27

Click here to load reader

D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

JURNAL

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT BINTANG TOEDJOE

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Corporate Social Responsibility Oleh Divisi

CCCM (C3M) Di PT Bintang Toedjoe Dalam Partisipasi Memelihara Lingkungan

dan Melestarikan Tanaman Herbal)

Oleh:

Irene Putri Damayanti Sugiarto

D0213052

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERTSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT BINTANG TOEDJOE

Page 2: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Corporate Social Responsibility Oleh

Divisi CCCM (C3M) Di PT Bintang Toedjoe Dalam Partisipasi Memelihara

Lingkungan dan Melestarikan Tanaman Herbal)

Irene Putri Damayanti Sugiarto

Tanti Hermawati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

C3M Division (Conim, CARA, CSV, Management System) is one of the divisions in PT Bintang Toedjoe. This division has a role as Public Relations and is in charge of carrying out corporate social responsibility. As one of the pharmaceutical companies, PT Bintang Toedjoe participates in maintaining the environment through CSR (Corporate Social Responsibility) activities.

This study aims to find out how CSR activities conducted by the C3M division in PT Bintang Toedjoe participate in maintaining the environment and preserving the herbs through the cultivation of red ginger. Based on these objectives, this study uses the theory disclosed by Untung that CSR is a commitment of the company to contribute in sustainable economic development with emphasis on economic, social, and environmental balance.

This research is a qualitative descriptive research, with data collection using in-depth interview technique and literature study. Informants were selected based on purposive sampling. The process of data analysis using interactive analysis model Miles and Huberman, namely data collection, data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions.

The results of research conducted in PT Bintang Toedjoe show that (1) CSR activities run by C3M division of PT Bintang Toedjoe not only seek profit but also realize corporate social responsibility to society by participating in environmental maintenance, and educating and giving training to the community related to the cultivation of herbal plants so that the community can preserve these herbal plants; (2) in the implementation of CSR activities, there are supportive factors, such as government support and those that hinder the success of CSR activities, coming from the community, such as the lack of awareness and the active role of the community towards CSR activities of PT Bintang Toedjoe.

Keywords: Public Relations, CSR Activities, Company

Pendahuluan

1

Page 3: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Di tengah masyarakat dunia yang semakin kritis dan peduli terhadap

keberlangsungan lingkungan dalam jangka panjang dan menjunjung nilai-nilai

etika, Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi keharusan bagi setiap

perusahaan saat ini. Jika diperhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi

yang dipenuhi beragam informasi dari berbagai bidang, serta dibekali

kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pola seperti ini mendukung

terbentuknya cara pikir, gaya hidup, dan tuntutan masyarakat yang lebih tajam.

CSR tidak hanya bermanfaat bagi komunitas yang dilayani saja, tetapi juga

individu-individu di perusahaan yang berpartisipasi di dalamnya dan karenanya

program tersebut penting dalam hal sumber daya manusia (Butterick, 2013: 96).

PT Bintang Toedjoe sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di

Indonesia, juga turut membuat program-program CSR demi menunjang

kebutuhan masyarakat dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Kegiatan

CSR diyakini sebagai penghubung antara PT Bintang Toedjoe dan masyarakat

untuk memaksimalkan pelayanan pada masyarakat, sekaligus menjaga citra

terhadap pelayanan yang diberikan.

Di PT Bintang Toedjoe sendiri, fungsi PR dilaksanakan oleh Divisi

CCCM (CONIM, CSV, CARA, dan Management System), atau yang lebih dikenal

dengan Divisi C3M. Pada Divisi C3M inilah yang identik dengan tugas-tugas PR.

Divisi ini bertugas untuk membuat program-program CSR (di PT Bintang

Toedjoe lebih dikenal dengan nama CSV), mengelola manajemen resiko dan

continuous improvement (CONIM) perusahaan, serta ikut mengelola sistem

manajemen Kalbe (induk perusahaan). Pada divisi C3M, perencanaan hingga

evaluasi kegiatan CSR dilakukan. Hal ini dikarenakan struktur organisasi Divisi

C3M yang berada dibawah President Director dan kegiatan CSR menjadi

komitmen langsung dari President Director (Presdir) PT Bintang Toedjoe. CSR,

menurut Presdir PT Bintang Toedjoe, menjadi salah satu kegiatan penting bagi

perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta

untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

Bermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan

bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan

2

Page 4: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

farmasi.  Didirikan sejak tahun 1946, PT Bintang Toedjoe terus berkembang

dengan cara membangun kepercayaan masyarakat melalui produk-produk

berkualitas dan inovatif berbahan dasar tanaman herbal. PT Bintang Toedjoe

bahkan saat ini tengah mengembangkan jahe merah yang merupakan herbal asli

Indonesia, untuk bahan baku salah satu produknya, yaitu Bintang Toedjoe Masuk

Angin.

Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap khasiat jamu tradisional dan

minat masyarakat dalam mengkonsumsi jamu tradisional, membuat PT Bintang

Toedjoe berupaya untuk memproduksi produk obat-obatan yang menggunakan

bahan-bahan herbal. Untuk itu, PT Bintang Toedjoe ingin membuat program CSR

yang berhubungan dengan lingkungan, dimana perusahaan juga ingin memberikan

pengetahuan kepada masyarakat bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk

memproduksi produk-produk di PT Bintang Toedjoe adalah dengan menggunakan

bahan baku herbal. Yang artinya, bahan baku terbuat dari bahan-bahan

alami/tanaman herbal.

Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia tentu

menjadi tempat bagi sektor industri tumbuh dan berkembang, termasuk industri

farmasi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan-perusahaan tersebut

dapat menyebabkan pencemaran bagi lingkungan, baik pencemaran tanah,

pencemaran udara, maupun pencemaran air. Hal tersebut yang membuat sulitnya

menemukan pemandangan hijau dan asri di Jakarta.

Ditengah pembangunan Kota Jakarta yang semakin maju, Pemprov

(Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta selalu berupaya untuk menjadikan Ibukota

menjadi tempat yang nyaman bagi penduduknya. Salah satu upaya Pemprov

adalah dengan membuat ruang terbuka hijau di beberapa sudut Ibukota. Sampai

saat ini, telah banyak dijumpai taman-taman yang asri dan menarik untuk

dikunjungi, mulai dari Taman Menteng hingga Taman Kalijodo. Taman tersebut

dibangun untuk memenuhi keinginan warga dan Pemprov DKI Jakarta. Hal

tersebut membuktikan bahwa Pemprov mulai membenahi Kota Jakarta agar

memiliki ruang terbuka untuk penghijauan. Tak terkecuali bagi PT Bintang

Toedje yang juga turut serta membuat taman di berbagai wilayah di Jakarta.

3

Page 5: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Pembuatan taman tersebut juga menjadi salah satu program CSR yang dilakukan

oleh PT Bintang Toedjoe, yaitu Taman Herbal Bejo.

Di sisi lain, banyaknya perusahaan farmasi di Indonesia dan di era

kompetisi sekarang ini, PT Bintang Toedjoe melihat bahwa kegiatan CSR

diperlukan dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, tetap melakukan

maintenance terhadap program CSR yang telah dijalankan. Melihat fenomena

CSR diatas, peneliti ingin meneliti aktivitas CSR yang dilakukan oleh PT Bintang

Toedjoe sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana aktivitas Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT

Bintang Toedjoe dalam turut serta berpartisipasi memelihara lingkungan dan

melestarikan tanaman herbal di DKI Jakarta?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam aktivitas CSR yang

dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe?

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Dalam buku yang berjudul Ilmu Komunikasi, dipaparkan mengenai

bagaimana cara menjelaskan komunikasi, atau yang biasanya dikenal sebagai

paradigma Lasswell, yaitu: Who Says What In Which Channel To Whom With

What Effect. Dari paradigma tersebut dapat diketahui lima unsur komunikasi,

yaitu: komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 1986: 13).

Berdasarkan unsur tersebut, Lasswell menjelaskan bahwa komunikasi adalah

suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

media sehingga menimbulkan efek tertentu.

Publikasi merupakan salah satu cara penyampaian pesan kepada publik.

Dalam buku yang berjudul Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, publikasi sendiri

memiliki saluran komunikasi yang terbagi menjadi tiga yakni: (a) media cetak

(brosur, pamflet, dan lain sebagainya); (b) media elektronik (radio, televisi,

4

Page 6: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

internet, telekonferensi, dan lain-lain); (c) komunikasi tatap muka (Fajar, 2009:

55).

2. Public Relations

Public Relations (PR) berasal dari dua kata, yaitu public dan relations.

Menurut Abdurracham (2001: 28-29) dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar

Public Relations, mendefinisikan public sebagai sekelompok orang, dalam jumlah

sedikit maupun banyak, yang memiliki perhatian, minat, dan keinginan pada suatu

hal yang sama. Sedangkan relations dapat diartikan sebagai hubungan timbal

balik (two-way communication) antar individu maupun sekelompok orang.

Dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations, diungkapkan

mengenai lima pokok tugas Public Relations, yaitu:

1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi, baik

lisan maupun tertulis, kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian

yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang di-

lakukan.

2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum

atau masyarakat.

3) Memperbaiki citra perusahaan dengan menunjukkan kepada masyarakat

bahwa perusahaan/organisasi tersebut dapat dipercaya, memiliki kekuatan,

mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka

untuk dikontrol dan dievaluasi.

4) Tanggung jawab sosial terhadap semua kelompok yang berhak mendapat

tanggung jawab tersebut.

5) Komunikasi (Rumanti, 2002: 39-42).

Dalam menjalankan fungsinya, Public Relations dituntut untuk terus menjaga

agar relasi antara perusahaan dan masyarakat dapat tetap berjalan dengan baik.

Hubungan tersebut bukan hanya bersifat jangka pendek melainkan juga membina

hubungan dalam jangka waktu yang panjang. Praktisi PR juga diharapkan dapat

menjadi kepanjangan tangan perusahaan kepada masyarakat, sehingga harus

mampu mengkomunikasikan dengan baik visi dan misi yang dimiliki oleh

perusahaan. Disamping itu, perusahaan harus melihat dengan jeli, apa saja yang

5

Page 7: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

dibutuhkan dan diharapkan oleh stakeholder dan cocok atau sesuai dengan visi –

misi (tujuan) perusahaan, sehingga masyarakat sebagai stakeholder eksternal

perusahaan dapat memberi manfaat timbal balik ke perusahaan itu sendiri.

3. CSR sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam buku yang berjudul Corporate Social Responsibility, kegiatan

corporate social responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,

sosial dan lingkungan (Untung, 2009: 1).

Ambadar (2008: 102) dalam bukunya yang berjudul Corporate Social

Responsibility dalam Praktek di Indonesia, mendefinisikan kegiatan CSR sebagai

salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan usaha dan

memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan

pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). Konsep triple bottom line

tersebut hendaknya diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan

kegiatan CSRnya, dimana lingkungan (planet), sosial (people), dan keuntungan

perusahaan (profit) harus saling berkaitan satu sama lain.

Kegiatan CSR yang dilaksanakan saat ini juga menggunakan konsep

sustainable development, dimana konsep tersebut menghendaki hubungan yang

harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pembangunan

berkelanjutan (sustainable development) telah menjadi komitmen setiap individu

atau kelompok yang bergelut di bidang pembangunan. Kemajuan suatu bangsa

hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang, ke arah

yang lebih baik. Keberhasilan penerapan memerlukan kebijakan, perencanaan dan

proses pembelajaran sosial yang terpadu.

Dalam buku yang berjudul Public Relations Practice, dipaparkan peran

praktisi PR dalam program Corporate Social Responsibility yang meliputi:

1) Perencanaan dan pengadaan ruang terbuka atau perjalanan.

6

Page 8: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

2) Merencanakan dan membantu melaksanakan kegiatan khusus seperti

peresmian fasilitas baru, perubahan lokasi, perayaan ulang tahun, reuni,

pertemuan dan pameran.

3) Mempersiapkan publikasi untuk masyarakat.

4) Menjadi wakil perusahaan dalam segala aktivitas sukarela termasuk sokon-

gan dana.

5) Mempersiapkan iklan yang ditujukan pada masyarakat atau pemerintah

setempat.

6) Menasihati manajemen dalam hal kontribusi karyawan sebagai tenaga

sukarela, mengatur pemakaian fasilitas kantor yang dilakukan oleh

masyarakat sekitar.

7) Menjalankan fungsi sebagai perantara perusahaan dengan pemerintah

setempat, rakyat kecil, pendidikan berkaitan dengan perubahan, masalah

sosial dan perayaan.

8) Mengeluarkan berita tentang kepentingan masyarakat dan menyediakan in-

formasi kepada pejabat tinggi perusahaan tentang status hubungan dengan

masyarakat sekitar.

9) Mengatur fungsi kontribusi, memberikan donasi jika itu perusahaan,

menambah jumlah dana jika itu lembaga non profit (Center & Jackson,

1995: 83).

4. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan CSR

Kegiatan CSR dilakukan sebagai sarana penghubung perusahaan terhadap

masyarakat. Komunikasi CSR adalah salah satu cara penyampaian dampak sosial,

lingkungan, dan ekonomi kepada masyarakat. Selain untuk menyampaikan

informasi, komunikasi CSR juga berhubungan dengan citra positif yang

diharapkan mampu membangun kesadaran, komitmen, melindungi hingga

meningkatkan mutu produk perusahaan melalui stakeholder.

Komunikasi CSR sendiri memiliki fungsi yang penting, yaitu sebagai berikut:

(a) meningkatkan reputasi perusahaan; (b) melayani tuntunan pemangku

kepentingan; (c) membantu perusahaan dalam membuat keputusan; (d)

memudahkan investor memahami kinerja perusahaan (Rusdianto, 2013: 25).

7

Page 9: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Metode Penelitian

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian deskriptif kualitatif, dengan

menggunakan model pengambilan purposive sampling. Teknik pengambilan data

menggunanan wawancara mendalam (in-depth interview) dan studi pustaka.

Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

interaktif dari Miles dan Huberman, yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data,

(3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan.

Penyajian Data

1. Aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe

Berbagai jenis kegiatan CSR dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe sebagai

tanggung jawab sosial perusahaan dan salah satu cara untuk lebih dekat dengan

masyarakat, mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga bencana alam. Adapun

aktivitas CSR yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe adalah:

a. Taman Herbal Bejo

CSR ini merupakan salah satu program CSR yang dibuat oleh PT Bintang

Toedjoe terkait lingkungan dan tanaman herbal. CSR Taman Herbal Bejo sendiri

sampai saat ini masih dijalankan oleh perusahaan. Aktivitasnya berupa

pembuatan taman yang dinamakan Taman Herbal Bejo dan pengadaan lomba.

Pembuatan taman oleh PT Bintang Toedjoe yang diberi nama Taman Herbal

Bejo, sudah dilakukan di 3 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, dan

Surabaya. Sedangkan lomba Taman Herbal Bejo sendiri telah dilaksanakan di 5

kota besar di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan

Semarang.

Tidak hanya pemberian bibit jahe merah, PT Bintang Toedjoe juga

memberikan bantuan berupa edukasi kepada masyarakat terkait penanaman

tanaman herbal yang baik dan benar, khususnya jahe merah. Hal ini diharapkan

agar masyarakat dapat mengetahui cara-cara budidaya tanaman herbal.

Herawati Anwar selaku staff pelaksana CSR Taman Herbal Bejo

mengungkapkan dasar dalam pelaksanaan CSR lomba Taman Herbal Bejo

sebagai berikut:

8

Page 10: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

“Kita ada 3 nilai yang mau kita angkat. Pertama, perusahaan ingin masyarakat mendapatkan edukasi, artinya dari taman yang dibuat, masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis tanaman herbal dan apa manfaatnya. Kedua, ada nilai ekonomisnya. Nah dari tanaman-tanaman yang ditanam ini dapat diambil atau dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan juga hasil panen tanaman herbal tersebut dapat dijual kembali. Dan yang ketiga, nilai lingkungan. Dengan adanya Taman Herbal Bejo dapat memberikan udara yang lebih sejuk lagi di sekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat” (Herawati Anwar, wawancara 6/6/2017).

Dalam mempromosikan lomba Taman Herbal Bejo, PT Bintang Toedjoe

bekerjasama dengan event organizer (EO), yaitu Tribun Group. Tribun Group

inilah yang nantinya akan melakukan publikasi terkait lomba, baik melalui

media online maupun media cetak dari Tribun Group sendiri.

b. #GREENERATIONBLEND

Program CSR #GREENERATIONBLEND, atau yang biasa dikenal dengan

CSR Bank Sampah, merupakan salah satu gerakan penghijauan yang digalakkan

di sekolah-sekolah, baik SMP, SMA, hingga universitas. Program Greeneration

Blend merupakan salah satu program CSR yang dibuat oleh PT Bintang Toedjoe

dan telah berjalan sejak tahun 2015 hingga awal tahun 2017. CSR Greeneration

Blend ini merupakan salah satu program CSR peduli lingkungan, khususnya

kepedulian akan sampah. Dengan menyasar generasi muda, PT Bintang Toedjoe

menggunakan produk Extra Joss Blend sebagai brand image dari CSR tersebut.

Dalam menjalankan aktivitasnya, Rosalita Hutagalung selaku staff pelaksana

CSR PT Bintang Toedjoe, melakukan berbagai macam publikasi, baik melalui

sosial media maupun website dari PT Bintang Toedjoe.

Greeneration Blend Team, atau yang disingkat GBT, merupakan salah satu

strategi dan harapan dari PT Bintang Toedjoe dalam menjalankan aktivitas CSR

agar dapat berkelanjutan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosalita lebih lanjut:

“Pengurus yang dibentuk ini terdiri dari siswa-siswi maupun mahasiswa yang dengan sukarela mau bergabung menjadi GBT. GBT ini lah yang nantinya diharapkan mampu menjadi penerus program Greeneration Blend agar dapat berkelanjutan dan dapat menjadi wadah bagi para generasi muda yang peduli lingkungan. Disamping itu, para siswa juga diharapkan dapat secara aktif menggalakkan gerakan Greeneration Blend kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda yang lain” (Rosalita Hutagalung, wawancara 6/6/2017).

9

Page 11: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Kegiatan CSR Greeneration Blend ini diharapkan dapat berkelanjutan. PT

Bintang Toedjoe juga membuat tim yang terdiri dari siswa-siswi maupun

mahasiswa-mahasiswi perwakilan sekolah/kampusnya yang dengan sukarela

menjadi pengurus GBT atau Greeneration Blend Team tersebut.

c. RPTRA Cibesut

RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, merupakan salah satu

program inisiasi Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta dibawah

kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Pembangunan RPTRA ini

menggunakan dana CSR dari perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pemprov

sendiri menyiapkan lahan yang akan dijadikan RPTRA. PT Bintang Toedjoe

selaku perusahaan yang mendukung pemeliharaan lingkungan turut ambil bagian

dalam program Pemprov tersebut.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat CSR PT Bintang Toedjoe

Faktor pendukung dalam pelaksanaan CSR di PT Bintang Toedjoe yang

paling utama adalah adanya support atau dukungan, baik dari perusahaan,

masyarakat, hingga dari pemerintah. Pemerintah, khususnya Pemprov DKI

Jakarta sendiri, secara penuh mendukung dan mengapresiasi perusahaan-

perusahaan yang membuat dan menjalankan aktivitas CSR di bidang lingkungan.

Pemprov DKI Jakarta turut mengapresiasi perusahaan yang telah

menyelenggarakan program CSR sebagai wujud tanggung jawab terhadap

lingkungan masyarakat.

Disamping itu, ada pula hambatan yang dialami dalam pelaksaan CSR.

Hambatan yang sering kali ditemui antara lain, masyarakat yang masih kurang

peduli terhadap lingkungan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Herawati

Anwar, sebagai berikut:

“Kadang pas di lapangan ya ada aja hambatannya dari masyarakat. Misalnya aja Taman Herbal Bejo yang kita bangun di Medan itu. Sekarang udah rusak. Tanaman-tanamannya pada ilang. Padahal kita udah monitoring terus ke sana. Tiap orang kita cek kesana, pasti tanamannya ilang. Kita rapihin lagi tamannya, terus gak lama rusak lagi. Kita juga udah evaluasi terkait itu, ada rencana kita pindah taman, buat lagi yang baru di beda lokasi. Tapi sebenernya, mau kita bangun berapa pun kalo emang dari masyarakatnya gak

10

Page 12: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

peduli, gak ikut merawat juga, ya susah ya” (Herawati Anwar, wawancara 6/6/2017).

Selain kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, hambatan

lainnya adalah banyak masyarakat yang masih kurang tahu mengenai PT Bintang

Toedjoe sebagai salah satu perusahaan farmasi dan kegiatan-kegiatan CSR yang

dilakukan.

Analisis Data

1. Aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe

Aktivitas CSR yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe adalah sebagai

berikut:

a. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, terutama masyarakat

yang menjadi sasaran dari program CSR PT Bintang Toedjoe.

b. PT Bintang Toedjoe ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dengan

membuat program CSR yang memperhatikan lingkungan, yaitu pembuatan

ruang terbuka hijau, atau yang disebut dengan “Taman Herbal Bejo”, dimana

dalam taman tersebut berisikan berbagai macam tanaman herbal.

c. Memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat terkait pelestarian

tanaman herbal, serta memberi pelatihan pembudidayaan jahe merah.

d. Melakukan publikasi kegiatan-kegiatan CSR PT Bintang Toedjoe, baik

melalui media cetak maupun media online.

e. Ikut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat,

baik memberikan bantuan dana hingga menjadi fasilitator dalam acara yang

dibuat oleh masyarakat.

Peran divisi C3M dalam aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe sudah sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Center & Jackson dalam bukunya yang berjudul

Public Relations Practice, yaitu pada poin ke 1, 2, 3, 4, dan 7, yakni sebagai

berikut:

a. Perencanaan dan pengadaan ruang terbuka atau perjalanan.

11

Page 13: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

b. Merencanakan dan membantu melaksanakan kegiatan khusus seperti

peresmian fasilitas baru, perubahan lokasi, perayaan ulang tahun, reuni, perte-

muan dan pameran.

c. Mempersiapkan publikasi untuk masyarakat.

d. Menjadi wakil perusahaan dalam segala aktivitas sukarela termasuk sokongan

dana.

e. Menjalankan fungsi sebagai perantara perusahaan dengan pemerintah setem-

pat, rakyat kecil, pendidikan berkaitan dengan perubahan, masalah sosial dan

perayaan (Center & Jackson: 1995: 83).

Setiap aktivitas CSR yang dilakukan, PT Bintang Toedjoe melakukan pub-

likasi, baik melalui media online maupun media cetak. Publikasi sendiri memiliki

saluran komunikasi yang terbagi menjadi tiga, yaitu: media cetak, media elek-

tronik, dan komunikasi tatap muka (Fajar, 2009: 55). Pelaksanaan CSR yang di-

lakukan oleh PT Bintang Toedjoe mengundang rekan-rekan media untuk mem-

publikasikan aktivitas CSRnya.

Publikasi dilakukan agar masyarakat luas juga dapat mengetahui aktivitas-ak-

tivitas CSR yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe, sehingga masyarakat luas

turut serta lebih peduli pada lingkungan sekitar.

Aktivitas CSR yang dilakukan oleh divisi C3M di PT Bintang Toedjoe meni-

tikberatkan pada pemeliharaan lingkungan dan pelestarian tanaman herbal. Dalam

turut serta berpartisipasi memelihara lingkungan dan melestarikan tanaman herbal,

PT Bintang Toedjoe mengadakan aktivitas CSR berupa lomba pembuatan taman

dan budidaya jahe merah. Pemberian bibit jahe merah sendiri dipilih oleh PT Bin-

tang Toedjoe dikarenakan tanaman tersebut merupakan tanaman asli Indonesia

dan saat ini sudah mulai sulit didapatkan. Dari aktivitas CSR tersebut, PT Bintang

Toedjoe juga dianggap membantu pemerintah, khususnya Pemprov DKI Jakarta,

dalam membangun ruang terbuka untuk penghijauan, mengingat saat ini banyak

sekali pencemaran udara yang terjadi di Indonesia.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat CSR PT Bintang Toedjoe

Dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan, setiap perusahaan terkadang

dihadapkan pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut, baik faktor penghambat

12

Page 14: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

maupun faktor pendukung, dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Begitupula

dengan kegiatan CSR yang juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar

kegiatan tersebut dapat berhasil dan berjalan dengan lancar. Adanya faktor

pendukung dapat semakin mempermudah keberhasilan suatu aktivitas CSR,

sedangkan faktor penghambat akan menghambat pencapaian keberhasilan

aktivitas tersebut.

Dalam pelaksanaan CSR, PT Bintang Toedje tidak lepas dari adanya faktor-

faktor yang mendukung maupun yang menghambat. Support menjadi salah satu

kunci utama kegiatan CSR dapat berjalan lancar, baik support dari perusahaan

hingga support pemerintah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Head of CSR

PT Bintang Toedjoe, Agus Setyawan, bahwa pemerintah, khususnya Pemprov

DKI Jakarta, juga ikut men-support kegiatan-kegiatan CSR perusahaan di bidang

lingkungan. PT Bintang Toedjoe juga turut memberikan support terhadap

kegiatan CSR melalui penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan CSR.

Tidak hanya faktor pendukung, PT Bintang Toedjoe juga mengalami

hambatan-hambatan dalam menjalankan aktivitas CSRnya. Faktor penghambat

tersebut adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini

menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan CSR PT

Bintang Toedjoe yang umumnya didominasi oleh kegiatan di bidang lingkungan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mubyarto (1984: 35) bahwa kesediaan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan CSR perusahaan turut membantu

keberhasilan CSR tersebut. Untuk itu, kurangnya partisipasi masyarakat dalam

aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe menjadi penghambat pelaksanaan CSR.

Namun adanya faktor penghambat tersebut tidak menjadi penghalang bagi PT

Bintang Toedjoe melakukan kegiatan CSR. Hambatan tersebut membuat PT

Bintang Toedjoe semakin gencar dalam menggalakkan gerakan peduli lingkungan

kepada masyarakat melalui kegiatan CSR.

Faktor pendukung dan penghambat tersebut menjadi acuan bagi PT Bintang

Toedjoe untuk melakukan evaluasi terhadap setiap aktivitas CSR yang dilakukan.

Dengan melakukan evaluasi, PT Bintang Toedjoe dapat memperbaiki aktivitas

13

Page 15: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

maupun kinerja saat pelaksanaan kegiatan CSR, serta sebagai acuan untuk

menjalankan aktivitas CSR kedepannya.

Kesimpulan

1. Aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe

Pembinaan hubungan baik dengan masyarakat, terutama masyarakat yang

menjadi sasaran kegiatan CSR PT Bintang Toedjoe, dapat membentuk citra

positif perusahaan di mata masyarakat, dalam hal ini peranan divisi C3M PT

Bintang Toedjoe adalah sebagai pelaksana kegiatan CSR sekaligus pembentuk

citra perusahaan.

Dalam pelaksanaan aktivitas CSRnya, PT Bintang Toedjoe juga menjalankan

tugas-tugas sebagai Pubilc Relations, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Rumanti (2002: 39-42), yaitu melakukan tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap semua kelompok masyarakat dan juga melakukan komunikasi terhadap

stakeholder perusahaan. Selain itu, aktivitas CSR PT Bintang Toedjoe juga

dilakukan berdasarkan komunikasi dua arah, antara perusahaan dengan

masyarakat yang menjadi sasaran program CSR PT Bintang Toedjoe.

Komunikasi dua arah tersebut menghasilkan citra positif bagi perusahaan dimana

masyarakat menjadi lebih mengenal PT Bintang Toedjoe sebagai perusahaan

yang peduli pada lingkungan dan tanaman herbal; dan juga manfaat bagi

masyarakat terkait budidaya tanaman herbal.

PT Bintang Toedjoe lebih mengutamakan aktivitas CSR yang berhubungan

dengan lingkungan. Aktivitas CSR tersebut berupa edukasi mengenai sampah dan

pemilahannya, pembuatan taman yang diberi nama “Taman Herbal Bejo”, serta

lomba pembuatan taman dan budidaya jahe merah sebagai tanaman herbal asli

Indonesia. Selain itu, terdapat publikasi dalam aktivitas CSR yang dilakukan oleh

C3M. Publikasi dilakukan melalui berbagai media agar kegiatan CSR PT Bintang

Toedjoe dapat diketahui oleh masyarakat luas. CSR yang dibuat oleh PT Bintang

Toedjoe juga dibuat agar dapat berkelanjutan (sustainable). Selain itu, PT

Bintang Toedjoe sendiri melakukan maintenance terhadap aktivitas CSR yang

sudah dijalankan.

14

Page 16: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

Berdasarkan hasil yang diperoleh, bisa menjadi bukti bahwa PT Bintang

Toedjoe dalam aktivitas CSRnya tidak hanya mencari keuntungan saja,

melainkan juga mewujudkan tanggung jawab sosial nya kepada masyarakat, turut

serta berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan, serta mengedukasi dan

memberi pelatihan kepada masyarakat terkait budidaya tanaman herbal.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat CSR PT Bintang Toedjoe

Dalam menjalankan aktivitas CSR, divisi C3M mendapatkan dukungan

penuh dari perusahaan, seperti memberikan dukungan dana terhadap program-

program CSR. Disamping itu, dukungan juga diberikan oleh pemerintah terhadap

perusahaan-perusahaan yang menjalankan CSRnya terkait dengan lingkungan,

khususnya PT Bintang Toedjoe. Hal ini dikarenakan program CSR tersebut

memberikan efek dan dampak yang baik kepada masyarakat dan juga lingkungan

sekitar. Dukungan dari pemerintah tersebut berupa turut serta dalam undangan

yang diberikan PT Bintang Toedjoe untuk hadir dalam kegiatan CSR.

Selain faktor pendukung, ada hal yang menjadi hambatan aktivitas CSR, yaitu

kurangnya kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan CSR yang

berhubungan dengan lingkungan. Masyarakat juga kurang mengetahui apa saja

kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe. Hal ini

dikarenakan terbatasnya sasaran dari aktivitas CSR (hanya kalangan tertentu).

Saran

5. Sebaiknya kegiatan CSR di PT Bintang Toedjoe lebih sering diselenggarakan

bagi masyarakat luas (umum). Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat

yang kurang mengenal program-program CSR PT Bintang Toedjoe, sehingga

keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan CSR tersebut masih kurang.

Misalnya, sasaran CSR Taman Herbal Bejo tidak hanya Ibu-ibu PKK saja,

tetapi mengajak masyarakat umum untuk ikut dalam kegiatan CSR tersebut.

6. PT Bintang Toedjoe perlu memperhatikan keberlangsungan program CSR

dengan terus meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan

kepada masyarakat. Sehingga tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat

terhadap lingkungan juga semakin meningkat. Hal ini karena masih terdapat

15

Page 17: D0213052.docx · Web viewBermula dari usaha keluarga, PT Bintang Toedjoe perlahan bertransformasi mewujudkan cita-cita menjadi produsen obat herbal dan farmasi. Didirikan sejak tahun

masyarakat yang kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan CSR lingkungan

PT Bintang Toedjoe.

7. Penelitian yang dilakukan setelah ini sebaiknya mengambil sudut pandang

penelitian yang berbeda. Hal ini karena masih banyak terdapat sudut pandang

lain yang dapat diteliti, sehingga lebih memperkaya hasil penlitian

sebelumnya. Misalnya saja adalah penelitian mengenai persepsi masyarakat

terhadap kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe.

Daftar PustakaAbdurrachman, O. (2001). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya

Bakti.Ambadar, J. (2008). Corporate Social Responsibility dalam Praktek di Indonesia.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Butterick, K. (2013). Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.Center, A. H., & Jackson, P. (1995). Public Relation Practice. New Jersey:

Prentice Hall.Effendy, O. U. (1986). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mubyarto. (1984). Strategi Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: P3PK UGM.Rumanti, M. A. (2004). Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan Praktek.

Jakarta: Rineka Citra.Rusdianto, U. (2013). CSR communication A Framework for PR Practitioners.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutopo. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.Untung, H. B. (2009). Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

16