Buku Saku Memahami UU Desa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    1/42

     

    2015

    Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

    Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    BUKU SAKU

    MEMAHAMI

    U N D A N G

    U N D A N GD E S A

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    2/42

    BUKU SAKU

    MEMAHAMI UNDANG UNDANG DESA TANYA JAWAB SEPUTAR UNDANG UNDANG DESA

    PENGARAH : Marwan Jafar (Menteri Desa, Pembangunan

    Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia)

    PENANGGUNG JAWAB: Ahmad Erani Yustika (Dirjen,

    Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa)

    TIM PENULIS : Endang Wijayanti, Sunariyah, Hindun Hilda,

    Dyah Kusuma Pitasari, Daryanti, Moch. Achlis Udin, Frada

    Visca Alvin, Hapids Muslim, Subhan Ansory, M. Khoirul

    Umam, Abdul Wahid Ola, Yuni Pranoto, Susilawati

    Muslimah, Hadian Supriatna, Roni B. Sulistyo, M. Sodiq,

    Lendy Wibowo, Khairun Nisak, Desrizal Moenir, Ibe

    Karyanto, Haris Shantanu

    REVIEWER : Eko Sri Haryanto, Bito Wikantosa

    COVER & LAYOUT :

    Cetakan Pertama, Oktober 2015

    Diterbitkan oleh:

    KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,

    DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

    Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat 10110

    Telp. (021) 3500334

    KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    3/42

    dengan rahmatNya Buku Saku Memahami Undang-Undang

    Desa telah hadir dihadapan pembaca.

    Buku Saku yang juga merupakan pelengkap modul

    Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk

    Pendamping Lokal Desa ini memuat beberapa isu penting

    terkait implementasi UU Desa. Upaya memberikan

    pemahaman bagi Pendamping Lokal Desa (PLD) yang akan

    bersentuhan langsung dengan aktivitas kegiatan di Desa,

    maka Buku Saku ini diharapkan mampu membekali PLD

    dalam menjawab persoalan tersebut.

    Secara garis besar, Buku Saku ini memuat 6 (enam) isu,

    yakni Visi UU Desa, Produk Hukum di Desa, Musyawarah

    Desa, Sistem Pembangunan Desa, Pengembangan Desa

    Mandiri dan Wilayah Desa serta Pemberdayaan Masyarakat

    Desa. Keenam isu tersebut merupakan rangkuman dari 14

    sub pokok bahasan yang diharapkan mampu mengisikekurangan dari literatur yang ada saat ini terkait dengan

    implementasi UU Desa.

    Akhir kata, bagi para Pendamping Desa dan juga

    Pendamping Lokal Desa diharapkan mampu memanfaatkan

    buku saku ini terlepas dari berbagai kekurangan dan atau

    kelemahan yang ada.

    Selamat belajar dan selamat menggunakan buku ini.

    DAFTAR ISI

    h

    Halaman Judul

    Kata Pengantar

    Daftar Isi i

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    4/42

    VISI UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 1

    PRODUK HUKUM DI DESA 4

    MUSYAWARAH DESA 18

    SISTEM PEMBANGUNAN DESA 23

    PENGEMBANGAN DESA MANDIRI & WILAYAH DESA 35

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 40

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    5/42

    Visi Undang-Undang Desa

    No. 6 Tahun 2015 UU Desa)

    1.  Apa Visi UU Desa?

    Mewujudkan desa yang maju, kuat, mandiri,

    berkeadilan dan demokratis; memiliki kewenangan

    penuh untuk mengurus/mengatur diri sendiri untuk

    mencapai kesejahteraan masyarakat Desa.

    2.  Apa keunggulan UU Desa dibandingkan dengan UU

    terkait Desa sebelumnya?

    Adanya penegasan pengakuan oleh Negara terhadap

    hak asal usul Desa dan kewenangan Desa berskala lokal

    yang secara eksplisit tertuang dalam azas rekognisi dan

    subsidiaritas.

    3.  Apa artinya Desa sebagai subjek pembangunan?

    Desa adalah Pihak Pertama  dan Utama  dalam

    mengurus, mengatur dan mengelola seluruh persoalan

    Desa serta bertanggung jawab penuh terhadap

    pembangunan dan pengelolaannya.

    4.  Apa arti Azas Rekognisi?

    Azas Rekognisi atau pengakuan merupakan bentuk

    penghargaan dan pengakuan Negara kepada Desa

    terhadap Hak Asal-Usul Desa (pasal 3 UU Desa No. 6

    2014)5.  Mengapa azas rekognisi penting bagi desa?

    Karena dalam berdesa memerlukan pengakuan pasti

    secara hukum terhadap pranata, system, nilai yang

    masih berjalan termasuk adat istiadat Desa.

    6.  Apa arti azas subsidiaritas?

    Penetapan kewenangan berskala lokal Desa untuk

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    6/42

    kepentingan masyarakat Desa (pasal 3 UU Desa No. 6

    2014)

    7. 

    Apa contoh penerapan azas subsidiaritas?

    Kewenangan Desa dalam mengurus dan mengatur

    pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, seperti

    pada kegiatan pembangunan sarana prasarana sosial

    dan ekonomi berskala desa.

    8.  Mengapa azas subsidiaritas penting bagi desa?

    Agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di

    Desa dapat diurus dan diatur sendiri oleh Desaberdasarkan kondisi, kemampuan, potensi, dan

    perubahan lingkungan yang terjadi.

    9.  Apa arti inklusi sosial?

    Tatanan masyarakat yang terbuka, ramah, meniadakan

    hambatan dan menyenangkan karena setiap warga

    masyarakat tanpa terkecuali saling menghargai dan

    merangkul setiap perbedaan. (UU Desa Bab I pasal 3)10.  Apa yang dimaksud dengan Desa inklusi?

    Desa yang membangun dengan sistem keterbukaan;

    seluruh unsur masyarakat dengan berbagai perbedaan

    latar belakang, karakteristik, kemampuan, status,

    kondisi, etnik, budaya dan lainnya terlibat aktif dalam

    pelaksanaan pembangunan di Desa termasuk

    menikmati hasil-hasil pembangunan di Desa.11.  Mengapa azas inklusi penting dalam berdesa?

    Agar terjadi kesetaraan kesempatan dan hak seluruh

    unsur masyarakat bersama Pemerintah Desa ikut serta

    dalam proses pembangunan di Desa, tidak ada unsur di

    dalam masyarakat Desa yang mengalami ketidakdilan

    serta diskriminasi dalam proses pembanguna tersebut.

    12. 

    Apa yang dimaksud dengan azas partisipatif?Bahwa di dalam penyelenggaraan pemerintahan desa

    harus mengikutsertakan segenap unsur masyarakat

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    7/42

    Desa termasuk kelembagaan-kelembagaan Desa seperti

    misalnya LPMD, Karang Taruna, PKK, Posyandu, dan

    lain-lain sesuai kebutuhan.

    13.  Apa artinya Desa sebagai komunitas berpemerintahan

    sendiri? (Self Governing Community )

    Desa sesuai dengan kewenangannya melaksanakan

    pembangunan, pemberdayaan, penyelenggaraan

    Pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan.

    14.  Apa peran pendamping desa atau pendamping lokal

    desa dalam implementasi (mewujud nyatakan) visiUU Desa?

    Mendampingi, memfasilitasi, menggerakkan serta

    mengorganisir seluruh unsur masyarakat bersama-

    sama pemerintah Desa dalam melaksanakan

    pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

    15.  Bagaimana cara yang bisa dilakukan pendamping lokal

    Desa untuk membagikan pengetahuannya tentang visiUU Desa kepada masyarakat desa?

    Bekerja bersama masyarakat Desa, mengenali

    karakteristiknya, kebutuhan-kebutuhannya, relasi dan

    interaksi yang terjadi diantara mereka dan antara

    masyarakat dengan Pemerintah Desa serta

    mempraktekkan cara-cara fasilitasi sesuai kondisi

    masyarakat setempat untuk meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan mereka.

    PRODUK HUKUM DI DESA

    1.  Apa yang dimaksud dengan kewenangan desa?

    Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki

    Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

    Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan

    Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    8/42

    hak asal usul dan adat istiadat Desa (pasal 18 UU Desa

    No. 6 Tahun 2014).

    2. 

    Meliputi kewenangan apa saja yang diberikan kepada

    Desa ?

    Dalam pasal 19 UU Desa No. 6 Tahun 2014

    Kewenangan Desa meliputi:

    a.  Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

    b. Kewenangan lokal berskala Desa;

    c.  Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah,

    pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah

    daerah kabupaten/kota; dan

    d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,

    pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah

    daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.3.  Apa yang dimaksud dengan kewenangan hak asal-

    usul?

    Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang

    merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa

    Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan

    perkembangan kehidupan masyarakat.

    Sesuai pasal 2 Permendesa PDTT no 1/2015 bahwa

    ruang lingkup kewenangan berdasarkan hak asal usul

    Desa meliputi :

    a.  sistem organisasi perangkat Desa;

    b. sistem organisasi masyarakat adat;

    c.  pembinaan kelembagaan masyarakat;

    d. pembinaan lembaga dan hukum adat;

    e. pengelolaan tanah kas Desa;

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    9/42

    f.  pengelolaan tanah Desa atau tanah hak milik Desa

    yang menggunakan sebutan setempat;

    g.  pengelolaan tanah bengkok;

    h. pengelolaan tanah pecatu;

    i.  pengelolaan tanah titisara; dan

     j.  pengembangan peran masyarakat Desa.

    Sedangkan Kewenangan berdasarkan hak asal usul

    Desa adat (pasal 3 Permendesa PDTT No 1/2015)

    meliputi:

    a.  penataan sistem organisasi dan kelembagaan

    masyarakat adat;

    b.  pranata hukum adat;

    c.  pemilikan hak tradisional;

    d.  pengelolaan tanah kas Desa adat;

    e. 

    pengelolaan tanah ulayat;f.  kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa

    adat;

    g.  pengisian jabatan kepala Desa adat dan perangkat

    Desa adat; dan

    h.  masa jabatan kepala Desa adat

    4.  Apa yang dimaksud dengan kewenangan lokal

    berskala desa ?Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan

    untuk mengatur dan mengurus kepentingan

    masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau

    mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang

    muncul karena perkembangan Desa dan prakasa

    masyarakat Desa

    5. 

    Apa saja ruang lingkup kewenangan lokal berskaladesa ?

    Sesuai pasal 5 Permendesa No 1/2015 bahwa ruang

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    10/42

    lingkup kewenangan desa berdasarkan bersekala lokal

    meliputi :

    a.  kewenangan yang mengutamakan kegiatan

    pelayanan dan pemberdayaan masyarakat;

    b. kewenangan yang mempunyai lingkup pengaturan

    dan kegiatan hanya di dalam wilayah dan

    masyarakat Desa yang mempunyai dampak internal

    Desa;

    c.  kewenangan yang berkaitan dengan kebutuhan dan

    kepentingan sehari-hari masyarakat Desa;

    d. kegiatan yang telah dijalankan oleh Desa atas dasar

    prakarsa Desa;

    e. program kegiatan pemerintah, pemerintah provinsi,

    dan pemerintah kabupaten/kota dan pihak ketiga

    yang telah diserahkan dan dikelola oleh Desa; dan

    f.  kewenangan lokal berskala Desa yang telah diatur

    dalam peraturan perundang-undangan tentang

    pembagian kewenangan pemerintah, pemerintah

    provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

    6.  Siapa yang dimaksud sebagai pihak ketiga dalam pasal

    5 huruf e Permendesa PDTT No. 1 Tahun 2015 ?

    Pasal 6 Permendesa No. 1 Tahun 2015 dijelaskan Pihak

    ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf emeliputi: a. individu; b. organisasi kemasyarakatan; c.

    perguruan tinggi; d. lembaga swadaya masyarakat; e.

    lembaga donor; dan f. perusahaan.

    7.  Apa yang dimaksud dengan produk hukum desa ?

    Adalah semua Peraturan Perundang-undangan baik

    yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan

    disepakati bersama BPD, maupun peraturan yangditetapkan oleh Kepala Desa dan bersifat mengikat.

    8.  Apa yang dimaksud dengan Peraturan Desa ?

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    11/42

    Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan

    yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan

    disepakati bersama BPD, yang merupakan kerangka

    hukum dan kebijakan dalam penyelenggaraan

    Pemerintahan Desa dan Pembangunan Desa, Peraturan

    Desa merupakan penjabaran atas berbagai

    kewenangan yang dimiliki desa mengacu pada

    ketentuan peraturan perundangan-undangan yang

    lebih tinggi.

    Sesuai pasal 2 Permendagri no 111/2014 bahwa jenis

    peraturan di desa :

    a.  Peraturan desa;

    b.  Peraturan Bersama kepalaDesa; dan

    c.  Peraturan Kepala Desa.

    9.  Apa yang dimaksud dengan Peraturan Kepala Desa ?

    Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan perundang-

    undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang

    bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan

    Peraturan Desa dan peraturan perundang-undangan

    yang lebih tinggi.

    10. 

    Apa yang dimaksud dengan Peraturan Bersama KepalaDesa ?

    Peraturan Bersama Kepala Desa adalah Peraturan

    perundang-undangan yang ditetapkan oleh dua atau

    lebih Kepala Desa dan bersifat mengatur antar Desa

    satu dengan desa yang lainnya.

    11. 

    Siapa yang berhak menyusun produk hukum Desa ?Yang berhak menyusun adalah Kepala Desa dan Badan

    Permusyawaratan Desa.

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    12/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    13/42

    b. Dikonsultasikan kepada Camat untuk mendapatkan

    masukan;

    c. Kepala Desa menyampaikan rancangan peraturan

    tersebut kepada BPD untuk dibahas dan disepakati

    bersama;

    d. Penetapan dan penandatanganan peraturan yang

    sudah disepakati bersama;

    e. Rancangan perauran desa yang telah dibubuhi tanda

    tangan Kepala desa disampaikan kepada Sekretaris

    Desa untuk diundangkan melalui lembaran desa;f. Peraturan dinyatakan molai berlaku dan mempunyai

    kekuatan hokum yang mengikat sejak

    diundangkannya di lembaran desa.

    16.  Apa saja jenis produk hukum desa menurut amanat

    UU Desa?

    Jenis produk hukum desa, ada 3 yaitu :

    a.  Peraturan Desa (Perdes);

    Peraturan Desa yang merupakan peraturan

    perundang-undangan yang dibuat oleh BPD

    bersama kepala desa. Perdes bersifat umum

    sehinga mengatur segala hal yang menjadi

    kewenangan desa dan juga mengikat semua orang

    yang berada dalam lingkup desa. Perdes harusmengindahkan batasan ataupun larangan yang

    ditentukan oleh peraturan yang lebih tinggi

    derajatnya berdasarkan hirarki peraturan.

    b.  Peraturan Kepala Desa;

    Peraturan yang dikeluarkan oleh kepala desa yang

    mempunyai fungsi sebagai peraturan pelaksana dari

    Perdes ataupun pelaksanan dari peraturan yang

    lebih tingg. Peraturan Kepala desa hanya dapat

    mengatur hal-hal yang diperintahkan secara

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    14/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    15/42

    Desa, tetapi dengan tetap mengindahkan sistem

    nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan

    bernegara;

    d.  Kebersamaan, yaitu semangat untuk berperan aktif

    dan bekerja sama dengan prinsip saling menghargai

    antara kelembagaan di tingkat Desa dan unsur

    masyarakat Desa dalam membangun Desa;

    e.  Kegotongroyongan, yaitu kebiasaan saling tolong-

    menolong untuk membangun Desa;

    f.  Kekeluargaan, yaitu kebiasaan warga masyarakatDesa sebagai bagian dari satu kesatuan keluarga

    besar masyarakat Desa;

    g.  Musyawarah, yaitu proses pengambilan keputusan

    yang menyangkut kepentingan masyarakat Desa

    melalui diskusi dengan berbagai pihak yang

    berkepentingan;

    h.  Demokrasi, yaitu sistem pengorganisasianmasyarakat Desa dalam suatu sistem pemerintahan

    yang dilakukan oleh masyarakat Desa atau dengan

    persetujuan masyarakat Desa serta keluhuran

    harkat dan martabat manusia sebagai makhluk

    Tuhan Yang Maha Esa diakui, ditata, dan dijamin;

    i.  Kemandirian, yaitu suatu proses yang dilakukan

    oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa untukmelakukan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi

    kebutuhannya dengan kemampuan sendiri;

     j.  Partisipasi, yaitu turut berperan aktif dalam suatu

    kegiatan;

    k.  Kesetaraan, yaitu kesamaan dalam kedudukan dan

    peran;

    l. 

    Pemberdayaan, yaitu upaya meningkatkan tarafhidup dan kesejahteraan masyarakat Desa melalui

    penetapan kebijakan, program, dan kegiatan yang

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    16/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    17/42

    Walikota/Bupati?

    Perdes tentang APB Desa, pungutan, tata ruang dan

    organisasi pemerintahan.

    22.  Siapa mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa,

    tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan

    organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan

    disepakati oleh Kepala Desa dan BPD?

    Evaluasi rancangan peraturan desa dilakukan oleh

    Bupati/Walikota. Sebagaimana dalam Pasal 14Permendagri No. 111 Tahun 2014, (1) Rancangan

    Peraturan Desa tentang APB Desa, pungutan, tata

    ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah

    dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD,

    disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota

    Melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga)

    hari sejak disepakati untuk dievaluasi. (2) Dalam halBupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam

    batas waktu, Peraturan Desa tersebut berlaku dengan

    sendirinya.

    23.  Bagaimana apabila hasil evaluasi rancangan peraturan

    desa tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan

    organisasi Pemerintah Desa harus ada perbaikan ?

    Kepala Desa harus memperbaiki rancangan peraturanDesa tersebut. Sebagaimana dalam Pasal 15

    Permendagri No. 111 Tahun 2014 (1) Hasil evaluasi

    rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat diserahkan oleh Bupati/Walikota

    paling lama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak

    diterimanya rancangan Peraturan tersebut oleh

    Bupati/Walikota. (2) Dalam hal Bupati/Walikota telahmemberikan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada

    ayat 2 pasal 14 , Kepala Desa wajib memperbaikinya.

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    18/42

    24.  Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki

    rancangan peraturan desa tentang APB Desa,

    pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah

    Desa?

    Waktu yang dibutuhkan yaitu selama 20 hari.

    Sebagaimana dalam Pasal 16 Permendagri No. 111

    Tahun 2014. (1) Kepala Desa memperbaiki rancangan

    peraturan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 15

    ayat 2 paling lama 20 (dua puluh) hari sejak

    diterimanya hasil evaluasi. (2) Kepala Desa dapat

    mengundang BPD untuk memperbaiki rancangan

    peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1. (3)

    Hasil koreksi dan tindaklanjut disampaikan Kepala Desa

    kepada Bupati/Walikota melalui camat.

    25.  Bagaimana jika Kepala Desa tidak menindaklanjuti

    hasil evaluasi dari Bupati/Walikota terhadap

    rancangan peraturan desa tentang APB Desa,

    pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah

    Desa?

    Bupati/Walikota dapat membatalkan rancangan

    peraturan desa tersebut. Sebagaimana dalam Pasal 17

    Permendagri No. 111 Tahun 2014. Dalam hal Kepala

    Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi sebagaimanadimaksud dalam pasal 16 ayat 1 , dan tetap

    menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota

    membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan

    Bupati/Walikota.

    26.  Apa yang dimaksud dengan Peraturan Desa yang pro

    masyarakat rakyat desa?

    Adalah peraturan Desa yang disusun melaluimusyawarah Desa dan mengatur tentang hajat hidup

    kepentingan rakyat untuk menuju kesejahteraan.

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    19/42

    Contoh : Perdes tentang jalan desa, Perdes tentang

    pemanfaatan sumber daya air, perdes tentang pasar

    desa, perdes tentang saluaran irigasi dan lain

    sebagainya.

    27.  Bagaimana caranya supaya Peraturan Desa menjamin

    kepentingan dan melindungi hak masyarakat ?

    Penyusunan Perdes harus disusun sebagai berikut :

    Sebagaimana dalam pasal 6 Permendagri No. 111

    Tahun 2014 :(1)  Penyusunan rancangan Peraturan Desa diprakarsai

    oleh Pemerintah Desa;

    (2)  Rancangan Peraturan Desa yang telah disusun,

    wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa dan

    dapat dikonsultasikan kepada camat untuk

    mendapatkan masukan;

    (3)  Rancangan Peraturan Desa yang dikonsultasikansebagaimana dimaksud pada ayat (2) diutamakan

    kepada masyarakat atau kelompok masyarakat

    yang terkait langsung dengan substansi materi

    pengaturan;

    (4)  Masukan dari masyarakat desa dan camat

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan

    Pemerintah Desa untuk tindaklanjut prosespenyusunan rancangan Peraturan Desa;

    (5)  Rancangan Peraturan Desa yang telah

    dikonsultasikan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (3) disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk

    dibahas dan disepakati bersama

    MUSYAWARAH DESA

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    20/42

    1.  Apa itu Musyawarah Desa?

    Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain

    adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan

    Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang

    diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa

    untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

    2.  Apa kedudukan dan fungsi Musyawarah Desa?

    Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan

    yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa,Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk

    memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam

    penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

    3.  Siapa saja para pihak yang terlibat dalam Musyawarah

    Desa?

    Para Pihak yang terlibat dalam Musyawarah Desa

    adalah Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan

    Desa dan Unsur Masyarakat.

    4.  Apa saja hak masyarakat dalam Musyawarah Desa ?

    Hak masyarakat dalam penyelenggaraan Musyawarah

    Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

    a. mendapatkan informasi secara lengkap dan benar

    perihal hal-hal bersifat strategis yang akan dibahasdalam Musyawarah Desa;

    b. mengawasi kegiatan penyelenggaraan Musyawarah

    Desa maupun tindaklanjut hasil keputusan

    Musyawarah Desa;

    c.  mendapatkan perlakuan sama dan adil bagi unsur

    masyarakat yang hadir sebagai peserta Musyawarah

    Desa;d. mendapatkan kesempatan secara sama dan adil

    dalam menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    21/42

    lisan atau tertulis secara bertanggung jawab perihal

    hal-hal yang bersifat strategis selama

    berlangsungnya Musyawarah Desa.

    e. menerima pengayoman dan perlindungan dari

    gangguan, ancaman dan tekanan selama

    berlangsungnya Musyawarah Desa.

    5.  Hal strategis apa saja yang diputuskan dalam

    Musyawarah Desa?

    Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud

    dalam kaitannya dengan Musyawaraj Desa meliputi : a.

    penataan Desa; b. perencanaan Desa; c. kerja sama

    Desa; d. rencana investasi yang masuk ke Desa; e.

    pembentukan BUM Desa; f. penambahan dan

    pelepasan Aset Desa; dan g. kejadian luar biasa.

    6.  Berapa kali Musyawarah Desa diselenggarakan ?

    Musyawarah Desa diselenggarakan paling sedikit 1(satu) tahun sekali.

    Dalam hal tertentu, Musyawarah Desa bisa dilakukan

    berdasarkan kebutuhan Desa, misalnya 6 (enam) bulan

    sekali.

    7.  Apa prinsip yang harus dijunjung dalam Musyawarah

    Desa ?

    Musyawarah Desa diselenggarakan secara partisipatif,

    demokratis, transparan dan akuntabel dengan

    berdasarkan kepada hak dan kewajiban masyarakat.

    8.  Apakah hasil dari Musyawarah Desa itu? Dan hasil

    tersebut dituangkan ke dalam bentuk apa saja?

    Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasilkeputusan dari Musyawarah Desa dalam bentuk

    kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    22/42

    kesepakatan Musyawarah Desa yang ditandatangani

    oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala

    Desa.

    9.  Langkah apa saja yang harus dilalui dalam Penetapan

    APB Desa?

    Menurut Permendes No. 2 Tahun 2015 tentang

    Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan

    Keputusan Musyawarah Desa Pasal 69, langkah

    penetapan APB Desa adalah : (1) BadanPermusyawaratan Desa menyelenggarakan

    Musyawarah Desa yang diselenggarakan dalam rangka

    penyusunan rancangan APBDesa berdasarkan RKP

    Desa; (2) Dalam rangka penyelenggaraan Musyawarah

    Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan

    Permusyawaratan Desa harus mengundang masyarakat

    dusun dan/atau kelompok masyarakat yang

    mengajukan usulan rencana kegiatan pembangunan

    Desa; dan (3) Badan Permusyawaratan Desa

    menyebarluaskan informasi tentang hasil

    kesepakatan musyawrah desa sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1).

    10.  Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dalam

    Musyawarah Desa ?Mekanisme pengambilan keputusan dalam

    Musyawarah Desa terdapat 2 (dua) cara yakni : 1)

    Musyawarah untuk Mufakat dan jika poin pertama

    tidak terpenuhi, maka 2) keputusan diambil

    berdasarkan suara terbanyak. (Permendesa No 2 Tahun

    2015 Pasal 45)

    11. 

    Bolehkah pihak luar desa meninjau Musyawarah

    Desa?

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    23/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    24/42

    tugas untuk :

    a. memberikan informasi yang benar dan lengkap

    tentang pokok pembicaraan;

    b. mengklarifikasi arah pembicaraan dalam

    Musyawarah Desa yang sudah menyimpang dari

    pokok pembicaraan;

    c.  membantu mencarikan jalan keluar; dan

    d. mencegah terjadinya konflik dan pertentangan

    antarpeserta yang dapat berakibat pada tindakan

    melawan hukum.

    SISTEM PEMBANGUNAN DESA

    1.  Apa yang dimaksud dengan sistem pembangunan

    Desa?Sistem Pembangunan Desa adalah suatu system

    pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa

    dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan

    semangat gotong royong mulai dari perencanaan,

    penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

    2.  Apa yang dimaksud dengan pembangunan

    partisipatif?Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem

    pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan

    perdesaan yang dikoordinasikan oleh kepala Desa

    dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan,

    dan kegotongroyongan guna mewujudkan

    pengarusutamaan perdamaian, keadilan sosial dan

    kesejahteraan.3.  Apa yang dimaksud dengan tahap-tahap dalam

    pembangunan Desa?

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    25/42

    Tahapan Pembangunan Desa merupakan rangkaian

    proses pembangunan yang dilakukan secara terencana

    dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat dalam

    rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan

    masyarakat.

    Tahapan pembangunan desa:

    a.  Tahap Perencananaan: Pemerintah Desa menyusun

    perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan

    kewenangannya dengan melakukan Identifikasi

    kebutuhan pembangunan, penentuan skalaprioritas, penyusunan rencana yang mengacu pada

    perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.

    Output dari tahapan ini adalah Dokumen RPJM Desa,

    RKP Desa dan Rancangan APBDes;

    b. Tahap Pelaksanaan: Pembangunan Desa

    dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja

    Pemerintah Desa;c.  Tahap Pemantauan dan Pengawasan Pembangunan

    Desa: Masyarakat Desa berhak melakukan

    pemantauan dan pengawasan pada proses

    perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan

    keuangan yang hasilnya menjadi dasar pembahasan

    pada musyawarah Desa.

    4. 

    Kapan Tahap perencanaan pembangunan Desadilaksanakan?

    Tahap perencanaan pembangunan desa dilaksanakan

    setelah dilakukan identifikasi kebutuhan pembangunan

    dan penentuan skala prioritas yang dituangkan dalam

    Dokumen RKP Desa.

    Terdapat 3 tahapan perencanaan pembangunan Desa:

    a. Musyawarah Desa yang dilaksanakan paling lambatbulan Juni tahun berjalan;

    b. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    26/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    27/42

    a. pembentukan tim penyusun RPJM Desa;

    b. penyelarasan arah kebijakan perencanaan

    pembangunan kabupaten/kota;

    c.  pengkajian keadaan Desa;

    d. penyusunan rencana pembangunan Desa melalui

    musyawarah Desa;

    e. penyusunan rancangan RPJM Desa;

    f.  penyusunan rencana pembangunan Desa melalui

    musyawarah perencanaan pembangunan Desa; dan

    g.  penetapan RPJM Desa.

    9.  Apa saja pokok-pokok isi RPJM Desa?

    Pokok-Pokok isi rancangan RPJM Desa memuat visi dan

    misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa,

    serta rencana kegiatan yang meliputi bidang

    penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaanpembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,

    dan pemberdayaan masyarakat Desa.

    10.  Apa yang dimaksud dengan Rencana Kerja Pemerintah

    Desa (RKP Desa)

    Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat

    RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk

     jangka waktu 1 (satu) tahun11.  Bagaimana menyesuaikan RPJM Desa dan RKP Desa

    dengan rencana pembangunan Pemerintah atau

    Pemerintah Kota/ Kabupaten?

    Tim Penyusun RPJM Desa dan RKP Desa melakukan

    penyelarasan arah kebijakan pembangunan

    Kabupaten/Kota untuk mengintegrasikan program dan

    kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota denganpembangunan Desa dengan cara mengikuti sosialisasi

    dan/atau mendapatkan informasi tentang arah

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    28/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    29/42

    Pada prinsipnya terdapat 3 hak masyarakat dalam

    proses anggaran, antara lain:

    a. Hak politik  yakni hak warga masyarakat untuk

    terlibat dalam proses anggaran dimulai dari proses

    perencanaan, pengesahan, implementasi dan audit.

    b. Hak Informatif   yakni hak warga masyarakat untuk

    mengakses dan mengetahui dokumen publik (data

    dan informasi) tentang penyelenggaraan pemerintah

    termasuk didalamnya data dan informasi tentang

    anggaran.c.  Hak alokatif   yakni hak warga masyarakat (sektoral

    atau teritorial) untuk mendapatkan alokasi dana

    dari anggaran.

    15.  Bagaimana caranya supaya masyarakat bisa

    menyampaikan usulan prioritas pembangunan?

    Karena musrenbang Desa merupakan suatu forum

    diskusi, diseminasi dan pengambilan keputusan dalammenentukan pembangunan Desa, maka Keterlibatan

    masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa

    dinilai dari keikutsertaan dan keterlibatan unsur

    masyarakat dalam proses musyawarah.

    Partisipasi perwakilan merupakan strategi untuk

    melibatkan masyarakat dalam penyelenggaraan

    pemerintah Desa dan unsur masyarakat yangdiutamakan adalah yang berkepentingan langsung

    dengan materi Musyawarah Desa.

    Unsur Masyarakat terdiri dari: tokoh adat, tokoh

    masyarakat, tokoh pendidikan, perwakilan kelompok

    tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, kelompok

    perempuan dan kelompok masyarakat miskin.

    Selanjutnya seberapa banyak masyarakat desa yangikut terlibat dalam perencanaan desa merupakan salah

    satu faktor yang sekiranya dapat mempengaruhi self

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    30/42

    governing community dalam penyelenggaraan desa.

    16.  Dari mana sumber dana untuk anggaran

    pembangunan desa?

    Terdapat 11 sumber pendanaan untuk anggaran

    pembangunan desa yang dikelompokkan menjadi 3

    sumber dana, antara lain:

    a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)  : Hasil usaha, Hasil

    aset, Swadaya-partisipasi & gotong royong, Lain-lain

    PA Desa;

    b. Transfer : Dana Desa, Bagian dari hasil pajak &

    retribusi Daerah, ADD,Bantuan keuangan dari APBD

    Provinsi, Bantuan keuangan dari APBD Kabupaten;

    c.  Pendapatan Lain-Lain : hibah dan sumbangan pihak

    ketiga yang tidak mengikat, Lain-lain pendapatan

    Desa yang sah.

    17. 

    Bagaimana caranya masyarakat desa bisa ikutmengawasi penggunaan anggaran pembangunan

    desa?

    Karena pengawasan merupakan kegiatan

    mengumpulkan informasi tentang perkembangan

    pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan secara

    berkala selama berlangsungnya proses kegiatan

    tersebut maka pengawasan sekaligus evaluasi dapatdilakukan melalui pertemuan kampung, pertemuan

    kelompok, pertemuan RT/RW, kunjungan lapangan,

    studi banding ke desa lain atau dengan mempelajarai

    dokumen proses (mulai dari dokumen perencanaan

    awal penggunaan hasil musyawarah pemerintah Desa,

    BPD serta masyarakat Desa serta dokumen mengenai

    kebijakan terkait).Masyarakat berhak mengetahui apakah penggunaan

    dana telah sesuai yang direncanakan? Apakah ada

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    31/42

    kemungkinan indikasi penyalahgunaan? Apakah

    terdapat dominasi elit desa dalam pengelolaannya?

    Apakah administrasi keuangan di kelola dengan baik?

    dan lain-lain.

    18.  Apa artinya anggaran pembangunan desa bagi

    masyarakat desa?

    Anggaran dalam perspektif pembangunan desa

    merupakan instrumen yang harus dipandang sebagai

    perwujudan amanah rakyat yang teknisnya dilakukan

    pemerintah desa bagi kemakmuran rakyat. Karenarakyat yang memberi kuasa, maka rakyat berhak

    menikmati manfaat alokasi dan distribusi anggaran

    sesuai kebutuhan.

    19.  Apa prinsip-prinsip dasar dalam proses perencanaan

    anggaran yang partisipasif?

    Prinsip-prinsip proses perencanaan anggaran

    partisipasif:a. Disetujui oleh delegasi atau utusan, anggaran harus

    mendapatkan persetujuan dari para delegasi

    ataupun utusan masyarakat sebelum dilaksanakan

    ekskutif (kepala desa) dalam membelanjakan dana

    b. Komprehensif , anggaran mencerminkan semua

    sumber penerimaan dan pengeluaran

    c.  Keutuhan anggaran, seluruh sumber dana ataupenerimaan dan pembelanjaan dana harus

    terhimpun dalam satu kesatuan dana umum

    d. Periodik, penganggaran merupakan proses periodik

    bersifat tahunan atau multi tahunan

    e. Akurat, penganggaran dilakukan dengan perkiraan

    atau estimasi yang tepat, tidak memasukkan dana

    cadangan yang tersembunyi sehinggamemungkinkan untuk dijadikan kantong-kantong

    pemborosan atau inefisiensi anggaran

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    32/42

    f.  Jelas dan

    g.  Diketahui publik.

    20. 

    Bagaimana caranya masyarakat desa bisa

    memperoleh pencairan dana desa?

    Ada tiga tahapan penting yang dilakukan oleh desa

    untuk mempersiapkan pencairan dana desa.

    Pertama, menyusun RPJM desa dan menyelenggarakan

    musawarah desa untuk menetapkan prioritas belanja

    desa selama masa jabatan kepala desa.

    Kedua, menyusun dokumen rencana tahunan desa dananggaran pendapatan belanja desa. Ketiga, adalah

    membuka rekening desa

    21.  Apa saja jenis pembangunan yang bisa didanai dari

    dana desa?

    Jenis pembangunan yang bisa didanai dari Dana Desa

    adalah :

    a. Pemenuhan kebutuhan dasar (pengembangan poskesehatan desa dan polindes, pengelolaan dan

    pembinaan pos yandu, dan pembinaan dan

    pengelolaan pendidikan anak usia dini)

    b. pembangunan sarana dan prasarana desa

    (pembangunan dan pemeliharaan jalan desa, jalan

    usaha tani, embung desa, sanitasi lingkungan,

    pembangunan dan pengelolaan air bersih skaladesa)

    c.  pengembangan potensi ekonomi lokal (pendirian

    dan pengembangan BUM Desa, pembangunan dan

    pengelolaan pasar desa, tempat pelelangan ikan,

    lumbung pangan desa, pengembangan benih lokal)

    d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan

    (komoditas tambang mineral bukan logam,komoditas tambang batuan, rumput laut, hutan

    milik desa, pengelolaan sampah)

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    33/42

    22.  Bagaimana caranya masyarakat desa bisa

    mengusulkan penggunaan dana desa sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat desa?

    Pertama-tama identifikasi kebutuhan dan memilih

    delegasi atau tim representasi masyarakat. Kedua

    proses para delegasi melakukan pertemuan-pertemuan

    dan menyusun proposal atau usulan. Ketiga merupakan

    uji publik untuk memperoleh masukan atau umpan

    balik masyarakat atas apa yang telah disusun oleh para

    delegasi yang diutusnya. Keempat proses memilih danmemutuskan sesuai dengan tujuan dan kualifikasi

    program. Kelima untuk menjamin bahwa seluruh

    alokasi dana dibelanjakan sesuai dengan kualifikasi

    program.

    23.  Bagaimana proses pertanggung jawaban dokumen

    pelaksanaan pembangunan dan keuangan desa?

    Kepala desa memiliki kewajiban untuk menyampaikanlaporan pelaksanaan pembangunan dan keuangan

    desa. Laporan tersebut bersifat periodik semesteran

    dan tahunan, yang disampaikan ke Bupati/Walikota dan

    ada juga yang disampaikan ke BPD.

    Rincian laporan sebagai berikut:

    Laporan kepada Bupati/Walikota (melalui camat):

    a.  Laporan Semesteran Realiasasi Pelaksanaan APBDesa;

    b.  Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan

    APB Desa kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun

    anggaran;

    c.  Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa.

    Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan

    pembangunan dan keuangan desa ditetapkan denganperaturan desa selanjutnya laporan tersebut

    diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    34/42

    dengan media informasi yang mudah diakses oleh

    masyarakat.

    24. 

    Siapa saja yang dilibatkan dalam proses penyusunan

    dokumen pelaksanaan pembangunan dan keuangan

    desa?

    Yang terlibat dalam penyusunan dokumen pelaksanaan

    pembangunan dan keuangan desa adalah Pelaksana

    Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri

    dari:

    d. Pemegang Pengelolaan Keuangan Desa dalah KepalaDesa;

    e. Koordinator PTPKD adalah Sekretaris Desa;

    f.  Pelaksana Kegiatan yang terdiri dari Kepala Seksi

    Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Bidang

    Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Desa

    dan Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa.

    25. 

    Dimana letak partisipasi masyarakat untuk evaluasipelaksanaan pembangunan dan keuangan desa?

    Karena evaluasi merupakan penilaian terhadap hasil

    keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan

    suatu kegiatan selama periode tertentu maka evaluasi

    dapat dilakukan melalui musyawarah desa.

    Proses evaluasi kegiatan sebelum melalui Musdes

    dapat juga dilakukan melalui pertemuan kampung,pertemuan kelompok, pertemuan RT/RW, kunjungan

    lapangan, studi banding ke desa lain dengan

    mempelajarai dokumen proses (mulai dari dokumen

    perencanaan awal penggunaan hasil musyawarah

    pemerintah Desa, BPD serta masyarakat Desa serta

    dokumen mengenai kebijakan terkait).

    PENGEMBANGAN DESA MANDIRI dan

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    35/42

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    36/42

    a.  Syarat:

    1) Pendayagunaan sumberdaya desa

    2) Penataan dan pengembangan aset desa

    3) Pemberdayaan masyarakat berkesinambungan

    4) Partisipasi aktif masyarakat dan kelembagaan

    masyarakat

    5) Tersedianya anggaran/dana Desa untuk

    mengelola kegiatan pembangunan dan

    pemberdayaan

    6) Adanya pendampingan Desa dan kerjasamaantar Desa maupun pihak lain

    b.  Prinsip :

    Dari Oleh Untuk dan bersama Masyarakat (

    DOUM )

    5.  Apakah setiap Desa berpeluang mengembangkan diri

    menjadi Desa mandiri ?

    Setiap desa mempunyai peluang untuk menjadi desamandiri karena memiliki potensi sumberdaya, aset

    desa, memiliki kewenangan yang sama serta budaya

    atau modal sosial yang dapat dikembangkan melalui

    pemberdayaan masyarakat “Desa Membangun” 

    6.  Apakah modal atau aset utama yang dibutuhkan

    untuk membangun Desa mandiri;

    a.  Sumberdaya lokal Desab. Pasar (daya beli dan daya jual)

    c.  Tenaga kerja ( ketersediaan dalam jumlah dan

    tingkat ketrampilan)

    d. Penanaman Modal skala Desa dan Kawasan (

    peluang dan kebutuhan)

    e.  Kemampuan Pemerintahan Lokal (kualitas SDM,

    akses , ketersediaan regulasi)f.  Sarana dan prasarana (terutama transportasi dan

    komunikasi)

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    37/42

    g.  Teknologi

    7.  Apakah peran masyarakat Desa dalam konsep Desa

    mandiri ?

    Masyarakat sebagai subyek/aktor utama yang

    berpartisipasi aktif dalam mengidentifikasi kebutuhan

    pembangunan, membuat perencanaan, melaksanakan

    serta mengawasi dan mengevaluasi pembangunan desa

    8.  Bagaimana langkah-langkah strategis untuk

    mendorong masyarakat terlibat dalam pengembangan

    Desa mandiri ?a.  Membangun kesadaran tentang kepentingan

    kolektif desa;

    b.  Bersama-sama mengidentifikasi potensi serta ide-

    ide pembangunan desa;

    c.  Melakukan Musyawarah Desa bersama dengan

    BPD dan Pemerintahan Desa;

    d.  Menyusun RPJMDes jangka menengah (6 tahun)kemudian dituangkan kedalam RKPDesa tahunan

    melalui Musyawarah Pembangunan Desa

    (Musrenbangdes);

    e.  Pembangunan dilaksanakan dan diawasi Dari, Oleh

    , Untuk dan bersama Masyarakat ( DOUM ).

    9.  Bagaimana langkah-langkah strategis yang bisa

    dilakukan Pemerintah Desa dalam mengembangkanDesa mandiri ?:

    Tujuh (7) langkah strategis membangun Desa Mandiri:

    a.  Mendorong masyarakat desa terlibat aktif dalam

    perumusan kebijakan pembangunan desa

    b.  Membangun sistem perencanaan dan

    penganggaran desa yang responsif, partisipatif,

    akuntabel, dan transparanc.  Membangun kelembagaan ekonomi Desa yang

    mandiri dan produktif berbasis

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    38/42

    sumberdaya/potensi Desa

    d.  Mengembangkan sistem pengembangan aset Desa

    yang makin produktif serta bermanfaat bagi

    masyarakat

    e.  Menumbuhkembangkan budaya dan nilai-nilai

    sosial Desa seperti kegotong royongan,

    kerelawanan, kesetiakawanan, keswadayaan

    masyarakat

    f.  Mengembangkan kerjasama Desa dalam rangka

    mendayagunakan sumberdaya/potensi yang adag.  Membangun sistem informasi Desa sebagai wujud

    keterbukaan informasi pembangunan termasuk

    informasi tentang komoditas dan pasar, peluang

    usaha dsb.

    10.  Apa yang dimaksud pembangunan pengembangan

    wilayah desa ?

    Adalah upaya mempercepat, meningkatkan kualitaspembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa

    dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya

    yang ada di desa-desa dalam satu wilayah. yang

    diwadahi dalam kerangka kerja sama antar Desa.

    11.  Apa syarat utama pengembangan wilayah Desa dalam

    konteks kerja sama antar-Desa ?

    Adanya kesamaan visi, potensi dan kesamaankebutuhan dalam penanggulangan masalah yang

    dihadapi.

    12.  Bagaimana memadukan RPJM Desa dengan rencana

    pengembangan wilayah Desa ?:

    Perencanaan pembangunan dalam konteks kerja sama

    antar-desa seyogyanya sudah direncanakan sejak awal

    penyusunan RPJM Desa. Apabila kerjasama antar desadigagas setelah RPJMDesa disusun maka rencana

    kerjasama tersebut dimasukkan kedalam revisi

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    39/42

    RPJMDesa

    13.  Siapakah yang berperan menentukan rencana

    pengembangan wilayah Desa ?

    Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD),

    Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Kader

    Pemberdayaan Masyarakat Desa dan unsur masyarakat

    lainnya.

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

    1.  Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan

    masyarakat desa?

    Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya

    mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan

    masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,

    keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta

    memanfaatkan sumber daya melalui penetapan

    kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang

    sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan

    masyarakat Desa. (UU Desa psl 1) 

    2.  Apa tujuan pemberdayaan masyarakat desa?

    Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap menjadi

    lebih kritis, lebih mandiri, serta meningkatkan

    ketrampilan untuk mengelola potensi yang dimilikinyaagar lebih berdayaguna dalam meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat.

    3.  Apa saja prinsip-prinsip dalam pemberdayaan

    masyarakat?

    Prinsip pemberdayaan masyarakat meliputi :

    a. Rekognisi

    b. Subsidiaritasc.  Partisipatif

    d. Gotong royong

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    40/42

    e. Terarah (targetted )

    f.  Pemihakan

    g.  Kemandirian

    h. Desentralisasi

    i.  Keswadayaan

     j.  Keberlanjutan

    4.  Apa saja ruang lingkup pemberdayaan masyarakat?

    Ruang lingkup pemberdayaan masyarakat meliputi :

    a. 

    Sosial budaya;b.  Ekonomi;

    c.  Lingkungan;

    d.  Politik.

    5.  Apakah pemberdayaan masyarakat desa termasuk

    bentuk praktek pendidikan masyarakat (publik)?

    Jelaskan!

    YA

    Pemberdayaan Masyarakat Desa termasuk bentuk

    praktek pendidikan masyarakat (publik) karena

    pemberdayaan menekankan proses memberikan atau

    mengalihkan sebagian pengetahuan, kekuatan atau

    kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi

    lebih berdaya. Pemberdayaan juga merupakan sebagai

    proses mendorong atau memotivasi individu agar

    mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk

    menentukan apa yang menjadi pilihannya.

    6.  Mengapa pemberdayaan masyarakat desa penting

    dalam kaitannya dengan implementasi UU Desa?

    Karena dalam proses pemberdayaan masyarakat

    terdapat ruang untuk melaksanakan tindakan nyata,

    dalam penerapan demokrasi musyawarah mufakat

    setiap warga desa berkesempatan untuk berpartisipasidalam pembangunan sesuai konteks hidupnya masing-

    masing.

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    41/42

     

    7.  Apa langkah strategis untuk optimasi pemberdayaan

    masyarakat?

    Melaksanakan komunikasi dengan masyarakat tentang

    permasalahan, keinginan, kebutuhan dan harapan

    masyarakat, terkait dalam pemberdayaan masyarakat

    (pejabat/ lembaga/ instansi dll) untuk mencari data/

    kebijakan/ pengetahuan/ ketrampilan dalam upaya

    memanfaatkan potensi serta mengatasi permasalahan

    masyarakat.

    8.  Cara dan metode apa saja yang bisa digunakan untuk

    pemberdayaan masyarakat desa

    a. Mengidentifikasi kebutuhan pembangunan desa

    bersama masyarakat

    b. Merencanakan pembangunan desa bersama

    masyarakat

    c.  Penyusunan usulan rencana pembangunan desad. Pengorganisasian penggerakan swadaya gotong

    royong

    e. Pelaksanaan dan pembinaan kegiatan pembangunan

    f.  Penilaian dan pelaporan kegiatan pembangunan

    g.  Perencanaan tindak lanjut pembangunan

    9.  Siapa saja yang bisa berperan dalam proses

    pemberdayaan masyarakat?Semua pihak dari berbagai unsur masyarakat /lembaga

    / instansi, kader / volunteer yang mempunyai tugas

    dan kepedulian terhadap pelaksanaan pembangunan

    masyarakat

    10.  Apa peran pendamping desa dan pendamping lokal

    desa dalam proses pemberdayaan masyarakat desa?Dalam pemberdayaan masyarakat pendamping desa

    berperan meningkatkan kapasitas pendamping lokal

  • 8/15/2019 Buku Saku Memahami UU Desa

    42/42

    desa, sedangkan pendamping lokal desa berperan

    mendampingi desa dalam penyelenggaraan

    pemerintahan desa, kerjasama desa, pengembangan

    BUM Desa dan pembangunan yang berskala lokal desa.

    11.  Aspek kemampunan masyarakat desa yang mana yang

    penting dikembangkan dalam kaitannya dengan

    optimasi implementasi UUDesa

    Kemampuan dalam pelaksanaan pembangunan secara

    partisipatif, mul;ai dari perencanaan, pelaksanaan

    hingga pengawasan.12.  Media apa saja yang bisa dimanfaatkan secara

    optimal untuk pemberdayaan masyarakat desa?

    Melalui musyawarah desa, ruang terbuka, radio,

    pertunjukan, dakwah keagamaan, media cetak (leaflet,

    brosur)

    13.  Ciri-ciri masyarakat desa yang berdaya ?

    Ciri-ciri masyarakat desa yang berdaya adalah :a.  Terbuka terhadap perubahan

    b.  Proaktif

    c.  Bertanggungjawab

    d.  Terarah/memiliki rencana yang jelas

    e.  Mau belajar dari kesalahan

    f.  Berani maju

    g.  Kreatifh.  Mawas diri

    i.  Peka terhadap kebutuhan masyarakat

     j.  Mandiri

    k.  Kondisi kehidupan masyarakat selaras serasi dan

    seimbang.