Upload
trinhcong
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. i
DAFTAR TABEL ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1
BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................ 4
A. Geografis..............…… ………………………………………………… 4
B. Keadaan Penduduk…… ………………………………………………… 5
C. Keadaan Ekonomi ……………………………………………............. 6
D. Keadaan Pendidkan...…………………………………………………… 7
E. Keadaan Lingkungan...........………………………………………… 10
F. Keadaan Perilaku Masyarakat………………………………………… 12
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN............................................ 18
A Mortalitas………..…… ………………………………………………….... 18
B Morbiditas……… ……………………………………………................ 18
C Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi… 21
D Penyakit Potensial Wabah……………………........................... 21
E Status Gizi………………………………………………………………...... 24
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................... 26
A. Pelayanan Kesehatan Dasar ………..................................... 26
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang …………….... 33
C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit..……………......... 34
D. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM).................. 38
E. Perbaikan Gizi Masyarakat..………………………………………..….
F. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana………………....
39
41
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .................................. 42
A. SARANA KESEHATAN....................................................... 42
B. TENAGA KESEHATAN....................................................... 44
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN................................................ 45
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 49
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayah-Nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kota Padang Panjang
2014 ini . Profil Kesehatan Kota Padang Panjang merupakan data dan
informasi untuk landasan pengambilan keputusan dalam
pembangunan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang
Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 setiap orang berhak mendapatkan
informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Oleh karena
itu, ketersedian data dan informasi sangat diperlukan dalam mewujudkan derjat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Penyusunan Profil Kesehatan ini mencakup seluruh kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Umum Pemerintah maupun Swasta dan lintas sektor terkait di Kota Padang
Panjang, yang penyusunannya didasarkan pada format yang diberikan oleh Pusat Data dan
Informasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia disusun secara sistematis yang disajikan
dalam bentuk tabel sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota.
Langkah perbaikan dan penyempurnaan dalam proses kualitas Profil Kesehatan selalu
diupayakan dari waktu ke waktu dalam hal keakuratan data, ketepatan waktu dan kesesuaian
dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Untuk meningkatkan mutu penyajian Profil Kesehatan Kota Padang Panjang berikutnya,
kami sangat mengharapkan sumbang saran, tanggapan peran serta dari semua pihak terkait
sumber data, terutamanya para pengelola program kesehatan di semua tingkatan administrasi,
sehingga penyusunan akan menjadi lebih baik lagi.
Semoga Profil Kesehatan Kota Padang Panjang 2014 ini dapat memenuhi tuntutan
ketersedian data dan informasi untuk menjadi landasan pengambilan keputusan yang evidence-
based dalam pembangunan kesehatan kota Padang Panjang.
Padang Panjang, April 2015Kepala Dinas Kesehatan
Drs.NURYANUWAR,Apt.MM MKesNIP. 19620123 199101 1 001
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
1
BAB IPENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Kesehatan Kota
Padang Panjang yaitu TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA PADANG PANJANG
YANG SEHAT DAN MANDIRI DENGAN PELAYANAN BERKUALITAS ” SEHAT
adalah terwujudnya kondisi sejahtera baik fisik, psikologis, mental, spiritual dan
prilaku masyarakat dalam mencapai kesehatan secara paripurna dalam menunjang
pembangunan Kota Padang Panjang. MANDIRI adalah sikap dan kondisi
masyarakat Kota Padang Panjang yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya
dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan pribadi, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
PELAYANAN BERKUALITAS adalah upaya dengan mutu terbaik yang
diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik melalui
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang merata bagi seluruh
masyarakat.
Misi merupakan sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan visi yang telahditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh aparat dan pihak yang berkepentingandapat mengenal Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang serta mengetahui perandan program-program dan hasil yang akan dicapai.
Adapun misi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas dan berdaya saing serta
berbasis masyarakat
2. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang
amanah, professional dan tepat guna
3. Mewujudkan sistem informasi dan promosi kesehatan yang berkualitas
4. Meningkatkan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat secara mandiri
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
2
5. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun
Forum Kota.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut Dinas Kesehatan Kota PadangPanjang berupaya menata kembali kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan yangselanjutnya akan sangat menentukan ketersediaan akses terhadap informasi,edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memeliharaderajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Saat ini sistem informasi kesehatanyang ada masih jauh dari kondisi ideal karena belum mampu menyediakan datadan informasi kesehatan yang evidence based. Kegiatan pengelolaan data daninformasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam suatu mekanisme kerjasamayang baik. Dalam pengumpulan dan pengolahan data, masing-masing unit kerjamengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya. Situasidemikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi terutama dari sumberdata di unit pelayanan kesehatan yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi diberbagai unit teknis.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan, Pasal 17 Ayat 1 menyatakan bahwa pemerintah bertanggungjawab atasketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatanuntuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Selain itu pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakanupaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan melaluisistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebihlanjut akan diatur oleh peraturan pemerintah. Sedangkan pasal 169 disebutkanpemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh aksesterhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.
Profil Kesehatan Kota Padang Panjang yang terbit sekali setiap tahunberisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan di masing-masing unitkerja yang terdiri dari berbagai indikator derajat kesehatan dan dapat digunakansebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka mengevaluasi tahunankegiatan-kegiatan dan pemantauan pencapaian Pembangunan Kesehatan KotaPadang Panjang.
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Padang Panjang 2014 iniadalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Profil Kesehatan Kota PadangPanjang 2014 terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu :
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
3
BAB I PENDAHULUANBab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuan diterbitkan Profil KesehatanKota Padang Panjang Tahun 2014 serta sistematika penyajiannya.
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUKBab ini menyajikan gambaran umum tentang uraian letak geografis, keadaanpenduduk, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan keadaan perilaku masyarakat.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATANBab ini berisikan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang mencakup tentangMortalitas (angka kematian), Morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi.
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANBab ini berisikan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakanpada tahun 2014 yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, rujukan danpenujang, pemberantasan penyakit, kesehatan lingkungan dan sanitasi, perbaikangizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan pelayanan kesehatan dalam situasibencana.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANDalam bab ini diuraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan.Menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan pembiayaan kesehatandan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI PENUTUPBab ini merupakan rangkuman dari buku profil ini yang berisi sajian pentingtentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk penyusunan rencanakerja kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014 serta untuk penyusunan ProfilKesehatan di tahun yang akan datang. Dan bab ini juga menguraikan prosespengumpulan data dan hambatan yang dijumpai selama penyusunan profil ini.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
4
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFISKota Padang Panjang memiliki luas ±23,00 km² setara dengan 2.300 Hayang mencakup 2 kecamatan yaitukecamatan Padang Panjang Barat danPadang Panjang Timur yang masing-masing terdiri dari 8 (delapan)kelurahan. Secara administrasi KotaPadang Panjang mempunyai batassebagai berikut :- Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan X Koto (Kabupaten Tanah Datar)- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batipuh (Kabupaten TanahDatar)- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan X Koto (Kabupaten TanahDatar)- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan X Koto (Kabupaten TanahDatar)Secara geografis terletak antara 1000 20’ - 1000 27’ Bujur Timur serta 00
27’ - 00 30’ Lintang Selatan, merupakan dataran tinggi (daerah pegunungan)dengan ketinggian 550-900 meter di atas permukaan laut dengan lebih dari 40% lahannya berada pada kemiringan > 40 %. Sedangkan suhu udara rata-rataadalah 21,880C dengan kelembaban udara adalah 88,03 %. Kondisi inimenyebabkan banyak ditemukan kasus penyakit yang dipengaruhi oleh udaradingin diantaranya: Bronkitis, Sinusitis, Asma Bronchial dan lain-lain. Hasil KajianPenilaian Resiko Bencana Gempa Bumi dan Bahaya Gunung Berapi di KotaPadang Panjang tahun 2006 (Pusat Survei Geologi dan Bappeda Kota PadangPanjang), maka secara umum formasi Geologi Kota Padang Panjang terdiri daribatuan malihan, batuan tufaan aliran piroklastik, batuan tufaan dan lahar II.Kemudian dari struktur geologinya terdapat satu sesar aktif yang melewati KotaPadang Panjang yaitu sesar Bukit Jalat dan satu lagi berdekatan dengan KotaPadang Panjang (pada bagian timur) yaitu sesar Sumatera.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
5
B. KEADAAN PENDUDUKJumlah penduduk Kota Padang Panjang menurut Badan Pusat Statistik
Kota Padang Panjang pada tahun 2014 sebanyak 48.792 jiwa yang tersebar di16 kelurahan yang ada dan terdiri dari 24.256 penduduk laki-laki dan 24.536penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga 11.022 dan rata-rata jiwaper rumah tangga sebesar 4,43 dan kepadatan penduduk 2.121/km2. Dengantingkat kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Padang Panjang Barat2942.15/km2 sedangkan di Kecamatan Padang Panjang timur 1517,43/ km2, inimenunjukkan penyebaran penduduk di Kota Padang Panjang tidak merata.Mobilisasi penduduk Kota Padang Panjang cukup tinggi, hal ini dikarenakanPadang Panjang merupakan daerah strategis yang terletak di persimpangan antaraKota Bukittinggi, Batusangkar, Solok dan Padang. Jumlah penduduk menurut jeniskelamin dan kelompok umur di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada gambarberikut :
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang tahun 2014
Dari gambar diatas dapat ditentukan Rasio Beban Tanggungan(Dependency Ratio) penduduk Kota Padang Panjang tahun 2014 adalah 58%.Hal ini berarti bahwa 100 orang masyarakat Padang Panjang yang masihproduktif akan menanggung sebanyak 58 orang yang belum/sudah tidak produktiflagi. Sedangkan Rasio Jenis Kelamin di Kota Padang Panjang pada tahun 2014adalah 98,86. Data tentang rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
6
perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang adakaitannya dengan pertimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secaraadil. Untuk lebih jelasnya komposisi penduduk Kota Padang Panjang dapat dilihat pada Lampiran (tabel 1, 2).
C. KEADAAN EKONOMIKondisi perekonomian merupakan salah satu indikator dalam menentukan
keberhasilan pembangunan daerah. Mata pencaharian penduduk Kota PadangPanjang adalah berdagang, pegawai negeri sipil, bertani, wiraswasta danlainnya.Pada tahun 2014 Kota Padang Panjang memberikan jaminan kesehatanbagi masyarakatnya dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang dicakupJamkesmas/PBI(APBN) sebanyak 12.588 jiwa, PBI APBD 3.000 jiwa , PekerjaPenerima Upah 14.581 jiwa, Pekerja Bukan Penerima Upah(Mandiri) sebanyak3.186 jiwa dan Asuransi Perusahaan sebanyak 1.436 jiwa. Dengan total ke ikutsertaan masyarakat Padang Panjang yang tergabung dalam Jaminan KesehatanNasiaonal mencapai 33.355 jiwa (68,36%) Dari 48.792 jiwa penduduk kotaPadang Panjang Tahun 2014.Seperti tergambar pada grafik dibawah ini:
Sumber: Bidang Promkes tahun 2014
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
7
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan programkesehatan, selain jumlahnya yang besar (30%) dari jumlah penduduk, merekajuga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik.Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan bervariasi.Pada peserta didik Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) padaumumnya lebih banyak terkait dengan masalah perilaku hidup bersih dan sehat,sedangkan pada peserta didik sekolah lanjutan berkaitan dengan perilaku berisikoterhadap masalah kesehatan.Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan padaupaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif. Upaya preventifantara lain kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik,serta pemeriksaan berkala 2 (dua) kali setahun . Penjaringan kesehatanmerupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memilah(skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, serta dapat dimanfaatkan untukpemetaan kesehatan peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhipersyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dalam programUsaha Kesehatan Sekolah (UKS).Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaanfisik, laboratorium, penyimpangan mental emosional, serta kesegaran jasmani.Rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut dilaksanakan melakukan pemeriksaankeadaan umum, pengukuran tekanan darah dan denyut nadi, penilaian status gizi,pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan indera (penglihatan, pendengaran),pemeriksaan laboratorium, pengukuran kesegaran jasmani, deteksi dinipenyimpangan mental emosional yang dilakukan terhadap murid kelas 1 (satu) diSekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kegiatan pelayanankesehatan pada kelompok ini, dilakukan oleh tenaga kesehatan, maupun peranserta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.Untuk Kota Padang Panjang pada tahun 2014, cakupan pemeriksaan siswasekolah dasar sebesar 95,4 % menurun dari capaian tahun 2013, sehingga tidakmencapai target cakupan penjaringan pada standar pelayanan minimal (SPM)yaitu sebanyak 100%. Cakupan penjaringan per puskesmas dari yang terendah
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
8
adalah Puskesmas Koto Katik sebesar 91,5 %, Kebun Sikolos 94,4%, dan BukitSurungan , Gunung mencapai target sasaran penjaringan yaitu 100%. Hanya 2(dua) Puskesmas yang cakupan pelayanannya mencapai target SPM , dan 2(dua) Puskesmas lainnya tidak maksimal dalam pencapaian target pelayananpenjaringan masalah kesehatan pada siswa SD kelas 1 di wilayah kerjanya. Lebihjelas dapat dilihat grafik dibawah ini.
Sumber: Bidang Promkes tahun 2014
Disamping penjaringan dilakukan terhadap murid kelas 1 (satu), juga dilakukanpemeriksaan kesehatan terhadap seluruh murid dari kelas 1 sampai dengan kelas6 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), pemeriksaaan inidilaksanakan minimal 2 (dua) kali setahun yang disebut pemeriksaan berkala.untuk tahun 2014 cakupan pemeriksaan berkala sebesar 100 % untuk 2(dua) wilayah kerja puskesmas, dan diatas 90% di 2 (dua) wilayah kerjapuskesmas.
Selain pemeriksaan fisik secara umum, juga dilaksanakan kegiatanpemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap murid SD/MI dengan programUsaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), kegiatan ini dilaksanakan sejalandengan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala.Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigiterutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus sebab
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
9
pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigisebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usiadewasa nanti.
Peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satuprogram pokok Puskesmas di dalam pelayanan promotif dan preventif terutamaditujukan pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak pra sekolah dan anakSekolah Dasar di dalam tujuan meningkatkan derajat kesehatan gigi. Pendidikandan pengenalan terhadap tentang tata cara membersihkan gigi dan mulut perludiberikan, sebab pendidikan ini merupakan upaya awal dalam pencegahanterjadinya penyakit pada gigi (karies) dan jaringan sekitarnya, dengan mengingatpada prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan.
Salah satu kegiatan UKGS yang dilaksanakan adalah mengggosok Gigibersama dengan sebelumnya dilakukan penyuluhan dahulu mengenai cara-caramenggosok gigi serta akibat-akibat penyakit yang ditimbulkan apabila tidakmembersihkan gigi dan mulut secara benar dan teratur. Kegiatan ini diharapkanmenjadi salah satu cara pendidikan kesehatan gigi pada anak. Dimana usaha inisecara emosional akan menghilangkan rasa takut, menumbuhkan rasa ingin tahu,mau mengamati, dan akhirnya secara fisik akan melakukan aktivitas sedemikianrupa (diantaranya menggosok gigi) sehingga baik untuk kesehatan pribadi.
Dalam kegiatan UKGS dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulutdengan melakukan sikat gigi masal, pemeriksaan kesehatan gigi dan pelayanankesehatan gigi dan mulut . Untuk Kota Padang Panjang cakupan penyuluhan danpelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada Grafik di bawah ini.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
10
Sumber: Bidang Promkes tahun 2014dilihat cakupan pemeriksaan gigi dan mulut dari keempat Puskesmas sebesar98,4 % . Hasil dari pemeriksaaan gigi dan mulut ada beberapa murid SD/MIyang perlu perawatan, adapun cakupan murid yang mendapat perawatan darikeempat puskesmas, hanya puskesmas Bukit Surungan yang belum maksimalyaitu 68,8 %, dan lainnya sudah 100 %, dengan demikian cakupan perawatanpelayanan gigi dan mulut untuk Kota Padang Panjang menjadi 92,0 %.
KEADAAN LINGKUNGANLingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktorperilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknyaderajat kesehatan. Dalam menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikanindikator-indikator antara lain persentase rumah sehat, persentase akses airbersih, persentase sanitasi dasar, persentase tempat umum dan pengelolaanmakanan (TUPM) sehat.
1. Akses terhadap Air BersihAir dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang
kesehatan manusia. Air merupakan kebutuhan essensial bagi kebutuhan manusia,sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut sumbernyadiantaranya air kemasan, air ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mataair, penampungan air hujan (PAH), dan sumber lainnya. Untuk kualitas fisik air
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
11
minum dengan kategori baik adalah: tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasadan tidak berbau. Dari 48.792 jiwa yang ada, yang akses terhadap air bersihsebanyak 40.374 jiwa (82,75%)dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Sumber : Bidang PL pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)Tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan merupakan sarana
yang penting diperhatikan karena berhubungan dengan kepentingan banyak orangdan berpotensi sebagai media penyebaran penyakit. Ruang lingkupnya meliputisarana-sarana yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti : hotel, restoran, pasar,mesjid, tempat rekreasi, pabrik makanan dan lain-lain. Tempat umum danpengolahan makanan tersebut harus memenuhi syarat kesehatan diantaranya airbersih, pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah, jamban, ventilasi,pencahayaan, kebisingan, pencahayaan dan luas lantai/ ruangan sesuai denganbanyaknya pengunjung. Di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 dari 89tempat tempat umum yang diperiksa, yang memenuhi syarat sebanyak61(62.66%) Data dapat dilihat pada lampiran Tabel 63.Sedangkan untuk tempatpengolahan makanan(TPM) yang ada di padang panjang sebanyak 158. Yangdilakukan pemeriksaan adalah sebanyak 158 TPM dan yang memenuhi syaratsebanyak 100 (63.29%) TPM ini dapat dilhat pada table 64.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
12
3. Sumber Air MinumSumber air minum yang digunakan masyarakat terdiri dari beberapa
diantaranya adalah air sumur gali terlindungi,sumur gali dengan pompa, sumur bordengan pompa,mata air terlindungi,penampungan air hujan(PAH)dan PDAM. Darisumber air minum diatas yang terbanyak digunakan masyarakat adalah ledingmeteran sebanyak 61.1% Data dapat dilihat pada lampiran Tabel 59.
4. Fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat)Sanitasi yang layak yang harus ada dalam sebuah rumah diantaranya yaitutersedianya jamban yang sehat .Jenis sarana jamban yang ada dari data dinaskesehatan pada tahun 2014 jumlah penduduk yang menggunakan jambansebanyak sebanyak 33842 sarana dari 9592 rumah. Yang terdiri dari pendudukyang menggunakan Leher Angsa 33698, cemplung 66, Komonal 200 dilihat padatable 61.
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKATKomponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosikesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakatagar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO).Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karenamenyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan,kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya perilakukesehatan adalah hal- hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari olehpengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatifterhadap kesehatan.Perilaku hidup sehat masyarakat tersebut dipengaruhi beberapaindikator diantaranya kebiasaan merokok dan pola makan yang kurang seimbang.Untuk menanggulanggi masalah ini Pemerintah Kota Padang Panjang menetapkanPerda No. 8 Tahun 2009 dan dijelaskan dengan Perwako No. 10 Tahun 2009tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Kawasan Tertib Rokok. Kawasan tanpaasap rokok adalah wilayah dimana tidak diperbolehkan merokok pada kawasantersebut, yaitu:
a. Tempat pelayanan kesehatan;b. Tempat proses belajar mengajar;c. Tempat ibadah;d. Tempat kegiatan anak-anak; dane. Angkutan umum.
Sedangkan kawasan tertib rokok yang dimaksud dalam Perda tersebut adalahwilayah dimana hanya diperbolehkan merokok pada tempat khusus yang telahdisediakan, yaitu:
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
13
a. Tempat umum yaitu kawasan wisata, hotel, restoran, rumah makan,pasar dan terminal;
b. Tempat kerja yaitu kantor pemerintah, kantor swasta, pabrik danindustri lainnya.
Dalam pelaksanaan Perda tentang kawasan tanpa asap rokok dan kawasantertib rokok ini di Kota Padang Panjang diharapkan peran serta secara aktif darimasyarakat baik perseorangan maupun kelompok yang dapat berbentukmemberikan teguran/peringatan secara lisan kepada orang yang merokok tidakpada tempatnya, menyampaikan laporan kepada instansi yang berwenang ataspelanggaran Perda ini, selain itu juga telah adanya Forum Penyakit TidakMenular dan Forum Kota Sehat sebagai salah satu bentuk peran sertamasyarakat dalam perilaku hidup sehat di Kota Padang Panjang.
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruhterhadap derajat kesehatan, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS).
1. Rumah Tangga SehatAdapun indikator yang dilihat dari rumah tangga sehat terdiri dari 10
indikator yaitu ; 1) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) pemberianASI eksklusif, 3) Menimbang Balita Setiap Bulan, 4) tidak merokok di dalamrumah, 5) melakukan aktifitas fisik tiap hari, 6) makan sayur dan buah tiaphari, 7) adanya akses air bersih, 8) tersedianya jamban keluarga, 9)Mencucitangan dengan air bersih dan sabun dan 10) memberantas jentik di rumahsekali seminggu.
Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalahRumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yangmeliputi 10 indikator diatas. Sedangkan bila dalam rumah tangga tersebut tidakada ibu melahirkan, tidak ada bayi dan balita, maka rumah tangga ber PHBSadalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Pada prinsipnya Rumah Tanggaber PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperanaktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.. Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yangmenerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2014 dari 5.566 rumahtangga yang ada di Kota Padang Panjang dan dilakukan survey PHBS sebanyak5.566 jumlah rumah tangga.Dari Hasil Survey yang dilakukan di dapatkansebanyak 3788 rumah tangga (68,1%)yang ber PHBS, dapat dilihat pada tabel57.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
14
2. ASI EkslusifASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan
pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang seringdisebut kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yangberfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare. Kadarprotein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang ataumature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendahdaripada ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6,B12, C, D, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zatpembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum jugamengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuhbayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikanlemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuatkolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belumsempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelahkelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.Pada tahun 2014 di Kota Padang Panjang Bayi yang mendapat ASI Eksklusifsudah mencapai 396 bayi (75,5%) dari 526 bayi yang ada ( Jumlah bayi 0-6 bulan yang ada pada bulan Februiari dan Agustus). target (80%), dimanahal ini sedikit menurun dibandingkan pada tahun 2013 pencapaian ASI-E adalah293 bayi (75,9%) dari 386 bayi. Dapat dilihat pada lampiran tabel 39.Persentase ASI Ekslusif di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 dapat di lihatpada grafik dibawah ini :
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
15
Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
Dari grafik diatas terlihat hanya 2 Puskesmas masih belum mencapai yaituPuskesmas Gunung dan Koto Katik sedangkan 2 Puskesmas sudah mencapaitarget di Kota Padang Panjang, dimana target nasional pencapaian pemberian ASIeksklusif sebesar 80% secara Kota belum mencapai target yaitu 75 %. Hal inidapat disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya ibuhamil dan ibu menyusui tentang manfaat ASI ekslusif serta kurangnya dukungankeluarga dan suami dalam praktek pemberian ASI ekslusif. WHO dan UNICEFmerekomendasikan menyusui ekslusif sejak lahir selama 6 (enam) bulan pertamahidup anak, dan tetap disusui bersama pemberian Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) yang cukup sampai usia 2 tahun atau lebih. Namun kenyataannyabanyak ibu-ibu yang mulai memberikan bayi makanan atau minuman buatansebelum 6 bulan, dan banyak yang berhenti menyusui jauh sebelum anakberumur 2 tahun.Selain itu juga pengetahuan dan pemahaman petugas kesehatan tentang ASIekslusif pada bayi 0-6 bulan masih kurang sehingga perlu dilakukan peningkatankapasitas petugas melalui pelatihan konselor ASI. Dilain pihak adanya promosidan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang sangat sulit untukdikendalikan. Selain itu untuk peningkatan pemberian ASI ekslusif juga perludukungan dari rumah sakit dan bidan praktek swasta untuk melakukan rawatgabung antara ibu dan bayinya serta melakukan Inisiasi Dini Menyusui (IMD).
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
16
3. PosyanduUntuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sebagai upaya yang telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat di bidangkesehatan berkembang dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat(UKBM) yang salah satu bentuknya adalah Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu), Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yang merupakan salah satubentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengandukungan teknis dari petugas kesehatan. Sebagai indikator peran aktif masyarakatmelalui pengembangan UKBM digunakan persentase kelurahan yang memilikiPosyandu. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) juga suatu sarana pemberdayaanmasyarakat dengan lintas sektor untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkanderajat kesehatan. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangan posyandudiklasifikasikan atas 4 (empat) tingkatan yang disebut dengan strata yaitu; 1)Pratama, 2)Madya, 3) Purnama, dan 4)Mandiri.
Di Kota Padang Panjang jumlah Posyandu yang tercatat tahun 2014sebanyak 91 Pos yang aktif. Untuk strata posyandu sudah tidak ada lagiposyandu pratama, posyandu Madya , posyandu purnama 72 (tujuh puluh dua)pos, dan posyandu mandiri sebanyak 19 (sembilan belas) pos. Masing-masingPosyandu memiliki 5 (lima) orang kader aktif yang melaksanakan kegiatanposyandu setiap bulannya. Pemerintah Kota Padang Panjang memberikandukungan pelaksanaan posyandu dengan memberikan insentif (honor) setiapbulannya bagi kader posyandu balita. Selain itu juga diberikan bantuan danauntuk pemberian makanan tambahan percontohan bagi balita yang datang keposyandu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat jumlah dan persentase posyandumenurut strata di Kota Padang Panjang tahun 2014 pada tabel 69 berikut ini:
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
17
Sumber : Bidang Promkes pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
18
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapafaktor yang bukan hanya berasal dari kesehatan yaitu pelayanan kesehatan danketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, tetapi juga dipengaruhi faktorseperti ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.Dalam menilai situasi derajat kesehatan masyarakat Kota Padang Panjang, berikutini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat.
A. Mortalitas (Angka Kematian)Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaaan tertentu, dapat berupa penyakitmaupun sebab lainnya. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakansebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan programpembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitungdengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Secara umum kejadiankematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatansebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagaifaktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematiandalam masyarakat. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB,AKABA, AKI dan Angka Kematian Kasar.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)Kematian Bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upayakesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan kejadian kematian bayi. DiKota Padang Panjang kasus bayi lahir mati pada tahun 2014 adalah 8orang/966 kelahiran. Hal ini terjadi penurunan kematian bayi dibandingkann tahun2013 adalah 9 orang/1020 kelahiran. Penyebab kematian bayi ini adalah asfiksiadan Berat badan Lahir Rendah (BBLR). Dalam profil kesehatan Indonesiadijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masakehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karenapertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematurdan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yangcukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksiaintrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir ataubeberapa saat setelah lahir.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
19
Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayiyang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hiduppada tahun yang sama. Tingkat mortalitas penduduk dari waktu ke waktu dapatmemberi gambaran perkembangan derajat kesehatan penduduk atau sebagaiindikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan. Kematian bayi sanganberkaitan dengan kondisi kehamilan ibu, penolong persalinan dan perawatan bayibaru lahir. Penurunan AKB dapat dilakukan dengan hal seperti pemerataanpelayanan kesehatan, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin denganpendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikangizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit. Di Kota PadangPanjang pelayanan kesehatan sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat,tergambar dari sarana kesehatan yang mudah dijangkau dan pemberian JaminanPemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) oleh Pemerintah Daerah. Dataterinci pada lampiran tabel 4 dan 5.
1. Angka Kematian Ibu (AKI)Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)
merupakan salah satu indikator yang cukup penting dalam penentuan derajatkesehatan masyarakat. AKI merupakan gambaran wanita yang meninggal darisuatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkandan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkanlama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI ini berguna untukmenggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatanibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibuhamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.
Pada tahun 2014 di Kota Padang Panjang terdapat 1 (satu) kematianibu maternal. Indikator AKI dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum,pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKIterhadap pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunansektor kesehatan. Di Padang Panjang kondisi AKI yang rendah dipengaruhi olehpengetahuan masyarakat terhadap kesehatan ibu maternal sudah lebih baik, unitkesehatan yang mudah dijangkau, dan adanya kebijakan jaminan pelayanankesehatan masyarakat yang ditanggung pemerintah. (Tabel.6)
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)Angka Kesakitan baik insiden ataupun prevalen dari suatu penyakit dapat
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktutertentu. Morbiditas berperan dalam penilaian derajat kesehatan masyarakat. Data
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
20
angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data)yang diperoleh dari hasil pengumpulan data Puskesmas melalui sistem pencatatandan pelaporan yang diolah di Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang.Berdasarkan laporan dari Puskesmas penyebab kematian yang paling banyakadalah nasofaringitis (commond cold). Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak diKota Padang Panjang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
No 10 Penyakit terbanyak di Kota Padang Panjang Jumlah %1 Nasofaringitis (Commond Cold) 8.293 30.532 Hipertensi 4.307 15.863 Ispa 3.479 12.814 Tukak Lambung (Gastritis) 2.193 8.075 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 2.038 7.506 Rematisme/Rematik 1.698 6.257 Sakit Kepala(Cepalgia) 1.661 6.128 DM 1.428 5.269 Dermatitis lain tidak spesifik (Eksema) 1.201 4.4210 Diare/GE 861 3.17
Total 27.159 100,00Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
Penyakit menular yang perlu mendapat perhatian yang diolah dari laporanBidang P3PL Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014, adalahPenyakit TB Paru. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yangdisebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapatmenyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB menjadi salahsatu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG’s.Dalam pemberantasan penyakit TB Paru berbagai upaya dilakukan, dan telahbanyak mencapai hasil dengan pencapaian angka penemuan dan pengobatanpenderita. Di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 didapatkan BTA Positif Parusebanyak 59 orang dengan CDR ( Case Datection Rate) 84,21 %. Sementaradi tahun 2013 ini Kota Padang Panjang menemukan kasus TB Paru sebanyak37 orang dengan CDR (48,7 %) Prevalensi TB Paru tahun 2014 cukup tinggidibanding penemuan kasus tahun 2013 karena frekuensi penyuluhan yang telahditingkatkan ditengah-tengah masyarakat.
Disamping itu tidak ditemukannya kasus kematian karena TB Paru,disebabkan penatalaksanaan TB Paru diseluruh fasilitas pelayanan kesehatansudah menggunakan sistim DOTS dan karena sudah tingginya tingkat kepatuhanmasyarakat dalam pengobatan TB Paru Data diatas dapat dilihat pada tabel 10dibawah ini. Angka penemuan kasus TB Paru pada masing-masing puskesmas
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
21
belum mencapai target disebabkan beberapa hal diantaranya adalah penemuankasus banyak didominasi oleh penemuan RSUD Kota Padang Panjang dan RSIIbnu Sina Kota Padang Panjang. Data ini dapat dilihat pada Tabel 7. Penemuankasus TB Paru di RSUD dan RSI Ibnu Sina tinggi karena tingkat kepercayaanmasyarakat terhadap dokter spesialis sangat tinggi, sehingga pasien yangmendapat Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Padang Panjangcenderung meminta rujukan ke RSUD. Disamping itu penemuan kasus TB Paru dipuskesmas rendah karena penjaringan tersangka TB Paru masih rendah, promosidilapangan belum maksimal dan kurangnya keterlibatan semua elemen masyarakatdalam penanggulangan TB Paru.
Untuk menanggulangi masalah ini perlu dilakukan beberapa hal diantaranyaadalah :meningkatkan promosi kepada masyarakat tentang TB Paru melaluiPuskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu, sekolah-sekolah, kantor-kantor dan meningkatkan peran aktif Bidan PTT dan petugas puskesmaspembantu dalam penemuan kasus pada wilayah terkait. Angka kesembuhan TBParu tahun 2014 di puskesmas sudah mencapai target sebesar 63,33 %. Dataini dapat dilihat pada Tabel 9. Kondisi ini disebabkan adanya pasien yangmangkir berobat tetapi tidak dapat dilacak dan ditindak lanjuti karena alamat yangtidak lengkap. Untuk menindaklanjuti masalah ini perlu peningkatan komitmenpetugas untuk mencatat identitas pasien secara lengkap.
C. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Sejak diperluas program imunisasi menjadi Program Pengembangan
Imunisasi sejak tahun 1997, berbagai Penyakit Menular yang Dapat Dicegahdengan Imunisasi (PD3I) sudah dapat ditekan. Walaupun demikian, cakupanimunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkatcakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan atau KLBPD3I. Untuk itu upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilansepidemiologi agar terjadinya peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapatterdeteksinya dan segera diatasi.
PD3I merupakan penyakit yang diupayakan dapat diturunkan dan diberantasdengan imunisasi diantaranya adalah tetanus neonatum, campak, difteri, pertusis,polio dan hepatitis cakupan imunisasi bayi tahun 2014 sudah mencapai target(100%)semua Kelurahan sudah UCI .
D. PENYAKIT POTENSIAL WABAHBeberapa penyakit yang dapat berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB)/
Wabah yang sering terjadi di Indonesia pada umumnya adalah Demam Berdarah(DBD) dan Diare. Seluruh penyakit potensial KLB/wabah ini banyak
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
22
mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi. Di Kota Padang Panjangpenyakit yang dapat berpotensi KLB/wabah adalah DBD dan diare.
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit
yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktusingkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan KLB.Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virusDengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD ini padaumumnya menyerang anak berumur <15 tahun, namun juga dapat meyerangorang dewasa. Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu: 1)peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dinidan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penularanpenyakit DBD.
Upaya pemberantasan penyakit DBD yang tepat guna adalah denganmelibatkan peran serta masyarakat secara aktif dan menggerakkan potensi-potensiyang ada dalam masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dengan gerakan 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plusmenabur larvasida. Kegiatan lainnya adalah dengan pemeriksaan jentik secaraberkala. Pendekatan Pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakatmerupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Di Kota Padang Panjangsudah tersedia Juru/kader pemantau jentik (Jumantik) yang akan melakukanpemeriksaan jentik secara berkala di wilayah pemukiman penduduk. Selain ituDinas Kesehatan kota Padang Panjang juga melakukan pengasapan (fogging)untuk membunuh nyamuk-nyamuk Aedes aegypty jika indikasi untuk pelaksanaanfoging ditemukan.
Pada tahun 2014 ditemukan 7 kasus DBD. Jumlah kasus ini turundibandingkan dengan kasus yang terjadi tahun 2013 (8 kasus). Dari kasusdiatas tidak terjadi kasus kematian akibat DBD (tabel 21). Adanya kasus DBDdi Kota Padang Panjang disebabkan beberapa hal diantaranya adalah terjadinyaperubahan iklim Padang Panjang yang dingin menjadi relatif panas dan perilakumasyarakat yang masih kurang baik dalam pemberantasan sarang nyamuk. Untukmenindaklanjuti masalah ini tenaga kesehatan yang ada di puskesmas melakukanpenyuluhan perorangan dan penyuluhan kelompok pada masyarakat tentang DBDdi puskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu dan sekolah.Sedangkan tenaga kesehatan Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan kelompokSKPD, Tokoh masyarakat, PKK dan Budo kandung tentang cara penanggulanganPenyakit Demam Berdarah.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
23
2. DiareDiare adalah penyakit yang terjadi ketika adanya perubahan konsistensi
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diarebila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali ataulebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdara dalam waktu 24 jam.Diare merupakan kasus penyakit yang dapat timbul di picu dengan banyak faktordiantaranya adalah makanan, air dan pola makan yang tidak sehat, alergi sertatidak tahan terhadap makanan tertentu dan lain sebagainya. Akibat dari diareadalah penderita kehilangan cairan tubuh, penderita merasa lesu dan lemas,sehingga pada akhirnya penderita dapat meninggal akibat kehilangan cairan tubuhbila tidak segera ditolong.
Di Kota Padang Panjang tahun 2014 jumlah perkiraan kasus penderitadiare sebanyak 1044 kasus ditemukan adalah 929 (89 %) kasus. Semua kasuspenyakit potensial wabah ini dapat ditangani dengan cepat dan tepat sehinggatidak terdapat kematian yang disebabkan penyakit tersebut. Disampingmelaksanakan pengobatan cepat dan tepat, untuk penanggulangan kasus Diare inidi Padang Panjang dilaksanakan penyuluhan perorangan dan kelompok dipuskesmas, puskesmas pembantu, poskeskel, posyandu, sekolah dan di DinasKesehatan Kota Padang Panjang. Pada tahun 2014 ditemukan Kejadian LuarBiasa (KLB) dengan keracunan makanan dengan jumlah penderita sebanyak 18orang , yang seluruhnya sudah ditangani dengan baik. Dapat dilihat pada grafikdibawah ini.
Sumber : Bidang P3PL pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
24
E. STATUS GIZIStatus gizi masyarakat yang baik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari pembangunannasional secara keseluruhan. Masalah gizi merupakan masalah kesehatanmasyrakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatanmedis dan pelayanan kesehatan saja. Dalam mengukur status gizi masyarakatdapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya adalah bayi dengan berat badanrendah (BBLR), pertumbuhan balita dan gizi wanita usia subur Kurang EnergiKronis (KEK). Pada profil ini akan dikemukakan data BBLR, pertumbuhan balitadan konsumsi garam beryodium di masyarakat.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram)
merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinataldan neonatal. Di negara berkembang seperti di Indonesia kasus BBLR terjadikarena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menularseksual (PMS) sebelum konsepsi kehamilan atau pada saat kehamilan. Dari 967jumlah kelahiran di Kota Padang Panjang tahun 2014 sebesar 1,7% diantaranyaBBLR dan 100% dapat ditangani dibandingkan tahun 2013 terjadi peningkatan(1,5 %). Data lengkap dapat dilihat pada tabel 37.
2. Pertumbuhan BalitaPemantauan pertumbuhan balita dilakukan untuk melihat tingkat
perkembangan dan pertumbuhan balita. Kegiatan pemantauan pertumbuhan balitamerupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, yangmenitikberatkan pada upaya pencegahan gizi buruk dan peningkatan keadaan gizianak. Kegiatan pemantauan pertumbuhan difasilitasi dengan rutin setiap bulan diposyandu yang merupakan wujud peran serta masyarakat dibidang kesehatan.
Di Kota Padang Panjang kegiatan pemantauan pertumbuhan balita diposyandu ini melingkupi : 1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melaluipenimbangan setiap bulan di posyandu, pengisian KMS dan penilaian statuspertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan anak apakah Naik (N), BawahGaris Merah (BGM) dan tidak naik, Turun atau Tetap (T), 2) tindak lanjutkasus gangguan pertumbuhan jika BGM atau 2 kali tidak naik BB berturut-turut.Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksidan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberianvitamin A yang dilaksanakan 2x setahun (Februari dan Agustus) oleh petugaskesehatan di sarana kesehatan.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
25
Pada tahun 2014 dari 4.935 balita yang ada ditimbang sebanyak 74 % danbalita BGM sebesar 0,6 % Sama tahun 2013 angka balita BGM sebesar 0.6%.Penyebab terganggunya pertumbuhan balita disebabkan karena kekeliruan dalampola asuh ibu terhadap anak balitanya. Untuk balita yang BGM telah dilakukanrujukan dari posyandu ke Puskesmas untuk dikonfirmasi status gizinya denganmelakukan pengukuran Tinggi badan (TB) sehingga dapat diberikan intervensisecara cepat dan tepat dengan pemberian PMT pemuliahan selama 3 bulan.Pertumbuhan Balita dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
26
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Dua unsur utama upaya kesehatan adalah upaya kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan yangdilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memeliharadan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnyamasalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakitmenular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zataditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotripika, zat adiktifdan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Sedangkan upaya kesehatan perorangan adalah semua kegiatan yangdilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memeliharadan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakupupaya-upaya promosi kesehatan, penvegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadapperorangan. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnyauntuk tahun 2014.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASARUpaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Denganpemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkansebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagaipelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatanadalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakSeorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan
bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu dapatberpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan sampai melahirkan dan masapertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan anakkhususnya bayi baru lahir berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinannifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
27
pelayanan kesehatan mulai dari Posyandu sampai rumah sakit pemerintah danswasta. Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja.
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga
kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang sitetapkandalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) dengan titik berat pada kegiatanpromotif dan preventif. Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamilmeruapakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjunganpertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkanpelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan(sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali padatrimester ketiga). Angka K1 dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitaspelayanan kesehatan pada ibu hamil. Kehamilan merupakan masa rawankesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yangdikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secarateratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segalasesuatu yang membahayakan. Selain itu juga ditetapkan bahwa distribusi frekuensipelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuanwaktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu minimal 1 kali pada triwulanpertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standarwaktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungankepada ibu hamil berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganankomplikasi.
Dari data (tabel 29) terlihat K4 86 % ( 948 K4 dari 1103 ibu hamil )hal ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2013 dimana K4 85 %(937 K4 dari 1102 ibu hamil) dari tenaga kesehatan sesuai standar yangmeliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilaistatus gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasijanin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus danmemberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zatbesi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium ( rutin dan khusus),tata laksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk perencanaanpersalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan. Untuk terusmeningkatkan dan mempertahankan cakupan pelayanan K1 dan K4 bagi ibu hamilDinas Kesehatan Kota Padang Panjang bersama dengan UPTD Puskesmaskhususnya Program Kesehatan Ibu dan Anak terus melakukan bimbingan dan
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
28
peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu melalui pelaksanaan PemantauanWilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Dapat dilihat padagrafik dibawah ini.
Sumber : Bidang UPK pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tahun 2014
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi KebidananKomplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa persalinan atau dapat dikatakan persalinan merupakan periodeyang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI), hal ini disebabkanpertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensikebidanan (profesional). Hasil pengumpulan data di Kota Padang Panjang semuapersalinan telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 962 ibu bersalin.Karena di Kota Padang Panjang tidak lagi ada tenaga non kesehatan yang dapatmenolong persalinan (dukun beranak), selain itu fasilitas kesehatan yang dapatdigunakan masyarakat untuk persalinan mudah dijangkau. Untuk wilayah kerjaPuskesmas Kebun Sikolos, dan Busur sudah mencapai 100% persalinan ditolongoleh tenaga kesehatan. Data lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan KomplikasiKegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi
kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu danAnak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangandari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
29
maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darahtinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinanprematur. Dalam pelayanan yang diberikan khususnya oleh bidan di kelurahan danPuskesmas, ditemukan beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasusrisiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih lanjutsehingga kasus tersebut perlu rujukan ke RSUD Kota Padang Panjang. Padatahun 2014 dari 1.103 ibu hamil Diperkirakan sebanyak 221 orang ibu hamildengan resiko akan mengalami komplikasi.dari data yang ada komplikasi ibu hamilpada tahun 2014 sebanyak 164 orang yang ditemui dilapangan dan semuanyadapat ditangani dengan baik oleh tenaga kesehatan. Data selengkapnya dapatdilihat pada lampiran Tabel 33.
d. Kunjungan Neonatus, Bayi dan Kunjungan Bayi BBLR yang ditangani.Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdastahun 2007 sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggupertama kehidupan (0-6 hari), karena itu setiap bayi baru lahir harusmendapat pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untukmendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukanintervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian bayi. Upaya kesehatan yangdilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukanpertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan padaneonatus (0-28 hari) minimal 3 kali, satu kali pada umur 6-48 jam, satu kalipada umur 3-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disampingmelakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayikepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonataldasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini daneksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit danpemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.Pelayanan kesehatan neonatus tergambar dari cakupan kunjungan neonatus yangdilakukan tenaga kesehatan. Persentase kunjungan neonatus (KN) di KotaPadang Panjang pada tahun 2014 kunjungan bayi mencapai 80 % sedangkantarget 90 % dan semuanya ditangani (100%). Bayi yang lahir dengan BBLRdi Kota Padang Panjang pada tahun 2014 sebanyak 17 bayi dari 966 bayi lahir
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
30
hidup. Terjadi peningkatan dibandingkan dari tahun 2013 sebanyak 15 bayi dari1011 bayi lahir hidup.
e. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan RemajaPelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan
pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anakprasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatanpada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran sertatenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakinkompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik danbenar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yangsering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainanrefraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.
f. Pelayanan Keluarga BerencanaMasa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehinggapeluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usiasubur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagian wanitamengalami menarche, (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena ituuntuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usiasubur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkatpencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KByang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB danjenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Pada tahun 2014 di Kota PadangPanjang persentase peserta KB aktif sebesar 78,0 %. Terjadi peningkatandibandingkan Pada tahun 2013 di Kota Padang Panjang persentase peserta KBaktif sebesar 75,3%. Data terinci dapat dilihat pada lampiran tabel 36.
g. Pelayanan ImunisasiKegiatan imunisasi dilakukan untuk pencegahan agar bayi dan anak
terlindungi dari penyakit menular yang mematikan karena bayi dan anak-anakmerupakan golongan rentan terserang penyakit menular yang mematikan sepertidifteri, tetanus, hepatitis B dan masih banyak penyakit lainnya. Pada saatpertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh maka sebagai reaksinyatubuh akan membuat zat anti yang disebut anti bodi. Reaksi tubuh pertama kalibiasanya membentuk antibodi yang tidak terlalu kuat, tapi pada reaksi yang ke-2,ke-3 dan seterusnya tubuh sudah dapat mengenali antigen tersebut sehingga
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
31
pembentukan antibodi dapat terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan lebihbanyak, karena itulah imunisasi sangat diperlukan terutama bagi kelompok risikotinggi.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktifadalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikandengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnyaadalah imunisasi Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalahpenyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat.Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yangmengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yangbaru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunyamelalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadapTetanus dan Campak.
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 –1 tahun (HB 0, BCG, DPTHBHIB1, DPTHBHIB2, DPTHBHIB3, Polio 1,2,3 dan4, Campak). Immunisasi campak dan DPTHBHIB ditambah boster 1 kali padausia 2 tahun. Sedangkan imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu Hamil diberikanImmnunisasi TT untuk mencegah dari penyakit Tetanus Toxoid. Imunisasitambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI,potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnyaberdasarkan kebijakan teknis. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegahdengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Olehkarena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angkakematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan duniamengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campaksebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes RI yangmenetapkan target cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di seluruhnegara ASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur 9-11bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di antaraimunisasi wajib lainnya. Pelayanan imunisasi bayi dilakukan melalui pelayanan rutindi Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakanproyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secaralengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu,berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalanmasyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahantelah mencapai target UCI apabila >80 % bayi di kelurahan tersebut mendapatimunisasi lengkap. Pada tahun 2014 ini seluruh kulurahan sudah menjadikelurahan UCI(100%)data terinci pada table 41.Maternal and Neonatal Tetanus
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
32
Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yangbertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiapKabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Tetanusadalah penyakit yang disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yangdisebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir(Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanusmerupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Akan tetapi masihbanyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah terpencil beradadalam kondisi yang bisa disebut masih "jauh" dari kondisi steril saat persalinan.Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.
Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usiasubur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulaidari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragamsehingga cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.Disamping itu, perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasionalcenderung menurun. Cakupan imunisasi TT2+ pada tahun 2014 38,2 % Untukmenanggulangi masalah ini perlu penyamaan persepsi dan penyeragamanpencatatan imunisasi TT.Data terinci pada lampiran tabel 30.
h. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia LanjutBerdasarkan data demografi penduduk internasional yang dikeluarkan oleh
Bureau of The Cencus USA (1993), jumlah penduduk lanjut usia Indonesiapada tahun 2025 dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990 angka ini naik414%. Karena peningkatan jumlah penduduk lansia dan mereka termasukkelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan, maka Pemerintah melakukanpeningkatan kesejahteraan lanjut usia melalui peningkatan cakupan dan kualitaspelayanan kesehatan lanjut usia, khususnya aspek peningkatan dan pencegahanmengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan.Di Kota Padang Panjang telah terbentuk kelompok kesehatan lansia dalam bentukPosyandu lansia yang kegiatan rutinnya dilakukan 1 kali dalam sebulan. Dalampelaksanaanya Posyandu ini digerakkan oleh kader 3-4 orang per posyandu.Pada tahun 2014 jumlah Posyandu lansia yang ada di Kota Padang Panjangsebanyak 35 Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di kelompok lansia meliputipemeriksaan kesehatan fisik, pencatatan hasil pemeriksaan ke dalam Kartu MenujuSehat (KMS) lanjut usia sebagai alat pencatatan dan pemantauan dini penyakityang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatatperkembangannya.
Kegiatan lainnya yang dilakukan di Posyandu Lansia di Kota PadangPanjang seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan dan senam
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
33
lansia. Sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatandan gizi lanjut usia serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari KotaPadang Panjang. Untuk kegiatan PMT ini Pemerintah Kota Padang Panjangmelalui Dinas Kesehatan Kota menganggarkan dana sebesar Rp. 75.000/bulanper Posyandu. Selain itu juga dilakukan kegiatan olah raga antara lain senamlanjut usia dengan arahan seorang instruktur.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan bagi usila sebanyak 1.588 orang(39 %) dari 4028 orang usila yang ada di wilayah kerja Puskesmas KotaPadang Panjang, Terjadi peningkatan dibandingkan Pada tahun 2013 cakupanpelayanan bagi usila sebanyak 1.108 orang (32 %) dari 4.025 orang usilayang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang Panjang,data disajikan padalampiran tabel 52. Hal ini masih jauh dibawah target SPM sebesar 60%.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANGUpaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang
merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepadamasyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatanpelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelasIII di rumah sakit dan lain-lain. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayanankesehatan rujukan dan penunjang tersebut.
1. Pelayanan Kesehatan di Rumah SakitPenilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari
berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensipelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan dirumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed OccupancyRate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-ratatempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaiantempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal(Gross Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48jam perawatan (Net Death Rate/NDR).Pada tahun 2014 persentase pemanfaatantempat tidur RSUD Kota Padang Panjang dan RSI IBNU SINA (BOR) 49.0%lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 48,1%, pada tahun 2012sebesar 49,5%, tahun 2010 sebesar 56,00% dan tahun 2009 yang mencapai62%, Selain itu angka ini juga belum mencapai BOR ideal yaitu 60% - 85%,rata-rata lama hari perawatan (LOS) sebesar 3,5%. Adapun persentase pasienyang keluar mati < 48 jam (GDR) 2.0 %. Sedangkan pasien yang keluar mati> 48 jam (NDR) pada tahun 2014 tercatat 1.1 %. Dan persentase rata-ratahari atau tempat tidur tidak di tempati dari saat tersisi ke saat terisi berikutnya
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
34
(TOI) sebesar 3.9 % terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai4,5 %. Data terinci pada lampiran tabel 56 dan 57.
2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan bagi MasyarakatJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah suatu konsep atau
metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif), berdasarkan azas usaha bersama dankekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu terjamin serta pembiayaanyang dilaksanakan secara pra upaya. Mulai 1 Januari 2014 Jaminan PemeliharaanKesehatan menjadi Jaminan Kesehatan Nasional dengan Perpres No 12 Tahun2013, badan penyelenggara jaminan kesehatan dari PT. Askes menjadi BPJSdengan UU No. 24 Tahun 2011. Peserta JKN pada BPJS terdiri dari PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan Non PBI, adapun peserta PBI adalah Masyarakatmiskin tidak mampu yang dijamin dengan Jamkesmas ditanggung pembiayaannyaoleh APBN , sedangan masyarakat miskin dan tidak mampu lainnya diluarJamkesmas ditanggung APBD dengan Jamkesda/JKSS, yang iurannya dibayaroleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota. Peserta Non PBI adalahpekerja penerima upah dan pekerja mandiri bukan penerima upah, PNS, TNI,Polri, Pensiunan , Pejabat Negara, dan lainnya.Dengan berlakunya UU no 24tahun 2011 masyarakat Kota Padang Panjang menjadi Peserta BPJS sesuaidengan klasifikasinya, yaitu peserta PBI Jamkesmas sebanyak 12.588 jiwa,Jamkesda/JKSS sebanyak 3.000 jiwa dan Peserta Non PBI, sehinggamasyarakat Kota Padang Panjang Yang sudah Terjamin kesehatannya menjadipeserta BPJS sebanyak 72,2 % dari Penduduk Data BPS. Cakupan JaminanKesehatan di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabel 54. Dari tabeltersebut terlihat bahwa sudah 72,2% cakupan penduduk yang mendapat jaminanpemeliharaan kesehatan dari data Penduduk yang dikeluarkan BPS, jika dilihatdari data penduduk Kota Padang Panjang yang dikeluarkan Kantor Catatan sipilsebanyak 65,64 %. Adapun masyarakat tertanggung adalah dari berbagai metodepelayanan yaitu Jamkesmas, Jamkesda, Askes PNS, Jamsostek, dan lainya .
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaansurveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yangditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
35
samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan denganpemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor resiko melalui kegiatan untukpeningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalamupaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagaikegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini :
1. Pemberantasan TB ParuUpaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin
menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderitayang ditemukan dan disembuhkan setiap tahun. Tujuan utama pengendalian TBParu adalah: 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2)menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadisetengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70%kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (DirectlyObserved Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB-Parudengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO); dan 4)sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS menekankan pentingnya pengawasanterhadap penderita TB Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuansampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yangtinggi, dapat mencapai angka 95%. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHOsecara global untuk menanggulangi TB Paru.
Di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 ditemukan kasus baru BTA(+) sebanyak 59 kasus, dan semua kasus BTA (+) diobati dan pasien yangsembuh belum bisa di evaluasi. Sementara pasien BTA (+) pada tahun 2013sebanyak 37 kasus baru dengan kasus yang benar-benar dinyatakan sembuh(%) (Tabel 7.8 dan 9). Keberhasilan pengobatan TB paru ditentukan olehkepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium.Semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paketpengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur danlengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yangdideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinanterjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidakterselesaikan atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalandalam penegakan diagnosa diakhir pengobatan.
2. Pemberantasan Penyakit ISPAProgram Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu Pneumonia dan yang bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
36
derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat.Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napasbagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagianbesar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapiantibiotik. Bila ditemukan kasus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radangtelinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkanbahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar,dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkanpenatalaksanaan kasus ISPA.
Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran PernafasanAkut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dantatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yangditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalampenanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebihdikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Pada tahun 2013kasus pneumonia pada balita ditemukan sebanyak 48 kasus dan semuanya(100%) dapat ditangani sesuai prosedur. Pada tahun 2014 di Kota PadangPanjang tercatat jumlah kasus pneumonia pada balita sebanyak 48 kasus dandapat ditangani sesuai prosedur. Penemuan kasus Pnemonia belum mencapaitarget yang diperkirakan sebanyak 864 penderita. Hal ini disebabkan pemahamanyang belum sama dalam penegakan diagnosa antara dokter yang meresep denganindikator program. Data dapat dilihat pada Tabel 10.
3. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMSPenyakit HIV/AIDS telah menjadi pendemi di semua kawasan dan
beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan peningkatan yang sangatmengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terusdilakukan. Semakin tingginya morbilitas penduduk antar wilayah, semakinmudahnya komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya sentra-sentrapembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidakaman dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan ternyata secarasimultan telah memperbesar tingkat resiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS di sampingditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upayapencegahan yang dilakukan secara dini melalui skrining HIV/AIDS terhadap darahdonor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual(PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas(lembaga permasyarakatan) atau melakukan penelitian pada kelompok berisikorendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
37
Dalam perjalanan penyakit dari HIV positif menjadi AIDS dikenal istilah”window periods”, yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehinggakelompok ini menjadi sangat potensial dalam menularkan penyakit. Pada kelompokini di samping dilakukan pengobatan, yang lebih utama adalah dilakukan konselinguntuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah terjadinyaLampiran Tabel 12.
4. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktusingkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkankejadian luar biasa (KLB) di Indonesia, sehingga sering menimbulkan kepanikandi masyarakat. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamukAedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih sekitarrumah. Dan untuk upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu ; 1)Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dinidan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penularpenyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensimasyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk(gerakan 3M), juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebasjentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumahtangga..
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah PemberantasanSarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur)plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air sertakegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedesberkembang biak. Hasil pengumpulan data/indikator menunjukkan bahwa padatahun 2013 jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 8 kasus (Tabel 21).Jumlah kasus ini relatif lebih rendah dari tahun 2014 (7 kasus). Kondisi inidisebabkan tingkat kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarangnyamuk melalui 3M Plus masih rendah. Untuk menindak lanjuti masalah ini perlumeningkatkan upaya promotif tentang penyakit DBD pada masyarakat.
5. Penanggulangan kasus malaria.Dalam rangka penanggulangan penyakit malaria dilakukan penyuluhan
tentang malaria dan deteksi dini kasus malaria dengan melakukan pemeriksaanlabor sesegera mungkin di puskesmas pada pasien yang memiliki gejala klinikmalaria. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus malaria. Dapat dilihat padalampiran tabel 22. Kasus penyakit malaria dii Kota Padang Panjang didapatkan 1kasus, Kasus ini merupakan kasus impor dari luar daerah.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
38
Penanggulangan kasus filariasisUntuk penanggulangan kasus filariasis dilakukan penyuluhan tentang kasus
Filariasis. Pada tahun 2014 tidak di temukan kasus Filariasis , karena KotaPadang bukan daerah yang endemis Filariasis. Disamping itu dari kunjungan kepuskesmas, RSUD Kota Padang Panjang dan RSI Ibnu Sina tahun 2014 tidakditemukan kasus filariasis. Data dapat dilihat pada lampiran Tabel 23.
6. Penanggulangan KustaUntuk penanggulangan penyakit kusta dilakukan kegiatan penyuluhan pada
masyarakat dan deteksi dini kasus melalui penegakan diagnose yang tepat dipuskesmas serta melaksanakan “Case Survey Village” di kelurahan. Pada tahun2014 tidak ditemukan kasus kusta di Kota Padang Panjang. Data dapat dilihatpada lampiran Tabel 14
D. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (P2TM)Kemajuan Pembangunan di segala bidang telah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang memicu transisi epidemiologi yaitu meningkatnyapenyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM). WHO melaporkan 60%kematian dunia pada tahun 1990 disebabkan karena penyakit tidak menular danhal ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 73% pada tahun2020, atau dari statistik kematian saat ini 5 dari 6 wilayah WHO penyebabkematian didominasi oleh PTM, meskipun penyakit menular lainnya masih menjadipenyebab kematian utama dibeberapa negara. Perubahan yang sangat cepat inimerupakan Double Burden of Disease. PTM utama meliputi penyakit jantung,stroke, kanker, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit paru obstruktif, osteoporosis,gangguan akibat kecelakaan kerja ataupun kecelakaan lalulintas, serta penyakit-penyakit dan kelainan bentuk lain yang menyebabkan kecacatan. PTM dan faktorresikonya sangat berhubungan erat dengan determinan soial ekonomi dan kualitashidup, disisi lain PTM merupakan penyakit yang dapat dicegah apabila faktorresikonya dikendalikan, yang merupakan kombinasi upaya inisiatif pemeliharaanmandiri oleh petugas dan individu yang bersangkutan
Kota Padang Panjang dengan letaknya yang dipersimpangan lalu lintasmenyebabkan mobilitas penduduk tinggi dan pada akhirnya dapat mempengaruhigaya hidup masyarakat Padang Panjang, sehingga memiliki potensi yang cukupbesar dalam masalah Penyakit Tidak Menular (PTM). Untuk itu pada tahun2007 Kota Padang Panjang ditetapkan sebagai Pilot Proyek untuk PengendalianPTM, dengan pertimbangan kondisi masyarakat di Kota Padang Panjang memilikikesiapan sumber daya potensial dan kemampuan dalam pengendalian PTM secara
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
39
terpadu dan menyeluruh. Dari tahun 2009 hingga sekarang telah terbentuk 22Posbindu PTM di Kota Padang Panjang, yang dilengkapi dengan 3 (tiga) orangkader yang telah terlatih dan 3 (tiga) orang petugas kesehatan, dengankegiatannya antara lain anamnesa faktor resiko PTM, pemeriksaan gula darah,tekanan darah, kolesterol darah, lemak tubuh (FVA), serta pengukuran tinggibadan,berat badan ,lingkar pinggang dan lingkar panggul. Pada tahun 2014POSBINDU PTM berjumlah 24 buah. Setiap tahun jumlah POSBINDU PTM akanbertambah. Sehingga deteksi Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular dapat diatasisedini mungkin.
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKATUpaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk
menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahangizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kaloriprotein, kekurangan vit. A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizibesi.
1. Pemantauan Pertumbuhan BalitaUpaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan
penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Cakupan penimbangan balitadi posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupanpelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnyaimunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakintinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendahprevalensi gizi kurang.
Dari 4.935 balita yang ada di Kota Padang Panjang tahun 2014 yangditimbang sebanyak 3663 orang (78.3%).Ini tidak mencapai target D/S secaranasional yaitu (80 %) tapi pencapaian d/s Tahun 2014 mengalami peningkatandibandingkan dengan tahun 2013 D/S yaitu sebesar 68,5 %.Hasil penimbanganmenunjukkan bahwa 64 % balita dengan berat badan yang naik. Sementara itu,persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) sebesar0.5 % pada tahun 2014, bila dibandingkan dengan persentase tahun 2013sebesar 0,4 % maka terjadi peningkatan persentase balita BGM. Rincian hasilpenimbangan Balita di Kota Padang Panjang tahun 2014 dapat dilihat padalampiran tabel 47.
Pada umumnya masalah yang terjadi dengan rendahnya D/S ini adalahkurangnya tingkat partisipasi masyarakat untuk datang keposyandu dengan berbagaifoktor penyebabnya antara lain: ketidak tahuan ibu tentang mafaat posyandusecara keseluruhan, semakin bertambah umur pelayanan imunisasi tidak akan
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
40
didapat lagi. Masalah yang berkaitan dengan kunjungan posyandu antara lain:Kuranganya dukungan dari lintas sektoral dalam upaya peningkatan kunjunganposyandu diantaranya pembinaan dari Tim PKK khusus Pokja IV,kurangnyapengetahuan kader tentang pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaatposyandu dan tidak berjalannya TIM Pokjanal Posynadu mulai dari tingkat Kotasampai dengan tingkat Kelurahan.
2. Pemberian Kapsul Vitamin AVitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatanmata. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkanprevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin Adosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A(KVA) pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. KVA pada anak biasanyaterjadi pada anak yang menderita KEP atau gizi buruk sebagai akibat asupan zatgizi sangat kurang. Anak yang menderita KVA berdampak pada resiko kematianbalita karena infeksi dan mudah sekali terserang infeksi seperti ISPA, campak,cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak tersebut menurun.Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi danpada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengakibatkanterjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akanmengakibatkan kebutaan.
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun)diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan 2 kapsul vitaminA 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melaluiASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari atauAgustus; dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secaraserentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitaminA pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanankesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebutselama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas pada tahun 2014sebanyak 82.3% telah mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2013sebanyak 101% Untuk cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi Ibu nifas inidilakukan oleh bidan kelurahan juga diberikan oleh petugas kesehatan yangdatang berkunjung kepada ibu nifas dan juga dibantu oleh kader kesehatan.Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita tahun 2014 dilaporkan sebesar
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
41
85.32 % ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 dilaporkan sebesar80,1% . Sedangkan bayi (6-11 bulan) yang mendapat vitamin A pada tahun2014 sebanyak 93.58 % mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2013sebanyak 76,8%. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 29 dan 44.
F. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANABencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana
lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat darikerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutandan lahan, kecelakaan industri, tumpahan minyak di laut; sedangkan bencanaalam terjadi sebagai akibat aktivitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam sepertigempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin ributyang kejadiannya sulit diprediksi. Kegiatan pelayanan kesehatan dalam situasibencana dilaksanakan pada saat bencana datang baik di daerah Kota PadangPanjang langsung maupun di daerah kabupaten/kota lain. Selain itu DinasKesehatan Kota juga melakukan pelatihan bagi petugas yang akan meningkatkankemampuan mereka dalam kesiagaan bencana. Kegiatan ini rutin dilakukan setiaptahunnya.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
42
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajiandata dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.A. SARANA KESEHATANSarana kesehatan yang ada di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabelberikut:
Tabel 5.1Data Sarana dan Prasarana Kesehatan
No Sarana dan Prasarana Kesehatan Jumlah123456789101112
Rumah SakitPuskesmasPuskesmas PembantuPuskesmas KelilingPraktek DokterPraktek BidanPos Kesehatan KelurahanPosyandu BalitaPosyandu LansiaPoskestrenApotikRumah obat berizin
247432201591327174
Total 235Sumber : Kasi RAS & Kespen dan Kasi UKBM Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang
Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan.Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalamsistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six)dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerahsetempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunanberwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanankesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan peroranganprimer. Kota Padang Panjang dengan penduduk 48.187 jiwa memiliki 4 (empat)buah Puskesmas. Dengan demikian 1 (satu) Puskesmas melayani pendudukrata-rata 12.198 jiwa. Berdasarkan konsep wilayah, idealnya 1 (satu) Puskesmasmelayani penduduk 25.000 orang. Berdasarkan konsep ini jumlah Puskesmasyang ada di Kota Padang Panjang sudah melebihi kebutuhan ideal. Disamping
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
43
itu, Puskesmas Pembantu juga mudah dijangkau dengan ratio rata-rataPuskesmas Pembantu terhadap Puskesmas induk adalah 2 : 1.
Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan Pemerintah Kota PadangPanjang juga menyediakan posyandu balita dan lansia, dimana tahun 2014 jumlahPosyandu Balita sebanyak 91 buah dan posyandu lansia 32 buah. Dengankeberadaan posyandu tersebut masyarakat terbantu dalam mendapatkan pelayanankesehatan karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat. Selainitu, untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan pada santri di pesantren,pengelola pondok pesantren secara mandiri membuat pos kesehatan pesantren,berupa klinik yang dikunjungi berkala oleh dokter yang bekerjasama denganpesantren. Dokter praktek swasta yang ada di Kota Padang Panjang pada tahun2014 sebanyak 32 orang sudah termasuk praktek dokter Gigi, praktek bidan 24orang. Kondisi ini sangat mendukung terwujudnya pelayanan optimal padamasyarakat.
Untuk meningkatkan tertanggulanginya permasalahan kesehatan secara dini,Pemerintah Kota Padang Panjang menyediakan 15 buah Pos Kesehatan Kelurahan(Poskeskel). Poskeskel berfungsi untuk melakukan pemantauan danmenanggulangi masalah kesehatan secara terpadu bersama masyarakat. Untukmempermudah pelayanan obat pada masyarakat terdapat apotik swasta dan rumahobat disamping apotik pemerintah.
Rata-rata jarak sarana kesehatan dengan pemungkinan penduduk dapatdilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.2Rata-rata jarak sarana kesehatan dengan pemukiman penduduk
No Uraian Keterangan1 Rata-rata jarak Puskesmas ke pemukiman penduduk 0,5 km2 Jarak terjauh antara Puskesmas dgn Pemukiman
Penduduk1 km
3 Jarak terdekat antara Puskesmas dgn PemukimanPenduduk
< 100 m
4 Jarak terjauh antara Rumah Sakit dgn PemukimanPenduduk
2 km
5 Jumlah Pusling dibandingkan jumlah Puskesmas 1:1
Berdasarkan tabel 5.2, jarak unit pelayanan kesehatan ke pemukimanpenduduk relatif dekat. Kondisi ini sangat mendukung masyarakat untukmendapatkan pelayanan kesehatan dan penanggulangan secara dini masalahkesehatan. Di samping itu sarana kesehatan Puskesmas seperti Pusling rata-rata
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
44
1 (satu) buah /Puskesmas hal ini sudah sesuai dengan kebutuhan. Puskesmasmerupakan sarana kesehatan yang ruang lingkup kegiatannya adalah upayapreventif dan promotif, untuk upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif maka saranakesehatannya adalah Rumah Sakit. Selain itu fungsi Rumah sakit adalah sebagaipelayanan kesehatan rujukan. Rumah Sakit (RS) di Kota Padang Panjang ada2 RS yaitu RS Umum Daerah (RSUD) milik pemerintah daerah dan 1 (satu)RS Swasta yaitu RSI Ibnu Sina.
B. TENAGA KESEHATANSalah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan
adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan dimasyarakat dan non pelayanan. Pembangunan kesehatan yang berkelanjutan diKota Padang Panjang membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik darisegi jumlah maupun kualitas. Oleh karena itu dalam Renstra Dinas KesehatanKota Padang Panjang tahun 2014-2018 salah satu misinya adalah mewujudkankualitas sumber daya manusia kesehatan yang profesional dan islami. Adapunjumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu medis, perawat,bidan, farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi dan kesehatan masyarakat.Tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Padang Panjang pada tahun 2014 dariberbagai disiplin ilmu berjumlah 404 orang, yang tersebar di Poskeskel,Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Gudang Farmasi Kota, RSUD, dan DinasKesehatan Kota Padang Panjang. Jumlah tenaga kesehatan tersebut dapat dilihatpada tabel dibawah ini :
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
45
Tabel 5.3Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 dan tahun 2014
No Jenis Tenaga 2013 20141 Dokter Spesialis 11 132 Dokter Umum 17 203 Dokter Gigi 7 74 Sarjana Kesehatan Masyarakat 13 145 SAA/DIII/S1.Farm/Apoteker 42 416 SPK/DIII/S1 Keperawatan 160 2007 DIII Gizi/ DIV/S1 Gizi 18 188 Psikolog 1 19 Bidan DI/DIII 52 5210 Sanitarian 10 1311 Fisioterapi 7 1112 Analis Labor 22 1613 Rontgen 5 714 Anastesi 4 415 Jumlah Tenaga Non Kesehatan 35 42
Jumlah 404 459Sumber : Kepegawaian Dinkes, RSUD dan RSI Ibnu Sina Kota Padang Panjang
Dari tabel diatas terlihat tenaga kesehatan yang ada di Kota PadangPanjang didominasi oleh tenaga perawat dan bidan, selain itu juga terlihat adanyaproporsi yang sangat positif antara jumlah tenaga kesehatan dengan jumlahpenduduk yang ada, artinya SDM tenaga kesehatan kota Padang Panjang secarakualitas dan kuantitas sangat memadai.
C. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah daerah (APBD Kota dan
APBD Propinsi), APBN dan PHLN (Pinjaman/Hibah Luar Negeri). Merupakansalah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankanpembangunan kesehatan. Berikut akan dibahas mengenai sumber dan jumlahpembiayaan kesehatan serta cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
46
1. Sumber dan Jumlah Pembiayaan KesehatanAnggaran Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dibagi dikelompokkan
dalam 4 kelompok besar, yaitu program/kegiatan yang bersifat promotif, preventif,kuratif dan preventif. Program/kegiatan yang bersifat preventif antara lainpenerapan program obat dan perbekalan kesehatan, program pencegahan danpemberantasan penyakit. Program/kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosikesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program/kegiatan yang bersifat kuratifyaitu program upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.Sedangkan program/kegiatan yang bersifat rehabilitatif yaitu perbaikan gizimasyarakat.
Sumber dan jumlah pembiayaan kesehatan di Kota Padang Panjang dapatdilihat pada tabel berikut :
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
47
Tabel 5.4Anggaran Kesehatan Kota Padang Panjang Tahun 2014
Sumber Pembiayaan Kesehatan (Dinas Kesehatan) Kota Padang Panjangtahun 2014 bersumber dari Pemerintah melalui APBD Kota Padang Panjang danAPBN/DAK
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 24.390.792.834 85,23
a. Belanja Langsung 13.640.339.834
b. Belanja Tidak Langsung 10.750.453.000
2 APBD PROVINSI 0 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 0
3 APBN : 4.225.694.000 14,77
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.863.134.000 13,50
- Dana Dekonsentrasi 0 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 362.560.000 1,27
- Lain-lain (sebutkan) 0 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya) 0
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
28.616.486.834
554.621.698.907
4,40
586.499,57
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Sumber : Subbag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan tahun 2014
2. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra BayarJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah suatu konsep atau
metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif), berdasarkan azas usaha bersama dankekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu terjamin serta pembiayaanyang dilaksanakan secara pra upaya. Adapun jenis penyelenggaraan pelayanan diKota Padang Panjang dilaksanakan dengan 3 model paket pelayanan yaituJamkesmas untuk masyarakat miskin, Jamkesda untuk masyarakat hampir miskindan Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang (JPKM-PP). Pengelolaan
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
48
Jamkesda dan JPKM-PP melalui kerjasama Pemda Kota Padang Panjang denganPT. ASKES, untuk Jamkesmas melalui tim pengelola Kab/Kota dan pelayananrujukan oleh pengelola Jamkesmas Rumah Sakit Daerah.
Kota Padang Panjang tahun 2014, seluruh masyarakat telah mendapatkanasuransi kesehatan yaitu JAMKESMAS sebanyak 12.588 jiwa, Jamkesda satulayananan dengan JKN sebanyak 34.791 jiwa. Cakupan Pelayanan MasyarakatPra Bayar di Kota Padang Panjang dapat dilihat pada tabel 53.
PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
49
BAB VIP E N U T U P
Data dan informasi telah disajikan dalam bentuk Profil Kesehatan KotaPadang Panjang tahun 2014 diharapkan dapat memberikan gambaran situasistatus kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi di wilayahKota Padang Panjang serta merupakan media penyajian data dan informasikesehatan yang penting bagi pengambilan keputusan pada semua jenjangorganisasi kesehatan mulai dari tingkat Kab/Kota, Propinsi sampai ke Pusat.Selain itu Profil merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputidata capaian SPM dan tagret Renstra Kementerian Kesehatan dan DinasKesehatan Kota Padang Panjang.
Namun sangat disadari sistim kesehatan saat ini masih belum dapatmemenuhi kebutuhan data dan informasi dalam rangka meningkatkan kualitas ProfilKesehatan Kota. Perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data daninformasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia datadan informasi khususnya yang bersumber dari puskesmas. Profil Kesehatan Kotasering belum mendapatkan apresiasi yang memadai karena belum dapatmenyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, diharapkan profilkesehatan ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapajauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai di Kota Padang Panjang.
Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2014ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasildari pembangunan kesehatan di Kota Padang Panjang. Situasi dan kondisi sektorkesehatan hingga tahun 2014 telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan danperbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, hal ini tidak terlepas darikontribusi lintas sektor terkait serta pemerintahan kota padang panjang.
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 23 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 16 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 24.256 24.536 48.792 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,4 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
2121,4 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 58,0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98,9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 476 490 966 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 12 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 2 5 7 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 4 10 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 2 6 8 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 4 12 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 2 8 10 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 4 16 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 104 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 34 25 59 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,63 42,37 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 140,17 101,89 120,92 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 59 9 68 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 243,24 36,68 139,37 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 36,76 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 111,44 50,63 84,21 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 40,48 16,67 63,33 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 2,38 22,22 30,00 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 7,00 38,89 93,33 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0,00 4,08 12,30 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,41 10,87 10,54 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,00 0,00 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 12,37 16,30 14,35 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 16,58 16,66 16,63 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 51,31 40,89 45,58 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 85,95 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91,44 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 88,40 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 82,32 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 38,17 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 85,95 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 74,34 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 48,85 50,34 49,60 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 8,56 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 78,04 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,84 2,65 1,76 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 97,55 98,76 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,22 96,33 96,27 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 74,79 76,04 75,48 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 81,51 75,31 78,36 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92,44 81,84 87,06 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 89,92 82,86 86,34 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 93,49 93,67 93,58 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 85,32 85,33 85,32 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 71,64 65,74 68,67 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 87,90 73,04 79,73 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 78,34 70,17 74,22 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,57 0,40 0,49 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 - 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 96,88 93,15 95,19 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,64 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 98,26 98,59 98,42 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 92,51 91,34 92,00 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 92,51 91,34 92,00 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 23,15 37,69 31,88 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 61,13 81,36 71,30 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 234,57 304,14 269,55 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 14,28 21,88 18,10 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 2,02 2,08 2,05 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1,31 0,99 1,14 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 49,01 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 47,16 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,95 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,52 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 68,06 % Tabel 57
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 62,71 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 82,75 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 62,50 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 69,36 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 68,54 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 63,29 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 84,48 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 49,00 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 17,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 91,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1,74 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes - Poskesdes Tabel 70
Polindes 15,00 Polindes Tabel 70
Posbindu 22,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 16,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 8,00 5,00 13,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 2,00 18,00 20,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 67,63 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 2,00 5,00 7,00 Orang Tabel 72
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 14,35 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 52,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 211,93 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 21,00 179,00 200,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 407,85 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 1,00 12,00 13,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 23,00 18,00 41,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 1,00 13,00 14,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 3,00 10,00 13,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 1,00 12,00 14,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 28.616.486.834,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 4,40 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 586.499,57 Rp Tabel 81
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Padang Panjang Barat 9,75 0 8 8 28.686 6.334 4,53 2942,15
2 Padang Panjang Timur 13,25 0 8 8 20.106 4.688 4,29 1517,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 23,0 0 16 16 48.792 11.022 4,43 2.121
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 2.595 2.625 5.221 98,86
2 5 - 9 2.547 2.576 5.123 98,86
3 10 - 14 2.668 2.699 5.367 98,86
4 15 - 19 2.377 2.405 4.782 98,86
5 20 - 24 1.892 1.914 3.806 98,86
6 25 - 29 1.795 1.816 3.611 98,86
7 30 - 34 1.843 1.865 3.708 98,86
8 35 - 39 1.722 1.742 3.464 98,86
9 40 - 44 1.504 1.521 3.025 98,86
10 45 - 49 1.334 1.349 2.684 98,86
11 50 - 54 1.213 1.227 2.440 98,86
12 55 - 59 1.019 1.031 2.049 98,86
13 60 - 64 655 662 1.317 98,86
14 65 - 69 437 442 878 98,86
15 70 - 74 315 319 634 98,86
16 75+ 340 344 683 98,86
JUMLAH 24.256 24.536 48.792 98,86
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 58,0
Sumber:BPS Kota Padang Panjang
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 0,00 0,00 0,00
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00
b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00
c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00
d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00
Sumber: Data tak Tersedia
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 0 160 131 1 132 291 1 292
Kebun Sikolos 145 2 147 157 1 158 302 3 305
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 0 75 91 2 93 166 2 168
Koto katiak 96 1 97 111 2 113 207 3 210
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 3 479 490 6 496 966 9 975
6,3 12,1 9,2
Sumber: Bidang UPK
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
PEREMPUAN
HIDUP HIDUP MATI
NAMA PUSKESMAS
HIDUP HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO KECAMATAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 1 2 0 2 1 2 0 2
Kebun Sikolos 2 2 0 2 2 2 1 3 4 4 1 5
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 2 2 1 3 2 2 1 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 0 2 5 6 2 8 7 8 2 10
4 4 0 4 10 12 4 16 7 8 2 10
Sumber: Bidang UPK
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITA
ANAK
BALITA
PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK
BALITA
JUMLAH KEMATIAN
BALITA BAYIa
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA NEONATAL NEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 291 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Kebun Sikolos 302 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 166 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 207 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
966 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 104
Sumber:Bidang UPK
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 6.430 6.773 13.203 8 66,7 4 33,33 12 9 69,23 4 30,77 13 6 46,15
Kebun Sikolos 7.787 7.696 15.483 9 75,0 3 25,00 12 11 69 5 31,25 16 7 43,75
2 Padang Panjang Timur Gunung 4.242 4.234 8.476 9 50,0 9 50,00 18 18 100 0 0,00 18 6 33,33
Koto katiak 5.797 5.833 11.630 8 47,1 9 52,94 17 21 100 0 0,00 21 6 28,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 24.256 24.536 48.792 34 57,63 25 42,37 59 59 87 9 13,24 68 25 36,76
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 140,17 101,89 120,92
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 243,24 36,68 139,37
Sumber:Bidang UPK
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 48792
PL+P
TAHUN 2014
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN
KOTA PADANG PANJANG
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 53 56 109 1 2 3 1,89 3,57 2,75
Kebun Sikolos 12 8 20 9 3 12 75,00 37,50 60,00
RSI Yarsi Padang Panjang 30 40 70 7 2 9 23,33 5,00 12,86
2 Padang Panjang Timur Gunung 7 6 13 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Koto katiak 300 395 695 16 18 34 5,33 4,56 4,89
RSUD Padang Panjang 17 10 27 1 0 1 5,88 0,00 3,70
JUMLAH (KAB/KOTA) 419 515 934 34 25 59 111 51 84,21
Sumber: Bidang P3PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
Kebun Sikolos 10 4 14 8 80,00 2 50,00 10 71,43 0 0,00 0 0,00 0 0,00 80,00 50,00 71,43 0 1 1
RSI Yarsi Padang Panjang 3 4 7 2 66,67 0 0,00 2 28,57 1 33,33 4 100,00 5 71,43 100,00 100,00 100,00 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0
Koto katiak 3 0 3 3 100,00 0 0,00 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 0,00 100,00 0 0 0
RSUD Padang Panjang 22 9 31 13 59,09 5 0,00 18 58,06 9 40,91 4 0,00 13 41,94 100,00 0,00 100,00 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 18 60 17 40,48 3 16,67 38 63,33 1 2,38 4 22,22 18 30,00 7,00 38,89 93,33 0 1 6
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 4 12
Sumber: Bidang P3PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 646 682 1.328 65 68 133 6 9,3 8 11,7 14 10,5
Kebun Sikolos 784 776 1.560 78 78 156 9 11,5 11 14,2 20 12,8
2 Padang Panjang Timur Gunung 432 431 863 43 43 86 5 11,6 7 16,2 12 13,9
Koto katiak 589 595 1.184 59 60 118 5 8,5 1 1,7 6 5,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.451 2.484 4.935 245 248 494 1 0,4 27 10,9 52 10,5
Sumber: Bidang P3L
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + P
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L
TABEL 11
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber:Bidang P3PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD RS Padang Panjang 1.176 35 1.211 1.176 100,00 35 100,00 1.211 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 1.176 35 1.211 1.176 100,00 35 100,00 1.211 100,00 0 0,00 0 - 0 0,00
Sumber: UTD RS Padang Panjang
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 6.430 6.773 13.203 138 145 283 138 100 145 100 283 100
Kebun Sikolos 7.787 7.696 15.483 167 165 331 165 99 165 100 330 100
2 Padang Panjang Timur Gunung 4.242 4.234 8.476 91 91 181 64 71 67 74 131 72
Koto katiak 5.797 5.833 11.630 124 125 249 91 73 94 75 185 74
JUMLAH (KAB/KOTA) 24.256 24.536 48.792 519 525 1.044 458 88,2 471 89,7 929 89,0
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Bidang P3PL
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Bidang P3PL
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0,00 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0,00 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0,00 0 0
Koto katiak 0 0 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0,00 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber: Bidang P3PL
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Bidang P3PL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 0 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang P3PL
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PPENDERITA PB
aPENDERITA MB
a
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0
Kebun Sikolos 0 2
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0
Koto katiak 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber: Bidang P3PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:15.711
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00
Sumber: Bidang P3PL
MENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
KOTA PADANG PANJANG
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS
TABEL 20
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Bisdang P3PL
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 3 4 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Koto katiak 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 4 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 12,4 16,3 14,3
Sumber:Bidang P3PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Padang Panjang BaratBukit surungan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Padang Panjang TimurGunung
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0,00 0,00 0,00
Koto katiak
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,00 0,00 0,00
Sumber:Bidang P3PL
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0 0
0 0 Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0 0
0 0 Koto katiak 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Sumber:Bidang P3PL
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 5.649 5.947 11.596 690 12,21 845 14,21 1.535 13,24 87 12,61 107 12,66 194 12,64
Kebun Sikolos 6.837 6.758 13.595 507 7,42 621 9,19 1.128 8,30 93 18,34 114 18,36 207 18,35
2 Padang Panjang Timur Gunung 5.090 5.122 10.212 632 12,42 773 15,09 1.405 13,76 94 14,87 115 14,88 209 14,88
Koto katiak 3.725 3.718 7.443 613 16,46 750 20,17 1.363 18,31 131 21,37 162 21,60 293 21,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.301 21.545 42.846 2.442 11,46 2.989 13,87 5.431 12,68 405 16,58 498 16,66 903 16,63
Sumber:Bidang P3PL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 5.649 5.947 11.596 348 6,16 427 7,18 775 6,68 212 60,92 260 60,89 472 60,90
Kebun Sikolos 6.837 6.758 13.595 509 7,44 624 9,23 1.133 8,33 348 68,37 283 45,35 631 55,69
2 Padang Panjang Timur Gunung 5.090 5.122 10.212 207 4,07 253 4,94 460 4,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Koto katiak 3.725 3.718 7.443 41 1,10 46 1,24 87 1,17 7 17,07 9 19,57 16 18,39
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.301 21.545 42.846 1.105 5,19 1.350 6,27 2.455 5,73 567 51,31 552 40,89 1.119 45,58
Sumber:Bidang P3PL
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0,00 0 0,00
Kebun Sikolos 0 0 0 0 0,00 0 0,00
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0 0 0,00 0 0,00
Koto katiak 0 0 0 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,00 0 0,00
Sumber: Data tidak tersedia karena belum ada pemeriksaa CBE
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
DIKETAHU
I
DITANGG
U-LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1.Keracunan
Makanan1 1 1 1 0 4 14 18 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang P3PL
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
TABEL 28
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 1 1 100,00
Kebun Sikolos 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0 0
Koto katiak 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00
Sumber: Bidang P3PL
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 297 297 100,0 286 96,3 283 281 99,3 278 98,2 283 100,0
Kebun Sikolos 348 348 100,0 315 90,5 333 305 91,6 289 86,8 228 68,5
2 Padang Panjang Timur Gunung 194 190 97,9 183 94,3 184 166 90,2 162 88,0 165 89,7
Koto katiak 264 228 86,4 164 62,1 252 210 83,3 201 79,8 190 75,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.103 1.063 96,4 948 85,9 1.052 962 91,4 930 88,4 866 82,3
Sumber: Bidang UPK
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 297 6 2,0 8 2,7 15 5,1 16 5,4 28 9,4 67 22,6
Kebun Sikolos 348 31 8,9 31 8,9 43 12,4 37 10,6 68 19,5 179 51,4
2 Padang Panjang Timur Gunung 194 4 2,1 1 0,5 2 1,0 4 2,1 31 16,0 38 19,6
Koto katiak 264 1 0,4 20 7,6 25 9,5 43 16,3 49 18,6 137 51,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.103 42 3,8 60 5,4 85 7,7 100 9,1 176 16,0 421 38,2
Sumber: Bidang P3PL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 2.753 1 0,0 6 0,2 16 0,6 14 0,5 0 -
Kebun Sikolos 2.833 40 1,4 11 0,4 13 0,5 6 0,2 3 0,1
2 Padang Panjang Timur Gunung 1.762 10 0,6 6 0,3 8 0,5 11 0,6 0 -
Koto katiak 2.412 1 0,0 8 0,3 9 0,4 17 0,7 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.760 52 0,5 31 0,3 46 0,5 48 0,5 3 0,0
Sumber: Bidang P3PL
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 297 97 32,66 286 96,30
Kebun Sikolos 348 348 100,0 315 90,52
2 Padang Panjang Timur Gunung 194 190 97,94 183 94,33
Koto katiak 264 228 86,36 164 62,12
JUMLAH (KAB/KOTA) 1103 863 78,2 948 85,9
Sumber: Bidang UPK
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 297 59 54 91,5 160 131 291 24 20 44 8 33,3 12 61,1 20 45,8
Kebun Sikolos 348 69 54 78,3 145 157 302 22 24 46 22 100,0 16 67,9 38 83,4
2 Padang Panjang Timur Gunung 194 39 36 92,3 75 91 166 11 14 25 5 44,4 8 58,6 13 52,2
Koto katiak 264 53 20 37,7 96 111 207 14 17 31 - 0,0 1 6,0 1 3,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.103 221 164 74,3 476 490 966 72 74 145 35 48,8 37 50,3 72 49,6
Sumber: Bidang UPK
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH BAYI
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
TABEL 34
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM %
SUNTI
K% PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 342 23,6 6 0,4 71 4,9 74 5,1 493 34,0 284 19,6 516 35,6 158 10,9 0 0,0 0 0,0 958 66,0 1.451 100,0
Kebun Sikolos 268 15,1 6 0,3 95 5,4 152 8,6 521 29,4 146 8,2 904 51,0 203 11,4 0 0,0 0 0,0 1.253 70,6 1.774 100,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 181 18,8 5 0,5 88 9,1 51 5,3 325 33,7 176 18,3 344 35,7 119 12,3 0 0,0 0 0,0 639 66,3 964 100,0
Koto katiak 71 6,6 0 0,0 0 0,0 25 2,3 96 8,9 60 5,6 816 76,0 102 9,5 0 0,0 0 0,0 978 91,1 1.074 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 862 16,4 17 0,3 254 4,8 302 5,7 1.435 27,3 666 12,7 2.580 49,0 582 11,1 0 0,0 0 0,0 3.828 72,7 5.263 100,0
Sumber: Bidang UPK
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 42 45,2 0 0,0 3 3,2 18 19,4 63 67,7 0 0,0 29 31,2 1 1,1 0 0,0 0 0,0 30 32,3 93 100,0
Kebun Sikolos 36 27,3 0 0,0 12 9,1 7 5,3 55 41,7 12 9,1 55 41,7 10 7,6 0 0,0 0 0,0 77 58,3 132 100,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 39 19,5 1 0,5 8 4,0 9 4,5 57 28,5 7 3,5 104 52,0 32 16,0 0 0,0 0 0,0 143 71,5 200 100,0
Koto katiak 48 31,6 0 0,0 9 5,9 8 5,3 65 42,8 4 2,6 72 47,4 11 7,2 0 0,0 0 0,0 87 57,2 152 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 165 28,6 1 0,2 32 5,5 42 7,3 240 41,6 23 4,0 260 45,1 54 9,4 0 0,0 0 0,0 337 58,4 577 100,0
Sumber: Bidng UPK
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 1.817 93 5,1 1.451 79,9
Kebun Sikolos 2.131 132 6,2 1.774 83,2
2 Padang Panjang Timur Gunung 1.180 200 16,9 964 81,7
Koto katiak 1.616 152 9,4 1.074 66,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.744 577 8,6 5.263 78,0
Sumber: Bidng UPK
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 160 100,0 131 100,0 291 100,0 0 0 3 2,3 3 1,0
Kebun Sikolos 145 157 302 145 100,0 157 100,0 302 100,0 3 2,1 5 3,2 8 2,6
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 75 100,0 91 100,0 166 100,0 1 1,3 5 5,5 6 3,6
Koto katiak 96 111 207 96 100,0 111 100,0 207 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 476 100,0 490 100,0 966 100,0 4 0,8 13 2,7 17 1,8
Sumber: Bidng UPK
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 160 100,0 121 92,4 281 96,6 159 99,4 119 90,8 278 95,5
Kebun Sikolos 145 157 302 145 100,0 156 99,4 301 99,7 135 93,1 151 96,2 286 94,7
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 75 100,0 91 100,0 166 100,0 72 96,0 91 100,0 163 98,2
Koto katiak 96 111 207 96 100,0 110 99,1 206 99,5 92 95,8 111 100,0 203 98,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 476 100,0 478 97,6 954 98,8 458 96,2 472 96,3 930 96,3
Sumber: Bidng UPK
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 39
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 66 80 146 59 89,4 72 90,0 131 89,7
Kebun Sikolos 67 81 148 53 79,1 66 81,5 119 80,4
2 Padang Panjang Timur Gunung 54 65 119 32 59,3 40 61,5 72 60,5
Koto katiak 51 62 113 34 66,7 41 66,1 75 66,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 238 288 526 178 74,8 219 76,0 397 75,5
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 96 60,0 84 64,1 180 61,9
Kebun Sikolos 145 157 302 121 83,4 120 76,4 241 79,8
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 75 100,0 73 80,2 148 89,2
Koto katiak 96 111 207 96 100,0 92 82,9 188 90,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 388 81,5 369 75 757 78,4
Sumber:Bidang UPK
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
1 2 3 4 5 6
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 4 4 100,0
Kebun Sikolos 4 4 100,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 4 4 100,0
Koto katiak 4 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 16 100,0
Sumber:Bidang P3PL
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
KOTA PADANG PANJANGTAHUN 2014
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 155 96,88 126 96,18 281 96,56 127 79,38 128 97,71 255 87,63
Kebun Sikolos 145 157 302 145 100,00 154 98,09 299 99,01 145 100,00 138 87,90 283 93,71
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 75 100,00 91 100,00 166 100,00 75 100,00 75 82,42 150 90,36
Koto katiak 96 111 207 96 100,00 97 87,39 193 93,24 95 98,96 104 93,69 199 96,14
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 471 98,95 468 95,51 939 97,20 442 92,86 445 90,82 887 91,82
Sumber:Bidang P3PL
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 137 86 117 89 254 87 126 78,75 124 94,66 250 85,91 129 80,63 117 89,31 246 84,54 118 73,75 122 93,13 240 82,47
Kebun Sikolos 145 157 302 151 104 138 88 289 96 139 95,86 148 94,27 287 95,03 145 100,00 122 77,71 267 88,41 144 99,31 122 77,71 266 88,08
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 70 93 84 92 154 93 71 94,67 77 84,62 148 89,16 71 94,67 75 82,42 146 87,95 71 94,67 75 82,42 146 87,95
Koto katiak 96 111 207 98 102 99 89 197 95 96 100,00 107 96,40 203 98,07 95 98,96 87 78,38 182 87,92 95 98,96 87 78,38 182 87,92
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 456 96 438 89 894 93 432 90,76 456 93,06 888 91,9255 440 92,44 401 81,84 841 87,06 428 89,92 406 82,8571 834 86,34
Sumber: Bidang P3PL
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 160 131 291 148 92,50 131 100,00 279 95,88 469 574 1.043 448 95,52 548 95,47 996 95,49 629 705 1.334 617 98,09 679 96,31 1.296 97,15
Kebun Sikolos 145 157 302 140 96,55 145 92,36 285 94,37 551 674 1.225 483 87,66 591 87,69 1.074 87,67 696 831 1.527 691 99,28 736 88,57 1.427 93,45
2 Padang Panjang Timur Gunung 75 91 166 71 94,67 87 95,60 158 95,18 305 373 678 235 77,05 287 76,94 522 76,99 380 464 844 376 98,95 374 80,60 750 88,86
Koto katiak 96 111 207 86 89,58 96 86,49 182 87,92 419 512 931 322 76,85 394 76,95 716 76,91 515 623 1.138 505 98,06 490 78,65 995 87,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 490 966 445 93,49 459 93,67 904 93,58 1.744 2.133 3.877 1.488 85,32 1.820 85,33 3.308 85,32 2.220 2.623 4.843 2.189 98,60 2.279 86,89 4.468 92,26
Sumber:Bidang UPK
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI JUMLAH
L + PP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 273 287 560 234 220 454 85,7 76,7 81,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Kebun Sikolos 330 325 655 266 233 499 80,6 72 76,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 182 181 363 101 112 213 55,5 62 58,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Koto katiak 248 249 497 139 120 259 56,0 48 52,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.033 1.042 2.075 740 685 1.425 71,6 66 68,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Sumber:Bidang UPK
Data lapangan tidak cukup tersedia
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 469 574 1.043 469 100,0 545 94,9 1.014 97,2
Kebun Sikolos 551 674 1.225 489 88,7 450 66,8 939 76,7
2 Padang Panjang Timur Gunung 305 373 678 252 82,6 232 62,2 484 71,4
Koto katiak 419 512 931 323 77,1 331 64,6 654 70,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.744 2.133 3.877 1.533 87,9 1.558 73,0 3.091 79,7
Sumber: Bidang UPK
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 646 682 1.328 611 544 1.155 94,6 79,8 87,0 3 0,5 1 0,2 4 0,3
Kebun Sikolos 784 776 1.560 651 568 1.219 83,0 73 78,1 3 0,5 3 0,5 6 0,5
2 Padang Panjang Timur Gunung 432 431 863 311 291 602 72,0 68 69,8 2 0,6 2 0,7 4 0,7
Koto katiak 589 595 1.184 347 340 687 58,9 57 58,0 3 0,9 1 0,3 4 0,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.451 2.484 4.935 1.920 1.743 3.663 78,3 70 74,2 11 0,6 7 0,4 18 0,5
Sumber: Bidang UPK
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Kebun Sikolos 2 0 2 2 100,0 0 0,0 2 100,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 2 0 2 2 100,0 0 0,0 2 100,0
Koto katiak 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 4 4 100,0 0 0,0 4 100,0
Sumber: Bidang UPK
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 182 139 321 182 100,0 139 100,0 321 100,0 10 10 100,00
Kebun Sikolos 178 177 355 175 98,3 157 88,7 332 93,5 13 13 100,00
2 Padang Panjang Timur Gunung 105 76 181 105 100,0 76 100,0 181 100,0 7 7 100,00
Koto katiak 272 221 493 252 92,6 199 90,0 451 91,5 12 12 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 737 613 1.350 714 96,9 571 93,1 1.285 95,2 42 42 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 96,9 93,1 95,2
Sumber:Bidang Promkes
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 104 115 0,9
Kebun Sikolos 214 135 1,6
2 Padang Panjang Timur Gunung 108 275 0,4
Koto katiak 40 201 0,2
JUMLAH (KAB/ KOTA) 466 726 0,6
Sumber: Bidang UPK
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 ng UPK 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 10 10 100,0 10 100,0 140 200 340 127 90,7 190 95,0 317 93,2 95 140 235 50 52,6 100 71,4 150 63,8
Kebun Sikolos 13 13 100,0 13 100,0 1.128 1.109 2.237 1.128 100,0 1.109 100,0 2.237 100,0 149 132 281 149 100,0 132 100,0 281 100,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 7 7 100,0 7 100,0 582 462 1.044 582 100,0 462 100,0 1.044 100,0 175 112 287 175 100,0 112 100,0 287 100,0
Koto katiak 12 12 100,0 12 100,0 276 217 493 252 91,3 199 91,7 451 91,5 182 78 260 182 100,0 78 100,0 260 100,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 42 42 100,0 42 100,0 2.126 1.988 4.114 2.089 98,3 1.960 98,6 4.049 98,4 601 462 1.063 556 92,5 422 91,3 978 92,0
Sumber:Bidang Promkes
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TABEL 52
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 434 651 1.085 46 10,60 149 22,89 195 17,97
Kebun Sikolos 509 764 1.273 40 7,86 239 31,28 279 21,92
2 Padang Panjang Timur Gunung 282 423 705 265 93,97 423 100,00 688 97,59
Koto katiak 386 579 965 22 5,70 100 17,27 122 12,64
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.611 2.417 4.028 373 23,15 911 37,69 1.284 31,88
Sumber:Bidang Promkes
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 14113 19242 33355 58,18 78,42 68,36
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 3.896 8.692 12.588 16,06 35,43 25,80
1.2 PBI APBD 1.490 1.510 3.000 6,14 6,15 6,15
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 7.144 7.437 14.581 29,45 30,31 29,88
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 1.583 1.603 3.186 6,53 6,53 6,53
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Jamkesda 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 715 721 1.436 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.828 19.963 34.791 61,13 81,36 71,30
Sumber:Bidang Promkes
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 54
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Bukit Surungan 5851 9381 15232 0 0 0 63 63 126
Puskesmas Kebun Sikolos 11130 13981 25111 0 0 0 910 900 1810
Puskesmas Gunung 4419 7450 11869 0 0 0 103 100 203
Puskesmas Koto Katiak 4339 6337 10676 0 0 0 100 95 195
SUB JUMLAH I 25739 37149 62888 0 0 0 1176 1158 2334
1 RSUD Padang Panjang 22546 26610 49156 2223 3504 5727 431 544 975
2 RSI Yarsi Padang Panjang 8612 10864 19476 1241 1865 3106 0 0 0
SUB JUMLAH II 31158 37474 68632 3464 5369 8833 431 544 975
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 56897 74623 131520 3464 5369 8833 1607 1702 3309
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 24256 24536 48792 24256 24536 48792
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 235 304 270 14 22 18
Sumber: Bidang UPK
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Padang Panjang 148 2.761 2.981 5.742 64 72 136 41 35 76 23,2 24,2 23,7 14,8 11,7 13,2
2 RSI Yarsi Padang Panjang 32 1.298 1.448 2.746 18 20 38 12 9 21 13,9 13,8 13,8 9,2 6,2 7,6
180 4.059 4.429 8.488 82 92 174 53 44 97 2,0 2,1 2,0 1,3 1,0 1,1
Sumber: Bidang UPK
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Padang Panjang 148 5.742 24.435 22.463 45,2 38,8 5,2 3,9
2 RSI Yarsi Padang Panjang 32 2.746 7.762 7.451 66,5 85,8 1,4 2,7
180 8488 32.197 29.914 49,0 47,2 3,9 3,5
Sumber: Bidang UPK
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 2.707 2.707 100,0 1.838 67,9
Kebun Sikolos 664 664 100,0 524 78,9
2 Padang Panjang Timur Gunung 834 834 100,0 583 69,9
Koto katiak 1.361 1.361 100,0 843 61,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.566 5.566
100,0
3.788
68,1
Sumber : Bidang Promkes
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 2717 2.416 88,92 301 301 100 6 2,0 2.422 89,1
Kebun Sikolos 2891 1.904 65,86 987 987 100 62 6,3 1.966 68,0
2 Padang Panjang Timur Gunung 1665 568 34,11 1.076 1.076 100 21 1,95 589 35,38
Koto katiak 2319 1.033 44,55 1.286 1.286 100 5 0,39 1.038 44,76
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.592 5.921 61,73 3.650 3.650 100 94 2,58 6.015 62,71
RUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
0
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber:Bidang PL
TABEL 58
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
-1JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA
TABEL 59
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 13.203 92 432 92 432 8 38 8 38 0 - 0 - 0 - - 0,00 94 442 94 442 0 0 0 - 2523 11858 2523 11.858 12770 96,72
Kebun Sikolos 15.483 338 1622 18 86 - 0 0 - 0 - 0 - 0 - - 0,00 16 77 12 58 73 350 23 110 2789 13387 2407 11.553 11807 76,26
2 Padang Panjang Timur Gunung 8.476 837 3659 837 3.659 - 0 0 - 0 - 0 - 0 - - 0,00 426 2188 428 2.188 0 0 0 - 402 1905 402 1.905 7752 91,46
Koto katiak 11.630 765 3060 765 3.075 51 204 51 204 1 4 1 4 0 - - 0,00 68 272 67 263 8 32 0 - 1236 4947 1256 4.499 8045 69,17
JUMLAH (KAB/KOTA) 48.792 2.032 8773 1712 7252 59 242 59 242 1 4 1 4 0 0 0 0 604 2979 601 2951 81 382 23 110 6950 32097 6588 29815 40374 82,747
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU
K
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H S
AR
AN
A
TABEL 60
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 7 6 4 66,7
Kebun Sikolos 9 9 6 66,7
2 Padang Panjang Timur Gunung 3 3 1 33,3
Koto katiak 6 6 4 66,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 25 24 15 62,5
Sumber:Bidang PL
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 61
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 13203 2 150 2 150 100 2.317 12.546 2.291 9.204 73,4 26 104 0 0 0 0 0 0 0 0 9354 70,8
Kebun Sikolos 15483 1 50 1 50 100 2.822 15.521 2.295 12.622 81,3 57 228 0 0 0 0 0 0 0 0 12622 81,5
2 Padang Panjang Timur Gunung 8476 0 0 0 0 0 902 5.412 896 5.376 99,3 388 1.590 0 0 0 11 66 0 0 0 5376 63,4
Koto katiak 11630 0 0 0 0 0 2.035 8.140 1.620 6.496 79,8 87 348 0 0 0 0 0 0 0 0 6490 55,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 48.792 3 200 3 200 100 8.076 41.619 7.102 33.698 80,97 558 2.270 0 0 0 11 66 0 0 0 33.842 69,4
Sumber:Bidang PL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO
JENIS SARANA JAMBAN
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
KECAMATAN PUSKESMAS
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
ML
AH
P
EN
DU
DU
K MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
TABEL 62
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 4 0 0 0 0 0 0
Kebun Sikolos 4 0 0,0 0,0 0 0 0
2 Padang Panjang Timur Gunung 4 0 0,0 0,0 0 0 0
Koto katiak 4 0 0,0 0,0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 0,0 0,0 0 0 0
Sumber:Bidang PL
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 63
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 10 7 6 1 1 0 4 29 5 50,0 3 43 3 50 1 100 1 100 0 0 4 100 17 58,6
Kebun Sikolos 13 3 1 1 - 0 - 18 8 61,5 2 67 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 12 66,7
2 Padang Panjang Timur Gunung 7 2 3 1 1 0 2 16 4 57,1 1 50 1 33 1 100 1 0 0 0 2 100 10 62,5
Koto katiak 12 5 6 1 - 0 2 26 11 91,7 3 60 5 83 1 100 0 0 0 0 2 100 22 84,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 17 16 4 2 0 8 89 28 66,7 9 53 10 63 4 100 2 100 0 0 8 100 61 68,54
Sumber:Bidang PL
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
BINTANG NON BINTANGSLTP SLTARUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
SARANA
KESEHATANHOTEL
SARANA PENDIDIKAN
SD
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
TABEL 64
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Padang Panjang BaratBukit surungan 45 3 21 4 2 30 66,7 1 0 3 11 15 33,33
Kebun Sikolos 60 2 5 6 32 45 75 0 2 3 10 15 25,00
2 Padang Panjang TimurGunung 28 1 8 1 0 10 35,7 0 4 2 11 17 60,71
Koto katiak 25 0 3 4 8 15 60,0 0 5 2 4 11 44,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 158 6 37 15 42 100 63,29 1 11 10 36 58 36,71
Sumber:Bidang PL
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 65
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan15 1 0 3 11 15 100,00 30 1 0 3 11 15 50,00
Kebun Sikolos15 0 2 3 10 15 100,00 45 0 2 3 10 15 33,33
2 Padang Panjang Timur Gunung17 0 1 2 5 8 47,06 10 0 1 2 5 8 80,00
Koto katiak11 0 5 2 4 11 100,00 15 0 5 2 4 11 73,33
JUMLAH (KAB/KOTA)58 1 8 10 30 49 84,48 100 1 8 10 30 49 49,00
Sumber:Bidang PL
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
TABEL 66
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECILKEBUTUH
AN
TOTAL
PENGGU
NAAN
SISA
STOK
JUMLAH
OBAT/VAK
SIN
PERSENTASE
KETERSEDIAA
N 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tab/strip/blister, kotak 72 58 68 126 175
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 72 54 40 94 130,56
3 Aminofilin Injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 18 3 3 16,67
4 Amitriptilin tablet salut 25 mg (HCl) 100 tab/strip/blister, kotak 18 12 68 80 444,44
5 Amoksisillin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak 36 116 55 171 475
6 Amoksisillin kaplet 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 1638 1045 2681 3726 227,47
7 Amoksisillin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 4410 2200 8060 10260 232,65
8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol 18 12 9 21 116,67
9 Metampiron Injeksi 250 mg 30 ampul / kotak
10
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi : Alumunium Hidroksida 200
mg + Magnesium Hidroksida 200 mg Box 100 tablet 756 373 899 1272 168,25
11
Anti Bakteri DOEN salep kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + Polimiksin
10.000 IU/g 25 tube @ 5 g / kotak 18 4 23 27 150
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
heksaklorofen 250 mg supp / kotak 90 416 606 1176 1306,67
13Antifungi DOEN kombinasi : Asam Benzoat 6 % + Asam Salisilat 3 % 24 pot @ 30 g / kotak 36 5 75 79 219,44
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kodein 50 mg 100 tablet / botol 18 6 44 50 277,78
15
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa
250 mg Kotak 10 x 10 tablet 18 3 9 12 66,67
16 Aqua Pro injeksi Steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml /kotak 18
17 Asam Askorbat (Vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 144 104 209 313 217,36
18 Asam Asetilsalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Kotak 10 x 10 tablet 18 17 28 45 250
19 Asam Asetilsalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Kotak 10 x 10 tablet
20 Atropin Sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet/botol 18 24 24 133,33
21 Atropin tetes mata 0,5 % 24 btl @ 5 ml/kotak
22 Atropin Injeksi i.m/i.v/s.k. 0,25 mg/ml-1 ml (sulfat) 30 ampul / kotak 18
23 Betametason krim 0,1 % tube @ 5 g / kotak 1350 440 1510 1950 144,44
24 Deksametason Injeksi i.v 5 mg/ml ampul/kotak 18 8 112 120 666,67
25 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol 108 262 1841 2103 1947,22
26 Dekstran 70-larutan infus 6 % steril Botol 500 ml
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5ml (HBr) Botol 60 ml 1494
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 100 tablet / box 360 454 454 126,11
29 Diazepam Injeksi 5 mg/ml ampul / kotak 72 750 583 1333 1851,39
30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 18 64 33 97 538,89
31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 18
32 Difenhidramin Injeksi I.M 10 mg/ml (HCl) 30 ampul / kotak 18
33 Digoksin tablet 0,25 mg 100 tablet/ kotak 18
34 Efedrin tablet 25 mg (HCl) 1000 tablet / botol 18 29 35 64 355,56
35 Ekstrak Belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol 18 10 10 55,56
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1 % (sebagai HCl) 30 ampul / kotak 18 2 34 36 200
37 Etakridin larutan 0,1 % Botol 300 ml 54 521 452 973 1801,85
38 Fenitoin Natrium Injeksi 50 mg/ml Ampul @ 2ml
39 Fenobarbital Injeksi i.m/i.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak 18 18 18 100
40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 18 42 42 233,33
41 Fenoksimetil Penisillin tablet 250 mg 100 tablet / kotak
42 Fenoksimetil Penisillin tablet 500 mg 100 tablet/ kotak
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10 % 24 btl @ 5 ml/kotak 18 21 29 50 277,78
44 Fitometandion (Vit K1) Injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 18 40 40 222,22
45 Fitometandion (Vit K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet/botol 36 31 98 129 358,33
46 Furosemid tablet 40 mg Ktk 20 x 10 tablet 18
47 Gameksan Lotion 1 % 18
48 Garam Oralit serbuk kombinasi: Natrium 0,70 g, Kalium Klorida 0.30 g,
Trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g kotak 100 sachet 108 81 494 575 532,41
49 Gentian Violet larutan 1 % Botol 10 ml 450 224 64 288 64
50 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet/kotak 216 154 187 341 157,87
51 Gliseril Guaiakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 90 55 173 228 253,33
52 Gliserin Botol 100 ml 18
53 Glukosa larutan infus 5 % Botol 500 ml 54 1 79 80 148,15
54 Glukosa larutan infus 10 % Botol 500 ml 54 140 140 259,26
55 Glukosa larutan infus 40 % steril (Produklokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 18 106 106 588,89
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Kotak, 10x10 tablet 54 23 42 65 120,37
57 Haloperidol tablet 0,5 mg Kotak, 10x10 tablet 18
58 Haloperidol tablet 1,5 mg Kotak, 10x10 tablet 180 108 769 877 487,22
59 Haloperidol tablet 5 mg Kotak, 10x10 tablet 18
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol 18
61 Hidrokortison 2,5 % tube @ 5 g/ kotak 72 1129 3432 4561 6334,72
62 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet/botol 558 439 451 890 159,50
63 Ibuprofen tablet 400 mg Kotak, 10x10 tablet 54 15 80 95 175,93
64 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg Kotak, 10x10 tablet 18 34 28 62 344,44
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol 54 27 60 87 161,11
66 Kaptopril tablet 12,5 mg Kotak, 10x10 tablet 18 41 498 539 2994,44
67 Kaptopril tablet 25 mg Kotak, 10x10 tablet 486 185 639 824 169,55
68 Karbamazepin tablet 200 mg Kotak, 10x10 tablet 18 20 20 111,11
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml 10 vial @20 ml /kotak
70 Klofazimin kapsul 100 mg micronize 100 kapsul/botol
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECILKEBUTUH
AN
TOTAL
PENGGU
NAAN
SISA
STOK
JUMLAH
OBAT/VAK
SIN
PERSENTASE
KETERSEDIAA
N 1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul/ botol 18
72 Kloramfenikol tetes teling 3 % 24 botol @ 5ml /kotak 18 408 420 828 4600
73 Klorfeniramina Maleta (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 396 190 475 665 167,93
74 Klorpromazin Injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCl) 30 ampul / kotak 18 520 520 2888,89
75 Klorpromazin injeksi i.m 25mg/ml (HCl) 30 ampul / kotak
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCl) 1000 tablet / botol 18 9 21 30 166,67
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCl) 1000 tablet / botol 18
78Anti Malaria DOEN kombinasi : Pirimetamin 25 mg + Sulfadoksin 500
mg 100 tablet/ kotak
79
Kotrimoksazol Suspensi Kombinasi : Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetropin 40 mg/5ml Botol 60 ml 18 850 2200 3050 16944,44
80
Kotrimoksazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg,
Trimetropin 80 mg Kotak, 10x10 tablet 126 110 185 295 234,13
81
Kotrimoksazol DOEN II (Pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100
mg, Trimetropin 20 mg Kotak, 10x10 tablet 18 64 36 100 555,56
82 Kuinin (Kina) tablet 200 mg Kotak 50 tablet 18
83 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25 %-2ml 30 ampul / kotak 18 18 18 100
84 Lidokain Injeksi 2 % (HCl) + Epinefrin 1: 80.000-2ml 30 vial / kotak 18 21 3 24 133,33
85 Magnesium Sulfat Inj (IV) 20 %-25 ml 10 vial / kotak 18
86 Magnesium Sulfat Inj (IV) 40 %-25 ml 10 vial / kotak 18
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak 18
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5ml Botol 30 ml 18
89 Mebendazol tablet 100 mg Kotak 4x6 tablet 18
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Kotak, 10x10 tablet 18 5 5 27,78
91 Metilergometrin Maleat Injeksi 0,200 mg - 1 ml 30 ampul / kotak 18
92 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet/kotak 18 11 64 75 416,67
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol 18 4 3 7 38,89
94 Natrium Fluoresen tetes mata 2 % 24 botol @ 5ml /kotak
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Botol /plastik 500 ml 90 73 68 141 156,67
96 Natrium Thiosulfat injeksi i.v 25 % Kotak 10 amp @ 10 ml 18
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g Kotak 10 x10 tab salut 18 3 20 23 127,78
98 Nistatin vaginal tablet salut 100.000 IU/g Kotak 10 x 10 tab vaginal 18 4 3 7 38,89
99 Obat Batuk Hitum (O.B.H) Botol 100 ml 2682 2146 2784 4930 183,82
100 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % 25 tube @3,5 gr/kotak 18 5 54 59 327,78
101 Oksitetrasiklin Injeksi 1.m 50mg/ml-10 ml 10 vial /kotak
102 Oksitosin Injeksi 10 UI/ml-1ml 30 ampul / kotak 18
103 Paracetamol sirup 120 mg/5ml Botol/60 ml 5670
104 Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet/botol 72 54 75 129 179,17
105 Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 4032 2317 5199 7516 186,41
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCl/Nitrat) Botol @ 5 ml
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg kotak 30 x 2 score 18
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablaet 10 mg (HCl) 1000 tablet / botol 72 41 59 100 138,89
109 Povidon Iodida larutan 10 % Botol / 30 ml 18 511 194 705 3916,67
110 Povidon Iodida larutan 10 % Botol / 300 ml 18 29 364 393 2183,33
111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol 18 150 300 450 2500
112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol 18 10 1 11 61,11
113 Propiltiourasil tablet 100 mg 100 tablet/botol 18 15 15 83,33
114 Propanol tablet 40 mg (HCl) 100 tablet/ botol 18
115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 18
116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet / botol 18
117 Ringer Laktat larutan infus Botol 500 ml 54 4 53 57 105,56
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4 % pot @ 30 g / kotak 1692 720 2232 2952 174,47
119 Salisil bedak 2 % 50 gram/kotak 630 544 864 1408 223,49
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen Injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial/kotak 18
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen Injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotal 18
122 Serum Anti Difteri Injesi 20.000 IU/vial (A.D.S) 10 vial / kotak 18
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/Ampul (A.T.S) 10 ampul /kotak 18
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S) 10 vial /kotak 18
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) Injeksi 500 mcg 100 ampul/kotak 18
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % kotak 24 btl @ 5 ml 18 58 58 322,22
127 Tetrakain HCl tetes mata 0,5 % kotak 24 btl @ 5 ml
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg Kotak 10 x10 kapsul 18 42 42 233,33
130 Thiamin (Vit. B1) injeksi 100 mg/ml Kotak 30 ampul @ 1ml
131 Thiamin (Vit. B1) tablet 50 mg (HCl/Nitrat) 1000 tablet / botol 108 84 103 187 173,15
132 Tiopental Natrium serbuk Injeksi 1000 mg/amp Ampul @ 10ml
133 Triheksifenidil tablet 2 mg Kotak 10 x 10 tablet 180 116 120 236 131,11
134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur/set 36 64 9 73 202,78
135 Vitamin B Komplek tablet 1000 tablet / botol 198 130 264 394 198,99
VAKSIN
136 BCG Kotak/ 10 ampul 54 875 105 980 1814,81
137 TT Kotak/ 10 vial 54 192 120 312 577,78
138 DT Kotak/ 10 vial
139 Campak 10 dosis Kotak/ 10 vial 108 430 260
140 POLIO 10 Dosis Kotak/ 10 vial 72 711 100 811 1126,39
141 DTP-HB Kotak/ 10 vial 54 825 300 1125 2083,33
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS Botol 18 455 170 625 3472,22
143 POLIO 20 Dosis
144 DPT-HIB vial 400 240
145 Campak 20 dosis vial
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 1 2
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 0
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 0 0 0 0 0
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 7 0 0 0 0
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 1 0 0 1
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 32 0 0 0 32
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 2 0 0 0 2
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 1 0 0 0 1
6 APOTEK 0 0 17 0 0 0 17
7 TOKO OBAT 0 0 4 0 0 0 4
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bidang Promkes
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
TAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 100,00
Sumber: Bidang Promkes
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA PADANG PANJANG
TABEL 69
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 0 0,00 0 0,00 22 81,48 5 18,52 27 27 100,00
Kebun Sikolos 0 0,00 0 0,00 21 77,78 6 22,22 27 27 100,00
2 Padang Panjang Timur Gunung 0 0,00 0 0,00 11 64,71 6 35,29 17 17 100,00
Koto katiak 0 0,00 0 0,00 18 90,00 2 10,00 20 20 100,00
0 0,00 0 0,00 72 79,12 19 20,88 91 91 100,00
2
Sumber: Bidang Promkes
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 70
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 4 0 4,00 6
Kebun Sikolos 4 0 3,00 6
2 Padang Panjang Timur Gunung 4 0 4,00 5
Koto katiak 4 0 4,00 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 15 22
Sumber: Bidang Promkes
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 71
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Padang Panjang Barat Bukit surungan 4 0 1 3 0,00 4 100
Kebun Sikolos 4 0 0 4 0,00 4 100
2 Padang Panjang Timur Gunung 4 0 1 3 0,00 4 100
Koto katiak 4 0 3 1 0,00 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 5 11 0 16 100
Sumber: Bidang Promkes
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 72
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Gunung 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Koto Katiak 0 0 0 1 2 3 1 2 3 1 1 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 1 11 12 1 11 12 1 3 4 0 0 0 1 3 4
1 RSUD Padang Panjang 8 5 13 1 5 6 9 10 19 1 2 3 0 0 0 1 2 3
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 5 13 1 7 8 9 12 21 1 2 3 0 0 0 1 2 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 5 13 2 18 20 10 23 33 2 5 7 0 0 0 2 5 7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27 41 68 14 0 14
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Bidang Kepegawaian
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 73
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Bukit Surungan 8 4 10 14 0 2 2
2 Puskesmas Kebun Sikolos 7 0 7 7 0 3 3
3 Puskesmas Gunung 9 0 9 9 0 2 2
4 Puskesmas Koto Katiak 6 0 7 7 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 30 4 33 37 1 7 8
1 RSUD Padang Panjang 11 9 113 122 0 4 4
2 RSI Yarsi Padang Panjang 6 8 32 40 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 17 17 145 162 0 5 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 5 1 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 52 21 179 200 1 12 13
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 211,93 407,85 26,64
Sumber: Bidang Kepegawaian
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 74
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Bukit Surungan 1 1 2 0 0 0 1 1 2
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 1 1 0 1 1 0 2 2
3 Puskesmas Gunung 1 0 1 0 0 0 1 0 1
4 Puskesmas Koto Katiak 0 1 1 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 3 5 0 1 1 2 4 6
1 RSUD Padang Panjang 21 5 26 6 6 21 11 32
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 2 2 1 1 0 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 7 28 0 7 7 21 14 35
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
1 IFK 0 2 2 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 1 1 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 10 33 1 10 11 23 18 41
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 67,6 22,5 84,0
Sumber: Bidang Kepegawaian
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 75
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 1 1 0 1 1
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Gunung 0 3 3 0 1 1
4 Puskesmas Koto Katiak 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 4 4 1 3 4
1 RSUD Padang Panjang 0 1 1 2 6 8
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 1 2 7 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
1 IFK 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 1 8 9 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 13 14 3 10 13
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 29 27
Sumber: Bidang Kepegawaian
Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 76
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 1 2 0 0 0 0 1 2
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Gunung 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Koto Katiak 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 4 5 0 0 0 0 4 5
1 RSUD Padang Panjang 1 0 1 0 7 7 1 7 8
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 0 7 7 1 8 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 1 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 6 8 0 7 7 1 12 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 29
Sumber: Bidang Kepegawaian
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 77
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Padang Panjang 1 9 10 4 1 5 2 0 2 2 0 2 9 10 19
2 RSI Yarsi Padang Panjang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 11 4 1 5 2 0 2 2 0 2 10 10 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 9 11 4 1 5 2 0 2 2 0 2 10 10 20
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 40,99
Sumber: Bidang Kepegawaian
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1 5 6
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3
3 Puskesmas Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 3
4 Puskesmas Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 5 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 0 0 0 0 0 0 1 7 8 0 0 0 0 0 0 1 16 17
1 RSUD Padang Panjang 1 6 7 2 5 7 4 1 5 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 7 9 16 0 0 0 0 0 0 16 26 42
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 2 5 7 4 1 5 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 7 9 16 0 0 0 0 0 0 16 26 42
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 6 7 2 5 4 1 5 0 0 0 2 14 16 0 0 0 0 0 0 8 16 24 0 0 0 0 0 0 17 42 59
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 120,9
Sumber: Bidang Kepegawaian
REFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TAHUN 2014
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS
KOTA PADANG PANJANG
TEKNISI GIGIANALISIS
KESEHATAN
TABEL 79
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koto Katiak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Padang Panjang 8 3 11 6 14 20 14 17 31
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 4 18 22 4 18 22
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 3 11 10 32 42 18 35 53
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
1 IFK 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 3 11 10 32 42 18 35 53
Sumber: Bidang Kepegawaian
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Bukit Surungan 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
2 Puskesmas Kebun Sikolos 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
3 Puskesmas Gunung 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 Puskesmas Koto Katiak 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 8 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 9
1 RSUD Padang Panjang 4 8 12 6 14 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 22 32
2 RSI Yarsi Padang Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 8 12 6 14 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 22 32
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 IFK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dinas kesehatan kota padang panjang 0 0 0 2 3 5 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 16 20 9 17 26 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 34 48
Sumber: Bidang Kepegawaian
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
TABEL 81
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 24.390.792.834 85,23
a. Belanja Langsung 13.640.339.834
b. Belanja Tidak Langsung 10.750.453.000
2 APBD PROVINSI 0 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 0
3 APBN : 4.225.694.000 14,77
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.863.134.000 13,50
- Dana Dekonsentrasi 0 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 362.560.000 1,27
- Lain-lain (sebutkan) 0 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya) 0
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
28.616.486.834
554.621.698.907
4,40
586.499,57
Sumber: Subag Keuangan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2014