Case Gagal Intubasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    1/24

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    GAGAL INTUBASI PADA ABSES SUBLINGUALIS

    1.1 Resume

    Pasien perempuan usia 48 tahun datang Ke RS Pelabuhan Jakarta tanggal 6 Juni

    2016 dengan keluhan terdapat bengkak pada leher semenjak ± 4 hari SMRS Menurut !bu pasien

     benj"lann#a dirasakan terus menerus dan semakin hari semakin bertambah besar $enj"lan terasa

    n#eri baik saat ditekan ataupun saat tidak ditekan %&aln#a sebelum timbul keluhan bengkak 

     pada leher' pasien mengeluhkan sakit pada gigi (asil pemeriksaan )isik dan pemeriksaan

     penunjang menunjukkan bah&a pasien mengalami %bses Submentalis dan Sublingualis Ri&a#at

    alergi' asma' hipertensi' *M disangkal

    +perasi diren,anakan dilakukan pada tanggal 2- Mei 2016 dengan teknik .eneral

    anestesi' dengan gagal "perasi dikarenakan kegagalan intubasi Sebelumn#a pasien telah

    mendapat "bat se,ara !/ #aitu anes)ar 2'- mg' )entan#l 100 m,g' dan pr"p")"l 200 mg' namun

    akibat pembengkakan abses di daerah submentalis dan sublingualis' sehingga laring tidak dapat

    terlihat' sehingga pipa end"trakeal sulit dimasukkan ke "stium laring Pasien dibangunkan dan

    "perasi ditunda

    Keadaan sebelum "perasi pasien memiliki tekanan darah 12080 mm(g' nadi 8

    kalimenit' )rekuensi napas 20 kalimenit' suhu 6'03 *ari hasil pemeriksaan lab"rat"rium (b

    121 gd' (t 2 5' leuk"sit 1400u' tr"mb"sit 18000u' masa perdarahan 10 menit'

    masa pembekuan 10 menit' protrombin time P7 pasien 11 detik' k"ntr"l 104 detik Status

    )isik pasien #ang dinilai dengan %S% adalah 1

    1.2 Identitas pasien

    1

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    2/24

     9ama : 9# SK 

     9" RM : 46;18

    Jenis kelamin : Perempuan

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    3/24

    • Kelamin : Skr"tum tampak asimetris' benj"lan A' k"nsistensi lunak'

      n#eri tekan = Pemeriksaan penunjang terakhir 

    ab"rat"rium 24 Mei 2016

    • (b : 121 gdl

    • euk"sit : 14' ribuul

    • (emat"krit : '2 5

    • 7r"mb"sit : 18 ribuul

    • Masa perdarahan : menit

    • Masa pembekuan : 1 Menit

    F"t" th"ra> 2- Mei 2016 : 3"r Pulm" dalam batas n"rmal

    14 Status !isi"  : %S% 1

    1- #edi"asi pra $eda :

    • !/F* : R t"tal ,airan masuk 100 ml di d"rsum manus sinistra

    • Puasa : 6 jam dari pukul 0400 G 1000 &ib

    • 3e)tria>"ne 1>2gr 

    • Metr"nida@"le >-00mg

    • Ket"r"la, >0mg

    • +ndan,entr"n 2>8mg

    1.% Intra&perati' 

    • %nestesi dengan :

    Premedikasi : %nes)ar' )entan#l!nduksi : Pr"p")"l

    Maintenan,e : +2 8 lpm

    • Relaksasi dengan : =

    • 7eknik %nestesi : Pasien di induksi' kemudian

    dilakukan intubasi

    .agal intubasi

    • Respirasi : Sp"ntan

    P"sisi : Supine

    • !n)us : R

    • K"mplikasi selama pembedahan : =• Keadaan akhir pembedahan: =

    • (ipersensi?itas alergi : =

    • Penggunaan "bat="batan selama "perasi :

    Premedi"asi #edi"asi

    3

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    4/24

    %nes)ar 2'-mg Pr"p")"l 200 mg

    Fentan#l 100 m,g

    Pemberian : !/

    E)ek : mengantuk 

    • Pemantauan selama "perasi : =

    1.( Pemeri"saan !isi" P&st Operasi

    +perasi batal dilakukan ditunda

    1.) An*uran P&st Operasi

    =

    4

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    5/24

    BAB II

    TIN+AUAN PUSTAKA

    2.1 Pendau,uan

    %nestesia pediatrik adalah anesthesia pada pasien berumur diba&ah 12 tahun'

    #ang di bagi menjadi kel"mp"k umur' #aitu ne"nates berumur 0=1 bulan' ba#i berumur B

    tahun' anak berumur =12 tahun1%nestesia pada anak merupakan tindakan #ang memerlukan

    kehati=hatian dan tingkat ke&aspadaan #ang tinggi' serta peralatan dan lingkungan #ang

    mendukung Pelaku anesthesia pada anak harus memahami prinsip anat"mi dan )isi"l"gi

     perkembangan dalam setiap tahapan usis anak' serta mengedepankan keselamatan pasien2

    Penatalaksanaan anestesia pada pediatrik agak sedikit berbeda dibandingkan

    dengan pada de&asa karena anak berbeda pers#aratan anestesin#a Manajemen anestesi #ang

    aman tergantung dari )ungsi )isi"l"gis' anat"mi' dan karakteristik )armak"l"gi dari masing=

    masing kel"mp"k Memang ba#i berisik" jauh lebih besar pada tingkat m"rbiditas dan

    m"rtalitas anestesi dibandingkan anak #ang lebih tuaH risik" umumn#a berbanding terbalik 

    dengan usia Selain itu' pasien anak=anak rentan terhadap pen#akit #ang memerlukan strategi

     bedah dan anestesi #ang unik

    2.2 Dasar Anat&mi dan !isi&,&-is23

    A. Sistem respirasi

    *ibandingkan dengan anak #ang lebih tua dan "rang de&asa ?entilasi pada anak 

    kurang e)isien karena "t"t="t"t dia)ragma dan interk"stal lebih lemah' tulang k"sta #ang

    lebih mudah mengembang dan lebih datar dan bentuk abd"men #ang lebih men"nj"l

    Frekuensi na)as tinggi pada ne"natus dan menurun dengan makin bertambahn#a umur

    /"lume tidal dan ruang rugi per kil"gram berat badan relati) k"nstan Resistensi jalan na)as

    relati) lebih besar karena ke,iln#a jalan na)as terutama pada ,abang #ang lebih ke,il

    Maturasi al?e"li akan selesai pada akhir masa anak anak umur 8 tahun $eban na)as lebih

     berat sehingga "t"t="t"t perna)asan ,enderung lebih mudah ,apai Pada ne"natus dan ba#i

     jumlah dan ukuran al?e"li #ang lebih ke,il men#ebabkan k"mplians paru menurun'

    sebalikn#a rulang ra&an pada rusuk men#ebabkan dinding dada sangat k"mplians

    K"mbinasi kedua si)at tersebut men#ebabkan dinding dada ,enderung k"laps selama

    inspirasi dan paru ,enderung k"laps selama ekspirasi sehingga functional Residual Capacity

    FR3 akan menurun (al ini penting karena berhubungan dengan ,adangan 02 selama

    5

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    6/24

     peri"de apnea mis : intubasi' ne"natus dan ba#i ,epat menjadi atelektasis dan hip"ksemia

    Frekuensi na)as #ang tinggi memperberat keadaan ini karena peningkatan kebutuhan

    "ksigen Pusat perna)asan #ang pada "rang de&asa sensiti) terhadap hip"ksia dan

    hiperkapnia dan ne"natus dan ba#i juga belum sempurna' sehingga hip"ksia dan hiperkapnia

     juga akan mendepresi perna)asan

    Pada ba#i dan anak anat"mi jalan na)asn#a berbeda dengan "rang de&asa' lidah

    lebih besar' r"ngga hidung #ang lebih sempit dan laring lebih ke depan dan se)alad 3 pada

     pretern' 34 pada ba#i' 3- pada de&asa' dan mempun#ai epigl"tis panjang' trakhea dan

    leher #ang lebih pendek $entuk anat"mi dari jalan na)as ini men#ebabkan ne"natus dan

     ba#i sampai umur kurang lebih - bulan perna)asann#a lebih melalui hidung $agian paling

    sempit dari jalan na)as pada anak sampai dengan umur - tahun adalah adalah ,in,in krik"id

    de&asa : gl"ttis Karena diameter trakhea #ang ke,il edema 1 milimeter sudah dapat

    mengakibatkan perubahan #ang jelas pada )isi"l"gi perna)asan

    7abel 1 Karakteristik sistem perna)asan pada ne"natus dan ba#i berbeda dengan pada de&asa

    Fisi"l"gi

    3urah jantung tergantung )rekuensi den#ut jantung

    *en#ut jantung lebih ,epat

    7ekanan darah lebih rendahFrekuensi na)as lebih ,epat

    K"mplians paru lebih ke,il

    K"mplians dinding dada lebih besar 

     FRC lebih rendah

    Rasi" luas permukaan dengan berat badan lebih besar 

    7"tal ,airan tubuh lebih besar 

    %nat"mi

    /entrikel kiri tidak kurang k"mplians

    Sisa sirkulasi )etus

    Kesulitan pada kanulasi arteri dan ?ena

    idah dan kepala besar 

    R"ngga hidung lebih sempit

    6

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    7/24

    aring anater"se)alad

    Epigl"tis panjang

    eher dam trakhea lebih d"minan

    +t"t dia)ragma dan interk"sta lemah

    Resistensi terhadap aliran udara tinggi

    Farmak"l"g

    i

    $i"trans)"rmasi hepar imatur 

    !katan pr"tein menurun

    FaFi Fraksi al?e"larFraksi inspirasi ,epat meningkat

    !nduksi dan pulih sadar ,epat

    Peningkatan minimal Alveolar Concentration (MAC)

    /"lume distribusi "bat #ang larut dalam air tinggi

     Neuromuscular junction imatur 

    B. Sistem Kardi&/as"u,er

    Pada ne"natus dan ba#i isi sekun,up jantung terbatas karena ?entrikel kiri #ang

     belum berkembang dan tidak k"mplians memiliki sedikit ,adangan k"mpensasisehingga

    ,urah jantung sangat bergantung pada )rekuensi den#ut jantung Karena keterbatasan

    kemampuan untuk meningkatkan k"ntraktilitas' maka peningkatan kardiak "utput tergantung

    laju jantung Meskipun den#ut jantung dasar lebih tinggi dari "rang de&asa akti)itas sistem

    sara) para simpatik' "?erd"sis "bat anestesi' hip"ksia dapat men#ebabkan bradikardia #ang

    mengakibatkan ,urah jantung turun drastis $a#i dengan k"ndisi jelek #ang harus menjalani

     pr"sedur pembedahan darurat dan "perasi lama ,enderung mengalami bradikardia'

    hip"tensi' asist"lik #ang dapat berakhir dengan kematian intra "perasi Re)lek bar"resept"r 

    dan sistem sara) simpatis belum sempurna 3adangan katek"lamin pada ba#i rendah dan

    sistem kardi"?askuler tidak beresp"n terhadap katek"lamin dari luar Sistem ?askuler kurang

     berep"n terhadap hip"?"lemi' sehingga kekurangan ,airan intra?askuler pada ne"natus dan

     ba#i mengakibatkan hip"tensi tanpa takikadia

    7abel 2 aju jantung dan tekanan darah ber?ariasi sesuai dengan usia2

    7

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    8/24

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    9/24

    2.3 !arma"&,&-i Teri"at Per"em$an-an Ana" 

    A. Per$edaan !arma"&,&-i" 

    Se,ara umum ne"natus membutuhkan d"sis "bat #ang lebih rendah dari pada

     ba#i*"sis "bat pada anak=anak dianjurkan untuk selalu berdasarkan d"sis per kil"gram

     berat badan $erat badan tidak menggambarkan distribusi ,airan ekstraseluler dan

    intra?askuler #ang berbeda dengan de&asa ne"natus dan ba#i mempun#ai mempun#ai t"tal

    ,airan tubuh #ang lebih besar dari de&asa I0=-5 ?s -0=605' jalur bi"trans)"rmasi hati

    #ang belum sempurna' peningkatan aliran darah ke "rgan' penurunan ikatan pr"tein dan

    ke,epatan metab"lisme #ang tinggi sehingga hal hal tersebut tetap dipertimbangkan se,ara

    indi?idual Pr"p"rsi ,urah jantung #ang men,apai "tak lebih besar pada ne"natesdibandingkan pada anak #ang lebih besar' sehingga d"sis "bat #ang diberikan se,ara !/

     pada ne"nates lebih ke,il Fungsi ginjal dan hati #ang belum sempurna men#ebabkan

    eksresi "bat lebih lamban sehingga inter?al d"sis #ang diberikan harus lebih lambat untuk 

    menghindari t"ksisitas

    7abel Perubahan Fisi"l"gi terkait abs"rbsi "bat2

    Ana" Bai Prematur Peru$aan 'isi&,&-i

    Meningkat Meningkat 7idak teratur  aktu peng"s"ngan

    lambung

    2= n"rmal 4=2 L- p( lambung

    Meningkat meningkat berkurang M"tilitas usus

    Sama dengan

    de&asaMendekati de&asa berkurang uas permukaan usus

    Sama dengan Mendekati de&asa $elum matang Fungsi bilier  

    9

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    10/24

    de&asa

    *e&asa meningkat meningkat Permeabilitas kulit

    Sama dengan

    de&asameningkat Errati, = berkurang %bs"rbsi "ral

    Sama dengan

    de&asae)isien Sangat e)isien %bs"rbs re,tal

    Sama dengan

    de&asae)isien Sangat e)isien %bs"rbs

    B. Anesteti" Ina,asi

     9e"natus' ba#i dan anak mempun#ai  f unctional residual capacity (FRC )rendah dan

    ?entilasi al?e"ler #ang relati) tinggi Perbandingan ?entilasi semenit terhadap  FRC #ang

    relati) tinggi ini mengakibatkan k"nsentrasi anestetik di al?e"li ,epat naik K"e)isien

    darah gas is")luran dan hal"tan pada ne"natus lebih rendah dari de&asa sehingga induksi

    anestesi dan pulih sadar terjadi lebih ,epat Ke,epatan pulih sadar pada "perasi kurang dari 1

     jam hampir sama pada penggunaan is")luran dan hal"tan  M inimum alveolar concentration

    M%3 anestetik inhalasi #ang berhal"gen pada ba#i lebih tinggi dibanding ne"natus

    sehingga ne"nates membutuhkan k"nsentrasi #ang lebih ke,il +bat anestesi inhalasi #ang

    dibutuhkan ba#i 05 lebih besar dari n"rmal' namun batas keamanan antara e)ek anestesi

    #ang adekuat dan depresi sistem kardi"?askuler dan respirasi lebih sempit dibandingkan

    de&asa +bat anestesi inhalasi lebih ,epat men,apai "tak sehingga dengan mudah

    melakukan induksi anesthesia' begitu juga &aktu pulih lebih ,epat

    7abel 4 Perkiraan 9ilai M%3

    10

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    11/24

    7ekanan darah pada ne"natus dan ba#i sensiti) terhadap agen inhalasi ?"latile ' hal

    ini mungkin "leh karena mekanisme k"mpensasi #ang belum berkembang baik dan depresi

    "t"t jantung%nak pada usia prepubertas lebih tahan terhadap dis)ungsi hepar karena hal"tan

    dibanding pada de&asa Sebagaimana pada "rang de&asa hal"tan men#ebabkan jantung

    lebih sensiti) terhadap katek"lamin' d"sis maksimal adrenalin pada anestetik l"kal #ang

     b"leh digunakan bersama hal"tan adalah l0kg Se?")luran sedikit membuat iritasi saluran

    napas atau spasme laring selama induksi dibandingkan agen ?"latil lain %gen ?"latile

    lainn#a adalah is")luran #ang merupakan suatu eter metal berhal"genasi #ang tidak men#ala

    #ang memiliki M%3 dalam "ksigen sebesar 1'1-5' kelarutann#a menengah didarah'

     peningkatan k"nsentrasi 1 M%3 is")luran tidak menghasilkan peningkatan ke,epatan na)as

    seperti anestesi inhalasi lainn#a Meski mempun#ai e)ek depresi ?entilasi' interaksi dengan

     92+ dapat menurunkan e)ek tersebut4

    0. Anesteti" n&n /&,ati,

    $a#i dan anak=anak membutuhkan d"sis #ang lebih besar dari pr"p")"l karena

    Karena ?"lume distribusi dan klirens pr"p")"l #ang lebih tinggi anak anak memerlukan

    d"sis #ang lebih tinggi pada TIVA (Total Intra Venous Anaestesia) #aitu 1-0 =2-0

    gkgmenit Pr"p")"l tidak direk"mendasikan untuk sedasi #ang berkepanjangan pada

     pasien anak dari Intensif Care !nit  karena angka m"rtalitas dari agen lainn#a besar

    $eberapa "bat dari g"l"ngan barbiturat dan "pi"id lebih p"tent pada ne"natus

    dibanding pada de&asa (al ini mungkin "leh karena "bat lebih mudah mele&ati sa&ar 

    darah "tak' kapasitas metab"lik #ang masih rendah atau peningkatan sensiti?itas pusat

    11

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    12/24

     perna)asan Penggunaan m"r)in sul)at harus sangat hati hati dan tidak dianjurkan pada

    ne"natus karena k"njugasi hepar dan klirens ginjal #ang rendah 9e"nates dan ba#i lebih

    resisten terhadap e)ek ketamin Jalur sit"kr"m P4-0 matang pada usia 1 bulan

    $i"tran)"rmasi dan eliminasi pada anak relati) tinggi karena aliran darah hepar #ang tinggi

    Klirens su)entanil' al)entanil dan mungkin )entanil lebih tinggi pada anak dibanding pada

    de&asa

    D. O$at Pe,umpu Ot&t

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    13/24

    dari peredaran 1'-=2'0 mgkg pernah dianjurkan untuk intubasi ,epat karena durasi dan

    "nset #ang pendek %da beberapa pendapat bah&a indikasi suksinilk"lin pada anak anak 

    han#a untuk pemberian intra muskuler !M 4=6mgkg untuk mengamankan jalan na)as pada

     pasien tanpa akses intra?ena Pada situasi ini tetap harus diberikan premedikasi atr"pine 0'02

    mgkg !M untuk men,egah bradikardia R"kur"nium dapat diberikan !M 1=1'- mgkg

    dengan "nset = 4 menit

    Resp"n ne"natus terhadap "bat pelumpuh "t"t n"n dep"larisasi ber?ariasi  Neuro

    muscular junction #ang belum matur terutama pada ne"natus prematur ,enderung

    meningkatkan sensiti?itas' sementara k"mpartemen ekstraseluler #ang relati) besar 

    men#ebabkan "batn#a terdilusi Pada ne"natus "bat #ang metab"lismen#a dengan k"njugasi

    di hati eg R"kur"nium &aktu kerjan#a memanjang %trakurium tidak tergantung pada

     bi"tran)"rmasi hati' pada anak anak durasin#a lebih pendek Pada ne"natus "bat terpilih

    adalah mi?akurium' atrakurium dan ,isatrakurium Seperti pada "rang de&asa titrasi d"sis

    "bat pelumpuh "t"t harus di m"nit"r dengan stimulat"r sara) tepi +bat pelumpuh "t"t n"n

    dep"larisasi dapat di reverse dengan ne"stigmin sampai 0 gkg atau edr"ph"nium 1

    mgkg bersama dengan "bat antik"linergik

    2. Te"ni" Penata,a"sanaan Anestesi Pediatri".13

    % E?aluasi pra=anestesi

    • %namnesis all"anemnesis

    • Pemeriksaan Fisik 

    • Pemeriksaan lab"rat"rium seperlun#a disesuaikan dengan jenis "perasi' jika

     bedah ke,il periksa (27' &aktu perdarahan dan &aktu pembekuan Jika bedah

    sedang dan besar disesuaikan

    $ Persiapan pra=anestesi

    Puasa' dengan aturan sebagai berikut :

    Usia#a"anan padat4Susu

    '&rmu,a4ASI0airan *erni tanpa parti"e,

    B6 bulan 4 jam 2 jam

    66bulan 6 jam jam

    L6 bulan 8 jam jam

    13

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    14/24

    • Premedikasi

    = $a#i : usia B12 bulan' berikan atr"pine 0'01=0'02mgkgbb' d"sis

    minimum 0'1mg se,ara i?= %nak sehat : usia 1= tahun' berikan atr"pine 0'01mgkgbb' d"sis

    minimum 0'1mg se,ara i?

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    15/24

    3 !nduksi

    • Pada ne"nates : induksi dilakukan di kamar "perasi dengan ,ara induksi inhalasi

    dengan k"mbinasi "bat 92+ : 02 O 4:2 liter dan "bat inhalasi?"latile' misaln#a hal"tan dimulai d"sis 0'-5 ?"l dinaikan

     bertahap 0'-5 ?"l tiap =- kali na)as sampai pasien tertidur

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    16/24

    l"nggar

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    17/24

    terlentang dan durasi kurang dari 0 menit P"la na)as bantu atau kendali dilakukan pada

    "perasi besar dan lama' dilakukan dengan tangan manual

    +bat pelumpuh "t"t #ang diberikan adalah suksinilkh"lin d"sis 1=2 mgkgbb

    untuk intubasi' pankur"nium 0'04=0'06 mgkgbb' atau atrakurium 0'=0'6 mgkgbb +bat

     pena&ar setiap menggunakan "bat pelumpuh "t"t n"n dep"larisasi harus diberikan

     pena&arn#a ne"stigmin 0'0- mgkgbb dik"mbinasi dengan atr"pine 0'02- mgkgbb

    F 7erapi 3airan Selama +perasi

    Pemberian ,airan pada anak anak dapat meliputi ,airan pemeliharaan' mengganti

    de)isit' mengganti ,airan #ang hilangPilihan ,airan untuk pemeliharaan dapat diberikan

    *e>tr"se -5 dalam 0'22- 9a3l' sedangkan untuk pengganti kehilangan ,airan selama

    "perasi dapat diberikan ringer laktat atau ringer asetatKebutuhan ,airan pemeliharaan

     pada anak anak dapat di)"rmulasikan dengan rumus 4:2:1 #aitu :

    10 kg pertama: 4 mlkgjam'10=20kg berikutn#a :2mlkgjam'

    $erat badan seterusn#a: 1 mlkgjam

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    18/24

    7abel -nilai hemat"krit n"rmal dan batas t"leransin#a1

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    19/24

    Pera&atan pas,a anesthesia di ruang pulih' disesuaikan dengan tata laksana pas,a

    anestesi Pemantauan seksama ditujukan pada parameter seperti kesadaran' perna)asan'

    den#ut nadi' &arna kulit' akti?itas' suhu tubuh Pasien b"leh ke ruangan apabila sk"r 

    %lderet#a sudah men,apai 10 dan tidak ada )akt"r pen#ulit lain

    19

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    20/24

    BAB III

    DISKUSI KASUS

    Pemilihan teknik anestesi pada pasien ini adalah anestesi umum  %eneral Anestesi

    khusus untuk pasien pediatrik .eneral %nestesi dipilih dikarenakan pada pasien ba#i dan anak 

    #ang kurang k""perati) dan jenis pembedahann#a herni"t"m# #ang membutuhkan &aktu #ang

    ,ukup lama

    Status )isik pada pasien ini adalah %S% !! dikarenakan ri&a#at pen#akit dahulu #ang

    diderita pasien 7$ Paru dengan peng"batan tuntas bulan' mant"u> = dan din#atakan sembuh

    tanpa k"mplikasi ke "rgan lainn#a' selain itu hasil )"t" th"ra> tanggal 1- Januari 2016 7$ Paru

    Medikasi pra=bedah #ang diberikan adalah pemberian ,airan maintenance  dengan

    asering' puasa 6 jam' dan antibi"tik ,e)triaks"n -00mg i? 2-=-0mgkgbb Puasa diperlukan

    untuk men,egah regurgitasi dan re)luks gaster sehingga dapat menimbulkan aspirasi pada anak

     9e"nates dapat minum %S! 4 jam sebelum induksi' ba#i dapat minum susu )"rmula atau

    minuman #ang lainn#a 6 jam sebelum induksi' jika minum air mineral 2= jam sebelum induksi

    Sebelum di "perasi' pasien ini diberikan "bat premedikasi +bat #ang diberikan adalah

    %tr"pine 0'1- mg 0'02mgkgbb' %nes)ar mida@"lam 2'-mg 0'=0'-mgkgbb' )entan#l

    2-m,g 1=2m,gkgbb %tr"pine baik diberikan kepada pasien pediatrik sebelum "perasi untuk 

    mengurangi tingkat kejadian bradikardia' hip"tensi' mengurangi sekresi br"bkus #ang dapat

    menutupi jalan napas dan pipa end"trakeal   Pemberian Mida@"lam baik sebagai "bat sedati?e

    untuk mengurangi tingkat ke,emasan anak sebelum masuk ke ruang "perasi' selain itu klirens

    mida@"lam lebih ,epat dari semua g"l"ngan ben@"dia@epin  Pemberian )entan#l pada pasien

     pediatri, sepertin#a tidak menjadi masalah' karena bi"tran)"rmasi dan eliminasi pada anak relati) 

    tinggi karena aliran darah hepar #ang tinggi Klirens su)entanil' al)entanil dan mungkin )entanil

     pun lebih tinggi pada anak dibanding pada de&asa1

    Pasien diinduksi dengan Re,")"l pr"p")"l 20mg 2=mgkgbb Pr"p")"l adalah "bat

    induksi #ang sama dipakai dengan "rang de&asa1 Pr"p")"l merupakan "bat induksi anestesi

    #ang ,epat dengan akti)itas eksitasi #ang minimal' pemulihan ,epat dan jarang terdapat mual dan

    muntah' dapat terjadi pelepasan histamine dan reaksi alergik kemungkinan terjadi4  tetapi

    20

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    21/24

    Pr"p")"l tidak direk"mendasikan pemberiann#a kepada anak #ang dira&at di  Intensive !nit 

    Care

    *an pilihan "bat hipn"tik sedati?e pada pasien ini adalah is")luran' is")luran #ang

    merupakan suatu eter metil berhal"genasi #ang tidak men#ala #ang memiliki M%3 dalam

    "ksigen sebesar 1'1-5' kelarutann#a menengah didarah' peningkatan k"nsentrasi 1 M%3

    is")luran tidak menghasilkan peningkatan ke,epatan na)as seperti anestesi inhalasi lainn#a

    Meski mempun#ai e)ek depresi ?entilasi' interaksi dengan 92+ dapat menurunkan e)ek 

    tersebut4 Sedangkan pilihan "bat hipn"tik sedati?e #ang baik pada pasien ini adalah se?")luran'

    se?")luran adalah suatu "bat anestesi umum inhalasi deri?at eter dengan kelarutan dalam darah

    #ang lebih rendah dari hal"tan' en)luran dan is")luran Rendahn#a kelarutan serta tidak adan#a

     bau #ang men#engat men#ebabkan induksi inhalasi berjalan dengan ,epat dan mulus' juga

    kelarutan dalam darah #ang rendah men#ebabkan pemulihan berjalan dengan ,epat'4

    +bat relaksasi "t"t #ang diberikan pada pasien ini sebelum dilakukan intubasi adalah

    %tra,urium -mg 0'-mgkgbb %tra,urium merupakan relaksan "t"t n"ndep"larisasi kerja

    menengah dan tidak tergantung pada bi"tran)"rmasi hati' pada anak anak durasin#a lebih

     pendek

    Pasien ini dilakukan intubasi dengan E77' kingking A' n" '-' ,u)) A' guedel n"2 dan

    k"ntr"l respirasi Pemilihan pipa end"trakea berdasarkan usia'

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    22/24

     92+ 4 mnt   à 605

    +2 2 mnt   à 405

    Maintenan,e 3airan O 4 : 2 : 1

    Kebutuhan $asal à 10 > 4 O 40,,

    1 > 2 O 2 ,,

    0 > 1 O 0 ,, A42,,jam

    *e)isit 3airan Puasa O Puasa jam > maintenan,e ,airan

    O 6 > 42 ,,jam O 2-2 ,,!nsensible ater "ss O Jenis +perasi > $erat $adan

    O 4 > 11 kg O 44 ,,

    Kebutuhan ,airan 1 jam pertamaO puasa A ! A maintenan,e

    O 2-2 ml A 44 ml A 42 ml

    O 8 ml

    *an t"tal pemberian kebutuhan ,airan pada pasien ini #aitu

    7"tal : kebutuhan ,airan jam 1 A perdarahan A urine "utput: 8 ml A 1- ml A 100 ml

    : 4- ml

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    23/24

  • 8/16/2019 Case Gagal Intubasi

    24/24

    1 Mangku .' Senapathi 7 7atalaksana %nestesia dan Reanimasi pada beberapa tindakan #ang

    umum dikerjakan *alam : $uku %jar !lmu %nestesia dan Reanimasi Jakarta: !ndeks

    PenerbitH 2010h14;=-;

    2 Ramlan % %nestesia Pediatrik %nestesi Pediatrik $uku %jar %nestesi"l"gi $agian

    %nestesi"l"gi dan 7erapi !ntensi) 3are FK

    anesthesi"l"g# -th ed 9e&Q"rk : M, .ra& (illH 201p8=;0-4 +m"uiguiedit"r : Seti" M +bat="batan %nestesia Edisi !! Jakarta: E.3H 1;;h10=1'

    ;2=;6

    24