dafpus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN

1

BAB III

METODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dan variabel terikat (efek). Variabel bebas yang digunakan yaitu stres dengan variabel terikat derajat dismenore. Penelitian ini paling sering digunakan karena secara metodologi paling mudah dilakukan dan diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrahman, 2008). B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Surakarta.C. Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2014.D. Subjek Penelitian

1. Populasi Sumber

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

2. Sampel

Subyek yang menjadi batasan populasi adalah siswi aksel SMA Negeri 1 Surakarta,yang memenuhi :

a. Kriteria Inklusi1) Wanita

2) Sudah mengalami menstrasi minimal 1 tahun3) Ada stress (diukur dengan angket tingkat stress4) Tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol5) Tidak mempunyai penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi wanita6) Skor L-MMPI dengan jawaban Tidak < 10.

7) Bersedia menjadi responden dan mengisi serta menyetujui informedconsent.b. Kriteria Eksklusi

1) Siswi yang tidak hadir pada waktu penelitian2) Skor L-MMPI dengan jawaban Tidak 10.3) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak mengisi serta menyetujui informed consent.

E. Teknik dan Jumlah SampelTeknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pemilihan subjek berdasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Pemilihan sampel berdasarkan kelompok yang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian subjek dipilih secara acak, sehingga setiap subjek dalam populasi yang telah dikelompokkan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih (Taufiqurrohman, 2008). Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel. Sampel tersebut telah memenuhi syarat pengambilan sampel berdasarkan teori rule of thumb penelitian yang berjumlah minimal 30 sampel (Murti, 2010).F. Rancangan Penelitian

G. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas

: Tingkat stressSkala

: Kategorik2. Variabel terikat: Derajat dismenoreSkala

: Kategorik3. Variabel luar

:a. Variabel terkontrol : merokok, mengkonsumsi alkohol

b. Variabel tidak terkontrol : faktor psikososial

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel BebasStress yang dimaksud adalah tekanan yang membebani tubuh karena adanya perubahan suasana dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menghalangi ekspresi fisik, jiwa, dan tenaga secara keseluruhan. Pada penelitian ini tingkat stress diukur dengan Depression Anxiety and Stres Scale (DASS) poin 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39. Tingkat stress dikategorikan menjadi normal, ringan, sedang, berat, dan sangat berat. 2. Variabel Terikat Yang dimaksud derajat dismenore pada penelitian ini adalah suatu derajat nyeri yang paling sering dirasakan oleh siswi saat mengalami dismenore. Dismenore adalah nyeri perut bagian bawah, menjalar kedaerah pinggang dan paha yang timbul sebelum dan selama haid, tanpa disertai kelainan ginekologis. Derajat dismenore yang digunakan peneliti menurut Reece & Barbieri (2009) sebagai berikut :0 : Tidak dismenore 1 : Nyeri dirasa ringan, aktivitas sedikit terganggu, jarang membutuhkan obat namun jika obat dikonsumsi maka dapat efektif untuk mengurangi nyeri 2 : Nyeri dirasa sedang, aktivitas terganggu, membutuhkan obat dan obat tersebut sering efektif dalam mengurangi nyeri jika dikonsumsi 3 : Nyeri dirasa hebat, mengganggu sebagian besar aktivitas, membutuhkan obat namun obat tersebut jarang efektif dalam mengurangi nyeri.I. Instrumen Penelitian

1. Formulir Biodata dan Informed Consent

Informed consent dalam penelitian ini adalah untuk menyatakan persetujuan responden sebagai sampel penelitian.2. Kuesioner Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory(L-MMPI)Skala ini terdiri dari 15 butir pernyataan. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek berusaha menampakkan diri sebaik mungkin di hadapan orang lain dan menyembunyikan hal-hal yang kurang baik tentang dirinya dengan mengisi skala L-MMPI secara tidak jujur. Responden menjawab Ya bila pernyataan sesuai dengan keadaan responden dan menjawab Tidak bila tidak sesuai dengan keadaan responden. Responden tidak diikutkan dalam penelitian apabila jawaban Tidak pada pengukuran dengan skala L-MMPI berjumlah 10 (Semiun, 2006).3. Angket tingkat stressKuesioner Depression Anxiety and Stres Scale (DASS) terdiri dari 42 pertanyaan yang terdiri dari tiga skala yang didesain untuk mengukur tiga jenis keadaan emosional, yaitu depresi, kecemasan, dan stres pada seseorang. Setiap skala terdiri dari 14 pertanyaan. Skala untuk stres dinilai dari nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39. Subjek menjawab setiap pertanyaan yang ada. Setiap pertanyaan dinilai dengan skor antara 0-3. Setelah menjawab seluruh pertanyaan, skor diakumulasikan.Interpretasi skor DASS adalah sebagai berikut:

Stres

Normal0-14

Ringan15-18

Sedang19-25

Parah26-33

Sangat Parah34+

J. Cara KerjaPenelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Peneliti datang ke SMA Negeri 1 Surakarta untuk meminta izin penelitian.2. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemudian mempersilakan calon responden menandatangani informed consent apabila bersedia menjadi responden dan mengisi biodata diri (termasuk kuesioner tentang dismenore).3. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mendeteksi kebohongan responden. Bila didapatkan angka 10 untuk jawaban tidak maka responden invalid dan dikeluarkan dari sampel penelitian.4. Peneliti melakukan restriksi terhadap responden dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan jumlah total akhir sampel yang memenuhi kriteria tersebut.5. Responden mengisi kuesioner DASS untuk mengetahui tingkat stress. 6. Responden mengisi kuesioner untuk mengetahui derajat dismenore.7. Melakukan analisis dari data yang diperoleh.K. Analisis Data

Uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistic Kruskal Wallis untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Data yang diperoleh kemudian diuji dengan menggunakan alat bantu software SPSS 17 for windows.DAFTAR PUSTAKAArikunto, S (2006). Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Edisi Kelima.

Jakarta: Rineka Cipta.Abbaspour, Z, Rostami, M and Najjar, Sh, (2006). The Effect of Exercise on Primary Dysmenorrhea. J Res Health Scin 6(1):26-31.Calis, A.K (2011). Dysmenorhea. Terdapat pada: http// emedicine.medscape.com/article/253812-overview#snowwall.

Hendrik, H (2006). Problema Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo: Tiga Serangkai.Maramis, W.F (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Cetakan ke-7. Surabaya : Airlangga University Press.Calis, et al (2009). Dysmenorrhea. E-medicine Obstetrics and Gynecology. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/253812-overview. Muntari., (2010). Peningkatan Pemahaman Kimia Melalui Paduan Pembelajaran Kooperatif dan Pemecahan Masalah Kimia dengan Teknik Pathway, Jurnal Pendidikan, No.2 Juni 2010: 126-133Hawari, D (2008). Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.Prawirohardjo, Sarwono (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Cetakan III. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Reece, EA, Barbieri, R (2009). Obstetrics and Gynecology;The Essentials of Clinical Care. USA : Thieme.Purwanto (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Reina Sari, Dwinda (2008). Motivasi Belajar Anak Jalanan Di Rumah Singgah Dilts Foundation (online) (dalam http://www.gunadarma.ac.id/library /2008 di akses tanggal 28 Februari 2011).Proverawati, A. Misaroh, S (2009). Menarche menstruasi pertama penuh makna. Yogjakarta: Nuhu MedikaRasmun. (2004). Stress, koping dan adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto.Sarafino, (2008).Health Psychology: Biopsychosocial Interactions Sixth Edition. United States : John Willey & Sons, IncSylvia A. Price (2001). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit.Edisi 4 Buku 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Wangsa ,T (2010). Menghadapi Stress Dan Depresi, Seni Menikmati Hidup Agar Selalu Bahagia. Jakarta: ORYZAWiknjosastro, H (2007). Ilmu Kandungan,Cetakan kedua, Edisi kelima. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Muntari., (2010). Peningkatan Pemahaman Kimia Melalui Paduan Pembelajaran Kooperatif dan Pemecahan Masalah Kimia dengan Teknik Pathway, Jurnal Pendidikan, No.2 Juni 2010: 126-133

Lethaby, et al (2007). Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs for Heavy Menstrual Bleeding. Cochrane. Available from: http//www.researchgate.net/publication/5901375_Nonsteroid_antiinflammatory_drugs_for_heavy_menstrual_bleeding/Latthe P, Mignini L, Gray R, et al (2006). Factors predisposing women to chronic pelvic pain: systematic reviewObstet GynecolNevid, Jeffrey S, dkk (2005). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga: JakartaPrakoso, B (2008). Atasi Nyeri Haid Dengan Herbal Alami. (online).(prakosobudi68.com/?q=node/107. Wijayanti, Daru (2009) . Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita .

Yogyakarta : Book Marks.Wangsa ,T (2010). Menghadapi Stress Dan Depresi, Seni Menikmati Hidup Agar Selalu Bahagia. Jakarta: ORYZASriati Aat (2008). Tinjauan tentang stress. http://www.akademik.unsri.ac.id

/.../TINJAUAN%20TENTANG%20STRES.pdf ...

Yulianti Devi (2004). Manajemen Stres. Jakarta: ECG. Manuaba (2008). Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Knight, J.F. (2006). Wanita ciptaan ajaib (beberapa gangguan system tubuh dan perawatannya). Indonesia Publishing House.

Murti B (2010). Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, pp: 119-120.Reina Sari, Dwinda (2008). Motivasi Belajar Anak Jalanan Di Rumah Singgah Dilts Foundation (online) (dalam http://www.gunadarma.ac.id/library /2008Chomaria, Nurul (2009). Tips jitu praktis mengusir stress. Yogayakarta: diva press.

Achdiati IA (2006). Perbedaan tingkat kecemasan pada wanita usia dewasa madya dalam menghadapi menopause antara ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja. http://[email protected]. Diakses Februari 2013.Aprilia IN dan Puspitasari N (2007). Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada wanita perimenopause.The Indonesian Journal of Public Health, 4 : 35-42Azwar (2007). Konsep pengukuran validitas. Jakarta : Gunawan Press, p : 60.Baziad A (2003). Endokrinologi ginekologi. Edisi kedua. Jakarta: Media Aesculapius, pp : 82-88. Biela U (2002). Determinants of the age at natural menopause an abstract. Przegl Lek. 59 (3): 165 169.Berga SL, Parry BL (2000). Pschiatry and reproductive medicine. Kaplan &kaplan sadocks comprehensive. Textbook of Pschiatry Eds. Saddck BJ, Sadock VA. 7th Edition. Philadelphia Lipincont Williams & Wilkins, pp : 1950 -1952

Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku ajar keperawatan maternitas / maternity nursing. Edisi 4. Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah. Jakarta : EGC.

Bomar PJ (2004). Promoting health in families: applying family research and theory to nursing practice. 3rd Edition. Philadelphia: Library of Congress in Publication Data.Clark, Jan (2004). Fit dan bugar saat menopause. Jakarta : Erlangga.Cooper GS,et al. (2001). Measures of menopausal status in relation to demographic, reproductive, and behavioral characteristics in a population- based study of women aged 3549 years. Am J Epidemiol. 153 (12): 1159 1165.Dacey JS, Travers JF (2002). Human development : Across the lifespan. Fifth Edition. Mc. Graw Hill.Damayanti FN (2012). Hubungan tingkat pengetahuan dan upaya penanganan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi menopause di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang. Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang. Skripsi.

Darmojo RB, Martono HH (2004). Buku ajar geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Dennerstein L, Smith AM, Morse C (1994). Psychological well-being, mid-life and the menopause. Maturitas, 20(1) : 1-11.Goodman, et al. (2011). American association of clinical endocrinologists medical guidelines for clinical practice for the diagnosis and treatment of menopause. AACE Menopause Guidelines, 17 (6) : 3.

Gold EB, et al. (2001). Factors associated with age natural menopause in a multiethnic sample of midlife women. Am J Epidemiol,153 : 865887.

Greene JG (2003). Measuring the symptom dimension of quality of life : General and menopause specific scales and their subscale structure. In : Schneider HPG, editor HRT and quality of life. Boca Raton, London, NY, Washington : The Parthenon Publising Group, pp. 35-43.

Guncu GN, Tozum TF, Ca glayan F (2005). Effects of endogenous sex hormones on the periodontium review of literature. Australian Dental Journal, 50(3): 138-145. Guyton AC, Hall JE (2008). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.Hawari D (2006). Managemen stres cemas dan depresi. Jakarta : FK UI.Henderson K, et al. (2008). Predictors of the timing of natural menopause in the multiethnic cohort study. Am J Epidemiol,167 (11): 1287 1294.Hoyer WJ, Raybash JM, Roodin PA (1999). Adult development and aging. 4th Edition. USA :McGraw-Hill, pp : 58-60,466-467.Hurlock EB (2008). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.Jakarta : Erlangga.Irmawati (2003). Tinjauan psikologi masalah menopause dan andropause. Proseding seminar ilmiah populer regional dental meeting and exhibition II.Medan : Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.Jacoeb TZ (1997). Masa klimakterium dan senium.In : Ilmu kandungan Eds. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp : 96-102.Jannatun N (2010). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara menghadapi persalinan di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan. Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Thesis.Kaheksi IE (2012). Hubungan antara penerimaan diri dan dukungan suami dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause di Kecamatan Jebres Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi.Kaplan HI, Saddock BJ (2010). Sinopsis psikiatri. Jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara, pp : 21-25.Kasdu D (2004). Kiat sehat dan bahagia di usia menopause. Jakarta : Puspa Swara.Kevenaar M, et al. (2007). A polymorphism in the amh type ii receptor gene is associated with age at natural menopause in interaction with parity. Hum Reprod. 176: 1 7.Kravitz HM, Joffe H (2011). Sleep during the perimenopause: a swan story. Obstet Gynecol Clin North Am. 38(3): 567586.Lamcke DP, Marshal LA, Pattison J (1995). Menopause & hormone replacement therapy. Primary Care of Women Eds. Lamcke DP, Pattison J, Marshal LA, et all. Connecticut. Apleton & Lange. 161-163.Mangkuatmodjo, Soegyarto (2004). Statistik lanjutan. Jakarta : Rineka cipta.Manuaba, Ida AC (2009).Gadar obstetri & obstetri ginekologi sosial untuk profesi bidan.Jakarta : EGC.Mudjaddid E (2006). Pemahaman dan penanganan psikosomatik gangguan ansietas dan depresi : Di bidang ilmu penyakit dalam. In : Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. 2nd ed. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, pp : 903-5.Murti B (2010). Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, pp: 119-120.Notoatmodjo S (2003). Sikap dan perilaku kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.

Notoatmodjo (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Nugroho W (2001). Perawatan lanjut usia.Jakarta : EGC.

Nugroho, Wahjudi (2002). Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Jakarta : EGC.Papalia DE, Olds SW, Feldlm RD (2003). Human development. 9th Edition. New York : Mc Graw Hill.

Potter PA, Perry AG (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, proses, dan praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.Prasodjo, Wierianto (2006). Kesehatan mental, kajian sudut pandang agama dan sosial kemasyarakatan. Jakarta : Tsaqafah.Proverawati A dan Sulistyawati E (2010). Menopause dan sindroma premenopause.Yogyakarta : Numed.Ramaiah, Savitri (2003). Kecemasan : Bagaimana mengatasi penyebabnya.Jakarta : Pustaka Populer Obor.Rahman S, Siti RZ, Verna LKM (2010). Assesment of menopausal symptom using modified menopause rating scale (MRS) among middle age women in Kuching, Sarawak, Malaysia. Asia Pasific Family Medicine. http://www.apfmj.com/content/9/1/5. Diakses Januari 2013.

Richardson, et al. (2000). Menopause and depression: A review of psychology function and steroid neurobiology during the menopause. Edisi 6. New York : Elsevier Science, pp : 215-222.Rogerio AL (2000). Menopause in cecil textbook of medicine. 21th ed. W B Saunders Company, pp : 1361-1366.

Salan R (1981). Konsep dan diagnosis depresi. Jakarta: Yayasan Dharma Graha, pp 19-24.

Sejati W, Handoyo, Girindra KS (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi sindrom premenopouse di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. The Soedirman Journal of Nursing,3 (1).Semiun Y (2010). Kesehatan mental 2. Yogyakarta : Kanisius, pp : 334-345.Spencer RF dan Brown P (2007). Kehamilan dan menopause. Jakarta : EGC.

Stuart W (2006). Buku saku keperawatan jiwa.Jakarta : EGC.Taufiqurrahman MA (2008). Pengantar metodologi penelitian untuk ilmu kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, p : 71.Trismiati (2004). Perbedaan tingkat kecemasan antara pria dan wanita akseptor kontrasepsi mantap di RSUD dr. Sardjito Yogyakarta : Jurnal Psyche. http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnaltrismiati.pdf-.. Diakses Januari 2013. Varney H, et al. (2007). Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta : EGC. Videbeck S (2008). Ansietas dan gangguan terkait stress : Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta : EGC, pp : 306 311.Wangmuba. (2009). Pengertian kecemasan.http://wangmuba.com/2009/02/13/pengertian-kecemasan.html.-. Diakses Januari 2013.Yatim F (2001). Haid tidak wajar dan menopouse. Jakarta : Pustaka Populer Obor.

Tidak Dismenore

Dismenore Berat

Dismenore Sedang

Derajat Dismenore

Analisis Data

Dismenore Ringan

Tidak Dismenore

Dismenore Berat

Dismenore Sedang

Stress Sangat Parah

Stress Parah

Stress Sedang

Stress Ringan

Stress Normal

Kuesioner DASS

Data pribadi

L-MMPI

Populasi

(siswi aksel SMA N 1 Surakarta)

Derajat Dismenore

Analisis Data

Dismenore Ringan

5711