Blok Etika Skenario 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika

Citation preview

SKENARIO 1 (Hubungan dokter pasien)

WRAP UPSAY NO TO DRUGSKelompok B-12Anggota:

Rosya Dwi A 1102009255

Sabila Evaswantry 1102009256

Sakinah 1102009257

Sandri 1102009258

Sandra Depriscka S 1102009259

Shabrina 1102009262

Selviandi 1102009261

Santi Intansari 1102009260

Sarastania Oktatriana 1102008228

Prayogi Atmaja 1102008194

FACULTY OF MEDICINE

UNIVERSITAS YARSI

2009-2010

SKENARIO 1 (Hubungan dokter pasien)

Say No To Drug

Faisal 19 tahun dibawa keluarganya kebagian IGD RS YARSI dengan dehidrasi berat karena mencret-mencret yang berkepanjangan sejak 2 hari yang lalu. Dokter Achmad (dokter muslim) kemudian menemui Faisal dan memeriksanya. Suasana di IGD RS YARSI seperti biasa ramai dikunjungin banyak pasien sehingga pasien lain dengan mudah dapat melihat dr Achmad memeriksa Faisal. Diagnosis dr Achmad menuju kepada HIV/AIDS, akan tetapi banyak pertanyaan dokter Achmad tidak dijawab jujur oleh Faisal yang diragukan veracity nya, sepsrti penggunaan narkoba dan jarum suntik. Dr Achmad yang berusaha bekerja sesuai dengan kode etik kedokteran dengan agak kesal mengancam Faisal apabila tidak menjawab pertanyaannya dengan jujur maka bisa terjadi diagnosis yang salah dan pengobatan yang salah pula. Keluarga yang mengantar Faisal pun memarahi dan mendesak Faisal untuk menjawab pertanyaan dokter Achmad dengan jujur, akan tetapi Faisal tetap tidak mau menjawab pertanyaan dokter Achmad bahkan diam seribu bahasa dan hanya memejamkan mata. Dokter Achmad pun sadar akan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkannya tadi akan membuatnya melanggar kaidah dasar bioetik, sesuai asas beneficence dan autonomi dokter Achmad membawa Faisal ke ruang periksa yang lebih tertutup dan menyuruh keluarga Faisal meninggalkan mereka berdua. Dokter Achmad yang menyadari bahwa hubungan dokter pasien bersifat kontraktual kemudian meminta maaf kepada Faisal tentang perkataan yang menyudutkannya tadi, dan meminta agar Faisal berkata apa adanya agar dia dapat mengobati penyakit Faisal dengan tepat. Faisal kemudian menangis dan berkata: Bagaimana saya harus mengakui semua perbuatan saya didepan keluarga saya dokter., karena memang saya menggunakan obat-obat terlarang itu dan sekarang saya harus menanggung akibat semua itu dengan menderita HIV/AIDS seperti yang dokter tanyakan tadi.

STEP I

1.Dokter muslim

Seorang dokter yang beragama islam dan memiliki pengetahuan dibidang kedokteran dan mengembangkan tugasnya dengan syariah islam.

2.Dehidrasi

Keadaan yang diakibatkan oleh hilangnya cairan tubuh yang berlebihan.

3.Autonomi

Mengakui hak-hak individu untuk menentukan nasib diri sendiri.

4.Veracity

Kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

5.Beneficence

Melakukan yang terbaik terhadap manusia.

6.Kaidah dasar bioetik

Pengetahuan yang relefan untuk membangun pemikiran kritis tentang etika kedokteran.

7.Kode etik kedokteran

Seperangkat tulisan tentang aturan-aturan etika yang memuat amar (apa yang diperbolehkan) dan larangan (apa yang harus dihindari) sebagai pedoman pragmatis bagi dokter menjalankan profesinya.

8.Hubungan dokter pasien bersifat kontraktual

Hubungan antara dokter sebagai profesional dan pasien sebagai klien atas kesepakatan dua belah pihak.

STEP II1. Ciri-ciri dokter muslim?

2. Apa saja sikap profesional dokter?

3. Apa saja yang mencakup kode etik kedokteran?

4. Apa sanksi hukum apabila seorang dokter melanggar kode etik kedokteran?

5. Apa saja kaidah dasar bioetik?

6. Jika melanggar kaidah dasar bioetik apakah sanksi yang diberikan sama dengan kode etik kedokteran?

7. Surat keterangan apa saja yang dapat dibuat oleh dokter?

8. Bagaimana seharusnya hubungan dokter-pasien?

9. Bagaimana sikap seorang dokter jika mendapat pasien seperti faisal?

10. Mengapa hubungan dokter Achmad dengan Faisal bersifat kontaktual?

STEP III

1. Beriman,bertaqwa,penyayang,penghibur,sabar,rendah hati,tenang,peduli terhadap pasien,tidak membeda-bedakan pasien,suci hati dan dapat dipercaya.

2. Selalu siap jika ada pasien yang membutuhkan,mendahulukan kepentingan pasien,tanggung jawab terhadap pasien,tidak memandang pasien sebagai objek, dan mengakui kekurangan.

3. Hak dan kewajiban dokter

4. - Izin praktek dicabut

- Sanksi administrasi/denda

- Pidana (9 bulan penjara

5. Beneficence,non-maleficence,justice,autonomy.

6. Sanksi moral.

7. - Surat sehat

- Surat sakit

- Surat kelahiran

- Surat cacat

- Surat penyakit menular

- Surat kwitansi

- Surat nikah

8. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien.

9. Sabar,tidak menyudutkan pasien,memberikan privasi,menunjukan sikap empati.

10.Dari skenario kita lihat bahwa dokter Achmad selaku profesional mendesak Faisal untuk menjawab pertanyaan dokter Achmad dengan jujur agar dapat menegakkan diagnosis yang sesuai dengan kode etik kedokteran.

STEP IVSeorang dokter muslim memiliki ciri-ciri (no.1), harus bersikap profesional ( 2 dan 8) dan harus bertindak sesuai dengan kode etik kedokteran dan kaidah dasar bioetik (3 dan 5), apabila terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi ( 4 dan 6).

STEP VTIU I : MAMPU MEMAHAMI DOKTER MUSLIM

TIK 1 : Mampu menjelaskan pengertian dokter muslim

TIK 2 : Mampu menjelaskan ciri-ciri dokter muslim

TIU II : MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KODE ETIK KEDOKTERAN DAN KAIDAH DASAR BIOETIK (BENEFICENCE DAN AUTONOMI)

TIK 1 : Mampu menjelaskan kode etik kedokteran

TIK 2 : Mampu menjelaskan kaidah dasar bioetik

TIK 3 : Mampu menjelaskan etik klinik

TIU III : MAMPU MEMAHAMI HUBUNGAN DOKTER-PASIEN

TIK 1: Mampu menjelaskan hubungan dokter-pasien

STEP VI

STEP VIITIU I : MAMPU MEMAHAMI CIRI-CIRI DOKTER MUSLIM

TIK 1 : Mampu menjelaskan pengertian dokter muslim

Dokter muslim adalah dokter yang mempunyai kompetensi dan kemampuan pengetahuan kedokteran muthakir dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai islam dalam praktek dan kehidupan sehari-hari.

TIK 2 : Mampu menjelaskan ciri-ciri dokter muslim

Ciri-ciri dokter muslim:

Beriman dan bertakwa

Tenang dalam keadaan kritis

Tidak menggunakan bahan haram dalam pengobatannya

Memandang semua pasien sama

Pemberi nasehat

Menjaga kesehatan sendiri

Suci hatinya dan dapat dipercaya

Berilm pengetahuan

Berpedoman pada Al-QuranTIU II : MAMPU MEMAHAMI KODE ETIK KEDOKTERAN DAN KAIDAH DASAR BIOETIK (BENEFICENCE DAN AUTONOMI)TIK 1 : Mampu menjelaskan kode etika kedokteran

(KODEKI) dan Kaidah Dasar Bioetik2.1 Memahami dan menjelaskan Kode Etik Kedokteran (KODEKI)

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAMerupakan pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktek kedokteran.Tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002 tentang penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Kode Etik Kedokteran Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1969 dalam Musyawarah Kerja Susila Kedokteran Indonesia. Dan sebagai bahan rujukan yang dipergunakan pada saat itu adalah Kode Etik Kedokteran Internadional yang telah disempurnakan pada tahun 1968 melalui Muktamar Ikatan Dokter Sedunia ke 22, yang kemudian disempurnakan lagi pada MuKerNas IDI XIII, tahun 1983.

KEWAJIBAN UMUMPasal 1 Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter.

Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standard profesi yang tertinggi.

Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkanhilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal 5Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingandan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

Pasal 6Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatanbaru yang belum diuji kebenarannya dan hal hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya..

Pasal 7aSeorang dokter harus, dalam setiappraktek medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasanteknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang ( compassion ) dan penghormatan atas martabat manusia.

Pasal 7bSeorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dansejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkansejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan ataupenggelapan, dalam menangani pasien.

Pasal 7cSeorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harusmenjaga kepercayaan pasien.

Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk insani.

Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semuaaspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ), baik fisik maupun psiko-sosial,serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.

Pasal 9setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harussaling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 10

Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup makhluk insani

Pasal 11Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien.Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajibmerujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 12Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga danpenasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

Pasal 13Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelahpasien itu meninggal dunia.

Pasal 14Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWATPasal 15Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 16Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkanprosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRIPasal 17Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 18Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran/kesehatan.

TIK 2 : Mampu menjelaskan kaidah dasar

Kaidah dasar bioetik beneficience dan autonomy

Bioetik adalah etik yang berhubungan dengan praktik kedokteran dan penelitian di bidang biomedis.Beneficience Beneficience adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien.Ada empat langkah sebagai proses untuk menilai resiko,sehingga kita bias memperkirakan sejauh mana sutau kewajiban bersifat mengikat : Orang yang perlu bantuan itu mengalami suatu bahaya besar atau resiko kehilangan sesuatu yang penting, penolong sanggup melakukan sesuatu unutk mencegah terjadinya bahaya atau kehilangan itu, tindakan penolong dapat mencegah terjadinya kerugian itu, dan manfaat yang diterima orang itu melebihi kerugian bagi penolong dan membawa resiko minimal.

Autonomy

Autonomy adalah prinsip menghormati otonomi pasien merupakan sesuatu kebebasan bertindak dimana sesorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang di tentukannya sendiri.Di sini terdapat dua unsure yaitu, kemampuan untuk mengambil keputusan tentang suatu rencana tertentu dan kemampuan mewujudkan rencananya menjadi kenyataan.Dalam hubungan dokter pasien ada otonomi klinik atau kebebasan professional dari dokter dan kebebasan terapetik yang merupakan hak pasien untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya, setelah mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya.

TIK 3: Mampu menjelaskan etik klinik

Etika dalam klinik:

1. Medical Indication : topiknya meliputi semua prosedur diagnostic dan terapi yang sesuai untuk mengevaluasi keadaan pasien dan mengobatinya

2. Patient Preverience : topiknya memperhatikan nilai value dan penilaian pasien tentang manfaat dan beba yang akan diterimanya yang berarti cerminan kaidah autonomy.

3. Quality of Life : aktualisasi salah satu tujuan kedokteran yaitu memperbaiki menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insane

4. Contextual Features : seputar aspek non medis yang mempengaruhi keputusan seperti factor keluarga, ekonomi, agama, budaya, kerahasiaan, alokasi sumber daya dan faktor hukum

TIU III : MAMPU MENJELASKAN HUBUNGAN DOKTER-PASIEN TIK I : Mampu menjelaskan hubungan dokter pasiena. Priestyle model ( paternalistic )- Hak penuh pengambilan keputusan oleh dokter

- Prinsip utama beneficence

- Meniadakan hak pasien

- Mulai dikritik tahun 1956

b. Collegial model ( mitra )

- Mulai tahun 1972 1975 ( social contract )

- Hak dokter pasien sejajar

- Pasien sama dengan subyek hukum dapat mengambil keputusan

- Prinsip utama otonomi

c. Engineering model

- Hak pasien penuh, dokter tidak mengambil keputusan

- Pasien dominan- Lebih modern

d. Pathnership

- Dikembangkan 5 tahun belakangan ini di Eropa dan Amerika

- Hubungan kontraktual lebih dilihat dari kacamata hukum dokter dan pasien berpartner untuk melawan pihak ke-3 yaitu penyakitnya

- Lebih mengutamakan keselamatan pasien

- Kalau dokter ingin selamat, pasien harus selamat terlebih dahulu supaya tidak ada tuntut menuntut

Jenis Kontrak

a. Janji hasil

Janji yang menjanjikan hasil sebagai kesepakatan

b. Janji usahaJanji yang menjanjikan akan berusaha sebaik baiknya, berdasarkan keilmuannya untuk kebaikan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja TD (2005). Bioetik dan Hukum kedokteran, Pustaka Dwipar

Nazif AH, (2007). Bioetika dan hak-hak asasi manusia, Komisi Bioetika Nasional, Jakarta

Http://dyagnoz.Info/2009/06/18/Pengantar Etika-kedokteran