Upload
lehanh
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL
Nama : Suci Lestari
NPM : 26210706
Kelas : 3EB14
Jurusan : Akuntansi
Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia perbankan Indonesia saat ini, Potensi pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia sangat tinggi bahkan pertumbuhanya lebih tinggi disbanding dengan rata-rata
pertumbuhan asset perbankan secara keseluruhan. Dengan dilakukannya praktek perbankan
berdasarkan prinsip syariah diharapkan menjadi solusi perekonomian di Indonesia ditengah rentannya
kondisi keuangan global. BerdasarkanUndang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 yang
menjelaskan bahwa dalam perbankan Indonesia terdapat dua system bank yaitu system bank
konvensional dan system bank syariah.
Layakknya perbankan konvensional, perbankan syariah juga memiliki produk deposito. Namun
demikian, produk deposito ini berbeda dari segi kontrak dan mekanismenya. Deposito konvensional
menggunakan instrument bunga, sedangkan deposito syariah pada prakteknya menggunakan akad
mudarabah.
Dengan diperkenalkannya deposito mudharabah padaBankSyariah Mandiri kepada
masyarakat, diharapkan masyarakat dapat mengetahui perbedaan deposito mudharabah yang
menggunakan prinsip bagi hasil pada bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri dengan deposito
yang selama ini masyarakat ketahui dengan keuntungan berupa bunga.
Pengertian Perbankan
Menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diperbaharui dengan UU
No. 10 tahun 1998 :
• Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
• Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
• Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
• Bank Perkreditan Rakyat adalah bentuk bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa pembayaran.
Bunga Bank
Bunga bank adalah suatu balas jasa yang diberikan kepada nasabah yang jumlah pembayarannya tetap dan besarnya
presentase disesuaikan dengan jumlah uang yang dipinjamkan.
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 jenis bunga bank yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:
• Bunga Simpanan
Bunga simpanan diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito.
• Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Adapun besar kecilnya bunga yang diperoleh nasabah tergantung pada tingkat bunga yang berlaku, nominal
tabungan dan jangka waktu. Dengan demikian dapat ditentukan perhitungan sistem bunga tabungan konvensional
menurut N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi sebagai berikut:
Saldo akhir harian x bunga x lamanya hari dalam 1 bulan--------------------------------------------------------------------------
365
Perbedaan Sistem Bunga dengan Prinsip Bagi Hasil
Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil
Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan
pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank.
Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal)
yang dipinjamkan.
Besarnya nisbah (rasio) bagi hasil berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh.
Tidak tergantung kepada kinerja uasaha. Jumlah pembayaran
bunga tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat
ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.
Tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembagian bagi hasil
meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama
termasuk agama islam.
Tidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil.
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa
pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi.
Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang
dijalankan. Jika
Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
No. Aspek Bank Syariah Bank Konvensional
a. Legalitas Hukum Positif dan Syariah (Rukun &
Syarat Akad)
Hukum Positif
b. Lembaga Peradilan Pengadilan Tinggi
Badan Arbitrase Muamalah
Indonesia (BAMUI)
Pengadilan Tinggi
c. Stuktur Organisasi Direksi dan Komisaris
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Direksi dan Komisaris
d. Jenis Barang Halal Haram
e. Oriented Profit dan Falah Profit
f. Prinsip Operasonal Bagi Hasil (Take Risk)
Jual Beli
Sewa
Bunga (No Risk)
g. Hubungan dengan Nasabah Kemitraan, Sejajar Debitur vs Kreditur Tak Seimbang
h. Lingkungan Kerja dan Budaya Perusahaan Syariah, Etika (Akhlak), Sidiq,
Amanah, Tabligh, Fathanah
Etika Umum
i. Laporan Keuangan Cash Basis Accrual basis
j. Sektor Moneter dengan Sektor Rill Terkait Terpisah
Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah
1. Al-Wadi’ah
merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Tujuan dari perjanjian
tersebut adalah untuk menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan sebagainya.
Adapun rukun yang harus dipenuhi dalam transaksi dengan prinsip wadi-ah adalah sebagai berikut:
• Barang yang dititipkan
• Orang yang menitipkan / penitip
• Orang yang menerima titipan / penerima titipan, dan
• Ijab qabul
2. Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, deposan bertidak sebagai shabibul maal (pemilikan modal) dan
bank sebagai mudharib (pengelola). Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepekati. Dalam
hal bank menggunakan untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas
kerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib ada pemilik ada pemilik dana, ada usaha
yang dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul).
3. Deposito
Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana
(funding) adalah deposito. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank
yang bersangkutan.
Sistem Bagi Hasil Bank Syariah mandiri
Pendapatan :
Pengelolaan Dana
Hak Pihak Ketiga atasbagi hasil Investasi tdkterikat :
- Tabungan- Deposito- Giro
Pendapatan :Fee Based Income
Beban Mudharib:- Beban Tenaga Kerja- Beban Adminstrasi
- Beban Operasi Lainnya
Laba/Rugi
Pendapatan PenyaluranMudharabah:
-Bagi Hasil (Prinsip Basil)-Margin (Prinsip Jual Beli)-Lainnya (Pembiayaan,SuratBerharga,Penempatan BankLain, SWBI)
TabelDistribusi
Pendapatan
Pola Perhitungan Metode revenue Sharing
1. Konsep Bagi Hasil berlaku sebagai berikut:
a) Pemilik dana (mudharib) menginvestasikan atau menyimpan dananya melalui bank yang bertindak sebagai
pengelola dana (shahibul maal).
b) Bank selaku pengelola dana selanjutnya akan menginvestasikan dana terebut kedalam proyek atau usaha yang
layak dan menguntungkan serta menmenuhi aspek syariah.
c) Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi antara lain ruang lingkup kerja sama, nominal, nisbah, dan atau
jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.
2. Pendapatan untuk tujuan perhitungan bagi hasil menggunakan dasar kas (cash basis).
3. Sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) baik rupiah maupun valuta asing yang diperhitungkan dalam sistem distribusi
pendapatan bagi hasil adalah meliputi:
a) Giro Wadiah
b) Tabungan Mudharabah
c) Deposito Mudharabah
4. Simpanan Wadiah untuk tujuan perhitungan bagi hasil (pemberian bonus) adalah simpanan wadiah yad dhamanah.
5. Simpanan mudharabah untuk tujuan perhitungan bagi hasil adalah simpanan mudharabah muthlaqah.
6. Sumber pendapatan yang dialokasikan dalam proses perhitungan distribusi pendapatan bagi hasil adalah
pendapatan dari margin (jual beli), bagi hasil, sewa (ijarah) dan pendapatan bagi hasil investasi utama lainnya yang
dinyatakan dalam rupiah (selanjutnya disebut Pendapatan Margin dan Bagi Hasil dari Investasi). Yaitu mencakup:
Pendapatan Investasi Utama:
a. Pendapatan dari margin jual beli:
1) Margin Mudharabah
2) Margin Istishna
3) Margin Salam
b. Pendapatan dari Bagi Hasil
1) Bagi Hasil Musyarakah
2) Bagi Hasil Mudharabah Muthlaqah
c. Pendapatan Hawalah
d. Pendapatan Qard
e. Pendapatan sewa
Pendapatan dari investasi utama lainnya (selain jual beli, pembagian biaya bagi hasil dan sewa) yaitu
pendapatan yang berasal dari Penempatan pada Surat Berharga, penempatan Bank Lain, dan SWBI dari pendapatan
Investasi utama lainnya yang bersifat syariah.
Menghitung Pendapatan Bagi Hasil yang Diterima Masing-masing Nasabah
Dalam menghitung bagi hasil yang harus diterima oleh masing-masing nasabah harus diperoleh / tersedia data
antara lain sebagai berikut:
a. Jumlah / saldo simpanan nasabah per jenis simpanan bulan yang bersangkutan.
b. Total saldo rata-rata harian per jenis simpanan nasabah bulan yang bersangkutan.
c. Total pendapatan bagi hasil yang akan didistribusikan kepada nasabah per jenis simpanan nasabah bulan yang
bersangkutan.
d. Nasabah atau rate bonus bagi hasil dari jenis simpanan nasabah dan bobotnya (jika ada) per bulan yang
bersangkutan.
Bagi hasil untuk nasabah untuk suatu jenis simpanan pada suatu bulan:
Nominalsimpanannasabah Total pendapatan distribusi bagi hasil untuk seluruh simpanan
--------------------------------- x sejenis x nisbah x jmlh hari pengendapan / jmlh hari ybs*)saldo rata-rataseluruh simpanansejenis
Sistem Deposito Bank Konvensional
DEPOSAN (INVESTOR)
BSM Dunia Usaha -Penempatan Pembiayaan-Penempatan Surat Berharga-Penempatan Bank LainPenempatan SWBITabel Distribusi
Pendapatan(Nisbah Bagi Hasil)
L /R
Perhitungan Indikasi Rate pada simpanan Deposito Mudharabah
Data untuk perhitungan Indikasi Rate pada simpanan Deposito Mudharabah adalah sebagai berikut:
Ibu Mawar seorang nasabah membuka Deposito Syariah Mandiri tanggal 1 Juni 2012 sebesar Rp 200.000.000,00
Jangka waktu deposito 1 bulan (mulai tanggal 1 Juni – 1 Juli 2012)
Total rata-rata seluruh Deposito Syariah Mandiri dengan jangka waktu yang sama yaitu 1 bulan Rp
1.748.761.107.704,54
Total pendapatan distribusi bagi hasil seluruh simpanan Deposito Syariah Mandiri Rupiah untuk jangka waktu yang
sama 1 bulan sebesar 15.847.348.526,38
Nisbah bagi hasil untuk Deposito Syariah Mandiri dengan jangka waktu yang sama selama 1 bulan sebesar 51%
Jangka waktu pengendapan dana pada bulan Juni 2012 adalah 1 bulan (terhitung mulai tanggal 1 s/d 30 Juli 2012)
Permintaan:
Berapa besarnya bagi hasil Deposito Berjangka Rupiah yang dibayarkan kepada Ibu Mawar pada tanggal 1 Juni 2012?
Penyelesaian:
Rp 200.000.000 30 Hari
= --------------------------------------- x Rp 15.847.348.526,38 x 51% x ---------
Rp 1.748.761.107.704,54 30 Hari
= Rp 924.328,39
Sistem Deposito Bank Konvensional
DEPOSAN
BANK
DUNIA USAHA
PINJAMAN KREDIT
SISTEM BUNGA
BUNGA
Perhitungan di Bank Konvensional
Sebagai perbandingan metode yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri, maka penulis
membandingkannya dengan sistem bunga yang diterapkan oleh Bank Konvensional.
Dengan menggunakan data yang sama yaitu : Seorang nasabah bernama Mawar membuka
Deposito Berjangka 1 bulan pada salah satu bank Konvensional sebesar Rp 200.000.000,- dengan
tingkat bunga deposito 6% per tahun.
Permintaan:
Berapa besar bunga yang diperoleh nasabah tersebut?
Penyelesaian:
4,25% x Rp 200.000.000,-
Bunga = x 1 bulan = Rp 1.000.000,- = Rp 708.333,33
12
Rangkuman hasil penelitian
Analisis:
Dari tabel perbandingan diatas, penulis dapat menyarankan bahwa Pendapatan Deposito Mudharabah yang diperoleh
nasabah pada Bank Syariah Mandiri adalah sebesar Rp 924.328,39. Sedangkan Pendapatan Deposito yang diperoleh
nasabah pada Bank Mandiri Tbk. yaitu sebesar Rp 708.333,33. Maka penulis dapat menyimpulkan suatu analisis
bahwa Pendapatan Deposito Mudharabah yang diperoleh nasabah pada Bank Syariah Mandiri lebih besar
dibandingkan dengan Deposito pada Bank Mandiri Tbk., karena besarnya prosentase Nisbah yang diberikan oleh Bank
Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan prosentase Bunga yang diberikan tersebut adalah 51%. Sedangkan
prosentase bunga yang diberikan oleh Bank Mandiri Tbk. sebesar 4,25%.
Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri Tbk.
Perhitungan Bagi Hasil Deposito Bank Syariah:
Rp 200.000.000 30 Hari
x Rp 15.847.348.526,38 x 51% x
Rp 1.748.761.107.704,54 30 Hari
= Rp 924.328,39
Perhitungan Bunga Deposito Bank Mandiri Tbk. :
4,25% x Rp 200.000.000,-
x 1 bulan
12
= Rp 708.333,33
Kesimpulan
1. Penerapan sistem bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri menggunakan metode Revenue Sharing. Metoderevenue sharing merupakan suatu metode atau sistem perhitungan distribusi bagi hasil dimana bank dannasabah memperoleh keuntungan dengan pembagian pendapatan (revenue).
2. Perbandingan perhitungan Deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri dengan Deposito pada BankMandiri Tbk. bulan Januari sampai Desember 2012, dapat disimpulkan bahwa bagi hasil Deposito Mudharabahlebih besar dibandingkan dengan Deposito Konvensional.
3. Perolehan keuntungan yang didapatkan nasabah Bank Syariah Mandiri lebih menguntungkan dikarenakan bagihasil yang akan diperoleh nasabah tergantung pada besarnya distribusi bagi hasil, jumlah sumber dana pihakketiga yang diivestasikan dalam bentuk pembiayaan, tingkat return pembiayaan (financing rate efektif), jumlahpendapatan yang diperoleh, dan besarnya nisbah bagi hasil dan sistem akuntansi atas pendapatan.
Saran
1. Bank Syariah Mandiri harus menjalin kerja sama dengan perusahaan serta lembaga/institusi
pendidikan dan latihan untuk mengadakan sosialisasi mengenai pemahaman sistem bagi hasil kepada
masyarakat.
2. Sebaiknya masyarakat mempertimbangkan agar menginvestasikan dananya pada Bank Syariah.
3. Bagi pihak Bank Syariah Mandiri, hendaknya lebih meningkatkan pelayanan dan usahanya agar dapat
menarik minat masyarakat untuk menginvestasikan dananya.