Upload
trinhnhi
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Cultural Diversity – Keberagaman Budaya
Menurut definisi yang dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), budaya
adalah kesatuan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat, dan kapasitas serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Sangat disayangkan, berbagai konflik besar di dunia memiliki dimensi
kultural sebagai faktor penyebabnya. Padahal, keberagaman budaya yang
dirayakan dapat membangun perdamaian dan mendukung pencapaian
kesejahteraan. Keberagaman budaya dapat mendukung pembangunan dengan
menunjang pertumbuhan ekonomi dan pencapaian kehidupan yang berkualitas.
Keberagaman budaya memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang dapat memberikan
kesempatan bagi individu untuk memenuhi kapasitas intelektual, emosional, moral,
dan spiritualnya. Menurut PBB, keberagaman budaya adalah kunci untuk
pemberantasan kemiskinan dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.
Untuk dapat memaksimalkan potensinya, diperlukan penerimaan dan pengakuan
agar terwujud pemahaman dan penghargaan bersama terhadap keberagaman
budaya.
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
merumuskan 4 cita-cita yang hendak dicapai lewat promosi keberagaman budaya:
(1) Mendukung sistem pemerintahan yang berkelanjutan untuk budaya
(2) Mencapai produk dan jasa kultural yang seimbang serta meningkatkan
mobilisasi seniman dan budayawan profesional
(3) Mengintegrasikan budaya dalam kerangka pembangunan berkelanjutan
(4) Mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental
Sebagai geopark yang telah diakui oleh UNESCO, Geopark Ciletuh
Pelabuhanratu yang memiliki potensi keberagaman budaya sudah semestinya
berkomitmen untuk mendukung perwujudan cita-cita tersebut. Kawasan Geopark
Ciletuh Pelabuhanratu yang mencakup delapan kecamatan mulai dari Cisolok
(Pantai Cimaja) sampai dengan Ujunggenteng (Ciemas) ditempati oleh mayoritas
masyarakat Sunda yang masih menghayati budaya Sunda sehari-harinya. Produk
budaya yang ada mencakup Batik Pakidulan, kerajinan tangan dan makanan
tradisional, serta tradisi dan kesenian.
Batik Pakidulan terinspirasi dari keindahan pesona alam Kabupaten
Sukabumi dan memiliki 3 motif khas yaitu, motif air terjun, motif Panenjoan
(pemandangan dataran tinggi Sukabumi), dan motif Jampang purba. Pembuatan
batik ini menggunakan bahan dan pewarna alami sehingga ramah lingkungan.
Kerajinan tangan masyarakat kawasan Ciletuh dibuat dalam bentuk anyaman
bambu seperti kipas, keranjang, nampan, dan seruling. Makanan tradisional
umumnya berupa makanan ringan dengan bahan dasar beras ketan, singkong,
kelapa, gula merah, hanjeli, ikan, tanaman terubuk, dan buah-buahan seperti
pisang, pepaya, dan mangga. Dengan bahan dasar tersebut, masyarakat biasanya
dapat membuat ranginang (kerupuk beras), peuyeum ketan, peuyeum hanjeli, opak
kemung, lelonting, kue ali, kripik pisang, pindang cue, abon ikan, ikan asin, nasi
liwet, garechol, dan banyak lagi.
Tradisi dalam bentuk penyelenggaraan upacara adat dan pertunjukkan
kesenian yang termasuk di dalamnya seni bela diri masih dipertahankan dan
dijalankan. Bertani (tatanen) dan Hajat Laut juga masih menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat. Sedangkan dari aspek kesenian, terdapat cerita rakyat,
permainan rakyat, seni musik, seni tari, serta seni beladiri.
Tatanen adalah tatacara bertanam padi yang meliputi aturan pemilihan jenis
padi yang ditanam, upacara saat menanam, hingga upacara saat memanen padi.
Hajat laut merupakan upacara adat “Pesta Laut” yang biasanya diselenggarakan di
Gambar 1. Motif Batik Pakidulan
daerah Jawa Barat, terutama di pantai selatan. Upacara ini diselenggarakan sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah serta sebagai
permohonan keselamatan bagi nelayan.
Kenampakan alam yang ada dalam kawasan Geopark biasanya memiliki
legenda atau mitos yang memperkaya koleksi cerita rakyat Geopark Ciletuh. Dalam
hal permainan rakyat, permainan tradisional biasanya masih dimainkan oleh anak-
anak. Permainan tersebut menggunakan peralatan sederhana yang terbut dari
bambu, kayu, atau dedaunan. Seni tradisional yang ada biasanya juga menjadi
penunjang tradisi. Dalam upacara seperti Hajat Laut biasanya ditampilkan berbagai
kesenian seperti Reog, Kuda Lumping, Wayang Golek, Pencak Silat, yang juga
didukung dengan berbagai alat musik tradisional seperti gondang, buncis,
angklung, geblug, dan alat musik tradisional lainnya yang biasanya terbuat dari
bambu.
Di Kawasan Wisata Geopark Ciletuh juga dapat ditemukan rumah tradisional
masyarakat Sunda yang dikenal sebagai rumah Sunda pakidulan. Rumah
pakidulan terdiri dari tatapan, badan (tubuh) rumah, dan atap. Rumah pakidulan
merupakan rumah panggung dengan bahan utama kayu dan bambu, dengan atap
terbuat dari genteng. Selain pakidulan, dapat ditemukan juga conat, yaitu gubug
(saung) tinggi yang biasanya berada di tengah sawah atau ladang. Conat berfungsi
Gambar 2. Rumah Sunda Pakidulan
untuk mengintip atau memata-matai binatang buas yang biasa muncul pada
malam hari dan akan merusak lahan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk melestarikan budaya Geopark Ciletuh
adalah lewat program pewarisan dan revitalisasi seni budaya oleh Balai Pengelolaan
Taman Budaya Jawa Barat. Dalam Ciletuh Geopark Festival yang pernah
diselenggarakan untuk meningkatkan apresiasi dan pelestarian seni budaya
Ciletuh-Pelabuhanratu guna mendukung penetapan kawasan Geopark, ditunjukkan
berbagai penampilan seni budaya seperti, seni tari Jaipongan, seni Kuda Lumping,
Pencak Silat, seni Angklung Buncis, seni Nutug Tutunggulan, dan Calung
Bobodoran.
Tentunya, upaya di atas harus didukung oleh setiap individu dengan
mengintegrasikan seni dan budaya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Memadukan seni dan budaya dalam jiwa dapat meningkatkan kreativitas dan
pengayaan diri yang mendukung setiap individu untuk memaksimalkan potensi diri
serta nilai-nilai kemanusiaannya.
Sumber:
http://www.unesco.org/new/en/social-and-human-sciences/themes/international-
migration/glossary/cultural-diversity/
http://www.un.org/en/events/culturaldiversityday/
http://jabarprov.go.id/index.php/news/25005/2017/09/25/Festival-Budaya-Ciletuh-
Geopark
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/08/19/geopark-ciletuh-juga-
miliki-keragaman-budaya-377844
http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/keragaman/keragaman-budaya/
https://travel.kompas.com/read/2018/04/17/172000427/geopark-ciletuh-dapat-
pengakuan-unesco-global-geopark