29
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRAGTEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFE SISWA KELAS ……………………TAHUN …………….. Oleh ……………………….*) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan, maka sejak tahun …………... telah menerapkan Permendiknas tersebut. Namun berdasarkan hasil pengamatan di ……… tahun 2007 terhadap cara mengajar, masih terbiasa, guru ceramah, sehingga proses kurang memiliki daya tarik bagi siswa, yang pada akhirnya hasil belajar PKn siswa kelas VIII rendah. Hal ini bisa dicermati hasil rata-rata nilai raport tengah semester gasal hanya 6,25. Pada hal batas bawah Nilai Ujian Nasional yang bisa masuk di ………….. Tahun 2006 adalah 7,50. Disisi lain, Didasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2006 Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa: (1)

Contoh Proposal Ptk PKn

  • Upload
    ernomo

  • View
    481

  • Download
    53

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTK

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal Ptk PKn

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JUDUL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRAGTEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFE SISWA

KELAS ……………………TAHUN ……………..Oleh ……………………….*)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor

23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan, maka sejak tahun …………... telah

menerapkan Permendiknas tersebut.

Namun berdasarkan hasil pengamatan di ……… tahun 2007 terhadap cara

mengajar, masih terbiasa, guru ceramah, sehingga proses kurang memiliki daya tarik

bagi siswa, yang pada akhirnya hasil belajar PKn siswa kelas VIII rendah. Hal ini bisa

dicermati hasil rata-rata nilai raport tengah semester gasal hanya 6,25. Pada hal batas

bawah Nilai Ujian Nasional yang bisa masuk di ………….. Tahun 2006 adalah 7,50.

Disisi lain, Didasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2006 Pasal 19 ayat

1 dinyatakan bahwa: (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Untuk menuju ke arah tersebut memerlukan disain

atau rencana pembelajaran yang harus disusun berdasarkan strategi yang tepat. Oleh

karena itu untuk upaya peningkatan hasil belajar PKn yang rendah bagi siswa kelas

……………. digunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Slavin, 1990, menyebutkan

bahwa pembelajaran kooperatif hasil belajar lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

Page 2: Contoh Proposal Ptk PKn

Penelitian ini dilakukan berulang-ulang hingga 45 kali, tetap menunjukkan hasil yang

lebih tinggi.

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode diskusi yang biasanya

dilaksanakan di kelas, karena pembelajaran kooperatif/ cooperative learning (CL)

menekankan sebagai pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil dimana siswa

belajar da n bekerjasama untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin. Esensinya

terletak pada tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga diri siswa

tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling ketergantungan secara positif.

Dengan demikian menjadikan belajar melalui kerjasama dalam kelompok akan

berjalan seoptimal mungkin. Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar,

bekerja dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh untuk macam tujuan yang

telah ditetapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dimungkinkan sesuai dengan

tuntutan Peraturan Pemerintah tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran

yang disusun berdasarkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Slavin,

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka upaya peningkatan hasil belajar

PKn digunakan strategi kooperatif teknik think paire and sharre pada siswa kelas VIII

di ………………. Tahun 2008.

B. Rumusan Masalah

 Dari latar belakang permasalahan di atas maka masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Apakah penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil

belajar PKn siswa Kelas ……………… Tahun 2008? .

C. Tujuan Penelitian

Seperti apa yang dijelaskan pada latar belakang dan rumusan permasalahan di

atas, tujuan penelitian ini

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn melalui penggunaan strategi

pembelajaran kooperatif siswa kelas …………….. Tahun 2008.

Page 3: Contoh Proposal Ptk PKn

D. Manfaat penelitian

1. Bagi siswa , PTK ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar PKn

2. Bagi Guru ,khususnya peneliti bermanfaat untuk mengembangkan kegiatan

pembelajaran PKn sesuai dengan yang dikehendaki KTSP .

3. Bagi Sekolah merupakan upaya inovasi dalam pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan Sekolah , khususnya dalam meningkatkan hasil belajar .

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka hikpotesis tindakan adalah “ Ada peningkatan hasil

belajar PKn melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif Siswa………….. Cipanas

Tahun………...

Page 4: Contoh Proposal Ptk PKn
Page 5: Contoh Proposal Ptk PKn

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas , kajian teori dan hipotesis

tindakan yang mendukung PTK ini adalah teori teori tentang : a). Strategi

pembelajaran, (1) pengertian strategi pembelajaran, (2) Pengertian Strategi pembelajaran

kooperatif, (3) Manfaat Pembelajaran Kooperatif (4) Tujuan Pembelajaran Kooperatif (5)

Teknik/model pembelajaran kooperatif, b) Hasil Belajar (1) Pengertian hasil belajar (2)

Hasil belajar kognitif, affektif dan psikomotor, (3) Tujuan hasil belajar PKn c)

Hubungan Strategi Pembelajaran dengan hasil belajar PKn

A. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi dalam kamus Poerwodarminto, artinya siasat perang. Konsep strategi ini

memang pada mulanya banyak digunakan dalam bidang militer. Clausewits dalam karya

instrumentalnya mengenai peperangan mendefinisikan strategi sebagai seni penggunaan

peperangan untuk memperoleh tujuan perang. Dengan kata lain dikatakan bahwa strategi

adalah membentuk rencana-rencana perang, memetakan atau menggambarkan jalannya

tentara yang berbeda dan menyusun peperangan serta mengatur pertempuran yang harus

diperjuangkan.

Berdasarkan pengetian tersebut strategi pembelajaran dapat diartikan: sebagai pola

rencana dan pelaksanaan program pembelajaran yang menggambarkan perbuatan guru dan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

Dengan demikian dalam aplikasi strategi pembelajaran selalu terkait dengan pendekatan,

metode, teknik pembelajaran.

Untuk lebih memahami strategi pembelajaran sekaligus sebagai bahan

perbandingan, berikut ini kutipan beberapa pengertian strategi menurut para ahli:

1) Dick dan Carey (1978:106)

Suatu strategi pengajaran itu memerincikan komponen-komponen umum dari seperangkat

bahan/materi pengajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan terhadap materi

tersebut guna mengungkapkan hasil-hasil belajar tertentu dari siswa.

2) Taba (1965:48)

Page 6: Contoh Proposal Ptk PKn

Strategi mengajar adalah sebagai pola dan tata urutan perilaku guru yang direncanakan untuk

mengakomodasikan semua variabel yang dianggap penting, dilakukan secara sadar dan

secara sistematis.

3) Joyce (1967:94)

Strategi instruksional merupakan keputusan-keputusan tentang bagaimana

mengorganisasikan siswa, materi pelajaran, dan ide-ide untuk meningkatkan belajar siswa.

Di dalam strategi ini ditentukan pula tujuan-tujuan pembelajaran kelas, hal-hal apa saja yang

akan dievaluasi….)

4) Raka Joni (1980:1)

Dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-guru dan sisa di

dalam perwujudan KBM. Keumuman pola dalam arti macam dan urutaan perbuatan yang

dimaksud, berarti bahwa ia nampak dipergunakan dan/atau diperagakan guru-siswa di dalam

bermacam-macam peristiwa belajar.

Konsep strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari pada rentetan

perbuatan guru-siswa di dalam peristiwa belajar mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan

guru-siswa dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu disebut prosedur

instruksional.

5) Ahmad Kosasih Djakiri (1982:8)

Secara umum pengertian strategi dapat diartikan:

a. Pola rencana (program) dan pola pelaksanaan (rencana pelaksanaan) dari suatu program,

jadi mencakup program dan rencana pelaksanaannya.

b. Pola rencana dan pelaksanaan suatu pengajaran atau rencana (perencanaan) pelaksanaan

pengajaran agar mencapai sasaran atau tujuan secara tepat guna, efektif, dan efisien.

6) Romiszowski, dalam Rianto, (2002:2)

Strategi pembelajaran adalah seperangkat metode yang dipilih dalam melaksanakan

suatu program pembelajaran

7). Wiranata, (2007)

Secara sederhana, strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang dipilih

untuk mencapai tujuan atau target (a way of achieving target)

8) Degeng, 1997

Dalam bukunya berjudul “Strategi Pembelajaran” yang diterbitkan oleh IKIP

Malang mengemukanan bahwa strategi pembelajaran diacukan sebagai penataan cara-

cara ini sehingga terwujud suatu urutan langkah-langkah prosedural yang dapat dipakai

untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Page 7: Contoh Proposal Ptk PKn

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode diskusi yang biasanya

dilaksanakan di kelas, karena pembelajaran kooperatif/ cooperative learning (CL)

menekankan sebagai pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil dimana

siswa belajar dan bekerjasama untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin.

Esensinya terletak pada tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga

diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling ketergantungan

secara positif. Dengan demikian menjadikan belajar melalui kerjasama dalam

kelompok akan berjalan seoptimal mungkin. Kondisi ini dapat mendorong siswa

untuk belajar, bekerja dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh untuk

macam tujuan yang telah ditetapkan

3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Manfaat pembelajaran cooperative learning bagi siswa:

a) Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi

b) Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku

selama bekerja sama.

c) Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri.

d) Meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku yang positif.

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Tujuan pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai:

a) Hasil belajar akademik (kecakapan akademik)

Dengan meningkatnya kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas akademik,

berarti membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit sehingga akan

meningkatkan kemampuan akademiknya.

b) Penerimaan terhadap perbedaan individu (kecakapan personal)

Dengan adanya perbedaan individu baik ras, budaya, kemampuan, maka

dengan pembelajaran kooperatif siswa akan tahu kedudukannya dan belajar

untuk saling menghargai satu sama lain.

c) Pengembangan keterampilan sosial (kecakapan sosial)

Dengan pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan kecakapan

sosialnya

Page 8: Contoh Proposal Ptk PKn

5 Teknik/model pembelajaran kooperatif.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah efek yang ditimbulkan karena penggunaan metode yang

berbeda dibawah kondisi yang berbeda. (Degeng, 1989). Setiap pembelajaran

membawa efek atau dampak, baik langsung maupun tidak langsung. Hasil belajar

langsung berupa nilai hasil pengujian terhadap siswa, berupa angka-angka atau

predikat-predikat tertentu, sedangkan efekt tidak langsung, hasil belajar yang

masih tersembunyi (disiredable).

Hasil belajar yang masih tersembunyi masih berupa harapan-harapan

perilaku atau sikap. Hal ini akan dapat diamati bila siswa sudah menunjukkan

perilaku sesuai dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Hasil belajar pengetahuan, sikap dan ketrampilan

Bloom, mengemukakan bahwa hasil belajar bisa berupa pengetahuan

(kognitif), sikap (affektif) dan ketrampilan (psikomotor). Ketiga domain

merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sebagai wujud kompetensi

seseorang.

Hasil belajar pengetahuan, lebih mengandalkan kognisi seseorang, Kognisi

ini merupakan dasar seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan

sesuati.Dalam pembelajaran yang berbasis kompetensi seperti Standar Isi,

kompetensi pengetahuan diperoleh dan dibangun melalui pengelaman belajar

yang dialami siswa. Pengalaman belajar lebih memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tidak diceramahi guru.

Sedangkan hasil belajar afektif, lebih memperlihatkan pada hasil belajar

sikap, intuisi, perasaan, olah rasa, oleh hati dan kecenderungan seseorang untuk

tidak berbuat atau berbuat sesuatu.

Hasil belajar psikomotor lebih memperlihatkan hasil belajar ketrampilan

seseorang melalukan, mengoperasional, mengurutkan prosedur, sesuatu yang ia

pelajari.

Page 9: Contoh Proposal Ptk PKn

3. Tujuan Belajar PKn

Tujuan hasil belajar PKn adalah dimiliki sejumlah kompetensi dari mata

pelajaran PKn SMP sebagaimana yang ditutut dalam Permendiknas Nomor 23

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, yaitu:

1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana kebatinan konstitusi pertama

3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan bertanggung jawab

4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan rakyat

6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah

7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi

8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya

C. Hubungan Strategi Pembelajaran dengan hasil belajar PKn

Reigeluth dan Merril (1979 dan 1983) mengklasifikasi variabel pembelajaran

menjadi tiga yaitu:

(1) instructional conditions

(2) instructional methods, and

(3) instructional outcomes

Instructional methods, didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk

mencapai instructional outcomes yang berbeda dibawah instructional conditions yang

berbeda. Berarti strategi pembelajaran merupakan komponen variabel dari instructional

methods (Degeng, 1997:10). Pada dasarnya semua variabel yang diklasifikasi ke dalam

metode pembelajaran dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran untuk dilihat

tingakt keefektifannya untuk mencapai hasil pembelaajran yang diinginkan.

Instructional conditions, didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi

metode pembelajaran dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel ini berinteraksi

dengan metode pembelajaran, dan pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi oleh

Page 10: Contoh Proposal Ptk PKn

perancang pembelajaran. Variabel ini harus diterima adanya, tetapi menjadi bahan

pijakan dalam penetapan metode pembelajaran. Contohnya seperti motivasi, minat,

tingkat sosial siswa, bakat siswa, tingkat ekonomi dsb. Meskipun tidak bisa dimanipulasi,

pada saat tertentu, ia dapat dimanipulasi. Pada saat seperti ini, posisinya berubah menjadi

metode pembelaajran. Contoh: akan giat belajar, sebelum tes harian dilakukan, ada

motivasi kepada siswa “ Anak-anak, minggu depan tes harian! Bagi anak-anak yang

memperoleh nilai sempurna atau 100, maka akan mendapat hadian berupa .....”. Ini

berarti kondisi sebelumnya anak kurang berminat terhadap pelajaran ybs, oleh karena itu

guru menggunakan cara-cara, agar perolehan hasil tes meningkat.

Instructional Outcomes, mencakup semua akibat yang muncul dari penggunaan

suatu methode di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Akibat-akibat inilah yang

dapat dijadikan indikator ketercapaian kompetensi dasar. Oleh karena itu indikator

ketercapaian kompetensi dasar, dapat berupa

(1) hasil pembelajaran yang nyata (actual otucomes)

(2) hasil pembelajaran yang diinginkan (disired outcomes) (Degeng, 1997:11)

.Berdasarkan uraian di atas, maka kedudukan strategi pembelajaran ada pada

variabel instructional methods dan ini sangat penting dikuasai oleh guru ketika

merancang pembelajaran. Ketika seorang guru akan melaksanakan pembelajaran dari

rancangan yang telah disiapkan, maka bagaimana menata materi pembelajarannya,

bagaimana menyajikannya, serta alat apa yang digunakannya, disitulah peran dan

kedudukan strategi pembelajaran.

Berdasarkan pola tersebut di atas, maka hubungan strategi pembelajaran dengan

hasil belajar merupakan hubungan kausalitas. Artinya hasil belajar sangat dipengaruhi

oleh pemilihan strategi pembelajaran, sebaliknya hasil belajar yang diinginkan juga

menjadi perhatian yang serius dalam memilih stratregi pembelajaran..

Page 11: Contoh Proposal Ptk PKn

III. METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Rancangan Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam PTK ini adalah siswa kelas………….. tahun pelajaran

2008 Penentuan kelas ini dilaksanakan peneliti berdasarkan hasil investigasi

terhadap kelas yang diajar oleh peneliti .

2. Waktu Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kurang selama tiga bulan sejak mulai kegiatan

persiapan hingga pelaksanaan tindakan, dengan rincian sebagai berikut

a. Refleksi awal dari hasil investigsi terhadap kelas yang menjadi subyek PTK.

Kegiatan ini peneliti laksanakan melalui studi dokumentasi, wawancara dan

angket kegiatan ini dilaksanakan mulai minggu kedua bulan Januari 2008.

b. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Januari sampai dengan 2 Februari 2008

dengan rincian: tanggal 21 pertemuan pertama, 22 pertemuan kedua, 28

pertemuan tiga, dan 2 Pebruari 2008 postes siklus I.

c. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 13 Februari 2008

dengan rincian: tanggal 5 pertemuan pertama, 6 pertemuan kedua, 12

pertemuan tiga, dan 13 postes siklus II.

d. Analisis data dilaksanakan mulai tentang 14 Februati hingga minggu pertama

Maret 2008.

e. Pelaporan disusun pada minggu kedua dan ketiga bulan Maret 2008.

3. Tempat Penelitian

PTK dilaksanakan di kelas ……………Jl .........Kabupaten/kota.............

Propinsi Kaltim.

4. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi kegiatan sebelum pelasanaan PTK berupa

refleksi awal (refleksi tahun pelajaran sebelumnya) dan invetigasi/observasi untuk

mengidentifikasi permasalahan yang terjdi di kelas, dilanjutkan dengan

Page 12: Contoh Proposal Ptk PKn

pelaksanaan PTK selama dua siklus. Secara rinci kegiatan tersebut disampaikan

sebagai berikut.

I. Sebelum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Pra PTK)

a. Refleksi Awal

Berdasarkan refleksi dari tahun pelajaran sebelumnya, maka dapat

peneliti sampaikan beberapa hal sebagai berikut (uraikan)……….

b. Observasi untuk Mengidentifikasi Permasalahan di Kelas

Kegiatan ini dilaksanakan melalui wawancara dan angket yang diberikan

kepada siswa kelas…………. sebelum dilaksanakan PTK, yang berisi

hal-hal berkaitan dengan pembelajaran ekonomi. Hasilnya dapat

dijabarkan sebagai berikut

II. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

1) Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, mulai dari tanggal 21

Januari sampai dengan 2 Februari 2008. Hasil refleksi siklus I digunakan

sebagai acuan dalam menentukan perbaikan tindakan pada siklus II.

Sedangkan hasil refleksi siklus I nantinya digunakan sebagai acuan untuk

rencana tindak lanjut pada pembelajaran selanjutnya.

2) Rincian Prosedur Penelitian Tindak Kelas

B. Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini hal-hal yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Membentuk kelompok-kelompok diskusi dan observasi dengan anggota

masing masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

b. Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran

konstruktifistik dengan kegiatan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1). Menyusun rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan yang didalamnya

memuat skenario pembelajaran sesuai dengan strategi yang dipilih yaitu

pembelajaran konstruktifistik dengan peta konsep kelompok (ada tiga

rencana pembelajaran).

Page 13: Contoh Proposal Ptk PKn

2). Menyusun LKS sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada setiap

pertemuan.

c. Menyusun instrumen pengumpul data yang berbentuk tes dan non tes,

langkah-langkahnya sebagai berikut: 1). Menyususn soal pretest dan

posttest ,2) menyusun angket untuk siswa .

d. Menyusun lembar observasi untuk siswa yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran selama PTK berlangsung, disertai dengan pedoman observasi.

e. Menyusun lembar observasi kinerja guru untuk setiap pertemuan. Lembar

observasi ini digunakan sebagai pedoman penilaian oleh observer tehadap

aktifitas siswa dalam pembelajaran

f. Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran berupa catatan tentang berbagai hal yang

muncul saat tindakan pembelajaran berlangsung bagi aktivitas siswa maupun

aktivitas guru.

Menyusun soal tes (pretes dan postes). Sebelum menyusun soal, terlebih dahulu

peneliti menyusun kisi-kisi soal dan pedoman penilaian. Pretes dilaksanakan

sebelum pelaksanaan tindakan siklus I dan postes dilaksanakan setelah

pelaksanaan tindakan siklus I.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Langkah pelaksanaan tindakan yang akan diterapkan oleh peneliti tertuang dalam

rencana pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

Tabel 1Tabel Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Ke-/Tanggal

Kegiatan Guru dan Siswa Evaluasi

I/21-01-2008 - Guru memberi motivasi pada siswa dengan menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui model pembelajaran pembelajaran kooperatif teknik Think paire and share

- Diadakan pretest

Penilaian performance siswa Dan pretest

II/22-01-2008 - Guru membagikan lembar kegiatan siswa tentang badan usaha yang harus diselesaikan siswa melalui pembelajaran kooperative serta membagi kelas dalam 8 kelompok

Penilaian kinerja dalam diskusi

Page 14: Contoh Proposal Ptk PKn

- Siswa melakukan diskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa dan persiapan observasi di lapangan.

- /22 sd 27-01-2008

Siswa melakukan observasi di lapangan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan dikehendaki LKS

Penilaian kinerja siswa dalam observasi dan penilaian proyek

III/28-01-2008 - Siswa melakukan presentasi di depan kelas untuk melaporkan hasil observasinya di lapangan, masing-masing kelompok diwakili 2 orang

Penilaian kinerja dalam presentasi

- Guru melakukan klarifikasi berdasarkan laporan yang dipresentasikan siswa

IV/28-01 sd 3-02-2008

- Diadakan posttest- Siswa melakukan revisi laporan hasil

observasi lapangan

Penilaian laporan hasil observasi dan postest

3. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan oleh Guru bersamaan dengan pelaksanaan tindakan

siklus I mulai dan pertemuan pertama hingga keempat. Observasi ini digunakan untuk

merekam segala aktivitas siswa dan kinerja guru selama tindakan pembelajaran

kooperatif. Setelah pembelajaran berakhir pada setiap pertemuan peneliti mengadakan

diskusi dengan para observer untuk mengetahui temuan-temuan selama tindakan

pembelajaran sebagai bahan refleksi. Hasil observasi selanjutnya dianalisis untuk

diperbaiki pada pertemuan berikutnya. Dalam melaksanakan observasi ini, Guru

menggunakan instrumen dan format observasi.

4. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi peneliti dilaksanakan di setiap akhir pertemuan selama siklus I.

Tahap ini merupakan tahap perenungan dari hasil mengamati secara rinci segala hal yang

terjadi di kelas baik berupa aktivitas siswa maupun kinerja guru. Hasil refleksi selama

empat pertemuan pada siklus I tersebut, peneliti gunakan sebagai dasar rencana perbaikan

tindakan pada siklus II. Dari rencana pembelajaran seperti yang tertulis pada Tabel 1,

berdasarkan refleksi khususnya pada implementasi pembelajaran pertemuan pertama,

Page 15: Contoh Proposal Ptk PKn

ternyata belum sepenuhnya terealisasi. Hal ini merupakan kelemahan, dan kelemahan ini

peneliti diperbaiki pada pertemuan kedua, dan begitu selanjutnya. Paparan selengkapnya

peneliti diuraikan pada bab IV.

B. Siklus II

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada prinsipnya langkah-langkah sama seperti pada siklus I, namun pelaksanaan

pembelajarannya memperbaiki dari kelemahan yang ditemukan selama siklus I. Hal-hal

yang peneliti laksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. membentuk kelompok-kelompok belajar dengan anggota masing masing 4-5 orang

siswa. Anggota kelompok pada siklus II ini mengrjakan tugas yang berbeda dengan

pada siklus I , tetapi hanya dengan menukarkan tugas antar kelompok

b. Memperbaiki rencana pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran kooperatif.

Perbaikan RPP ini didasari pada hasil pengamatan guru dalam proses pembelajaran

selama siklus I dan hasil post-test.

c. Memperbaiki instrumen pengumpul data, lebih disesuaikan dengan kebutuhan

pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran konstruktifistik pada materi Badan

Usaha dan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

d. Memberi arahan dan motivasi pada siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

kooperatif teknik STAD .

e. Memperbaioki peranan Guru dalam pembelajaran dengan berdasar pada hasil refleksi

adalam siklus I .

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sama seperti pada siklus I, langkah-langkah pembelajaran yang akan peneliti

laksanakan tertuang dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah tersebut dapat diikuti

pada Tabel berikut:

Tabel Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus IPertemuan

Ke-/Tanggal Kegiatan Guru dan Siswa Evaluasi

I/02-02-2008 - Guru memberi motivasi pada siswa dengan menyampaikan

Penilaian performance siswa

Page 16: Contoh Proposal Ptk PKn

kompetensi dasar yang akan dibahas dan materi tentang Kelas VIII melalui pembelajaran kooperatif teknik STAD

- Pretest

dan pretest

II/03-02-2008 - Guru membagikan lembar kegiatan siswa tentang badan usaha yang harus diselesaikan siswa melalui pembelajaran Kooperatif teknik STAD.

- Siswa melakukan diskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa dan persiapan observasi di lapangan.

Penilaian kinerja dalam diskusi

- /03 sd 08-02-2008

Siswa melakukan observasi di lapangan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan dikehendaki LKS

Penilaian kinerja siswa dalam observasi dan penilaian proyek

III/09-02-2008 - Siswa melakukan presentasi di depan kelas untuk melaporkan hasil observasinya di lapangan, masing-masing kelompok diwakili 2 orang

Penilaian kinerja dalam presentasi

- Guru melakukan klarifikasi berdasarkan laporan yang dipresentasikan siswa

- Postest

Posttest

09-01 sd 13-02-2008

- Siswa melakukan revisi laporan hasil observasi lapangan

Penilaian laporan hasil observasi dan

3. Tahap Observasi

Sama seperti pada siklus I, observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan siklus II mulai dari pertemuan pertama hingga ke empat. Observasi ini

digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa dan kinerja guru selama tindakan

pembelajaran kooperatif teknik STAD berlangsung dengan menggunakan lembar

observasim yang telah diperbaiki . Setelah pembelajaran berakhir pada setiap pertemuan

peneliti mengadakan diskusi dengan para observer untuk mengetahui temuan-temuan

selama tindakan pembelajaran sebagai bahan refleksi.

Page 17: Contoh Proposal Ptk PKn

4. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi peneliti lakukan di setiap akhir pertemuan selama siklus II.

Tahap ini merupakan tahap mengamati secara rinci segala hal yang terjadi di kelas baik

berupa aktivitas siswa maupun kinerja guru. Hasil refleksi selama empat pertemuan pada

siklus II ini peneliti gunakan sebagai rencana tindak lanjut pada pembelajaran

selanjutnya. Paparan selengkapnya dapat diikuti pada bab IV.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut

1. Observasi terhadap kelas VIII di SMP Negeri 1 Cipanas dan catatan lapangan

selama tindakan pembelajaran berlangsung. Data ini diperoleh dari proses

pembelajaran selama berlangsungnya siklus dalam PTK

2. Studi dokumen yang berupa hasil laporan kerja siswa

3. Wawancara dengan siswa dan observer tentang proses pembelajaran selama PTK

berlangsung .

C. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen penelitian yang digunakan dalam PTK ini adalah lembar

observasi untuk aktivitas siswa dan kinerja guru selama pelaksanaan tindakan, soal

pretes dan postes, jurnal kegiatan pembelajaran, dan angket, … (ada dua macam,

angket pra tindakan dan setelah tindakan)dan pedoman wawancara

Jenis data, instrumen data, kriteria keberhasilan tindakan pembelajaran dapat

disampaikan pada Tabel berikut.

Tabel 2

Tabel Jenis Data, Instrumen Data, Kriteria Keberhasilan Tindakan Pengajaran

No Jenis Data Instrumen Data Indikator Keberhasilan

1. Aktivitas siswa a. Penyelesaian LKS, laporan hasil observasi

Nilai Kelompok untuk menyelesaikan LKS, menyusun laporan ilmiah mencapai ≥70,

Page 18: Contoh Proposal Ptk PKn

dan jumlah kelompok yang memperoleh skor ≥70 sebanyak ≥75% serta meningkat dari siklus ke siklus

2. Penilaian hasil belajar

b. Lembar observasi proses belajar (keterampilan kognitif, psikomotorik dan afektif)

Pretesst dan postest

Skor kelompok mencapai ≥ 70, dan meningkat dari siklus ke siklus

Hasil postest > 75 %

D. Analisis Data

Analisis data peneliti lakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil

observasi terhadap proses dan hasil belajar siswa dengan langkah sebagai berikut.

1. Melakukan reduksi, yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data yang telah

terkumpul.

2. Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk

pernyataan.

3. Melakukan analisis hasil observasi guru terhadap pelaksanaan diskusi

4. Melakukan analisis terhadap proses hasil pengamatan guru terhadap presentasi siswa

5. Melakukan analisis inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam tindakan

pembelajaran ini terjadi peningkatan proses dan hasil belajar siswa atau tidak

berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan bersama observer.

6. Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus

berikutnya.

7. Pengambilan kesimpulan, diambil berdasarkan analisis hasil observasi yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian dituangkan dalam bentuk interpretasi

berupa kalimat pernyataan.

Dari ketujuh langkah tersebut di atas, selanjutnya menetapkan pedoman

peningkatan hasil belajar PKn kelas VIII SMP Negeri 1 Cipanas dengan indikator

sebagai berikut:

Page 19: Contoh Proposal Ptk PKn

1. Hasil belajar meningkat jika skor postes siklus I meningkat dari pretes dan skor

postes siklus II meningkat dari postes siklus I, dengan standar ketuntasan belajar

secara individu sebesar 70.

2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui diskusi meliputi

keterampilan kognitif (kemampuan beragumentasi), psikomotorik (kemampuan

bekerja sama) dan afektif (kemauan menghargai orang lain) dinyatakan meningkat

jika mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.

3. Penilaian aktivitas siswa melalui penyelesian LKS, laporan hasil observasi , dan

pemahaman siswa terhadap aplikasi Badan Usaha , dinyatakan meningkat jika

mengalami peningkatan dari siklus ke siklus

4. Berdasarkan angket, respon siswa menyatakan setuju dengan tindakan pembelajaran

konstruktifistik tentang Badan Usaha sebesar 75%.

Page 20: Contoh Proposal Ptk PKn

DAFTAR PUSTAKA

Degeng, 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud. Dit. Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Degeng, 1977. Strategi Pembelajaran. Malang: IKIP Malang.

Gofur, Abdul, dan Priyanto, Anang, 2002. Pola Induk Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Udin, Wiranata Putra, Prof. Dr. 2007. Pedoman Umum, Sekolah Sebagai Wahana Pengembangan Warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab melaluii Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Ditjen. Mandikdasmen.

Reigeluth, Bunderson dan Merril, 1977. ” Is There a Design of Instructional?”. Instructional Science Report. 57, 1-27.

Reigeluth, CM. dan Stein, F.S. 1983. The Elaboration Thepry of Instruction”. Instructional Design Theories and Models: An overview of their current status. Hillsdale, N.J.: Lauwrence Erlbaum Associates.

Rianto, Milan, dan Al- Hakim, 2003. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan DD/CT. Malang: Depdiknas. Ditjen. Dikdasmen. PPPG IPS dan PMP Malang.

Supriyadi, Saputro, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang