36
A N E M I A A N E M I A

Blok Hematologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medicine

Citation preview

  • A N E M I A

  • Definisi

    Anemia adalah penurunan volume eritrosit atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai rata-rata orang normal.Anemia pada anak adalah:

    Anemia aplastik

    Anemia defisiensi

    Amemia hemolitik

    Anemia penyakit khronik anak

  • Anemia aplastik

    Terlihat pada bayi dini,pucat tapi sekali-sekali pada masa

    anak

    Diketahui 90% pada anak sampai usia 1 tahun pertama,

    rata-rata diagnosis pada usia 3 bulan

    Gambaran hematologi:

    anemia makrositik

    retikulositopenia

    kurang atau tidak ada prekursor eritrosit pada sumsum tulang.

  • EtiologiSporadik dan heriditer 15%Manifestasi klinik

    Pucat pada saat lahir

    Hydrops fetalis

    Anamia nyata pada usia 2-6 bulan

    50% anak disertai kelainan bawaan,termasuk

    short stature,deformitas craniofacial atau defek ekstremitas atau berupa triphalangeal ibu jari.

  • Laboratorium

    Gambaran eritrosit makrositik

    Anemia megaloblastik

    Kadar asam folik dan vitamin B12 normal

    Retikulosit sangat rendah

    Kadar zat besi serum meningkat

  • Pengobatan

    Kortikosteroid berhasiat pada kasus

    Prednoson 2mg/kg/24 jama

    Hasil terlihat setelah 1-3 minggu pengobatan

    Pada kasus yang tak behasil dengan kortkosteroid diberi transfusi darah,interval 4-8 minggu.

    Terapi oral chelator,deferiprone[L1]

    Splenectomy dapat mengurangi frekuensi tranfusi.

  • Prognosis

    Rata-rata usia hidup lebih dari 40 tahun

    Telihat pada kasus yang berhasil dengan kortikosteriod

    Pasien yang terus dapat tranfusi terjadi hemosiderosis

    Hepar dan lien membesar,hyperspelenism,leukopenia dan trobositopenia

    Komplikasi: tumor ganas seperti osteosarcoma dan penumpukan zat besi.

  • Anemia defisiensi

    Anemia akibat kekurangan zat besi untuk sitesa hemoglobin adalah penyakit hematologi paling sering pada bayi dan anak

    Tubuh bayi baru lahir mengandung 0,5 g zat basi dan orang dewasa 5 g.

    Bayi dan anak sampai usia 15 tahun memerlukan absorsi zat besi rata-rata 0,8 g per hari.

    Selama usia 1 tahun formula dengan 7-12mg/L untuk bayi cukup bulan dan 15 mg untuk bayi dengan berat badan lahir 1800 g efektif memperhankan kebutuhan zat besi.

  • Etiologi

    Kurang persediaan pada bayi berat badan lahir rendah

    Bayi usia 2-3 bulan dipertimbangkan pemberian zat besi

    Darah hilang:

    Occult blood, gangguan saluran cerna, cacing tambang, alergi susu, absorbsi zat besi terganggu.

  • Manifestasi klinik

    Pucat tanda utama

    Mudah terangsang

    Anoreksia

    Tachicardia

    Gangguan neurologi dan intelektual: kurang perhatian, kurang kesadaran dan gangguan belajar

  • Laboratorium

    Kadar serum iron menurun

    Iron binding capacity [serum tranferrin] meningkat

    Persen saturasi [tranferrin saturation] dibawah normal

    Jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin rendah

    Morfologi eritrosit kecil dari normal

    Retikulosit normal atau meningkat

  • Differensial diagnosis

    Alfa thalassemia

    Beta thalassemia

    Anemia penyakit khronik

    Keracunan plumbum

  • Pengobatan

    Sufas ferrosus 4-6 mg/kg BB dibagi 3 dosis

    Pemberian pengobatan diteruska selama 8 minggu setelah nilai hemoglobin normal

  • ANEMIA KEKURANGAN BESI (AKB)

    Anemia kekurangan besi (AKB):

    anemia yg disebabkan kurangnya zat besi

    untuk sintesis hemoglobin.

    Kejadian:

    Penduduk dunia, anemia 30%,diantaranya 50% kasus adalah AKB

    Golongan penduduk terutama; - bayi

    - anak sekolah

    - ibu hamil

    - ibu menyusui

    Indonesia, AKB merupakan masalah gizi utama,

    selain dari: - kekurangan kalori protein

    - kekurangan vit. A

    - kekurangan Yodium

  • Prevalensi AKB di Indonesia:

    Anak Balita :30 40 %

    Anak Sekolah : 25 30 %

    Hasil SKRT 1992: Penderita anemia anak usia sekolah

    55,5 % sebagian besar adalah AKB

    Dampak AKB adalah:

    Kerugian bagi kesehatan anak berupa:

    - Gangguan tumbuh kembang

    - Penurunan daya tahan tubuh

    Penurunan Konsentrasi

    Penurunan kemampuan belajar

    Menurunkan persentase belajar di sekolah

  • Promotif/Pencegahan

    Kelompok yang rawan:

    - balita

    - anak Sekolah

    - ibu hamil

    - ibu menyusui

    - wanita usia subur

    - remaja putri

    - pekerja wanita

  • Usaha pencegahan efektif mencegah AKB

    - pola hidup sehat

    - pengendalian faktor penyebab

    - faktor predisposisi AKB

    - penyuluhan kesehatan

    - pemenuhan kebutuhan zat besi

    - pengobatan infeksi kronis/berulang

    - pemberantasan penyakit cacing

    - fortifikasi besi

  • Diagnosis

    Anamnesis

    1. Riwayat faktor predisposisi dan etiologi

    - kebutuhan yang meningkat secara

    fisiologis

    - masa pertumbuhan cepat

    - menstruasi

    - infeksi kronis

    - kurangnya besi yang diserap

    - asupan besi dari makanan yg tidak

    adekuat

    - malarbsopsi besi

    - perdarahan

    - perdarahan saluran cerna (tukak lambung,

    penyakit Crohn, Colitis ulserativa

  • Pemeriksaan fisis

    - tampak pucat

    - tidak diserta ictrus, organomegali, atau

    limfadenopati

    - stomatitis angularis, atrofi papila lidah

    - ditemukan bising jantung sistolik

    Pemeriksaan penunjang

    - hemoglobin

    - hematokrit

    - apus darah tepi

    - retikulosit

    - kadar besi serum

    - TIBC ( Total Iron Binding Capacity)

    - kadar peritin

  • Terapi

    Medicamentosa

    - preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/

    feroglukonat) dosis 4 6 mg besi

    elemental/kg bb/hari dibagi dalam 3

    dosis,diberikan diantara waktu makan.

    preparat besi ini diberikan sampai 2-3

    bulan setelah kadar hemoglobin normal.

    - asam askorbat 100mg/15mg besi

    elemental (utk meningkatkan absorpsi

    besi)

  • Suportif

    Makanan gizi seimbang terutama yang mengandung kadar besi tinggi yg bersumber dari:

    Hewan;

    - limfa

    - hati

    - daging

    Nabati;

    - bayam

    - kacang-kacangan

  • Pemantauan

    Terapi

    - Periksa kadar hemoglobin setiap 2 minggu

    - Kepatuhan orgtua dlm memberikan obat

    - Gejala sampingan pemberian zat besi yg

    bisa berupa gejala:

    gangguan gastrointestinal:

    konstifasi

    diare

    rasa terbakar di uluhati

    nyeri abdomen

    mual

    gejala lain:

    pewarnaan gigi yg bersifat sementara

  • Tumbuh kembang

    - penimbangan berat badan setiap bulan

    - perubahan tingkah laku

    - daya konsentrasi dan kemampuan

    belajar pada anak usia sekolah dengan

    konsultasi ke ahli psikologi.

    - aktifitas motorik

  • Anemia hemolitik

    Definisi hemolitik adalah kerusakan eritrosit prematur.Bila kecepatan kerusakan melebihi kemampuan sumsum tulang memproduksi eritrosit.

    Umur rata-rata eritrosit 110-120 hari [masa paroh 55-60 hari]

    Kira-kira 1% eritrosit tersingkir setiap hari dan digantikan sumsum tulang mempertahankan jumlah eritrosit

    Anemia hemolisis tersangka bila jumlah retikulosit meningkat.

  • Spherocytosis herediter

    Sering penyebab anemia hemolitik

    Kira-kira 1/5000 penduduk eropah utara

    Kelainan bawaan dan familer kelainan pada dinding eritrosit

    Tersebar pada semua etnik, tapi lebih sering pada penduduk eropah utara

  • Etiologi

    Spherocytosis herediter diturunkan secara

    autosomal, recessive dan mutasi

    Defek molekular adalah abnormalitas spectrin atau ankryn, komponen cytoskeletal eritrosit.

    Recessive; defek alfa-spectrin, dominan; defek beta-spectrin dan defek protein 3; dominan dan recessive; defek pada ankryn

  • Manifestasi klinik

    Pada bayi baru lahir menyebabkan anemia dan hiperbilirubinemia

    Beberapa anak asimtomatik

    Kasus berat terjadi pelebaran diploe

    Pucat, icterus dan lemah

    Hematokrit < 10%

    Gagal jantung beban volume

    Hipoksia

    Kolaps jantung dan kematian

  • Laboratorium

    Retikulositosis dan hiperbilirubinemia

    Hb biasanya 6-10 g/dL

    Persentase retikulosit meningkat ke 6-20% dengan rata-rata 10%

    MCV normal tetapi MCH meningkat

    Bentuk eritrosit spherocytes

  • Diagnosis

    Gambaran darah spherocytosis

    Retikulosit meningkat

    Anamnese keluarga

    Splenomagalia

    Uji fragiliti osmotik

  • Diferesial diagnosis

    ABO incomptability

    Pengobatan

    Splenectomy

    Asam folate 1 mg/24 jam

  • Sindroma thalassemia

    Anak dengan thalassemia,umur eritrosit pendek, hemogloin fetal menetap hingga anak umur lebih tua, dan eritrosit lebih peka terhadap stres oksidatif.

    Epidemiologi

    3% penduduk dunia membawa gen beta-thalassemi

    5-10% penduduk Asia selatan membawa gen alfa thalassemia

  • Patofisiologi

    Terdapat mutasi gen dalam pembentukan globin: beta, alfa, gamma dan delta.

    Pengobatan

    Tranfusi darah

    Tranplantasi sumsum tulang

    Komplikasi tansfusi, hamosiderosis diatasi dengan deferoksamine

  • Anemia penyakit khronik

    Anemia komplikasi penyakit khoronik,sehubungan dengan: infeksi,peradangan, atau kehancuran jaringan.Contoh:

    Infeksi pyogenik hkronik; bronchiectasi, osteomyelitis.

    Peradangan hkronik; rheumathoid arthritis, systemic lupus erythemathosus, dan colitis ulcerosa

  • Patofisiologi

    Umur eritrosit sedikit memendek, tetapi hemolisis tidak menonjol

    Relatif sumsum tulang gagal berespons terhadap anemia

    Tiga faktor gagalnya respons sumsum tulang terhadap eritropoitin:

    Zat besi terperangkap dalam makrophage

    Sumsum tulang tidak dapat meningkatkan erytropoiesis

    Peningkatan eritropoietik tidak cukup untuk derajat anemia

  • Manifestasi klinik

    Gejala dan tanda-tanda penyakit dasarnya

    Kualitas hidupnya dipengaruhi adanya anemia ringan sampai sedang.

    Laboratorium :

    Hb biasanya 6-9 g/dL

    Anemia normofronik dan normositik

    Sebagian hipokromik micrositosis

    Jumlah retikulosit normal atau menurun dan leukositosis.

    Kadar jat besi rendah tanpa peninggian transferrin serum.

  • Pengobatan dan prognosis

    Tidak bereaksi terhadap pemberian zat besi.

    Transfusi darah hanya meningkatkan Hb sementara.

    Bila penyakit dasarnya diatasi anemianya sembuh.

    Pengobatan dengan zat besi biasanya diperlukan untuk pengaruh eritropoietik optimal.