86
BAB 1 PENDAHULUAN Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri yang terdepan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan dana masyarakat melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

contoh diagnosa komunitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CONTOH

Citation preview

Page 1: contoh diagnosa komunitas

BAB 1

PENDAHULUAN

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun

berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna

menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan

umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya

adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa baik

masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna, sehingga

tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Puskesmas merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan yang

mandiri yang terdepan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan dana masyarakat melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat (JPKM); unit ini mempunyai wilayah kerja satu kecamatan.Setiap

Puskesmas mempunyai program upaya kesehatan wajib yang sama yakni program

Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular dan Pengobatan.

Puskesmas Mojoagung yang berada di kecamatan Mojoagung merupakan

puskesmas yang melayani pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan yang

prima sangat dibutuhkan oleh masyarakat Mojoagung dan sekitarnya, salah

satunya adalah oleh masyarakat Desa Kedunglumpang. Pelayanan prima adalah

Page 2: contoh diagnosa komunitas

usaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain secara bermutu atau memuaskan.

Pelayanan yang prima tersebut diharapkan oleh masyarakat dengan tingkat

ekonomi menengah dan kebawah dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Minat

masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ini terus meningkat. Untuk

mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat tersebut, maka perlu dilakukan pengamatan serta evaluasi

setiap tahunnya.

2

Page 3: contoh diagnosa komunitas

BAB 2

DATA PEMANTAUAN WILAYAH

2.1 Data Umum

2.1.1 Geografi

2.1.1.1 Kondisi Wilayah dan Luas :

Desa Kedunglumpang merupakan salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Mojoagung. Secara umum karakteristik wilayah Desa

Kedunglumpang dapat dilihat dari aspek yang meliputi letak, luas dan

kependudukan.

Desa Kedunglumpang memiliki batas-batas sebagai berikut :

a. Luas Desa : 1.946.744.Ha

b. Batas Wilayah :

Sebelah Utara :Desa Tanggalrejo

Sebelah Timur :Desa Pakis Kecamatan Trowulan Mojokerto

Sebelah Selatan :Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam

Sebelah Barat :Desa Dukuhmojo

2.1.1.2 Keadaan Geografis

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 37 meter

b. Topografi : Dataran rendah

c. Banyaknya curah hujan : 1.553 mm/tahun

d. Suhu udara rata-rata : 21o-30o C

3

Page 4: contoh diagnosa komunitas

2.1.1.3 Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 4 km

b. Jarak dari ibukota kabupaten / kota : 16 km

c. Jarak dari ibukota propinsi : 63 km

d. Jarak dari ibukota negara : 900 km

2.1.1.4 Pembagian Wilayah

Terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Kedunglumpang, Binorong,

Jlaprang dan Gedangan.

Jumlah RT : 25 RT

Jumlah RW : 10 RW, dengan rincian sebagai berikut :

1. Dukuhan/Dusun Kedunglumpang : 12 RT dan 4 RW

2. Dukuhan/Dusun Binorong : 4 RT dan 2 RW

3. Dukuhan/Dusun Jlaprang : 4 RT dan 2 RW

4. Dukuhan/Dusun Gedangan : 5 RT dan 2 RW

2.1.1.5 Sarana Perhubungan

Akses antar dusun tidak memadai dimana kondisi jalan aspal yang

cukup buruk, karena banyak terdapat kerusakan-kerusakan pada badan

jalan. Tetapi masih dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda

empat.

2.1.1.6 Jarak Polindes Kedunglumpang dengan Puskesmas Induk

a. Jarak tempuh Polindes ke Puskesmas : 3 km

b. Waktu tempuh : 15 menit

4

Page 5: contoh diagnosa komunitas

2.2 Demografi

2.2.1 Jumlah Penduduk Desa Kedunglumpang

Jumlah KK : 1.467 KK

Tabel 2 1. Distribusi Penduduk Desa KedunglumpangBerdasarkan Jenis KelaminNo Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Jumlah Penduduk laki laki 2. 705 49,85%

2 Jumlah Penduduk Perempuan 2. 721 50,15%

Jumlah 5. 426 100%

49.8550.15

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin

laki-lakiperempuan

Gambar 2.1Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Jenis Kelamin

Dengan rincian sebagai berikut :

No Umur Total Persentase1.2.3.4.5.6.7.8.

0 - 9 10 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69

70 >

705620

1,034918559609596385

13.00%11,43%19,05%16,92%10,30%11,22%10,98%7,10%

Jumlah 5. 426 100%

5

Page 6: contoh diagnosa komunitas

Tabel 2.2 Distribusi penduduk desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia

13; 13%

11.43; 11%

19.05; 19%

16.92; 17%

10.3; 10%

11.22; 11%

10.98; 11%

7.1; 7%

0-9 th10-19 th20-29 th30-39th40-49 th50-59 th60-69th>70 th

Gambar 2.2Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Usia

2.2.2 Jumlah Pertumbuhan Penduduk

No. Pertumbuhan Jumlah1. Angka kelahiran 302. Datang 34

Jumlah 643. Angka kematian 174. Pindah/pergi 48

Jumlah 65Jumlah pertumbuhan -1

Tabel 2.3 PertumbuhanPenduduk

2.2.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2.4 Distribusi penduduk Menurut Tingkat PendidikanNo Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase1. TK 238 6,00 %2. SD/ Sederajat 2. 374 59,55 %3. SMP/ Sederajat 784 19,67%4. SMU/ Sederajat 243 6,11%6. Perguruan Tinggi 19 0,41 %7. Lain-lain 329 8,26%

Jumlah 3987 100%

6

Page 7: contoh diagnosa komunitas

6; 6%

59.55; 60%

19.67; 20%

6.11; 6%0.41; 0% 8.26; 8%

TK SD/ Sederajat SMP/ SederajatSMA/Sederajat Perguruan Tinggi Lain-lain

Gambar 2.3Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Tingkat Pendidikan

2.2.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 2.5 Distribusi penduduk Menurut Mata PencaharianNo. Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase

1. Karyawan :- PNS 9 0,17%- TNI 8 0,15%- Swasta 111 2,5%

2. Jasa 22 0,42%3. Wiraswasta 225 5,99%4. Petani 386 12,4%5. Pertukangan 92 1,7%6. Pensiun 8 0,15%7. Ibu Rumah Tangga 1896 34,94%8. Buruh Tani 1572 28,98%9. Belum Bekerja 1097 12,6%

Jumlah 5426 100%

7

Page 8: contoh diagnosa komunitas

0.17; 0% 0.15; 0% 2.5; 3% 0.42; 0%5.99; 6%

12.4; 12%1.7; 2%0.15; 0%

34.94; 35%

28.98; 29%

12.6; 13%

PNS TNI Swasta JasaWiraswasta Tani Pertukangan PensiunIRT Buruh Tani Blm Bekerja Tdk Bekerja

Gambar 2.4Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Mata Pencaharian

2.2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan

Tabel 2.6Distribusi penduduk Menurut Agama/KepercayaanNo AGAMA Jumlah %

123456

Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu BudhaLain-lain

5.42600000

100%0%0%0%0%0%

Total 5.426 100%

100%

Islam Kristen Protestan Kristen KatolikHindu Budha Lain-lain

Gambar 2.5Distribusi Penduduk Desa Kedunglumpang Berdasarkan Agama/Kepercayaan

8

Page 9: contoh diagnosa komunitas

2.3 Data Sumber Daya

2.3.1 Potensi Sumber Daya Alam

Tabel 2.7 Distribusi Potensi Sumber Daya Alam No Uraian Penggunaan Luas (Ha) Prosentase

1. Sawah Irigasi Teknis 144,260 7,4%2. Sawah Irigasi Semiteknis 0 0%3. Sawah Tadah Hujan 0 0%4. Tegal/Ladang 4,000 0,20%5. Pemukiman 58,195 2,98%6. Tanah Rawa 0 0%7. Tanah Kas desa 4,500 0,23%8. Perkantoran Pemerintah 0,500 0,03%9. Lapangan 0,510 0,03%10. Kuburan 1,500 0,08%11. Hutan 1.736,484 89,05%

Jumlah 1.949,949 100%

7.4; 7%

0.2; 0%

2.98; 3%0.23; 0%

0.03; 0%

0.03; 0%

0.08; 0%

89.05; 89%

Sawah Irigasi Teknis Sawah Irigasi Semiteknis Sawah Tdah HujanTegal/Ladang Pemukiman Tanah RawaTanah Kas Desa Perkantoran Pemerintah LapanganKuburan Hutan

Gambar 2.6Distribusi Potensi Sumber Daya Alam

9

Page 10: contoh diagnosa komunitas

2.3.2 Potensi Sumber Daya Air

2.3.2.1 Sumber Irigasi

Tabel 2.8 Distribusi Sumber IrigasiNo Uraian Jumlah (Buah)1. Sungai Kecil 52. Waduk 0

Jumlah 5

100%

Sungai Kecil Waduk

Gambar 2.7Distribusi Sumber Irigasi

2.3.2.2 Sumber Air Menurut Fungsinya

Tabel 2.9 Distribusi Sumber Air Menurut FungsinyaNo. Uraian Jumlah (Buah) Prosentase

1. Air Minum 0 0%2. Mandi dan Cuci 0 0%3. Buang Air Besar 0 0%4. Perikanan 3 27,28%5. Wisata 4 36,36%6. Irigasi 4 36,36%7 Pembangkit Listrik 0 0%

Jumlah 11 100%

10

Page 11: contoh diagnosa komunitas

36.36; 50%36.36; 50%

Air Minum Mandi dan Cuci Buang Air Besar PerikananWisata Irigasi Pembangkit Listrik

Gambar 2.8Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya

2.3.3 Pemukiman

2.3.3.1 Jumlah Rumah Menurut Dinding

Tabel 2.10Distribusi Jumlah Rumah Menurut DindingNo Uraian Jumlah Prosentase

1. Rumah Tembok 1.118 84,38%2. Rumah Setengah Tembok 167 12,61%3. Rumah Papan 21 1,58%4. Rumah Bilik/Gedeg 19 1,43%

Jumlah 1.325 100%

84.38; 84%

12.61; 13%1.58; 2%1.43; 1%

Rumah Tembok Rumah Setengah TembokRumah Papan Rumah Bilik/Gedeg

Gambar 2.9Distribusi Sumber Air Menurut Fungsinya

11

Page 12: contoh diagnosa komunitas

2.3.3.2 Jumlah Rumah Menurut Lantai

Tabel 2.11 Distribusi Jumlah Rumah Menurut LantaiNo Uraian Jumlah Prosentase

1. Keramik 437 32,98%2. Semen 612 46,19%3. Kayu 0 0%4. Tanah 276 20,83%

Jumlah 1.325 100%

32.98; 33%

46.19; 46%

20.83; 21%

Keramik Semen Kayu Tanah

Gambar 2.10Distribusi Frekuensi Jumlah Rumah Menurut Lantai

2.3.3.3 Sarana Air Minum

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Sarana Air MinumNo Uraian Jumlah Prosentase

1. Mata Air 3 0,31%2. Sumur Gali 165 17,32%3. Sumur Pompa 783 82,16%4. Hidran Umum 0 0%5 PAM 0 0%6 Sungai 2 0,21%7 Embung/Rawa 0 0%

Jumlah 953 100%

12

Page 13: contoh diagnosa komunitas

0.310000000000001; 0%

17.32; 17%

82.16; 82%

0.21; 0%

Mata Air Sumur Gali Hidran UmumPAM Sungai Embung/Rawa

Gambar 2.11Distribusi Frekuensi Sarana Air Minum

2.3.3.4 Kondisi Sarana Air Minum

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Kondisi Sarana Air MinumNo Uraian Kondisi

1. Mata Air Jarang dirawat2. Sumur Gali Jarang dipakai3. Sumur Pompa Baik4. Hidran Umum -5 PAM -6 Sungai Tepian banyak yang longsor7 Embung/Rawa -

2.3.3.5 Sarana Drainase dan Sanitasi

Tabel 2.13 Distribusi Frekuensi Sarana Drainase dan SanitasiNo Uraian Kondisi

1. Saluran Drainase 4.500 m2. Kakus/Kloset 693 KK3. MCK 37 KK4. Sungai 737 KK

Tabel 2.14 Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Desa Kedunglumpang Akhir Tahun 2014

No Indikator/DataP`erbandingan Problem

Data Wilayah Provisi Nasional Problem Strenght No

1.Cakupan air

bersih70,32% 67,73% - 2,59 -

2.Penggunaan

jamban35,94% 80% 44,06 -

3 TPS I buah - - - -

13

Page 14: contoh diagnosa komunitas

2.3.3.6 Persampahan

Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi PersampahanNo Uraian Jumlah

1. Tempat Penampungan Sementara 12. Tempat Pembuangan Akhir 03. Gerobag Smpah 04. Truk Sampah 05. Ditimbun 06. Dibakar 07. Dibuang ke Sungai 08. Dibuat Kompos 0

2.3.4 Hasil Pertanian dan Aset Mesin Pertanian

2.3.4.1 Hasil Pertanian

Tabel 2.16 Distribusi Frekuensi Hasil PertanianNo Jenis Tanaman Luas (Ha) Produksi

(Ton/Ha)1. Padi 125 62. Jagung 83. Kedelai 45. Tomat 16. Kacang Sayur 5

2.3.4.2 Aset Mesin Pertanian

Tabel 2.17 Distribusi Frekuensi Aset Mesin PertanianNo Jenis Mesin Jumlah

1. Hand Traktor 42. Choper 2

2.3.5 Perkebunan

Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi PerkebunanNo Jenis Tanaman Luas (Ha)

1. Tebu 6

14

Page 15: contoh diagnosa komunitas

2.3.6 Usaha dan Industri

2.3.6.1 Perindustrian

Tabel 2.19 Distribusi Frekuensi PerindustrianNo Jenis Industri Jumlah (unit) Prosentase

1. Pengolahan Pentol Ojek 6 2,7%2. Pembuatan Brostel 1 0,45%3. Pembuatan Dompet dan Tas 217 96,87%

Jumlah 224 100%

2.7; 3% 0.45; 0%

96.87; 97%

Pengolahan Pentol Ojek Pembuatan Brostel Pembuatan Dompet dan Tas

Gambar 2.12Distribusi Frekuensi Perindustrian

2.3.6.2 Usaha Peternakan dan Perikanan

Tabel 2.20 Distribusi Frekuensi Usaha Peternakan dan PerikananNo Jenis Industri Jumlah Prosentase

1. Perikanan lele Air Tawar 3 0,48%2. Peternakan Sapi 623 99,52%

Jumlah 626 100%

0.48; 0%

99.52; 100%

Perikanan Lele Peternakan Sapi

Gambar 2.13Distribusi Frekuensi Usaha Peternakan dan Perikanan

15

Page 16: contoh diagnosa komunitas

2.3.7 Sarana

2.3.7.1 Sarana Pendidikan Formal

Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Sarana Pendidikan FormalNo Sarana Jumlah1 PAUD 12 TK/RA 03 SD/MI 24 SMP/MTs 05 SMA/MA 06 Perguruan Tinggi 0

Jumlah 3

2.3.7.2 Sarana Pendidikan Non Formal

Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Sarana Pendidikan Non FormalNo Uraian Jumlah

1 TPQ/TPA 8

2 Pondok Pesantren 0

3 Kursus, dll 0

Jumlah 8

2.3.7.3 Sarana Ibadah

Tabel 2.23 Distribusi Frekuensi Sarana IbadahNo Uraian Jumlah1 Musholla 182 Masjid 53 Gereja 04 Pura 05 Candi 0

Jumlah 23

2.3.7.4 Sarana Kesehatan

Tabel 2.24 Distribusi Frekuensi Sarana KesehatanNo Uraian Jumlah1 Polindes 12 Posyandu 73 Bidan yang domisili di desa 14 Bidan Desa Pemegang Wilayah 15 Pos Obat Desa 06. Pos KB Desa 0

16

Page 17: contoh diagnosa komunitas

Kepala DesaBPD

Sekretaris Desa

Ka. Ur. Pemerintahan

Ka. Ur. Keuangan

Ka. Ur. Pembangunan

Ka. Ur. Kesra

Ka. Ur. Umum

Kadus Jlaprang Kadus Gedangan Kadus Binorong Kadus Kd.Lumpang

2.4 Kelembagaan Desa

2.4.1 Lembaga Kemasyarakatan

Tabel 2.25 Distribusi Frekuensi Lembaga KemasyarakatanNo Uraian Jumlah Anggota1 Organisasi Perempuan 66 orang2 PKK 35 orang3 Organisasi Pemuda 35 orang4 Karang Taruna 47 orang5 Organisasi Profesi -6. Majelis Taklim 245 orang7. Organisasi Bapak-Bapak -8. LKMD atau sebutan lainnya (BPD) 13 orang9. Kelompok Gotong Royong -

2.4.2 Struktur Organisasi Pemerintahan desa Kedunglumpang

Gambar 2.14 Struktur Pemerintahan Desa Kedunglumpang

17

Page 18: contoh diagnosa komunitas

2.4.3 Jabatan dan Jumlah Aparat Pemerintahan Desa

Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh

aparat pemerintah lainnya.

Tabel 2.26 Distribusi Frekuensi Jabatan dan Jumlah Aparat Pemerintahan DesaNo Jabatan Jumlah1. Kepala desa 12. Sekretaris 13. Ka. Ur. Pemerintahan 14. Ka. Ur. Pembangunan 15. Ka. Ur. Kesra 16. Ka. Ur. Keuangan 17. Ketua Dusun 48. Ka. Ur. Umum 19 Staf desa 010. Ketua RW 1011. Ketua RT 25

2.5 Data Kesehatan

2.5.1 Polindes

Desa Kedunglumpang terdiri dari 4 Dusun yaitu Kedunglumpang,

Binorong, Jlaprang dan Gedangan. Polindes Kedunglumpang terletak di

kantor desa di dusun Kedunglumpang. Jam buka polindes Kedunglumpang

jam 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB seriap harinya. Kegiatan polindes

meliputi pengobatan, penyuluhan dan pemeriksaan ibu hamil. Jumlah dan

jenis tenaga di polindes Kedunglumpang terdiri dari 1 orang bidan.

2.5.1.1 Fasilitas dan Sarana

- 1 Gedung Polindes

Inventaris yang ada di gedung polindes :

- 1 tempat tidur pasien

- 1 obgyn bed

18

Page 19: contoh diagnosa komunitas

- 1 timbangan badan orang dewasa

- 1 set partus pack

- 1 set hecting pack

- 1 stetoskop

- 1 termometer

- 1 meja tulis

- Obat-obatan

- 1 set IUD kit

- 1 tensimeter

- 1 timbangan bayi

- 1 funandoskop

- 1 medline

- 1 pengukur tinggi badan

- 1 buah almari

2.5.2 Posyandu

Posyandu yang dimiliki desa Kedunglumpang sebanyak 7 buah. Adapun

kegiatan posyandu adalah penimbangan bayi dan balita, imunisasi bayi dan

balita, serta pemeriksaan ibu hamil.

2.5.2.1 Strata dan Lokasi Posyandu

Tabel 2.27 Strata dan Lokasi PosyanduNo Posyandu Strata Lokasi

1. Lantana Purnama Kd.Lumpang Selatan2. Bougenville Madya Kd.Lumpang Utara3. Lotus Purnama Jlaprang4. Gading Madya Binorong5. Carnation Madya Gedangan6. Antorium Purnama Jlaprang7. Magersari Purnama Kd.Lumpang Alas

19

Page 20: contoh diagnosa komunitas

2.5.2.2 Jumlah Kader dan Dukun Bayi

Tabel 2.28 Jumlah Kader dan Dukun BayiNo Dusun Kader Aktif Pasif Dukun Aktif

1. Kedunglumpang 15 15 0 0 02. Jlaprang 10 10 0 0 03. Binorong 5 5 0 0 04. Gedangan 5 5 0 0 0

2.5.2.3 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan

Tabel 2.29.Fasilitas dan tenaga kesehatanNo Fasilitas Jumlah1 Rumah Sakit 02 Rumah Bersalin 03 PUSKESMAS 04 Puskesmas Pembantu 05 Polindes 16 POSYANDU 77 Dokter Umum 08 Dokter Gigi 09 Dokter Spesialis 010 Bidan Desa 111 Perawat 012 Kader kesehatan 3513 Balai Pengobatan 0

2.5.3 Data Program Pokok 9 SKA (Sasaran Kesejahteraan Anak) di Polindes Kedunglumpang tahun 2014

Tabel 2.30 Data Program Pokok 9 SKA di Polindes Kedunglumpang tahun 2014NO Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan

N % N % - +I Kesehatan Ibu dan Anak

1. Kesehatan Ibua. Ibu hamil1. K1 86 95% 85 98,8 % - 3,8%2. K4 86 95% 78 90,7 % 4,3 % -3. Resti ditemukan Nakes 80% 17 8.1%% - 71,9%4. Bumil resti dirujuk - - - -5. Tablet Fe 68 80% 68 100 % - 20%b. Ibu bersalin1. Ditolong NaKes 84 90 % 76 90 % - -

20

Page 21: contoh diagnosa komunitas

c. Bufas1. Bufas yang mendapat

pelayanan nifas84 90 % 76 90 % - -

2. Kesehatan Anak- KN2 46 80% 59 101% 21% -

- Kunjungan bayi 68 90% 75 99% 9% -

- Kunjungan balita 354 80% 341 86% - 6%

- Asi eksklusif 81 80% 55 67,9% 19 % -- BBLR 5 100% 4 80% 20% -- Neonatus resti 80% 9 75% 5% -- Rujukan neonatus resti - - - - -

V Imunisasi- BCG 28 95 % 26 92,8% 2,2% -- DPT1+HB1 28 95 % 30 107,14% - 12,14%- DPT2 + HB2 28 90% 28 100% - 10%- DPT3+HB3 28 90 % 26 92,85% - 2,85%

- Polio 1 25 95% 28 112% - 17%- Polio 2 28 90% 30 107,14% - 17,14%- Polio 3 28 90% 36 128,57% - 38,57%- Polio 4 25 90% 40 160% - 70%- Campak 28 95 % 38 135.71% - 40,71%- Hepatitis uniject 28 95 % 30 107,14% - 12,14%

VI Keluarga Berencana

- Cakupan peserta KB aktif 80 % 85,5 % - 5,5%- Cakupan peserta KB Baru 80 % 52,51 % 27,49

%-

2.5.4 Hasil Pemantauan Gizi di Posyandu Desa Kedunglumpang Dalam

%

Tabel 2.32 Hasil Pemantauan Gizi di Posyandu desa Kedunglumpang dalam %No Keterangan Target Pencapaian Kesenjangan

1. K/S 100 100 0

2. D/S 80 87,3 +7,3

3. N/D 80 77,7 -2,3

4. N/S 60 67,9 +7,9

5. Vit A Balita 75,5 94,12 +18,626. BGM 95

K/S = Cakupan Kegiatan N/D = Keberhasilan Penimbangan

21

Page 22: contoh diagnosa komunitas

D/S = Partisipasi Masyarakat N/S = Keberhasilan Program

S : Jumlah semua balita di Desa Kedunglumpang = 359K : Balita yang memiliki KMS = 410D : Balita yang datang ke Posyandu = 342N : Balita yang datang ke Posyandu dan BB meningkat = 260BGM: Bawah Garis Merah = 3

2.5.6 Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan Kedunglumpang 2014

Tabel 2.33 Kematian Bayi dan Ibu MelahirkanNo Uraian Jumlah

1. Jumlah bayi lahir pada tahun ini 302. Jumlah bayi mati tahun ini 03. Jumlah ibu melahirkan pada tahun ini 304. Jumlah ibu melahirkan mati tahun ini 0

2.5.8 Daftar 10 Besar Penyakit di Polindes Kedunglumpang tahun 2014

Tabel 2.34 Daftar 10 Besar Penyakit Di Polindes Desa Kedunglumpang Tahun 2014

No Penyakit Jumlah Prosentase

1 ISPA 383 kasus 52,64%

2 Hipertensi 76 kasus 10,43%

3 Gangguan jaringan ikat, otot dan lainnya

65 kasus 8,92%

4 Tukak lambung 62 kasus 8,51%

5 Penyakit kulit 30 kasus 4,12%

6 Diare 29 kasus 3,98%

7 Pneumonia 28 kasus 3,84%

8 Konjungtivitis 23 kasus 3,16%

9 Diabetes Melitus 23 kasus 3,16%

10 Asma 9 kasus 1,24%

JUMLAH 728 kasus 100%

22

Page 23: contoh diagnosa komunitas

0.5264; 53%

0.1043; 11%

0.0892; 9%

0.0851; 9%0.0412; 4%

0.0398; 4%0.0384; 4%

0.0316000000000001; 3% 0.0316000000000001; 3%

ISPA Hipertensi Gg. Jar. Ikat, ototTukak Lambung Penyakit Kulit DiarePneumonia Konjungtivitis Diabetes Mellitus

Gambar 2.15 Diagram Penyakit Terbanyak di Polindes Desa Kedunglumpang Tahun 2014

2.5.9 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)

Tabel 2.35 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)No Uraian Jumlah Keterangan

1. Muntaber - -2. Demam Berdarah - -3. Kolera - -

2.5.10 Data Penyakit Menular

Tabel 2.36 Data Penyakit MenularNo Uraian Jumlah Keterangan

1. HIV/AIDS - -2. TB Paru 2 BTA -3. Morbus Hanses/Lepra - -4. Hepatitis - -

23

Page 24: contoh diagnosa komunitas

BAB 3

ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

LEMBAR KERJA I

Tabel 3.1 Profil Pencapaian Kegiatan Polindes Kedunglumpang pada akhir tahun

2014

A. STATUS KESEHATAN

No

Indikator/Data Perbandingan ProblemData Wilayah Provinsi Nasional Problem Strenght No

1. Mortalitas CDR 3,13% 6,2% - - -

2. Kelahiran

CBR

5,52% 17,9% - - -

3. Morbiditas

prevalence TB

paru

0,55% - - 0,4% 0,15% - -

4. Prevalence

ISPA

70,58% - - 25% 45,58% - -

5. Prevalence

Diare

5,34% - - 3,5% 1,84% -

B. STATUS UPAYA KESEHATAN

N

o

Indikator/Data Perbandingan Problem

Data Wilaya

h

Provinsi Nasional Problem Strenght No

1. Sumber daya kesehatan

: Ratio bidan thd

penduduk

Ratio Dokter terhadap

penduduk

1/5426

0/5426

100/100.000

40/100.000

-

-

-

-

2. Cakupan peserta

aktif KB

Cakupan Peserta

KB Baru

85,8 %

52,51 %

80 %

80 %

-

27,49%

5,8 %

-

-

-

24

Page 25: contoh diagnosa komunitas

3. Cakupan balita

mendapat vitamin A

94,12%

4. Kesehatan Anak :

Kunjungan Bayi

Cakupan pelayaan

Balita

ASI Eksklusif

BBLR

Neonatus Resti

KN2

Rujukan neonatus

resti

Ibu hamil

K1

K4

Resti ditemukan

NaKes

Resti oleh

masyarakat

Pemberian tablet Fe

Bumil resti yang

dirujuk

Ibu bersalin

Jml persalinan

NaKes

Bufas yang

mendapat

pelayanan

99%

86%

67,9%

90 %

75%

101 %

-

98,8%

90,7%

-

-

88,2%

-

90%

90%

90 %

80%

90 %

80%

80 %

-

95 %

90 %

90 %

-

95 %

95 %

80 %

90%

87%

-

4%

12,1%

-

5%

-

-

-

-

-

-

6.8%

-

-

-

-

-

-

-

-

-

21%

-

3,8%

0,7%

-

-

-

-

-

10%

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5. K/S (cakupan

kegiatan)

D/S (partisipasi

masy)

N/S (kenaikan berat

badan)

N/D (keberhasilan

Penimbangan)

BGM

100 %

87,3 %

67,9%

77,7%

3

100%

80 %

80 %

80

< 8

-

-

12,1%

2,3%

-

-

7.3%

-

-

5

-

-

-

-

-

25

Page 26: contoh diagnosa komunitas

6. Imunisasi :

BCG

DPT 1

DPT 2

DPT 3

Polio 1

Polio 2

Polio 3

Polio 4

Campak

Hepatitis

92,8%

107,14%

100%

92,85%

112%

107,14%

125,87%

160%

135,7%

107,14%

95%

95%

90%

90%

95%

90%

90%

90%

95%

95%

90,82%/

2,2%

-

-

-

12,14%

10%

2,85%

17%

17,14%

35.87%

70%

40,7%

12,14%

-

-

-

-

-

-

-

-

-

C. STATUS LINGKUNGAN

No Indikator/DataP`erbandingan Problem

Data Wilayah Provisi Nasional Problem Strenght No

1.Cakupan air

bersih70,32

%67,73% - 2,59% -

2.Limbah: Rumah dengan SPAL

8,5% 13,50%

3.

Keadaan Perumahan :

- Setengah gedung

- Gedeg

28,03%

1,82%

4.Rumah dengan

jamban35,94%

80% 44,06% - -

5. Demografi - - -

26

Page 27: contoh diagnosa komunitas

BAB 4

PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS

LEMBAR KERJA 2

RESUME PERMASALAHAN

Penyajian daftar permasalahan dari data Status Kesehatan

No PERMASALAHAN KOMENTAR

P2M

1. ISPA menduduki

peringkat 1 dari 10

penyakit terbanyak

Psikobiologi:

Kurangnya imunitas dari host penderita

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam

menggunakan masker untuk pencegahan penyakit

Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk

meningkatkan imunitas.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,

seperti masih merokok, dan hygienitias dari

makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang gejala

penyakit ISPA, penanganan serta pencegahannya

Environment:

Kondisi geografis dari desa Kedunglumpang yang

berupa dataran rendah yang kering, sehingga

polusi udara yang cukup tinggi.

Kurangnya ventilasi dan paparan sinar matahari

yang masuk kerumah.

2. Prevalensi diare masih

tinggi (-1,84%)

Psikobiologi:

Kurangnya imunitas dari host penderita

Lifestyle:

27

Page 28: contoh diagnosa komunitas

Kurangnya mengonsumsi makanan bergizi untuk

meningkatkan imunitas.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam PHBS,

seperti masih merokok, dan hygienitias dari

makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Masih banyak masyarakat yang belum memiliki

jamban sehat sehingga banyak yang masih buang

air besar di sungai.

Masih banyak masyarakat yang sulit merubah

perilaku buang air besar di sungai menjadi buang

air besar di jamban.

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang pentingnya

PHBS dan jamban sehat.

Environment:

Masih banyaknya warga yang buang air besar di

sungai sehingga hewan vektor (lalat) dapat

berkembang biak di tinja manusia dan kemudian

mengkontaminasi makanan yang akan dimakan

oleh masyarakat.

Terbatasnya tempat pembuangan sampah sehingga

sampah banyak berserakan dan menjadi tempat

lalat berkembang biak.

Penyajian daftar permasalahandari data Status Upaya Kesehatan

KB

1, Kesenjangan Psikobiologik:

28

Page 29: contoh diagnosa komunitas

Cakupan Peserta KB

Baru (-27,49%)

Tidak ada problem Psikobiologi

Lifestyle:

Masih banyak masyarakat yang malas untuk

memakai KB.

Menganggap KB menghabiskan biaya.

Masih menginginkan anak dengan jenis

kelamin tertentu

Kepercayaan tertentu yang tidak percaya atau

melarang KB

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam

melakukan upaya penyuluhan tentang

pentingnya KB, terutama bagi para2 ibu ibu

muda sebagai pengguna KB baru, sehingga

cukup berpengaruh dalam mendapatkan

informasi pelayanan program KB.

Environment:

Masih melekatnya budaya banyak anak banyak

rezeki

Pendidikan masyarakat yang kurang mengenai

pentingnya program KB, manfaat, cara

penggunaan dan efek samping.

Kurangnya pengetahuan pasutri, terutama

pasangan usia subur tentang Keluarga

Berencana.

KIA

1. Cakupan pelayanan

Balita

Psikobiologik:

Tidak ada problem Psikobiologi yang

29

Page 30: contoh diagnosa komunitas

(-4%) mempengaruhi

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran diri para orangtua untuk

meluangkan waktu dengan melakukan kunjungan

ke posyandu

Health Services:

Kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan

kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan

balita setelah selesai imunisasi.

Environment:

Sosial ekonomi yang masih rendah

2. Kesenjangan Asi

eksklusif (-12,1%)

Psikobiologik:

Produksi ASI kurang

Kesehatan Ibu yang tidak memungkingkan

memberikan ASI

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran untuk memberikan ASI

eksklusif

Ibu lebih cenderung menggunakan susu formula

daripada ASI karena dianggap lebih bernilai gizi

dibandingkan ASI.

kurangnya pengetahuan tentag bagaimana

pemberian ASI, cara penyimpanan ASI.

Health Services:

Kurangnya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan

cara pemberian ASI

Environment:

Masih adanya anggapan bahwa susu formula lebih

baik daripada ASI

Penggunaan susu formula lebih praktis daripada

diberikan ASI

30

Page 31: contoh diagnosa komunitas

3. Kesenjangan

neonatus resti (-5%)

Psikobiologik:

Kesehatan Ibu yang kurang saat hamil.

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran untuk memeriksakan

kandungannya sejak dini

Kurangnya kesadaran para ibu untuk makan makan

yang bergizi saat hamil

Health Services:

Kurangnya penyuluhan tentang kehamilan dan

kemungkinan adanya neonatus resiko tinggi.

Environment:

-

Penyajian Daftar Masalah dari Data Imunisasi

No PERMASALAHAN KOMENTAR

1. Kesenjangan

imunisasi BCG

(-2,2%)

Psikobiologik

Imunitas kurang baik

Lifestyle :

Kurangnya kesadaran diri orang tua untuk

melakukan imda anaknya

Masyarakat kurang mengetahui tentang

pentingnya imunisasi BCG untuk mencegah

TBC

Health service:

Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya

pemberian imunisasi bada bayi

Environment:

Penyajian daftar permasalahan dari data Status Lingkungan

No PERMASALAHAN KOMENTAR

P2M

1. Kesenjangan rumah Psikobiologik

31

Page 32: contoh diagnosa komunitas

dengan jamban (-

44,06%)

-

Lifestyle

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk buang air

besar di jamban dan lebih memilih untuk buang air

besar di sungai

Health services

Tenaga kesehatan sudah aktif dalam melakukan

upaya penyuluhan tentang pentingnya jamban

sehat dan sudah digalakkan untuk arisan jamban.

Environment

Kebanyakan rumah tidak memiliki jamban karena

tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga

masih menganggap membuat jamban itu mahal

padahal manfaatnya sangat besar.

RESUME FAKTOR PENDUKUNG

Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada

32

Page 33: contoh diagnosa komunitas

FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

33

Page 34: contoh diagnosa komunitas

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. •Jumlah Nakes 1orang (bidan)

•Jumlah kader kesehatan yang

aktif 35 orang.

•Jumlah Posyandu 7 buah.

• Adanya 1 polindes di balai desa

Letak dari Puskesmas induk

mendukung pencapaian program KIA

namun masih didapatkan kendala

wilayah yang cukup luas, sedangkan

Nakes masih terbatas.

Kesadaran warga desa untuk

melakukan persalinan secara aman.

Terjangkaunya biaya persalinan di

Bidan desa.

Tidak adanya dukun bersalin di Desa

Kedunglumpang sehingga tiap kali

persalinan ada kontrol dari Bidan

desa.

2 Kesenjangan K1 (+ 3,8%)

3 Kesenjangan K4 (+0,4%)

4. Bulin yang ditolong nakes

(0%)

Masyarakat yang melakukan persalinan

seluruhnya dibantu oleh tenaga medis

Tingginya kesadaran / pengetahuan

masyarakat untuk melakukan persalinan

yang aman pada tenaga kesehatan

Masih terjangkaunya biaya persalinan di

bidan desa

5. Bufas yang mendapat pelayanan

nifas (0%)

6 Kunjungan Bayi (+9%) Tingginya pengetahuan dan tingkat kesadaran

masyarakat tentang pentingnya kunjungan bayi

dan balita.

34

Page 35: contoh diagnosa komunitas

Cukup aktifnya tenaga kesehatan dalam

memberikan penyuluhan tentang pentingnya

memantau perkembangan dan pertumbuhan

anaknya ke Posyandu Cukup aktifnya tenaga

kesehatan dalam memberikan penyuluhan

tentang pentingnya memantau perkembangan

dan pertumbuhan anaknya ke Posyandu.

IMUNISASI

7. DPT 1 (+12,14%) Tingginya pengetahuan masyarakat

tentang pentingnya imunisasi DPT

untuk mengurangi resiko terjadinya

hepatitis, difteri, pertussis dan tetanus.

Jumlah tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan sosialisasi

pentingnya imunisasi DPT.

Jumlah sarana kesehatan, seperti

Posyandu dan Polindes yang cukup

dalam melayani masyarakat.

8. DPT 2(+10%)

9. Polio 1 (+17%) Masyarakat sudah mengetahui tentang

pentingnya imunisasi polio untuk

mencegah kecacatan pada bayi.

Keaktifan tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan sosialisasi pentingnya

imunisasi polio

Masyarakat tidak merasa enggan

melakukan imunisasi polio yang cukup

mudah yaitu diberikan melalui mulut

10. Polio 2 (+17,14%)

11. Polio 3 (+ 38,57%)

12. Polio 4 (+70%)

13. Hepatitis (+12,14%) Tingginya pengetahuan masyarakat

tentang pentingnya imunisasi hepatitis

untuk mengurangi resiko terjadinya

35

Page 36: contoh diagnosa komunitas

hepatitis.

Keaktifan tenaga kesehatan dan kader

dalam melakukan sosialisasi pentingnya

imunisasi hepatitis

14 Campak (+40,71%) Masyarakat sudah mengetahui tentang

pentingnya imunisasi campak untuk

mencegah terjadinya penyakit campak di

kemudian hari

GIZI

15. K/S (0%) Tingginya pengetahuan dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya posyandu

Aktifnya nakes dalam melakukan upaya

penyuluhan akan pentingnya posyandu

Keadaan sosial-ekonomi yang cukup

Namun jumlah balita yang mengalami

kenaikan berat badan tidak mencapai

target yang artinya meskipun pengetahuan

warga ttg posyandu baik namun tidak

diikuti dengan pemenuhan gizi terhadap

buah hatinya

16. D/S (+7,3%)

17. N/D (-2,3%%)

18. N/S (+7,9%)

19. BGM (3=<8)

KELUARGA BERENCANA

36

Page 37: contoh diagnosa komunitas

19. Cakupan peserta KB aktif

(5,8%)

Pendidikan masyarakat cukup mengenai

pentingnya program KB, manfaat, cara

penggunaan dan efek samping.

cukupnya pengetahuan pasutri, terutama

pasangan usia subur tentang Keluarga

Berencana.

Cukupnya tenaga kesehatan,seperti Bidan

untuk memenuhi pelayanan medis.

Sehingga cukup berpengaruh dalam

mendapatkan informasi dan pelayanan

program KB

LINGKUNGAN

20. Cakupan air bersih (+2,59% Tingginya kesadaran masyarakat akan

pentingnya penggunaan air bersih

Pelayanan kebutuhan terhadap air

minum/air bersih di Desa

Kedunglumpang terlayani melalui

sumur gali, sumur pompa, dan sumber

mata air yang berada di Desa

Kedunglumpang.

Adanya sumber air di Desa

Kedunglumpang sehingga diharapkan

bisa memaksimalkan potensi sumber

air ini untuk melayani kebutuhan air

bersih masyarakat.

37

Page 38: contoh diagnosa komunitas

RESUME FAKTOR PENGHAMBAT

Penyajian daftar Faktor Penghambat berdasarkan data yang ada

STATUS KESEHATAN

No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR

ISPA

1. -Tingkat pendidikan yang kurang

-Tingkat pendapatan yang masih

rendah

-Masih banyak rumah yang kurang

sehat

Jumlah tenaga kesehatan masih perlu

ditambah untuk menangani penduduk

dan Kurang aktifnya tenaga kesehatan

dalam melakukan upaya penyuluhan

tentang ISPA

Pendidikan yang kurang pada Penderita

membuat masyarakat melakukan

pencegahan penularan

Rendahnya pendapatan membuat

penderita kurang mengkonsumsi

makanan yang bergizi

Kurangnya rumah yang memiliki

ventilasi.

DIARE

2. -Tingkat pendidikan yang kurang

-Tingkat pendapatan yang masih

rendah

-Masih banyak rumah yang tidak

memiliki jamban

-Rendahnya kesadaran masyarat

mengenai pentingnya buang air

besar di jamban

Tingkat pendidikan yang kurang

membuat kesadaran masyarakat akan

pentingnya berperilaku bersih dan sehat

menjadi kurang dan pentingnya

pencegahan menjadi terabaikan.

Rendahnya pendapatan membuat

penderita kurang mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan bersih.

Masih sedikitnya rumah yang tidak

memiliki jamban sehingga factor

kebersihan kurang diperhatikan

Buang air besar sembarangan d sungai

akan membuat lalat bebas berkembang

38

Page 39: contoh diagnosa komunitas

biak di tinja, kemudian terbang dan

mencemari makanan.

STATUS UPAYA KESEHATAN

No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR

KB

-Kurangnya sosialisasi tentang KB,

terutama kepada ibu ibu muda.

-Tingkat pendidikan dan ekonomi

yang rendah

Kurangnya sarana dan prasarana, serta

tenaga kesehatan, sehingga

memepengaruhi terhadap kurangnya

promosi keseatan tentang KB

Kurangnya tingkat pengetahuan dan

ekonomi membuat masyarakat

tidakmengerti pentingnya KB

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. -Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya ASI Eksklusif dan

kunjungan balita secara

kontinyu

-Tingkat pendidikan dan ekonomi

yang rendah

Ketersediaan tenaga kesehatan

masih kurang sehingga

memepengaruhi terhadap

kurangnya promosi keseatan

tentang kesehatan ibu dan anak

(KIA)

Kurangnya tingkat pengetahuan dan

ekonomi membuat masyarakat tidak

mengerti pentingnya memberikan

ASI eksklusif kepada bayi dan

balitanya, sampai 6 bulan, serta

pentingnya kunjungan balita sampai

usia 5 tahun, walaupun telah

mendapat lima dasar imunisasi

lengkap.

IMUNISASI

39

Page 40: contoh diagnosa komunitas

1. -Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya imunisasi

-Tingkat pendidikan rendah

-Kurangnya kesadaran dalam

pemberian imunisasi BCG pada

buah hatinya.

-Tingkat pendidikan dan ekonomi

yang rendah

-

Ketersediaan tenaga kesehatan

masih kurang sehingga

memepengaruhi terhadap

kurangnya promosi keseatan

tentang imunisasi

Kurangnya tingkat pengetahuan dan

ekonomi membuat masyarakat tidak

mengerti pentingnya memberikan

imunisasi

Adanya kepercayaan masyarakat

bahwa imunisasi itu tidak

diperbolehkan agama.

STATUS LINGKUNGAN

No FAKTOR PENGHAMBAT KOMENTAR

RUMAH DENGAN JAMBAN

1. -Tingkat pendidikan yang kurang

-Tingkat pendapatan yang masih

rendah

-Masih banyak rumah yang tidak

memiliki jamban

Rendahnya Tingkat Kesadaran

Mayarakat untuk memiliki jamban di

tiap rumahnya

Masyarakat desa Kedunglumpang

banyak yang menganggap bahwa

membuat jamban membutuhkan biaya

yang besar sehingga masyarakat lebih

memilih untuk buang air di sungai

daripada membuat jamban di rumah

sendiri.

Kurangnya pengetahuan masyarakat

mengenai pentingnya memiliki jamban

40

Page 41: contoh diagnosa komunitas

sendiri.

LEMBAR KERJA 3

PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN

A. Status Kesehatan

41

Page 42: contoh diagnosa komunitas

ISPA : didapatkan kejadian ISPA sebagai urutan pertama penyakit dengan

prevalensi 70,58 %

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 6

Keseriusan 6

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18

Diare : didapatkan prevalensi diare masih tinggi 5,34% dengan kesenjangan -

1,84%

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 3

Keseriusan 5

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14

B. Status Upaya Kesehatan

Peserta KB baru : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program cakupan peserta

KB baru 27,49 %

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 5

Keseriusan 4

Feasibility 5

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14

KIA: Terdapat Kesenjangan kunjungan balita (-28%), Kesenjangan ASI ekslusif

(-19%)

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 6

42

Page 43: contoh diagnosa komunitas

Keseriusan 6

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18

A. Status Lingkungan

Rumah dengan jamban : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program rumah

dengan jamban -44,06%

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 5

Keseriusan 5

Feasibility 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 16

DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN DESA KEDUNGLUMPANG

NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS

1 ISPA 18

2 KIA 18

3. Rumah dengan Jamban 16

4 DIARE 14

5 KB 14

43

Page 44: contoh diagnosa komunitas

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA

STATUS KESEHATAN

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

P2M

1. ISPA Psikobiologi:

Kurangnya imunitas dari

host penderita

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam

menggunakan masker untuk

pencegahan penyakit

Kurangnya mengonsumsi

makanan bergizi untuk

meningkatkan imunitas.

Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam PHBS,

seperti masih merokok, dan

hygienitias dari makanan

atau minuman yang

dikonsumsi.

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga

kesehatan dalam melakukan

upaya penyuluhan tentang

gejala penyakit ISPA,

penanganan serta

pencegahannya

Environment:

Kondisi geografis dari desa

Kedunglumpang yang

- Bidan desa: 2 orang

- Kader aktif: 45 orang

- Posyandu: 8 buah

- Kegiatan keagamaan

dan peran tokoh

masyarakat aktif

- KIE petugas

kesehatan untuk aktif

melakukan

penyuluhan.

44

Page 45: contoh diagnosa komunitas

berupa dataran rendah yang

kering, sehingga polusi udara

yang cukup tinggi.

Kurangnya ventilasi dan

paparan sinar matahari yang

masuk kerumah.

2. Diare Psikobiologi:

Kurangnya imunitas dari

host penderita

Lifestyle:

Kurangnya mengonsumsi

makanan bergizi untuk

meningkatkan imunitas.

Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam PHBS,

seperti masih merokok, dan

hygienitias dari makanan

atau minuman yang

dikonsumsi.

Masih banyak masyarakat

yang belum memiliki jamban

sehat sehingga banyak yang

masih buang air besar di

sungai.

Masih banyak masyarakat

yang sulit merubah perilaku

buang air besar di sungai

menjadi buang air besar di

jamban.

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga

kesehatan dalam melakukan

- Bidan desa: 1 orang

- Kegiatan keagamaan

dan peran tokoh

masyarakat aktif

- KIE petugas

kesehatan untuk aktif

melakukan

penyuluhan tentang

gejala awaldiare,

pencegahan

penularan,

pertolongan pertama

untuk diare.

45

Page 46: contoh diagnosa komunitas

upaya penyuluhan tentang

pentingnya PHBS dan

jamban sehat.

Environment:

Masih banyaknya warga

yang buang air besar di

sungai sehingga hewan

vektor (lalat) dapat

berkembang biak di tinja

manusia dan kemudian

mengkontaminasi makanan

yang akan dimakan oleh

masyarakat.

Terbatasnya tempat

pembuangan sampah

sehingga sampah banyak

berserakan dan menjadi

tempat lalat berkembang

biak.

STATUS UPAYA KESEHATAN

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

KIA

1. Adanya

kesenjangan pada

KIA pencapaian

program kerja,

yaitu kunjungan

balita, ASI

eksklusif, dan

pencapaian

Psikobiologik:

Tidak ada problem

Psikobiologi yang

mempengaruhi

Lifestyle:

Kurangnya kesadaran diri

para orangtua untuk

meluangkan waktu dengan

- Tenaga kesehatan (1

bidan, 35 kader aktif),

yang telah aktif

memberikan

penyuluhan, baik ke

kader maupun

masyarakat

- Sarana penyuluhan

46

Page 47: contoh diagnosa komunitas

imunisasi BCG melakukan kunjungan ke

posyandu, memberikan asi

eksklusif dan melakukan

imunisasi BCG

Health Services:

Kurangnya penyuluhan dari

tenaga kesehatan kepada

masyarakat tentang

pentingnya kunjungan balita

setelah selesai imunisasi,

pentingnya pemberian ASI

eksklusif dan manfaat

imunisasi

Environment:

Sosial ekonomi yang masih

rendah

memadai ( 7

posyandu)

- Sarana transportasi

relatiif mudah

KB

1. Kesenjangan

Cakupan Peserta

KB Baru(-27,49%)

Psikobiologik:

Tidak ada problem

Psikobiologi

Lifestyle:

Masih banyak

masyarakat yang malas

untuk memakai KB.

Menganggap KB

menghabiskan biaya.

Masih menginginkan

anak dengan jenis

kelamin tertentu

Kepercayaan tertentu

yang tidak percaya atau

melarang KB

o Tenaga kesehatan

(1bidan, 35 kader

aktif), yang telah

aktif memberikan

penyuluhan, baik

ke kader maupun

masyarakat

o Petugas kesehatan

yang sudah cukup

dan telah aktif

memberikan

penyuluhan

o Adanya SAFARI

47

Page 48: contoh diagnosa komunitas

Health Services:

Kurang aktifnya tenaga

kesehatan dalam

melakukan upaya

penyuluhan tentang

pentingnya KB, terutama

bagi para2 ibu ibu muda

sebagai pengguna KB

baru, sehingga cukup

berpengaruh dalam

mendapatkan informasi

pelayanan program KB.

Environment:

Masih melekatnya

budaya banyak anak

banyak rezeki

Pendidikan masyarakat

yang kurang mengenai

pentingnya program KB,

manfaat, cara penggunaan

dan efek samping.

Kurangnya pengetahuan

pasutri, terutama

pasangan usia subur

tentang Keluarga

Berencana.

KB secara

berkala.

o Tersedianya alat

kontrasepsi di

puskesmas.

STATUS LINGKUNGAN

48

Page 49: contoh diagnosa komunitas

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

P2M

2. Rumah dengan

Jamban

Psikobiologik

-

Lifestyle

Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk buang air

besar di jamban dan lebih

memilih untuk buang air

besar di sungai

Health services

Tenaga kesehatan sudah aktif

dalam melakukan upaya

penyuluhan tentang

pentingnya jamban sehat dan

sudah digalakkan untuk

arisan jamban.

Environment

Kebanyakan rumah tidak

memiliki jamban karena

tingkat ekonomi masyarakat

yang rendah sehingga masih

menganggap membuat

jamban itu mahal padahal

manfaatnya sangat besar.

- Bidan desa: 1 orang

- Kader aktif: 35 orang

- Posyandu: 7 buah

- Kegiatan keagamaan

dan peran tokoh

masyarakat aktif

- KIE petugas

kesehatan untuk aktif

melakukan

penyuluhan.

LEMBAR KERJA 5

49

Page 50: contoh diagnosa komunitas

PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI

A. Status Kesehatan

ISPA : Kesenjangan pada pencapaian ISPA

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya

kebersihan/Higiens personal dan lingkungan serta

pentingnya rajin berobat, kontrol dan pemeriksaan

kesehatan

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan

menggiatkan kegiatan kader yang telah ada

Y N Y Y Y

DIARE: tingginya angka kesenjangan diare (-6,20%)

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang

diare dan bahayanya, menggalakkan PHBS seperti cuci

tangan menggunakan sabun.

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya BAB di jamban

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y

4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

B. Status Upaya Kesehatan

KIA : Kesenjangan pada program KIA

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil

o Pemberian Asi Eksklusif minimal 6 bulan pertama

sejak kelahiran serta kunjungan balita sampai usia 5

tahun meskipun sudah lengkap imunisasinya, serta

sosialisasi tentang gejala polio, cara pencegahan dan

pengobatannya

Y N Y Y Y

50

Page 51: contoh diagnosa komunitas

2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara

memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan

kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta

mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian

penghargaan untuk kader

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar

memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau

memberikan Asi Eksklusif, dan terus memantau

pertumbuhan balita ke posyandu sampai usia 5 tahun

Y N Y Y Y

3 Sosialisasi/ penyuluhan tentang pentingnya mengetahui

gejala Polio, penanggulangan, serta pencegahannya.

4 Sosialisasi / penyuluhan pentingnya imunisasi dasar

lengkap

Y N Y Y Y

6 Pemasangan pamflet dan poster ditempat umum Y N Y Y Y

KB : terjadinya kesenjangan pada rendahnya tingkat pembinaan akseptor baru

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan tentang pentingnya KB dan pelayanan

KB pemerintah

Y N Y Y Y

2 Penyuluhan dan pengarahan kepada akseptor KB

supaya kontrol secara rutin terutama ke tempat

pelayanan pemerintah.

Y N Y Y Y

3 Peran aktif tokoh masyarakat Y N Y Y Y

4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

51

Page 52: contoh diagnosa komunitas

C.Status Lingkungan

Tingginya kesenjangan rumah dengan jamban (44,06%)

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang

pentingnya memiliki jamban sehat

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya BAB di jamban

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan kinerja para kader Y N Y Y Y

4 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

52

Page 53: contoh diagnosa komunitas

BAB 5

RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI

LEMBAR KERJA 6.

PLAN OF ACTION

STATUS KESEHATAN

1. Permasalahan :kesenjangan pada ISPA di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian ISPA di desa

Kedunglumpang

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa

Kedunglumpang

53

Page 54: contoh diagnosa komunitas

No Strategi

intervensi

Setting dan Metode Target

populasi

Peran dan

tanggung jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Sosialisasi/

penyuluhan

tentang

pentingnya

mengetahui gejala

ISPA,

penanggulangan,

serta

pencegahannya.

Setting :

PKM/posyandu

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Semua

Masyarakat

Nakes / kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

2 Sosialisasi /

penyuluhan

Perilaku hidup

bersih dan sehat

Setting :

PKM/posyandu

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Semua

Masyarakat

Nakes /kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

4 Peran aktif

tokoh masyrakat

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode : pembinaan

kader

Kader

Nakes

- Nakes: pro aktif

dalam

pencegahan ISPA

- PKM

menyiapkan

sarana prasarana

Polindes/

PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

5. Pemasangan

pamflet dan

poster di tempat

umum

Setting :

Tempat umum, pusat

keramaian

Metode :

Poster dan pamflet

Masyarakat

umum

Nakes: menyusun

dan menyebarkan

Kader:

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Terlaksana

2. Permasalahan : kesenjangan pada Diare di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang : Menurunkan angka kejadian diare di desa

Kedunglumpang

54

Page 55: contoh diagnosa komunitas

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa

Kedunglumpang

55

Page 56: contoh diagnosa komunitas

No Strategi

intervensi

Setting dan Metode Target

populasi

Peran dan

tanggung jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Sosialisasi/

penyuluhan

tentang

pentingnya

mengetahui gejala

Diare,

penanggulangan,

serta

pencegahannya.

Setting :

PKM/posyandu

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Semua

Masyarakat

Nakes /kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

2 Sosialisasi /

penyuluhan

Perilaku hidup

bersih dan sehat

Setting :

PKM/Posyandu/Seko

lah

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Semua

Masyarakat

Nakes /kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

3. Sosialisasi/

penyuluhan

mengenai jamban

sehat dan

pentingnya buang

air besar di

jamban

Setting :

Pengajian/Tahlilan/

Rapat Warga

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Seluruh

anggota

Nakes/ kader

penyuluhan

Posyandu

/ PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

4 Peran aktif

tokoh masyrakat

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode : pembinaan

kader

Kader

Nakes

- Nakes: pro aktif

dalam

pencegahan ISPA

- PKM

menyiapkan

sarana prasarana

Polindes/

PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

5. Pemasangan

pamflet dan

Setting :

Tempat umum, pusat

Masyarakat

umum

Nakes: menyusun

dan menyebarkan

Nakes

Kader

Terlaksana

56

Page 57: contoh diagnosa komunitas

poster di tempat

umum

keramaian

Metode :

Poster dan pamflet

Kader:

menyebarkan

Sarana

Dana

STATUS UPAYA KESEHATAN

1. Permasalahan :kesenjangan pada Cakupan KIA di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang : Meningkatnya cakupan KIA sesuai target

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program cakupan KIA beupa penignkatan

kunjungan balita , cakupan pencapaian ASI Ekskluif, dan imunisasi di desa

Kedunglumpang

57

Page 58: contoh diagnosa komunitas

No Strategi intervensi Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan pada

masyarakat tentang

pentingnya

kebutuhan ASI

ekslusif dan

pemenuhan

kelengkapan

imunisasi, serta

kunjungan rutin

balita ke posyandu

sampai usia 5 tahun

Setting :

polindes/posyandu

Metode:

Penyuluhan di

posyandu

Semua ibu

yang

memeiliki

bayi dan

balita dari

usia 0-60

bulan

Nakes /kader:

penyuluhan

Polindes/

PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

2 Peningkatan kinerja

kader, Serta

pembentukan KP-

ASI

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode :

pembinaan kader,

serta pengumpulan

masyarakat

Kader Nakes - Nakes: pro

aktif dalam

kinerja

pembimbinga

n ke

posyandu,

- PKM

menyiapkan

sarana

prasarana

Polindes/

PKM

Nakes

Kader

msyaraka

t

Terlaksana

3 Pemasangan

pamflet dan poster

di tempat umum

Setting :

Tempat

umum, pusat

keramaian

Metode :

Poster dan pamflet

Masyarakat

umum

Nakes

:menyusun

dan

menyebarkan

pamflet dan

poster

Kader :

menyebarkan

pamflet dan

poster

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Terlaksana

58

Page 59: contoh diagnosa komunitas

4 Peran aktif tokoh

masyrakat

Setting :

Pertemuan warga

Metode :

memberikan pesan

khusus

Masyarakat

umum

Nakes :

menciptakan

hubungn yang

baik dengan

tokoh

masyarakat

Tokoh

masyarakat :

memberikan

pesan pada

anggota

masyarakat

Nakes

Tokoh

masyarak

at

Terlaksana

2. Permasalahan : Terjadinya kesenjangan pada pencapaian akseptor baru dan

rendahnya tingkat pembinaan akseptor aktif di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang: Menurunkan angka kelahiran

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan akseptor aktif serta

ibu-ibu lainnya sehingga dapat menjadi akseptor baru

59

Page 60: contoh diagnosa komunitas

No Strategi

intervensi

Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung jawab

Sumber daya Evaluasi

1 Penyuluhan

tentang macam

dan kegunaan

masing-masing

alat KB

Setting :

PKM/polindes/pos

yandu

melakukan

penyuluhan

terhadap semua

ibu rumah tangga

Calon

akseptor baru

dan akseptor

aktif

Nakes /kader:

penyuluhan

Polindes/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

2 Peningkatan

kinerja kader

Setting : tempat

kerja

Metode :

pembinaan kader

Nakes

Kader

- Nakes: pro aktif

dalam

pemeriksaan ibu

hamil

- PKM

menyiapkan

sarana prasarana

Polindes/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

3 Pemasangan

pamflet dan

poster di tempat

umum

Setting : tempat

umum, pusat

keramaian

Metode : poster

dan pamphlet

Masyarakat

umum

Nakes :

menyusun

Kader :

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Terlaksana

4 Peran aktif

tokoh

masyarakat

Setting :

pertemuan warga

Metode :

memberikan pesan

khusus

Masyarakat

umum

Nakes :

menciptakan

hubungan yang

baik dengan

tokohmasyarakat

pesan pada

anggota

masyarakat

Nakes

Tokoh

masyarakat

Terlaksana

STATUS LINGKUNGAN

1. Permasalahan : kesenjangan rumah dengan jamban di desa Kedunglumpang

Tujuan jangka panjang : Meningkatkan capaian rumah dengan jamban

Tujuan Jangka Pendek : Merubah perilaku warga agar tidak buang air besar di

sungai

60

Page 61: contoh diagnosa komunitas

No Strategi

intervensi

Setting dan Metode Target

populasi

Peran dan

tanggung jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Sosialisasi/

penyuluhan

tentang

pentingnya

memiliki jamban

sehat.

Setting :

PKM/posyandu

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Semua

Masyarakat

Nakes /kader:

penyuluhan

Posyand

u/PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

2. Sosialisasi/

penyuluhan

mengenai jamban

sehat dan

pentingnya buang

air besar di

jamban

Setting :

Pengajian/Tahlilan/

Rapat Warga

Metode:Melakukan

penyuluhan terhadap

Masyarakat

Kedunglumpang

Seluruh

anggota

Nakes/ kader

penyuluhan

Posyandu

/ PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

3 Peran aktif

tokoh masyrakat

Setting :

Tempat

kerja/posyandu

Metode : pembinaan

kader

Kader

Nakes

- Nakes: pro aktif

dalam

pencegahan ISPA

- PKM

menyiapkan

sarana prasarana

Polindes/

PKM

Nakes

Kader

Terlaksana

4. Pemasangan

pamflet dan

poster di tempat

umum

Setting :

Tempat umum, pusat

keramaian

Metode :

Poster dan pamflet

Masyarakat

umum

Nakes: menyusun

dan menyebarkan

Kader:

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Terlaksana

sBAB 6

PENUTUP

o Kesimpulan

61

Page 62: contoh diagnosa komunitas

Berdasarkan laporan diagnosa komunitas desa Kedunglumpang yang

mengacu pada profil desa Kedunglumpang tahun 2014 dan profil pencapaian

kegiatan polindes Kedunglumpang pada akhir tahun 2014 dapat disimpulkan

bahwa prioritas permasalahan desa Kedunglumpang yang paling utama

adalah ISPA, KIA, Rumah dengan jamban, Diare, dan KB.

Tingginya angka kejadian Diare dan ISPA, berhubungan dengan

SDM dan sanitasi di desa Kedunglumpang yang masih kurang.

Tingginya permasalahan pada KIA berhubungan dengan SDM dan

tingginya pertambahan penduduk desa Kedunglumpang .

6.2 Saran

- Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh

sehingga didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan

yang tepat sasaran.

- Adanya koordinasi dan pelaporan data dari pihak desa ke pihak kecamatan

sehingga tidak ada perbedaan antara data yang didapatkan dari desa dan

kecamatan.

- Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa

mengurangi masalah kesehatan yang ada.

- Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi

warga untuk menciptakan hidup sehat.

DAFTAR ACUAN

Profil Desa Kedunglumpang Kabupaten Jombang 2014

Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia 2014

Rencana pembangunan jangka menengah Desa Kedunglumpang 2014

Laporan UCI Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014

Laporan PWS KIA Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014

62

Page 63: contoh diagnosa komunitas

Laporan PWS KB Desa Kedunglumpang periode Januari - Desember 2014

Laporan Gizi Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014

Laporan Kesling Desa Kedunglumpang periode Januari – Desember 2014

63