Upload
taufik-jeboed
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 CA Paru Pembahasan
1/5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi
Tumor-tumor bisa menjadi jinak atau menjadi ganas. Kanker adalah tumor
yang dipertimbangkan sebagai tumor ganas. Tumor-tumor jinak biasanya dapat
diangkat dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ganas,
akan tumbuh secara agresif dan menyerang jaringan-jaringan yang lain dari tubuh.
Masuknya tumor ke tempat-tempat di lain tubuh. Proses penyebaran ini disebut
metastisis.
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Tingginya angka merokok pada
masyarakat akan menjadikan kanker paru salah satu masalah kesehatan di
!ndonesia, seperti keganasan lainnya."
#. $tiologi dan Predisposisi
Dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan bah%a etiologi kanker paru
sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok. &ombard dan Doering, telah
melaporkan tingginya insiden kanker paru pada perokok dibandingkan dengan
yang tidak merokok. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang
dihisap perhari dengan insidensi kanker paru-paru. Dikatakan bah%a, " dari '
perokok berat akan menderita kanker paru. (idrokarbon karsinogenik telah
ditemukan dalam ter tembakau rokok yang jika mengenai pada kulit he%an
jangka lama akan meninggalkan tumor.)
*. Penegakan Diagnosis
". Anamnesis
Anamnesis yang lengkap merupakan salah satu kunci untuk diagnosis kanker paru yang tepat. +asaran untuk deteksi dini terutama pada subjek dengan resiko
tinggi yaitu"
• &aki-laki, usia lebih dari tahun, perokok.
• Paparan industri tertentu.
8/17/2019 CA Paru Pembahasan
2/5
+elain itu dapat muncul satu atau lebih gejala berupa batuk darah, batuk
kronik, sesak nafas, nyeri dada dan berat badan menurun. /olongan lain yang
perlu di%aspadai adalah perempuan perokok pasif dengan salah satu gejala diatas
dan seseorang dengan gejala klinis berupa batuk darah, batuk kronik, sakit dada,
penurunan berat pada tanpa penyakit yang jelas. 0i%ayat tentang anggota
keluarga dekat yang menderita kanker paru juga menjadi faktor pertimbangan."
Pasien merupakan seorang laki-laki yang berusia lebih dari 40 tahun. Pasien
juga seorang perokok aktif dan belum berhenti hingga menjelang MRS. Pasien
merupakan pekerja bangunan yang sering kali bekerja pada daerah yang
terpapar bahan industri. Melalui anamnesis pasien memiliki lebih dari satu
gejala yang mengarahkan pada kanker paru yaitu nyeri dada kanan, sesak nafas,
batuk kronik yang terjadi pertama kali pada 2 tahun yang lalu dan kumat-
kumatan yang memberat 4 SMRS. Pasien juga mengaku berat badannya
menurun. Pasien merupakan resiko tinggi dan memiliki lebih dari satu gejala
kanker paru.
). Pemeriksaan 1isik Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa
perubahan bentuk dinding dada dan trakea, pembesaran kelejar getah bening dan
tanda-tanda obstruksi parsial, infiltrate dan pleuritis dengan cairan pleura.
Pemerikasaan jasmani harus dilakukan secara menyeluruh dan teliti. (asil yang
didapatkan sangat bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan. Tumor
paru ukuran kecil yang terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal
pada pemeriksaan. Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis
sebagai akibat dari kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan 2ena ka2a akan
memberikan hasil yang lebih informatif. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan
data untuk penentuan stage penyakit, seperti pembesaran K/# atau tumor di luar
paru. Metastasis ke organ lain juga dapat dideteksi dengan perabaan hepar,
pemeriksaan funduskopi untuk mendeteksi peninggian tekanan intracranial dan
terjadinya fraktur sebagai akibat metastasis ke tulang.)
Pemeriksaan fisik pada thorak harus dilakukan dengan teliti, sesuai urutan
dan tepat dalam menilai setiap temuan. Pada inspeksi dapat ditemukan kelainan
8/17/2019 CA Paru Pembahasan
3/5
abnormal seperti adanya benjolan pada dinding dada ataupun perbedaan bentuk
pada kedua bidang dada. Perbedaan pada gerakan nafas dada kanan dan kiri juga
penting untuk dinilai karena secara normal tidak ada perbedaan gerakan dada
kanan atau kiri saat bernafas dan terjadi bersamaan. +aat dilakukan palpasi pada
dinding dada sangat penting dilakukan pada dada kiri dan kanan serta depan dan
belakang. Palpasi yang dilakukan secara tepat dapat mempertajam setiap temuan
abnormal pada inspeksi dan mungkin didapatkan abnormalitas yang belum
ditemukan saat inspeksi. Pada pemeriksaan perkusi secara normal adalah suara
sonor kecuali pada batas jantung dan juga tulang. Apabila ditemukan suara selain
sonor saat dilakukan perkusi, hal tersebut menunjukkan adanya kelainan baik
suara hipersonor ataupun suara redup selain batas jantung. Auskultasi merupakan
pendengaran suara pada dinding dada depan ataupun belakang dengan
menggunakan bantuan stetoskop. +uara paru normal tanpa disertai suara
tambahan baik mengi atau ronki. Apabila terdapat kelainan-kelainan pada setiap
pemeriksaan tersebut maka dicurigai terdapat masa berupa benda padat, cair,
ataupun gas.
Pada pasien kasus ini ditemukan beberapa kelainan pada pemeriksaan
thorak. Pada inspeksi tidak ditemukan kelainan tetapi saat dilakukan palpasi
ditemukan kelainan seperti terdapat ketinggalan gerak nafas pada dada kanan
serta fremitus raba yang menurun pada dada kanan. Saat dilakukan perkusi
terdapat abnormalitas berupa perkusi redup pada dinding dada kanan depan atas
dan tengah. Pada saat dilakukan auskultasi ditemukan suara dasar !esikuler
menurun pada dada kanan, adanya suara tambahan berupa "hee#ing pada
kedua lapang paru, dan rhonki pada paru kanan dan kiri bagian atas. $ari
kelainan tersebut di%urigai terdapat massa.
. Pemeriksaan Penunjang
(asil dari pemerikasaan penunjang terutama pemerikasaan radiologis
adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang mutlak dilakukan untuk
menentukan lokasi tumor primer dan metastasis, serta menentukan stadium
penyakit berdasarkan sistem T3M 4Tumor, 3odul, Metastasis5. Pemeriksaan
radiologi paru yaitu foto toraks PA6 lateral, bila mungkin *T- scan thoraks."
8/17/2019 CA Paru Pembahasan
4/5
Pada pemeriksaan foto thoraks PA6&ateral akan dapat dilihat bila massa
tumor dengan ukuran lebih dari " cm. tanda yang mendukung keganasan adalah
tepi yang irregular disertai identasi pleura, tumor satelit tumor, dan lain-lain. Pada
foto tumor juga dapat ditemukan telah in2asi ke dinding dada, efusi pleura, dan
metastasis intrapulmoner. Pada *T +can thoraks dapat menentukan kelainan di
paru secara lebih baik daripada foto thoraks. *T scan dapat mendeteksi tumor
dengan ukuran lebih kecil dari "cm secara lebih tepat. Demikian juga tanda-tanda
proses keganasan juga tergambar secara lebih baik, bahkan bila terdapat
penekanan bronkus, tumor intra bronchial, atelektasis, efusi pleura yang tidak
massif dan telah terjadi in2asi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala apapun."
Pasien pada kasus ini dilakukan pemeriksaan penunjang berupa fotothorak dan &' S%an. Pada foto thorak terdapat perselubungan dengan tepi
irreguler pada S(& )-* dan dari mediatinum hingga linea mid%la!i%ula lapang
paru de+tra. Pada &' S%an thorak didapatkan ba%aan
D. T# Paru
T# paru adalah penyakit menular yang disebabakan oleh M. Tuberkulosa,
yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan melalui udara yang ditandai dengan
terbentuknya granuloma oleh jaringan terinfeksi.7
Keluhan yang dirasakan pasien tuberculosis dapat bermacam-macam atau
malah banyak pasien ditemukan T# paru tanpa keluhan sama sekali. Dalam
pemeriksaan kesehatan, keluhan terbanyak adalah demam, yang biasanya sub
febril menyerupai influen8a. Tetapi kadang-kadang panas badan dapat mencapai
-"9*, keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat
ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk. Pada infeksi ' pengeluaran
dahak biasanya ber"ana kuning dan kental atau dapat juga dahak yang
ber%ampur darah. #atuk6batuk darah, batuk dapat terjadi karena adanya iritasi
pada bronkus, batuk diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar.
+ifat batuk dimulai batuk kering 4non-produktif5 kemudian setelah timbul
peradangan menjadi produktif 4menghasilkan sputum5. +elain itu pasien juga
ditemukan gejala malaise yang sering ditemukan berupa anoreksia, berat badan
menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam hari.7
8/17/2019 CA Paru Pembahasan
5/5
Pemeriksaan bakteriologi untuk menentukan kuman tuberculosis
mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis. #ahan untuk
pemeriksaan bakteorologik dapat berasal dari dahak, cairan pleura, &*+, bilasan
bronkus, bilasan lambung, urin, feses dan jaringan biopsi.:
Pada pasien kasus ini terdapat batuk dengan dahak ber"arna putih
kekuningan. erat badan pada pasien ini menurun tetapi tidak disertai ri"ayat
demam sumer dan tidak keluar keringat malam hari. ejala klinis kearah infeksi
' yang lain juga tidak ditemukan karena pasien tidak mengeluh sakit kepala dan
nyeri otot. Pada pasien setelah dilakukan analisa sputum ' menunjukkan hasil
negatif.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
*a Paru T# Pasien
;sia > +
+esak nafas > > +
#atuk Kronik > > +
Dahak Putih-darah Kuning-darah Putih
kekuninganDemam - > -
Keringat malam - > -
Penurunan nafsu
makan
> > +
Penurunan berat
badan
> > +
(asil #TA - -6> -