Case Report campak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi laporan kasus campak pada anak yang dikerjakan di RSUD Moh Saleh ruang Mawar. dikerjakan oleh dokter muda univeritas wijaya kusuma untuk memenuhi kewajiban tugas pada stase pediatri

Citation preview

  • MORBILI

  • PEMBIMBING :dr. ENDAH TJIPTANINGSIH, Sp.A.

  • LANDASAN TEORI

  • Campak yang disebut juga dengan, morbili,measlesataurubeolamerupakan suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus. Penyakit ini ditularkan melalui percikan liur (droplet) yang terhirup, ditandai oleh tiga stadium, kataral, erupsi serta konvalesensi

  • Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus, yaitu virus RNA dari famili Paramixofiridae

  • Virus campak (droplet )

    Replikasi (epitel nasofaring)

    invasi, replikasi dan kolonisasi kelenjar limfe regional

    viremia yang pertama.

    Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial

    viremia kedua (menyebar ke epitel, kulit, sistem saraf pusat, mukosa usus, paru )

  • Panas meningkat dan mencapai puncak pada hari 4-5 ketika ruam timbul.Coryza.Conjunctivitis.Cough.Muncul kopliks spot.Ruam makulopapuler eritema.

  • Masa inkubasi 10-20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium, yaitu :Stadium kataral (prodormal).Stadium erupsiStadium konvalesensi

  • Diagnosis morbili biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejal klinis yang didapat dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, sedangkan pemeriksaan penujang jarang dilakukan.

  • Rubella (German measles, minor measles)Roseola (exanthema subitum)Fifth disease (erythema infectiosumMononucleosis

  • Penatalaksaan morbilibersifat simptomatik yaitu pemberian cairan yang cukup, kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, serta pemberian vitamin A. tindakan lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul.

  • Imunisasi aktif. Imunisasi pasif.

  • Bila keadaan umum penderita baik tanpa disetai dengan komplikasi, maka prognosisnya baik, tapi prognose buruk pada keadaan umum buruk, anak yang sedang menderita penyakit kronis atau bila ada komplikasi.

  • BronkopnemoniaKomplikasi neurologisEncephalitis morbili akutSSPE (Subacute Scleroting panencephalitis)Immunosuppresive measles encephalopathyOtitis mediaEnteritis

  • IDENTITAS PASIEN Nama : Putri CollistaJenis kelamin : PerempuanUmur :1 tahunAgama : Islam Suku bangsa : JawaAlamat : Jl. Tamrin 24Ayah, nama : Tn. Supono umur : 23 tahun pekerjaan : KTIIbu, nama : Tn. Fitria umur : 21 tahunpekerjaan : IRTTanggal masuk : 23 November 2012 (pukul 14.00)Tanggal keluar : 27 November 2012

  • Keluhan UtamaRuam-ruam Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)Ruam- ruam di seluruh tubuh. Muncul pertama kali di daerah wajah, kemudian badan, tangan dan kaki. Ruam bagian tangan dan kaki lebih jarang daripada yang di badan.Sejak pagi nampak lemah dan malas bermain. Demam (-). Batuk kering (+). BAB cair + ampas, lendir (-) darah (-). Kurang lebih 4x tiap kali kentut keluar feses sedikit-sedikit. BAK lancar seperti biasa.

  • Tujuh hari yang lalu anak mendapat imunisasi DPT combo di posyandu. Lengan kiri bekas suntikan mengalami bengkak dan kemerahan serta pasien menjadi rewel. Malam hari pasien sumer-sumer. Anak umer-sumer selamaselama 3 hari.

    Empat hari yang lalu anak tiba-tiba panas tinggi, sore hari berobat ke dokter spesialis anak, namun anak masih demam tinggi.

    Tiga hari yang lalu anak sempat masuk rumah sakit dengan keluhan demam tinggi. Disetai diare cair + ampas, lendir (-) , darah (-) 3x/ hari, muntah 1x , batuk kering (+) dengan frekuensi jarang, perut kembung (-) kejang (-). Anak dirawat di rumah sakit selama 2 hari. Selama di rumah sakit panas tinggi namun sempat naik turun, anak sempat mengalami mata merah dan pilek.

    Sehari sebelumnya anak pulang paksa, anak sudah tidak demam dan selama di rumah keadaan anak bai-baik saja.

  • Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnyaRiwayat alergi obat (-)Riwayat alergi makanan (-)Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga ataupun orang sekitar yang mengalami kejadian seruapaImunisasiIbu menyatakan imunisasi anak sudah lengkap, terakhir imunisasi campak ketika usia 9 bulan.Riwayat DietSejak lahir sampai usia 3 bulan anak minum ASI selanjutnya diganti dengan susu formula.Sejak umur 3 bulan anak mulai makan bubur sereal.Sejak umur 11 bulan anak mulai makan nasi serta lauk dan tetap minum susu formula.Riwayat Kelahiran Dan PerkembanganAnak dilahirkan di RSUD, usia kehamilan 9 bulan, lahir normal dan langsung menangis.Saat ini anak sudah bisa berdiri dan belajar berjalan.

  • Keadaan Umum :lemah, rewelKesadaran:Compos mentisAntopometriBerat badan : 6,9 kgPanjang badan : 69 cmStatus gizi : 85% (mild malnutrisi)Tanda vitalT :37,20C (aksiler)HR :100 x / menitRR: 40 x/ menit

  • RegioPemeriksaan Inspeksi Ruam makulopapular eritema region fascialis, thorax, abdomen, punggung, extremitas (region thorax, abdomen dan punggung bersifat konfluen, pada regio ekstremitas atas dan bawah bersifat discrete)Kepala a/i/c/d : -/-/-/-conjungtivitis (-)koplik spot (-)telinga dalam batas normalhidung dalam batas normalLeher Simetris, pembesaran KGB (-)Dadasimetris, retraksi ICS (-)JantungS1S2 tunggal, murmur (-), detak jantung teratur.

  • RegioPemeriksaan ParuVes +/+, Rh -/-, Wz -/-Abdomenmeteorismus (-)Bising usus (+)Turgor baikHepar/ lien tidak teraba.GenetaliaPerempuan Ekstremitas Akral hangat (+/+)Odem (-/-)CRT < 2 detikStatus neurologi Kaku kuduk (-)

  • Diagnose : morbiliDiagnosis banding : roseola

  • Diagnosis :Laboratorium : darah lengkap dan gula darah acak Hasil lab tanggal 23 november 2012 :GDA: 90 mg/dlHb :10,4 g/dlLeu : 5.970 / cmmPCV : 36 %Trombosit : 377.000/ cmm Radiologi : -Konsultasi : -

  • Terapi :Infuse D51/4NS 650 cc/24 jamPamol syrup cth 3ddKonsultasi giziRawat isolasi

  • FOLLOW UP PASIEN

  • Hari, tanggal Subyektif Objektif Assessment dan planning Sabtu/24 November 2012(hari ke 9 sejak demam)Demam (-)Batuk (-)Ruam di daerah dahi mulai menghilang ruam di badan mulai berkurang. Makan/minum : berkurangBAB / BAK lancar seperti biasa.Ku : cukupKesadaran : compos mentisTanda vital :T : 37,70CHR : 130 x/ menitRR : 40 x/menitInspeksi : Ruam makulopapuler eritema region fascialis berubah menjadi macula hiperpigmentasi.Ruam makulopapular eritema pada region thorax, abdomen dan punggung berubah mendi macula eritema Ruam makulopapular eritema region extremitas masih tetap.Kepala : a/i/c/d/ :-/-/-/-Leher : simetris,pembesaran KGB(-)Dada : simetris, retraksi ICS (-)Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wz -/-Cor :S1S2 tunggal, murmur (-)Abdomen : meteorismus (-), Bising usus (+)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik.A : morbiliP : Infuse D51/4NS 500cc/24 jamParacetamol 70 mg/x prnSan-B-plex 1x 0,3Interhistin 3 x 1 cthVitamin A 100.000 1x

  • Hari, tanggal Subyektif Objektif Assessment dan planning Minggu/ 25 November 2012(hari ke 10 sejak demam)Demam (-) Batuk (-)Pilek (-)diare 3x cair + ampas, lendir (-), darah (-)ruam mulai berkurangMakan/minum : berkurangBAK lancar seperti biasa.Ku : cukupKesadaran : compos mentisTanda vital :T : 37,50C HR : 120 x/ menit RR : 40 x/menitinspeksi: region fascialis didapatkan macula hiperpigmentasi. Ruam makulopapular eritema pada region thorax, abdomen dan punggung berubah mendi macula hiperpigmentasi. Ruam makulopapular eritema region extremitas menjadi macula eritema.Kepala : a/i/c/d/ :-/-/-/-Leher : simetris,pembesaran KGB(-)Dada : simetris, retraksi ICS (-)Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wz -/-Cor :S1S2 tunggal, murmur (-)Abdomen : meteorismus (-), Bising usus (+)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik.A: Morbili P : Infuse D51/4NS 500cc/24 jamParacetamol 70 mg/x prnSan-B-plex 1x 0,3Interhistin 3 x 1 cth

  • Hari, tanggal Subyektif Objektif Assessment dan planning Senin/ 26 November 2012(hari ke 11 sejak demam)Demam (-) Batuk (-)Pilek (-)diare 4x cair + ampas, lendir (-), darah (-)ruam berubah di seluruh badan, tang dan kaki menjadi memudar berubah warna menjadi kecoklatanmakaan/minum : berkurangBAK lancar seperti biasa.Ku : cukupKesadaran : compos mentisTanda vital :T : 36,90CHR : 138 x/ menitRR : 40 x/menit Inspeksi : region fascialis, thorax, abdomen dan punggung didapatkan macula hiperpigmentasi.Macula eritema region extremitas menjadi macula hiperpigmentasi.Kepala : a/i/c/d/ :-/-/-/-Leher : simetris,pembesaran KGB(-)Dada : simetris, retraksi ICS (-)Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wz -/-Cor :S1S2 tunggal, murmur (-)Abdomen : meteorismus (-), Bising usus (+)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik.A : morbili P : Paracetamol 70 mg/x prnSan-B-plex 1x 0,3Interhistin 3 x 1/4 cth

  • Hari, tanggal Subyektif Objektif Assessment dan planning Selasa/ 27 November 2012(hari ke 12 sejak demam)Demam (-) Batuk (-)Pilek (-)diare 1x cair + ampas, lendir (-), darah (-)masih terdapat ruam kecoklatan di tubuh, tangan dan kakimakaan/minum : berkurangBAK lancar seperti biasa.Ku : cukupKesadaran : compos mentisTanda vital :T : 36,90CHR : 120 x/ menitRR : 40 x/menit Inspeksi : region fascialis, thorax, abdomen punggung dan extremitas didapatkan macula hiperpigmentasi.Kepala : a/i/c/d/ :-/-/-/-Leher : simetris,pembesaran KGB(-)Dada : simetris, retraksi ICS (-)Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wz -/-Cor :S1S2 tunggal, murmur (-)Abd : meteorismus (-), Bising usus (+)Ekstremitas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik.A: morbili fase convalense tanpa penyulit.P : pasien rawat jalan

  • panas badan sejak 8 hari yang lalu.diare,batuk kering, pilek dan mata merah selama bebrapa hari

    morbili stadium kataral.

  • Sejak tadi pagi muncul ruam-ruam di seluruh tubuh. Muncul pertama kali di daerah wajah kemudian menyebar ke tubuh, tangan, dan kaki. Ruam bagian tangan dan kaki lebih jarang dari pada yang di badan.

    Morbili stadium erupsi .

  • Ketika demam muncul pasien tidak demam, batuk masih jarang dan tidak ada pilek, Hal ini karena pasien sudah mendapat intervensi obat serta vaksin campak, sehingga manifestasi klinisnya menjadi berbeda.

    (morbili atipikal).

  • Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah dan rewel, hal ini terjadi karena pada stadium erupsi pasien memamng menjadi lemah.

    Dari pemeriksaan antopometri didapatkan data Berat badan 6,9 kg, Panjang badan 69 cm, Status gizi: 85% (mild malnutrisi). Keadaan malnutrisi merupakan factor resiko terserang morbili

  • Dari inspeksi didapatkan Ruam makulopapular eritema region fascialis, thorax, abdomen, punggung, extremitas dimaan lesi pada region thorax, abdomen dan punggung bersifat konfluen, sedangkan pada regio ekstremitas atas dan bawah bersifat discrete.

    Gambaran ini merupakan gambaran khas pada morbili yang disebut dengan erupsi kulit morbiliform.

  • Dari hasil pemeriksaan fisik pada mata sudah tidak terdapat konjungtivitis, pemeriksaan telinga tidak ada kelainan terutama tidak ada tanda-tanda pasien mengalami otitis mesia yang merupakan komplikasi dari morbili.

    Pada peemriksaan jantung dan paru tidak didapatkan kelainan, khususnya di paru tidak didapatkan rhonki yang merupaakn tanda khas pneumoni yang juga merupakan komplikasi morbili.

  • Diagnosis morbili biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejal klinis yang didapat dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, sedangkan pemeriksaan penujang jarang dilakukan.

  • Penatalaksaan morbili bersifat simptomatik yaitu :pemberian cairan yang cukup, kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi,suplemen nutrisi, antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, pemberian vitamin A. tindakan lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul.

  • TERIMAKASIH