21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal Abad ke-20, kanker paru menjadi masala h global. Kanker paru merupakan kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena kanker paru-paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat (Hansen, 2008). Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi atau perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker atau karsinogenesis merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu tumorigenesis dan memperbesar progresinya. Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru atau disebut metastasis tumor di paru. Dalam pedoman penatalaksanaan ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus atau bronchogenic carcinoma. B. Rumusan Masalah 1) Bagaimana proses terjadinya kanker paru? 1

ca paru fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ooo

Citation preview

Page 1: ca paru fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada  awal  Abad  ke-20,  kanker  paru  menjadi  masalah  global. Kanker paru merupakan kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena kanker paru-paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat (Hansen, 2008).

Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi atau  perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain.

Proses pembentukan kanker atau karsinogenesis merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu tumorigenesis dan memperbesar progresinya.

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru atau disebut metastasis tumor di paru. Dalam pedoman penatalaksanaan ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus atau bronchogenic carcinoma.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana proses terjadinya kanker paru?

2) Bagaimana tahap dari perkembangan kanker paru?

3) Apa saja factor penyebab terjadinya kanker paru?

4) Apa tanda dan gejala jika terkena kanker paru?

5) Bagaimana cara menjaga kesehatan kanker paru?

6) Bagaimana cara mencegah terjadinya kanker paru?

C. Tujuan

1) Agar mengetahui bagaimana proses terjadinya kanker paru.

2) Agar mengertahui bagaimana tahapan perkembangan dari kanker paru.

3) Untuk mengetahui apa saja factor yang menyebabkan terjadinya kanker paru.

1

Page 2: ca paru fix

4) Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejalanya jika terkena kanker paru.

5) Agar mengetahui cara bagaimana menjaga kesehatan kanker paru.

6) Agar mengetahui pencegahan kanker paru.

D. Manfaat

Dapat berguna bagi kalangan masyarakat untuk lebih waspada dalam menghadapi kanker paru

khususnya yang rentan terkena dampak kanker paru ada perokok berat dan perokok pasif maka

dari itu di makalah ini terdapat penjelasan tentang kanker paru agar masyarakat bisa menghindari

factor pencetus kanker paru mulai dari awal, dan di makalah ini pun di jelaskan bagaimana cara

menangani kanker paru yang berguna bagi masyarakat khususnya bagi penderita kanker paru

sendiri

2

Page 3: ca paru fix

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Menurut Robbin dan Kumar (2007), ”Kanker paru adalah tumor ganas paru

primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai

dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan

yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker.

Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang

ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.” 

Menurut Suryo (2010), “ Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang

tidak terkendali dalm jaringan paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen,

lingkungan, terutama asap rokok .”

B. Proses Terjadinya Kanker Paru

   Sel tumor menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia

hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya

pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila

lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus

ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan

korpus vertebra. 

Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar.

Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di

bagian distal. Gejala – gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu,

demam, dan dingin.Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.

  Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya

metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur – struktur

terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka.

C. Tahap Perkembangan Kanker Paru

3

Page 4: ca paru fix

1. Tahapan kanker paru jenis  karsinoma sel kecil (SLCC)

§  Tahap terbatas

Yaitu Kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan

disekitanya.

§  Tahap ekstensif

Yaitu Kanker yang ditemukan pada jaringan dada diluar paru-paru tempat asalnya, atau

Kanker yang ditemukan pada organ-organ tubuh jauh.

2.  Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC)

§  Tahap tersembunyi

Merupakan tahap ditemukannya sel Kanker pada dahak (sputum) pasien dalam sampel

air saat bronkoskopi, tetapi tidak terlihat adanya tumor diparu-paru.

§  Stadium 0

Merupakan tahap ditemukannya sel-sel Kanker hanya pada lapisan terdalam paru-paru

dan tidak bersifat invasif.

§  Stadium I

Merupakan tahap Kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru dan belum menyebar

ke kalenjer getah bening sekitarnya.

§  Stadium II

Merupakan tahap Kanker yang ditemukan pada paru-paru dan kalenjer getah bening di

dekatnya.

§  Stadium III

Merupakan tahap Kanker yang telah menyebar ke daerah disekitarnya, seperti  dinding

dada, diafragma, pembuluh besar atau kalenjer getah bening di sisi yang sama ataupun

sisi berlawanan dari tumor tersebut.

§  Stadium IV

Merupakan tahap Kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru-paru yang sama,

atau di paru-paru yang lain. Sel –sel Kanker telah menyebar juga ke organ tubuh

lainnya, misalnya ke otak, kalenjer adrenalin , hati dan tulang.

D. Factor Penyebab Kanker Paru1. Merokok

4

Page 5: ca paru fix

Menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan paling penting, yaitu 85%

dari seluruh kasus ( Wilson, 2005). Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia,

diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada

perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap

hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok (Stoppler,2010).

2.    Perokok pasif

Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok pasif, atau mengisap

asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di dalam ruang tertutup, dengan risiko

terjadinya kanker paru. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang-orang

yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat kanker paru

meningkat dua kali (Wilson, 2005).

3.    Polusi udara

Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil

bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua

kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti

statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat

dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka

dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa

kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung hidup lebih dekat dengan tempat

pekerjaan mereka, tempat udara kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi.

Suatu karsinogen yang ditemukan dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok)

adalah 3,4 benzpiren (Wilson, 2005).

4.    Paparan zat karsinogen

Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik

hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru (Amin, 2006). Risiko

kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar

daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun

uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok.

5.    Diet

Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene,

selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya risiko terkena kanker paru (Amin, 2006).

5

Page 6: ca paru fix

6.     Genetik

Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena

penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi

pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan

berkembangnya kanker paru. Tujuan khususnya adalah pengaktifan onkogen (termasuk

juga gen-gen K-ras dan myc), dan menonaktifkan gen-gen penekan tumor (termasuk

gen rb, p53,dan CDKN2) (Wilson, 2005).

7.    Penyakit paru

Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga dapat menjadi

risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat

sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan

(Stoppler, 2010).

E. Tanda dan Gejala Kanker Paru

1. Batuk yang terus menerus

2. Perubahan pada batuk kronis

3. Sakit dada yang nyeri dan dalam ketika batuk atau tertawa

4. Nafas pendek dan bengek seperti orang asma

5. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak

6. Sering mengalami infeksi yang berulang, seperti radang paru dan bronkitis

7. Suara serak/parau

8. Ujung jari membesar dan terasa sakit

9. Berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan

10. Pertumbuhan dada yang tidak normal pada laki-laki

11. Emosi yang tidak stabil, mood berubah-ubah, lesu, depresi

12. Nyeri pada tulang

13. Sakit kepala

F. Cara Menjaga Kesehatan Paru

1. Hindari asap rokok jenis apapun

6

Page 7: ca paru fix

Dr Edelman menuturkan tidak ada batas yang aman ketika seseorang merokok, dan

semakin sering ia merokok maka risiko paru-parunya menjadi rusak akan semakin

besar. Hal ini tidak hanya sebatas rokok saja, tapi juga mencakup cerutu atau ganja

yang bisa membahayakan paru-paru.

2. Menjaga kebersihan udara

Udara yang bersih akan mengurangi risiko paru-paru terpapar benda asing dari luar

yang bisa merusaknya. Untuk itu hindari penggunaan kendaraan bermotor dan

menghentikan kebiasaan membakar kayu atau sampah. Serta mewaspadai ancaman

polusi udara dari lingkungan.

3. Rajin bolahraga

Semakin baik kebugaran kardiorespirasi seseorang maka akan semakin mudah bagi

paru-paru untuk menjaga jantung dan otot yang mensuplai oksigen. Selain itu olahraga

teratur sangat penting dan membantu bagi orang dengan penyakit paru-paru kronis.

4. Meningkatkan udara di dalam ruangan

Udara di dalam ruangan juga bisa mempengaruhi kesehatan paru-paru, seperti karpet

yang tidak bersih, penyegar ruangan dengan bahan kimia berbahaya, penggunaan lilin

berlebihan atau adanya pengerjaan bangunan. Untuk itu berikan ventilasi yang baik

untuk ruangan dan mengurangi sumber-sumber yang berpengaruh terhadap paru-paru.

5. Konsumsi makanan yang tepat

Ada bukti bahwa makanan yang kaya akan antioksidan merupakan sumber yang baik

untuk paru-paru. Dr Edelman menuturkan semua sayuran bagus, tapi sayuran berdaun

hijau memiliki banyak antioksidan dan memiliki efek perlindungan. Sumber ini

sebaiknya berasal dari makanan dan bukan suplemen.

6. Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja

Banyak pekerjaan yang menempatkan pekerjanya pada risiko masalah di paru-paru,

seperti pekerja konstruksi hingga penata rambut. Untuk itu kenakan alat pelindung diri

7

Page 8: ca paru fix

misalnya dengan masker yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya sehingga bisa

menghalangi masuknya partikel ke tubuh.

7. Menggunakan produk yang aman

Beberapa produk rumah tangga kadang mengeluarkan partikel atau gas yang berbahaya

bagi paru-paru. Usahakan untuk menghindari produk yang berbahan dasar minyak,

produk yang melepaskan senyawa organik mudah menguap (volatile organic

compound/VOCs), hindari penggunaan amonia dan membaca label dengan teliti.

G. Cara Mencegah Kanker Paru

Tidak ada cara pasti untuk dapat mencegah kanker paru-paru, tapi anda dapat mengurangi risiko jika anda:

1. Tidak merokok2. Berhenti merokok3. Hindari asap rokok4. Gunakan pelindung saat bekerja5. Makan makanan bergizi, terutama buah dan sayuran6. Hindari alcohol7. Berolahraga

H. Asuhan Keperawatan Kanker Paru1. Pengkajiana. Anamnesis

Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci untuk diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal penyakit kanker paru. Batuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang bercampur darah, sesak nafas dengan suara pernafasan nyaring (wheezing), nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pasien tersangka kanker paru adalah faktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok, dan terpapar zat karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.

b.  Pemeriksaan FisikPemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa perubahan bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah bening dan tanda-tanda obstruksi parsial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan pleura.

c.  Pemeriksaan Laboratorium

8

Page 9: ca paru fix

Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk :1).  Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru. Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau pemeriksaan analisis gas.2). Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada organ-organ lainnya.3). Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada jaringan tubuh baik oleh karena tumor primernya maupun oleh karena metastasis.

d.    Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama dipergunakan untuk kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran radiologi yang bervariasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keganasan tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan metastasis ke organ lain.Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode tomografi komputer. Pada pemeriksaan tomografi komputer dapat dilihat hubungan kanker paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh darah secara jelas. Keuntungan tomografi komputer tidak hanya memperlihatkan bronkus, tetapi juga struktur di sekitar lesi serta invasi tumor ke dinding toraks. Tomografi komputer juga mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi kecil dan tumor yang tersembunyi oleh struktur normal yang berdekatan.

e.    SitologiSitologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai nilai diagnostik yang tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan dilakukan dengan mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat menunjukkan gambaran perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun kanker. Selain itu dapat juga menunjukkan proses dan sebab peradangan.Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang paling sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium preinvasif maupun invasif. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama untuk kanker paru yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering digunakan untuk skrining terhadap kanker paru pada golongan risiko tinggi.

f.    BronkoskopiSetiap pasien yang dicurigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi untuk bronkoskopi. Dengan menggunakan bronkoskop fiber optik, perubahan mikroskopik mukosa bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan daging. Bronkoskopi akan

9

Page 10: ca paru fix

lebih mudah dilakukan pada tumor yang letaknya di sentral. Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai oleh ujung bronkoskop.

g.    Biopsi TranstorakalBiopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk mendiagnosis tumor pada paru terutama yang terletak di perifer. Dalam hal ini diperlukan peranan radiologi untuk menentukan ukuran dan letak, juga menuntun jarum mencapai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang berdekatan dengan tumor.

h.    TorakoskopiTorakoskopi adalah cara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan histopatologik untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan alat torakoskop yang ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk melihat dan mengambil sebahagian jaringan paru yang tampak. Pengambilan jaringan dapat juga dilakukan secara langsung ke dalam paru dengan menusukkan jarum yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian dilakukan pengisapan jaringan tumor yang ada.

2. Diagnosa Keperawatana.  Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya eksudat di alveolusb.  Pola nafas tidak efektif b/d sindrom hipoventilasic.  Gangguan pertukaran gas b/d hipoventilasid.  Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan/ mencerna/ mengabsorbsi zat-zat gizi karena factor biologis dan psikologi

3. Rencana Asuhan Keperawatan

NODX.

KEPERAWATANTUJUAN & KRITERIA

HASIL (NOC)INTERVENSI (NIC)

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya eksudat di alveolus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan mampu mempertahankan kebersihan jalan nafas dengan kriteria :

§ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan

Airwey suction§ Auskultasi suara nafas sebulum dan sesudah

suctioning§ Informasikan pada klien dan keluarga tentang

suctioning§ Minta klien nafas dalam sebelum suction

dilakukan§ Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk

memfasilitasi suktionnasotrakeal§ Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

setelah kateter dikeluarkan dari nasatrakeal

10

Page 11: ca paru fix

sputum, mampu bernapas dengan mudah)

§ Menunjukkan jalan nafas yang paten (frekuensi pernafasan rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

§ Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas

§ Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion

§ Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukan bradikardi, peningkatan saturasi O2,dll.

§ Airway management§ Posisikan pasien u/ memaksimalkan ventilsi§ Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat

jalan nafas buatan§ Lakukan fisioterpi dada jika perlu§ Keluarkan sekret§ Dengan batuk atau suction§ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara

tambahan

2. Pola nafas tidak efektif b/d sindrom hipoventilasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan mampu mempertahankan kebersihan jalan nafas dengan kriteria :

§ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah)

§ Menunjukkan jalan nafas yang paten (frekuensi pernafasan rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

§ Tanda-tanda vital dalam rentang normal

§ Terapi oksigen§ Beesihkan mulut, hidung, dan seckret trakea§ Pertahankan jalan napas yang paten§ Monitor aliran oksigen§ Pertahankan posisi klien§ Monitor TD, nadi, dan RR

3. Gangguan pertukaran gas b/d hipoventilasi

v  Respiratory status : gas exchange

v  Keseimbangan asam basa, elektrolit

v  Respiratory status: ventilation

v  Vital signSetelah dilakukan tindakan keperawatan

 Manajemen Asam BasaKegiatan :

        Dapatkan / pertahankan jalur intravena        Pertahankan kepatenan jalan nafas        Monitor AGD dan elektrolit        Monitor status hemodinamik        Beri posisi ventilasi adekuat        Monitor tanda gagal nafas        Monitor kepatenan respirasi

11

Page 12: ca paru fix

selama 3X24 jam gangguan pertukaran gas pasien teratasi dengan kriteria hasil :

Ø  Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat

Ø  Memehara kebersiha paru-paru dan bebas dari tanda- tanda distres pernafasan

Ø  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis, dan dispneu, mampu bernafas dengan mudah,.

Ø  Tanda – tanda vital dalam batas normal

Ø  AGD dalam batas normalØ  Status neurologis dalam

batas normal4. Ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan/ mencerna/ mengabsorbsi zat-zat gizi karena factor biologis dan psikologi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x jam Status nutrisi meningkat, dengan kriteria :

§  intake makan dan minuman

§  intake nutrisi§  control BB§  masa tubuh§  biochemical measures§  energy

a.    Monitoring Gizi§  Timbang berat badan pasien pada interval tertentu§  Amati kecenderungan pengurangan dan

penambahan berat badan§  Monitor jenis dan jumlah latihan yang

dilaksanakan§  Monitor respon emosional pasien ketika

ditempatkan pada suatu keadaan yang ada makanan

§  Monitor lingkungan tempat makanan§  Amati rambut yang kering dan mudah rontok§  Monitor mual dan muntah§  Amati tingkat albumin, protein total, hemoglobin

dan hematokrit§  Monitor tingkat energi, rasa tidak enak badan,

keletihan dan kelemahan§  Amati jaringan penghubung yang pucat,

kemerahan, dan kering§  Monitor masukan kalori dan bahan makanan

b.  Manajemen Nutrisi§  Kaji apakah pasien ada alergi makanan§  Kerjasama dengan ahli gizi dalam menentukan

jumlah kalori, protein dan lemak secara tepat sesuai dengan kebutuhan pasien

§  Anjurkan masukan kalori sesuai kebutuhan

12

Page 13: ca paru fix

§  Ajari pasien tentang diet yang benar sesuai kebutuhan tubuh

§  Monitor catatan makanan yang masuk atas kandungan gizi dan jumlah kalori

§  Timbang berat badan secara teratur§  Anjurkan penambahan intake protein, zat besi dan

vit C yang sesuai§  Pastikan bahwa diet mengandung  makanan yang

berserat tinggi untuk mencegah sembelit§  Beri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan

makanan bergizi yang sesuai§  Pastikan kemampuan pasien untuk memenuhi

kebutuhan gizinya.c.  Manajemen hiperglikemia

§  Monitor Gula darah sesuai indikasi§  Monitor tanda dan gejala

poliuri,polydipsi,poliphagia,keletihan,pandangan kabur  atau sakit kepala.

§  Monitor tanda vital sesuai indikasi§  Kolaborasi dokter untuk pemberian insulin§  Pertahankan terapi IV line§  Berikan IV fluids sesuai kebutuhan§  Konsultasi dokter jika ada tanda hiperglikemi

menetap atau memburuk§  Bantu ambulasi jika terjadi hipotensi§  Batasi latihan ketika gula darah >250 mg/dl

khususnya adanya keton pada urine

4.Implementasi

Sesuai dengan intervensi

5.Evaluasi

Sesuai dengan implementasi

13

Page 14: ca paru fix

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker.Kanker paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas .Penyakit kanker paru-paru adalah penyakit yang diakibatkan adanya pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Penyakit ini biasanya akan mengganggu penapasan pada penderitanya.

Penyebab utama munculnya penyakit kanker paru-paru adalah rokok. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar pula risiko untuk menderita kanker paru-paru.Gejala penyakit kanker paru-paru biasanya berupa batuk.Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu terlihat, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasus-kasus kanker paru-paru stadium dini atau awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Awalnya menyerang percabangan segmen atau sub bronkus yang  menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal.

B. SaranSemoga makalah learning objective ini bermanfaat bagi pembaca, dan mohon maaf bila ada

kekurangan dalam hal isi, penulisan, atau apapun. Kritik dan saran di perlukan dalam melengkapi makalah ini.

14

Page 15: ca paru fix

DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, J. Corwin.2008. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta: ECG

Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik.  Edisi 2. EGC:Jakarta.

Price,  Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 1988. Patofisiologi. Konsep Klinik Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.

Suryo, Joko. 2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: B First

15