24
CASE SCIENCE SESSION FISSURE SEALANTS PRESENTED BY NUR KHAMILATUSY S

CASE SCIENCE SESSION FISSURE SEALANT TUSY.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

CASE SCIENCE SESSION FISSURE SEALANTS

CASE SCIENCE SESSIONFISSURE SEALANTSPresented byNur khamilatusy SANALISIS JURNALTITLEA One Year Clinical Study of the Efficacy of a Pit and Fissure Sealant Containing Bioactive GlassAUTHOREdith Kouzmina1, Tamara Smirnova2, Nadezhda Pazdnikova3

Department of Preventive Dentistry, Moscow State University ofMedicine and Dentistry, Moscow, Russia : 2009PROBLEMKaries gigi adalah penyakit gigi yang paling sering terjadi dan permukaan oklusal dianggap paling rentan terjadinya karies karena morfologinya yang kompleks dan mudahnya akumulasi plak.Kesulitan dalam menyikat gigi selama erupsi gigi dan hipomineralisasi dari pit dan fissure pada anak menyebabkan perkembangan karies yang intensifStrategi preventif saat ini mengacu pada pemberian fluoride dan pit dan fissure sealants.Fissure sealants telah berkembang sebagai cara paling efektif dalam pencegahan kariesSebelumnya telah digunakan polyurethanes dan cyanoacrylates sebagai bahan fissure sealant, namun terbukti terlalu lembut dan hancur dalam waktu yang singkat.Sangat penting bahwa sealant harus membuat barrier untuk meningkatkan mineralisasi yang mendasari permukaan enamel.Mineral seperti fluoride dan kalsium dimasukkan kedalam material yang dapat meningkatkan efek pencegahan.Bahan fluoride pertama digunakan untuk melapisi pit dan fissure di dalam GIC dan resin komposit, dimana matriks polimer yang terkandung anorganik (sodium, kalsium dan ytterbium fluoride) atau organik fluoride.

Sealant yang mengandung fluoride terlihat melepaskan fluoride lebih sedikit dibanding GIC dan retensi keduanya rata-rata sebanding dengan sealant yang konvensional.Namun efektivitas sealant yang mengandung fluoride dalam mencegah karies yang lebih besar belum terbukti dalam studi klinis jangka panjang.AIMPenelitian ini mengevaluasi tingkat retensi dan efisiensi klinis dari sealant yang mengandung kaca bioaktifINTERVENSIONAL56 anak dari Sekolah Komprehensif Moscow memiliki setidaknya Molar 1 permanen (7-8 tahun) atau Molar 2 permanen (12-13 tahun) yang sudah erupsi penuh dan tidak ada karies dipilih secara random.Pemeriksaan klinis dari anak-anak yang dievaluasi adalah DMFT dan dmftOH indexDibagi menjadi 2 kelompok :

Desain yang digunakan split-mouth eksperimental, yaitu sealant diterapkan pada permukaan oklusal satu rahang atas atau satu rahang bawah atau keduanya. Sehingga gigi molar yang kontralateral yang tidak dilakukan fissure sealant nantinya sebagai kontrol.Parameter klinis yang digunakan adalah :Adaptasi marginal, retensi sealant, pembentukan karies pada fissure, kekasaran permukaan sealant dan perubahan waRna disekitar sealantSebanyak 128 gigi dirawat dengan aplikasi single esterfill Ca/F diperiksa setelah 3, 6 dan 12 bulan.Apabila sealant lepas/hilang selama perawatan maka tidak akan ditambahkan bahan sealant kembali56 anak dengan gigi Molar 1 atau Molar 2 sudah erupsi dan tidak karies26 anakUsia 7-8 tahunMolar 1 (63 gigi)Grup I Menggunakan sealant Esterfill Ca/F yang melepaskan fluor dan kalsium diaplikasikan pada permukaan oklusalInformed consent ke orangtua anakAnak-anak dilatih dan dimotivasi untuk menjaga kebersihan mulut dengan benar selama penelitian30 anakUsia 12-13 tahunMolar 2 (65 gigi)Grup 2 Pembersihan permukaan oklusal menggunakan sikat rotary dan pasta polishing non-fluorideDibilas dengan semprotan air dan dikeringkan dengan semprotan udaraIsolasi dengan cotton rolls kemudian gigi di etsa dengan asam orthophosporic 37% selama 30 detik, dicuci selama 20 detik kemudian isolasi lalu dikeringkanAplikasikan sealant menggunakan sealant Esterfill Ca/F yang melepaskan fluor dan kalsium diaplikasikan pada permukaan oklusal

Photopolymerised sesuai petunjukBahan isolasi dilepas kemudian periksa oklusi pasienPemeriksaan OH index masing-masing kelompokaplikasi single esterfill Ca/F diperiksa setelah 3, 6 dan 12 bulan.Evaluasi Klinis Efektivitas KlinisAdaptasi marginalretensi sealantpembentukan karies pada fissurekekasaran permukaan sealantperubahan warna disekitar sealantTingkat retensi sealantAksi antikarogenikPengukuran Kriteria evaluasi klinik menurut American Dental Association (ADA) :

COMPARETreatment with Esterfill Cs/F sealant Marginal AdaptationSealant RetentionFissure CariesSurface RoughnessColour the sealant36123612361236123612Grup 1Grup 2Mengevaluasi tingkat retensi dan efisiensi klinis Esterfill Cs/F sealant selama 3, 6 dan 12 bulanOUTPUT Mengevaluasi tingkat retensi dan efisiensi klinis Esterfill Cs/F sealant selama 3, 6 dan 12 bulan serta membandingkan antara kelompok yang diberi sealant dengan kelompok kontrol yang tidak di sealant dalam aksi antikariogenik.

Persentase sealant esterfill Ca/F

Persentase sealant esterfill Ca/F

Persentase pembentukan karies gigi yang disealant dan tidak di sealantPada periode awal ( 3 bulan setelah sealant ) ada kerusakan seperti adaptasi marginal yang buruk dan kehilangan sebagian sealant dari kelompok 1 sebanyak 2 gigi (3,2%) dan 1 gigi dari kelompok 2 (1,5%). Retensi yang masih lengkap terlihat pada kelompok 1 sebanyak 57 (90,5%) dan kelompok 2 sebanyak 60 (92,3%) dan partial retensi dalam 9,5% kelompok 1 dan 7,7% kelompok 2.Setelah 6 bulan menunjukkan bahwa 3 sealant di setiap kelompok mengalami kerusakan margin ( 4,8% dan 4,6%). Sealant yang masih utuh pada kelompok 1 sebanyak 56 dan kelompok 2 sebanyak 59, partial retensi ditemukan pada kelompok 1 sebanyak 7 gigi dan kelompok 2 sebanyak 6 gigi. Tidak ada gigi yang kehilangan sealant secara utuh. Terdapat 1 gigi dari kelompok 1 dan 2 gigi dari kelompok 2 yang mengalami kekasaran permukaan dan perubahan warna di sekitar sealant pada gigi yang mengalami partial retensi.Setelah 12 bulan, 54 gigi (85,7%) dari kelompok 1 dan 58 gigi (89,2%) dari kelompok 2 sealant nya masih utuh. Sedangkan 7 gigi dari kelompok 1 dan 6 gigi dari kelompok 2 kehilangan sealant sebagian. Sealant benar-benar hilang pada 2 gigi kelompok 1 dan 1 gigi kelompok 2. Serta terlihat sebagian perubahan warna di sekitar sealant pada 4 gigi kelompok 1 dan 5 gigi kelompok 2.Tingkat retensi tampaknya lebih baik pada gigi mandibular, dimana kehilangan sealant pada maxilla usia 7-8 tahun sebanyak 77,8% dan pada mandibula kehilangan sealant usia 12-13 tahun sebanyak 71,4%.Tidak ada karies pada gigi yang sealant nya masih utuh dan pada sealant yang masih partial. Sedangkan pada gigi sebagai kontrol kelompok 1 sebanyak 5 gigi dan gigi sebagai kontrol kelompok 2 sebanyak 6 gigi telah mengalami karies.CRITICAL APPRAISALSample penelitian dipilih secara acak, dan dibagi ke dalam 2 kelompok masing masing gigi.Pemilihan sample berdasarkan kriteria inklusi.Sample di teliti dari awal sampai akhir dan diberi perlakuan sama.Terdapat kelompok kontrolTidak dijelaskan aplikasi bahan pada sample di masing-masing grup dilakukan oleh single operator atau tidakHasil penelitian visible untuk diterapkan karena telah ada penelitian sebelumnyaKekurangan :Tidak dijelaskan aplikasi bahan pada sample di masing-masing grup dilakukan oleh single operator atau tidakNilai OHI tidak diukur tiap perlakuan bulan ke 3,6 dan 12. Apabila diukur dapat dihubungkan dengan terbentuknya kariesTidak dijelaskan termasuk kehilangan sealant yang full atau sebagian pada kejadian kehilangan sealant yang paling besar di maxilla sebesar 77,8%.Penelitian ini termasuk penelitian in vivo jadi variabel luar tidak dapat dikendalikanAplikasi sealant pada fissure bukal tidak dilakukanKelebihan :Penelitian ini merupakan penelitian in vivo jadi dapat diterapkan Penelitian ini bagus karena banyak variabel yang dinilai dan ditelitiSample di teliti dari awal sampai akhir dan diberi perlakuan sama.

TERIMAKASIH