Upload
muhammad-nur-khawarizmi
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
S1 – PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI 1C - FKIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengangguran di Indonesia setiap tahun semakin banyak. Permasalahan ini setiap tahun selalu saja menjadi tolak
ukur keberhasilan presiden, dan hal ini sudah ramai dibicarakan. Dari pemerhati ekonomi sampai masyarakat
menengah dan kecil pun juga ikut membicarakan hal ini. Naik turunnya pengangguran dan kemiskinan di Negara kita
akan berefek besar pada perkembangan perekonomian kita, dan juga berefek pada kemakmuran masyarakat kita.
Indonesia sebagai bangsa besar tentunya mempunyai pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus segera terselesaikan.
Berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia harus membuat bangsa dan masyarakatnya menjadi dewasa.
Persoalan yang terjadi di negara kita ini adalah persoalan masa lalu yang hingga saat ini belum terselesaikan.
Masalah inti dari keterpurukan bangsa Indonesia adalah masih lemahnya ekonomi bangsa yang berpengaruh pada
perekonomian rakyat. Lalu, mengapa masalah belum terselesaikan hingga sekarang ? apa penyebabnya ?
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara lain:
1. Kebijakan pembangunan ekonomi masih bertumpu pada pertumbuhan ekonomi di kawasan perkotaan dan
wilayah kepulauan tertentu, seperti Jawa, sehingga menyebabkan migrasi penduduk.
- Urbanisasi penduduk dari desa ke kota menyebabkan terbengkalainya potensi di pedesaan dan menimbulkan
masalah sosial di perkotaan. Hal ini terjadi karena penduduk desa yang mengadu nasib di kota berpendidikan rendah
dan terbatas keterampilannya, sehingga hanya mengandalkan tenaga mereka untuk bekerja disektor non formal,
seperti menjadi kuli bangunanatau buruh pabrik.
- Pertumbuhan ekonomi hanya terpusat di daerah tertentu, sehingga menyebabkan tidak meratanya
pendapatan masyarakat, ketimpangan produktivitas, dll.
1. Sisitem pendidikan yang ada belum mampu meningkatakan produktivitas, keterampilan, kesiapan, serta
kemandirian peserta didiknya. Sistem pendidikan kita masih menerapkan pengajaran yang hanya
memberikan kemampuan pengetahuan. Pendidikan sebagai pintu masuk untuk peningkatan kualitas manusia
seharusnya berorientasi pada pembentukan manusia sebagai pribadi yang utuh, mampu mengintegrasikan
kemampuan intelektual, dan emosi. Artinya, sumber daya manusia lulusan lembaga pendidikan belum
mampu mengembangkan potensi diri untuk maju dan mandiri, sehingga masih tinggi minat mereka untuk
menjadi pegawai/karyawan.
2. Kondisi sosial dan budaya di lingkungan masyarakat kita belum dapat menerima atau memberikan apresiasi
pada status seseorang sebagai wirausaha. Di kalangan masyarakat, status menjadi pegawai lebih baik dan
lebih tinggi dibandingkan dengan wirausaha. Namun, sebenarnya kondisi ini demi sedikit mulai berubah,
wirausaha memiliki status sosial yang tinggi karena kemampuannnya dan kesuksesannya dalam berusaha.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan adalah untuk mengatasi permasalahan yang sangat signifikan di Indonesia yaitu pengangguran,
memberikan solusi untuk menumbuhkan jiwa usaha.
MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan ini bagi pemerintah yaitu membantu menyelesaikan permasalahan dalam penanganan kasus
pengangguran yang pertumbuhannya semakin tahun semakin meningkat dengan efektif. Bagi masyarakat,
membantu meretaskan permasalahan pengangguran yang sering meresahkan masyarakat, menumbuhkan dan
mengembangkan jiwa wirausaha terutama dikalangan mahasiswa.
GAGASAN
Kondisi Saat ini
Di Indonesia, tingkat kemiskinan rata-rata nasional menurun, dari 13,3 persen (2010) menjadi 12,5 persen (2011).
Penurunan jumlah penduduk miskin berlanjut tipis, dari 12,59 persen (Maret 2011) menjadi 12,36 persen (September
2011).
Pengangguran juga menurun dari 6,8 persen (2011) menjadi 6,32 persen (2012) menurun sebanyak 420.000 orang.
Ini tidak berarti, andaikata tiap tahun dapat diciptakan 420.000 lapangan kerja, dalam 18 tahun terwujud angkatan
kerja tanpa penganggur. Namun, Ketua Umum Kadin menegaskan sebaliknya, akibat kesenjangan antara angkatan
kerja dan lapangan kerja, pengangguran justru meningkat 1,3 juta orang, pengangguran mencapai 9 juta orang.
Dilihat dari segi ekonomi pengangguran memilki dampak sebagai berikut :
1. Pengangguran secara tidak langsung berhubungan dengan pendapatn nasional. Tingginya jumlah
pengangguran akan menyebabkan turunya produk domestik bruto ( PDB ), sehingga pendapatan nasional
pun akan mengalami penurunan.
2. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan
kelesuan dalam berusaha.
3. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajakberkurang, hal ini terjadi karena
pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatn
masyarakt pun akan menurun. Dengan demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan
menurun, jika penerimaan pajak menurun , dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Dilihat dari segi sosial, pengangguran dapat menimbulkan dampak yang besar. Secara sosial pengangguran
menimbulkan : perasaan rendah diri, gangguan keamanan dalam masyarakat, sehingga biaya sosial menjadi
meningkat.
Menurut sebagian orang, pengangguran dapat diatasi dengan cara : dibukanya lapangan pekerjaan yang banyak
untuk para pengangguran dan kemiskinan, bekerja sma dengan lembaga-lembaga non-pemerintahan yang bergerak
dalam bidang wirausaha, memberikan bantuan modal kepada para pebisnis mula, melakukan pelatihan-pelatihan
tentang wirausaha secara berlanjut , melakukan pelatihan-pelatihan tentang berwirausaha di berbagai bidang ,
sesuai dengan kondisi masyarakatnya.
Menurut saya cara tersebut kurang efektif , karena jumlah penganggur setiap tahun terus bertambah , dan mungkin
diantara mereka belum memiliki jiwa seorang wirausaha. Maka dari itu saya mencoba memberikan solusi baru yaitu :
a) Peningkatan mobilitas tenaga kerja, dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang
lowong dan melatih ulang keterampilanyya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru
b) Pemerintah harus mempertegas kepada perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk memasukan kurikulum
baru berbasis entrepreneur. Karena masih banyak kampus-kampus belum memasukan kurikulum ini. Efeknya sangat
besar sekali terhadap pengangguran. Tahun 2009 sarjana yang menganggur mencapai 900.000. akan sangat
menyedihkan bila hampir tiap tahun Perguruan tinggi yang ada di Indonesia Menambah beban bangsa ini dengan
menambah jumlah pengangguran.
c) Menyusun kurikulum di perguruan tinggi. Dalam metode pembelajaran perguruan tinggi harus mendesign mata
kuliah materi kewirausahaan untuk mahasiswanya, dimulai dari silabus, satuan cara pengajaran, presentasi, modul
teori, modul pembuatan buku panduan, dll.
Pihak yang Terkait
1) Pemerintah
Pemerintah harus berpikir Go Action Agar Semua Elemen Bergerak dan Bergerak. Artinya semua rencana harus
dilaksanakan dengan jujur, kerja keras, dan tentunya kerja cerdas dan ikhlas.
2) LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat )
LSM bisa memainkan peran lebih besar di dalam perancangan dan
implementasi program pengurangan kemiskinan. Karena fleksibilitas dan
pengetahuan mereka tentang komunitas yang mereka bina. LSM ini untuk
beberapa hal bisa menjangkau golongan miskin tersebut secara lebih efektif
daripada program-program pemerintah.
3) Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta
Perguruan tinggi ini berperan penting dalam masalah ini. Perguruan tinggi Negeri maupun Swasta harus
menuntaskan masalah ini dengan cara memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa yang ingin
berwirausaha dengan cara memberikan modal kepada mahasiswa. Agar mahasiswa semangat dalam berwirausaha
adalah diadakannya perlombaan/kejuaraan kewirausahaan. Dengan memberikan penghargaan bagi mahasiswa, ini
menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan minat wirausaha. Perlombaan ini dapat berupa entrepreneurship
expo.
DAFTAR PUSTAKA
Rahim, Safiu. 2011. “Cara-cara Mengatasi Pengangguran”.
(online) http://id.shvoong.com/sosial-sciences/economics/2119555-cara-caramengatasi-pengangguran/
Sudjatmoko, Agung.2009. Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat. Jakarta:Visimedia