case dmt2 tb 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    1/41

    Case Report Session

    TUBERKULOSIS PARU DAN DIABETES MELITUS TIPE 2

    Mega Redha Putri 0910312038

    Khairunnisa Imaduddin 0910312061

    Abdul Razak 0910313233

    Preseptr!

    dr" #auzar$ %p"P&

    BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

    RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. M. DJAMIL

    PADANG

    2014

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    2/41

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1. Tuberu!"#$# %TB&

    1.1.1. De'$($#$ Tuberu!"#$#

    'uberkulsis (')* adalah suatu pen+akit in,eksi krnis +ang disebabkan leh bakteri  M.

    tuberculosis.1%ebagian besar kuman tersebut men+erang paru$ sehingga disebut dengan ') paru" 2

    'etapi selain paru$ ') dapat -uga mengenai rgan tubuh lainn+a seperti ') kelen-ar$ tulang$ dan

    kulit"

    3

    'erdapat perbedaan de,inisi antara rang +ang terin,eksi M. tuberculosis dan rang +ang

    sakit ')" .rang +ang terin,eksi M. tuberculosis merupakan seserang +ang sudah menun-ukkan

    hasil psiti, pada pemeriksaan u-i tuberkulin namun belum menun-ukkan tanda dan ge-ala sakit"

    %edangkan rang +ang sakit ') adalah seserang +ang telah menampakkan tanda dan ge-ala

    sakit ')$ berupa hasil psiti, pada pemeriksaan )'A sputum dan/atau gambaran ') pada

     pemeriksaan radilgi$ maupun mani,estasi klinis ') lainn+a" .rang +ang sakit ') sudah pasti

    terin,eksi M. tuberculosis$ namun rang +ang terin,eksi M. tuberculosis belum tentu menderita

    sakit ')"

    1.1.2 E)$*e+$"!",$

    'uberkulsis paru merupakan masalah kesehatan +ang penting di dunia" Pada tahun 1993$

    . mendeklarasikan ') sebagai  global health emergency" al ini disebabkan karena

    sepertiga penduduk dunia telah terin,eksi leh M. Tuberculosis.1Menurut data . pada tahun

    2010$ diperkirakan terdapat 8$8 -uta insiden ') per tahun di seluruh dunia" Asia men-adi ila+ah

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    3/41

    dengan persentase ') terbesar$ +aitu 94" Pre5alensi ') pada pria lebih besar daripada anita"

    )erdasarkan kelmpk usia$ dua per tiga kasus ') ter-adi pada kelmpk usia prdukti, seara

    eknmi$ +aitu 1 7 9 tahun"2

    Indnesia menduduki peringkat kelima negara dengan pre5alensi ') tertinggi didunia

    setelah India$ ina$ A,rika %elatan$ dan igeria pada tahun 2009" )erdasarkan lapran .

    tahun 2010$ pre5alensi ') di Indnesia adalah 660"000 kasus dengan insidensin+a ber-umlah

    :30"000 kasus baru per tahun" ;umlah mrtalitas akibat ') ber-umlah 61"000 kematian per 

    tahunn+a"2%ebagian besar penderita ') berada dalam kelmpk usiaprdukti,$ +aitu 1 7 

    tahun" 'uberkulsis paru merupakan pembunuh nmr satu di antara pen+akit menular dan

    merupakan pen+ebabkematian nmr tiga setelah pen+akit -antung dan pen+akitpernapasan akut

     pada seluruh kalangan usia di Indnesia":

    1.1.-. E$"!",$ */( F/"r R$#$"

    'uberkulsis paru disebabkan leh in,eksi M. tuberculosis +ang ditularkan melalui udara

    (air-borne disease* ketika penderita ') mengeluarkan bakteri  M. tuberculosis  dari saluran

     perna,asann+a melalui batuk atau bersin"2Risik ter-adin+a in,eksi ') lebih besar pada indi5idu

    +ang terpapar leh M. tuberculosis seara berulang dan &M"$=$8

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    4/41

    1.1.4. P/",e(e#$#

    1.1.4.1. Tuberu!"#$# Pr$+er

    'uberkulsis primer merupakan ') pada indi5idu +ang belum mempun+ai imunitas

    spesi,ik terhadap  M. Tuberculosis.9  %istem respirasi merupakan  port d’entrée lebih dari 984

    kasus in,eksi M. tuberculosis$ sehingga ') paru merupakan mani,estasi klinik +ang tersering

    dibandingkan dengan rgan lain" Penularan ') paru ter-adi karena M. tuberculosis dibatukkan

    atau dibersinkan keluar dalam bentuk droplet nuclei  leh pasien ') paru$ terutama ') paru

    dengan )'A sputum psiti,"

    1

    )akteri ini dapat menetap selama beberapa -am dalam keadaan +ang gelap dan lembab"

    >entilasi +ang baik dapat mengurangi knsentrasi droplet nuclei  dalam suatu ruangan" %inar 

    ultra5ilet dapat langsung membunuh bakteri" #aktr +ang memungkinkan seserang terpa-an

    kuman ') ditentukan lehknsentrasi droplet nuclei dalam udara dan laman+a menghirup udara

    tersebut"10

    ;ika droplet nuclei  tersebut terinhalasi$ M. tuberculosis dapat masuk ke al5elus karena

    ukurann+a lebih keil dari ?m" &i al5elus$ bakteri akan dihadapi pertama kali leh neutr,il$

    kemudian leh makr,ag al5elar" %ebagian besar bakteri akan di,agsit$ dihanurkan$ dan

    dikeluarkan leh makr,ag dari perabangan trakebrnkial dengan gerakan silia dan sekretn+a

    sehingga tidak akan ter-adi pertumbuhann+a di dalam tubuh pe-amu"1

    Pada sebagian kasus$ tidak semua  M. tuberculosis  dapat dihanurkan leh makr,ag"

    %uatu mlekul gliklipid +ang disebut dengan liparabinmannan (@AM* pada dinding sel

     bakteri tersebut membantun+a menetap dan berkembang biak dalam sitplasma makr,ag"11

    %etelah beberapa minggu$ keberadaan bakteri intraseluler ini akan merangsang Reaksi

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    5/41

    ipersensiti5itas 'ipe I> atau  Delayed Type Hypersensitivity (&'* sehingga mengakibatkan

     peradangan paru lkal atau granulma +ang disebut dengan ,kus primer atau ,kus hn"12

    'erbentukn+a ,kus primer ini men-adikan rang +ang bersangkutan termasuk dalam kelmpk 

    rang +ang terin,eksi leh  M. tuberculosis$ namun belum termasuk dalam kelmpk penderita

    atau rang +ang sakit ') paru" In,eksi ') ditandai dengan hasil psiti, pada u-i tuberkulin"10

    Pada ') primer$ ,kus primer pada paru berlan-ut dengan peradangan salurangetah

     bening (lim,angitis lkal* +ang diikuti dengan peradangan kelen-ar getah bening reginal$ seperti

    kelen-ar parahilus atau paratrakeal (lim,adenitis reginal*" abungan antara ,kus primer$

    lim,agitis lkal$ dan lim,adenitis reginal ini disebut dengan kmpleks primer atau kmpleks

    Ranke" 'erbentukn+a kmpleks primer ini men-adikan indi5idu +ang terin,eksi M. tuberculosis

    telah termasuk dalam kelmpk penderita atau rang +ang sakit ') paru" aktu +ang

    dibutuhkan se-ak ter-adin+a in,eksi sampai sakit tersebut adalah sekitar : 7 6 minggu"13

    %ebagian besar kmpleks primer ini dapat sembuh tanpa meninggalkan aat" %ebagian

    lainn+a sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas$ seperti garis

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    6/41

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    7/41

    lebih dari satu bulan" %etiap rang +ang memiliki ge-ala

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    8/41

    1.1.3. Pe+er$#//( R/*$"!",$#

    Pemeriksaan radilgis merupakan pemeriksaan penun-ang +ang sensiti, namun tidak 

    spesi,ik untuk mendiagnsis seserang menderita ')" #t rntgen traks -uga sering

    menimbulkan 5erdiagnsis ')"= Menurut Malueka (200=*$ prses tuberkulsis akti, ditandai

    dengan!

    a* %arang

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    9/41

    ambar 2"2" Alur diagnsis tuberkulsis paru (&epkes RI$ 200=*

    1.1.. K!/#$'$/#$

    Klasi,ikasi ') paru berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikrskpis adalah sebagai

     berikut"3

    1.1..1. Tuberu!"#$# P/ru B/#$! T/5/( A#/+ P"#$$' 

    Kasus +ang memenuhi de,inisi ') paru )'A psiti,$ antara lain!

    %uspek ') Paru

    Pemeriksaan dahak mikrskpis %eaktu 7 Pagi 7 %eaktu (%P%*

    asil )'A!C <

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    10/41

    a* Minimal satu dari sekurang psiti, atau seara labratrium sesuai I>$ atau

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    11/41

    < ;ika I> negati, (atau status I> tidak diketahui atau pre5alensi I> rendah*$ tidak 

    menun-ukkan perbaikan setelah pemberian antibitik spektrum luas (keuali antibitik 

    +ang mempun+ai e,ek anti ') seperti ,lurkuinln dan amingluksida*"

    1.1.6. Pe(7e,/5/(

    Penegahan penularan ') dapat dilakukan dengan beberapa ara berikut$ +aitu1:!

    a" )atuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidung"

     b" Penderita ') menelan bat seara teratur sampai selesai pengbatan untuk menegah

    kuman kebal bat"

    " ;ika ada ahli keluarga +ang menderita ') disarankan untuk memeriksa ke pusat

    kesehatan terdekat untuk pen-aringan pen+akit ') paru"

    1.1.10. Pe(,"b//(14

    1.1.10.1 Tuu/(

    a" Men+embuhkan penderita

     b" Menegah kematian

    " Menegah kekambuhan

    d" Menurunkan tingkat penularan

    1.1.10.2. Pr$(#$) )e(,"b//(

    .bat ') diberikan dalam bentuk kmbinasi dari beberapa -enis$ dalam -umlah ukup

    dan dsis tepat selama 6

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    12/41

     pada saat perut ksng" Aapabila paduan bat +ang digunakan tidak adekuat (-enis$ dsis dan

     -angka aktu pengbatan*$ kuman ') akan berkembang men-adi kuman kebal bat (resisten*"

    Hntuk men-amin kepatuhan penderita menelan bat$ pengbatan perlu dilakukan dengan

     pengaasan langsung (&.' Direcly bserved Treatment * leh serang Pengaas Menelan

    .bat (PM.*"

    1.1.10.-. Je($# */( *"#$# OAT

    /. I#"($/#$* %H&

    &ikenal dengan I$ bersi,at bakterisid$ dapat membunuh 90 4 ppulasi kuman dalam

     beberapa hari pertama pengbatan" .bat ini sanat e,ekti, terhadap kuman dalam keadaan

    metablik akti, +aitu kuman +ang sedang berkembang$ dsis harian +ang dian-urkan

    mg/kg))$sedangkan untuk pengbatan intermiten 3 kali seminggu diberikan dengan dsis 10

    mg/kg ))"

    b. R$'/+)$#$( %R&

    )ersi,at bakterisid dapat membunuh kuman semi7drmant (persisten* +ang tidak dapat

    dibunuh leh isniasid dsis 10 mg/kg )) diberikan sama untuk mengbatan harian maupun

    intermiten 3 kal seminggu"

    7. P$r/8$(/+$* %9&

    )ersi,at bakterisid dapat membunuh kuman +ang berada dalam sel dengan suasana asam"

    &sis harian +ang dian-urkan 2 mg/kg )) $sedangkan untuk pengbatan intermiten 3 kali

    seminggu diberikan dengan dsis 3 mg/kg ))"

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    13/41

    *. Sre)"+$#$( %S&

    %treptmisin bersi,at bakterisid" &sis harian +ang dian-urkan 1 mg/kg )) sedangkan

    untuk pengbatan intermiten 3 kali seminggu digunakan dsis +ang sama penderita berumur 

    sampai 60 tahun dasisn+a 0$= gr/hari sedangkan unuk berumur 60 tahun atau lebih diberikan

    0$0 gr/hari"

    e. E/+bu!"! %E&

    )ersi,at sebagai bakteristatik" &sis harian +ang dian-urkan 1 mg/kg )) sedangkan

    untuk pengbatan intermiten 3 kali seminggu digunakan dsis 30 mg/kg/))" Pengbatan ')

    diberikan dalam 2 tahap +aitu tahap intensi, dan lan-utan"

    1.1.10.4. T/5/)/( Pe(,"b//(

    1.1.10.4.1. T/5/) I(e(#$' 

    Pada tahap intensi, (aal* penderita mendapat bat setiap hari dan diaasi langsung

    untuk menegah ter-adin+a kekebalan terhadap semua .A' terutama ri,ampisin" )ila pengbatan

    tahap intensi, tersebut diberikan seara tepat biasan+a penderita menular men-adi tidak menular 

    dalamkurun aktu 2 minggu sebagian besar penderita ') )'A psiti, men-adi )'A negati, 

    (kn5ersi* pada akhir pengbatan intensi,"

    1.1.10.4.2. T/5/) L/(u/(

    Pada tahap lan-utan penderita mendapat -enis bat lebih sedikit$ namum dalam -angka

    aktu +ang lebih lama$ pengaasan ketat dalam tahap intensi, sangat penting untuk menegah

    ter-adin+a kekebalan bat" 'ahap lan-utan penting untuk membunuh kuman persister (dormant *

    sehingga menegah ter-adin+a kekambuhan"

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    14/41

    1.1.11. P/(*u/( OAT D$ I(*"(e#$/

    . dan IHA'@& ( !nternatioal "nion #gainst Tuberculosis and $ung Disease*

    merekmendasikan paduan .A' %tandar$ +aitu !

    a" Kategri 1

    2 2RJD / : 3R3

    3 2RJD / : R 

    : 2RJD / 6 D

     b" Kategri 2!

    2RJD% / RJD /3R3D3

    6 2RJD% / RJD / RD

    " Kategri 3!

    = 2RJ / :3R3

    8 2 RJ / : R 

    9 2RJ / 6 D

    Prgram asinal Penanggulangan ') di Indnesia menggunakan panduan .A'

    Kategri 1 ! 2 RJD / :3R3

    Kategri 2 ! 2RJD% / RJD / 3R3D3

    Kategri 3 ! 2 RJ / :3R3

    &isamping ketiga kategri ini disediakan paduan bat sisipan (RJD*" Paduan .A' ini

    disediakan dalam bentuk paket kmbipak dengan tu-uan untuk memudahkan pemberian bat dan

    men-amin kelangsungan (kntinuitas* pengbatan sampai selesai satu (1* paket untuk satu (1*

     penderita dalam satu (1* masa pengbatan"

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    15/41

    /. K/e,"r$ :1 %2HR9E;4H-R-&

    'ahap intensi, terdiri dari Isniasid (*$ Ri,ampisin (R*$ Pirasinamid (J* dan Dtambutl

    (D* .bat

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    16/41

    13   Penderita ekstra paru ringan +aitu ') kelen-ar lim,e ( lim,adenitis * pleuritis

    eksudati5a unilateral ') kulit $ tb tulang ( keuali tulang belakang * sendi dan kelen-ar 

    adrenal

    *. OAT #$#$)/( % HR9E *

    )ila pada akhir tahap intensi, pengbatan penderita baru )'A psiti, dengan kategri 1

    atau penderita )'A psiti, pengbatan ulang dengan kategri 2 hasil pemeriksaan dahak masih

    )'A psiti, diberikan bat sisipan (RJD* setiap hari selama 1 bulan"

    1.1.12. K"+)!$/#$

    1

    Pen+akit tuberkulsisi paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan kmplikasi"

    Kmplikasi dibagi atas kmplikasi dini dan kmplikasi lan-ut"

    • Kmplikasi dini! pleuritis$ e,usi pleura$ emp+ema$ lar+ngitis$ usus$ PnetLs arthrparth+

    • Kmplikasi lan-ut! .bstruksi -alan na,as

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    17/41

    1.2.2. K!/#$'$/#$

    1.2.-. D$/,("#$#&iagnsis &M ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gluksa darah" &iagnsis tidak 

    dapat ditegakkan atas dasar adan+a gluksuria" una penentuan diagnsis &M$ pemeriksaan

    gluksa darah +ang dian-urkan adalah pemeriksaan gluksa seara enzimatik dengan bahan

    darah plasma 5ena" Penggunaan bahan darah utuh (hle bld*$ 5ena$ ataupun kapiler tetap

    dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    18/41

    • Keluhan lain dapat berupa! lemah badan$ kesemutan$ gatal$ mata kabur$dan dis,ungsi

    ereksi pada pria$ serta pruritus 5ul5ae pada anita

    &iagnsis &M dapat ditegakkan melalui tiga ara!

    1" ;ika keluhan klasik ditemukan$ maka pemeriksaan gluksa plasma seaktu F200

    mg/d@sudah ukup untuk menegakkan diagnsis &M

    2" Pemeriksaan gluksa plasma puasa G126 mg/d@dengan adan+a keluhan klasik"

    3" 'es tleransi gluksa ral (''.*" Meskipun ''. dengan beban = g gluksa lebih

    sensiti, dan spesi,ik dibanding dengan pemeriksaan gluksa plasma puasa$ namun

     pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri" ''. sulit untuk dilakukan berulang<

    ulang dan dalam praktek sangat -arang dilakukankarena membutuhkan persiapan khusus"

    @angkah

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    19/41

    ara pelaksanaan ''. (.$ 199:*!

    • 'igahari sebelum pemeriksaan$ pasientetap makan seperti kebiasaan sehari

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    20/41

    1"2":" Penatalaksanaan'u-uan penatalaksanaan seara umum adalah meningkatkan kualitas hidup pen+andang

    diabetes"

    1"2":"1" 'u-uan penatalaksanaan

    • ;angka pendek! menghilangkan keluhan dan tanda &M$ mempertahankan rasa

    n+aman$dan menapai target pengendalian gluksa darah"

    • ;angka pan-ang! menegah dan menghambat prgresi5itas pen+ulit mikrangipati$

    makrangipati$dan neurpati"

    • 'u-uan akhir pengellaan adalah turunn+a mrbiditas dan mrtalitas &M"Hntuk 

    menapai tu-uan tersebut perlu dilakukan pengendalian gluksa darah$ tekanan darah$

     berat badan$dan pr,il lipid$ melalui pengellaan pasien seara hlistik dengan

    menga-arkan peraatan mandiri dan perubahan perilaku"

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    21/41

    1"2":"2" Pilar penatalaksanaan &M

    1" Ddukasi

    2" 'erapi gizi medis

    3" @atihan -asmani

    :" Inter5ensi ,armaklgis

    1" Ddukasi

    &iabetes tipe 2 umumn+a ter-adi pada saat pla ga+a hidup dan perilaku telah

    terbentuk dengan mapan" Pemberda+aan pen+andang diabetes memerlukan partisipasi

    akti, pasien$ keluarga dan mas+arakat" 'im kesehatan mendampingi pasien dalam menu-u

     perubahan perilaku sehat" Hntuk menapai keberhasilan perubahan perilaku$ dibutuhkan

    edukasi +ang kmprehensi, dan upa+a peningkatan mti5asi" Pengetahuan tentang

     pemantauan gluksa darah mandiri$ tanda dan ge-ala hipglikemia sertaara

    mengatasin+a harus diberikan kepada pasien" Pemantauan kadar gluksa darah dapat

    dilakukan seara mandiri$ setelah mendapat pelatihan khusus"

    2" 'erapi utrisi Medis

    'erapi utrisi Medis ('M* merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes searattal" Kuni keberhasilan 'M adalah keterlibatan seara men+eluruh dari anggta tim

    (dkter$ ahli gizi$ petugas kesehatan +ang lain serta pasien dan keluargan+a*"

    • %etiap pen+andang diabetes sebaikn+a mendapat 'M sesuai dengan kebutuhann+aguna

    menapai sasaran terapi"

    • Prinsip pengaturan makan pada pen+andang diabetes hampir sama dengan an-uran makan

    untuk mas+arakat umum +aitu makanan +ang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

    kalri dan zat gizi masing

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    22/41

    'u-uan terapi gizi ini adalah untuk menapai dan mempertahankan !

    1. K/*/r ,!u"#/ */r/5 =/(, +e(*e/$ ("r+/!

    a* luksa darah berkisar antaara 901-0;0

    -. Pr"'$! !$)$* ?

    a* Klesterl @&@ 100 mg/dl

     b* Klesterl &@ F:0 mg/dl

    * 'rigliserida 10 mg/dl

    4. Ber/ b/*/( #e("r+/! +u(,$(@ BMI 1 < 24@6

    )eberapa ,aktr +ang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pla makan

    diabetes antara lain$ tinggi badan$ berat badan$ status gizi$$ status kesehatan$ akti5itas ,isik 

    dan ,aktr usia" %elain itu ada beberapa ,aktr ,isilgi seperti masa kehamilan$ masa

     pertumbuhan$ gangguan penernaan pada usia tua$ dan lainn+a" Pada keadaan in,eksi

     berat dimana ter-adi prses katablisme +ang tinggi perlu dipertimbangkan pemberian

    nutrisi khusus" Masalah lain +ang tidak kalah pentingn+a adalah masalah status eknmi$

    lingkungan kebiasaan dan tradisi dalam lingkungan +ang bersangkutan serta kemampuan

     petugas kesehatan +ang ada"

    K"+)"#$#$ +//(/( =/(, *$/(ur/( er*$r$ */r$ ?

    Kmpsisi nutrien berdasarkan knsensus nasinal adalah Karbhidrat 60

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    23/41

    K/rb"5$*r/ %1 ,r/+40 /!&

    • Kandungan ttal kalri pada makanan +ang mengandung karbhidrat lebih ditentukan leh

     -umlahn+a dibandingkan -enis karbhidrat itu sendiri"

    • 'tal kebutuhan kalri perhari$ 60

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    24/41

    • ;ika terdapat kmplikasi kardi5askular maka sumber prtein nabati lebih dian-urkan

    dibandingkan prtein heani"

    Le+/ 

    • )atasi knsumsi makanan +ang mengandung lemak -enuh$ -umlah maksimal 104 dari ttal

    kebutuhan kalri perhari"

    • ;ika kadar klesterl @&@ G 100 mg/dl$ asupan asam lemak -enuh diturunkan sampai

    maksimal =4 dari ttal kalri perhari"

    • Knsumsi klesterl maksimal 300 mg/hari$ -ika kadar klesterl @&@ G100 mg/dl$ maka

    maksimal klesterl +ag dapat diknsumsi 200 mg perhari"

    Kebuu5/( K/!"r$

    Menetukan kebutuhan kalri basa +ang besarn+a 2

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    25/41

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    26/41

    Kegiatan ,isik bagi penderita diabetes sangat dian-urkan karena mengurangi

    resik ke-adian kardi5askular dimana pada diabetes telah ter-adi mikrangipati dan

     peningkatan lipid darah akibat pemeahan berlebihan +ang membuat 5askular men-adi

    lebih rentan akan penimbunan @&@ terksidasi subendtel +ang memperburuk kualitas

    hidup penderita" &engan latihan -asmani kebutuhan tt akan gluksa meningkat dan ini

    akan menurunkan kadar gula darah"

    Akti5itas latihan !

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    27/41

    :" 'erapi ,armaklgis

    'erapi ,armaklgis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan -asmani

    (ga+a hidup sehat*" 'erapi ,armaklgis terdiri dari bat ral dan bentuk suntikan"

    a" .bat hipglikemik ral"

    )erdasarkan araker-an+a$ .. dibagi men-adi glngan!

    1*" Pemiu sekresi insulin (insulin seretaggue*! sul,nilurea dan glinid

    2*" Peningkat sensiti5itas terhadap insulin! met,rmin dan tiazlidindin

    3*" Penghambat gluknegenesis (met,rmin*

    :*" Penghambat absrpsi gluksa! penghambat gluksidase al,a"

    *" &PP inhibitr

    1*" Pemiu %ekresi Insulin

    a*" %ul,nilurea

    .bat glngan ini mempun+ai e,ek utama meningkatkan sekresi insulin leh sel beta

     pankreas$ dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan nrmal dan

    kurang" amun masih bleh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih"Hntuk 

    menghindari hipglikemia berkepan-angan pada berbagai keadaaan seperti rang tua$

    gangguan ,aal gin-al dan hati$ kurang nutrisi serta pen+akit kardi5askular$ tidak 

    dian-urkan penggunaan sul,nilurea ker-a pan-ang"

     b*" linid

    linid merupakan bat +ang ara ker-an+a sama dengan sul,nilurea$ dengan penekanan

     pada peningkatansekresi insulin ,ase pertama" lngan ini terdiri dari 2 maam bat

    +aitu Repaglinid (deri5at asam benzat* dan ateglinid (deri5at ,enilalanin*" .bat ini

    diabsrpsi dengan epat setelah pemberian seara ral dan diekskresi seara epat

    melalui hati".bat ini dapat mengatasi hiperglikemia pst prandial"

    2*" Peningkatsensiti5itas terhadap insulin

    a*" 'iazlidindin

    'iazlidindin (piglitazn* berikatan pada PerNisme Prli,eratr Ati5ated Reeptr 

    amma (PPAR

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    28/41

    e,ek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan -umlah prtein pengangkut

    gluksa$ sehingga meningkatkan ambilan gluksa di peri,er"'iazlidindin

    dikntraindikasikan pada pasien dengan gagal -antung kelas I karena dapat

    memperberat edema/retensi airan dan -uga pada gangguan ,aal hati" Pada pasien +ang

    menggunakan tiazlidindin perlu dilakukan pemantauan ,aal hati seara berkala"

    Qglngan rsiglitazn sudah ditarik dari peredaran karena e,ek sampingn+a"

    3*" Penghambat gluknegenesis

    a*" Met,rmin

    .bat ini mempun+ai e,ek utama mengurangi prduksi gluksa hati (gluknegenesis*$ di

    samping -uga memperbaiki ambilan gluksa peri,er" 'erutama dipakai pada pen+andang

    diabetes gemuk" Met,rmin dikntraindikasikan pada pasien dengan gangguan ,ungsi

    gin-al (serum kreatinin F1$ mg/d@* dan hati$ serta pasien

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    29/41

    epat @P

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    30/41

    • iperglikemia hipersmlar nn kettik 

    • iperglikemia dengan asidsis laktat

    • agal dengan kmbinasi .. dsis ptimal

    •%tres berat (in,eksi sistemik$ perasi besar$ IMA$ strke*

    • Kehamilan dengan &M/diabetes melitus gestasinal +ang tidak terkendali

    dengan perenanaan makan

    • angguan ,ungsi gin-al atau hati +ang berat

    • Kntraindikasi dan atau alergi terhadap ..

    ;enis dan lama ker-a insulin

    )erdasar lama ker-a$ insulin terbagi men-adi empat -enis$ +akni!

    • Insulin ker-a epat (rapid ating insulin*

    • Insulin ker-a pendek (shrt ating insulin*

    • Insulin ker-a menengah (intermediate ating insulin*

    • Insulin ker-a pan-ang (lng ating insulin*

    • Insulin ampuran tetap$ ker-a pendek dan menengah (premiNed insulin*"

    ara Pen+untikan Insulin

    • Insulin umumn+a diberikan dengan suntikan di baah kulit (subkutan*$ dengan

    arah alat suntik tegak lurus terhadap ubitan permukaan kulit"

    • Pada keadaan khusus diberikan intramuskular atau intra5ena seara blus atau

    drip"

    • 'erdapat sediaan insulin ampuran (miNed insulin* antara insulin ker-a pendek 

    dan ker-a menengah$ dengan perbandingan dsis +ang tertentu" Apabila tidak 

    terdapat sediaan insulin ampuran tersebut atau diperlukan perbandingan dsis

    +ang lain$ dapat dilakukan penampuran sendiri antara kedua -enis insulin

    tersebut" 'eknik penampuran dapat dilihat dalam buku panduan tentang

    insulin"

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    31/41

    • @kasi pen+untikan$ ara pen+untikan maupun ara insulin harus dilakukan

    dengan benar$ demikian pula mengenai rtasi tempat suntik"

    • Apabila diperlukan$ se-auh sterilitas pen+impanan ter-amin$ semprit insulin dan

     -arumn+a dapat dipakai lebih dari satu kali leh pen+andang diabetes +ang

    sama"

    • arus diperhatikan kesesuaian knsentrasi insulin dalam kemasan (-umlah

    unit/m@* dengan semprit +ang dipakai (-umlah unit/m@ dari semprit*"

    &ian-urkan memakai knsentrasi +ang tetap" %aat ini +ang tersedia han+a H100

    (artin+a 100 unit/m@*"

    2*" Agnis @P

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    32/41

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. I*e($/# P/#$e(

     ama ! 'n" MHmur ! 9 tahun

    ;enis kelamin ! @aki

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    33/41

    • Keringat malam ada"

    • )AK arna dan ,rekuensi nrmal"

    • )A) arna dan knsistensi nrmal$ tidak berdarah"

    R$/=/ )e(=/$ */5u!u

    • 'idak pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumn+a"

    • Pasien telah dikenal menderita sakit gula se-ak 2 tahun +ang lalu$ tidak kntrl teratur"

    • Ria+at tensi tinggi tidak ada"

    • Ria+at sakit kuning tidak ada"

    • Ria+at sakit -antung tidak ada"

    • Ria+at sakit gin-al tidak ada"

    R$/=/ )e(=/$ e!u/r,/

    • 'idak ada anggta keluarga +ang memiliki keluhan +ang sama dengan pasien"

    • 'idak ada anggta keluarga +ang menderita sakit gula"

    • Kakak pasien menderita tensi tinggi"

    R$/=/ eb$/#//(@ #"#$/!@ */( e"("+$

    • Pasien tidak beker-a"

    • Ria+at minum alkahl tidak ada"

    • Pasien merkk se-ak berusia 10 tahun hingga sekarang$ 3 bungkus per hari"

    C. Pe+er$#//( F$#$ 

    Keadaan umum ! tampak sakit sedang

    Kesadaran ! kmpsmentis kperati,  'ekanan darah ! 130/90 mmg

     adi ! 92 kali/menit

     a,as ! 28 kali/menit

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    34/41

    %uhu ! 36$=0

    )erat badan ! =0 kg

    'inggi badan ! 1=0 mIM' ! 2:$22 kg/m2 (5ereight*

    Kulit ! sa matang$ turgr baik  K) ! tidak terdapat pembesaran K)

    Kepala ! nrmephal

    Rambut ! uban (C*$ tidak mudah rntk Mata ! kn-ungti5a tidak anemis$ sklera tidak ikterik 

    'elinga ! liang telinga lapang$ tidak terdapat n+eri tarik$ n+eri tekan$ n+eri ketk mastid

    idung ! tidak terdapat kelainan pada bagian luar$ tidak terdapat de5iasi septum

    'enggrkan ! ,aring tidak hiperemisigi ! tidak terdapat karies

    ;>P !

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    35/41

    • @euksit 10"=00/mm3

    • 'rmbsit 220"000/mm3

    • l darah 9: mml/@

    •Kalium darah 3$8 mml/@

    •  atrium darah 132 mml/@

    • ula darah seaktu 2: mg/d@

    • ula darah puasa 18 mg/d@

    • Hreum darah 36 mg/d@

    • Kreatinin darah 0$6 mg/d@

    Rntgen trak ! in,iltrat di kedua apeks paru

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    36/41

    E. D$/,("#$# Ker/

    • &M tipe 2 tak terkntrl 5ereight

    •%irsis hepatis dekmpensata

    • %uspek ') paru dupleN

    • ipnatremia

    • ipklremia

    F. D$/,("#$# B/(*$(,

    • Abses hepar

    %uspek brnkpneumnia tipe AP

    G. Pe+er$#//( A(ur/(

    • Pemeriksaan %.'$ %P'$ alkali ,s,atase

    • Pemeriksaan albumin$ glbulin

    • Pemeriksaan trigliserida$ &@$ @&@

    • Pemeriksaan urinalisa

    • Pemeriksaan sputum )'A

    • Pemeriksaan kultur sputum

    • Pemeriksaan H% abdmen

    • Pemeriksaan DK

    • Pemeriksaan b%Ag dan bA1

    • Knsul bagian mata

    • Knsul gizi

    H. T// L/#/(/

    1" n #armaklgik 

    • 'irah )aring

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    37/41

    • &iet

    a" &iet diabetes

    )erat badan ideal ('inggi )adan dalam m 7 100* 7 10 4 kg"

    Kemudian hitung -umlah kalri +ang dibutuhkan"

    @aki

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    38/41

    Pasien dian-urkan melakukan lahraga ringan seperti -gging/-alan epat setiap

    harin+a sekitar 30

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    39/41

    BAB III

    DISKUSI

    'elah diraat pasien laki

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    40/41

    DAFTAR PUSTAKA

    1 Amin J$ )ahar A" 2006" 'uberkulsis Paru" &alam! )uku A-ar Ilmu Pen+akit &alam" ;ilid II"

    Ddisi I>" ;akarta! Pusat Penerbitan &epartemen Ilmu Pen+akit &alam #akultas KedkteranHni5ersitas Indnesia" al! 9987 1000"2 ."2013" lbal 'uberulsis Reprt 2013"

    3 Perhimpunan &kter Paru Indnesia" 2006" Pedman &iagnsis dan Penatalaksanaan'uberkulsis di Indnesia" ;akarta"

    : &irektrat ;endral Pengendalian Pen+akit dan Pen+ehatan @ingkungan Kementrian Kesehatan

    Republik Indnesia" 2011" %ituasi ') di Indnesia &alam Penampaian M&s"

    http!//"pppl"depkes"g"id/indeN"phpberitaSm,ull5ieSid229" &iakses pada 23

    ;anuari 2012"

    allis R%$ ;hnsn ;@" 2001" Adult 'uberulsis in the 21st  entur+! Pathgenesis$ linial

    #eatures$ and Management" urrent .pinin in Pulmnar+ Mediine =" al! 12: 7 133"@ippintt illiams S ilkins$ In" http!//"rsallis"m/&uments/adult')"pd, " &iakses

     pada 1 #ebruari 2012"

    6rld ealth .rganizatin" 2011" . Reprt 2011! lbal 'uberulsis ntrl 2011" al!

    3"http!//"h"int/tb/publiatins/glbalTreprt/en/" &iakses pada 23 ;anuari 2012"

    = &epartemen Kesehatan Republik Indnesia" 200=" Pedman asinal Penanggulangan

    'uberkulsis" Ddisi 2" etakan I" http!//"tbindnesia"r"id/pd,/)PT200="pd, . &iakses

     pada &' (ebruari &)*&.

    +%te5ensn R$ et al. 200=" &iabetes and 'uberulsis! 'he Impat , the &iabetes Dpidemi n

    'uberulsis Inidene" )M Publi ealth =!23:" http!//"bimedentral"m/1:=1<2:8/=/23:" &iakses pada 31 Mei 2012"

    9DlsaLdi+ah R" 200=" ambaran &arah Rutin pada Penderita 'uberkulsis Paru di )angsal Paru

    R%HP &R" M" &-amil Padang Peride 1 ;anuari 200 7 31 &esember 2006" %kripsi" Padang!

    #akultas Kedkteran Hni5ersitas Andalas"

    10erdhani RA" 2008" Pat,isilgi$ &iagnsis$ dan Kla,isikasi 'uberkulsis" &epartemen Ilmu

    Kedkteran Kmunitas$ .kupasi$ dan Keluarga # K  HI "http!//sta,,"ui"a"id/internal/010=00183/material/PA'.T&IATK@A%"pd, . &iakses pada

    2= #ebruari 2012"

    11%ubag+ A$ Aditama 'U$ %ut+ &K$ Partakusuma @" 2006" Pemeriksaan Inter,ern

  • 8/15/2019 case dmt2 tb 2

    41/41

    12)arataid-a-a K" 200:" Imunlgi &asar" Ddisi ke