31
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan , ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular. Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti yang tercantum dalam

Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

Page 1: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.

Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi

pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan

yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga

diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan

kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang

berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat

untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya

evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan

dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha

bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara

berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan ,

ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif

yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan

dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara

pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan –harapan

singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk

menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter

untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam

penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi

dalam upaya meningkatkan mutu layanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap .

Standar sangat membantu keperawatan untuk memcapai asuhan yang berkualitas. Standar

Page 2: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan

akreditasi.

I.2. Tujuan

1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan

keperawatan yang tepat.

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan

yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam

memberikan pelayanan

3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal

sehingga dapat memuaskan pasien

4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat sehingga

memberikan kesan yang positif

5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga,

sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga

I.3. Pengertian dan batasan

Pengertian unit kerja

Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri –

sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit

kepada pasiennya.

Standar Unit Kerja Rawat Inap di rumah sakit meliputi Ruang rawat pasien, ruang

pos perawat, ruang konsultasi, ruang tindakan, ruang daministrasi, ruang dokter, ruang

perawat, ruang loker, ruang kepala rawat inap, ruang linen kotor, ruang linen bersih,

spoolhoek, kamar mandi/toilet, pantri, ruang janitor, gudang bersih, gudang kotor. Adapun

kondisi unit rawat inap di Rs.Khusus Bedah Rawamangun terdiri dari .

Ruang Pasien rawat inap .

Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara

berkesinambungan lebih dari 24 jam.

Ruang Administrasi

Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang

rawat inap. Ruangan ini menjadi satu dengan nurse station di ruang rawat inap bagian depan

lantai 2 ruangan ini dilengkapi meja kursi, lemari berkas/ arsip. Telepon. dan komputer

Kegiatan di ruangan ini meliputi : Tempat serah terima pasien barum dan pulang,

Page 3: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

pendatanganan surat pernyataan keluarga pasien ( apabila diperlukan persetujuan pengobatan,

tindakan perawatan ataupun tindakan bedah ).

Ruang kepala rawat inap

Ruangan ini bergabung dengan ruangan Bidang keperawatan yang mana ruangan terserbut

untuk melakukan menejemen asuhan dan pelayanan keperwatan diantaranya pembuatan

program kerja dan pembinaan.

Ruang Linen bersih

Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat ,

dan linen bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di nurse station.

Ruang linen kotor

Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen kotor yang telah di gunakan di ruang rawat

inap sebelum di bawa ke ruang cuci ( laundri ) di lengkapi wadah seperti ember untuk linen

yang kotor.

Spoolhoek.

Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan.

Pada ruangan spoolhoek harus di sediakan kran air bersih untuk tempat mencuci tangan atau

tempat cairan.

Kamar mandi / toilet

Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet

yang bersih.

Lingkup kerja unit

Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa, anak, geatri, umum , yang meliputi :

1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis

2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan

3. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis

4. Pemeriksaan penunjang diagnostik

5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif

6. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan

intruksi dokter spesialis dan sub spesialis

7. Pelayanan tranfusi darah

8. Pemberian surat rujukan

9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

Page 4: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Jumlah Tenga Menurut Kualifikasi

Berikut ini adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja Rawat Inap ,adapun daftar

kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah

Tenaga

1 Kepala Instalasi Dokter Pelatihan penatalaksanaan

pasien Terminal

Penanggulangan pasien

infeksi

Pelatihan ATLS

Pelatihan manajement rawat

inap

1

2 Kepala Ruangan S 1/ D III

Keperawatan

Pelatihan BTCLS

Pelatihan manajemen bangsal

Pelatihan penatalaksanaan ruang isolasi

Pelatihan penanggulangan infeksi

1

3 Katim S1/ D III

Keperawatan

Pelatihan Basic Life Support 2

4 Perawat

pelaksana

S1/ D III

Keperawatan

pelatihan Basic Life Support 15

Page 5: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

1. Penetapan jam kerja

Hari kerja perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggudan jam kerja standar

perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. Rumah sakit Rawamangun merupakan rumah

sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan

disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.

Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri

oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu selama 40

jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja melebihi jam

kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur

perusahaan.

Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :

1. Batas keterlambatan karyawan dalam satu bulan adlah 30 menit.

2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberkan maka karyawan

tersebut akan mendapatkan evaluasi keisiplinan dari atasan langsung.

3. Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun karyawan akan

diberikan surat peringatan.

4. Izin meninggalkan dinas maksimal adalha 3 jam dalam satu hari kerja dengan

persyaratan mengisi fom izin meninggalkan dinas (IMD) yang ditanda tangani oleh

atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.

Pengaturan tenaga kerja di RS. Khusus Bedah rawamangun berdasarkan shift dan non

shift dapat dibawah ini :

a. Karyawan shift

Senin- Minggu

o Shift I : 08.00-15.00

o Shift II : 15.00-21.00

o Shift III : 21.00-08.00

b. Karyawan non shift

Senin-jum’at : 08.00-16.30

Page 6: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

2. Kuantitas SDM

Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap RS. Khusus Bedah Rawamangun berdasarkan

shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab

sebagai :

1) Kepala Instalasi : 1 orang

2) Kepala Ruangan : 1 orang

3) Ketua Tim : 2 orang

4) Perawat pelaksana : 15 orang

5) Pos perawat : 2 orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :

1) Kepala instalasi : Senin s.d. Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.00

2) Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.00

Setiap sabtu masuk sebanyak 1 x dlm sebulan

3) Perawat Katim : Senin s.d Jumat , dan berdinas di sabtu dan minggu secara

Secara bergantian , jam kerja sesuai dengan shift pagi dan sore

4) Perawat pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan

5) Pos Perawat : bekerja sesuai dengan shift pagi dan sore

Page 7: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

BAB III

STANDAR FASILITAS

III.1. Bangunan

A. Lokasi

Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang tenang , aman, dan nyaman serta

memiliki aksesibilitas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat inap. Lokasi rawat inap

Rs.Khusus Bedah Rawamangun terletak di lantai 2 dan lantai 3, yang terdiri dari ruang

Nurse station, ruang rawat inap kelas 1 ada 7 kamar, 1 kamar isolasi, 1 kamar bangsal anak ,

2 kamar VIP, dan ruang HCU, ruangan tersebut berada di lantai 2. Sedangkan lantai 3 terdiri

dari kelas 2 ada 1 kamar, kelas 3 di bedakan menjadi dua yaitu 2 kamar untuk pasien laki-

laki dan 2 kamar untuk pasien perempuan.

B. Denah

Berikut adalah denah rawat inap :

Page 8: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Luas ruangan kerja

Luas Lantai 2 : 646,56 m2

Rekam Medik, NS, Kelas Rawat VIP, Kelas 1, Bangsal Anak, Isolasi, HCU, OK, Musola,

Ruang Kabid Perawataan, Ka Inst Ranap

Page 9: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Luas Lantai 3 : 615,58 m2

Perkantoran, Kelas2, 3, Gizi,Laundri

III.2. Penyimpanan arsip / Tata Arsip

Penyimpanan arsip sebagai berikut :

Status Pasien di tempatkan dengan menggunakan Brief Ordner (map besar

berpenjepit) yang mana di dalamnya berisikan ringkasan penyakit pasien , dan hasil-

hasil pemeriksaan selama perawatan.status pasien tersebut di simpan di dalam lemari

yang yang terbuat dari kayu ada di nurse station , dan cara penyimpanannya di

urutkan berdasarkan ruangan di mulai dari kelas 1 diikuti kelas berikutnya, sehingga

mudah untuk di cari jika di butuhkan untuk keperluan visit dokter, dan lain-lain.

Formulir – formulir pemeriksaan yang di butuhkan untuk pasien di simpan di dalam

laci yang terbuat dari kayu yang berbeda disusun secara rapi sehingga mudah untuk

di ambil jika di perlukan

Catatan perkembangan perawatan di letakan pada Snelhechter (map berpenjepit)

berukuran A4. Pada map tersebut di berikan nama ruangan kamar. Dan catatn tersebut

di urutkan sesuai kamar pasien yang sedang dirawat.

Formulir Bukti tindakan rawat inap yang berwarna hijau yang sudah di tandatangani

bagian kasir di simpan dalam Brief Ordner (map besar berpenjepit) di simpan di

dalam lemari dan penyimpanan diurutkan Sistem Tanggal (Chronological Filing

System)

Surat permintaan barang , surat nota dinas , bukti permintaan uang di simpan dalam

map penjepit Snelhechter. Yang di pisah dan di simpan dalam lemari kayu yang

disusun sesuai dengan tanggal.

Buku Register rawat inap, buku ekpedisi pemeriksaan penunjang, buku observasi ttv,

buku pembagian tugas, buku ronde rawat inap, buku expedisi permintaan obat, di

simpan dalam lemari terbuat dari kayu dan diurutkan menggunakan sistem Sistem

Nomor (Numeric Filing System)

III.3. Sarana dan Prasarana

1. Standar pelayanan Minimal unit Rawat Inap

a. Pemberian pelayanan di rawat inap

b. Dokter penaggung jawab pasien rawat inap

c. Ketersediaan pelayanan rawat inap

Page 10: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

d. Jam praktek dokter spesialis

e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh / jatuh yang berakibat kecacatan/

kematian

f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien 48 jam setelah masuk rawat inap

g. Pelaporan pasien TBC di rawat inap yang di tangani dengan strategi DOTS

h. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap

2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap

No. Peralatan Medis Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Saction

Minor Set

Stetoskop

Tensi Meter

Termometer Digital

Pen Light

Nebulizer

Standar Infus

Amu Bag

Box Emergency

Tourniket

Tongoe Spatel

Tabung O2

Flowmeter

Humidefier

Tromol

Korentang

Troli

Gunting

Bak Instrumen

Bengkok

Lampu pembaca rontgen

Kulkas penyimpan Obat

Nursing Call

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Page 11: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

Urinal

Laken

Tempat tidur pasien

Pispot

Buli – buli

Baskom Mandi

Box amprah darah

Box Infus

Kursi Roda

Lampu UV

Tangga pasien

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

3. Sarana kerja di ruang rawat inap .

No. Sarana Kerja Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

CPU

Mouse

Keyboard

Monitor

Kalkulator

Kipas angin

Papan Daftar nama pasien

Televisi

Braket tv

APAR (Alat Pemadam Api Rendah )

Pesawat Telephone

File catatan perawatan

Buku folio

Keranjang infuse

Lemari /cabinet

Kursi kerja

Laci penyimpanan obat

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Page 12: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

Meja Komputer

Wastafel

Tool Box

Peralatan tulis

Jam dinding

Vas Bunga

Pigura

Kotak Kunci

Tempat Sampah

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

4. Fasilitas Ruang Rawat

Fasilitas ruang rawat inap antara lain ruang rawat bedah ( pre operasi/ pos operasi),

ruang rawat anak, ruang rawat dewasa, kamar rawat di rawat inap terdiri dari (kelas

VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan perawatan anak , ruang rawat isolasi,). Jumlah

tempat tidur yang tersedia di pelayanan rawat inap sebanyak 36 buah. Berikut ini

adalah keterangan fasisilitas di setiap ruangan rawat :

No . Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan

1.

VIP

( Berlian )

AC Sharp

Aero Spray

Bantal Panjang

Tempat tidur

pasien

Cermin

Jam Dinding

Vas Bunga

1 Set kursi tunggu

Gambar Dinding

2 Kamar Rawat

Page 13: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Kulkas panasonik

TV LG

Meja Troli makan

Sofa

Remote AC Sharp

Remote TV LG

Jemuran Handuk

Lemari

Tangga pasien

Telepon

Gayung, Ember

Tempat Remot

AC/TV

Shower, Closet ,

Keset

Papan nama

Tempat sampah

Tiang Infus,

Kunci Kamar

Korden , tirai

Buku Display

2.

Kelas 1

( Biduri Bulan )

AC Sharp

Bantal

Tempat tidur

Cermin

Jam dinding

Vas bunga

1 set kursi tunggu

Gambar dinding

Kulkas mitsubisi

Televisi Samsung

Sofa

Remote AC sharp

Remote TV

7 Kamar Rawat

Page 14: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

samsung

Jemuran handuk

Lemari

Tangga pasien

Gayung

Ember

Shower

Closet

Tempat sampah

Tiang Infus

Papan nama

Kunci Kamar

Korden

Keset

Buku Dysplay

3.

Isolasi

( Cempaka )

AC Mitsubisi

Bantal

2 Tempat tidurPasien

Jam dinding

kursi tunggu

Gambar dinding

Remote AC mitsubisi

Jemuran handuk

Lemari

Tangga pasien

Gayung

Ember

Shower

Closet

Tempat sampah

Tiang Infus

Papan nama

Kunci Kamar

Korden

1 Kamar Rawat

Page 15: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Keset

Buku Dysplay

Wastafel

Pispot

Urinal

Wastafel

Tensi Berdiri

lampu uv

4.

Bangsal Anak

( Intan )

AC Sharp

TV Sharp

Bantal

3 Tempat tidur pasien

Jam dinding

Cermin

kursi tunggu

Gambar dinding

Remote AC Sharp

Remote TV Sharp

Jemuran handuk

Lemari

Tangga pasien

Gayung

Ember

Shower

Closet

Tempat sampah

Tiang Infus

Papan nama

Kunci Kamar

Korden

Keset

Buku Dysplay

Tempat remote tv/ac

1 Kamar Rawat

Page 16: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

5.

Kelas 2

(Safir)

AC National

TV Sharp

Bantal

3 Tempat tidur pasien

Jam dinding

Cermin

kursi tunggu

Gambar dinding

Remote AC National

Remote TV Sharp

Jemuran handuk

Lemari

Tangga pasien

Gayung

Ember

Shower

Closet

Tempat sampah

Tiang Infus

Papan nama

Kunci Kamar

Korden

Keset

Buku Dysplay

Tempat remote tv/ac

1Kamar Rawat

6.

Kelas 3

( Mutiara )

AC Sharp kecil

Bantal

Tempat tidur

Jam dinding

Cermin

kursi tunggu

Gambar dinding

Remote AC Sharp

Jemuran handuk

2 Kamar rawat

perempuan

2 kamar rawat

laki-laki

Page 17: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

Lemari

Tangga pasien

Gayung

Ember

Shower

Closet

Tempat sampah

Tiang Infus

Papan nama

Kunci Kamar

Korden

Keset

Buku Dysplay

Tempat remote

tv/ac

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Peningkatan Mutu Pelayanan

Untuk peningkatkan mutu pelayanan di rawat inap , maka rawat inap memfasilitasi

pasien yang di rawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan di rawat inap

sebagai berikut :

Jenis pelayanan di rawat inap

1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis

2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala

3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter

4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan

5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis

6. Pemeriksaan penunjang diagnostik

7. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif

Page 18: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

8. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan

intruksi dokter spesialis dan sub spesialis

9. Pelayanan tranfusi darah

10. Pemberian surat rujukan

11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

Alur Pelaporan Mutu

Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap RS.Khusus Bedah

Rawamangun , seperti :

1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive

2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator

3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator

a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan

Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien ditulis pada

catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya

Monitoring tindakan invasive di lakukan setiap setelah tindakan yang di

lakukan. Dan di dokumentasikan.

Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety di monitoring dan di catat

1x24 jam dan pelaporan di laporkan kepada bagian Kasie Mutu

Keperawatan di akhir bulan.

Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien

Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien

4.2. Upaya Keselamatan Pasien

a. Pengandaan sarana dan prasarana

Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu

prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat – obatan yang digunakan oleh pasien di

ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya di bebankan kepada pasien melalui resep

dan dibuat oleh dokter .Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes

dan di tandatangani oleh perawat.

b. Tujuan

Agar alat – alat dan obat – obatan emergency stok yang ada di ruang rawat

inap

Page 19: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

mencegah kesalahan dalam pemberian obat,dengan cara 10 benar

Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas

Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya

c. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat – obatan

Jenis obat stok, yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta di

tulis pada resep oleh dokter ruangan, dan jika selain obat di tulis oleh perawat

pada form alkes

Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian

farmasi

Bila alat kesehatan ( alkes ) dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia

akan diserah terimakan ke ruang ruang inap, lembar putih untuk farmasi dan

yang merah di status pasien.

d. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah di gunakan

Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2

putih dan biru

Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh

dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes

Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian

farmasi dengan menggunakan buku expedisi

Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di

serahkan ke perawat rawat inap

A. Alur pelaporan Keselamatan Pasien

1. Apabila terjadi suatu insiden dirumah sakit, wajib segera ditindak

lanjuti(dicegah/ditangani) untuk mengurengi dampak / akibat yangb tidak

diharapkan.

2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insiden dengan mengisi formulir

laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung. Paling lambat

2x24 jam; jangan menunda laporan.

Page 20: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

3. Setelah selesai mengisi fomulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.

(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor/ kepala

bagian/ instalasi/ departemen/ unit, ketua komite medis/ ketua K.SMF)

4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap

insiden yang dilaporkan

5. Hasil granding akan menentukan bentuk intevensi dan analisa yang akan dilakukan

sebagai berikut;

Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung , waktu maksimal 1

minggu

Grade hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2

minggu

Grade kuning : intervensi komprehensif /analisa akar masalah/RCA oleh tim

KP di RS, waktu maksimal 45 hari

Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah/RCA oloeh

tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari

6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporkan hasil investigasi dan

lapor insiden dilaporkan ke tim KP di RS

7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investasi dan laporan inseden untuk

menentukan aapakah perlu investigasi lanjutan ( RCA) dengan melakukan

regdrading

8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa akar masalah /

root cause analysis( RCA)

9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi

untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk/ “safety alert” untuk

mencegah kejadian berulang

10. Hasil RCA, recomendasi danrencana kerja dilaporkan kepada direksi

11. Rekomendasi untuk “ perbaikan dan pembelajaran “ diberikan umpan balik kepada

nit terkait

12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing

13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS

B. Tata cara konsultasi medis

1. Konsultasi

Page 21: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1

DPJP menginformasikan kepad penanggung jawab pasien terkait dengan

konsultasi ke dokter spesialis

DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi

Penangung jawab pasien menandatangani inform consent

Perawat ruang intensif menghubungi dokter spesialis yang dikonsultan

Penanggung jawab pasien diinformasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter

konsultan

2. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi

DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada

penanggung jawab pasien

Penagnggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan

radiologi dan laboratorium

Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan laboratorium

dan radiologi kepada bagian terkait

Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada

petugas radiologi dan laboratorium

Pasien di tindak lanjuti sesuai dengan jenis tinda

BAB V

PENUTUP

Petunjuk Teknis pelayanan di Rawat Inap ini di susun dalam rangka memberikan

Acuan bagi di RS. Khusus Bedah Rawamangun dalam menyelenggarakan pelayanan yang

bermutu, aman, efekrtif dan efesien dengan mengutamakan keselamatan pasien.

Buku ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu

pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat.

Penyusunan Buku Pedoman Rawat Inap ini Adalah Suatu langkah awal kesuatu

proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak

dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

Page 22: Buku Pedoman Pelayanan Rawat Inap 1