8
 1 Bunga di Tabungan Bank Syariah? Saya memiliki anak yang sekolah di SD Islam yang pembayaran SPP-nya menggunaka n fasilitas bank syariah. Setiap bulan di saldo t abungan saya, sisa pembaya ran SPP, selalu ditemukan tambahan, sama seperti dalam saldo t abungan bank konvensional yang saya miliki. Cuma bedanya, kalau di bank konvensional disebut bunga, di bank syariah istilahnya "bagi hasil". Saya susah mengingat istilah persisnya dalam bahasa Arab. Suyono Jawaban Bapak Suyono, ada perbedaan mendasar antara bunga tabungan bank konvensional dengan nilai tambah yang diberikan bank syariah setiap bulannya kepada nasabah penabungnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam bank konvensional, bunga merupakan perwujudan time value of money, atau nilai waktu dari uang. Sementara bonus atau bagi hasil bukanlah fungsi waktu namun fungsi dari manfaat uang dalam kegiatan usaha. Jawaban kali ini sedikit panjang, mengingat kita akan melihat hakikat dari skim transaksinya. Marilah kita lihat konsep menyimpan dana di bank syariah. Di bank syariah, nasabah dapat menabung dengan dua cara. Yaitu: Menitipkan Dana ke Bank (skim Wadiah) dan menginvestasika n dananya pada bisnis bank syariah dengan pola bagi hasil (skim Mudharabah ) Skim Titipan atau Wadiah dapat dilakukan dengan dua model: • Wadiah Yad Ad-Dhamanah, maksudnya adala h titipan dimana si penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat, saat si pemilik menghendakinya . Dalam hal titi pan uang, maka uang ti tipan akan digabungkan bersama-sama dana nasabah lain dalam pool-of-fund yang dapat digunakan kebutuhan pembiayaan bank syariah kepada nasabahny a. Skim i ni yang umum digunakan untuk Giro dan Tabungan tidak berjangka. • Wadiah Yad Al-Amanah, maksudnya adalah titipan dimana si penerima titipan t idak diperkenankan memanfaatkan barang titipan tersebut dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat dibutuhkan pemiliknya. Penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan yang t erjadi pada barang ti tipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titi pan tersebut. Aplikasi Wadiah Yad Al-Amanah antara lain adalah Safe Deposit Box. Berkaitan dengan Wadiah Yad Ad-Dhamanah, karena bank s yariah mendapatkan manfaat dari penggunaan barang titipan t ersebut (uang), maka bank syariah diperbolehkan membagi keuntungannya tersebut sebagai bonus/hadiah kepada nasabah yang menitipkankan dana dengan skim Wadiah Yad Ad-Dhamanah. Bonus inilah yang terlihat sebagai tambahan yang mirip bunga pada tabungan anak Bapak Suyono.

Bunga Di Tabungan Bank Syariah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 1/8

1

Bunga di Tabungan Bank Syariah?

Saya memiliki anak yang sekolah di SD Islam yang pembayaran SPP-nya menggunakan

fasilitas bank syariah. Setiap bulan di saldo tabungan saya, sisa pembayaran SPP, selalu

ditemukan tambahan, sama seperti dalam saldo tabungan bank konvensional yang saya

miliki. Cuma bedanya, kalau di bank konvensional disebut bunga, di bank syariah istilahnya"bagi hasil". Saya susah mengingat istilah persisnya dalam bahasa Arab.

Suyono 

Jawaban

Bapak Suyono, ada perbedaan mendasar antara bunga tabungan bank konvensional dengan

nilai tambah yang diberikan bank syariah setiap bulannya kepada nasabah penabungnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam bank konvensional, bunga merupakan

perwujudan time value of money, atau nilai waktu dari uang. Sementara bonus atau bagi hasil

bukanlah fungsi waktu namun fungsi dari manfaat uang dalam kegiatan usaha.

Jawaban kali ini sedikit panjang, mengingat kita akan melihat hakikat dari skim transaksinya.

Marilah kita lihat konsep menyimpan dana di bank syariah.

Di bank syariah, nasabah dapat menabung dengan dua cara. Yaitu: Menitipkan Dana ke Bank 

(skim Wadiah) dan menginvestasikan dananya pada bisnis bank syariah dengan pola bagi

hasil (skim Mudharabah)

Skim Titipan atau Wadiah dapat dilakukan dengan dua model:

• Wadiah Yad Ad-Dhamanah, maksudnya adalah titipan dimana si penerima titipan dapat

memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk 

mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat, saat si pemilik menghendakinya.

Dalam hal titipan uang, maka uang titipan akan digabungkan bersama-sama dana nasabah

lain dalam pool-of-fund yang dapat digunakan kebutuhan pembiayaan bank syariah kepada

nasabahnya. Skim ini yang umum digunakan untuk Giro dan Tabungan tidak berjangka.

• Wadiah Yad Al-Amanah, maksudnya adalah titipan dimana si penerima titipan tidak 

diperkenankan memanfaatkan barang titipan tersebut dan menjamin untuk mengembalikan

titipan tersebut secara utuh setiap saat dibutuhkan pemiliknya. Penerima titipan tidak 

bertanggungjawab atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama halini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titipan

tersebut. Aplikasi Wadiah Yad Al-Amanah antara lain adalah Safe Deposit Box.

Berkaitan dengan Wadiah Yad Ad-Dhamanah, karena bank syariah mendapatkan manfaat

dari penggunaan barang titipan tersebut (uang), maka bank syariah diperbolehkan membagi

keuntungannya tersebut sebagai bonus/hadiah kepada nasabah yang menitipkankan dana

dengan skim Wadiah Yad Ad-Dhamanah. Bonus inilah yang terlihat sebagai tambahan yang

mirip bunga pada tabungan anak Bapak Suyono.

Page 2: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 2/8

2

Apa perbedaan mendasar antara bonus simpanan wadiah dengan bunga bank konvensional?

Pada bank konvensional dengan sistem bunga, bank menjanjikan suatu nilai tertentu

(biasanya dinyatakan dalam prosentasi suku bunga per tahun) untuk nilai uang yang ditabung.

Penentuan suku bunga dibuat dengan pedoman dasar harus selalu menguntungkan untuk 

pihak Bank. Nilai ini harus dipenuhi bank tidak peduli apakah bank rugi atau untung besar.Meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik, bank tetap

hanya akan membayar sejumlah nilai yang dijanjikan. Model simpanan seperti ini dapat

merugikan salah satu pihak.

Bank Syariah tidak menjanjikan bonus untuk nasabah tabungan dengan skim wadiah. Bonus

dapat diberikan sesuai kondisi keuangan bank syariah setelah perhitungan dan proses bagi

hasil antara bank dan nasabahnya.

Bank syariah lebih merugikan nasabah? Jika kita lihat hakikat menitipkan uang, tentunya

motivasi utama nasabah bukanlah bonus, tetapi agar dananya aman. Jadi tidak ada masalah

 jika bank syariah tidak membagi bonusnya dan menjadi rejeki jika bank syariah membagibonusnya. Masalahnya, seringkali bank syariah sedikit ’memaksa diri’ untuk memberikan

bonus agar manfaat bagi nasabah setara dengan tabungan bank konvensional. Hal ini yang

membuat nasabah menjadi tidak mudah membedakan mana bunga mana bonus.

Bagaimana dengan nisbah pada deposito di bank syariah yang diperjanjikan pada saat akad?Bentuknya nilainya pun serupa dengan bunga bank karena menggunakan prosentase. Apa

perbedaan dengan bunga?

Deposito dan tabungan berjangka di bank syariah menggunakan skim investasi dan bagi hasil

(mudharabah). Hal ini sesuai dengan konsep investasi yang umumnya adalah berbentuk 

penempatan dana jangka panjang.

Jenis investasi dana secara mudharabah di bank syariah terbagi menjadi:

• Mudharabah Al-Mutlaqah, adalah kerjasama antara dua pihak dimana shahibul maal

(pemilik dana) menyediakan modal dan memberikan kewenangan penuh kepada mudharib

(pihak yang menjalankan bisnis – dalam hal ini bank syariah) dalam menentukan jenis dan

tempat investasi. Keuntungan dan juga kerugian dibagi menurut kesepakatan awal. Skim ini

umum digunakan untuk deposito atau tabungan berjangka. Nasabah tidak perlu menentukan

ke mana dananya akan diinvestasikan oleh bank syariah.

• Mudharabah Al-Muqayyadah, adalah kerjasama antara dua pihak dimana shahibul maalmenyediakan modal dan memberikan kewenangan terbatas kepada mudharib dalam

menentukan jenis dan tempat investasi. Keuntungan dan kerugian dibagi menurut

kesepakatan awal. Skim ini biasanya digunakan untuk mewadahi kebutuhan nasabah

(umumnya adalah nasabah besar seperti perusahaan dan pemerintah) untuk menggunakan

bank syariah sebagai perpanjangan tangannya untuk berinvestasi pada sektor bisnis tertentu.

Dana dari nasabah dengan skim Mudharabah Al-Muqayyadah tidak disatukan dalam pool-of-

fund bank syariah, namun dikelola secara terpisah.

Nasabah pemilik dana (sahibul maal) dan bank syariah sepakat dalam akad investasi

mudharabah untuk berbagi keuntungan (termasuk kerugian) hasil usaha kegiatan pembiayaan

oleh bank syariah yang melibatkan dana nasabah. Perjanjian bagi hasil dituangkan dalam

Page 3: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 3/8

3

proporsi misalnya 60% untuk nasabah, 40% untuk bank. Ini yang dikenal dengan nama

nisbah bagi hasil.

Pada akhir bulan, setelah perhitungan pendapatan dari pembiayaan didapatkan, bank syariah

akan membagi keuntungan sesuai proporsi dana nasabah dan nisbah bagi hasilnya. Jika bank 

syariah mengalami kerugian, maka apakah nasabah tetap menerima bagi hasil atau tidak sangat tergantung dari sistem bagi hasil yang diterapkan bank syariah. Jika diterapkan

revenue sharing seperti umumnya bank syariah di Indonesia maka bagi hasil nasabah akan

tetap diterima, namun jika yang digunakan adalah profit sharing, maka nasabah hanya akan

menerima bagi hasil jika bank syariah mencatat laba.

Setelah membaca uraian di atas maka kita dapat menarik perbedaan jelas antara bunga bank 

konvensional dengan manfaat bagi hasil investasi dana bank syariah. Bank konvensional

tidak mengkaitkan nilai bunga dengan revenue atau profit-nya. Bunga adalah konsekuensi

bagi bank umum memegang uang nasabah, tidak peduli apakah uang itu diputar dalam

usahanya atau tidak. Sementara pada investasi dana di bank syariah, nasabah mempercayakan

bank syariah untuk mengelola dananya. Keuntungan dari usaha pengelolaan dana tersebutyang dibagi sesuai nisbah yang dijanjikan.

Bagaimana jika besar bunga bank konvensional dan bagi hasil bank syariah tidak jauh

berbeda? Hakikatnya tidak mengubah apa-apa, bunga bank umum tetap tidak sama dengan

bagi hasil bank syariah. Hal ini karena bunga dan bagi hasil diperoleh dengan cara yang

berbeda.

Jadi Pak Suyono, tidak usah ragu menerima bonus ataupun bagi hasil jika Bapak menyimpan

dana di bank syariah, meskipun mungkin nilai bonus/bagi hasil tidak jauh berbeda dengan

penerimaan bunga dari bank konvensional. Bonus dan/atau bagi hasil itu halal hukumnyasecara syariah, sepanjang didapatkan dengan cara yang sesuai syariah.

Bank Syari’ah dalam UU No 10 Tahun1998 tentang Perbankan Pasal 1  

tidak didefinisikan secara rinci. Namun dapat ditarik pengertian bahwa bank 

syari’ah adalah bank umum atau bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan Prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan  

 jasa dalam lalu lintas pembayaran. Algaoud dan Lewis (2001) menyatakan:

Perbankan Islam memberikan layanan bebas bunga kepada nasabahnya.

Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua transaksi. Islammelarang kaum muslimin menarik atau membayar bunga (riba).

Pelarangan inilah yang membedakan sistem perbankan Islam dengan

sistem perbankan konvensional.

Ahmad Ibrahim (1997), dalam Arifin (2003), menyatakan bahwa bank 

syari’ah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan

penerapan prinsip- prinsip Islam, syari’ah dan tradisinya ke dalam transaksi 

keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang diikuti

bank Islam adalah: pelarangan riba, melakukan kegiatan usaha dan perdagangan

berdasarkan keuntungan yang sah dan memberikan zakat.

Sementara itu, Antonio dan Perwataatmaja (1997:1), membedakan

 pengertian bank syari’ah menjadi dua: Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syari’ah Islam. Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai

Page 4: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 4/8

4

dengan prinsip- prinsip syari’ah Islam; (2) bank yang tata cara beroperasinya 

mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist; Sementara bank  

yang beroperasi sesuai dengan prinsip syari’ah Islam adalah bank yang dalam

beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah Islam, khususnya yang 

menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dikatakan lebih lanjut, dalam

tata cara bermuamalah itu dijauhi praktek-praktek yang dikhwatirkanmengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas

dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

Dari uaraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank syari’ah 

adalah bank yang dalam melaksanakan aktivitasnya dalam pemberian jasa dan

lainnya berdasarkan prinsip Syari’ah Islam, seperti menghindari penggunaan 

instrumen bunga (riba) dan beroperasi dengan prinsip bagi hasil (profit anf loss

sharing)

Dalam menjalankan fungsi dan perannya bank syari’ah secara garis 

 besar, sistem operasional bank syari’ah ditentukan aqad yang terdiri dari lima

dasar aqad. Bersumber dari lima dasar aqad inilah dapat ditemukan produkproduk 

lembaga keuangan bank syari’ah . Kelima konsep tersebut adalah: 

a. Prinsip pinjaman murni (al-wadiah)

b. Bagi hasil (syirkah)

c. Prinsip jual beli (at-tijarah)

d. Prinsip sewa (al-ijarah)

d. Prinsip jasa (al-ajr walumullah)

Secara garis besar, pengembangan produk bank syari’ah dikelompokkan 

menjadi tiga kelompok, yaitu:a. Produk penghimpunan dana

Penghimpunan dana bank syari’ah mempunyai dua prinsip yaitu:

1. Prinsip Simpanan atau tabungan Murni (wadiah)

2. Prinsip Bagi Hasil (syirkah)

Adalah sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara

penyedia dana dengan pengelola dana.

b. Penyaluran Dana

25

Produk penyaluran dana bank syari’ah dapat dikembangkan dalam tiga model, yaitu:

a. Prnsip Jual Beli (tijarah)

b. Prinsip Sewa (ijarah)

c. Prinsip Bagi Hasil (syirkah)

d. Prinsip Pelengkap

Apakah Anda termasuk orang yang percaya bahwa uang bisa didapat dengansekejap mata tanpa usaha yang berarti ? Saya tidak. Saya orang yang tidak pernahpercaya bahwa uang bisa didapat dengan sekejap mata. Tapi keyakinan saya

tersebut ternyata bisa dipatahkan, tepatnya tahun 1998 jamannya masih krisismoneter. Saya tidak akan pernah lupa hari-hari dimana saya bisa mendapatkan

Page 5: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 5/8

5

uang dengan begitu mudahnya, bahkan tanpa usaha yang berarti sama sekali. Yangsaya lakukan saat itu hanya mendepositokan uang saya di sebuah bank. Bayangkandari uang sebesar Rp 100 juta yang saya depositokan, sim salabim ! satu bulankemudian berubah menjadi Rp 140 juta !

Jadi timbul pertanyaan, apa yang dilakukan bank tersebut sehingga bisa sebegituhebatnya membayar bunga deposito sebesar itu. Saya tidak penah tahu kemanauang yang saya simpan dibank tersebut diinvestasikan, namun tidak lamasetelahnya jawabannya datang dengan berita likuidasi bank-bank. Termasuk banksaya, hanya saja depositonya sudah saya cairkan dahulu, dan untuk kedua kalinyasaya lagi-lagi beruntung. Beberapa teman-temannya yang dananya nyangkut dibank tersebut, harus menunggu berhari-hari dan mengantri dalam antrian yangsangat panjang untuk bisa mengambil dana mereka kembali. Bank-lah pihak yangpaling merugi, bukan saja merugi tapi bangkrut total sampai harus ditutup.Kewajiban pembayaran bunga yang luar biasa ekstrim saat itu telah menamatkanriwayat bank tempat saya menabung bertahun-tahun.

Bayangkan jika Anda yang berada di posisi penghutang seperti kasus bank tadi (danseringnya memang begitu bukan ?). Kewajiban cicilan kredit rumah, kredit mobilatau kartu kredit yang tiba-tiba membengkak karena bunganya meroket dan semakinparah jika Anda terlambat membayar, bisa membuat Anda bangkrut. Begitulahkeajaiban dari sistem bunga berbunga, bisa sangat menguntungkan di satu pihaknamun merugikan pihak lain.

Kenyataan ini telah membuktikan bahwa kelangsungan hidup bank konvensionalselalu terganggu oleh gejolak suku bunga. Dari sinilah muncul kebutuhan akan

adanya suatu sistem perbankan yang tidak berbasis bunga. Menjawab kebutuhan itusistem perbankan syariah yang berbasis bagi hasil, konon lebih tangguh dari sistemperbankan konvensional. Namun jika dilihat dari kacamata kita sebagai nasabah,apakah menguntungkan jika kita menyimpan uang di bank syariah ? Setelah sekianlama terbiasa dengan sistem bunga bank konvensional, bisakah sistem bank syariahmemberikan keuntungan yang lebih besar kepada nasabahnya ? “Tak kenal makatak sayang”, bagi kita yang sudah terbiasa dengan sistem bunga pada bankkonvensional, mungkin merasa ragu-ragu dengan sistem bagi hasil bank syariah.Namun terlepas dari berbagai keraguan tadi, alangkah baiknya kita menuntaskanrasa penasaran kita dengan mempelajari produk-produk simpanan di bank syariah.

Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah 

Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agamaIslam. Sesuai dengan prinsip Islam yang melarang sistem bunga atau riba yangmemberatkan, maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada semuaaktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan. Perbedaan yang mendasarantara bank syariah dengan bank konvensional, antara lain :

1. Perbedaan Falsafah Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletakpada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan

sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justrukebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat mendalam

Page 6: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 6/8

6

terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untukmenghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beliserta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikiansebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariahdiperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara

sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound interest dalamsemua prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satupihak seperti efek bola salju pada cerita di awal artikel ini. Sangatmenguntungkan saya tapi berakibat fatal untuk banknya. Riba, sangatberpotensi untuk mengakibatkan keuntungan besar disuatu pihak namunkerugian besar dipihak lain, atau malah ke dua-duanya.

2. Konsep Pengelolaan Dana Nasabah Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipanmaupun investasi. Cara titipan dan investasi jelas berbeda dengan depositopada bank konvensional dimana deposito merupakan upaya mem-bungakanuang. Konsep dana titipan berarti kapan saja si nasabah membutuhkan, maka

bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana titipan menjadisangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurangmemenuhi syarat suatu investasi yang membutuhkan pengendapan dana.Karena pengendapan dananya tidak lama alias cuma titipan maka bank bolehsaja tidak memberikan imbal hasil. Sedangkan jika dana nasabah tersebutdiinvestasikan, maka karena konsep investasi adalah usaha yangmenanggung risiko, artinya setiap kesempatan untuk memperolehkeuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risikountuk menerima kerugian, maka antara nasabah dan banknya sama-samasaling berbagi baik keuntungan maupun risiko.

Sesuai dengan fungsi bank sebagai intermediary yaitu lembaga keuanganpenyalur dana nasabah penyimpan kepada nasabah peminjam, dananasabah yang terkumpul dengan cara titipan atau investasi tadi kemudian,dimanfaatkan atau disalurkan ke dalam traksaksi perniagaan yangdiperbolehkan pada sistem syariah. Hasil keuntungan dari pemanfaatan dananasabah yang disalurkan ke dalam berbagai usaha itulah yang akandibagikan kepada nasabah. Hasil usaha semakin tingi maka semakin besarpula keuntungan yang dibagikan bank kepada dan nasabahnya. Namun jikakeuntungannya kecil otomatis semakin kecil pula keuntungan yang dibagikanbank kepada nasabahnya. Jadi konsep bagi hasil hanya bisa berjalan jika

dana nasabah di bank di investasikan terlebih dahulu kedalam usaha, barulahkeuntungan usahanya dibagikan. Berbeda dengan simpanan nasabah di bankkonvensional, tidak peduli apakah simpanan tersebut di salurkan ke dalamusaha atau tidak, bank tetap wajib membayar bunganya.

Dengan demikian sistem bagi hasil membuat besar kecilnya keuntungan yangditerima nasabah mengikuti besar kecilnya keuntungan bank syariah.Semakin besar keuntungan bank syariah semakin besar pula keuntungannasabahnya. Berbeda dengan bank konvensional, keuntungan banknya tidakdibagikan kepada nasabahnya. Tidak peduli berapapun jumlah keuntunganbank konvesional, nasabah hanya dibayar sejumlah prosentase dari dana

yang disimpannya saja.

Page 7: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 7/8

7

Bagaimana Kita Menyimpan Uang Di Bank Syariah 

Sebelumnya kita sudah sangat mengenal tabungan, giro dan deposito dari bankkonvensional. Pada ke tiga produk bank ini maka setiap bulanya bank berjanji akanmembayar sejumlah bunga. Di bank syariah juga mempunyai produk simpanan

berupa tabungan, giro dan deposito hanya sebagai nasabah kita tidak menerimapembayaran bunga. Di bank syarah ada 2 cara yang bisa dipilih orang untukmenyimpan uangnya,yaitu :

1. Titipan / Wadiah Menitip adalah memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjagahartanya/ barangnya. Dengan demikian cara titipan melibatkan adanya orangyang menitipkan (nasabah), pihak yang dititipi (bank syariah), barang yangdititipkan (dana nasabah). Menitipkan sebenarnya bukan usaha perniagaanyang lazim, kecuali penerima titipan menetapkan keharusan membayar biayapenitipan atau administrasi bagi penitip. Maka Titipan bisa memenuhi syarat

perniagaan yang lazim. Artinya bank harus menjaga dan bertanggung jawabterhadap barang yang dititipkan karena sudah dibayar biaya administrasinya.Rekening giro di bank syariah dikelola dengan sistem titipan sehingga biasadikenal dengan Giro Wadiah, karena pada dasarnya rekening giro adalahdana masyarakat di bank untuk tujuan pembayaran dan penarikannya dapatdilakukan setiap saat. Artinya giro hanyalah merupakan dana titipan nasabah,bukan dana yang diinvestasikan. Namun dana nasabah pada giro bisadimanfaatkan oleh bank selama masih mengendap, tetapi kapanpun nasabahingin menariknya bank wajib membayarnya. Sebagai imbalan dari titipan yangdimanfaatkan oleh bank syariah, nasabah dapat menerima imbal jasa berupa

bonus. Namun bonus ini tidak diperjanjikan di depan melainkan tergantungdari kebijakan bank yang dikaitkan dengan pendapatn bank. Rekeningtabungan harian yang memberlakukan ketentuan dapat ditarik setiap saat juga dikelola dengan cara titipan, karena sifatnya mirip dengan giro hanyaberbeda mekanisme penarikannya.

2. Investasi / Mudharabah adalah suatu bentuk perniagaan dimana pemilik modal (nasabah)menyetorkan modalnya kepada pengelola (bank) untuk diusahakan dengankeuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari keduabelah pihak. Sedangkan kerugian, jika ada akan ditanggung oleh si pemilikmodal. Dengan demikian cara investasi melibatkan pemilik modal (nasabah),

pengelola modal (bank), modal (dana) harus jelas berapa jumlahnya, jangkawaktu pengelolaan modal, jenis pekerjaan atau proyek yang di biayai, porsibagi hasil keuntungan. Deposito di bank syariah dikelola dengan carainvestasi atau mudarobah, sehingga biasa dikenal dengan DepositoMudharabah. Bank Syariah tidak membayar bunga deposito kepada deposantetapi membayar bagi hasil keuntungan yang ditetapkan dengan nisbah.Beberapa jenis tabungan berjangka juga dikelola dengan cara mudharobahmisalnya tabungan pendidikan dan tabungan hari tua, tabungan haji,tabungan berjangka ini biasa dikenal istilah Tabungan PendidikanMudharabah, Tabungan Haji. Tabungan-tabungan tersebut tidak dapat ditarikoleh pemilik dana sebelum jatuh tempo sehingga memenuhi syarat untuk

diinvestasikan

Page 8: Bunga Di Tabungan Bank Syariah

5/14/2018 Bunga Di Tabungan Bank Syariah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bunga-di-tabungan-bank-syariah 8/8

8

Bagaimana Nasabah Mendapat Keuntungan Jika bank konvensional membayar bunga kepada nasabahnya, maka bank syariahmembayar bagi hasil keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Kesepakatan bagihasil ini ditetapkan dengan suatu angka ratio bagi hasil atau nisbah. Nisbah antarabank dengan nasabahnya ditentukan di awal, misalnya ditentukan porsi masing-

masing pihak 60:40, yang berarti atas hasil usaha yang diperolah akandidisitribusikan sebesar 60% bagi nasabah dan 40% bagi bank. Angka nisbah inidengan mudah Anda dapatkan informasinya dengan bertanya ke customer serviceatau datang langsung dan melihat papan display “ Perhitugan dan Distribusi BagiHasil” yang ada di cabang bank syariah.

Apakah Simpanan Nasabah di Bank Syariah Dijamin Pemerintah Dalam hal jaminan pemerintak terhadap dana pihak ke tiga di bank, maka banksyariah mempunyai kedudukan yang sama sama dengan bank konvensional. Dananasabah di bank syariah tetap dijamin pemerintah sesuai dengan ketentuan jaminanpemerintah bagi dana nasabah di bank.