42
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V DI SDN PAGAK 04 KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 OLEH : PEMBAYUN SEKARWIYATI, S.Pd. NIP. 196005171981122005 DINAS PENDIDIKAN UPTD TK/SD DAN PLS KECAMATAN PAGAK SEKOLAH DASAR NEGERI PAGAK 04 1

Contoh proposal ptk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh proposal ptk

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY

PADA SISWA KELAS V DI SDN PAGAK 04

KECAMATAN PAGAK KABUPATEN MALANG

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

OLEH :

PEMBAYUN SEKARWIYATI, S.Pd.

NIP. 196005171981122005

DINAS PENDIDIKAN

UPTD TK/SD DAN PLS KECAMATAN PAGAK

SEKOLAH DASAR NEGERI PAGAK 04

KECAMATAN PAGAK

KABUPATEN MALANG

1

Page 2: Contoh proposal ptk

PROPOSAL

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Metode Pembelajaran

Discovery Pada Siswa Kelas V di SDN Pagak 04 Kecamatan Pagak

Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan

semakin mengalami kemajuan.

Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di

sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Perl~emangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut,

sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan

peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa.

Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem

pendidi kan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan d

bidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidiakn dapat

dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang

sedang membangun.

Pada hakekatnya kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses

interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan

pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan

hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat

dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

1

Page 3: Contoh proposal ptk

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar,

gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu

dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan

membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan

pelajaran tersebut.

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan

pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia

seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,

bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan

rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta

terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa

kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu

mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya sendiri

serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di

antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan

meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi

permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara

maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki

cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran

2

Page 4: Contoh proposal ptk

yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan

disampaikan.

Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau

cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan

prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan

mcmbimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf

intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap

konsepkonsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan

motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai

motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam

bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari

kesulitan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran IPA yang diharapkan

oleh guru adalah 90,00.

Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar

rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar.

Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran IPA sangat rendah yaitu mencapai

50,00. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya

menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi

pelajaran tidak disampaikan secara kronologis.

Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan

upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing

3

Page 5: Contoh proposal ptk

siswa untuk terlibat la.ngsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta

guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.

Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan

akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan

belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap

informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar

sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam

mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan

materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan

bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001 : 3). Untuk itu sebagai

seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan

dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan

anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan

salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran penemuan

(discovery) untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan

(discovery) dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA.

Penulis memilih metode pembelaja.an ini mengkondisikan siswa untuk

terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan

pengajaran. (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran penemuan

(discovery) siswa iebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang

guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara

memecahkan masalah itu.

4

Page 6: Contoh proposal ptk

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini

mengambil judul " Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA dengan

Metode Pembelajaran Discovery Pada Siswa Kelas V Di SDN Pagak 04

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008 ".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar helakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran discovery terhadap

motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN

Pagak 04 di Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun pelajaran

2007/2008?

2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya

pembelajaran discovery mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN

Pagak 04 di Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun pelajaran

2007/2008?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan

pembelajaran discovery mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN

Pagak 04 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun pelajaran

2007/2008.

5

Page 7: Contoh proposal ptk

2. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkannya pembelajaran discovery mata pelajaran IPA pada siswa

kelas V di SDN Pagak 04 Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun

pelajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

Penulis mergharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat

bagi :

1. Guru

Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan

materi IPA.

2. Siswa

Meningkatkan motivasi dan prestasi pada mata pelajaran-pelajaran IPA

3. Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil

kebijakan di sekolah tersebut.

E. HipotesisTindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran disvovery dapat meningkatkan motivasi belajar

mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN Pagak 04 di Kecamatan

Pagak Kabupaten Malang Tahun pelajaran 2007/2008.

6

Page 8: Contoh proposal ptk

2. Penerapan pembelajaran discovery dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN Pagak 04 di

Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tahun pelajaran 2007/2008

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa.

2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas V

3. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pagak 04 Kecamatan

Pagak Kabupaten Malang.

4. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

2007/2008.

5. Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada kompetensi dasar

menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik

sementara maupun tetap.

G. Definisi Operasional

Variabel Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini,

maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah :

7

Page 9: Contoh proposal ptk

Suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental

melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan

mencoba sendiri. Agar anak dapat belaiar sendiri

2. Motivasi belajar adalah:

Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau

tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau

keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah.

lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

3. Prestasi belajar adalah:

Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,

setelah siswa mengikuti pelajaran.

H. Kajian Pustaka

a. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund

discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan

sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut

antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,

manbuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebainya.

Suatu konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang

yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan

akan mengembang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri

atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan

memberikan instruksi.

8

Page 10: Contoh proposal ptk

Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar

sendiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher

learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan

discovery learning, ialah suatu cara meng~ajar yang melibatkan siswa dalam

proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar,

membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas

siswa dalam proses belajar mengajar. Maka teknik ini memiliki keuntungan

sebagai berikut:

- Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,

memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses

kognitif/pengenalan siswa.

- Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual

sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.

- Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkembang dan maju sesuai dengankernampuannya masing-masing.

- Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar lebih giat.

- Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri

sendiri dengan proses penemuan sendiri.

Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai

teman belajar saja, membantu bila diperlukan.

9

Page 11: Contoh proposal ptk

Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan

yang perlu diperhatikan ialah:

- Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar

ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan

sekitarnya dengan baik.

- Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

- Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran

tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik

penemuan.

- Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang

berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses

pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap

dan keterampilan bagi siswa.

- Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara

kreatif.

b. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah daya dalarn diri seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang

menyebabkan-kesiapan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah

laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk

menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan

dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat

sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 2000: 28).

10

Page 12: Contoh proposal ptk

Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah suatu

pendorong yang rnengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk

aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. :Dalam proses belajar,

motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001: 3) bahwa siswa

yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif

yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan

menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

b. Macam-macam Motivasi

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu,

apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain

sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan

sesuatu atau belajar (Usman, 2000: 29).

Sedangkan menurut Djamarah (2002: 115), motivasi instrinsik

adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu.

Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994: ]05) ada beberapa

strategi dalam mengaiar untuk membangun motivasi intrins.k. Strategi

tersebut adalah sebagai berikut:

11

Page 13: Contoh proposal ptk

1) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.

2) Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran

sebatas yang pokok.

3) Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan

tugas dan memanfaatkan surnber belajar di sekolah.

4) Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya.

5) Meminta siswa untuk menjeiaskan hasil pekerjaannya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik

adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang merniliki motivasi

intrinsik dalam darinya maka secara sadar akan melakukan suatu

kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

2. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari

orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau

melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar

karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama

di kelasnya (Usman, 2000: 29).

Sedangkan menurut Djamarah (2002: 117), motivasi ekstrinsik

adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

Beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam

menumbuhkan motivasi instrinsik antata lain:

12

Page 14: Contoh proposal ptk

1) Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan di

antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha

memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan

mengatasi prestasi orang lain.

2) Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal

kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa TPK yang akan dicapai sehingga dengan

demikian siswa berusaha untuk mencapai TPK tersebut.

3) Tujuan yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan.

Makin jelas tujuan, makin besar ni]ai tujuan bagi individu yang

bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam melakuakan

sesuatu perbuatan.

4) Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa

puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan

kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian,

guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk

meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan

guru.

5) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat

yang besar.

6) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau

belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti

dalam kenyataan bawa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada

ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan

ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia

13

Page 15: Contoh proposal ptk

mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan

motivasi yang kuat bagi siswa.

Dari uraian di atas diketahui bahwa motivsi ekstrinsik adalah

motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai

yang tinggi, dan lain sebagainya.

c. Prestasi Belajar IPA

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik

menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang

dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.

Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil

pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian

kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah

siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat

diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan

untuk rnengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang

diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana

keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi

belajar IPA adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara

14

Page 16: Contoh proposal ptk

langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses

belajar mengajar IPA.

d. Hubungan Motivasi dan Prestasi Belajar Terhadap Metode

Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk

berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertetntu. Siswa yang termotivasi

untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi

dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan

mengendapkan materi itu dengan lebih baik (Nur, 2001: 3). Sedangkan

prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan

seluruh pctensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar.

Sedangkan metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu

metode pembelajaran yarg memberikan kesempatan dan menuntut siswa

terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan

menberikan informasi singkat (Siadari, 2001: 7). Pengetahuan yang diperoleh

dengan belajar penemuan (discovery) akan bertahan lama, mempunyai efek

transfer yang lebih baik dan meningkatkan siswa dan kemampuan berfikir

secara bebas. Secara umum belajar penemuan (discovery) ini melatih

keterampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa

pertolongan orang lain. Selain itu, belajar penemuan membangkitkan

keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja sampai menemukan

jawaban (Syafi'udin, 2002: 19).

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

motivasi dalam pembelajaran model penemuan (discovery) tersebut maka

hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan,

15

Page 17: Contoh proposal ptk

akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka

intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. Jadi motivasi akan senantiasa

menentukan intesitas usaha belajar siswa. Hasil ini akan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

I. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitianti

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas(PTK) yang bersifat

reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan

perbaikan –perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan

kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegaitan menguji

cobakan suatu id eke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan

kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar ( Riyanto, 2001)

b. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti sebagai guru dan merencanakan kegiatan

berikut :

1. Menyusun angket untuk pembelajaran dan menyusun rencana

program pembelajaran

2. Mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan

pembelajaran dan wawancara untuk mengetahui proses

pembelajaran yangdilakukan oleh guru kelas

3. Melaksanakan rencana program pembelajaran yang telah dibuat

4. Melaporkan hasil penelitian

c. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di…….

d. Data dan sumber

16

Page 18: Contoh proposal ptk

1. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir siswa yang

diperoleh dengan mengamati munculnya pertanyaan dan jawaban yang

muncul selama diskusi berlangsung dan diklasifikasikan menjadi C1 –

C 6. Data untuk hasil penelian diperoleh berdasarkan nilai ulangan

harian (test).

2. Sumber data penelitian adalah siswa kelas……. Sebagai obyek

penelitian

e. Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara awal dilakukan pada guru dan siswa untuk menentukan

tindakan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa

2. Angket

Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi terkait dengan respon atau tanggapan siswa

terhadap penerapan pembelajaran kooperatif

3. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir

siswa yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada selama

pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Obsevasi

dilakukan oleh 3 orang observer.

4. Test

17

Page 19: Contoh proposal ptk

Test dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk

mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Test

tersebut berbentuk multiple choise agar banyak materi tercakup

5. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian

sehingga diharapkan semua data yang tidak termasuk dalam observasi

dapat dikumpulkan pada penelitian ini

f. Analisis data

1. Kemampuan Berfikir

Kualitas pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubric.

Kemudian untuk mengetahui peningkatan skor kemampuan berfikir,

pertanyaan dan janwaban yang telah dinilai dengan rubric pada siklus I

dibandingkan dengan pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai

dengan rubric pada siklus II.

Rumus untuk mencari skor klasikal kemampuan bertanya siswa

Skor riil X 4Skor maksKeterangan:Skor riil : skor total yang diperoleh siswaSkor maksimal : Skor total yang seharusnya diperoleh siswa4 : Skor maksimal dari tiap jawaban( pedoman penskoran lihat lampiran )

Rumus untuk mencari skor klasikal kemampuan menjawab siswa

Skor riil X 4Skor maksKeterangan:Skor riil : skor total yang diperoleh siswaSkor maksimal : Skor total yang seharusnya diperoleh siswa4 : Skor maksimal dari tiap jawaban( pedoman penskoran lihat lampiran )

2. Hasil Belajar

18

Page 20: Contoh proposal ptk

Hasil belajar pada aspek kognetif dari hasil test dianalisis dengan

teknik analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.

Caranya adalah dengan menganalisis hasil test formatif dengan

menggunakan criteria ketuntasan belajar. Secam Aswirara individu,

siswa dianggap telah belajar tuntas apabila daya serapnya mencapai 65

%, Secara kelompok dainggap tuntas jika telah belajar apabila

mencapai 85 % dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal

65 % (Dedikbud 2000 dalam Aswirda 2007)

g. Tahap-tahap penelitian

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan proses pembelajaran yang

dilakukan adalah model pembelajaran kooperatif……… Penelitian ini

akan dilaksanakan dalam 2 siklus . Setiap siklus tediri dari perencanaan,

tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.

Kegiatan pada tahap ini adalah :

a. Pe nyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan

dalam PTK.

b. Penyusunan lembar masalah/lembar kerja siswa sesuai dengan

indikator pembelajaran yang ingin dicapai

c. Membuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil

pemebelajaran siswa.

d. Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi

kemampuan akademis, jenis kelamin,maupun etnis.

19

Page 21: Contoh proposal ptk

e. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan

model pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator

selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA secara

kooperatif learning dengan model……Adapun langkah – langkah

yang dilakukan adalah(sesuaikan dengan scenario pembelajaran)

b. Kegiatan penutup

Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru

memberikan test secara tertulis untuk mengevalausi hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

Pengamatan dilakukan selama proses proses pembelajaran berlangsung

dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam

pelaksanaannya.

4. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil

analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi

terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai.

Refleksi daimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah

atau belum terjadi, apa yang dihasilkan,kenapa hal itu terjadi dan apa

yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk

menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan

perbaikan pada siklus II

Silus II

20

Page 22: Contoh proposal ptk

Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I

hanya saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada

siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan

siklus I.

21

Page 23: Contoh proposal ptk

DAFTAR RUJUKAN

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai PustakaDimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

22

Page 24: Contoh proposal ptk

Pedoman wawancara sebelum tindakan diberikan

B. Untuk guru1. Di dalam pembelajaran IPA selama ini, metode apakah yang sering

Bapak/Ibu gunakan2. Bagaimanakah respon siswa terhadap metode yang Bapak/ Ibu gunakan3. Pernahkah Bapak/Ibu menerapkan pembelajaran kooperatif. Jika pernah

bagimanakah hasilnya4. Pernahkah Bapak/Ibu menerapkan pembelajaran kooperatif learning

…….Jika pernah bagaimana hasilnya5. Alat evaluasi apa saja yang Bapak/ Ibu gunakan untuk mengukur

kemampuan siswa C. Untuk Siswa

1. Bagaimana cara anda mempelajari IPA2. Apakah anda merasa kesulitan dalam memahami pelajaran IPA3. Bagaimana cara guru anda menyampaikan materi4. Apakah cara penyampaian materi guru dapat memudahkan anda memahami

konsep dalam pelajaran IPA5. Apakah selama belajar IPA kalian pernah diajar melalui model

pembelajaran kooperatif learning6. Bagaimana kesan anda selama mempelajari IPA selama ini

23

Page 25: Contoh proposal ptk

Angket Siswa

Nama :

Kelas :

24

Page 26: Contoh proposal ptk

Rubrik penskoran Aktivitas bertanya siswa

No. Kriteria Skor

1 Pengajuan pertanyaan siswa sangat baik dengan dasar pertanyaan atau jawaban yang baik (tingkat kognetif Bloom ke 4-6), benar, lengkap, jelas, menunjukkan pada pemahaman konsep, gramatika bahasa benar dan baik, susunan kalimat tepat dan sistematis.

4

2 Pengajuan pertanyaan siswa dalam kalimat pendek (tingkat kognetif Bloom 4-6), benar, lengkap, jelas, kurang menunjukkan pada pemahaman konsep, gramatika bahasa kurang baik, susunan kalimat kurang sistimatis

3

3 Pengajuan pertanyaan siswa dalam kalimat pendek (tingkat kognetif Bloom ke 1 – 3 ), benar, lengkap, tetapi kurang menunjukkan pemahaman konsep, gramatika bahasa benar dan baik, susunan kalimat sistematis

2

4 Pengajuan pertanyaan siswa dalam kalimat pendek (tingkat kognetif Bloom ke 1 – 3 ), benar, lengkap, tetapi kurang menunjukkan pemahaman konsep, gramatika bahasa kurang baik, susunan kalimat sistematis

1

5 Pengajuan pertanyaan membingungkan atau sulit dipahami, tanpa dasar yang baik, pengajuan pertanyaan tidak relevan dengan sustansi pembelajaran

0

(Hasrudin, 2004)

25

Page 27: Contoh proposal ptk

Rubrik penskoran Aktivitas Bertanya Siswa

No. Kriteria Skor1 Jawaban benar, lengkap, jelas, menunjukkan

pada pemahaman konsep, kemampuan analisis tinggi, menunjukkan pola piker yang runtut, gramatika bahasa baik dan benar, susunan bahasa tepat dan sistematis

2 Jawaban benar, lengkap tetapi kurang jelas, kurang menunjukkan pada pemahaman konsep (kurang mengena pada jawaban yang diinginkan), kemampuan analisis rendah, pola piker kurang runtut, gramatika bahasa kurang baik dan kurang runtut

3 Jawaban benar tetapi kurang lengkap, tidak jelas, kurang menunjukkan pada pemahaman konsep, kemampuan analisis rendah, gramatika bahasa kurang baik dan kurang runtut

4 Jawaban agak benar tetapi tidak lengkap, tidak menunjukkan pemahaman konsep, tidak ada kemampuan analisis, gramatika bahasa tidak baik dan kalimat tidak runtut

5 Jawaban salah atau tidak menjawab( Harisudin, 2004 )

FORMAT CATATAN LAPANGAN

26

Page 28: Contoh proposal ptk

Nama SekolahTanggalKelasPokok Bahasan Petunjuk : Mohon lembaran ini diisi dengan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Malang, 2008Pengamat

RPP

27