum 600 Volt. IC ini cukup sederhana dan praktis

    karena hanya membutuhkan satu buah inputan pulsa untukmenghasilkan satu pasang pulsa (dua buah pulsa yang berlawanan pada

    output driver). Sehingga IC IR2111 ini cocok untuk digunakan sebagai

    driver inverter pada sistem ini. Digunakan dua buah IC dengan dua buahinputan, sehingga didapatkan dua pasang pulsa output (dua buah output

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    48/73

    39

     pulsa high dan dua buah output low) untuk trigger empat buah mosfet

    IXFH 50N60.

    Gambar 3.10 Functional blok diagram IR 2111

    Untuk IC IR2111 yang pertama digunakan untuk mendrive mosfet 1 danmosfet 4. Sedangkan untuk IC IR2111 yang kedua digunakan untuk

    mendrive mosfet 3 dan mosfet 4.

    Gambar 3.11 Skematik driver IR 2111

    Gambar 3.11 adalah skematik dari IR 2111 yang terhubung ke gate

    masing-masing mosfet. Setelah dari IC IR 2111, dan sebelum ke gate

    mosfet, akan melewati sebuah resitor yang dipararel dengan dioda Ultra

     Fast Recovery 1N4007. Sinyal dari Ir 2111 ke gate mosfet akan

    melewati resistor ini. Sebelum ke IC IR2111, output darimikrokontroller akan melewati TLP 521 agar mikrokontroler terisolasi

    dari rangkaian yang memiliki arus kuat.

    Gambar 3.11 Skematik TLP 521

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    49/73

    40 

    3.3.4 Perencanaan Low Pass F il ter LC  

    Untuk nilai capacitor nilainya fix sebesar 6 µF

    Sedangkan perhitungan inductor  adalah sebagai berikut :

    Karena diharapkan antara capasitor  dan inductor  terjadi resonansi maka besar

    Xl = Xc...............................................................................................(3.7)

    2.π.f.L = .....................................................................................(3.8)

    L =.................................................................................(3.9)

    =

    .

    .

    .. 

    =  ., = 69,46 µH

    Desain induktor 69,46 µH untuk Low Pass Filter LC  

    Diketahui : µr = 3000 N/A2

    µ0 = 4π × 10-7 N/A2

    L = 1,69039 H

    dm = 20 mm

    dl = 30 mm

     p = 14 mm

    tebal = 5 mm

    Diameter Toroid = + .......................................................................................(3.10)

    =2 0 3 0

    = 2 5  = = 12,5 ..........................................................................(3.11)  = × ..................................................................................(3.12)= 1 4 × 5 = 7 0   = 2 × ().........................................................(3.13)= 2 × (1 4 5) =38 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    50/73

    41

    Banyak lilitan untuk induktor = ×× .....................................................................................(3.14) =  ×× ....................................................................................(3.15) =  69,46 µ × 2 × 3,14 × 12,5 × 10−3 0 0 0 ×4 ×1 0− × 7 0 × 1 0−  

    =  5,452610−2,637610−

     

    =  20,672 = 4,5   ≈ 5  Mengitung dimater kawat tembaga untuk induktor

    Split time →() = = 0,5 ......................................................(3.16)

    J = 4,5 A/mm2

    = () = ,, =0,112......................................................(3.17) =   =  ×,, =0,376 ..........................................(3.18) ≈ 0,4  Mengitung panjang kawat tembaga untuk induktor

    = ( × × ∑ ) 40%( × × ∑ )................(3.19) = (5 × 3 8 × 6) 40%(5 × 3 8 × 6)  = 1.140 456 = 1,596  ≈ 2  Menghitung Jarak antar lilitan = .............................(3.20)= 3 8 (2×3,14×12,5) =116,5 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    51/73

    42 

      = , = 23,3 .........................................(3.21)3.3.5

     

    Perencanaan Sensor Arus

    Pada proyek akhir ini arus yang akan disensing,yaitu arus keluarandari Single Phase Fullbridge Inverter  yang sudah terhubung trafo step

    up. Sensor arus yang digunakan adalah ACS712 seperti pada gambar

    3.12. Sensor arus yang digunakan ada dua jenis yaitu ACS712 dengan

    arus maksimal yang diukur 5A dan 20A. Pada proyek akhir ini

     pembacaan sensor arus pada mikrokontroller menggunakan ADC 12 bit.

    Pada LCD nilai yang arus terbaca berubah  – ubah dengan cepat sehingganilai ADC dari sensor arus dirata-rata setiap 50 kali perubahan.

    algoritma yang digunakan untuk pembacaan sensor arus ditunjukkan pada gambar 3.13.

    Gambar 3.12 Rangkaian Sensor Arus

    Gambar 3.13 Algoritma Pembacaan Sensor Arus

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    52/73

    43

    3.3.6 Perencanaan Sensor Tegangan

    Proyek akhir ini menggunakan sensor tegangan yang digunakan

    untuk mensensing tegangan output dari Single Phase Fullbridge Inverter  

    yang sudah terhubung trafo step up. Sensor tegangan yang digunakan pada proyek akhir ini adalah AMC 1100. Sensor ini mampu bekerja

     pada tegangan puncak 1200 Volt sehingga dapat dikatakan sensor ini

    cocok untuk diterapkan pada proyek akhir ini. Gambar 3.13 menjelaskan

    tentang rangkaian dari sensor tegangan AMC 1100 dan gambar 3.14

    yang menjelaskan kurva karakteristik perbandingan tegangan input dan

    output sensor tegangan AMC 1100

    Gambar 3.13 Rangkaian Sensor Tegangan AMC 1100

    Gambar 3.14 Kurva Karakteristik Perbandingan Tegangan Input dan

    Output Sensor Tegangan AMC 1100

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    53/73

    44 

    3.3.7 Sensor Kecepatan

    Sensor kecepatan yang digunakan yaitu sebuah piringan dengan

     jumlah 10 lubang dan satu pasang optocoupler yang berfungsi untuk

    membaca kondisi dari posisi lubang tersebut. Karena satu putaran penuh

    adalah 3600 dan jumlah lubang 10, maka sudut antara dua buah lubang

    yaitu 22,50 . Sensor ini memiliki Vcc dari 3,0 –  5,5 Volt.

    Gambar 3.15 Sensor Kecepatan dan Piringannya

    3.3.8 

    Perencanaan Algoritma Logika Fuzzy

    Penggunaan logika fuzzy pada proyek akhir ini digunakan untuk

    mengatur frekuensi dari rangkaian Single Phase Fullbridge Inverter  agar

    kecepatan motor induksi 1 fasa dapat diatur dan menjaga kecepatan

    motor induksi 1 fasa dalam keadaan sesuai dengan set point.. Blok

    diagram pengaturan dengan menggunakan logika fuzzy ditunjukkan

     pada gambar 3.16.

    Gambar 3.16 Blok Diagram

    Pada proyek akhir ini  Single Phase Fullbridge Inverter  

    diberikan set point yang berubah ubah sesuai nilai yang dibutuhkan

    untuk memenuhi target. Logika fuzzy yang dirancang harus bisa

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    54/73

    45

    mempertahankan dan mengatur frekuensi Single Phase Fullbridge

     Inverter   untuk mencapai nilai set point. Logika fuzzy menggunakan

    metode Sugeno. Pada dasarnya suatu sistem aturan fuzzy mempunyai

    tahapan, yaitu fuzzyfikasi, inferensi dan defuzzifikasi. Untuk lebih jelasnya seperti yang ditunjukkan gambar 3.17.

    Gambar 3.17 Tahapan Logika Fuzzy

    Proses konversi variabel numerik (bilangan real) ke dalam variabel

    linguistik (variabel  fuzzy) disebut  fuzzification. Variabel dari boost

    converter adalah arus. Tegangan keluaran boost converter dikendalikanoleh  fuzzy logic control sehingga tegangan keluarannya sesuai dengan

    set point. Error () dan delta error ∆()digunakan sebagai input dari fuzzy logic control. Error didapatkan dengan cara membandingkan

    tegangan keluaran () dengan tegangan referensi (). Sedangakandelta error

    ∆() didapatkan dari selisih antara eror sekarang dan eror

    sebelum.Dari error ()dan  previous error Eprev(k), perubahan padanilai error dapat dihitung dan kemudian dinormalisasikan. Persamaanuntuk mendapatkan error dan delta error ditunjukkan oleh persamaan

    (3.22) dam (3.23) .() = () () ...................................................................(3.22)∆() = () () .................................................................(3.23)

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    55/73

    46 

    Fuzzifikasi adalah mengubah masukan-masukan yang nilai

    kebenarannya bersifat pasti (crisp input) ke dalam bentuk fuzzy input.

    Proyek akhir ini digunakan masukan-masukan dari eror dan delta eror.

    rule base yang digunakan 7 x 7. Gambar 3.18 dan 3.19 menunjukkanfuzzifikasi dari eror dan delta eror.

    Gambar 3.18 Varibel Masukan Eror  

    Gambar 3.19 Varibel Masukan Delta Eror

    Tujuh variabel linguistik yang digunakan untuk variabel input()dan ∆()yaitu negative big (NB), negative medium (NM), negative  small   (NS),  zero (ZE),  positive small (PS),  positive medium  (PM), dan

     positive big (PB).  delta negative big (DNB), delta  negative medium(DNM), delta  negative small   (DNS), delta  zero (DZE), delta  positive

     small (DPS), delta positive medium (DPM), dan delta   positive big(DPB) . Membership function yang digunakan dapat dilihat pada Gambar

    3.18, dan Gambar 3.19.

    Langkah selanjutnya adalah menentukan rule base dari variabel

    masukan yaitu eror dan delta eror. Penentuan dan pemulihan rule base

    ini didasarkan pada knowledge base  dari pengguna logika fuzzy

    terhadap plan yang sedang dikerjakan.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    56/73

    47

    Tabel 3.1 Fuzzy Logic Rule Base 

    NB NM NS ZE PS PM PB

    DNB KBS KBS KBS KBS KB K BS

    DNM KBS KBS KBS KB K BS T

    DNS KBS KBS KB K BS T TB

    DZE KBS KB K BS T TB TBS

    DPS KB K BS T TB TBS TBS

    DPM K BS T TB TBS TBS TBS

    DPB BS T TB TBS TBS TBS TBS

    ∆() 

    () 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    57/73

     

    47

    BAB IV

    PENGUJIAN DAN ANALISA

    Pada Bab IV berisi tentang pengujian dan analisa sub-bagian padasistem sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan pada bab III.

    Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan evaluasi terhadap keluaran

    dari rangkaian maupun sistem agar diperoleh kinerja yang sesuai dengan

    yang diharapkan. Evaluasi didasarkan pada hasil analisa tiap sub-bagian

     pada sistem yang dirancang. Metode pengujian meliputi dua

     pengambilan data, yaitu pengujian secara parsial dan pengujian

    integrasi. Adapun pengujian parsial yang dilakukan dalam proyek akhir

    ini, antara lain:

    1. 

    Pengujian Motor Induksi 1 Fasa

    2.  Pengujian Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier  

    3.  Pengujian DC Power Supply 5 Volt

    4.  Pengujian DC Power Supply 12 Volt

    5. 

    Pengujian Driver Single Phase Fullbridge Inverter  

    6. 

    Pengujian Single Phase Fullbridge Inverter Beban Lampu

    7. 

    Pengujian Nilai Induktor Low Pass Filter LC  

    8.  Pengujian Rotary Encoder.

    9. 

    Pengujian Sensor Arus ACS 71210.  Pengujian Sensor Tegangan AMC 110

    4.1  Pengujian Partisi

    4.1.1 

    Pengujian Motor Induksi 1 Fasa

    Pada motor induksi satu fasa dilakukan pengujian untuk mencari

    kecepatan putar motor induksi 1 fasa. Pengujian kecepatan putar motor

    induksi 1 fasa ini dilakukan sebelum proses kontrol kecepatan.

    Pengujian pengujian kecepatan putar motor induksi 1 fasa dilakukan

    tanpa menggunakan beban.

    Berikut adalah name plate yang tertera pada motor:

    Tegangan Input = 220 Volt

    Daya Output = 186,5 Watt

    Arus Output = 4/2,4 A

     N = 1420 rpm

    F = 50 Hz

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    58/73

    48

    Pengujian kecepatan putar motor induksi 1 fasa tanpa beban.

    Gambar 4.1 Wiring Pengujian Kecepatan Putar Motor Induksi 1 Fasa

    Tanpa Beban.

    Gambar 4.2 Pengujian Kecepatan Putar Motor Induksi 1 Fasa TanpaBeban.

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan putar motorinduksi 1 fasa dengan cara menggunakan tachometer untuk pembacaan

    rpm, ampere meter untuk mengetahui arus input dari motor dan

    voltmeter untuk mengetahui tegangan input yang masuk pada motor

    agar sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada nameplate motor

    induksi 1 fasa.

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    59/73

    49 

    Dari pengujian ini diperoleh dara kecepatan putar motor induksi1 fasa

    yang ditampilkan pada tabel 4.1

    Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kecepatan Putar Motor Induksi 1 Fasa

    Tanpa Beban

         

    50 0,3 720

    100 0,68 940

    150 1,21 1099

    200 1,8 1362

    220 2,12 1533

    Gambar 4.3 Grafik Hubungan Vinput AC dan rpm Motor Induksi 1 Fasa

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    0 50 100 150 200 250

    Grafik Hubungan Vinput AC dan rpm Motor

    Induksi 1 Fasarpm

    Vinput AC 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    60/73

    50

    4.1.2 Pengujian Single Phase Uncontrol led Ful l Wave Rectif ier  

    Pengujian Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier  

    dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai () yang akan

    digunakan sebagai suplai dari  single phase fullbridge inverter . Pada

     pengujian ini di mulai dari tegangan sumber 60 Volt () sampai

    dengan 220 Volt ()  yang didapatkan dari variac satu fasa.

    Pengujian ini harus dilakukan dari tegangan sumber yang kecil,

    dilanjutkan ke tegangan yang lebih besar. Jika pengujian dilakukan dari

    tegangan sumber dari yang besar ke yang kecil, maka hasilnya tidak

    akan akurat. Hal ini karena kapasitor masih menyimpan muatan di

    dalamnya. Saat melakukan pengujian ketika Single Phase Uncontrolled

     Full Wave Rectifier   langsung dihubungkan ke sumber jala  –   jala PLN

    220 Volt maka fuse pada rangkaian Single Phase Uncontrolled Full

    Wave Rectifier akan putus.

    Gambar 4.4 Blok Diagram Pengujian Single Phase Uncontrolled Full

    Wave Rectifier .

    Gambar 4.5 Pengujian Single Phase Uncontrolled Full Wave Rectifier  

    Dari pengujian  single phase uncontrolled full wave rectifier   yang

    dilakukan diperolah data yang disajikan pada tabel 4.2 dengan parameter

    yang didapatkan adalah tegangan sumber AC dan tegangan output DC.

    Voltmeter

    Single phase

    uncontrolled full wave

    rectifier  

    Variac

    220V

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    61/73

    51 

    Tabel 4.2 Hasil Pengujian Single Phase Uncontrolled Full Wave

     Rectifier  

    No.  Input

    Tegangan AC

    (Volt) 

    Output

    Tegangan

    DC (Volt)

    Teori 

    Output

    Tegangan

    DC (Volt)

    Praktek  

    %Error 

    1. 60 84,85 84,1 0,89%

    2. 100 141,42 140,3 0,79%

    3. 160 226,27 223,4 1,26%

    4. 200 282,84 279,5 1,18%

    5. 205 289,91 287,6 0,73%

    6. 210 296,98 294,3 0,90%

    7. 220 311,12 310,3 0,26%

    .

    Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Tegangan Input AC dan Tegangan

    Output DC 

    0

    100

    200

    300

    400

    0 50 100 150 200 250

    Perbandingan VAC dan V DC

    Vinput AC 

    Voutput DC 

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    62/73

    52

    4.1.3 

    Pengujian DC Power Supply 5 Volt.

    Rangkaian DC Power Supply ini 5 Volt digunakan sebagai supply

    dari ARM STM32F407VG dan akan dilakukan pegujian untuk

    mengetahui tegangan output DC nya.

    Gambar 4.7 Blok Diagram Pengujian DC Power Supply 5 Volt

    Gambar 4.8 Pengujian DC Power Supply 5 Volt

    Pengujian yang dilakukan rangkaian diukur menggunakan multimeter

    nilai tegangan output 5 Volt DC dengan nilai tegangan input 6 Volt AC.

    4.1.4 Pengujian DC Power Supply 12 Volt.

    Rangkaian DC power supply 12 Volt ini digunakan untuk supply

    dari driver single phase fullbridge inverter. DC power supply ini

    menggunakan tegangan input 15 Volt AC dengan target tegangan output

    12 Volt DC.

    Gambar 4.9 Blok Diagram Pengujian DC Power Supply 12 Volt

    Voltmeter Power

    Supply 5V  

    Trafo 1A

    6V

    Voltmeter Power

    Supply 12V  Trafo 1A

    15V

  • 8/19/2019 1310121031_Amien Raharja Progres Buku PA

    63/73

    53 

    Gambar 4.10 Pengujian DC Power Supply 12 Volt

    4.1.5 

    Pengujian Driver Single Phase Ful lbr idge I nverter  Pengujian Driver Single Phase Fullbridge Inverter IR2111 karena

    IC ini cukup sederhana dan praktis karena hanya membutuhkan satu

     buah inputan pulsa untuk menghasilkan satu pasang pulsa (dua buah

     pulsa yang berlawanan pada output driver). Sehingga IC IR2111 ini

    cocok untuk digunakan sebagai driver inverter pada sistem ini.

    Digunakan dua buah IC dengan dua buah inputan, sehingga didapatkan

    dua pasang pulsa output (dua buah output pulsa high dan dua buah

    output low) un