Upload
aihara-reiko
View
59
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kasus
STROKE HEMORRAGIK
Disusun Oleh:
Yuni Widiastuti
0908120317
Pembimbing:
dr. Riki Sukiandra, Sp. S
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI
RIAU
2014
1
RSUD ARIFIN ACHMADFakultas Kedokteran URSMF/ BAGIAN SARAF
Sekretariat : SMF Saraf – Irna Medikal Lantai 3Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225
P E K A N B A R U
STATUS PASIEN
Nama Koass : Yuni Widiastuti
N I M / N U K : 0908120317
Tanggal : 19 September 2014
Pembimbing dr. Riki Sukiandra, Sp.S
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. J
Umur 76 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Alamat Jl. Hinduk Beringin Libo Jaya
Agama Islam
Status perkawinan Kawin
Pekerjaan Petani
Tanggal Masuk RS 18 September 2014
Medical Record 86 60 21
II. ANAMNESIS (alloanamnesis dari istri pasien)
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
2
Riwayat Penyakit Sekarang
- Sejak 4 jam SMRS, pasien mengalami penurunan kesadaran. Penurunan
kesadaran terjadi secara mendadak saat pasien sedang duduk. Pasien tidak dapat
membuka mata ketika dipanggil dan dibangunkan oleh keluarganya. Sebelumnya
pasien mengeluhkan nyeri kepala hebat (+), terutama kepala bagian belakang
pandangan kabur (-), seluruh badannya terasa dingin, mual (-), muntah (-).
- 1 hari SMRS pasien mengeluhkan lemah anggota gerak sebelah kiri, muncul
mendadak sewaktu pasien sedang berjalan. Sehingga pasien harus dipapah ketika
berjalan. Keluhan mual (-), muntah (-), kejang (-), mulut mencong ke kanan (+),
namun pasien masih dapat berbicara dengan jelas.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Hipertensi (+) sejak 6 tahun yang lalu, kontrol tidak teratur, TD
tertinggi 160 mmHg.
Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat DM tidak diketahui keluarga pasien.
Riwayat penyakit jantung tidak diketahui keluarga pasien.
Riwayat kolesterol tinggi tidak diketahui keluarga pasien.
Riwayat Kebiasaan
Pasien merokok sejak usia muda. Pasien merokok 1 bungkus dalam 1 hari.
Pasien tidak minum-minuman beralkohol.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita stroke.
RESUME ANAMNESIS
- Laki-laki, 76 tahun, dengan keluhan penurunan kesadaran mendadak sejak 4
jam SMRS. Nyeri kepala hebat (+). 1 hari SMRS pasien mengeluhkan lemah
anggota gerak sebelah kiri, mulut mencong ke kanan (+). Riwayat Hipertensi
(+), merokok (+).
III. PEMERIKSAAN (19 September 2014)
3
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah : kanan: 200/100 mmHg, kiri : 200/100 mmHg
Denyut nadi : kanan: 110 x/mnt, teratur
kiri : 110 x/mnt, teratur
Suhu : 38,50C
Jantung : HR : 110 x/mnt, irama: teratur
Paru : Respirasi : 20x/mnt, tipe: thorakoabdominal
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN : Koma GCS : 5 E1, M2, V2
2) FUNGSI LUHUR : Sulit dinilai
3) KAKU KUDUK : Tidak ada
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan Kiri KeteranganDaya pembau SDN SDN Sulit dinilai
2. N.II (Opticus)
Kanan Kiri KeteranganDaya penglihatanLapang pandangPengenalan warna
SDNSDNSDN
SDNSDNSDN
Sulit dinilai
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan Kiri KeteranganPtosisPupil Bentuk UkuranGerak bola mataRefleks pupil Langsung Tidak langsung
-
BulatØ 3 mm
SDN
++
-
BulatØ 3 mm
SDN
++
Normal
Normal
Sulit dinilai
Normal
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mata SDN SDN Sulit dinilai
5. N. V (Trigeminus)
4
Kanan Kiri KeteranganMotorikSensibilitasRefleks kornea
SDNSDNSDN
SDNSDNSDN
Sulit dinilai
6. N. VI (Abduscens)
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mataStrabismusDeviasi
SDN--
SDN--
Sulit dinilai
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri KeteranganTicMotorik :- mengerutkan dahi- mengangkat alis- menutup mata- sudut mulut- lipatan nasolabial- meringis- menggembungkan
pipi
Daya perasaTanda chvostek
-
SDNSDN
+menurunmendatar
SDNSDN
SDN-
-
SDNSDN
+NN
SDNSDN
SDN-
Normal
Kesan: paresis N. VII sentral dextra
Sulit dinilaiNormal
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri KeteranganPendengaran SDN SDN Sulit dinilai
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri KeteranganArkus faringsDaya perasaRefleks muntah
SDNSDNSDN
SDNSDNSDN
Sulit dinilai
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri KeteranganArkus faringsDysfonia
SDNSDN
SDNSDN
Sulit dinilai
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofi
SDNSDN
SDNSDN
Sulit dinilai
12. N. XII (Hipoglossus)
5
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofiTremorDisartri
SDNSDNSDNSDN
SDNSDNSDNSDN
Sulit dinilai
IV. SISTEM MOTORIK
Kanan Kiri KeteranganEkstremitas atas Kekuatan
DistalProksimal
Tonus Trofi Ger.involunter
SDNSDNNEutropi-
SDNSDNNEutropi-
Sulit dinilaiEkstremitas bawah
KekuatanDistalProksimal
Tonus Trofi Ger.involunter
SDNSDNNEutropi-
SDNSDNNEutropi-
Badan Trofi Ger. involunter Ref.dinding perut
Eutropi-+
Eutropi-+
Normal
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi Kanan Kiri KeteranganRabaNyeriSuhuPropioseptif
SDNSDNSDNSDN
SDNSDNSDNSDN
Sulit dinilai
VI. REFLEKS
6
Kanan Kiri KeteranganFisiologis Biseps Triseps KPR APR
++++
++++
Normal
Patologis Babinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif : Palmomental Snout
---
--
---
--
Refleks patologis (-)
VII. FUNGSI KORDINASI
Kanan Kiri KeteranganTest telunjuk hidungTest tumit lututGaitTandemRomberg
Tidak dapat dilakukan
VIII. SISTEM OTONOM
Miksi : Terpasang kateter, volume normal
Defekasi : BAB (-) sejak dirawat di RS
IX. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN
a. Laseque : Tidak terbatas
b. Kernig : Tidak terbatas
c. Patrick : -/-
d. Kontrapatrick : -/-
e. Valsava test : Sulit dinilai
f. Brudzinski I : -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Koma, GCS : E1, M2,V2 5
Tekanan darah : 200/100 mmHg
Pernafasan : 20x/ mnt, teratur
Nadi : 110 x/menit
7
Fungsi luhur : Sulit dinilai
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : Paresis N. VII sentral dextra
Motorik : Sulit dinilai
Sensorik : Sulit dinilai
Koordinasi : Sulit dinilai
Otonom : BAK (+) dengan kateter, BAB (-) sejak dirawat di RS
Refleks
- Fisiologis : (+/+) N
- Patologis : (-/-) N
C. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KLINIS : Stroke
DIAGNOSIS TOPIK : Sistem karotis dekstra
DIAGNOSIS ETIOLOGIK : Susp. stroke hemoragik
DIAGNOSIS BANDING : Stroke non hemoragik
D. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan kimia darah (glukosa, kreatinin, ureum) dan elektrolit darah (Na, K, Cl)
3. pemeriksaan AGDA (Pco2, PO2, HCO3, TCO2, BE SO2C)
4. CT scan kepala tanpa kontras
5. Foto thoraks
E. PENATALAKSANAAN
a. Umum
- Posisi kepala ditinggikan 30°
- Kontrol tanda vital dan neurologis
- Pemberian nutrisi melalui NGT
- Setelah tanda vital stabil, mobilisasi dan rehabilitasi medik
- Konsul gizi
- O2 nasal canul 4 liter
- IVFD RL 20 tetes/menit
b. Khusus
- Inj. Citicolin 2x250 mg
- Inj. Asam traneksamat 3x500 mg
8
- inj furosemid 2x20mg
- inj ceftriaxon 2x1g
- Paracetamol 3x500mg
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin
Hb : 15,6 g/dL
Leukosit : 22.300/mm3
Trombosit : 214.000/mm3
Ht : 44,3 %
Kimia darah
GDS : 115 mg/dl
Ureum : 41,2 mg/dL
Creatinin : 1,92 mg/dL
Elektrolit darah Na : 146,0mmol/LK : 2,95 mmol/LCl : 114,7mmol/L
Foto thoraks
Kesan : NormalHead CT-Scan
9
Tampak lesi hiperdens pada hemisfer dextra, bentuk membulat, Mid line di tengah,
Sistem ventrikel tidak melebar, Batas cortex dan medulla jelas.
Kesan : Perdarahan Intraserebral
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke hemoragik ec perdarahan intra serebral
PEMBAHASAN
10
Definisi
Definisi stroke menurut WHO (2006) adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam,
atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan
vaskular.1
Penyakit serebrovaskular dapat diklasifikasikan sebagai berikut:2
1. Penyakit oklusi: trombosis arteri atau vena yang merupakan awal terjadinya infark
serebri
2. Transient cerebral ischemic tanpa infark
3. Perdarahan: ruptur pembuluh darah, sering dikaitkan dengan hipertensi maupun
malformasi pembuluh darah
4. Malformasi pembuluh darah akibat abnormalitas pembuluh darah: aneurisma
5. Penyakit degeneratif arteri yang dapat menyebabkan oklusi atau perdarahan
6. Penyakit inflamasi dari arteri
Onset akut dari dari infark atau perdarahan pada penyakit serebrovaskuler biasanya berkaitan
dengan penyakit vaskular dan menyebabkan gangguan fungsi otak (hemiplegi, penurunan
kesadaran, dll) dan stroke merupakan salah satu diantaranya. Jadi stroke merupakan suatu
sindroma yang ditandai dengan gejala klinik yang berkembang dengan sangat cepat baik
gejala fokal maupun global, yang berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
kematian tanpa penyebab lain selain vaskular2.
Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kelainan patologik pada otak, waktu terjadi
dan lokasi lesi vaskular.2
Berdasarkan kelainan patologi
1. Stroke Hemoragik : Perdarahan intraserebral, perdarahan ekstraserebral
2. Stroke non hemoragik : Thrombus, emboli, hipoperfusi sistemik
Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya
1. Transient Iskemik Attack (TIA)
2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND)
3. Stroke progresif atau stroke in evolution
4. Stroke komplit atau completed stroke
Stroke Hemoragik
11
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan kelurnya darah ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinal disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan
gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh karena hematom yang
menyebabkan iskemik pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya
akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2
Etiologi Stroke Hemoragik
1. Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak akibat
pecahnya pembuluh darah otak. Salah satu penyebab tersering adalah tekanan darah tinggi
(hipertensi). Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari
80% di hemisfere otak dan sisanya di batang otak dan serebellum. Pada perdarahan otak terjadi
ekstravasasi darah ke dalam jaringan otak yang menyebabkan penekanan, pergeseran dan
pemisahan jaringan otak yang berdekatan tetapi tidak merusak jaringan otak seperti yang terjadi
pada infark otak.1
Gejala klinis: 1
- Onset perdahan bersifat mendadak, terutama saat melakukan aktivitas dan dapat didahului
oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah, yaitu nyeri kepala, mual dan
muntah, gangguan memori, bingung, perdarahan retina dan epistaksis.
- Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat
disertai kejang fokal/umum.
- Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata
menghilang dan deserebrasi.
- Dapat dijumpai tekanan tinggi intrakranial, misalnya muntah proyektil, papil udem.
Gambar 1.Perdarahan Intraserebral4
2. Perdarahan subarachnoid
12
Perdarahan subarachnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan akibat pecahnya
pembuluh darah di ruangan subarachnoid (diantara lapisan arahnoid dan piamater). Perdarahan
subarachnoid biasanya disebabkan abnormal arteri pada lapisan dasar otak, disebut juga
aneurisma cerebral.4 Perdarahan subarachnoid dapat terjadi infark karena adanya vasospasme.
Vasospasme terjadi pada hari ke 2-6 hari setelah perdarahan, dan menetap selama 5 minggu.
Vasospasme terjadi pada daerah aneurisma yang pecah, tetapi dapat juga pada tempat yang jauh
dan bilateral. Darah dalam subarachnoid dapat menghilang pada 9-12 hari.1
Gejala klinisnya, yaitu:1
- Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam
1-2 detik hingga 1 menit.
- Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, menggigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai
beberapa jam.
- Dijumpai gejala-gejala rangsangan meningeal.
- Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak
keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.
Gambar 2. Perdarahan subarachnoid4
Stroke non hemoragik (Stroke iskemik, Infark otak, penyumbatan)
Stroke iskemik terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah (arteri) servikokranial
atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau
ketidakstabilan hemodinamik.1,4
Otak mendapat darah bersih dari jantung, darah mengandung oksigen dan nutrisi untuk otak.
Jumlah aliran darah ke otak dalam keadaan normal biasanya sekitar 50-60 ml/100 gram jaringan
13
otak/menit, berarti otak membutuhkan 20% darah yang dipompakan dari jantung. Apabila arteri
tersumbat, sel otak (neuron) tidak dapat menghasilkan energi yang cukup dan kerja otak berhenti.1
Bila aliran darah ke otak terhenti dalam waktu 6 detik akan terjadi gangguan metabolisme
neuron, lebih dari 30 detik gambaran EEG mendatar, dalam 2 menit terjadi penghentian aktivitas otak,
dalam 5 menit mulai terjadi kerusakan otak dan lebih dari 9 menit manusia akan meninggal. Iskemik
ke otak terjadi bila aliran darah ke otak berkurang 25-30 ml/100 gram jaringan otak permenit.1
Gambar 3. Stroke infark4
Patofisiologi
Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi pembuluh darah di otak
yaitu: 1
Proses intrinsik pembuluh darah, misalnya: aterosklerosis, inflamasi, deposit amiloid, deseksi
arteri, atau trombosis vena.
Proses yang berasal dari tempat lain (yang jauh) menimbulkan embolus, misalnya: emboli
dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan gangguan pembuluh darah
intrakranial.
Proses yang timbul akibat aliran darah ke otak inadekuat akibat menurunnya tekanan perfusi
otak atau meningkatnya viskositas darah.
Proses yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di ruang subaraknoid atau jaringan
otak/intraserebral.
Tiga proses pertama menyebabkan timbulnya TIA dan stroke iskemik (infark otak), sedangkan
yang keempat menyebabkan terjadinya stroke hemoragis (perdarahan intraserebral dan
perdarahan subaraknoid).
14
Faktor Resiko Stroke 3
Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi
Umur
Jenis kelamin
Ras/bangsa
Riwayat keluarga yang pernah terkena
stroke
Aterosklerosis
Hipertensi
Diabetes
Merokok
Konsumsi alkohol
Penggunaan antikoagulan
Kokain
Amfetamin
Malformasi arteri-vena
Vaskulitis
Dislipidemia
Secara umum faktor resiko stroke dibagi atas :
Perbedaan perdarahan intraserebral, infark trombosis dan emboli 2
Perdarahan intraserebri Infark thrombosis
Onset Umumnya terjadi saat beraktivitas Saat istirahat, Biasanya diawali gejala
prodormal pusing (TIA dengan defisit
neurologis
Gejala Hemiplegi cepat terjadi Gejala berangsur-angsur progresif dalam
hitungan menit atau jam
Penemuan
khusus
Hipertrofi jantung, hipertensi
retinopati
Penyakit jantung aterosklerosis
Tekanan
darah
Hipertensi berat Sering hipertensi
Penemuan
CT-scan
Peningkatan densitas, mungkin
darah dalam ventrikel
Pada fase akut adanya area avaskuler,
edem
CSF Mungkin berdarah Bersih
Manifestasi klinis3
15
Gejala-gejala stroke bervariasi tergantung pada jenis stroke, pembuluh darah otak mana
yang terkena, luas dan fungsi jaringan otak yang terganggu.
Gejala klinis sistem karotis:1.Motorik: hemiparese kontralateral, disartria2.Sensorik: hemihipestesi kontralateral, parestesia3.Gangguan visual: hemianopsia homonym kontralateral, amaurosis fugax4.Gangguan fungsi luhur: afasia, agnosia.
Gejala klinis sistem vertebrobasiler:1.Motorik: hemiparese alternans2.Sensorik: hemihipestesi alternans, parestesia3.Gangguan visual: hemianopsia homonym, cortical blindness, black out4.Gangguan lainnya: gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia.
Patofisiologi stroke hemoragik yang disebabkan hipertensi
Naik turunnya tekanan darah terjadi sesuai waktu, tekanan darah akan menurun ketika
malam hari dan akan meningkat ketika siang hari. Ketika hal ini terjadi secara singkat dan
tekanan yang meningkat tidak begitu besar, maka tidak ada hal yang membahayakan, ketika
peningkatan terjadi secara terus menerus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, akan
terjadi hialinisasi di tunika muskularis dan dinding pembuluh akan menjadi kaku. Hal ini
merupakan situasi berbahaya karena menyebabkan arteri-arteri di otak tidak dapat lagi
berdilatasi untuk menyesuaikan diri dengan tekanan darah sistemik. 5
Peningkatan tekanan darah akan menyebabkan peningkatan tekanan perfusi di kapiler
dan menimbulkan hyperemia, edema dan kemungkinan pendarahan.5 Komplikasi
cerebrovaskular dari hipertensi adalah: military aneurisma, intracerebral hemoragik,
mempercepat terjadinya aterosklerosis, saccular aterial aneurysma, lacunar infarction dan
hypertensive encephalopathy. 3
Algoritma Gajah Mada 1
Penderita Stroke Akut è
Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada
Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek patologi (-)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) Stroke Infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) Stroke Infark
Dasar diagnosis
16
1. Penurunan kesadaran2. Sakit kepala3. Refleks patologi
Stroke Hemoragi
1. Dasar diagnosis klinis
Dari anamnesis diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu penurunan
kesadaran, nyeri kepala, kelemahan anggota gerak kiri, yang timbul mendadak. Hal
ini sesuai dengan definisi WHO menjelasan gejala klinis dari stroke yaitu gangguan
serebral, baik fokal maupun global dengan serangan yang timbul mendadak dan gejala
klinis tersebut berlangsung dalam 24 jam atau lebih, tanpa ditemukannya penyakit
selain daripada gangguan vaskular. Pada pasien didapatkan faktor resiko berupa
hipertensi dan merokok.
2. Dasar diagnosis topik
Topik sistem karotis dekstra dipikirkan karena pada pasien ditemukan dari anamnesis
adanya gejala hemiparesis sinistra dan dari pemeriksaan fisik adanya paresis n. VII
sentral dextra, dimana sistem karotis memberikan gejala hemiparesis yang bersifat
kontralateral.
3. Dasar diagnosis etiologis
Diagnosis stroke hemoragik dipikirkan karena berdasarkan anamnesis ditemukan
onset yang mendadak, penurunan kesadaran (+), nyeri kepala (+) dan reflek patologis
(-). Maka berdasarkan Algoritma Stroke Gajah Mada kemungkinan stroke pada pasien
ini adalah stroke hemoragik.
4. Dasar diagnosa banding
Stroke iskemik, karena defisit neurologis mendadak dan serangan muncul pada saat
istirahat.
Diagnosis akhir
Diagnosis akhir pasien ini adalah stroke hemoragik ec perdarahan intra serebral.
Diagnosis stroke hemoragik ec perdarahan intraserebral ditegakkan setelah dilakukan
pemeriksaan penunjang Head CT-Scan, yang merupakan gold standar untuk menentukan
penyebab stroke yang terjadi. Hasil Head CT-Scan menunjukkan adanya perdarahan intra
serebral.
17
Dasar usulan pemeriksaan
1. Darah rutin: Untuk mengetahui viskositas darah dan keadaan umum pasien.
2. Kimia darah: untuk menemukan faktor risiko yang mungkin sebagai penyebab seperti
DM, hiperkolesterolemia dan berguna untuk penatalaksanaannya.
3. CT-Scan: Sebagai gold standard dalam menegakkan diagnosis stroke, menentukan
patologi stroke (hemoragik atau nonhemoragik), lokasi dan luas lesi.
4. Foto toraks: untuk melihat apakah ada pembesaran dari jantung sebagai akibat penyakit
hipertensi
5. EKG: untuk mencari apakah ada kelainan pada jantung.
Dasar Penatalaksanaan
1. Tirah baring dan posisikan kepala dan badan 20-300 untuk mempertahankan sirkulasi
yang adekuat ke otak
2. Infus RL 20 tetes/menit untuk mempertahankan keadaan euvolumik dan kebutuhan
glukosa
3. Oksigen agar suplai oksigen dapat mencapai semua organ.
4. Citicolin sebagai agen neuroprotektor
5. Inj. Asam traneksamat 3x500 mg untuk menghentikan perdarahan.
6. inj furosemid 2x20mg untuk menurunkan tekanan darah, karena hipertensi pada
pasien adalah hipertensi patoogis.
7. inj ceftriaxon 2x1g untuk m pasien.engatasi infeksi pada
8. Paracetamol 3x500mg untuk menurnan demam pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
18
1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin
Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
2. Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1984-1985.
Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Saraf.
1986.
3. Toole JF.Cerebrovascular disease. 3th ed. New York: Raven. 1984: 187-192
4. Internet Stroke Center. http://www.strokecenter.org/patients/ais.htm Washington
University in St. Louis. Medical School. 2010 [diakses 1 mei 2010]
5. Ropper, Brown. Cerebrovascular Diseases In Adams and Victor’s Principles of Neurology.
Edisi 8. New York: Mc-Graw Hill companies. 2005; 663-664.
19