16
Copyright © Authors. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. CAHAYA AKTIVA Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 11 (1) (2021) 2302-240X Website: ojs.cahayasurya.ac.id/index.php/CA Research paper, Short communication, Review, Technical paper PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP RESPON INVESTOR (Studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan Stock Split periode tahun 2016-2019 ) Yani Dwi Restanti 1, Herry Setyno 2 1,2 Universitas Pawyatan Daha * E-mail: [email protected] Abstract This study aims to determine the response of investors before and after the stock split, to determine the differences in stock returns and stock trading volume before and after the company does stocksplit. The companies used in this research sample are from the manufacturing, mining, financial and agricultural sectors. The research method used is an expalanatory research method with a quantitative approach, with the data analysis technique of one sample t-test and paired sample t-test. The results of the study inform that: (a) on the eighth day there is investor response after the company does stocksplit. Investors respond negatively as evidenced by negative abnormal returns. (b) there is no significant difference between stock returns before and after stocksplit. (c) there is a significant difference between TVA before and after stocksplit. Keywords: Stock split, abnormal return, return saham, TVA. 1. Pendahuluan Upaya meningkatkan dan mempertahankan likuiditas perdagangan sahamnya, perusahaan melakukan Corporate action melalui stock split. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Stock split meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah. (Anshuman dan Kalay, 2002). Menurut Rusliati dan Farida (2010) stock split hanya mengubah nilai nominal atau nilai ditetapkan dan jumlah saham yang beredar tanpa adanya pembayaran terhadap perusahaan. Dampak dari stock split adalah meningkatkan likuiditas saham karena jumlah lembar sahamnya memiliki harga yang rendah, sehingga meningkatkan permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon investor sebelum dan sesudah stock split, untuk mengetahui perbedaan return saham serta volume perdagangan saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stocksplit. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai stock split sebagai usaha untuk mempertahankan posisi likuiditas perusahaan. Penelitian mengenai stock split yang dilakukan oleh Khajar (2016) menyatakan bahwa harga saham naik dan terdapat abnormal return positif setelah perusahaan melakukan stock split,namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Mahala (2015) menunjukkan bahwa dengan stock split pasar merespon negatif sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Penelitian yang dilakukan oleh Copeland (1979) dalam Muharam dan Hanung (2008) juga memiliki hasil bahwa volume perdagangan saham mengalami penurunan setelah perusahaan melakukan stock split. Penurunan perdagangan saham ini menunjukkan bahwa stock split malah menyebabkan penurunan likuiditas perdagangan saham. stock split dalam pengertian yang sederhana merupakan pemecahan nilai saham. Meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah. Walaupun jumlah lembar sahamnya bertambah, tapi stock split tidak akan mengubah jumlah modal yang disetor.

CAHAYA AKTIVA

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CAHAYA AKTIVA

Copyright © Authors. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.

CAHAYA AKTIVAJurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 11 (1) (2021) 2302-240X

Website: ojs.cahayasurya.ac.id/index.php/CA

Research paper, Short communication, Review, Technical paper

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP RESPON INVESTOR(Studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan Stock Split

periode tahun 2016-2019 )

Yani Dwi Restanti1, Herry Setyno2

1,2Universitas Pawyatan Daha* E-mail: [email protected]

Abstract

This study aims to determine the response of investors before and after the stock split, to determine the differences in stockreturns and stock trading volume before and after the company does stocksplit. The companies used in this research sampleare from the manufacturing, mining, financial and agricultural sectors. The research method used is an expalanatory researchmethod with a quantitative approach, with the data analysis technique of one sample t-test and paired sample t-test. Theresults of the study inform that: (a) on the eighth day there is investor response after the company does stocksplit. Investorsrespond negatively as evidenced by negative abnormal returns. (b) there is no significant difference between stock returnsbefore and after stocksplit. (c) there is a significant difference between TVA before and after stocksplit.

Keywords: Stock split, abnormal return, return saham, TVA.

1. Pendahuluan

Upaya meningkatkan dan mempertahankan likuiditas perdagangan sahamnya, perusahaan melakukanCorporate action melalui stock split. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Stock split meningkatkanjumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah.(Anshuman dan Kalay, 2002). Menurut Rusliati dan Farida (2010) stock split hanya mengubah nilainominal atau nilai ditetapkan dan jumlah saham yang beredar tanpa adanya pembayaran terhadapperusahaan. Dampak dari stock split adalah meningkatkan likuiditas saham karena jumlah lembarsahamnya memiliki harga yang rendah, sehingga meningkatkan permintaan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui respon investor sebelum dan sesudah stock split, untuk mengetahui perbedaan returnsaham serta volume perdagangan saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stocksplit. Banyakpenelitian yang telah dilakukan mengenai stock split sebagai usaha untuk mempertahankan posisilikuiditas perusahaan. Penelitian mengenai stock split yang dilakukan oleh Khajar (2016) menyatakanbahwa harga saham naik dan terdapat abnormal return positif setelah perusahaan melakukan stocksplit,namun pada penelitian lain yang dilakukan oleh Mahala (2015) menunjukkan bahwa dengan stocksplit pasar merespon negatif sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga sahamsebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Penelitian yang dilakukan oleh Copeland (1979) dalamMuharam dan Hanung (2008) juga memiliki hasil bahwa volume perdagangan saham mengalamipenurunan setelah perusahaan melakukan stock split. Penurunan perdagangan saham ini menunjukkanbahwa stock split malah menyebabkan penurunan likuiditas perdagangan saham. stock split dalampengertian yang sederhana merupakan pemecahan nilai saham. Meningkatkan jumlah saham yangberedar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah. Walaupun jumlah lembarsahamnya bertambah, tapi stock split tidak akan mengubah jumlah modal yang disetor.

Page 2: CAHAYA AKTIVA

26 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Faktor Yang Mempengaruh Harga SahamFluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi beberapa faktor, hal ini terjadi karenadipengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan maupun faktor internal perusahaan. Menurut Brighamdan Houston (2006:33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu faktor internal danfaktor eksternal perusahaan. Menurut Marzuki Usman dalam Robin Wiguna (2008: 133) faktor-faktoryang berpengaruh terhadap harga saham dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:a. Faktor yang bersifat fundamental

Merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor lainyang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor ini meliputi :1) Kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional.2) Prospek bisnis perusahaan di masa datang.3) Prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan.4) Perkembangan teknologi dalam kegiatan operasi perusahaan.5) Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

b. Faktor yang bersifat teknisFaktor teknis menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek baik secara individumaupun secara kelompok. keadaan pasar modal.

c. Faktor sosial politikFaktor sosial politik suatu negara juga turut mempengaruhi harga saham di bursa sebagai akibatrespon dari kondisi ekternal yang dapat berpengaruh terhadap kondisi perusahaan.

.

2.2. Pemecahan SahamMenurut Van Horne dan Wachowitz dalam Irham Fahmi (2013:125), pemecahan saham adalahpeningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal saham, misalkan nilai nominalsatu saham dibagi menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang masing– masing memiliki nilainominal setengah dari nilai nominal awal. Menurut Hendy M. Fakhruddin (2008), pemecahan sahamadalah pemecahan nilai nominal saham menjadi nominal yang lebih kecil, misalnya dari nilai nominalRp 10.000 per saham menjadi Rp 5000,- per saham atau dari Rp 5000 per saham menjadi Rp 3000 persaham,adapun menurut Khomsiyah dan Sulistyo dalam Irham Fahmi (2013:126) mengatakanpemecahan saham merupakan perubahan nilai nominal per lembar saham dan menambah jumlah sahamyang beredar sesuai dengan faktor pemecahan saham (splits factors). Lebih jauh Khomsiyah danSulistyo dalam Irham Fahmi (2013:126), mengatakan pemecahan saham tersebut tidak akanmengakibatkan perubahan jumlah modal dan tidak mempengaruhi aliran kas perusahaan. Keputusanmelakukan stock split oleh emiten biasanya dilakukan saat harga saham dinilai terlalu tinggi, sehinggaakan mengurangi minat investor untuk membeli saham. Stock split terjadi di pasar modal karena adanyakeinginan dari para emiten untuk tetap mempertahankan agar saham yang dimiliki tetap dalam rentangperdagangan yang optimal. Dari uraian tersebut yang menjadi alasan suatu perusahaan melakukan stocksplit adalah likuiditas dari perusahaan. Semakin besar likuiditas dari suatu perusahaan maka semakinbesar nilai dari perusahaan tersebut (Gunnathilaka dan Kongahawatte,2011). Pengumuman stock splitmemberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sehat (Shea dan Bacon,2018). Pengumuman stock split memberikan sinyal yang positif karena dianggap perusahaan memilikiprospek baik dimasa mendatang (Brenan dan Hughes, 1991).

2.3. Pengaruh Pemecahan SahamPemecahan saham akan mempengaruhi nilai nominal saham menjadi lebih rendah mengikuti splitfaktornya. Menurunnya nilai nominal diharapkan akan diikuti dengan menurunnya harga saham ketingkat perdagangan yang optimal. Menurut Fatmawati dan Asri dalam Susanti (2005) bahwa sebagianbesar tujuan perusahaan melakukan pemecahan saham agar harga saham berada pada optimal trading

Page 3: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 27

range sehingga dapat meningkatkan likuiditas pemegang saham.Dalam penelitian tersebut jugaditemukan bahwa sesudah pemecahan saham harga saham cenderung turun untuk kemudian naikkembali. Brigham & Houston (2006) berpendapat bahwa pengaruh pemecahan saham terhadap hargasaham yaitu :a. harga saham sebuah perusahaan rata-rata akan naik tidak berapa lama setelah perusahaan

mengumumkan pemecahan saham.b. jika sebuah perusahaan mengumumkan adanya pemecahan saham, harga sahamnya cenderung akan

naik, tetapi jika dalam beberapa bulan kedepan perusahaan tidak mengumumkan kenaikan laba, makaharga sahamnya akan kembali jatuh ketingkat semula.

c. Kenaikan harga lebih disebabkan oleh adanya fakta bahwa para investor memperlakukan pemecahansaham sebagai suatu pertanda adanya laba masa depan yang lebih tinggi daripada adanya keinginanuntuk pemecahan saham, kenaikan harga yang dikaitkan dengan pemecahan saham kemungkinanmerupakan akibat dari sinyal-sinyal akan adanya prospek laba dan dividen yang menguntungkan, danbukan karena minat atau pemecahan itu sendiri.

Pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham Menurut (Susanti et al, 2005) adalahpemecahan saham dapat mempengaruhi volume perdagangan dan jumlah pemegang saham semakinmeningkat, hal ini disebabkan karena jika harga saham yang ditawarkan rendah dan saham tersebut aktifdiperdagangkan, maka akan banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehinggavolume perdagangannya akan meningkat.

2.4 Reaksi PasarJogiyanto (2012) mengemukakan bahwa reaksi pasar merupakan respon investor dari suatu peristiwayang dianggap memiliki kabar baik atau buruk. Jika respon investor positif berarti reaksi pasar jugapositif,begitu juga sebaliknya jika investor merespon negatif,otomatis reaksi pasar juga negatif. Reaksipasar dapat dilihat dari adanya perubahan penjualan dan harga saham. Dengan adanya perubahan hargasaham maka akan juga mempengaruhi return yang akan diterima oleh para investor melalui perubahancapital gain, yang nantinya juga akan menyebabkan adanya selisih antara returnekspektasi denganactual return, hal tersebut biasa disebut sebagai abnormal return. Abnormal return biasanya digunakanuntuk mengukur apakah dari adanya suatu pengumuman pasar akan bereaksi atau tidak. Pengumumanstock split dapat dikatakan memiliki informasi ketika pengumuman tersebut memberikan reaksi pasar.Pasar bereaksi karena peristiwanya dianggap akan memiliki prospek yang baik. Dengan adanya suatuperistiwa yang diumumkan kepada publik, maka harga saham perlu adanya penyesuaian denganmenggunakan informasi yang baru tersebut.

3. Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekspalanatori dengan pendekatankuantitatif. Penelitian eksplanatori menurut Nuryaman dan Christina (2015:06) merupakan penelitianyang bertujuan memperoleh jawaban. Menurut Sugiyono (2012:21) penelitian eksplanatori merupakanpenelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan yang lain sertamenjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti. Tujuan dari pendekatan kuantitatif menurutWinarno Surakhmad (1998:139) adalah untuk mengukur dimensi yang hendak diteliti. Penggunaanmetode eksplanatori memiliki tujuan untuk menjelaskanhubungan antara dua atau lebih gejala atauvariabel yang di timbulkan didalam penelitian tersebut..

3.1. Teknik Analisis DataUntuk menguji data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:a. Menghitung Abnormal Return1) Mencari actual return

Actual return merupakan selisih antara harga sekarang dikurangi dengan

Page 4: CAHAYA AKTIVA

28 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

harga saham pada hari sebelumnya dibagi dengan harga saham pada harisebelumnya. Return dapat memotivasi para investor untuk berinvestasi dan return merupakan suatuimbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko yang dihadapinya atas investasi yangtelah dilakukan (Eduardus dalam Kusumah dan Surtikanti, 2017). Return sesungguhnya merupakanselisih harga sekarang relatif terhadap harga saham sebelumnyayang merupakan return yang terjadipada waktu ke-t.Return saham (Rit) sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian sekuritas i padaperiode t (Pit) dikurangi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 (Pit-1), dibagi harga sahamharian sekuritas i pada periode t-1 (Pit-1), lebih jelasnya dapat diformulasikan, sebagai berikut := − .

(Sumber : Jogiyanto, 2008)Rit = actual return saham i pada hari ke tPit = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal tPit-1 = harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t-1

2) Mencari Return ekspektasi (expected return)Expected return adalah return yang diharapkan oleh investoryang akan diperoleh di masa akandatang. Berbeda dengan actual returnyang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi ini sifatnya belumterjadi(Jogiyanto, 2008).Besarnya expectedreturn saham dapat dirumuskan sebagai berikut:( ) =

(Sumber : Jogiyanto, 2008)dimana:( ) = Expected returnsaham i pada hari ke tIHSGt = IHSG pada tanggal tIHSGt-1 =IHSG pada tanggal t

3) Menghitung abnormal return

Abnormal returndigunakan untuk mengetahui apakah dengan adanya stock split memiliki fungsisignaling atau tidak.Menurut Jogiyanto (2008), abnormal return merupakan kelebihan dari return yangsesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return yang diharapkan oleh investor.Selisih return akan bernilai positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan.SelisihReturn akan bernilai negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan ataureturn yang dihitung (Rachmawati, 2005).Ketika perusahaan mengumumkan kebijakan stock split, makaakan membuat pasar bereaksi. Investor mengganggap bahwa stock split merupakan suatu kabar gembira,jika abnormalreturn positifdan sebaliknya jika abnormal return negatif ,investor mengganggap bahwastock split sebagai kabar buruk.Pada penelitian ini dalam menghitung return ekspektasi menggunakanMarket adjusted model. Keunggulan metode ini menganggap return sekuritas yang diperoleh emitensesuai dengan actualreturn saat itu, sehingga return saham mengikuti return indeks pasar. Untukmenghitung abnormal returnmenggunakan rumussebagai berikut:

ARit = Rit–E(Rit)(Sumber : Jogiyanto, 2008)

dimana:ARit = abnormal return sahamipada tanggal tRit = actual return saham ipada tanggaltE(Rit) = expected returnsaham i pada tanggal t

b. Menghitung Trading Volume Activity (TVA)Trading volume activity merupakan indikator untuk melakukan perbandingan likuiditas saham sebelumdan sesudah stock split,apabila TVA semakin besar nilainya, saham perusahaan semakin likuid. Rumusuntuk menghitung TVAadalah sebagai berikut:

Page 5: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 29

= Jumlah saham yang diperdagangkan pada waktuJumlah saham yang beredar pada waktu(Sumber : Jogiyanto, 2008)

c. Pengujian normalitas dataPengujian normalitas data rata-rata abnormal return dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakahdata penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data menggunakan Uji OneSample Kolmogorov-Smirnov.Menurut Ghozali(2012),pedoman pengambilan keputusan dengan ujinormalitas Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dari:

a) Apabila nilai signifikan atau angka probability> 0,05, maka distribusi data adalah normal.

b) Apabila nilai signifikan atau angka probability< 0,05, maka distribusi data adalah tidaknormal.

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji beda one sample t-test danpaired sample t-test dilakukan dengantujuan untuk memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis yang didasarkan pada hasil analisisdata.

1) Menguji respon investor terhadap stock splitMenentukan H0 dan H1:H0 : AAR = 0 (investor tidak merespon adanya stock split).H1 : AAR ≠ 0 (investor merespon adanya stock split).

2) Menguji perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock splitMenentukan H0 dan H1:H0 : Rsebelum – Rsesudah = 0 (tidak ada perbedaan return sahamsebelum dan sesudah stock split).H1 : Rsebelum – Rsesudah ≠ 0 (terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split).

3) Menguji perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudahstock split.Menentukan H0 dan H1:

H0 : TVAsebelum – TVAsesudah = 0 (tidak ada perbedaan volumeperdagangan saham sebelum dan sesudah stock split).H1 : TVAsebelum – TVAsesudah ≠ 0 (ada perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudahstock split).

4) Melakukan pengambilan keputusan:Jika sig. > 5% maka H0 diterimaJika sig. ≤ 5% maka H0 ditolak

4. Hasil Dan Pembahasan

Tabel 4.1 : Hasil Statistik Deskriptif Abnormal Return

Page 6: CAHAYA AKTIVA

30 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Gambar 4.1: Hasil Statistik Deskriptif Abnormal Return

Tabel dan grafik hasil statistik deskriptif abnormal return diatas memperlihatkan jumlah datayang dianalisis sebanyak 62 perusahaan dengan nilai minimum abnormal return sebelum stocksplit adalah -0.0507saham NISP ( PT Bank OCBC NISP Tbk) dan sesudah stock split -0,0781saham ELTY (PT Bakrieland Development Tbk). Nilai maksimum abnormal return

No KodeSaham

ARSebelum

ARSesudah Keterangan No Kode

Saham AR Sebelum AR Sesudah Keterangan

1 TIRA 0.0000 0.0363 Naik 34 BBRI 0.0044 0.0014 Turun2 KONI 0.0584 0.0087 Turun 35 MKNT -0.0123 -0.0009 Naik3 RAJA 0.0012 0.0018 Naik 36 TPIA 0.0041 -0.0046 Turun4 HMSP -0.0006 -0.0047 Turun 37 NISP -0.0507 0.0851 Naik5 PSAB 0.0210 0.0069 Turun 38 INCI -0.0068 0.0104 Naik6 IMPC 0.0040 -0.0082 Turun 39 MAPI -0.0030 0.0047 Naik7 KREN -0.0112 -0.0038 Naik 40 ELTY -0.0047 -0.0781 Turun8 ERTX 0.0103 0.0176 Naik 41 BLTZ 0.0076 -0.0020 Turun9 TBMS 0.0368 0.0400 Naik 42 TOWR 0.0050 -0.0026 Turun10 PADI -0.0069 0.0006 Naik 43 CLEO 0.0071 -0.0003 Turun11 ASBI 0.0162 0.0073 Turun 44 MINA 0.0081 0.0372 Naik12 ICBP 0.0005 -0.0054 Turun 45 IBFN -0.0040 -0.0090 Turun13 BTON -0.0021 -0.0159 Turun 46 TOPS 0.0198 -0.0127 Turun14 AIMS -0.0045 0.0374 Naik 47 IKAI 0.0089 -0.0171 Turun15 MYOR 0.0024 -0.0087 Turun 48 MARI -0.0101 0.0077 Naik16 CNTX 0.0232 0.0240 Naik 49 BUVA -0.0015 0.0203 Naik17 KICI 0.0094 0.0059 Turun 50 MDKA -0.0018 -0.0059 Turun18 ITMA 0.0896 -0.0140 Turun 51 MFIN -0.0037 -0.0029 Naik19 IKBI -0.0047 -0.0108 Turun 52 KPIG 0.0001 0.0037 Naik20 TOTO 0.0013 0.0036 Naik 53 BCAP -0.0059 0.0432 Naik21 KKGI -0.0034 -0.0053 Turun 54 MDKI 0.0088 -0.0042 Turun22 LPIN -0.0016 0.2580 Naik 55 MARK 0.0049 0.0169 Naik23 SAME -0.0001 -0.0029 Turun 56 ZINC 0.0122 0.0016 Turun24 BFIN 0.0072 0.0038 Turun 57 TOBA -0.0024 0.0072 Naik25 INTD 0.0004 -0.0108 Turun 58 CARS 0.0043 -0.0086 Turun26 VOKS -0.0009 -0.0122 Turun 59 LIFE 0.0041 0.0025 Turun27 BRPT 0.0024 0.3719 Naik 60 ASRM -0.0001 0.0024 Naik28 SMDR 0.0042 -0.0082 Turun 61 ANDI 0.0071 -0.0522 Turun29 ULTJ -0.0014 -0.0061 Turun 62 TBIG -0.0128 0.0021 Naik30 BTEK 0.0155 0.0013 Turun31 BMRI 0.0011 0.0002 Turun -0.0507 -0.0781 Turun32 INAI 0.0084 -0.0089 Turun 0.0896 0.3719 Naik33 ESSA -0.0103 -0.0116 Turun 0.0041 0.0118 Naik

Nilai MinNilai MaxRata-rata

Page 7: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 31

sebelum stock split yaitu 0.0896 saham ITMA (PT Sumber Energi Andalan Tbk) dan setelahstock split yaitu 0.3719. Rata-rata dari abnormal return sebelum stock split 0.0041 dan setelahstock split 0.0118. Dilihat dari rata-rata abnormal return tersebut menunjukkan bahwa abnormalreturn mengalami kenaikan setelah stock split dari 0.0041 menjadi 0.0118.Sebanyak 25perusahaan mengalami kenaikan abnormal return dan 37 perusahaan mengalami penurunanabnormal return.

Gambar 4.2: Hasil Statistik Deskriptif Return Saham

Tabel 4.2: Hasil Statistik Deskriptif Return Saham

No KodeSaham R Sebelum R Sesudah Keterangan No Kode

Saham R Sebelum R Sesudah Keterangan

1 TIRA 0.0000 0.0416 Naik 34 BBRI 0.0052 0.0018 Turun2 KONI 0.0565 0.0107 Turun 35 MKNT -0.0126 0.0002 Naik3 RAJA 0.0044 0.0015 Turun 36 TPIA 0.0041 -0.0054 Turun4 HMSP -0.0008 -0.0033 Turun 37 NISP -0.0480 0.0785 Naik5 PSAB 0.0264 0.0099 Turun 38 INCI -0.0033 0.0126 Naik6 IMPC 0.0028 -0.0009 Turun 39 MAPI 0.0005 0.0049 Naik7 KREN -0.0095 -0.0004 Naik 40 ELTY 0.0000 -0.0818 Turun8 ERTX 0.0115 0.0241 Naik 41 BLTZ 0.0049 -0.0021 Turun9 TBMS 0.0410 0.0427 Naik 42 TOWR 0.0015 -0.0007 Turun10 PADI -0.0021 0.0018 Naik 43 CLEO 0.0030 0.0016 Turun11 ASBI 0.0192 0.0111 Turun 44 MINA 0.0020 0.0413 Naik12 ICBP 0.0029 -0.0019 Turun 45 IBFN -0.0101 -0.0049 Naik13 BTON 0.0000 -0.0140 Turun 46 TOPS 0.0177 -0.0092 Turun14 AIMS 0.0000 0.0376 Naik 47 IKAI 0.0131 -0.0158 Turun15 MYOR 0.0045 -0.0076 Turun 48 MARI -0.0073 0.0082 Naik16 CNTX 0.0261 0.0243 Turun 49 BUVA -0.0002 0.0185 Naik17 KICI 0.0096 0.0050 Turun 50 MDKA 0.0006 -0.0055 Turun18 ITMA 0.0867 -0.0116 Turun 51 MFIN -0.0008 -0.0058 Turun19 IKBI -0.0056 -0.0088 Turun 52 KPIG 0.0000 0.0007 Naik20 TOTO 0.0012 0.0029 Naik 53 BCAP -0.0093 0.0439 Naik21 KKGI -0.0002 -0.0043 Turun 54 MDKI 0.0103 -0.0034 Turun22 LPIN -0.0016 0.2597 Naik 55 MARK 0.0055 0.0170 Naik23 SAME 0.0022 -0.0031 Turun 56 ZINC 0.0121 0.0021 Turun24 BFIN 0.0089 0.0038 Turun 57 TOBA 0.0011 0.0094 Naik25 INTD 0.0000 -0.0086 Turun 58 CARS 0.0075 -0.0082 Turun26 VOKS 0.0001 -0.0121 Turun 59 LIFE 0.0042 0.0001 Turun27 BRPT 0.0014 0.3747 Naik 60 ASRM -0.0020 0.0000 Naik28 SMDR 0.0035 -0.0064 Turun 61 ANDI 0.0068 -0.0526 Turun29 ULTJ -0.0010 -0.0050 Turun 62 TBIG -0.0152 -0.0007 Naik30 BTEK 0.0149 0.0026 Turun31 BMRI 0.0008 0.0000 Turun -0.0480 -0.0818 Turun32 INAI 0.0088 -0.0070 Turun 0.0867 0.3747 Naik33 ESSA -0.0091 -0.0112 Turun 0.0048 0.0128 Naik

Nilai MinNilai MaxRata-rata

Page 8: CAHAYA AKTIVA

32 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Tabel dan grafik hasil statistik deskriptif return diatas memperlihatkan jumlah data yangdianalisis sebanyak 62 perusahaan dengan nilai minimum return sebelum stock split adalah -0.048saham NISP ( PT Bank OCBC NISP Tbk) dan sesudah stock split -0.082saham ELTY(PT Bakrieland Development Tbk). Nilai maksimum return sebelum stock split yaitu 0.087saham ITMA(PT Sumber Energi Andalan Tbk)dan setelah stock split yaitu 0.375sahamBRPT(PT Barito Pacific Tbk). Sebanyak 23 perusahaan mengalami kenaikan return saham dan39 perusahaan mengalami penurunan return saham. Rata-rata dari return mengalami kenaikandari semula sebelum stock split 0.005 menjadi 0.013 setelah stock split. Naiknya return sahammenunjukkan bahwa return yang diterima investor setelah stock split lebih tinggi jikadibandingkan dengan return yang diterima sebelum stock split, ini dikarenakan harga sahamnaiksehingga mengakibatkan naiknya return saham.

Gambar 4.3: Hasil Statistik Deskriptif TVA

Tabel 4.3: Hasil Statistik Deskriptif TVA

Page 9: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 33

Dari tabel dan grafik hasil statistik deskriptif TVA diatas memperlihatkan jumlah data yang dianalisissebanyak 62 perusahaan dengan nilai minimum TVA sebelum stock split adalah 0.000000017 dansesudah stock split 0.000000022 yaitu saham BLTZ (PT Graha Layar Prima Tbk).Nilai maksimum TVA sebelum stock split yaitu 0.211531610 dan setelahstock split yaitu 0.118816171yaitu saham ANDI(PT. Andira Agro, Tbk) . Rata-rata dari TVA mengalami penurunan dari semulasebelum stock split 0.011399889menjadi setelah stock split 0.005824189. Sebanyak 15 perusahaanmengalami kenaikan TVA dan 47 perusahaan mengalami penurunan TVA. Menurunnya rata-rata TVAmenunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham berkurang setelah terjadinya stock split,hal tersebutdapat terjadi karena penyerapan informasi oleh pasar belum merata sehingga investor membutuhkanwaktu untuk mengambil keputusan melakukan investasi. Investor belum sepenuhnya percaya bahwaperusahaan yang melakukan stock split nantinya akan memberikan prospek yang baik

4.1 Pengujian Normalitas DataHasil uji normalitas abnormalreturnsebelum dan sesudah pengumuman stock split. Data diujimenggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data berdistribusi normal atautidak. Setelah mengetahui hasilnya, kemudian menentukan alat uji hipotesis yang sesuai. Hasil pengujianini data berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi 0,8755sebelum pengumuman stock split dan0,2789 setelah pengumuman stock split. Data tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 5% olehkarena itu dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji paired one sampel t-test.

Tabel 4.4: Hasil uji normalitas abnormalreturn

Page 10: CAHAYA AKTIVA

34 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

4.2 Pengujian HipotesisPengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah terdapat respon investor setelahperusahaan melakukan stock split, dan apakah terdapat perbedaan return saham serta TVA sebelumdan sesudah perusahaan melakukan stock split. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini digunakantingkat signifikasi 5%, jika sig. > 5% maka H0 diterima, hal ini investor tidak merespon adanya stocksplit dan tidak ada perbedaan return saham serta TVA sebelum dan sesudah stock split. Jika nilai sig. ≤5% maka H0 ditolak, hal ini berarti investormerespon adanya stock split dan terdapat perbedaan returnsaham serta TVA sebelum dan sesudah stock split. Dalam penelitian ini menggunakan one sample t-testuntukmenguji pengaruh stock split terhadap reaksi pasar dan paired sample t-test untuk mengujiperbedaan return saham serta TVA sebelum dan sesudah stock split.

4.3 Pengujian Respon Investor Setelah Perusahaan Melakukan Stock Split

Pada hipotesis pertama ini menyatakan bahwa investor merespon setelah perusahaan melakukanstocksplit. Pengujian responinvestor dilakukan dengan menghitung abnormal return di sekitar periodepengamatan. Pengujian ini untuk mengetahui signifikansi abnormal return selama periode pengamatanyang ditunjukkan dengan besarnya abnormal return tidak sama dengan nol, yaitu positif untuk beritabaik dan negatif untuk berita yang kurang baik.

Tabel 4.5 : Hasil Uji Reaksi Pasar Setelah Stock Split

sebelumstock split

sesudahstock split

62 62

Mean 0,0000 0,0000Std.Deviation

0,0026 0,0023

Absolute 0,0751 0,1260

Positive 0,0751 0,1260Negative -0,0417 -0,0877

0,5913 0,99180,8755 0,2789

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N

Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

Page 11: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 35

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada periode sebelum pengumuman stock split tidak ada nilaiyang signifikan ≤dari 5%, hal itu menunjukkan bahwa tidak ada respon investor.Tidak adanya responinvestor pada 10 hari sebelum pengumuman stock split menunjukkan bahwa tidak terjadi kebocoraninformasi terkait dengan pengumuman stocksplit. Hari kedelapan setelah stock split nilai signifikansi ≤5%, hal ini membuktikan bahwa investor merespon dihari kedelapan setelah stocksplit,hal inimenunjukkan bahwa informasi tentang adanya peristiwa stocksplit belum bisa diterima secara merataoleh para investor. Nilai abnormal return hari kedelapan setelah stock split signifikan negatif,adanyaabnormal return negatif yang signifikan menunjukkan bahwa pengumuman stock split mengandungberita buruk, sehingga investor merespon secara negatif

Gambar 4 : Grafik Perbandingan TVA dengan Abnormal return

Dari gambar 4grafik perbandingan TVA dengan abnormal returnjugamenunjukkan bahwa pada harikedelapan ketika nilai abnormal returnnegatif,yang berarti bahwainvestor merespon secara negatif danmenganggap sebagai berita buruk, sehingga investor lebih memilih berhati-hati, hal ini ditunjukkandengan menurunnya nilai TVA pada hari kedelapan.

4.4. Pengujian Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

PeriodePengamatan AAR Nilai t Sig. Keterangan

PeriodePengamatan AAR Nilai t Sig. Keterangan

0 0.1426 1.6899 0.0962 Tidak Signifikan

-10 -0.0010 0.0200 0.9841 Tidak Signifikan 1 0.0052 0.4181 0.6774 Tidak Signifikan

-9 0.0051 1.4407 0.1548 Tidak Signifikan 2 -0.0104 -1.3727 0.1749 Tidak Signifikan

-8 -0.0015 -0.9542 0.3438 Tidak Signifikan 3 0.0103 1.3987 0.1670 Tidak Signifikan

-7 0.0025 1.0202 0.3117 Tidak Signifikan 4 0.0005 -0.2566 0.7984 Tidak Signifikan

-6 0.0061 1.1480 0.2550 Tidak Signifikan 5 0.0014 0.0501 0.9602 Tidak Signifikan

-5 0.0011 0.4763 0.6356 Tidak Signifikan 6 0.0067 0.8543 0.3963 Tidak Signifikan

-4 0.0058 1.2215 0.2266 Tidak Signifikan 7 0.0017 -0.4010 0.6900 Tidak Signifikan

-3 0.0136 0.5779 0.5655 Tidak Signifikan 8 -0.0162 -2.5447 0.0135 Signifikan

-2 0.0035 0.5940 0.5547 Tidak Signifikan 9 -0.0023 -0.5294 0.5984 Tidak Signifikan

-1 0.0122 1.9951 0.0505 Tidak Signifikan 10 0.0011 0.4609 0.6465 Tidak Signifikan

Page 12: CAHAYA AKTIVA

36 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Tabel 4.6 : Hasil Uji Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Dari hasil uji statistik diatas dapat dilihatbahwa nilai sig. 0.3286 > 0.05,dengan begitu dapat dikatakanmenerima H0, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelumdan sesudah perusahaan melakukan stock split. Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada returnsaham sebelum dan sesudah stock split disebabkan karena akses informasi yang diterima investorberbeda-beda sehingga investor tidak memberikan kepercayaan pada perusahaan yang melakukan stocksplit akan memberikan return yang tinggi.Rata-rata return saham mengalami kenaikan setelah stocksplit, dengan nilai rata-rata sebelum stock split sebesar 0.0047 menjadi 0.0128 nilai rata-rata returnsetelah stock split. Adanya kenaikan return saham juga dibuktikan seperti pada tabel deskripsi statistikreturn saham yang menunjukkan sebanyak 39 perusahaan mengalami kenaikanreturn setelah stocksplit. Terjadinya kenaikanreturn saham setelah stock split akibat dari stock split akan membuat hargasaham naik sehingga mempengaruhi kenaikanreturn saham setelah stock split

4.5.Pengujian Perbedaan TVA Sebelum dan Sesudah Stock Split

Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan TVA Sebelum dan Sesudah Stock Split

5.

Mean N Std.Deviation

Std. ErrorMean

Return_Sebelum 0.0047 62 0.0170 0.0022Return_Sesudah 0.0128 62 0.0609 0.0077

Pair 1

Paired Samples Statistics

N Correlation Sig.

Pair 1Return_Sebelum

&Return_Sesudah

62 -0.0926 0.4742

Paired Samples Correlations

Lower Upper

Pair 1 Return_Sebelum -Return_Sesudah -0.0081 0.0647 0.0082 -0.0245 0.0083 -0.9849 61 0.3286

Paired Differences

t df Sig.(2-tailed)Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95% Confidence Intervalof the Difference

Paired Samples Test

Mean N Std.Deviation

Std. ErrorMean

TVA_Sebelum 0.0114 62 0.0354 0.0045

TVA_Sesudah 0.0057 62 0.0212 0.0027Pair 1

Paired Samples Statistics

N Correlation Sig.

Pair 1TVA_Sebelum

&TVA_Sesudah

62 0.8359 0.0000

Paired Samples Correlations

Page 13: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 37

Hasil uji statistik diatas menunjukkan bahwa nilai sig. 0.0391 < 0,05. Hal itu berarti menerimahipotesis bahwa terdapat perbedaan yang signifikan TVA pada sebelum dan sesudah perusahaanmelakukan stocksplit. Namun dilihat dari tabel perhitungan diatas nilai rata-rata TVA sebelum yaitusebesar 0.0114 dan rata-rata TVA sesudah yaitu sebesar 0.0057, itu artinya TVA mengalamipenurunan setelah stock split. Adanya penurunan TVA juga dibuktikan pada statistik deskriptif TVA(tabel 4.3). Terdapat sebanyak 47 perusahaan mengalami penurunan TVA dan 15 perusahaanmengalami kenaikan TVA,hal ini dikarenakan penyebaran informasi tidak merata sehingga adainvestor yang menerima informasi dengan tepat waktu dan ada investor yang menerima informasidengan lambat. Para investor tidak berminat pada perusahaan yang melakukan stock split karenainvestor masih ragu-ragu dengan kondisi yang dijanjikan oleh perusahaan dimasa yang akan datang.

5. KesimpulanPengaruh Stock Split terhadap respon investorDari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, pada periode 10 hari sebelum dan sesudahstocksplitkecuali hari kedelapan investor tidak merespon, dibuktikan dengan melihat nilai signifikansilebih besar dari 5%, namun pada hari kedelapan investor bereaksi negatif yang ditunjukkan oleh nilaiabnormalreturn bernilai negatif, dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwainvestor merespon negatif, hal tersebutdikarenakan investor menganggap informasi stocksplit sebagaiberita yang kurang baik. Adanya Abnormalreturn yang bernilai negatif setelah stocksplitmembuatpara investor dalam menentukan keputusan investasinya akan lebih berhati-hati. Pada hari selain harikedelapan tersebut menunjukkan ada perubahan abnormalreturn yang signifikan. Perubahanabnormalreturndapat terjadi dikarenakanpara investor menerima informasi tentang peristiwa stocksplitsecara tidak merata. Berdasarkan pada teori sinyal disebutkan bahwa dengan stocksplit akan dapatmemberikan sinyal yang positif kepada pasar tentang harapan dimasa yang akan datang. Bagi investordengan adanya stocksplit dianggap sebagai sinyal yang menguntungkan, hal tersebut dapatdigambarkan melalui nilai abnormalreturn yang signifikan di sekitar pengumuman stock split. MenurutFahmi (2012) informasi yang terjadi pada kondisi saham perusahaan akan selalu memberikan efekterhadap keputusan yang diambil oleh para investor sebagai pihak yang menangkap sinyal tersebut.Hasil penelitian terdahulu yang serupa juga ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan olehEwijaya dalam Rokhman (2009), menyebutkan bahwa stocksplit menyebabkan reaksi pasar secaranegatif.

Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock SplitDari hasil pengujian hipotesis, nilai signifikansi > 5% hal itu menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan return saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stocksplit, sehingga hipotesisyang menyatakan terdapat perbedaan return saham ditolak. Berdasarkan pada teori sinyal disebutkanbahwa harga saham yang terlalu tinggi akan membuat saham perusahaan tidak likuid lagi, sehinggaperusahaanakan melakukan stock split untuk dapat menarik para investor bertransaksi saham dan akanmeningkatkan likuiditas perdagangan saham serta harga saham akan semakin meningkat, namun padapenelitian ini hal tersebut tidak terbukti. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan yang signifikan antarareturn saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stock split.Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman stock split karenaakses informasi yang diterima pasar berbeda-beda dan juga ketidakpercayaan investor terhadapperusahaan yang melakukan stock split akan memberikan return yang tinggi. Rata-rata return sahampada masing-masing sampel sebanyak 23 perusahaan mengalami kenaikan setelah stocksplit.Hasil

Lower Upper

Pair 1TVA_Sebelum

-TVA_Sesudah

0.0057 0.0211 0.0027 0.0003 0.0110 2.109 61 0.0391

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% Confidence Interval ofthe Difference

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig.(2-tailed)Mean

Page 14: CAHAYA AKTIVA

38 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

penelitian terdahulu yang serupa juga ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Utami etal.(2009) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata return sahamsebelum dan setelah perusahaan melakukan stocksplit , hal tersebut menunjukkan bahwa dalam periodeyang lebih lama kemungkinan besar pasar sudah dapat menyesuaikan denganketidakseimbanganinformasi yang dimiliki oleh manajemen perusahaan dan pemegang saham perusahaan.

Perbedaan TVA Sebelum dan Sesudah Stock SplitHasil pengujian hipotesis pada penelitian ini terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada

TVA atau aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stocksplit.Namun pada penelitian ini, aktifitas volume perdagangan saham mengalami penurunan setelahstocksplit, menunjukkan bahwa investor merespon secara negatif pengumuman stocksplit. Secara teoriyaitu liquiditytheory menyatakan bahwa dengan perusahaan melakukan stocksplit maka para investorakan lebih mudah menjangkau harga saham yang tinggi, sehingga akan banyak investor yang akanmelakukan transaksi saham, dan saham perusahaan akan menjadi lebih aktif untuk diperdagangkan. Padapenelitian ini, pasar merespon dengan negatifsehingga TVAatau aktivitas volume perdagangansahammenurun. Adanya TVA yang menurun dikarenakan adanya informasiyang tersebar secara tidakmerata sehingga berdampak kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi . Menurut Yasa etal. (2017), menyatakan bahwa menurunnya TVA atau aktivitas volume perdagangan saham disebabkaninvestor lebih mempercayai perusahaan yang mampu memberikan dividen yang tinggi dimasa sekarangdaripada perusahaan yang memberikan janji return yang tinggi dimasa yang akan datang. Penelitianserupa juga dilakukan oleh Sutrisno et al. (2000) yang menyatakan bahwa dengan adanya stocksplitmembuat likuiditas perdagangansaham menjadi menurun.

Kesimpulan1. Berdasarkan uji statistik terhadap abnormalreturn, ditemukan bahwa ada reaksi pasar, terjadi pada

saat hari kedelapan setelah stock split. Dihari kedelapan setelah stock splitpasar bereaksi negatifyang dibuktikan dengan abnormal return negatif. Abnormal return yang negatif menunjukkanstock split merupakan kabar yang kurang baik bagi investor sehingga akan berpengaruh padakepercayaan investor untuk berinvestasi.

2. Berdasarkan hasil uji beda terhadap rata-rata return pada sebelum dan sesudah stock split,menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return sebelum dan sesudahstock split,hal ini disebabkanketidakpercayaan investor terhadap perusahaan yang melakukan stocksplit akan memberikan return yang tinggi dan jugainformasi yang diterima investortidak merata.

3. Berdasarkan hasil uji beda terhadap rata-rata TVA atau aktifitas perdagangan saham sebelum dansesudah stock split, menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan antara TVA sebelumdan sesudah stock split. Perbedaan tersebut menunjukkan rata-rata TVAaktifitas perdagangansaham menurun setelah stocksplit. Hasil ini berbedadengan liquidity theory yang menyebutkandengan melakukan stocksplit akan meningkatkan volume perdagangan saham atau meningkatkanlikuiditas akibat dari harga saham yang lebih rendah dan membuat investor tertarik. Penelitian yangmemiliki hasil serupa yang telah dilakukan oleh Sutrisno et al. (2000) menyatakan bahwa denganadanya stocksplit membuat likuiditas perdagangan saham malah menjadi menurun.

Saran1. Bagi investor, informasi yang terjadi di pasar modal tidak semua merupakan informasi yang

berharga, sehingga pelaku pasar modal harus secara tepat memilah dan menganalisis informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Investordiharapkan tidaktergesa-gesa untuk melakukan aksi jual beli saham dan lebih bersikap rasionaldalam pengambilan keputusan.

2. Penelitian berikutnya disarankan untuk menguji variable lain yang dapat memberikan pengaruhdengan adanya peristiwa stocksplit dengan rentang waktu pengamatan yang lebih panjang sehinggalebih mencerminkan kondisi pasar.

3. Bagi Emiten, penelitian ini memberikan masukan bahwa abnormalreturntidak akan selalumeningkat sesuai dengan tujuannya setelah perusahaan melakukan stocksplit. Emiten

Page 15: CAHAYA AKTIVA

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi 39

diharapkantidak terlalu memfokuskan pada peristiwa stocksplit saja, tetapi lebih terfokus kepadacara agar kinerja perusahaan dapat meningkat setelah adanya keputusan stocksplit, sehingga akanmeningkatkan kepercayaan investor kepada emiten.

Daftar Pustaka[1] Adler Haymans Manurung. 2012. “Reksa Dana Investasiku”,Jakarta : Penerbit Buku Kompas (PBK).[2] Anuragabudhi, Ika, dan Purwaningsih, A, 2008. “Analisis Kinerja Kinerja Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Setelah Stock Split: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Jakarta” .Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

[3] Alwi, Z Iskandar. 2003. Pasar Modal: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta: NasindoInternusa.[4] Bambang Supomo, dan Indriantoro, Nur, 2009, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE,. Yogyakarta[5] Brennan, M.J dan P.J. Hughes. 1991. “ Stock Price and Supply of Finance” 42. (march), hal. 913-932[6] Brigham, Eugene F dan Houston. 2006. “Fundamental of Financial Management”[7] Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Edisi 10. Edisi

Bahasa Indonesia, Terjemah oleh Ali Akbar Yulianto[8] Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. Terjemahan Edisi

10. Jakarta: Salemba Empat[9] Darmadji, Tjiptono., & Hendy M., F. (2012). “Pasar Modal Indonesia“ Edisi Ketiga.Jakarta : Salemba

Empat[10] Dyah Ratih Sulistyastuti, 2002. “Saham & Obligasi”,Terbitan: UAJY, 2002[11] Fatmawati dan Asri, 1999. “Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham Yang Diukur dengan

besarnya Bid-ask spread di BEJ”. Thesis S2 Program Studi Akuntansi UGM, Yogyakarta.[12] Fahmi, Irham & Yovi L Hadi. (2009). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Bandung: Alfabeta.[13] Fahmi, Irham. 2012. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”Alfabeta : Bandung.[14] Fahmi, Irham. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Bandung: Alfabeta[15] Fahmi, Irham. 2015. “Manajemen Investasi”. Salemba Empat: Jakarta[16] Gunnathilaka, C., and Kongahawatte,S. (2011).”Stocks Splits in Sri Lanka: Valuation Effects and Market

Liquidity”, International conference on Business Management, Vol 2. No 8, pp: 90-94.[17] Hendy M Fakhruddin. 2008. “Istilah Pasar Modal A-Z”. Jakarta: Elex Media Komputindo.[18] Jonathan Sarwono dan Tutty Martadiredja. 2008. “Riset Bisnis”. Yogyakarta: C.V Andi Offset.[19] Hartono Jogiyanto, 2007, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE.[20] Hartono Jogiyanto, 2008, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Ketujuh, Yogyakarta: BPFE.[21] Hartono, Jogiyanto. 2012. “Studi Peristiwa: menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa”. BPFE

Yogyakarta: Yogyakarta.[22] Hartono, Jogiyanto. 2012. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”,Edisi. Kedelapan,BPFE,Yogyakarta[23] Hartono, Jogiyanto. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan. Pengalaman-pengalaman”.

Edisi 5. BPFE-Yogyakarta.[24] Kusumah, Erwin Indra dan Surtikanti. 2017. Analisis Pengaruh Sebelum dan Setelah Stock Split

Terhadap Likuiditas Saham dan Dampaknya Terhadap Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Volume IXNo. 2 Oktober 2017.

[25] Khajar, I. (2016). “Analisis Stock Split Terhadap Harga Saham dan Volume[26] Perdagangan Saham Indek LQ-45 Periode 2010-2016”. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 2(3), 11–16.[27] Mohamad Ali. (1982). “Penelitian Kependidikan”. Bandung: Angkasa[28] Mulyadi. 2002. “Akuntansi Biaya”. edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media[29] Mahala, F. L., Zahroh, & Dwiatmanto. (2015). “Analisis Harga Saham Sebelum danSesudah Stock Split”.

Jurnal Administrasi Bisnis, 25(3), 27–36.

Page 16: CAHAYA AKTIVA

40 Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

[30] Rusliati, Ellen dan Esti Nur Farida, (2010), “Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham”,Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 12, No.3, pp. 161-174.

[31] Rokhman, M. Taufiq Noor, Didied P. Affandy dan S. M. Kiptiyah. 2009. Analisis Return, AbnormalReturn, Aktivitas Volume Perdagangan dan Bid-Ask Spread Saham di Seputar Pengumuman Stock Split.Wacana Vol. 12 No. 4 Oktober 2009.

[32] Sudjana, Nana, dan Ibrahim, 1989, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,[33] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997[34] Susanti, 2005. “Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Saham: Study event di BEJ”.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi.[35] Susanti, et. al. 2005. “Pengaruh Harga, Volume Perdagangan dan Volalitas Harga Saham Pada Bid Ask

Spread Perusahaan Yang Melakukan Stock Split”. Usahawan, No. 10, Tahun XXXIV. OktoberBandung:Sinar Baru.

[36] Samsul, Muhamad. 2006. “Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio”. Penerbit Erlangga. Surabaya[37] Sugiyono (2015). “Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods)”. Bandung: Alfabeta.[38] Sumampow, Susan dan Sri Murni. 2016. “Pengaruh Return Saham, Price Book Value, Dan Return On

Asset Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI (Studi pada PerusahaanTelekomunikasi)”. Jurnal EMBA. Vol.4, No.2.

[39] Sutrisno, Wang. 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa EfekJakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2(September), 2000.

[40] Umar, Husein. 2003. “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama[41] Utami, Tiwi Nurjannati, Ghozali Maski dan H.M. Syafe’i Idrus. 2009. Dampak Pengumuman Stock Split

Terhadap Return, Variabilitas Tingkat Keuntungan dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham (StudiPada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Tahun 1997-1999). Wacana Vol. 12 No. 4Oktober2009.

[42] V. Ravi Anshuman and Avner Kalay “Journal of Financial Markets”, 2002 vol. 5 issue 1, 83-125.[43] Wiguna, Robin & Anastasia S. Mendari. 2008. “Pengaruh Dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ45 BEI”. Jurnal Keuangan dan Bisnis.Volume 6. Nomor2. Hal. 130-142.

[44] Winarno, Surakhmad 1998, Pengantar Penelitian Sosial Dasar Metode Tehnik, Penerbit Tarsito,Bandung.

[45] Yanti, F. 201. “Pengujian Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Peluncuran Indeks SahamSyariah Indonesia (ISSI”). Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01. Hal 1-17.

[46] Yasa, Ketut Utama, I Gusti Ayu Purnamawati dan Made Arie Wahyuni. 2017. Analisis KomparatifVolume Perdagangan dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Sebelum danSetelah Pemecahan Saham.

[47] Yocelyn, Azilia, dan Christiawan, Yulius Jogi. 2012. “Analisis Pengaruh Perubahan Kas dan LabaAkuntansi terhadap Return Saham pada Perusahaan Berkapitalisasi Besar. Jurnal Akuntansi danKeuangan”, Vol. 14, No.2,

[48] https://www.idx.co.id[49] https://finance.yahoo.com[50] https://www.investing.com