9
Contoh Proposal PTK Matematika SMP: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VI Posted by noerhaji ali khosim on 07.24 in PTKsmp | 0 komentar BAB I : PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara merupakan salah satu SMP swasta di kabupaten Jepara. Di SMP Islam Al Hikmah Mayong banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar siswa tertutama tentang matematika, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah terutama pelajaran matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil belajar siswa SMP islam alhikmah Mayong kelas VIIA yang masih dibawah standar. Data tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai hasil ulangan harian , ulangan mid semester dan ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian dari tahun pelajaran 2007/2008 sampai tahun pelajaran 2009/2010 dirata-rata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid semester kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata pelajaran matematika di SMP islam alhikmah Mayong yaitu 60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa VIIA yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan rata-rata hasil ulangan semester siswa kelas VIIA adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM. Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara, dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika. Diharapkan setelah penelitian proses pembelajaran mengalami perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu arah tetapi terjadinya keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi siswa dalam pembelajaran . Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang

Contoh Proposal PTK Matematika SMP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

Contoh Proposal PTK Matematika SMP: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VIPosted by noerhaji ali khosim on 07.24 in PTKsmp | 0 komentar

BAB I          : PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara merupakan salah satu SMP swasta di kabupaten Jepara.

Di SMP Islam Al Hikmah Mayong banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses

pembelajaran diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam

kegiatan pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar

siswa tertutama tentang matematika, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah

terutama pelajaran matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil

belajar siswa SMP islam alhikmah Mayong kelas VIIA yang masih dibawah standar. Data

tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai hasil ulangan

harian , ulangan mid semester dan ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui

ulangan harian dari tahun pelajaran 2007/2008 sampai tahun pelajaran 2009/2010 dirata-

rata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid semester kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil

ini berada dibawah KKM mata pelajaran matematika di SMP islam alhikmah Mayong yaitu

60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa VIIA yang memperoleh nilai diatas KKM  hanya

17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan rata-rata hasil

ulangan semester siswa kelas VIIA adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM.

Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria

ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di kelas VIIA SMP Islam Al

Hikmah Mayong Jepara, dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa

dapat ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan

meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan

meningkatnya hasil belajar siswa dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar

matematika. Diharapkan setelah penelitian proses pembelajaran mengalami perubahan.

Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu arah tetapi  terjadinya keseimbangan pembelajaran

antara guru dan siswa. Guru bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi

motivasi siswa dalam pembelajaran .

Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa

menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung

dengan rendahnya hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki.

Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula yaitu rendahnya keaktifan

dan hasil belajar matematika siswa akan mengalami perubahan. Setelah penelitian

dilakukan diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Page 2: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

Dari hasil nilai tes semester 1 yang masih rendah, masih dibawah KKM yaitu 60 ini

disebabkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang, setelah

diadakan penelitian apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?.

Motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah ini kemungkinan disebabkan

peneliti tidak menggunakan berbagai model pembelajaran dengan tepat. Kondisi

pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif

dalam belajar membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang didukung dengan

rendahnya hasil belajar matematika, membuat hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian

dilakukan diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Terjadinya

peningkatan tersebut memperlihatkan pembelajaran matematika yang berhasil. Sebelum

memanfaatka model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran yang

menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang terjadi pembelajaran sifatnya

hasyalah satu arah yaitu dari guru saja. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang ada

siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam model

pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu dengan memanfaatkan model

pembelaran kooperatif tipe STAD.

1. B. Rumusan Masalah

1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat    meningkatkan motivasi

belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara

pada semester II tahun pelajaran 2009/2010?

2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil

belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas VIIA  SMP Islam Al Hikmah Mayong

Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010?

3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi

belajar dan hasil belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas VIIA  SMP islam al

hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010?

1. C. Tujuan Penelitian

2. Tujuan umum

1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al

hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa  bagi siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah

mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa bagi siswa kelas VIIA

SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

2.Tujuan Khusus

1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe

STAD bagi siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun

pelajaran 2009/2010.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui  model pembelajaran kooperatif tipe

STAD bagi siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun

pelajaran 2009/2010

Page 3: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong

Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

4. D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

5. Dapat meningkatnya  motivasi siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara

pada semester II tahun pelajaran 2009/2010.

6. Dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara

pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

7. Dapat meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIIA  SMP islam al

hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

1. Bagi Guru

8. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya  motivasi belajar

siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran

2009/2010.

9. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya hasil belajar

siswa kelas VIIA  SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran

2009/2010

10. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya motivasi belajar

dan hasil belajar siswa kelas VIIA  SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara pada semester II

tahun pelajaran 2009/2010

BAB II            : KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat matematika.

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran.

Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang

bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem

bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan maslah.

Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan matematika berkenaan

dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur

secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu

kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik yang menggunakan

pembuktian deduktif

B. Motivasi belajar

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc

Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar

(2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar

yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin

C. Hakekat belajar.

Page 4: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar adalah proses melahirkan atau

mengubah  suatu kegiatan melalui jalan latihan, yang dibedakan dalam perubahan-

perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena

mabuk atau minum ganja bukan termasuk belajar.  Sedangkan Skiner (Dimyati dan Mujiono,

1994:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka

responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

D. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami

aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan

pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa

rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang

dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah

belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak

semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan

hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions)

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams achievment Divisions), tipe ini

memiliki tujuan kognitif yaitu informasi akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama

dalam kelompok.

Menurut Slavin (Pahyono, 2004:4), model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5

komponen (fase), yakni: a) Presentasi kelas (Class Presentation); b) Pembentukan tim

(Teams); c) Kuis individu (Individual Quizzes); d) Perubahan skor individu (Individual

Improvement Score); e) Pengakuan tim (Team Recognition).

Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran terstruktur yang terdiri dari

bebarapa bagian dan saling berhubungan antar bagiannya. Misalnya seorang guru akan

menyajikan pokok materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari Sub

B, siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C, siswa harus sudah menguasai

Sub A dan B, demikian seterusnya untuk sub D.

1. F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut.

1)      Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

motivasi belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah

Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 .

2)      Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

hasil belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong

Jepara Tahun ajaran 2009/2010.

3)      Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al

Hikmah Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 .

BAB III : METODE PENELITIAN

1. A. Setting Penelitian

Page 5: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun 2009 dengan agenda

menyusun proposal penelitian tindakan kelas kemudian dilanjutkan membuat instrumen

penelitian, karena bulan Desember 2009 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan

membuat instrument penelitian pada bulan Januari 2010, setelah membuat instrument

penelitian tindakan kelas selesai, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada

bulan Januari dan Pebruari 2010, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian tindakan

kelas pada bulan Januari dan Pebruari yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setelah data

terkumpul peneliti menganalisis pada bulan Pebruari dan Maret 2010 lalu dilanjutkan

dengan diskusi membahas analisa data tersebut dengan teman sejawat pada bulan Maret

2010 dan dilanjutkan bulan April 2010 peneliti menyusun laporan hasil penelitian tindakan

kelas (PTK). Jadi peneliti mengadakan penelitian dari persiapan awal yaitu menyusun

proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan menyusun laporan hasil penelitian

tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari bulan Desember 2009 sampai dengan bulan April

2010

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Hikmah Mayong Jepara. Lokasi penelitian

merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan SMA, dan Akbid Al-Hikmah

Mayong Jepara. SMP Islam Al-Hikmah tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl.

Pancur Gang 1 Pelemkerep Mayong Jepara  wilayah Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

1. B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas VIIA SMP Islam Al-Hikmah Mayong

Jepara, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dengan jumlah

seluruhnya yaitu 42 siswa. Siswa kelas VIIA memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.

Perbedaan tingkat kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda. Latar

belakang siswa yang berasal dari keluarga yang berbeda mengakibatkan tingkat kecerdasan

dan pola berfikir siswa menjadi berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda

kebanyakan siswa memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah.

C. Sumber Data

Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas VIIA dengan kondisi awal yang

masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II,

sedangkan motivasi siswa diambil dari  hasil pengamatan motivasi siswa oleh teman

sejawat.

Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal yang meliputi proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas VIIA 2) data siklus I yang meliputi proses

pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data

siklus II juga diambil dari hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan

evaluasi siklus II

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari a) hasil tes

kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi

awal siswa untuk penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat pada

Page 6: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

proses pembelajaran materi  himpunan di kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara

tahun pelajaran 2009/2010 dilakukan dengan lembar pengamatan motivasi siswa, dan c)

Cara pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir

siklus.

1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini adalah: a) daftar nilai tes hasil

belajar kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai

kondisi awal siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi belajar

matematika dengan menggunakan lembar pengamatan motivasi dan c) hasil belajar siswa

menggunakan butir soal tes yang dilakukan setiap akhir siklus

1. E. Validasi Data

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa perintah dan skor penilaian

dikonsultasikan dengan rekan sejawat terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau

layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: 1)

untuk data tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat

supaya soal yang dikeluarkan tidak mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal

yang dikeluarkan sesuai dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi instrumennya adalah

lembar pengamatan motivasi siswa.

1. F. Analisis Data

1. Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh dengan mengadakan tes. Tes dilakukan dengan

menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes

pada siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianalisis untuk

mengetahui perbandingan hasil belajar kondisi awal dengan kondisi hasil belajar siklus I.

Dari analisis tersebut kemudian dibuat refleksi untuk mengetahui kelemahan siswa dalam

menyelesaikan tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada, diadakan ulasan untuk

menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan

refleksi tersebut dapat diketahui kemampuan hasil belajar matematika siswa.

1. Kualitatif

Tehnik pengumpulan data kualitatif yaitu menggunakan lembar pengamatan motivasi siswa

yang dilakukan oleh peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk

mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa yang menggunakan menggunakan

lembar pengamatan motivasi.  Persentase motivasi =  (Skor perolehan : skor maksimal )x

100%, siswa dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari 50%

1. G. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan motivasi dan hasil

belajar matematika materi himpunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara semester II tahun 2010 adalah:

1.  rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang rendah menjadi naik yaitu lebih dari

atau sama dengan 50%

2. hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar rata-rata siswa dari rendah dalam

satu kelas naik menjadi rata-rata hasil belajar matematika satu kelas lebih dari 60.

1. H. Prosedur Tindakan

Page 7: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal dengan cara mengobservasi

hasil ulangan harian siswa kelas VIIA tahun pelajaran 2009/2010, materi pelajaran

Himpunan pada kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui tahapan-

tahapan: perencanaan, implementasi tindakan, observasi/pengamatan, refleksi.

1.Siklus I

Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus pertama diuraikan sebagai

berikut:

a. Perencanaan.

Perencanaan dalam siklus pertama meliputi:

1) Mengobservasi  hasil  ulangan  harian  pelajaran  matematika  kelas VIIA SMP Islam AL

Hikmah tahun 2009/2010

2)  Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi kompetensi dasar   operasi pada

himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

4) Membuat kuis.

5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa

6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus I

8) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat.

b. Implementasi Tindakan

Awal  pelaksanaan  tindakan  adalah membentuk kelompok yang terdiri 8 sampai dengan 9

siswa secara acak. Pada pertemuan pertama diberikan materi operasi irisan dan gabungan

pada himpunan, setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya

dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis.

Pada pertemuan kedua diberikan materi operasi komplemen dan kurang. Setiap kelompok

diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya,

selanjutkan siswa diberi kuis.

Pada pertemuan ketiga dilakukan tes siklus pertama untuk mengetahui tingkat keberhasilan

belajar siswa selama siklus I.

c. Pengamatan (Observasi)

Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi oleh seorang pengamat yaitu

seorang guru matematika. Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi

semua kegiatan siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi penilaian setiap poin

penilaiannya.

d. Refleksi dan Analisa

Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan oleh observer dikumpulkan,

dianalisis dan dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan

kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan refleksi awal  siklus II.

2. Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan pada siklus II dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1)  Identifikasi masalah dari refleksi siklus I

Page 8: Contoh Proposal PTK Matematika SMP

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi diagram venn dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda tingkat kompetensinya. Setiap

kelompok diusahakan ada satu siswa yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang.

4) Membuat kuis.

5) Membuat  lembar  pengamatan  untuk  siswa.

6) Membuat  soal  tes untuk  melihat  hasil tindakan pada siklus II.

b. Implementasi tindakan.

Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I. Setiap

kelompok harus ada seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi.

Pertemuan keempat membahas diagram venn dilanjutkan mengerjakan kuis.

Pada pertemuan selanjutnya membahas pemecahkan masalah sederhana yang berkaitan

dengan diagram venn, dilanjutkan mengerjakan kuis.

Pertemuan berikutnya dilakukan tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar

siswa pada siklus II.

c. Pengamatan

Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga diamati oleh seorang

pengamat dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah direncanakan.

d. Refleksi dan Analisa

Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan sekali lagi bersama antara

peneliti dan pengamat.