Brosur Bell Palsy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Brosur Bell Palsy

    1/2

    Hal-hal yang dapat dilakukan untukmenghindari penyakit Bells Palsy

    Hindari wajah secara langsungterkena terpaan angin, kipas,

    maupun AC terlalu lama Selalu menggunakan masker atau

    pelindung wajah pada saatmengendarai sepeda motorterutama malam hari

    Hindari mandi dengan air dinginpada malam hari

    Hindari tidur dengan wajahmenempel pada lantai

    Penderita Bells Palsy dapatsembuh total atau meninggalkangejala sisa. Faktor resiko yangmemperburuk prognosis Bells palsyadalah:

    Usia di atas 60 tahun Paralisis komplit Menurunnya fungsi pengecapan

    atau aliran saliva pada sisi yanglumpuh

    Nyeri pada bagian belakang telinga Berkurangnya air mata.

    Hal-hal yang dapat dilakukandirumah jika terkena Bells palsy

    Kompres hangat daerah sisi wajahyang sakit selama 20 menit

    Massage wajah yang sakit ke arahatas dengan menggunakan tangandari sisi wajah yang sehat

    Latihan tiup lilin, berkumur, makan

    dengan mengunyah disisi yang sakit,minum dengan sedotan,mengunyah permen karet Pada umumnya prognosis Bells palsy

    baik yaitu sekitar 80-90% penderitasembuh dalam waktu 6 minggu sampaitiga bulan tiga bulan tanpa adakecacatan. Penderita yang berumur 60tahun atau lebih, mempunyai peluang40% sembuh total dan b eresi ko t ingg imeninggalkan gejala sisa. Penderitayang berusia 30 tahun atau kurang,

    hanya punya perbedaan peluang 10-15%antara sembuh total denganmeninggalkan gejala sisa. Jika tidaksembuh dalam waktu 4 bulan, makapenderita cenderung meninggalkangejala sisa.

    Jika mengalami gejala-gejala Bells

    Palsy segera konsultasikan ke

    dokter agar segera ditangani dengan

    pengobatan yang tepat

  • 7/26/2019 Brosur Bell Palsy

    2/2

    Bell's Palsy (BP) ialah suatu kelumpuhanakut n. fasialis perifer yang tidakdiketahui dengan pasti atau idiopatik,kendati demikian para ahli meyakini in-feksi virus Herpes simpleks sebagaipenyebabnya. Saraf fasialis ini bisa jugamengalami kerusakan yang disebabkantrauma, tumor, atau infeksi lainnya. SirCharles Bell (1821) adalah orang yangpertama meneliti beberapa penderitadengan wajah asimetrik, sejak itu semuakelumpuhan n. fasialis perifer yang tidakdiketahui sebabnya dengan pasti disebutBell's palsy .

    Bell's Palsy

    Penyakit ini lebih sering ditemukanpada usia dewasa, jarang pada anakdi bawah umur 2 tahun. Biasanyadidahului oleh infeksi saluran napasbagian atas yang erat hubungannyadengan cuaca dingin.

    Bells palsy menempati urutan ketiga

    penyebab terbanyak dari paralisis fasial

    akut. Di dunia, insiden tertinggi ditemukan di

    Seckori Jepang tahun 1986 dan insiden

    terendah ditemukan di Swedia tahun 1997.

    Di Amerika Serikat, insiden Bells palsy

    setiap tahun sekitar 23 kasus per 100.000

    orang, 63% mengenai wajah sisi kanan.Insiden Bells palsy rata-rata 15-30 kasus

    per 100.000 populasi. Penderita diabetes

    mempunyai resiko 29% lebih tinggi,

    dibanding non-diabetes. Sedangkan di

    Indonesia didapatkan frekuensi Bells palsy

    sebesar 19,55 % dari seluruh kasus

    neuropati dan terbanyak pada usia 21 30

    tahun. Tidak didapati perbedaan insiden

    antara iklim panas maupun dingin, tetapi

    pada beberapa penderita didapatkan adan-

    ya riwayat terpapar udara dingin atau angin

    berlebihan.

    Gejala-gejala yang sering terjadi yaituwajah yang tidak simetris, kelopak matatidak bisa menutup dengan sempurna,gangguan pada pengecapan, serta sensasimati rasa pada salah satu bagian wajah.Berbeda dengan serangan stroke, BellsPalsy tidak desertai kelemahan anggotagerak.

    Pada kasus yang lain juga terkadangdisertai dengan adanya hiperakusis(sensasi pendengaran yang berlebihan),telinga berdenging, nyeri kepala danperasaan melayang. Hal tersebut terjadimendadak dan mencapai puncaknya dalamdua hari. Keluhan yang terjadi diawalidengan nyeri pada bagian telinga yangseringkali dianggap sebagai infeksi. Selainitu juga terjadi kelemahan atau paralisisotot, Kerutan dahi menghilang, Tampak

    seperti orang letih, Hidung terasa kakuterus - menerus, sulit berbicara, sulitmakan dan minum, salivasi yang berlebihatau berkurang, pembengkakan wajah,berkurang atau hilangnya rasa kecap, airliur sering keluar, air mata berkurang, alismata jatuh, kelopak mata bawah jatuh,sensitif terhadap cahaya.