Upload
arinidwiyulian
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Case Delirium RSMH
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Delirium atau acute confusional state merupakan sebuah sindrom
neuropsikiatrik kompleks dengan onset akut dan berfluktuasi. Sindrom ini
mempengaruhi kesadaran dan fungsi kognitif yang mungkin diikuti oleh
peningkatan aktivitas psikomotor. Selain itu, delirium juga mempengaruhi atensi
dan pada beberapa pasien ditemukan gangguan persepsi.1
Delirium memiliki banyak penyebab dan penyebab utama delirium adalah
penyakit susunan saraf pusat, penyakit sistemik, serta intoksikasi maupun keadaan
putus obat dari zat farmakologis atau toksik. Beberapa faktor risiko yang dapat
menyebabkan delirium adalah usia, adanya defisit kognitif yang sudah ada
sebelumnya, penyakit medis yang berat, adanya riwayat delirium sebelumnya dan
kepribadian sebelum sakit. Beberapa kondisi khusus seperti luka bakar, ADS,
fraktur, hipoksemia, insufisiensi organ, infeksi, serta gangguan metabolik, juga
dapat merupakan faktor risiko terjadinya delirium. !eningkatan konsentrasi
sodium di serum, penurunan fungsi fisik dan fungsi menghadapi stress serta
beberapa obat juga dapat menyebabkan delirium.1
"ujuan utama pengobatan delirium adalah mengatasi penyebab yang
mendasari. Dua gejala utama delirium yang mungkin memerlukan pengobatan
farmakologis adalah psikosis dan insomnia. #bat pilihan untuk psikosis adalah
haloperidol, yaitu obat antipsikotik golongan butirofenon. Antipsikotik yang lebih
baru, misalnya risperidon, olanzapin dan $uetiapin juga membantu dalam
penatalaksanaan delirium.1
#bat antipsikotik atypikal ini dihubungkan denganlebih sedikitnya gangguan pergerakan akibat obat dibandingkan penggunaan
haloperidol. nsomnia paling baik dapat diobati dengan golongan benzodiazepin
yang memiliki waktu paruh pendek.%
1
7/23/2019 Case Delirium RSMH
2/22
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI PASIEN
1. &ama ' &y. (B"
%. "anggal (ahir)*mur ' +% tahun
. -enis kelamin ' !erempuan
+. !ekerjaan ' bu rumah tangga
. !endidikan ' "amat S/A
0. Agama ' slam
. Alamat ' Baturaja
2. Status !erkawinan ' /enikah
3. 4arga &egara ' ndonesia
A. STATUS INTERNUS
- 5eadaan *mum
Sensorium ' Delirium
Suhu ' 0,67
&adi ' 2+8)menit
!ernafasan ' %8)menit
"ekanan Darah ' 1+9)39 mm:g
"urgor ' ; % detik
Berat Badan ' 9 kg
"inggi Badan ' 12 espiratorik ' tidak ada kelainan
- Sistem =astrointestinal ' tidak ada kelainan
- Sistem *rogenital ' tidak ada kelainan
- 5elainan 5husus ' tidak ada kelainan
B. STATUS NEUROLOGIKUS
%
7/23/2019 Case Delirium RSMH
3/22
- *rat Syaraf 5epala ?panefleks fisiologis ' C)C normal
>efleks patologis ' )
5ekuatan ' otot lengan C)C, otot tungkai C)C
- Sensibilitas ' Sulit dinilai
-
Susunan Saraf egetatif ' tidak ada kelainan- Eungsi (uhur ' Sulit dinilai
- 5elainan khusus ' Sulit dinilai
C. ANAMNESIS
dentitas alloanamnesis ?pasien datang ke !oliklinik -iwa >S/: !alembang atas
konsul dari 7*@.
Autoanamnesis tidak bisa dilakukan karena pasien terpasang F"".
1. &ama ' "n. AB"
%. *mur ' tahun
. -enis 5elamin ' (akilaki
+. !ekerjaan ' !egawai Swasta
. !endidikan ' S/A
0. Agama ' slam
. Alamat ' Baturaja
7/23/2019 Case Delirium RSMH
4/22
2. :ubungan dengan pasien '
Suami
- Sebab Utama
=elisah, menangis sendiri
- Keluhan Utama
"idak ada
- Ria!at Pe"#alanan Pen!a$it
G 1 bulan yang lalu, saat pasien sedang hamil 2 bulan, pasien
dibawa berobat ke >S D5" Baturaja dengan keluhan sesak napas, karena
asma kumat. % hari setelah dirawat, pasien berS/:.
G 1 hari yang lalu, saat pasien dirawat di >uang Hasmin >S/:,
pasien beremaja ' pendiam,
7/23/2019 Case Delirium RSMH
5/22
Dewasa ' pendiam, iwayat demam tinggi ' tidak ada
>iwayat kejang ' tidak ada
>iwayat darah tinggi dan keniwayat asma ' ada, sejak usia 1 tahun, sering
kambuh>iwayat penggunaan &A!IA ' tidak ada
>iwayat minum alkohol ' tidak ada
- Ria!at Pen&i&i$an
SD ' tamat SD
S/! ' tamat S/!
S/A ' tamat S/A
- Ria!at Pe$e"#aan
bu rumah tangga
- Ria!at Pe"$ainan
!asien telah menikah selama %+ tahun, memiliki + orang anak, dengan
riwayat %8 keguguran. Suami pasien bekerja diluar kota dan pulang tiap %
minggu.
- Ria!at Kelua"(a
- Ria!at Pen!a$it Se"u)a &alam Kelua"(a
"idak ada
7/23/2019 Case Delirium RSMH
6/22
- Statu' E$%n%mi
Status ekonomi menengah
0
7/23/2019 Case Delirium RSMH
7/22
D. AUTOANAMNESIS
4awanabu, Agustus %91 pukul 1%.99
s.d. 1.99 4B di >uang 7* >umah Sakit /uhammad :oesin, !alembang.
!emeriksa dan pasien berhadapan dengan posisi pasien berbaring di atas
tempat tidur. 4awan
7/23/2019 Case Delirium RSMH
8/22
buLK ?pemeriksa men
7/23/2019 Case Delirium RSMH
9/22
- 5eadaan Afektif ' :ipotimik
- :idup Fmosi
Stabilitas ' (abil
Dalamdangkal ' Dangkal
!engendalian ' "erkendali
Adekuatnadekuat ' ndekuat
Echt-Unecht ' F
7/23/2019 Case Delirium RSMH
10/22
- si !ikiran
!ola Sentral ' Belum dapat dinilai
4aham ' Belum dapat dinilai
de terfiksir ' Belum dapat dinilai
Eobia ' Belum dapat dinilai
:ipokondria ' Belum dapat dinilai
5onfabulasi ' Belum dapat dinilai
!erasaan inferior ' Belum dapat dinilai
!erasaan berdosa)salah ' Belum dapat dinilai
>asa permusuhan)dendam ' Belum dapat dinilai
5eeality "esting Ability' Belum dapat dinilai
19
7/23/2019 Case Delirium RSMH
11/22
G. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
- A5SS '
-A5SS ' "AD
- A5SS ' "AD
- A5SS ' /asalah 5eluarga ?5ehamilan@
- A5SS ' =AE S
7/23/2019 Case Delirium RSMH
12/22
BAB III
TINAUAN PUSTAKA
/.0. Deli"ium
.1.1. Definisi
Delirium yang dikenal juga dengan sebutan acute
confusional state adalah sebuah sindrom neuropsikiatrik yang
kompleks dengan onset yang akut dan berfluktuasi. Sindrom ini
mempengaruhi kesadaran dan fungsi kognitif yang mungkin diikuti
oleh peningkatan aktivitas psikomotor. Selain itu, delirium juga
mempengaruhi atensi dan beberapa pasien ada yang mengalami
gangguan persepsi. Delirium ditandai dengan disfungsi menyeluruh
system saraf pusat dengan penyebab yang mendasari berupa toksik,
vaskular, iktal, atau metabolik.
.1.%. Ftiologi
Bila membi
7/23/2019 Case Delirium RSMH
13/22
sebelumnya dan kepribadian sebelum sakit. !ada beberapa operasi,
misalnya operasi panggul, delirium juga sering dialami oleh pasien
sesudah operasi. 5ondisi khusus, misalnya luka bakar, ADS,
fraktur, hipoksemia, insufisiensi organ, infeksi, serta gangguan
metabolik, juga dapat merupakan faktor risiko terjadinya delirium.
(ebih jauh lagi, adanya peningkatan konsentrasi sodium di serum,
penurunan fungsi fisik, dan penurunan fungsi menghadapi stress
juga diidentifikasi sebagai faktor risiko independen pada pasien
delirium. Banyak obat yang dapat menyebabkan delirium, namun
ada beberapa obat, misalnya benzodiazepine, narkotik dan obat
obat dengan aktivitas antikolinergik, yang mempunyai
ke
7/23/2019 Case Delirium RSMH
14/22
.1.+. /anifestasi 5linis
=ejala delirium sangat beragam dan, walaupun tidak
spesifik, sifatnya yang fluktuatif sangat nyata dan merupakan
indikator diagnostik yang sangat penting. "erdapat tiga bentuk
delirium yang telah diketahui, yaitu' tipe hiperaktif, hipoaktif, dan
. Ada satu lagi alat bantu yang biasa
digunakan di kalangan nonpsikiater yaitu 7onfusion Assesment
/ethod ?7A/@. Di bawah ini adalah kriteria diagnostik delirium
berdasarkan DS/ ">Q keempat kriteria ini harus dipenuhi
untuk menegakkan diagnosis delirium.
Tabel 0. K"ite"ia Dia(n%'i' Deli"ium0
1+
7/23/2019 Case Delirium RSMH
15/22
A
=angguan kesadaran ?berkurangnya kewaspadaan terhadap
lingkungan@ dengan penurunan kemampuan untuk memusatkan,mempertahankan dan mengalihkan perhatian
B
!erubahan kognisi ?seperti kemunduran ingatan, disorientasi,gangguan berbahasa@ atau adanya gangguan persepsi yang tidak
dapat dimasukkan ke dalam predemensia, demensia yang sudahada atau demensia yang sedang mun
7/23/2019 Case Delirium RSMH
16/22
?!#@ atau intra mus
7/23/2019 Case Delirium RSMH
17/22
menghindari seringnya pergantian staf. -ika harus mengontrol
perilakuperilaku yang tidak diinginkan, benzodiazepine kerja
singkat ?misalnya lorazepam@ lebih disukai namun tetap harus
digunakan seperlunya.
.1.. !rognosis
/ortalitas tinggi, walaupun tergantung dari penyebab yang
mendasarinya dan dapat dikurangi oleh diagnosis dini, identifikasi
kelainan yang mendasari, dan penatalaksanaan umum dan spesifik
yang tepat. -ika kesembuhan terjadi, biasanya
7/23/2019 Case Delirium RSMH
18/22
BAB I1
ANALISIS MASALAH
&y. ", wanita, berusia 1 tahun datang dengan sebab utama sulit tidur dan
berbi
7/23/2019 Case Delirium RSMH
19/22
longgar, isi pikiran, pemilikan pikiran, bentuk pikiran, keadaan dorongan
instinktual dan perbuatan dalam batas normal. >"A tidak dapat dinilai.
Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya gejala
klinis yang bermakna yaitu berbi
7/23/2019 Case Delirium RSMH
20/22
berupa konseling yang berisi penjelasan pada pasien tentang penyakit yang
diderita dan pentingnya menjalani pengobatan dengan baik. Sosioterapi dilakukan
dengan memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar tentang
penyakit pasien sehingga ter
7/23/2019 Case Delirium RSMH
21/22
7/23/2019 Case Delirium RSMH
22/22
K.