Upload
dothuy
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENYEDIA DAYA UNTUK ELEKTROMAGNET NMR
Hari Suryan~o, Wirjoadi
Pusa~ Peneli~ian Nuklir Yogyakar~a
ABSTRAK
Telah dibua~ sua~u penyedia daya elektromagnet NMR dengan suatu pengaturan arus beban melalui pengendalian dayasistem sakelar Cswitching). Komponen sakelar yang digunakanadalah SCR yang beroperasi sebagai sakelar regeneratif, yai~u nyala dan padamnya mengiku~i pulsa-pulsa Con-off) pendekyang dihasilkan oleh rangkaian pemicu SCR. Keuntungan darisistem ini adalah tidak adanya disipasi daya, sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mudah pendinginannya. Penyedia daya ini menggunakan trafo tiga fase ~-Y dan tiga SCRyang dipicu dengan ~iga tegangan pulsa yang dihasilkan daritiga rangkaian pemicu dengan beda fase 1200 dan dikendalikandengan ~egangan kontrol DC. Sistem ini berfungsi menaikkanatau menurunkan daya keluaran. Untuk tegangan AC 1 fase 40volt, dengan elek~romagnet Thomson, diameter kutub 25 cm,jarak antar ku~ub 8 cm dan tahanan kumparan 0,3 ohm, diperoleh arus beban sebesar 44 ampere dan medan magnet 3,25kilogauss. Untuk tegangan AC 3 fase 60 vol~, dengan elektromagnet buatan BATAN, diameter' kutub 25 cm, jarak antarkutub 11 cm dan tahanan kumparan 12 ohm, diperoleh arusbeban sebesar 7 ampere dan medan magne~ 2,5 kilogauss.
ABSTRACT
The NMR elec~romagne~ power supply with a regulatingcurrent thruough a driving power with a switching system hasbeen cons~ructed. The SCR is used as a switch componentwhich is operated as a regenerative swi~ch, i.e. on and offcondition of this component is following ~he short pulsedwhich is produced by the SCR ~riggered circuits. The advantage of this system is the absence of power dissipation, soit has a high efficiency and the circuits are easy to cool.The power supply uses three phase transformer ~-Y and threeSCR which are triggered by ~hree voltages pulse produced bytrigger circuits with phase different of 1200 and controlledby a DC vol~age control. The function of this system is toincrease or decrease the output power supply. For a 1 phaseAC of 40 volt, using elektromagnet Thomson, pole diameter of25 cm, pole gap of 8 cm, and coil resistant_O.3 ohm, theresul~ of load curren~ is 44 ampere, and the'magnetic fieldis 3.25 kilo gauss. For a 3 phase AC of 60 vol~, usingBATAN electromagnet sys~em, pole diame~er of 25 cm, pole gapof 11 cm and coil resistant of 12 ohm, ~he result of loadcurren~ is 7 ampere and ~he magne~ic field is 2.5 kilogauss.
41
42
I. PENDAHULUAI-,I
Spet.romet.er NMR ada1ah merupakan suat.u a1at. spektros
kopi yang bekerja berdasarkan adanya resonansi akibat. int.er
aksi ant.ara momen magnet. int.i di da1am suat.u medan magnet.
1uar B dengan medan osi1asi yang bekerja t.egak lurus denganomedan 1uar B t.ersebut..o Resonansi t.erjadi bila frekuensi
momen magnet..di dalam medan B at.au frekuensi Larmour dariomomen magnet. t.ersebut sama dengan frekuensi medan osi 1asi.Dengan demikian, medan magnet. B merupakan bagian yang t.eropent.ing dari resonansi magnet. int.i.
Berdasarkan hukum ampere unt.ai, besarnya medan magnet.
dari suat.u e1ekt.romagnet. dipengaruhi oleh jumlah li1it.an,
jarak ant.ar kut.ub elekt.romagnet. sert.a besar arus yang meng
al i r pada kumpar an el ekt.romagnet..{1> Besar medan magnet Bopada e1ektromagnet. dapat diat.ur sesuai dengan kebutuhannya
yaitu dengan cara memvariasi jarak ant.ar dua kut.ub elekt.ro
magnet ~4upun memvariasi besar arus yang mengalir pada
kumparan elekt.romagnet. Unt.uk NMR resolusi t.inggi biasanya
sinyal-sinyal resonansi mu1ai t.ampak t.erpisah pada frekuensi
60 MHz yang berkaitan dengan kuat. medan magnet B sebesar 14o
ki10gauss pada resonansi proton, sedang unt.uk NMR t.omografi
diperlukan medan magnet.
15 ki1ogauss.{2,3> 01eh
antara
karena
1,5 kilogauss sampai
it.u kehadiran suat.u
dengan
sumber
daya e1ekt.romagnet. berkemampuan besar (yang dapat. memberikan
medan magnmet. sampai dengan 15 ki1ogauss) dan dapat. divari
asi besar arusnya sangat.1ah diper1ukan.
Pada konst.ruksi ini t.elah dipilih suat.u penyedia daya
dengan sist.em sake1ar dengan pirant.i sakelar SCR. Da1am
penyedia daya sist.em sakelar ini, pirant.i sakelar dipakai
sebagai penggant.i pi~anti disipasif. Pengat.uran at.au regu-
lasi daya selanjut.nya dilakukan dengan mengubah daur kerja
(dut.y cycle) dan laju pengu1angan (repet.it.ion rat.e) pada
sakelar, dan bukan pada resist.ansinya. Sehingga dapat. di-
kat.akan unt.uk sakelar yang ideal t.idak akan menyerap at.au
mendisipasikan daya, karena ia hanya mempunyai keadaan on
43
atau off saja.• tanpa mempunyai keadaan resistif' yang dapat
mendisipasikan daya. sehingga penyedia daya jenis sakelar
ini mempunyai ef'isiensi yang lebih tinggi dari pada jenis
penyedia daya disipatif' yang konvensional. Di sampi~g i tupenyedia daya ini juga mempunyai bent uk yang kecil, ringan.
hemat energi dan dapat bekerja secara dingin:4)
PEMICU SCR
TEGANGANREFERENSI
~
SCR
PENYEARAH(D10DA)
!
I--
-TRAFO fJ.-Y380 volt
I--
-
ELEKTROMAGNET
Gambar 1. Diagram kotak dari penyedia daya yang dibuat
Penyalaan dan pemadaman piranti SCR ini dilakukan
dengan memberikan pulsa-pulsa (on-of'f')pendek yang dihasil-
kan oleh rangkaian pemicu SCR. Sekali terpicu SCR akan on
dan dapat menyalurkan arus. Keadaan ini tidak akan berubah
bila gerbang diberi pulsa lagi at-au gerbang dilepas dari
rangkai an. SCR akan of'f'bila arus yang melaluinya terputus
atau mengecil hingga nilainya berada di bawah arus penahan
(holding current). sehingga arus'beban dapat ditentukan.oleh
picuan-picuan pada gerbang SCR yang waktunya ¢apat diatur:4)
Pengat-uran waktu pemicuan dilakukan dengan pengaturan
tahanan R pada rangkaian R dan C. yang kenyataannya peng
aturan R ini diganti dengan tahanan kolektor-emitor pada
44
~ransis~or PNP, dengan jalan memberikan ~egangan pada basis
~ransis~or, yang bila ~egangan pada basis ~ransis~or semakin
~inggi rnaka ~ahanan kolek~or-emi~or semakin tinggi pulasedemikian rupa sehingga pemben~ukan pulsa-pulsa oleh
komponen UJT semakin larnba~ pula, demikian sebaliknya bila
~egangan pada basis ~ransistor sernakin kecil~~·m Untuk men
dapa~kan arus yang hampir ra~a, digunakan ~egangan ~iga faseC380 vol~ an~ar fase) yang ~elah di~urunkan dengan
menggunakan ~rafo ~iga fase ~-y menjadi 10, 15, 20, 40, 60
dan 75 vol ~,yang ~egangan-~egangan ~ersebut dapat dipi1i.h
sesuai dengan kebu~uhan.
II. TATA KERJA RANGKAIAN
A. Trafo ~iga fase ~-y
Penyedia daya yang dibua~ di sini menggunakan trafo ~iga
fase ~-Y, seper~i ~erliha~ pada gambar 2. Daya tiga fase
dicatukan melewati ~iga kawa~, dan daya fase tunggal dapat
diambil melalui dua kawa~ sembarang dari ke ~iga kawat ter-
sebu~ . Pada gambar 2Ca), kawat 1 dan 3 mencatu daya fase
~unggal ke A, yang mana A ini merupakan gulungan primer atau
gulungan rnasukan dari trafo. Sedang gulungan sekundernya
a~au gulungan keluarannya adalah AA Cgulungan AA pada gambar
2Ca) di~unjukkan sejajar dengan gulungan A, yang keduanya
sarna-sarna ver~ikal). Gelornbang sinus pada gamba~ 2Cb) me-
nunjukkan bagairnana tegangan fase ~unggal AA berubah ter-
hadap wak~u.
~unggal ke B.
sek under BB.
Kernudian kawa~ 3 dan 2 mel engkapi daya fase
Gul ungan Badal ah sejajar dengan gulungan
Tegangan BB mempunyai besar yang sarna dengan
~egangan AA, yang di~unj ukkan dengan gelombang sinus yang
sarna ~ingginya, dan berubah dengan kelajuan atau frekuensi( 7)
yang sarna.
45
o
Gambar 2. Ca) Trafo ~iga faseCb) Tegangan dari sumber daya ~iga fase
Tegangan BB ini, seperti di~unjukkan pada gambar 2Cb) adalah
ke~inggalan 120° dari ~egangan AA. An~ara kawa~ 2 dan 1
adalah fase ketiga yang menca~u ~egangan ke gulungan ~rafo C
dan CC, tegangan CC ini sarnabesar dengan ~egangan AA a~au
BB. Hubungan antara fase-fase ini juga ditunjukkan di dalam
diagram fase gambar 2, dirnana fase-fase tersebu~ bergerak
h .. {7>seara Jarum Jam.
Sumber daya tiga fase ini dapat dipandang sebagai ~iga
~egangan fase ~unggal yang terpisah, yang wak~u pemisahannya
adalah 120°. Pada gambar 2Ca) gulungan primer A, B dan C
merupakan sambungan ~rafo ~ Cdel~a), sedangkan gulungan se-
kundernya adalah hubungan Y. Hubungan 0 pada pusa~ Y di-
sebu~ netral, yang menjadi kawa~ ke empa~ pada sis~em ~iga
fase ini. Tegangan yang dicatukan oleh gulungan AA, BB a~au
CC an~ara satu terminal dengan ne~ral disebu~ ~egangan se
kunder masing-masing kaki, dan bila ~rafo menca~u 380 vol~
an~ara 5 dan 4 maka yang dica~ukan oleh kaki AA Cdari 0
ke 4) adalah 380 V/f3 yai~u 219 vol~!7>
B. Penyearahan se~engah gelombang ~iga fase dengan dioda
Sistem penyearah yang dibua~ adalah penyearahan se
~engah gelombang ~iga fase dengan menggunakan dioda, seperti
~er1i ha~ pada gambar 3. Masing-masing kaki dari gulungan
46
t..rafo sek under di hubungk an dengan anoda dar i di oda penye
arah. Oi sini AA, BB dan CC mencat..u t..egangan t..igagelombang
sinus yang t..erpisah 120°. Selama gelombang pada t..it..ik4
lebih posit..ipdari net..ral 0, elekt..ron-elekt..ron mengalir dari
° melalui beban dan melalui dioda A ke t..it..ik4. Bila dioda
B dan C t..i dak ada pada rangk ai an , mak a ar us ak an mengal ir
melalui dioda A selama set..engah gelombang seperti yang
diarsir pada gambar 3 dan· dioda A menahan aliran arus selama
siklus set..engah gelombang negat..ip 0:7>
o
+ -Lood
Gambar 3. Penyearah set..engah gelombang t..igafase
Tegangan gelombang st..rip-strip diberikan oleh gulungan B8.
Bila t..it..ik5 lebih positip dari pada 0, elektron mengalir
dari 0, melalui beban dan dioda B. Demi kian juga unt uk
gelombang t..it..ik-tit..ikdari t..egangan CC, elektron-elektron
mengal i r mel al ui beban dan di oda C. Pada daerah E di at..as
Cpada gambar 3), memperlihatkan bahwa aliran arus pada dioda
B mengalir sebelum aliran arus pada dioda A selesai,sehingga
dioda A dan B pada daerah E bekerja bersama-sama untuk meng
al iri beban.( 7>
C. Rangkaian pemicu SCR
Pada penyedia daya swit..ching in piranti swit..ch yang di
gunakan sebagai penggant..i pirant..i disipasif guna pengat..uran
47
atau regulasi daya adalah SCR. Pengaturan daya atau peng-
aturan arus pada beban dilakukan dengan pengaturan waktu
pemicuan SCR. Bila SCR dipicu pada 00 dan besar arus puncak
10 ampere pada beban tahanan tetap, maka arus rata-ratanya,
1T/2- 2I = ---f I sin wt dCwt)
IT 0
= 6,4 ampere
Bila SCR dipicu pada titik 900 yai tu pada tengah-tengah
siklus maka rata-rata arusnya 3,2 ampere. Selanjutnya bila
pemicuan ditunda sampai 1200 maka arus rata-ratanya 1,6
ampere Cgambar 4). Metoda pengontrolan seperti ini disebut
sebagai kontrol fase!7>
Rata-rata
6,4 A
Gambar 4. Penurunan arus rata-rata oleh karena penundaan pemicuan pada SCR
Pada pemicuan SCR, diperlukan suatu tegangan pulsa
waktu pendek yang dapat diatur pengulangannya, maka di sini
digunakan trnsistor unijunction CUJT). Suatu rangkaian pe-
micu sederhana ditunjukkan pada gambar 5. Bila sakelar S
ditutup, maka melalui R kapasitor<:I
pada tegangan V tertentu. Adapun
C akan termuati sampai1kecepatan pemuatan dari
Bila tegangan pada C1
kapasitor C ini tergantuing dari1Kenaikkan tegangan berarti
tahanan
te-
ini
besar
kenaikkan
pengaturan
juga
UJT.
iniC1dari
R.<:I
gangan antar a E dan B1
48
mel ebi hi legangan V Clegangan pada R gambar 5Cc)), maY.a£ A
arus mulai mengalir melewali emilor, dan pemicu UJT, yang
menghasilkan sualu
unluk memicu SCR: 7)
menyebabkanakan
cepal melalui UJT
lerjadinya peluculan kapasilor C secaraj.
dan R. Kenai kkan legangan pada R ini~ ~pulsa arus melalui lahanan R dan gerbang6Proses ini akan berulang kembali, yailu
pemualan kapasi lor C dan kemudi an peluculan kembal i yangj.
berbenluk osilasi gigi gergaji Cgambar 5b).
a
, ~. 62 ,._, /
SCR r I / \
.v' C-o- \ I C Bt'O %\ V••
I E ':-_O!~ r _/ - E \ V, )~ \I~---b c 61
Gambar 5. Ca) Rangkaian pemicu SCRCb) Benluk pemualan dan peluculan kapasilor Cj.Cc) Transislor unijunclion CUJT)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada kenyalaannya , rangak aian pemicu SCR yang di bua l ,lahanan R hanyalah unluk menepalkan alau menyesuaikan saal:3
pemicuan anlara yang salu dengan lainnya, yang lerdiri dari
.liga buah rangkai an pemicu. Sedangkan pengaturan arus ke-
1uarannya diganli dengan lransi slor PNP dengan jal an mem
berikan legangan pada basis lransislor, yang legangan opera-
sinya berkisar anlara 5 voll sampai dengan 10 voll. Sedang-
kan legangan pada kapasilor C dibalasi sampai legangan 6j.
voll dengan sualu dioda zener. Rangkaian keseluruhan dari
pemicu SCR ini unluk salu fase lerlihal pada gambar 6.
49
Penyedi a daya yang dibuat. digunakan unt.uk elekt.romag
net. NMR, maka dengan sendirinya beban bersirat. indukt.ir, se
hingga perlu diperhatikan arus holdingnya (1). Apabilahtidak demikian maka akan mengalami kesulit.an dalam pe.micuan
SCR walaupun besar arus dari pulsa-pulsa pemicu t.elah
memenuhi syarat., yang mana hal ini dapat. dijelaskan sebagai
berikut.. Pada pulsa pemicu yang pert.ama Cgambar 7), karena
pengarut1 beban yang induktif maka arus rorward akan meng
alami t.ransient.at.au peralihan yang membut.uhkan wakt.u yang
cukup panjang, sehingga pada saat. picu diput.uskan 1 belumfmencapai t.ingkat.arus holdingnya, yang mengakibat.kan picuan-
nya gagal dan I menjadi nol kembal i.(8)f
1N1002
6V
1N4001
O,OO1)JF
22~
IOOOO}JF60V
Gambar 6. Rangkaian pemicu SCR yang dibuat.
1
: I I- - - .j... - - - ,. - ---- - - -1- - - - - -
I~ ...- II II I I
_ T~~a.!. ~~ _1 holdingII
pulsa pulsa 2
Gambar 7. Pengaruh besar arus holding pada lebar pulsa pemicu
50
Pada pulsa pemieu yang kedua Cgambar 7), merupakan pieuan
yang berhasil dan dapa~ diliha~ bahwa lebar pulsa ~elah men
eukupi sehingga saa~ pieuan dilepas I sudah melebihi arusfhol dingnya , sehi ngga arus I akan naik sampai harga mak-fsimumnya yai~u arus beban. Kegagalan pemieuan ~erhadap beban
induk~i:f dapa~ dia~asi dengan menerapkan pieu yang eukup
lebar a~au dengan mengurangi si:fa~ induk~i:f beban dengan
menambahkan rangkaian kompensasi yang bersi:fa~ kapasi~i:f:B)
Beban yang digunakan dalam pengujian awal dari sumber
daya ini adalah elek~romagne~ Thomson yang mempunyai diame
~er ku~ub 25 em, jarak an~ar kutub 8 em dan ~ahanan kumparan
0,3 ohm. Deng3.n mengingat ~3.hanan kumparan yang eukup keeil
ini, maka dalam pengujian ini ~rafo diambil sa~u :fase dengan
~egangan sekundernya berturu~-turut 10, 15, 20 dan 40 volt,
menghasilkan arus beban dan medan magnet maksimum yang dapa~
dieapai seperti di~unjukkan pada ~abel 1.
Tabel 1. Besar arus beban maksimum dan medan magnet maksimumyang dapa~ dieapai pada tegangan-tegangan sekundertra:fo yang diberikan dengan elektromagne~ Thomson
Tegangan sekun-Arusbeban mak-Medan magnetmak-
der~rafo Cvol t)simum (ampere)simum Ckilogauss)
10
10I1,0015
201,5020
252,2540
443,25
Beban kedua yang digunakan adalah elek~romagnet bua~an
BAT AN dengan diameter ku~ub 25 em, jarak an~ar ku~ub 11 em
dan ~ahanan kumparan 12 ohm. Sedang tra:fo yang digunakan
adalah ~ra:fo ~iga fase dengan ~egangan sekunder masing
masing :fase 60 volt, yang menghasilkan arus beban maksimum
sebesar 7 ampere dan medan magnet maksimum sebesar 2,5 kilo-
gauss.
51
I V. KESIMPULAN
Secara keseluruhan penyedia daya sis~em sakelar SCRinimempunyai efisiensi yang lebih ~inggi dibandingkan denganpenyedia daya disipa~if. Ini disebabkan un~uk sakelar SCR
yang ideal ~idak akan menyerap a~au mendisipasikan daya,karena ia hanya mempunyai keadaan on a~au off saja ~anpamempunyai keadaan resis~if yang dapa~ mendisipasikan daya,yang juga mengakiba~kan panas yang ~imbul rela~if rendahsehingga sis~em pendinginannya mudah. Penguj i an penyedi adaya ini per~ama dilakukan pada elek~romagne~ Thomson un~uk~egangan 1 fase 40 vol~ pada ~rafo sekundernya, menghasilkanar us pada beban sebesar 44 ampere dengan medan magne~ yangdi~imbulkan sebesar 3,25 kilogauss. Sedangkan pengujian kedua dilakukan pada elek~romagne~ bua~an BATANdengan tegangan pada trafo sekunder 60 vol~ tiga fase yang menghasilkanarus 7 ampere dengan rnedan magne~ yang ditirnbulkan sebesar2,5 kilo gauss.
Pada penyedia daya ini rangkaian sensor yang bergunauntuk rnengon~rol naik ~urunnya arus yang ~ak dikehendakipada beban belurn berfungsi, sehingga pengama~an untuk ke-s~abilan ala~ bel urn dapa~ dilakukan. Narnun dernikian, pem-bua~an penyedi a daya i ni merupakan peni ngka~an dar i pernbua~an penyedia daya sebelurnnya yang bekerja un~uk daya yangrelatif rendah.
UCAPANTERIMAKASIH
Pada kesernpat.an ini penulis rnengucapkan ~erima kasihkepada sdr. Bambang Si swanto dan Ri yadi yang tel ah banyakrnencurahkan wak~unya dalarn pelaksanaan pernbuatan rnaupundalarn pengujian penyedia daya untuk elektrornagnet ini.
ACUAN
1. Riyadi, "Rancangan Elek~rornagne~ NMR", Tugas akhir PATNBa~an, 1988
52
2. Munawir Z. dkk., "Pembuat.an Elekt.romagnet. NMR Berkekuat.an15 kilo gauss", Prosiding Pert.emuan dan Present.asi IlmiahBahan Murni dan Inst.rument.asi Nuklir, PPBMI-BATAN, 1985
3. Brosur, "Tomography NMR", Bruker
4. Irving M. ~ttlieb, "Cat.u Daya Swit.ching Regulat.or", alihbahasa : St.af Exercise, PT Elex Media Komput.indo,Jak ar t.a , 1987
Operating and ServiceCyc 1otr on" , ComputerBerkeley, CA USA
5. Hari Suryant.o, dkk., "Penyedia Daya Unt.uk Elekt.romagnet.NMR" , Prosiding Pert.emuan dan Present.asi Ilmiah Penelit.ian Dasar Il mu Penget.ahuan dan Tek nol ogi Nuk 1ir, PPNYBATAN, 1987
5. Manual, "Magnet.Technology and
Syst.em for CS 30Imagi ng Inc. ,
7. Geor ge M.dustr y",1985
Chut.e and Robert. D. Chut.e,Fifth edit.ion 15, Mc Graw
"El ect.roni cs in In
Hi 11 Book Company,
8. Di sai n dan Konst.ruksi, "Tekni k Thyr ist.or 3",Elektron 20, th. VI 1982
TANYA JAWAB
1. Suseno
Majalah
- Apa tipe SCR yang diperguna~an ?
- Apakah sudah dicoba dengan pergantian inti besi ?
JAWABAN
- Tipe SCR yang digunakan adaLah 71 RC 60
- Pergantian inti besi (~utub magnetJ beLum pernah di-
Lakukan, nam.un demikian ki ta teLah mempv.nyai beberapa
bentuk kutub sehingga memv.ngkinkan di La~~annya peng
gantian kutub daLam upaya meningkatkan. besar medan.
magnet dari kehomogenannya.
2. Dewi t a- Apa yang a~an di~erjakan untu~ pengembangan Lebih Lan
jut karena range penggunaan NHR 1,5-15 ~iLogav.ss sedang
yang dihasiLkan 2,5 kiLo gauss?
- Apakah variasi jumLah LiLitan & jarak antar kutub ?
53
.JAWABAN
Unt1.1.kpengembangan tebih tanj1.1.t yait1.1.
1. menaikkan input AC dari trafo 3 fase berh1.1.bnng yang
dig1.1.nakan betum meneapai tegangan inp1.1.t A~ ,yangmaks i m1.1.in.
2. menyempitkan jarak antar k1.1.t1.1.betektromagnet.
3. memvariasi bent1.1.kk1.1.t1.1.be~ektromagnet .
.Jumtah tit it an tidak ditak1.1.kan variasi berh1.1.b1.1.nge~ek
tro magnet yang dig1.1.nakan s1.1.dahbak1.1..
3. S1.1.djan.Vo R:us tam
Apakah s1.1.dahpernah dieoba h1.1.b1.1.nganmedan
k1.1.at ar1.1.5 I men1.1.r1.1.t rum1.1.Smemang tin i er ,
nyataannya bagaimana ?
magne t H dan
tetapi ke-
JAWABAN
H1.1.b1.1.nganantara H dan k1.1.atar1.1.S I adatah tinier pada
daerah tertent1.1. dan kem1.1.dian H akan metengk1.1.ng pada
penambahan besar ar1.1.S I di at as daerah t iniernya dan
akhirnya H akan menjadi jen1.1.h pada penambahan besar
ar1.1.S I berik1.1.tnya. Pernah dieoba 1.1.nt1.1.kjarak antar
k1.1.t1.1.b10 em bat as ketinierannya sampai dengan 19kitoga1.1.ss yang berkaitan dengan ar1.1.S 38 ampere, 1.1.nt1.1.k
jarak an tar k1.1.t1.1.b15 em batas ketinierannya sampai
dengan 14,5 ki loga1.1.ss yang berkai tan dengan 30 ampere
sedang 1.1.nt1.1.kjarak antar k1.1.t1.1.b·20 em, batas kelinieran
nya sampai dengan 9,5 ki ~oga1.1.5syang berkai tan denganG.r1.1.5 sebesar 20 ampere.