4
BRONKIOLITIS 2.1 Definisi Bronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah yang disebabkan virus, yang biasanya lebih berat pada bayi muda, terjadi endemic setiap tahun dan ditandai dengan obstruksi saluran pernafasan dan wheezing. Bronkiolitis adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada saluran nafas kecil (bronkilus) yang terjadi pada anak < 2 tahun dengan insiden tertinggi pada usia sekitar 2-6 bulan dan dengan penyebab tersering respiratory syncytial virus (RSV), diikuti dengan parainfluenza dan adenovirus. Penyakit ditandai oleh sindrom klinis yaitu, napas cepat, retraksi dada dan wheezing. Episode wheezing bias terjadi beberapa bulan setelah serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti 2.2 Etiologi RSV (respiratory sincitial virus) sejauh ini merupakan penyebab utama dari bronkiolitis akut (>50%). Virus parainfluenza, influenza, adenovirus, micoplasma, chlamydia, ureaplasma dan pneumocystis adalah penyebab yang tidak umum dari bronkiolotis. Human metapneumovirus adalah penyebab primer dari infeksi saluran nafas karena virus atau dapat terjadi sebagai ko-infeksi dengan RSV.

BRONKIOLITIS

  • Upload
    vina241

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bronkiolitis definisi epidemiologi patogenensis

Citation preview

BRONKIOLITIS

2.1 DefinisiBronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah yang disebabkan virus, yang biasanya lebih berat pada bayi muda, terjadi endemic setiap tahun dan ditandai dengan obstruksi saluran pernafasan dan wheezing.

Bronkiolitis adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada saluran nafas kecil (bronkilus) yang terjadi pada anak < 2 tahun dengan insiden tertinggi pada usia sekitar 2-6 bulan dan dengan penyebab tersering respiratory syncytial virus (RSV), diikuti dengan parainfluenza dan adenovirus. Penyakit ditandai oleh sindrom klinis yaitu, napas cepat, retraksi dada dan wheezing.Episode wheezing bias terjadi beberapa bulan setelah serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti

2.2 Etiologi

RSV (respiratory sincitial virus) sejauh ini merupakan penyebab utama dari bronkiolitis akut (>50%). Virus parainfluenza, influenza, adenovirus, micoplasma, chlamydia, ureaplasma dan pneumocystis adalah penyebab yang tidak umum dari bronkiolotis. Human metapneumovirus adalah penyebab primer dari infeksi saluran nafas karena virus atau dapat terjadi sebagai ko-infeksi dengan RSV. Tidak ada bukti tentang bakteri sebagai penyebab dari bronkiolitis, walaupun secara klinis pneumonia karena bakteri terkadang sulit dibedakan dengan bronkiolitis dan bronkiolitis juga jarang diikuti oleh superinfeksi bakteri.

2.3 EpidemiologiAntara 1-3% dari anak dengan bronkiolitis akan membutuhkan rawat inap. Kira-kira 50,00080,000 anak < 1 tahun yang MRS disebabkan oleh infeksi RSV dengan 200500 kematian/ tahun di Amerika serikat.Bronkiolitis lebih umum terjadi pada pria, mereka yang tidak mendapat ASI, dan mereka yang tinggal di daerah dengan populasi yang tinggi.

Keluarga yang lebih dewasa umumnya menjadi sumber infeksi dimana mereka hanya menunjukkan gejala klinis yang ringan .Manifestasi klinik infeksi saluran pernafasan bawah yang terjadi pada anak mungkin akan lebih ringan bila terjadi pada pasien yang lebih berumur.Tidak semua anak yang terinfeksi menunjukan gejala klinis dari infeksi saluran pernafasan bawah. Anatomi saluran pernafasan dan imunitas pasien menjalankan peran penting dalam keparahan dari gejala klinis .Anak dengan jalan nafas yang secara persisten menyempit dan memiliki penurunan fungsi paru memiliki perjalanan penyakit yang lebih buruk.

2.4 Patogenesis

Mikroorganisme masuk melalui saluran pernapasan atas menuju ke bawah dalam beberapa hari. Droplet mengadakan kolonisasi dan replikasi di mukosa bronkioli terutama pada terminal bronkioulus sehingga terjadi kerusakan/nekrosis sel-sel bersilia pada bronkioli.Infeksi RSV merangsang suatu respon complex immune.Eosinofil mengalami degranulasi dan melepaskan eosinophil cationic protein, yang bersifat sitotoksik terhadap epitel jalan nafas. Pelepasan Imunoglobulin E (IgE) mungkin juga berhubungan dengan manifestasi wheezing. Mediator lain yang berkontribusi dalam patogenesis inflamasi saluran pernafasan termasuk kemokin seperti interleukin 8 (IL-8), macrophage inflammatory protein (MIP) 1, and RANTES (regulated on activation, normal Tcell expressed and secreted).Respon imun tubuh yang terjadi ditandai dengan proliferasi limfosit, sel plasma, dan makrofag..Terjadi edema sub mukosa, kongesti, serta penumpukan debris (deskuamasi sel-sel) dan mukus (plugging), sehingga terjadi penyempitan lumen bronkioli (partial atau total).Penyempitan lumen ini diperparah dengan kerusakan silia yang menyebabkan gangguan dalam pembersihan sekresi.Gambaran yang terjadi adalah atelektasis yang tersebar dan distensi yang berlebihan (hypererated) sehingga dapat terjadi gangguan pertukaran gas serius, gangguan ventilasi/perfusi dengan akibat terjadi hipoksemia (PaO2 turun) dan hiperkapnea (PaCO2 meningkat). Kondisi yang berat dapat terjadi gagal nafas.