30
1 Jamur di dalam, Jamur di Luar KELOMPOK BUSINESS PLAN de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram) KULINER Disusun oleh: Adhan Kurnia O. 101001045 Angkatan 2010 Nurmalasari 101011158 Angkatan 2010 Himmatuzzakiya 101011242 Angkatan 2010 Wahyu Wisnu W. 041011095 Angkatan 2010 Halim Putra W. 041112080 Angkatan 2011 UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

BISNIS PLAN1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Its good to set up a bussiness plan

Citation preview

  • 1

    Jamur di dalam, Jamur di Luar

    KELOMPOK

    BUSINESS PLAN

    de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram)

    KULINER

    Disusun oleh:

    Adhan Kurnia O. 101001045 Angkatan 2010

    Nurmalasari 101011158 Angkatan 2010

    Himmatuzzakiya 101011242 Angkatan 2010

    Wahyu Wisnu W. 041011095 Angkatan 2010

    Halim Putra W. 041112080 Angkatan 2011

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2012

  • 2

    BAB 1

    LATAR BELAKANG

    Nama Perusahaan : de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram)

    Bidang Usaha : Kuliner

    Jenis Produk : Makanan Basah

    Alamat Perusahaan : Jalan Sutorejo no. 26, Surabaya

    Jalan Simo Jawar 6/28, Surabaya

    Jalan Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya

    Nomor Telepon : 085.730.637.509/089.676.033.299

    1.1 Identifikasi Peluang Bisnis

    de JAMOER merupakan sebuah wirausaha kuliner jamur tiram dalam bentuk mie.

    Mie ini berbahan dasar jamur tiram yang nanti digunakan sebagai isi dalam produk

    Cornetto Mie Jamur Tiram. Ditinjau dari produk yang dihasilkan, Cornetto Mie Jamur

    Tiram merupakan produk inovasi yang masih baru di masyarakat. Dari namanya masyarakat

    pasti penasaran dengan produk Cornetto Mie Jamur Tiram ini karena biasanya Cornetto itu

    adalah produk ice cream. Namun, di sini cornettonya adalah Mie Jamur Tiram. Dengan

    begitu mereka akan tertarik lalu datang ke de JAMOER.

    Selain sangat praktis dari segi kemasannya, Cornetto Mie Jamur Tiram ini juga

    menyajikan beragam manfaat baik dari segi kesehatan dan ekonomi. Cornetto Mie Jamur

    Tiram ini dianjurkan bagi masyarakat yang menginginkan makanan siap saji namun murah,

    enak, dan tentunya sehat karena dari isi cornettonya (Mie Jamur Tiram) merupakan mie

    organik yang sekarang ini lagi marak dicari masyarakat. Selain itu, produk ini sangat baik

    untuk mereka yang ingin diet, namun sulit untuk meninggalkan camilan. Sehingga bisa

    dianggap, Cornetto Mie Jamur Tiram ini sebagai camilan sehat untuk masyarakat yang lagi

    diet.

    1.2 Penjalasan Produk yang Dipilih

    Cornetto Mie Jamur Tiram merupakan inovasi produk dari Mie Jamur Tiram yang

    mengadopsi bentuk ice cream Cornetto yakni berbentuk cone yang isinya berselang-seling,

    mie-jamur-mie, serta di atasnya disiram saos jamur dengan taburan jamur goreng di atasnya.

    Untuk rasa jamurnya bervariasi bisa pedas, original, keju, dan lain-lain.

    Terkait variasi dari rasanya, konsumen bisa memilih sendiri dan bisa memesan rasa

    yang lain dengan menulisnya di Surat Cinta de JAMOER. Sehingga dari surat cinta ini bisa

  • 3

    diketahui keinginan dan ekspektasi pasar terhadap produk de JAMOER. Strategi inilah yang

    dipilih agar bisnis ini tetap stabil dan bisa bersaing dengan produk-produk berbahan dasar

    sejenis seperti Sego Jamur. Mutu dari produk de JAMOER cukup baik, hal ini dapat dilihat

    dari pemilihan bahan-bahannya yang menekankan pada segi kesehatan seperti memakai

    bahan organik tanpa bahan kimia. Dan untuk keberlanjutan usaha, de JAMOER akan

    menerapkan sistem dapur terbuka, di mana konsumen bisa melihat sendiri proses produksi

    Cornetto Mie Jamur Tiram, yang dari sini diharapkan menjadi value added yang bisa

    menjaga serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk de JAMOER.

    1.3 Latar Belakang Bisnis

    Akhir-akhir ini, jamur tiram banyak dilirik oleh masyarakat. Jamur dengan rasa yang

    enak seperti daging ini semakin banyak digemari. Sehingga tidak heran jika prospek usaha

    budidaya jamur tiram ternyata mampu menciptakan peluang usaha di beberapa daerah.

    Mudahnya budidaya jamur tiram dan harga jual yang relatif stabil menjadi pemicu para

    petani untuk membudidayakan jamur tiram tersebut. Pertumbuhannya yang cukup cepat dan

    tingkat kegagalan yang minim terutama akibat serangan hama juga merupakan daya tarik

    tersendiri bagi petani jamur tiram. Apalagi cara membudidayakannya yang relatif mudah

    dengan menggunakan serbuk gergaji dan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia menjadikan

    jamur tiram ini aman untuk dikonsumsi.

    Menurut survei yang telah dilakukan, rata-rata harga jamur tiram di pasaran Rp

    10.000,00 per kg dan relatif stabil dari tahun ke tahun. Namun, harga ini sangat murah

    apabila dibandingkan dengan harga jamur tiram yang bisa mencapai Rp 150.000,00 per kg

    untuk yang sudah diolah menjadi snack. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai jual jamur

    tiram akan semakin meningkat jika diolah menjadi makanan daripada dijual dalam keadaan

    mentah.

    Dalam kenyataannya, konsumsi jamur tiram di masyarakat sebagian besar masih

    dimanfaatkan sebagai olahan pendamping nasi saja baik sayuran maupun lauk serta snack.

    Padahal dilihat dari kandungannya termasuk jamur pangan potensial yang mempunyai nilai

    gizi tinggi dengan kandungan senyawa aktif yang dapat memberikan kontribusi positif bagi

    kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains

    Kementrian Industri Thailand, jamur tiram mengandung kalori, kalsium, besi, fosfor, vitamin

    B1 dan B2, serta vitamin C. Selain itu, jamur tiram juga bisa mengurangi resiko terkena

    kanker, anemia, dan diabetes karena dapat menurunkan kolesterol, serta mengandung serat

    yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Hal ini sangat dianjurkan untuk pelaku diet.

  • 4

    Penjelasan di atas melatar belakangi diperlukannya suatu terobosan, inovasi, dan

    kreasi baru dalam hal pengolahan jamur tiram yang selain mengenyangkan tapi juga sehat

    dan bergizi dalam bentuk mie.

    Produk mie terutama mie instan sebagaimana diketahui merupakan salah satu produk

    makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena

    kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian

    besar berdomisli jauh dari orang tua. Dan hampir semua penduduk Indonesia, baik dari anak

    kecil, remaja, dewasa, bahkan tua suka mengonsumsi mie.

    Namun seperti yang kita ketahui, sesuatu yang instan pastinya menggunakan bahan-

    bahan kimia untuk mengawetkannya. Apabila terlalu banyak dikonsumsi, maka dapat

    membahayakan tubuh. Oleh karena itu, de JAMOER ini diharapkan mampu menjadi solusi

    yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Selain tanpa menggunakan bahan-bahan

    pengawet kimia, de JAMOER ini juga hadir untuk membuat nilai jual jamur tiram menjadi

    lebih tinggi.

    1.4 Tujuan

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan usaha de JAMOER ini

    terbagai menjadi tujuan umum dan khusus.

    a. Tujuan Umum

    1) Membentuk masyarakat sehat yang meskipun masih suka jajan atau beli makanan dari

    luar, tapi tetap sehat dan higienis serta halal.

    2) Membuat sebuah produk baru yang inovatif yang nantinya bisa menjadi sebuah usaha

    yang mempunyai brand dan tentu saja menghasilkan profit yang sangat besar serta

    bisa berkembang menjadi produk yang sukses dan bisa menciptakan lapangan kerja

    baru.

    3) Merangsang daya kreatifitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan sehingga

    mahasiswa tidak hanya bersifat study oriented dan berpolitik saja, tetapi juga dapat

    melakukan hal lain yang dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat luas. Hal ini

    dikarenakan produk de JAMOER ini merupakan pengembangan produk baru yang

    membutuhkan kreatifitas tinggi agar rasanya menjadi unik dan berbeda dari produk

    mie yang biasanya.

    b. Tujuan Khusus

    1) Mengembangkan kreasi baru olahan jamur tiram yang kaya akan gizi dalam bentuk

    mie yang bernutrisi tinggi serta dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan.

  • 5

    2) Menciptakan produk olahan de JAMOER dalam bentuk Cornetto Mie Jamur Tiram

    yang dapat meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis jamur tiram.

    3) Memasarkan produk olahan de JAMOER kepada semua kalangan masyarakat

    terutama mahasiswa untuk menarik minat mereka dengan inovasi baru yang

    menguntungkan.

    1.5 Potensi Bisnis

    Usaha di bidang kuliner jamur tiram memang sudah menjamur di masyarakat seperti

    jamur krispi, sate jamur, nughet jamur, sup jamur, keripik jamur, dan yang lain. Namun,

    usaha ini masih sebatas memanfaatkan jamur tiram sebagai sayuran atau snack. Sedangkan

    untuk yang memanfaatkannya sebagai bahan dasar mie jamur tiram masih belum ada.

    Kalaupun ada, mie jamur tiram itu masih sebatas mie biasa yang ditaburi jamur tiram.

    de JAMOER memiliki keunggulan terutama dalam kandungan gizinya. Berdasarkan

    penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand,

    bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram adalah karbohidrat 50,59%, protein 5,94%,

    serat 1,56%, lemak 0,17% (72% dari total asam lemak tersebut adalah asam lemak tidak

    jenuh), dan abu 1,14 %. Jamur tiram mengandung sembilan asam amino esensial yaitu lisin,

    metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. Selain itu,

    juga mengandung vitamin B, vitamin C, dan provitamin D. Kandungan vitamin B1, B2,

    niasin, dan provitamin D2-nya cukup tinggi. Jamur tiram juga merupakan sumber mineral

    yang baik dengan kandungannya yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P),

    natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Serta mengandung sumber mineral minor

    seperti seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga.

    Dan dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, diketahui bahwa kandungan

    senyawa kimia jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti tekanan darah

    tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, kanker, tumor, AIDS, kekurangan gizi, serta

    dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza. Senyawa aktif

    jamur yang terkandung di dalamnya diketahui berfungsi sebagai antijamur, antibakteri, dan

    antivirus yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta dapat membunuh serangga

    dan nematoda. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan

    berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Sehingga baik dikonsumsi

    oleh pelaku diet. Ditambah lagi, anak-anak zaman sekarang lebih senang mengkonsumsi mie

    dibandingkan dengan nasi.

    Menurut hasil pemeriksaan kimia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI

    Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

  • 6

    Nomor L007644/1020/AB/V/2011 terhadap Mie Jamur Tiram diketahui bahwa Mie Jamur

    Tiram memiliki kandungan karbohidrat 37,59%, lemak 9,88%, dan protein 5,64%. Sehingga

    produk de JAMOER bisa dijadikan makanan pokok yang bernutrisi tinggi dengan

    kandungan gizi ganda dari jamur tiram dan bahan campuran.

    Selain itu, keunggulan lain yang kami tawarkan untuk produk de JAMOER ini di

    antaranya:

    a. Cukup praktis dan mengenyangkan. Tidak perlu menambahkan nasi karena satu porsi

    produk de JAMOER ini sudah cukup mengenyangkan. Hal ini berdasarkan hasil survei

    yang sudah dilakukan.

    b. Bahan baku yang digunakan juga cukup murah dan mudah didapat.

    c. Dapat sebagai alternative pengganti nasi.

    d. Memiliki kemasan yang cukup unik, imut, kecil, tetapi cukup mengenyangkan.

    e. Produk Cornetto Mie Jamur Tiram adalah makanan cepat saji yang dikemas dalam wadah

    unik menyerupai kerucut berbahan dasar semacam kertas kardus. Penyajian dalam wadah

    yang unik ini bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk membeli. Selain itu,

    wadahnya yang kecil (porsi kecil) cocok untuk mengganjal perut atau sebagai camilan

    yang mengenyangkan, karena mienya sendiri cukup mengenyangkan. Kemudian dari

    kemasan, kita juga akan memberikan desain logo dan gambar-gambar menarik yang bisa

    menarik minat pembeli.

    f. Dari segi isi, kami akan menonjolkan cita rasa jamur yang beraneka ragam (seperti keju,

    pedas, asin, dan lain-lain). Di mana jamur tersebut akan diisikan pada tumpukan mie

    (mie, jamur, mie).

  • 7

    BAB 2

    ANALISIS SWOT

    2.1 Faktor Internal

    a. Strength (Kekuatan)

    1) Keunggulan Produk

    Produk ini merupakan produk inovatif dari produk mie dan jamur yang menonjolkan

    segi kesehatan dan ekonomi sama seperti produk mie organik lain. Namun, yang

    membuat produk ini berbeda adalah tampilannya yang menyerupai produk ice cream

    Cornetto dengan kemasan unik dan cita rasa yang mampu menggoyang lidah

    konsumen.

    2) Bahan Produksi

    Bahan produksi mudah didapat dan harganya cukup murah, sehingga bisa

    meminimalisir harga pokok penjualan.

    3) Sistem Pemasaran

    Sistem pemasaran dilakukan melalui 2 metode yaitu metode promosi dan distribusi

    yang semuanya berlandaskan teknologi internet dan keterampilan mencuri hati

    konsumen melalui kata-kata pada media cetak serta direct selling yang terdiri dari 3

    strategi marketing, yaitu Customer Relationship Marketing, Community Based

    Marketing, dan Viral Marketing. Selain itu, pemilihan tempat yang strategis seperti di

    depan indomaret, alfamart, dan swalayan sehingga membuat produk ini mudah

    dijangkau. Serta adanya referensi mitra kerja untuk menunjang keberlanjutan usaha.

    4) Reputasi dan Citra Usaha

    Pergeseran pola hidup masyarakat yang menginginkan makanan instan namun tidak

    membahayakan tubuh, membuat kehadiran mie organik mudah diterima oleh

    masyarakat ditambah dengan label tanpa tambahan bahan kimia yang membahayakan

    tubuh membuat pencitraan mie organik semakin baik di masyarakat. Sehingga,

    kehadiran mie jamur tiram ini dengan tampilan menyerupai ice cream Cornetto yang

    banyak digandrungi kawula muda menjadikan posisi produk de JAMOER semakin

    kokoh di pasaran.

    b. Weakness (Kelemahan)

    1) Kemampuan SDM

    Sebagai pendiri usaha baru dengan status mahasiswa yang notabene memiliki jadwal

    kuliah dan organisasi yang cukup padat, membuat pendiri terkadang kurang bisa

  • 8

    menyeimbangkan waktu antara menjadi wirausahawan, kuliah, dan berorganisasi.

    Sehingga hal ini tentu akan mempengaruhi kuantitas hasil produksi.

    2) Sumber Daya Keuangan

    Karena ini merupakan usaha mandiri sehingga pengadaan modal untuk proses

    produksi, pemasaran, dan lain-lainnya menjadi kurang bisa maksimal.

    3) Ketersediaan Teknologi

    Tuntutan dari produk siap saji de JAMOER adalah bagaimana bisa membuat produk

    ini awet dan instant sehingga bisa dipasarkan secara luas dengan tanpa bahan

    pengawet sehingga aman dikonsumsi. Namun, untuk harga teknologi pengolahannya

    masih cukup mahal.

    2.2 Faktor Eksternal

    a. Opportunities (Peluang)

    1) Selera, Kebiasaan, dan Budaya Pasar

    Mie instan yang sangat digemari masyarakat banyak mengandung bahan-bahan yang

    membahayakan tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi. Sehingga ada kecenderungan

    untuk beralih mengonsumsi mie sehat organik.

    2) Demografi

    Masyarakat dari anak kecil sampai tua suka mengonsumsi mie begitu juga dengan

    mahasiswa yang lebih suka makanan yang instan seperti mie daripada memasak

    sendiri. Ditambah ketertarikan yang tinggi terhadap produk inovatif dari olahan mie

    yang berbeda dari biasanya (mie goring dan mie pangsit).

    3) Kemauan dan Kemampuan Membayar

    Kemampuan dan kemauan membayar dari konsumen (mahasiswa, anak kos, dan

    masyarakat kelas menengah, ke atas) cukup tinggi karena harga yang dipatok adalah

    harga pasaran (Kurang lebih Rp 5.000,00 per porsi).

    4) Perubahan dan Perkembangan Teknologi

    Perubahan dan perkembangan teknologi yang ada terutama yang berkaitan dengan

    dunia internet dan akses informasi membuat kegiatan pemasaran semakin efektif dan

    mudah. Kemudahan akses informasi mengenai usaha ini tentunya akan menjadikannya

    peluang untuk mendukung kemajuan bisnis.

    5) Belum ada usaha yang sejenis (Cornetto Mie Jamur Tiram)

  • 9

    b. Threats (Ancaman)

    1) Kebijakan Politik

    Adanya kebijakan pemerintah bahwa usaha kecil rumahan harus memiliki SP (Surat

    Penyuluhan) yang diterbitkan melalui Dinas Kesehatan Daerah untuk menjamin

    kelayakan dan keamanan produk dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, syarat-

    syaratnya cukup sulit untuk tingkat bisnis pemula dengan modal dana yang terbatas

    ini. Selain itu, juga berkaitan dengan domisli pendiri yang berasal dari luar Surabaya

    dan tempat produksi yang dilakukan di tempat kos yang notabene bukan milik sendiri.

    Sehingga cukup sulit memenuhi persyaratannya.

    2) Pesaing dan Tingkat Kompetisi

    Pesaing terdekat dan terkuat saat ini adalah Sego Jamur untuk kuliner olahan jamur

    tiram dan produk-produk olahan jamur tiram lain serta mie yang sudah berbentuk

    instan dan familiar di masyarakat. Selain itu, produk baru biasanya rawan ditiru oleh

    pesaing-pesaing lain terutama yang belum punya brand besar.

    3) Harga Produksi

    Alat produksi cukup mahal sehingga hal ini akan mempengaruhi harga pokok

    penjualan.

  • 10

    2.3 Matrik SWOT

    Tabel 1. Matrik SWOT

    STRATEGI

    TOWS

    Strength

    a. Keunggulan produk b. Bahan mudah didapat c. Sistem pemasaran yang

    termanajemen dengan baik

    d. Citra dan reputasi usaha yang sudah baik

    Weakness

    a. Kemampuan SDM yang terbatas

    b. Modal terbatas c. Teknologi pengawetan

    yang mahal.

    Opportunity

    a. Selera, budaya, dan kebiasaan masyarakat

    yang sangat mendukung.

    b. Sebagian besar masyarakat menyukai.

    c. Kemauan dan kemampuan membayar

    yang tinggi.

    d. Perubahan dan perkembangan teknologi

    yang mendukung.

    e. Belum ada usaha sejenis.

    SO

    a. Meningkatkan kuantitas produk.

    b. Menggencarkan promosi untuk memenuhi target

    konsumen yang luas.

    c. Menambah variasi produk.

    OW

    a. Mengangkat SDM yang berkompetensi.

    b. Pemberian motivasi untuk peningkatan

    usaha produksi.

    c. Mencari mitra kerja sama terutama untuk

    pengadaan alat dan

    bahan baku produksi

    (Jamur Tiram).

    d. Mencari modal atau pinjaman modal

    dengan mengikuti

    event-event

    kewirausahaan.

    Threats

    a. Tingkat kompetisi dan Pesaing.

    b. Kebijakan Politik c. Alat produksi mahal.

    ST

    a. Memanfaatkan motivasi tim untuk menghadapi

    persaingan pasar.

    b. Menambah produk baru. c. Pemasaran ke

    tempat/daerah yang belum

    dijangkau.

    d. Meningkatkan kekuatan produk supaya tidak ditiru.

    WT

    a. Memperbaiki sistem manajemen untuk

    mengatasi ancaman.

    b. Meningkatkan promosi.

    c. Mendaftarkan ke Dinas kesehatan

    Daerah untuk

    menghindari

    kekhawatiran

    konsumen akan

    kelayakan konsumsi.

  • 11

    BAB 3

    PERENCANAAN BISNIS

    3.1 Sasaran dan Target Pasar

    Sasaran awal produk ini adalah semua lapisan masyarakat Surabaya mulai dari anak

    usia sekolah SD sampai tua. Untuk penjualan di kampus, sasarannya adalah mahasiswa

    terutama mahasiswa UNAIR.

    a. Masyarakat Umum

    Di masyarakat umum, sasaran de JAMOER mencakup menengah ke atas. Hal ini

    dikarenakan de JAMOER memenuhi kriteria dari tiap kelas masyarakat tersebut. Untuk

    masyarakat kelompok atas memerlukan rasa yang enak, sanitasi yang higienis,

    bermanfaat bagi kesehatan, sehingga tidak memerdulikan harga. Untuk kelompok

    menengah menekankan pada pengemasan dan rasa yang enak.

    b. Mahasiswa

    Untuk karakteristik sasaran ini sebenarnya kriteria atau tuntutannya tidak jauh berbeda

    seperti pada masyarakat umum. Namun, yang jelas gaya hidup mahasiswa yang

    kebanyakan serba instant dan banyak membeli makanan dari luar membuat de JAMOER

    memiliki peluang besar untuk bisa meraih pangsa pasar di sini.

    3.2 Pembiayaan

    a. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan)

    Tabel 2. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan)

    No Keperluan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

    1. Tepung Terigu 54 kg 7000 378.000

    2. Jamur Tiram 90 kg 6.500 292.500

    3. Air 90 lt 200 18.000

    4. Garam 6 kg 2.000 12.000

    5. Minyak Sayur 10 lt 12.000 120.000

    6. Bawang Goreng 25 bnks 1.000 25.000

    7. Sawi Hijau 100 ikt 500 50.000

    8. Mentimun 50 bh 500 25.000

    9 Daun Bawang 40 ikt 500 20.000

    10. Cabe 10 kg 4.000 40.000

    11. Bawang Merah 7 kg 8.500 59.500

    12. Bawang Putih 5 kg 6.500 32.500

    13. Seledri 50 ikt 500 25.000

    14. Kecap asin 10 btl 2.500 25.000

    15. Kecap manis 15 btl 3.000 45.000

    17. Saos 10 btl 5.000 50.000

  • 12

    18. Merica bubuk 10 bks 1.000 10.000

    19. Gula 4 kg 12.000 48.000

    20. Kulit Kebab 2.000 1.000 2.000.000

    Jumlah Rp 3.275.000,00

    b. Biaya Kompensasi Karyawan

    Untuk 1 orang koki dan 1 orang penjaga stand = Rp 1.000.000,00

    c. Biaya Overhead

    Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun)

    Tabel 3. Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun)

    No Keperluan Jumlah Harga Satuan

    (Rp) Total (Rp)

    1. Sewa Tempat 12 bln 300.000 3.600.000

    2. Gerobak 1 buah 2.000.000 2.000.000

    3. Blender 1 buah 350.000 350.000

    4. Markatto Mesin 1 buah 1.550.000 1.550.000

    5. Kompor Gas 2 buah 175.000 350.000

    6. Tabung LPG 1 buah 100.000 100.000

    7. Microwave 1 buah 750.000 750.000

    Jumlah Rp 8.700.000,00

    Biaya Overhead Variabel

    Tabel 4. Biaya Overhead Variabel

    No Keperluan Jumlah Harga Satuan

    (Rp) Total (Rp)

    1. Toples plastik 1 bh 10.000 10.000

    2. Pisau 5 bh 6.000 30.000

    3. Baskom plastik 3 bh 3.000 9.000

    4. Toples donat 2 bh 20.000 40.000

    5. Bak arang 3 bh 3.000 9.000

    6. Timbangan 2 bh 40.000 80.000

    7. Gas LPG 20 liter 10.000 200.000

    8. Plastik 3 mt 5.000 15.000

    9. Wajan 3 bh 50.000 150.000

    10. Panci 2 bh 25.000 50.000

    11. Spatula 3 bh 10.000 30.000

    12. Talenan 3 bh 5.000 15.000

    13. Kemasan cone 2.000 1.000 2.000.000

    14. Plastik 2.000 50 100.000

    Jumlah Rp 2.738.000,00

  • 13

    Tabel 5. Biaya untuk Pemasaran

    No Keperluan Jumlah Harga Satuan

    (Rp) Total (Rp)

    1. X-Banner 1 150.000 150.000

    2. Stiker 1000 250 250.000

    3. Brosur 500 500 250.000

    4. Poster 100 1.000 100.000

    Jumlah Rp 750.000,00

    Biaya Overhead Campuran

    Biaya Administrasi

    1) Komunikasi 4 orang @ Rp 50.000,00 Rp 200.000,00

    2) Pembelian alat pembuatan laporan produksi dan keuangan Rp 50.000,00

    3) Buku nota dan kwitansi Rp 10.000,00+

    Rp 260.000,00

    Biaya Operasional

    1) Biaya listrik per bulan Rp 100.000,00

    2) Transportasi Rp 200.000,00 +

    Rp 300.000,00

    d. Biaya Total

    Biaya Total = Rp 17.023.000,00

    e. Biaya dan Harga per Unit

    Rencana harga jual/porsi = Rp 5.000,00 sebanyak 1.000 porsi per bulan.

    Biaya produksi per bulan = Rp 512.500,00+Rp 725.000,00+Rp 456.333,33+ Rp

    250.000,00 + Rp 310.000,00+Rp 220.000,00+Rp

    1.000.000,00

    = Rp 3.473.833,33

    f. Modal Awal

    Modal awal = Rp 17.023.000,00

  • 14

    g. Analisis Titik Impas (Break Even Point)

    Dalam 1 bulan diperkirakan terjual Produk de JAMOER sebanyak 1000 porsi dengan

    harga Rp 5.000,00

    BEP HARGA

    = Total biaya/produksi

    = Rp 3.473.333,33/1000

    = Rp 3.4733,33

    BEP PRODUKSI

    = Total biaya/harga jual

    = Rp 3.473.333,33/Rp 5.000,00

    = 694,67.

    Artinya, usaha de JAMOER ini akan mengalami titik impas dengan jumlah cornetto mie

    yang terjual sebanyak 694,67 buah apabila harga per buah Rp 5.000,00. Apabila harga Rp

    3.4733,33 per/buah, cornetto mie harus terjual sebanyak 1000 buah selama 1 bulan

    dalam 1 tahun.

    h. Analisis Keuntungan

    Keuntungan = Pendapatan-Total biaya

    = Rp 5.000.000,00-Rp 3.473.333,33

    = Rp 1.526.666,67

    % Keuntungan = Keuntungan/Pendapatan x 100%

    = Rp 1.526.666,67/ Rp 5.000.000,00 x 100%

    = 30,53%

    Benefit Cost Ratio = Pendapatan/Total Biaya

    = Rp 5.000.000,00/ Rp 3.473.333,33

    = 1,44

    Karena benefit cost ratio lebih dari satu, maka usaha boleh dilanjutkan.

    i. Pengembalian Modal (Return on Investment)

    ROI = Laba usaha/Total biaya x 100%

    = Rp 1.526.666,67/ Rp 3.473.333,33x100%

    = 43,95%

    Artinya dengan modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperoleh kembali Rp 0,44.

  • 15

    Pengembalian Modal

    = Total biaya produksi/laba usaha

    = Rp 3.473.333,33/ Rp 1.526.666,67

    = 2.28 bulan

    Cornetto Mie yang harus dijual per hari = 1000 bungkus : 30 hari

    = 33,33 buah Cornetto Mie

    Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari

    = 694,67 : 33,33

    = 20,84 hari

    Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 20,84 hari dengan penjualan 33,33

    Cornetto Mie tiap harinya.

  • 16

    BAB 4

    STUDI KELAYAKAN

    4.1 Lokasi

    Proses produksi de JAMOER dilakukan di Jalan Sutorejo no. 26 Surabaya dan Jalan

    Simo Jawar 6/28, Surabayayang terdiri dari produksi mie mentah dan produksi Cornetto Mie

    Jamur Tiram. Selanjutnya, untuk pemasarannya dilakukan di beberapa tempat. Namun,

    untuk pemasaran secara outlet akan bekerja sama dengan Toko Swalayan Sakinah di Jalan

    Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya dengan sistem sewa tempat per bulan kepada

    manajemen Sakinah. Outletnya menggunakan boot atau gerobak yang didesain secara

    unik dan menarik sebagai representasi produk kami.

    Lokasi pemasaran de JAMOER di Sakinah cukup strategis, karena menurut survey

    Sakinah merupakan toko swalayan yang banyak dikunjugi oleh berbagai macam kalangan

    masyarakat yang terdiri dari masyarakat kelas bawah ke atas dan mahasiswa. Selain itu, ide

    untuk menyewa tempat di toko swalayan karena lokasi gedung swalayan biasanya dibangun

    di tempat strategis, sehingga kami sebagai pendiri bermaksud memanfaatkan kestrategisan

    lokasi tersebut untuk memasarkan produk de JAMOER.

    4.2 Sarana, Pra Sarana, Fasilitas, dan Teknologi

    Sarana dan pra sarana untuk memperlancar pemasaran de JAMOER ini antara lain

    boot dan stand penjualan yang diletakkan di depan toko swalayan Sakinah. Selain itu, juga

    didukung dengan adanya stand banner dan pamphlet yang merepresentasikan produk

    sehingga menarik pengunjung untuk mengunjungi stand de JAMOER. Untuk menjaga agar

    konsumen tidak bosan dengan produk de JAMOER, maka disediakan Surat Cinta sebagai

    wadah saran, kritik, dan ekspektasi serta keinginan masyarakat terhadap produk de

    JAMOER misalnya terkait rasa, packaging, dan lain-lain.

    Selain itu, ada microwave yang berfungsi agar Cornetto Mie Jamur Tiram tetap

    hangat tidak dingin, sehingga tetap enak untuk dikonsumsi. Untuk promosi digunakan e-

    channel dan teknologi cetak yang akan membantu memperluas area promosi sehingga

    diharapkan banyak pengunjung yang datang atau memesan produk de JAMOER.

    4.3 Sumber Daya Manusia

    Dalam usaha de JAMOER ini, sumber daya yang dibutuhkan, di antaranya 1 orang

    direktur, 4 orang manajer, yakni manajer keuangan, quality control manager, manajer

    produksi, dan manajer pemasaran. Untuk permulaan, semua proses pra-produksi sampai

    proses pemasaran akan dilakukan oleh tim sendiri. Ketika dirasa usaha ini berkembang,

  • 17

    maka kami akan merekrut 2 orang karyawan untuk dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan.

    Karyawan yang dipekerjakan baik dalam proses produksi maupun pemasaran akan

    mendapatkan kompensasi setiap bulannya.

  • 18

    BAB 5

    OPERASI RENCANA BISNIS

    5.1 Rencana Manajemen

    a. Strategi Pemasaran

    Tahap pemasaran adalah tahapan paling penting dalam suatu proses penjualan

    produk. Adapun strategi pemasaran yang digunakan, yaitu:

    1) Customer Relationship Marketing adalah strategi pemasaran dengan menitikberatkan

    aspek hubungan kedekatan antara penulis dan calon konsumen untuk dapat membeli

    produk mie yang dijual oleh produsen. Diharapkan dengan menjaga hubungan

    tersebut, konsumen akan loyal dan menjadikan produk de JAMOER ini sebagai

    preferensi terhadap produk mie sejenis.

    2) Community Based Marketing adalah strategi pemasaran dengan sasaran komunitas

    tertentu. Berhubung bisnis nantinya akan dijalankan oleh mahasiswa, maka diharapkan

    akan lebih mudah untuk melakukan strategi marketing ini karena terdapat komunitas

    antar mahasiswa. Ini dapat menjadi peluang potensial jika memanfaatkannya dengan

    benar. Komunitas yang menjadi sasaran tidak hanya komunitas antar mahasiswa,

    namun lebih luas lagi komunitas-komunitas di sosial masyarakat.

    3) Viral Marketing adalah strategi marketing dengan cara mengajak orang lain untuk

    menjadi member dari de JAMOER kemudian bersama-sama menikmati berbagai

    fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pihak de JAMOER khusus kepada

    member. Tujuan dari viral marketing adalah melipat gandakan jumlah konsumen

    dengan memanfaatkan konsumen itu sendiri. Keunggulan dari strategi ini adalah

    mengurangi biaya promosi yang sebagian dikonversikan sebagai insentif kepada

    member, namun hasil akhir lebih menonjol.

    Untuk mengimplementasikan strategi pemasaran di atas, maka kegiatan

    pemasaran yang dilakukan meliputi:

    1) Personal Selling

    Personal Selling dilakukan dengan membuka outlet, direct selling, catering, dan

    promo.

    a) Outlet de JAMOER

    Outlet ditempatkan di tempat-tempat strategis seperti di depan indomaret, alfamart,

    toko swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain karena biasanya tempat-tempat

    seperti itu memang didirikan di tempat yang benar-benar strategis. Outletnya

  • 19

    menggunakan gerobak yang didesain secara unik dan menarik sebagai representasi

    produk de JAMOER.

    b) Direct Selling

    Direct selling dilakukan dengan menjajakan keliling kampus dan Student Center

    (UKM) Universitas Airlangga yang dipastikan ramai oleh mahasiswa karena UKM

    notabene adalah tempat berkumpulnya mahasiswa. Selain itu, berdasarkan hasil

    survei sebagian besar anak-anak UKM membeli makanan dari luar. Sehingga

    diharapkan akan banyak konsumen yang membeli de JAMOER.

    c) Pesanan (Catering)

    Kami juga menerima pesanan yang langsung kami antar ke tempat tujuan. Untuk

    pesanan ini, kami sangat menonjolkan pada rasa dan penampilan.

    d) Promo

    Untuk menjaring calon pembeli, tim pelaksana akan mengadakan pekan promo

    yang dilakukan selama kurun waktu 1-3 hari pada awal pembukaan de JAMOER.

    Selama promo berlangsung, pembeli akan dimanjakan dengan harga special

    (mendapatkan potongan harga). Dan bagi 1 konsumen yang bisa mengajak 10

    pelanggan selama masa promo akan mendapatkan 1 produk de JAMOER secara

    gratis.

    2) Pameran

    Kami mencoba memerkenalkan de JAMOER melalui event yang berhubungan dengan

    makanan, seperti bazaar atau pada peringatan hari-hari besar tertentu. Tim pelaksana

    akan aktif mencari info-info tentang adanya event-event atau bazar untuk

    mempromosikan produk kami.

    3) Iklan

    Iklan bisa dilakukan baik melalui media cetak maupun media elektronik.

    1. Media Cetak

    Adapun beberapa media cetak yang digunakan dalam promosi antara lain x-banner,

    poster, dan pamflet atau brosur yang dibagikan dan atau ditempel di tempat-tempat

    strategis di dekat pasar, di lampu merah, di dekat sekolahan, dan lain-lain. Selain

    itu, juga ada stiker logo dan stiker produk yang selain ditempel di kemasan juga

    dibagikan ke konsumen nantinya.

    2. E-Channel

    Tim pelaksana juga menggunakan media internet dalam melakukan promosi, yang

    meliputi:

  • 20

    a) Blog : http://miejamurtiram.tumblr.com

    b) Facebook : Mie Jamur Tiram

    c) Twitter : miejamurtiram

    Untuk nama-nama tersebut bisa diganti menjadi de JAMOER karena alamat

    tersebut masih mengikuti alamat website usaha Mie Jamur Tiram sebelumnya.

    Selain itu, juga melalui media e-channel seperti kompasiana.com, kaskus, dan lain

    sejenisnya karena website-website seperti itu sangat ramai dikunjungi atau dibaca

    orang. Juga, bisa melalui iklan-iklan baris gratis yang banyak sekali di internet.

    4) Tester dan M2M (Mouth to Mouth)

    Setelah promosi melalui media media cetak dan e-channel, kami akan membuat

    sampel produk kami dan memberikannya kepada beberapa orang agar mereka

    menikmatinya. Setelah mereka mengetahui rasa lezat, unik, dan enak dari produk kami,

    maka mulailah mereka mempromosikan produk kami melalui mulut ke mulut. Karena

    memang promosi melalui cara seperti ini cukup efektif.

    Selain melalui strategi di atas, kami juga memiliki strategi lain untuk memanjakan

    konsumen, yakni:

    1) Kartu Nama. Pemberian kartu nama pada konsumen memungkinkan mereka untuk

    menyimpannya karena bentuknya yang kecil dan mudah untuk penyimpandalam

    penyimpanannya sehingga alamat atau nomer telefon yang tertera di kartu nama

    tersebut otomatis juga disimpan.

    2) Untuk moment-moment khusus seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, Hari Kartini dan

    hari besar lainnya, kami akan memberikan menu spesial serta potongan harga bagi

    produk kami.

    3) Setiap pembelian di atas Rp 50.000 akan mendapatkan voucher makan gratis di outlet

    yang akan diundi tiap 1 bulan sekali.

    b. Strategi Produksi

    Untuk strategi produksi, kami menggunakan sistem dapur terbuka, di mana

    konsumen akan melihat sendiri proses produksi, yang nantinya ini diharapkan bisa

    meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami. Strategi ini merupakan

    ekspektasi de JAMOER untuk keberlanjutan usaha. Selain itu, tim juga akan merumuskan

    SOP sehingga nanti bisa digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan semua proses

    produksi.

    Terkait strategi produksi, manajemen kualitas diterapkan dalam rangka

    pengendalian mutu produk dengan mendaftarkan produk terbaru de JAMOER di

  • 21

    LABKESDA Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi de JAMOER

    yang juga bekerja sama dengan konsultan gizi yaitu Dosen di Departemen gizi FKM

    Universitas Airlangga. Konsultan gizi ini berperan dalam pengawasan pengelolaan

    produk. Selain itu, pemberian standar serta pemilihan bahan baku yang berkualitas dan

    sesuai standar juga merupakan metode penting yang digunakan untuk menjaga kualitas

    produk mie ini. Upaya ini dilakukan untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap

    kandungan dan kelayakan konsumsi produk de JAMOER.

    c. Strategi Organisasi dan SDM

    Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan oleh suatu perusahaan

    sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin

    baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:

    1) Pelatihan Karyawan

    Sebagai langkah keberlanjutan usaha, rencananya tim pelaksana akan

    mempekerjakan karyawan yang bertugas membantu tim pelaksana dalam proses

    produksi dan pengelolaan outlet nantinya. Untuk memberikan bekal keterampilan,

    karyawan akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum bekerja. Pelatihan ini

    meliputi menjaga kebersihan dan mutu pengolahan makanan, hal-hal yang perlu

    diterapkan dalam memberikan pelayanan, serta tata laksana pelaporan.

    Selain itu, pelatihan karyawan dilakukan untuk memberikan motivasi kepada

    karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan untuk membuat inovasi resep

    sehingga produk bisa disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman atau up to

    date. Baik rasa maupun tampilan produk menjadi tidak monoton. Selain itu, karyawan

    diharapkan untuk memiliki kemampuan dalam membuat sentuhan yang khas yang

    menjadi ciri dari perusahaan agar produk mampu bertahan dalam persaingan pasar.

    2) Sistem Kompensasi yang Seimbang dan Adil

    Dalam sistem pemberian kompensasi, perusahaan membuat sistem

    kompensasiyang sesuai dengan ketenagakerjaan. Namun, untuk meningkatkan kinerja

    karyawan, motivasinya serta untuk produktivitas perusahaan memberikan bonus

    khusus untuk karyawan yang memiliki kinerja bagus tanpa adanya diskriminasi

    jabatan maupun pekerjaan.

    d. Strategi Penetapan Harga

    Salah satu strategi yang jitu untuk menarik minat konsumen adalah dengan

    penetepan harga yang jitu. Konsumen menginginkan harga yang semiring mungkin

    namun dengan kualitas yang baik. Sedangkan perusahaan mengharapkan keuntungan

  • 22

    yang cukup besar dengan mengupayakan kualitas produk yang baik. Oleh karena itu,

    penetapan harga dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan survei di pasar terkait

    harga mie organik. Setelah itu, disesuaikan dengan perhitungan keuangan produk de

    JAMOER melalui analisis laba dan BEP sehingga didapatkan harga jual sebesar Rp

    5.000,00 per porsi.

    Untuk itu harga yang telah ditetapkan dirasa telah sesuai dengan jaminan mutu

    dan keterterjangkauan. Selain itu perusahaan juga akan memberikan diskon pada saat-saat

    tertentu untuk meningkatkan minat konsumen. Dengan demikian tercipta win-win

    solution yang menguntungkan kedua belah pihak.

    e. Rencana Pengembangan Produksi

    Untuk menjaga agar bisnis de JAMOER tetap bertahan dalam jangka waktu yang

    lama, maka tim pelaksana melakukan inovasi-inovasi pada usaha de JAMOER terutama

    pada produk Cornetto Mie Jamur Tiram dengan inovasi rasa dan isi. Jika pasar jenuh,

    maka kami akan membuat promo-promo khusus seperti gratis 1 produk de JAMOER

    setelah pembelian ke-10. Untuk jangka panjang, outlet kami memiliki ciri khas tertentu di

    mana akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, karena tim pelaksana

    berkeinginan besar agar 10 tahun lagi outlet ini akan berkembang menjadi de JAMOER

    House atau Rumah Jamur di mana di situ akan disediakan beragam menu olahan jamur

    dengan masternya yaitu Cornetto Mie Jamur Tiram tentunya. Adapun proyek-proyek

    keberlanjutan usaha kami, yaitu:

    1) Tahun 1 dan 2, mengembangkan menu terbaru Cornetto Mie Jamur Tiram dengan

    berbagai rasa jamur dan saos dan mempekerjakan karyawan untuk menjaga outlet atau

    delivery serta menyertakan mereka dalam proses produksi.

    2) Tahun 2 dan 3, mengembangkan de JAMOER Instant dengan bahan pengawet

    tradisional yang tidak membahayakan tubuh dan menggunakan mesin pengawet.

    3) Tahun 3 dan 4, membuka cabang baru de JAMOER yang masih di wilayah Surabaya

    serta mempersiapkan pembangunan Njamoer House.

    4) Tahun 4 dan 5, membuka cabang baru de JAMOER di luar wilayah Surabaya.

    5) Tahun 5 sampai 10, proses pembangunan de JAMOER House di mana nantinya di situ

    akan disediakan berbagai macam menu olahan jamur dengan mascot Cornetto Mie

    Jamur Tiram. Di situ kami menerapkan system dapur terbuka yang artinya konsumen

    yang datang ke de JAMOER House bisa melihat langsung proses pembuatan mie

    jamur mentah sampai proses pengolahannya. Hal ini merupakan nilai plus yang kami

    tonjolkan untuk membangun kepercayaan konsumen.

  • 23

    f. Analisis Resiko Usaha dan Antisipasinya

    Adanya usaha de JAMOER ini tentu memiliki risiko-risiko. Kami mencoba

    menganalisis risiko-risiko tersebut agar hal tersebut dapat diantisipasi. Hal-hal yang

    menjadi risiko dari usaha kami, di antaranya:

    1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing

    Produk kami bisa dibilang adalah produk baru dipasaran. Sehingga, harus memiliki

    produk yang benar-benar kuat. Hal ini dikarenakan de JAMOER belum memiliki hak

    paten sehingga kemungkinan untuk ditiru produsen lain lumayan besar mengingat

    produk ini idenya sangat bagus dan prospek. Terutama jika produsen lain itu memiliki

    pengaruh yang kuat dan modal yang lebih besar.

    2) Konsumen Bosan

    Kebosanan adalah hal manusiawi yang dimiliki oleh manusia. Tidak menutup

    kamungkinan apabila konsumen akan bosan dengan produk yang kami tawarkan.

    Sehingga produk kami dapat hilang di pasaran.

    3) Kompentensi Karyawan

    Untuk memberikan kualitas produk yang baik kepada konsumen, perusahaan juga

    harus mempunyai karyawan yang kompeten di bidangnya. Selain itu, pembagian tugas

    harus jelas agar karyawan tak terbengkalai dan proses produksi hingga sampai ke

    tangan konsumen berjalan dengan baik dan teratur.

    4) Modal Usaha

    Hal terpenting dari suatu usaha adalah permodalan. Tanpa adanya modal yang cukup,

    perusahaan tersebut tidak akan dapat berjalan. Modal tersebut dibutuhkan untuk

    membeli bahan-bahan baku setengah jadi, promosi, dan alat-alat perlengakapan yang

    lainnya.

    Berdasarkan paparan dari risiko-risiko yang mungkin bisa menghambat jalannya

    produksi bahkan pengembangan usaha, maka berikut ini adalah solusi yang bisa

    diterapkan.

    1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing

    Agar bisa meminimalisir risiko produk ditiru, maka produk kami harus kuat. Kuat di

    sini artinya bahwa dari segi rasa, packaging, prosedur produksi harus diperhatikan.

    Agar produk kami dapat bersaing dengan produk-produk makanan yang lain, kami

    senantiasa menjaga kualitas produk kami dengan cara memperhatikan bahan-bahan

    baku maupun bahan setengah jadi yang dipakai. Selain itu, kepuasan konsumen juga

  • 24

    sangat kami perhatikan dengan cara memenuhi permintaan ataupun keinginan

    konsumen terkait dengan rasa maupun inovasi resep kami.

    2) Konsumen Bosan

    Untuk mengantisipasi kebosanan kami selalu melakukan inovasi-inovasi, baik dalam

    resep maupun pemasaran agar masyarakat tidak jenuh dengan produk kami. Tentunya

    inovasi ini kami dasarkan pada hasil analisis keinginan pasar yang didapat melalui

    Surat Cinta de JAMOER di mana pada surat tersebut dapat diketahui kritikan, saran,

    dan ekspektasi konsumen terhadap produk-produk de JAMOER. Selain itu,

    pengembangan produk ini juga menyesuaikan dengan omset yang di dapat terkait

    tingkat penjualan dan permintaan pasar.

    3) Kompetensi Karyawan

    Untuk memenuhi kompetensi karyawan kami memberikan kesempatan kepada

    karyawan untuk berlatih dan selalu mencoba ide/resep yang baru sehingga produk

    senantiasa dinamis, namun tentunya tetap mengacu pada SOP yang sudah ditetapkan

    agar bisa mengontrol kualitas dan mutu produk.

    4) Modal usaha

    Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis. Untuk memenuhi

    modal usaha kami mencari mitra untuk diajak kerja sehingga bisa meringankan beban

    keuangan. Selain itu, kami juga mengikuti event-event kewirausahaan mahasiswa

    untuk mendapatkan modal maupun pinjaman modal, seperti Kompetisi Business Plan,

    PKMK, PMW, dan lain-lain.

  • 25

    5.2 Struktur Organisasi

    Gambar 1. Struktur Organisasi de JAMOER

    Dengan Job Description sebagai berikut:

    a. Chief Executive Officer (CEO)

    1) Menjaga koordinasi aspek keuangan, produksi, pemasaran, dan kualitas produk

    serta menangani masalah administrasi dan kesekretariatan.

    2) Memimpin dan mengambil keputusan tertinggi dalam rapat diskusi dan evalusi.

    b. Chief Finance Officer

    1) Mengatur seluruh aktivitas kelompok yang berhubungan dengan keuangan serta

    mengaudit keuangan.

    2) Membuat laporan keuangan.

    c. Chief Operation Officer

    1) Mengatur dan mempersiapkan segala keperluan untuk produksi.

    2) Melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat-alat produksi.

    3) Menentukan kapasitas produksi.

    d. Quality Control Manager

    1) Menjaga kualitas produk.

    2) Menangani masalah pendaftaran produk ke Dinas Kesehatan Daerah untuk

    mendapatkan SP.

    e. Marketing Manager

    1) Melakukan survei pasar dan memperluas pasar

    CEO

    Adhan Kurnia O.

    Chief Finance Officer

    Himmatuzzakiya

    Quality Control Manager

    Nurmalasari

    Marketing Manager

    Wahyu Wisnu W.

    Chief Operation Officer

    Halim Putra W.

    Karyawan/Tenaga Kerja

  • 26

    2) Membuat grand strategy pemasaran dan desain publikasi

    3) Penentuan harga jual produk

    4) Melakukan koordinasi atas proses penjualan produk

    5) Melakukan promosi dan distribusi produk

    5.3 Proses Produksi

    a. Pembelian Alat dan Bahan

    Proses pembelian alat dan bahan ini bersifat fleksibel. Maksudnya bila dengan

    dana yang ada bisa dibeli maka akan dibeli, jika tidak maka akan dilakukan peminjaman.

    Pembelian alat-alat produksi dilakukan di awal usaha. Yang sebelumnya dilakukan

    pencarian referensi terkait harga dan tempat pembelian. Sedangkan untuk pembelian

    bahan-bahannya dilakukan pada beberapa hari menjelang produksi atau juga pada hari

    produksi. Hal ini tergantung jenis bahan dan daya tahannya. Tempat pembelian keduanya

    berada di daerah terdekat dengan lokasi produksi dan masih di daerah Surabaya agar

    dapat mempermudah proses produksi serta menjaga kontinuitas ketersediaan bahan-

    bahan bakunya.

    b. Proses Pembuatan Mie Mentah

    Tahap awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang sudah

    bersih dan higienis. Jamur tiram yang sudah dibersihkan lalu diperas sampai tidak ada

    airnya. Kemudian diiris kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam blender. Blender sampai

    setengah halus kemudian memasukkan garam dan telur. Blender sampai halus lagi dan

    tercampur merata. Setelah itu, mencampurkan tepung terigu dan jamur yang sudah

    dihaluskan tadi dengan perbandingan 3 : 1. Tambah dengan sedikit air. Kemudian campur

    merata dan diadoni sampai kalis. Adonan didiamkan selama 10-20 menit di dalam plastik

    atau tempat tertutup kemudian diuleni lagi. Langkah terakhir yaitu dengan menipiskan

    adonan dengan markatto penipis dari ketebalan 9-2 kemudian merapikan dan

    menggilingnya dengan markatto penggiling. Dan ditaburi dengan tepung terigu.

    Dalam proses ini yang terpenting adalah ketelitian pada resep yang ada. Karena

    jika salah satu ada yang tidak cocok, maka tidak akan menghasilkan mie dengan kualitas

    yang baik. Menarik dan enak tidaknya, serta kuantitas produk sangat bergantung pada

    kualitas mi mentah ini.

    c. Proses Pemasakan Mie

    Bahan dan proses pemasakan mie ini tergantung pada jenis mie yang akan

    dimasak. Untuk produk Cornetto caranya dengan membuat cone dari kulit kebab yang

  • 27

    kemudian digoreng. Setelah itu, diisi dengan mie pangsit goreng dan di selingi dengan

    tumisan jamur yang kemudian disiram saus jamur tiram bertabur jamur tiram goring.

    d. Proses Pengemasan

    Produk akan dikemas dengan wadah berbentuk cone dengan bahan kertas karton

    atau kardus yang tentunya didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian

    masyarakat sehingga mau membelinya. Yang di situ terdapat ditempeli stiker logo

    perusahaan de JAMOER. Sedangkan untuk pemesanan tergantung permintaan. Dan

    kemasannya pun dibuat berbeda dari biasanya. Untuk stiker produknya dibuat semenarik

    mungkin. Ada tulisan nama produk, brand, contact person untuk pemesanan, logo

    produk, dan jargon.

    Skema Proses Produksi

    Gambar 2. Skema Proses Produksi

    Distribusi

    Persiapan Alat dan Bahan

    Proses Pemasakan

    Promosi

    1. Media Cetak

    2. E-Channel

    3. Tester

    Produk de

    JAMOER

    (Cornetto Mie

    Jamur Tiram

    Pembuatan Mie Mentah

    Pembuatan cone

    Pembuatan Campuran

    Cornetto dan Mie

    Proses Pemasaran

    1. Pekan Promo

    2. Event

    3. Outlet

    Konsumen

  • 28

    5.4 Pengelolaan Karyawan

    Sistem penggajian atau kompensasi karyawan yang kami terapkan adalah penggajian

    yang sesuai dengan system kompensasi. Pengembangan kualitas diri karyawan dengan

    selalu tanggap dengan perubahan dan cepat untuk menyesuaikan diri. Dan kami harus selalu

    mencari inovasi-inovasi terbaru agar produk de JAMOER ini dapat bertahan dan bersaing di

    pasaran.

  • 29

    BAB 6

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Usaha penjualan de JAMOER telah menjadi peluang usaha baru yang mampu

    memberi nilai tambah bagi bahan baku (jamur tiram). Munculnya produk makanan pokok

    baru berupa mie dari jamur tiram Cornetto Mie Jamur Tiram yang lezat, bergizi,

    mengenyangkan, dan tidak membahayakan tubuh karena tanpa bahan pengawet dan pewarna

    buatan ini memiliki daya jual yang tinggi dan berpeluang menjadi usaha yang menjanjikan

    di bidang kuliner jamur tiram dan mie.

    6.2 Saran

    Program kewirausahaan diharapkan dapat terus dilanjutkan sehingga tercipta

    wirausahawan yang mandiri. Pengembangan produk mie berbahan dasar jamur tiram ini

    dapat menjadi peluang usaha yang potensial baik dari segi jamur tiram atau mienya. Oleh

    karena itu, diharapkan adanya pihak yang mau bekerja sama untuk pengembangan usaha ini

    sehingga nantinya bisa menjadi usaha baru yang padat karya dan menguntungkan serta dapat

    dipatenkan. Dan yang terpenting keseluruhan modal yang digunakan bisa tertutupi.

  • 30

    LAMPIRAN

    Gambar 3. Logo de JAMOER