CRS Kolestasis Bkt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    1/32

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. DEFINISI

    Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan empedu masuk duodenum dalam

     jumlah normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari membrana-basolateral dari

    hepatosit sampai tempat masuk saluran empedu ke dalam duodenum.4 Dari segi

    klinis didefinisikan sebagai akumulasi zat-zat yang diekskresi kedalam empedu

    seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol didalam darah dan jaringan tubuh.

    Secara patologi-anatomi kolestasis adalah terdapatnya timbunan trombus empedu

     pada sel hati dan sistem bilier. ,!,4

    2. EPIDEMIOLOGI

    Kolestasis pada bayi terjadi pada " #!$%%% kelahiran hidup. &nsiden

    hepatitis neonatal #$%%% kelahiran hidup, atresia bilier #%%%%-#'%%%,

    defisiensi (- antitripsin #!%%%%. )asio atresia bilier pada anak perempuan dan

    anak laki-laki adalah !#, sedang pada hepatitis neonatal, rasionya terbalik $,*,+.

    Di Kings ollege ospital ngland antara tahun /+%-//%, atresia bilier 

    '++ 0'4,+12, hepatitis neonatal '' 0'%,$12, (- antitripsin defisiensi 3/

    0+,412, hepatitis lain /4 03,+12, sindroma lagille * 0$,*12, kista duktus

    koledokus '4 0',12.',$

    Di &nstalasi )a5at &nap nak )S6 Dr. Sutomo Surabaya antara tahun

    ///-!%%4 dari /!+% penderita ra5at inap, didapat /* penderita dengan neonatal

    kolestasis. 7eonatal hepatitis *3 0+%,312, atresia bilier / 0/,412, kista duktus

    koledukus $ 0$,!12, kista hati 0,%412, dan sindroma inspissated-bile

    0,%412.3

    3. KLASIFIKASI

    Secara garis besar kolestasis dapat diklasifikasikan menjadi#

    1. Kolestasis ekstrae!atik" o#str$ksi %eka&is sal$ra& e%!e'$ ekstrae!atik 

    1

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    2/32

    Secara umum kelainan ini disebabkan lesi kongenital atau didapat.

    8erupakan kelainan nekroinflamatori yang menyebabkan kerusakan dan

    akhirnya pembuntuan saluran empedu ekstrahepatik, diikuti kerusakan saluran

    empedu intrahepatik ,!,4. 9enyebab utama yang pernah dilaporkan adalah

     proses imunologis,/ infeksi :irus terutama 8;% dan )eo :irus tipe ', asam

    empedu yang toksik, iskemia dan kelainan genetik .

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    3/32

    saluran intrahepatik atau hanya saluran ekstrahepatik saja.4

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    4/32

    &nfeksi merupakan penyebab utama yakni :irus, bakteri, dan parasit. 9ada

    sepsis misalnya kolestasis merupakan akibat dari respon hepatosit terhadap

    sitokin yang dihasilkan pada sepsis.!%

    epatitis neonatal adalah suatu deskripsi dari :ariasi yang luas dari

    neonatal hepatopati, suatu inflamasi nonspesifik yang disebabkan oleh

    kelainan genetik, endokrin, metabolik, dan infeksi intra-uterin. 8empunyai

    gambaran histologis yang serupa yaitu adanya pembentukan multinucleated 

     giant cell dengan gangguan lobuler dan serbukan sel radang, disertai timbunan

    trombus empedu pada hepatosit dan kanalikuli. Diagnosa hepatitis neonatalsebaiknya tidak dipakai sebagai diagnosa akhir, hanya dipakai apabila

     penyebab :irus, bakteri, parasit, gangguan metabolik tidak dapat

    ditemukan.,!,4,$

    4

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    5/32

    5

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    6/32

    (. ETIOLOGI

    iperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan.Disini akan dibagi 4 penyebab utama dari keadaan ini, yaitu #

    . 8eningkatnya produksi bilirubin yang harus di metabolisme di dalam hati

    0anemia hemolitik, pendeknya usia eritrosit yang berkaitan dengan

    imaturitas atau transfusi darah, peningkatan sirkulasi enterohepatik, dan

    infeksi2

    !. ipoalbuminemia, sehingga kadar bilirubin bebas dalam darah meningkat

    0melnutrisi, adanya zat-zat yang berkompetitif dengan bilirubin dalam

     berikatan dengan albumin seperti sulfisoBazole, moBalactam, dsb2

    '. Keadaan yang menyebabkan rusak atau menurunnya aktifitas enzim

    glukoronil transferase 0hipoksia, infeksi, hipotermia, hipotiroidism, dan

     bila adanya zat atau substansi yang menghambat kerja enzim2

    4.

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    7/32

    Pe&'ekata& $&t$k %e&)eta$i !e&*e#a# ikter$s !a'a &eo&at$s

    tiologi ikterus pada neonatus terkadang sangat sulit untuk ditegakkan dan

    tidak jarang pula etiologinya terdiri dari baberapa jenis. 6ntuk itu dapatdigunakan pendekatan menurut saat atau 5aktu terjadinya ikterus.

    .ikterus yang timbul pada !4 jam pertama

    • &nkompatibilitas golongan darah

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    8/32

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    9/32

    dimana aliran asam empedu menurun, sekresi dari bilirubin terkonyugasi juga

    terganggu menyebabkan hiperbilirubinemia terkonyugasi. 9roses yang terjadi di

    hati seperti inflamasi, obstruksi, gangguan metabolik, dan iskemia menimbulkan

    gangguan pada transporter hepatobilier menyebabkan penurunan aliran empedu

    dan hiperbilirubinemi terkonyugasi.!

    9

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    10/32

    Per$#aa& ,$&)si ati !a'a kolestasis

    9ada kolestasis yang berkepanjangan terjadi kerusakan fungsional dan

    struktural#

    . 9roses transpor hati

    9roses sekresi dari kanalikuli terganggu, terjadi in:ersi pada fungsi polaritas

    dari hepatosit sehingga elminasi bahan seperti bilirubin terkonyugasi, asam

    empedu, dan lemak kedalam empedu melalui plasma membran permukaan

    sinusoid terganggu.!!

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    11/32

    ?erjadi penumpukan logam terutama u karena ekskresi bilier yang menurun.

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    12/32

    -. MANIFESTASI KLINIS

    ?anpa memandang etiologinya, gejala klinis utama pada kolestasis bayi

    adalah ikterus, tinja akholis, dan urine yang ber5arna gelap. Selanjutnya akan

    muncul manifestasis klinis lainnya, sebagai akibat terganggunya aliran empedu

    dan bilirubin.

    Diba5ah ini bagan yang menunjukkan konsekuensi akibat terjadinya kolestasis.

    . DIAGNOSIS

    ?ujuan utama e:aluasi bayi dengan kolestasis adalah membedakan antara

    kolestasis intrahepatik dengan ekstrahepatik sendini mungkin. Diagnosis dini

    obstruksi bilier ekstrahepatik akan meningkatkan keberhasilan operasi. Kolestasis

    intrahepatik seperti sepsis, galaktosemia atau endrokinopati dapat diatasi dengan

    medikamentosa.,!,4,$

    12

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    13/32

    A&a%&esis

    a. danya ikterus pada bayi usia lebih dari 4 hari, tinja akolis yang persisten

    harus dicurigai adanya penyakit hati dan saluran bilier.,!,4

     b. 9ada hepatitis neonatal sering terjadi pada anak laki-laki, lahir prematur 

    atau berat badan lahir rendah. Sedang pada atresia bilier sering terjadi pada

    anak perempuan dengan berat badan lahir normal, dan memberi gejala

    ikterus dan tinja akolis lebih a5al.$-+,/

    c. Sepsis diduga sebagai penyebab kuning pada bayi bila ditemukan ibu yang

    demam atau disertai tanda-tanda infeksi.!%

    d. danya ri5ayat keluarga menderita kolestasis, maka kemungkinan besar 

    merupakan suatu kelainan genetikCmetabolik 0fibro-kistik atau defisiensi

    (-antitripsin2.,!,4,$

    9emeriksaan fisik

    9ada umumnya gejala ikterik pada neonatus baru akan terlihat bila kadar 

     bilirubin sekitar + mgCdl. Secara klinis mulai terlihat pada bulan pertama. Earna

    kehijauan bila kadar bilirubin tinggi karena oksidasi bilirubin menjadi bili:erdin.

    Aaringan sklera mengandung banyak elastin yang mempunyai afinitas tinggi

    terhadap bilirubin, sehingga pemeriksaan sklera lebih sensitif.4,$

    Dikatakan pembesaran hati apabila tepi hati lebih dari ',$ cm diba5ah arkus kota

     pada garis midkla:ikula kanan. 9ada perabaan hati yang keras, tepi yang tajam

    dan permukaan noduler diperkirakan adanya fibrosis atau sirosis. ati yang teraba

     pada epigastrium mencerminkan sirosis atau lobus )iedel 0pemanjangan lobus

    kanan yang normal2. 7yeri tekan pada palpasi hati diperkirakan adanya distensi

    kapsul Glisson karena edema.

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    14/32

    epatomegali yang besar tanpa pembesaran organ lain dengan gangguan fungsi

    hati yang minimal mungkin suatu fibrosis hepar kongenital. 9erlu diperiksa

    adanya penyakit ginjal polikistik. sites menandakan adanya peningkatan tekanan

    :ena portal dan fungsi hati yang memburuk. 9ada neonatus dengan infeksi

    kongenital, didapatkan bersamaan dengan mikrosefali, korioretinitis, purpura,

     berat badan rendah, dan gangguan organ lain.,!,4,$

    Pe%eriksaa& Pe&$&/a&)

    14

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    15/32

    • Darah rutin

    • Kadar bilirubun total, direk, indirek 

    • 9reparat apusan darah

    • Kadar G*9D

    • Golongan darah ibu dan bayi #

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    16/32

    o 9emeriksaan penyaring defisiensi enzim G*9D, biakan darah atau

     biopsi hepar bila perlu.

     b. &kterus yang timbul !4-+! jam sesudah lahir 

    .

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    17/32

    $. 7eonatal hepatitits

    *. Galaktosemia

    +. Iain-lain

    9emeriksaan yang perlu dilakukan

    . 9emeriksaan bilirubin 0direk dan &ndirek2 berkala

    !. 9emeriksaan darah tepi

    '. 9emeriksaan penyaring G*9D

    4.

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    18/32

    :. &luminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir 

    :i. 9emberian makanan yang dini

    :ii. 9encegahan infeksi

    8engatasi hiperbilirubinemia

    i. 8empercepat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian

    fenobarbital.

     =bat ini bekerja sebagai enzym inducer sehingga konjugasi dapata

    dipercepat. 9engobatan dengan cara ini tidak begitu efektif dan

    membutuhkan 5aktu 43 jam baru terjadi penurunan pada ibu kira-kira

    ! hari sebelum melahirkan.

    ii. 8emberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau onjugasi.

    ontohnya ialah pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas.

    lbumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis $-!% mlCkgbb.

    lbumin biasanya diberikan sebelum transfusi tukar dikerjakan oleh

    karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin dari ekstra:askuler 

    ke :askuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih mudah dikeluarkan

    dengan transfusi tukar. 9emberian glukosa perlu untuk konjugasi hepar 

    sebagai sumber energi.

    iii .8elakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Ealaupun

    fototerapi dapat menurunkan kadar bilirubin dengan cepat, cara ini tidak 

    dapat menggantikan transfusi tukar pada proses hemolisis berat. Fototerapi

    dapat digunakan untuk pra dan pasca-transfusi tukar.

    i:.?ransfusi tukar.

    9ada umumnya transfusi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai berikut

    a. 9ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek !%mg1

     b. Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu %,' mg1 C jam.

    c. nemia yang berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung.

    18

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    19/32

    d.

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    20/32

    PEMANTAUAN

    ?erapi

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    21/32

    Tera!i Si&ar

    6sia 0jam2

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    22/32

    BAB II

    LAPO5AN KASUS

    I. IDENTITAS PASIEN

     7ama #

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    23/32

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    24/32

    Pe%eriksaa& Fisik 

    Keadaan 6mum# tampak sakit sedang

    Kesadaran # Sadar  

     7adi # 4% BC menit

     7afas # 4% BCmenit

    Suhu # '*,$ N

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    25/32

    9aru paru &nspeksi # Simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada tidak ada

      9alpasi # Fremitus sama kiri dan kanan

      9erkusi # Sonor  

      uskultasi # ;esikuler, rhonki tidak ada, 5heezing tidak ada

    Aantung #

    &nspeksi # &ktus cordis tidak terlihat

      9alpasi # &ktus cordis teraba jari medial dari I8S )& ;

    9erkusi #

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    26/32

    8oro 0H2 Grasping 0H2

    )ooting 0H2 Sucking 0H2

    Pe%eriksaa& La#oratori$% - J$&i 261(4

    Darah

    • emoglobin # $,4 grCdl• Ieukosit # +.3+%Cmm'

    • ?rombosit # .%%%C mm• ematokrit # 44,1

    ritrosit # 4.%+%.%%%Cmm

    '

     • itung Aenis # -C!C'C4$C43C!

    • )etikulosit # !,41

    Kimia Klinik 

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    27/32

    ! ' 4 $ * +

    Demam - - - - - - -

    Kuning H H H H H H H

    Kejang - - - - - - -

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    28/32

    9ulmo #

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    29/32

    neonatorum

    e.c susp

    kolestasis

    ekstrahepatal

    9enatalaks

    anaan

    S& =D L L L L L L

    Fototerapi L L L L L L

    6rdafalk 'B

    +mg p.o

    L L L L

    )encana

     pemeriksa

    an

    - darah

     perifer

    lengkap

    -SG=?

    -SG9?

    -Gamma

    G?

    6SG

    abdomen

    BAB III

    DISKUSI

    ?elah dira5at seorang pasien perempuan berumur / hari di bagian perinatologi

    )S8

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    30/32

    dapat terjadi karena inkompatibilitas golongan darah

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    31/32

    DAFTA5 PUSTAKA

    .

  • 8/17/2019 CRS Kolestasis Bkt

    32/32

    $. -Kader ,