Upload
others
View
33
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
~ Parker Randall
043W/RW-AK/LAP/0511
Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk
31 DES EMBER 2010,2009 DAN 2008
1'1 ROYAL OAK DEVELOPMLNT ASIA I II.
I I
I II I I I I I
I ' I
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT ROYAL OAKDEVELOPMENT ASIA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1, Nama Suoranto Satmaka
Alamal kantor Menara Imperium Lanta i 18
Metropolitan Kuningan Superblok Kav 1
JI. H,R. Rasuna Said - Jakarta
Alamat domisili, sesuai KTP JI. Kencana Indah 11 J3/33
Kembangan, Jakarta Barat
Nomor telepon 021 - 83792560
Jabatan Dlreklur Utama
Menyatakan bahwa :
1. Bertanggung jawab alas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan.
2. Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Prinsip
Akunlansi yang berlaku umum di Indonesia.
3. a. Semua informasi dalarn Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan lelah dimuat secara
lengkap dan benar.
b. Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan lidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau lakta material.
4, Bertanggung jawab alas s.stern pengendalian internal dalam Perusahaan.
Demikian pernyalaan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 2(;, H e\ 2011
Direktur Utama
(Subianto Satmaka)
-
DAFTAR ISI
No. Keterangan Halaman
1. Laporan Auditor Independen………………………………………………………. i - iii
2. Neraca………………………………………………………………………………… 1a - 1b
3. Laporan Laba (Rugi).……………………………………………………………….. 2
4. Laporan Perubahan Ekuitas……………………………………………………….. 3
5. Laporan Arus Kas…………………………………………………………………… 4
6. Catatan Atas Laporan Keuangan………………………………………………….. 5 – 43
r~q..;istl'rcd I'u b lic RAMA~ Parker Randall A ccou ulan Is WENDRA t.rah,l ~. ,1mp,lllg 2"d f·l, "Ir 11 i\ 1,lmp,111~~ l'r,II',II.111 !{,l\',1 0!(J IIIIl 1,)I..;]rla J2i(,() I Ill)NFC,I :\
. (,::'. 21 ;' lIX" 7 :;7
I ' . 11,221 ,lIS]'I');'
I .l:PIH,lll '" r.n l'rr,lIld,l ll-rdl1 hl .LLlln
IV. WII'I" rd.[' ,1 r]« -rrarul.ill.r.un
No : 043WfRW·AKlLAP/0511
Laporan Auditor Independen
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Royal Oak Development AsiaTbk.
Kami lelah mengaudit neraca PT Royal Oak Development Asia Tbk tanggal 31 Desember 2010,2009 dan 2008. serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuilas dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami lerletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan o(eh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalarn laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian alas prinsip akuntansi yang digunakan dan estmasi signifikan yang dibual oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Seperti di jelaskan dalam Catatan 10 atas laporan keuangan, Perusahaan mempunyai penyertaan pada saham PT Transpasific Mutual Capital (PT TMC) yang diperoleh pada tahun 2008 dengan harga perolehan sebesar Rp. 729.959.288.527 untuk kepemilikan dengan presentase sebesar 99,85 %. Laporan keuangan PT TMC untuk tahun 2008 dan 2009 telah di konsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Alas penyertaan tersebut pada bulan Mei 2011 manajemen berniat unluk melakukan divestasi seluruh penyertaan di PT TMC. Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibualnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pem beli saharn PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011. Perubahan maksud dari penyertaan tersebut. yang semula dimaksudkan untuk dimiliki untuk jangka waktu panjang dan dirubah untuk dilepaskan dalam waktu kurang dan satu tahun. Maka berdasarkan Standar Akuntansi NO.4. tentang "Laporan Keuangan Konsolidasi" (Reformat 2007), laporan keuangan anak perusahaan ( PT TMC ), tidak dikonsolidasikan Dan berdasarkan PSAK No.25 (Reformat 2007) tentang "Laba alau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi", perubaham maksud dan kepemilikan penyertaan tersebut dinyatakan sebaqai Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan harus diterapkan secara retrospektif, atas laporan keuangan komparatifnya. Berdasarkan PSAK No.50 (Revisi 2006) tentang "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK NO .55 (Revisi 2006) tentang "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
LI~t D1 IJtflr.r:s and p';'lr1ner's narnos tlH ,lV,;id~ltJII~ 8:1 Ulf~ Rama Wrfl(l, rl J.. , ~ r1H~rnl,. ;.r (If Pnrk('r Hill1lj.;;,lllnh~rn;j ll ~\n<Jf P;:UkiH Randall ]1l1urf1, uou-rl refers to Ih~ ne twork or "\~ Jove ~ rtd r e~s Rnma \M:m<jrH IS d Ren rstered Pubuc -:'iwcrklwide .o\ ~. : i~ tlon of Indnponr1r~nl ;I (;(;.Uun l lng rIm'$. inr1ofH:n(j(~nt nl wmbHr hrrns (If Par\o.m r~an l j ; i l l lnff;'rni;l110fli''l1
!\CCOunlHnL, m Indo'ws,,, Ii nseo No KEP.353JKM.6/2004 and business Huvl~ers limited, each of whlc.h15 a 5 ~por ..ore and independent lognl unbty.
~ Parker Randall
Pengukuran", penyertaan tersebut diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan disajikan berdasarkan nilai wajarnya. Pada laporan keuangan tahun 2010, perusahaan telah mencatat penyertaan tersebut dengan harga perolehannya sebesar Rp. 729.959.288.527 dan laporan keuangan PT TMC tidak dikonsolidasikan. Perusahaan juga, menyajikan kembali laporan keuangan tahun buku 2009 dan 2008, sebagai kamparatif terhadap laporan keuangan tah un 2010, yang sem ula merupakan laporan keuangan konsolidasi dengan PT TMC, disajikan kembali menjadi tidak konsolidasi. Namun Pencatatan penyertaan dengan harga perolehan sebesar RP 729.959.288.527, pada tahun 2010 belum memperhitungkan nilai wajarnya, karena perusahaan tidak melakukan pengukuran alas nilai wajar penyertaan tersebut. Sehingga tidak dapat diketahui jumlah yang benar dapat direalisasikan dari nilai penyertaan tersebut.
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan, Perusahaan memil iki uang muka jaminan pembelian aset properti sebesar Rp. 515.433.167.339 sejak tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008. Uang jaminan tersebut merupakan akumulasi dari seluruh dana yang sudah dibayarkan perusahaan kepada PT Adhisakti Kreasi Persada sehubungan dengan lransaksi pembelian aset properti Cosmo Oakwood Premier yang berlokasi di Kawasan Mega Kuningan (berupa 139 unit apartemen dan 2 unit penthouse dengan luas keseluruhan 16.848 m2 dan 4.721 m2 ruang usaha riteI yang disewakan) dan transaksi ini telah dinyatakan dalam Perjanjian Penqikatan Jual Beli Rumah Susun No.72 langgal16 November 2007 yang dibuat dihadapan Yulia S.H., Nolaris di Jakarta dan penaruan tersebut telah di addendum pada tanggal 21 Februari 2008 namun sampai dengan saat ini PT Adhisakli Kreasi Persada belum melakukan penyerahan alas asel-asel tersebul. Taransaksi jual beli aset ini telah mendapat perselujuan dari PT Cozmo International selaku pemilik 139 unit apartemen dan 2 unit penthouse serta PT Intermustika Mutiara selaku pemilik 4.712 m2 retail space shops dan podium pada Cozma Oakwood Premier, PT Inlennustika Mutiara merupakan pihak terafiliasi dengar. Perusahaan karena memiliki kesamaan karyawan kunci dengan Perusahaan.
Pada tanggal 25 Mei 2011, PT Adhisakli Kreasi Persada dan PT Royal Oak Development Asia Tbk. Telah menandatangani sualu perjanjian Pembatalan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun dimana didalamnya dijelaskan bahwa PT Adhisakti Kreasi Persada telah gagal menyerahkan obyek jual beli kepada PT Royal Oak Development Asia Tbk. Dalam kondisi fUlly furnish dan oleh karena itu PT Adhi Kreasi Persada
setuju unluk mengembalikan uang jaminan pembelian kepada PT Royal Oak Development Asia Tbk. Dalam perjanjian ini tidak disebutkan jangka waktu dan lala cara pengembalian alas uang muka lersebut. Pe~anjian
tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Kami juga tidak dapat melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh lerhadap asel properti yang menjadi obyek dari transaksi jual beli antara PT Adhisakti Kreasi Persada dengan Perusahaan karena aset tersebut belum berada dalam penguasaan PT Royal Oak Development Asia Tbk. Oleh karena itu, kami tidak dapat memperoleh keyakinan yang memadai atas dapal dipulihkannya uang jaminan pembelian aset tersebut.
Selain itu sebagaimana dijelas dalam catalan 22 alas laporan keuangan, sejak tahun 2009 dan tahun 2010, perusahaan sudeh tidak melakukan lagi penjualan, dan tidak melakukan kegialan operasional pembangunan proyek proyeknya, hal ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan usaha perusahaan.
ii
-
A~ Parker Randall�
Karena adanya ketidakpaslian yang signifikan berupa tidak disajikannya penyertaan pada PT TMC yang direncanakan akan didivestasi dalam waktu kurang dan satu tahun berdasarkan nilai wajamya, keterpulihan dan uang jarninan pembelian aset properti dan kelangsungan usaha perseroan, rnaka keadaan ini tidak memungkinkan kami unluk menyalakan dan kami tidak menyatakan pendapat alas laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir per31 Desember 2010.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan Akuntan No,018/RW-AKIlAP/0409 langgal 24 April 2009 Alas laporan keuanqan Konsolidasi PT Royal Oak Development Asia Tbk dan anak perusahaan (PT TMC) untuk lahun 2008 , kami telah rnernberikan pendapal wajar, dan sebagaimana disebutkan dalam laporan Akuntan NO.047 IRW-AKILAP/0310 tanggal 29 Maret 2010 atas laporan keuangan Konsolidasi PT Royal Oak Development Asia Tbk dan Anak Perusahaan (PT TMC ) unluk tahun 2009 kami telah memberikan pendapal wajar dengan pengecualian untuk uang jaminan pernbelian asset sebesar Rp 515.433.167.339, dimana penjualnya gagal untuk melakukan penyerahan sehingga diragukan keterpulihannya. Sehubungan dengan penyajian kembali laporan keuangan untuk lahun buku 2009 dan 2008, dimana laporan keuangan tahun buku 2009 dan 2008 di sajikan sebagai laporan keuangan komparatil tahun buku 2010 sebagai akibat adanya perubahan kebijakan akuntansi alas penyertaan saham pada anak perusahaan PT TMC dan adanya keraguan alas keterpulihan uang jaminan pembelian aset tersebul diatas, maka pendapat kami saat ini atas laporan keuangan perusahaan tahun buku 2009 dan 2008, akan berbeda dengan pendapat kami yang telah diberikan sebelurnnya sebagai mana tercanlurn dalam laporan akuntan yang lelah kami sebut di atas.
Menurul pendapal kami, kecuali dampak alas uang muka pembelian aset yang kami jelaskan di atas, laporan keuangan tahun 2009 (disajikan kern bali) dan 2008 (disajikan kembali) yang kami sebut di alas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material. posisi keuangan PT Royal Oak Development Asia Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas unluk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebul sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
RAMAWENDRA
Kantor Akunlan Publik
Marcellinus Wendra, M.Comm, AK, CPA� Nomor Izin Akuntan Pl1blik No. 03.~ .0836�
26 Mei 2011
III
-�
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010, 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
2010 2009 2008
Catatan (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
ASET
Kas dan setara kas 2d,4 24.205.730 4.988.104 15.442.442
Piutang usaha 5 35.076.201.145 35.076.201.145 35.076.201.145
Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang 6 - 3.952.500 3.952.500
Persediaan 2g,7 36.335.907.413 17.333.239.429 17.333.239.429
Uang muka 8 38.935.000 727.554.955 -
Pajak dibayar dimuka 2q,16a - 4.422.121.096 4.380.801.899
Piutang hubungan istimewa 2c,9 111.343.102 111.343.102 75.628.102
Aset pajak tangguhan 2q,16c 65.261.465 3.142.012.331 3.234.677.147
Investasi tersedia untuk dijual 2h,10 729.959.288.527 729.959.288.527 729.959.288.527
Jaminan pembelian aset properti 11 515.433.167.339 515.433.167.339 515.433.167.339
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 75.862.799, Rp 40.427.483 dan
Rp 5.327.161 pada tahun 2010,2009 dan 2008 2i,12 65.878.481 101.313.797 89.734.119
Tanah yang belum dikembangkan 2j,13 - 19.002.667.984 19.002.667.984
JUMLAH ASET 1.317.110.188.203 1.325.317.850.310 1.324.604.800.634
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
- 1a -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010, 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
2010 2009 2008
Catatan (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Hutang usaha - pihak ketiga 14 - 121.156.469 121.156.469
Hutang lain-lain 15 - - 6.188.258.837
Hutang pajak 2q,16b 716.635.132 706.558.586 775.584.112
Beban yang masih harus dibayar 17 257.823.181 794.556.843 256.173.000
Hutang pihak hubungan isitmewa 2c,18 9.894.897.657 8.034.974.207 11.229.995
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2k,19 260.965.858 260.965.858 147.514.646
Jumlah kewajiban 11.130.321.828 9.918.211.963 7.499.917.059
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 15.000.000.000 saham
pada tahun 2010, 2009 dan 2008
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
13.474.800.000 saham pada tahun 2010, 2009 dan 2008 20 1.347.480.000.000 1.347.480.000.000 1.347.480.000.000
Tambahan modal disetor - bersih 2n,21 (38.703.454.315) (38.703.454.315) (38.703.454.315)
Saldo laba (2.796.679.310) 6.623.092.662 8.328.337.890
1.305.979.866.375 1.315.399.638.347 1.317.104.883.575
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.317.110.188.203 1.325.317.850.310 1.324.604.800.634
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
- 1b -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
2010 2009 2008
Catatan (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
PENDAPATAN BERSIH 2o,22 - - 10.683.715.369
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2o,23 - - 8.776.438.858
LABA KOTOR - - 1.907.276.511
BEBAN USAHA
Penjualan 2o,24 - 148.970.000 933.596.914
Umum dan administrasi 2o,24 1.536.188.626 1.272.633.195 5.269.059.643
Jumlah beban usaha 1.536.188.626 1.421.603.195 6.202.656.557
RUGI USAHA (1.536.188.626) (1.421.603.195) (4.295.380.046)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o,25
Penghasilan bunga 72.083 196.346 496.334.415
Penghasilan administrasi penjualan - - 151.053.693
Beban administrasi bank (813.519) (1.517.000) (6.802.500)
Denda pajak (4.550.043.170) (88.076.559) (191.788.702)
Lain-lain bersih (256.047.874) (101.580.003) (172.383.763)
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain - bersih (4.806.832.480) (190.977.216) 276.413.143
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN (6.343.021.106) (1.612.580.411) (4.018.966.903)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini - -
Tangguhan 2q,16c (3.076.750.866) (92.664.817) 3.089.424.002
Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih (3.076.750.866) (92.664.817) 3.089.424.002
LABA (RUGI) BERSIH (9.419.771.972) (1.705.245.227) (929.542.900)
LABA (RUGI) PER SAHAM 2r (0,70) (0,13) (0,07)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
- 2 -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
Tambahan modal
Catatan Modal saham disetor - bersih Saldo Laba Jumlah ekuitas - bersih
Saldo 1 Januari 2008 59.100.000.000 2.029.014.645 9.257.880.790 70.386.895.435
Penempatan modal disetor 1.288.380.000.000 - - 1.288.380.000.000
Beban emisi saham sehubungan dengan PUT I - (40.732.468.960) - (40.732.468.960)
Laba bersih tahun 2008 - - (929.542.900) (929.542.900)
Saldo 31 Desember 2008 (Disajikan Kembali) 20,21 1.347.480.000.000 (38.703.454.315) 8.328.337.890 1.317.104.883.575
Rugi bersih tahun 2009 - - (1.705.245.227) (1.705.245.227)
Saldo 31 Desember 2009 (Disajikan Kembali) 20,21 1.347.480.000.000 (38.703.454.315) 6.623.092.662 1.315.399.638.347
Rugi bersih tahun 2010 - - (9.419.771.972) (9.419.771.972)
Saldo 31 Desember 2010 1.347.480.000.000 (38.703.454.315) (2.796.679.310) 1.305.979.866.375
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
- 3 -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
(Dalam Rupiah Penuh)
2010 2009 2008
Catatan (Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan - - 2.143.630.447
Pembayaran kas kepada pemasok - (727.554.955) (6.517.403.255)
Pembayaran atas:
Beban operasi dan lainnya - bersih (1.840.705.824) 799.495.617 (4.275.524.370)
Pajak Penghasilan - - -
Kas bersih diperoleh dari (Digunakan) untuk
Aktivitas Operasi (1.840.705.824) 71.940.662 (8.649.297.178)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan saham anak perusahaan - - (729.959.288.527)
Perolehan aset tetap - (46.680.000) (95.061.280)
Jaminan pembelian aset properti - - (515.433.167.339)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Investasi - (46.680.000) (1.245.487.517.146)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan setoran modal melalui PUT I - - 1.288.380.000.000
Penerimaan (pembayaran) piutang hubungan istimewa - (35.715.000) (75.628.102)
Penerimaan (pembayaran) hutang hubungan istimewa 1.859.923.450 - 11.229.995
Pembayaran hutang sewa pembiayaan - - (30.503.600)
Pembayaran beban emisi saham - - (40.732.468.960)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan 1.859.923.450 (35.715.000) 1.247.552.629.333
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 19.217.626 (10.454.338) (6.584.184.991)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 4.988.104 15.442.442 6.599.627.433
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2d,4 24.205.730 4.988.104 15.442.442
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
- 4 -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
5
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Royal Oak Development Asia Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 15 Oktober 1984 dengan
nama PT Roda Panggon Harapan Tbk. berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 83.
Akta Pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C2-2260.HT.01.01.Th.85 tanggal 24 April 1985 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 72, Tambahan No. 1098 tanggal 6 September 1985.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Sutjipto, S.H., No. 254 tanggal 28 Desember 2007 antara lain sehubungan dengan
peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran
Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02313.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Januari 2008.
Pengumuman Berita Negara Republik Indonesia atas Akta tersebut sedang dalam proses
penyelesaian.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
perdagangan umum, peragenan, kontraktor, perindustrian, pengangkutan, percetakan, pertanian, real
estat, perkebunan dan pertambangan. Pada saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah dalam
bidang pembangunan dan penjualan real estat Perumahan Simprug di Poris, Tangerang serta
investasi dalam bentuk penyertaan saham dan beberapa aset properti yang berupa tanah dan unit
apartemen. Perusahaan berkedudukan di Menara Imperium Lt. 18 Jl. HR Rasuna Said Kav. 1,
Jakarta Selatan.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 28 September 2001, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas
Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2366/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah
150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 pada harga penawaran sebesar Rp 120 per saham.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (dahulu PT
Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 22 Oktober 2001.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
6
1. U M U M (lanjutan)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) No. S-6570/BL/2007
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) untuk mengeluarkan saham baru sejumlah 12.883.800.000 saham dengan
nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham atau setara dengan USD 0,0107
(dengan kurs Rp 9.335 untuk USD 1), di mana melekat sejumlah 118.200.000 Waran Seri II. Setiap
pemegang 5 saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 15
Januari 2008 pukul 16.00 WIB, berhak atas 109 HMETD, dimana 1 HMETD memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan setiap 109 saham baru melekat 1 Waran Seri II
yang diberikan secara cuma-cuma.
Waran Seri II merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham
dengan harga sebesar Rp 100 yang dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran yaitu tanggal
28 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2013. Waran Seri II, selama tidak dilaksanakan, tidak
mempunyai hak sebagai pemegang saham dan hak atas dividen. Apabila Waran Seri II tidak
dilaksanakan sampai habis masa periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut akan kadaluarsa,
tidak bernilai, tidak berlaku serta jangka waktunya tidak akan diperpanjang. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2010, tidak ada Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham.
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Berdasarkan Akta Penegasan Pengikatan Pemindahan Hak-hak Atas Saham Nomor 28 dari Notaris
Yulia, S.H., tanggal 20 November 2007 yang terakhir diubah dengan Adendum Perubahan Kedua
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat di bawah tangan,
Perusahaan dan PT Selaras Cemerlang, pihak ketiga, telah sepakat untuk mengalihkan 398.860.000
saham PT Transpacific Mutual Capita dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang dimiliki oleh PT
Selaras Cemerlang kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp 329.720.372.443.
Di samping itu berdasarkan Perjanjian Penjualan dan Pengalihan Piutang tanggal 5 Desember 2007,
Perusahaan dan PT Selaras Cemerlang juga telah sepakat untuk mengalihkan 283.833.913 saham
PT Transpacific Mutual Capita (yang berasal dari konversi hutang PT Transpacific Mutual Capita
kepada PT Selaras Cemerlang di mana konversinya dilakukan pada tanggal 20 Januari 2008) dengan
nilai nominal Rp 100 per saham kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp 283.833.912.704.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
7
1. U M U M (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Perusahaan juga telah mengambil bagian dan menyetor penuh saham PT Transpacific Mutual Capita
yang dikeluarkan dari portepel sebanyak 116.405.004 saham dengan nilai nominal Rp 100 per
saham.
Dengan demikian seluruh saham PT Transpacific Mutual Capita yang dimiliki oleh Perusahaan
adalah sebanyak 799.098.917 saham atau sebesar 99,85%. Perolehan saham tersebut telah disetujui
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 253 tanggal 28 Desember 2007. Adapun seluruh dana yang digunakan untuk
memperoleh saham PT Transpacific Mutual Capita tersebut, yaitu sebesar Rp 729.959.288.527,
berasal dari PUT I (lihat Catatan 1b).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 , Anak Perusahaan yang dimiliki Perusahaan
adalah sebagai berikut:
2010
Anak Perusahaan Bidang Usaha
Tempat
Kedudukan
Tahun Awal
Operasi
Komersial
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Jumlah Aset
(Rp)
Kepemilikan langsung
PT Transpacific Mutual
Capita Umum Jakarta 1997 99,86 % 761.527.581.860
Kepemilikan tidak langsung
Melalui Transpacific Mutual
Capita
PT Transpacific Finance
Keuangan dan
modal ventura Jakarta 1993 88,26 % 163.058.651.131
PT Cozmo Menteng Real estat Jakarta 2004 99,63 % 136.058.769.704
PT Multicor Life
Insurance (PT MLI)
Asuransi
umum Jakarta
2006 55,49% 53.295.674.966
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
8
1. U M U M (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
2009
Anak Perusahaan Bidang Usaha
Tempat
Kedudukan
Tahun Awal
Operasi
Komersial
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Jumlah Aset
(Rp)
Kepemilikan langsung
PT Transpacific Mutual
Capita Umum Jakarta 1997 99,86 % 832.770.774.552
Kepemilikan tidak langsung
Melalui Transpacific Mutual
Capita
PT Transpacific
Securindo
pedagang dan
perantara efek Jakarta 1990 99,00 % 104.165.812.385
PT Transpacific General
Insurance
Asuransi
umum Jakarta 1989 99,50 % 47.014.368.422
PT Transpacific Finance
Keuangan dan
modal ventura Jakarta 1993 88,26 % 149.559.121.055
PT Cozmo Menteng Real estat Jakarta 2004 99,63 % 144.209.747.962
PT Multicor Life
Insurance (PT MLI)
Asuransi
umum Jakarta
2006 99,99% 30.504.316.986
2008
Anak Perusahaan Bidang Usaha
Tempat
Kedudukan
Tahun Awal
Operasi
Komersial
Persentase
Kepemilikan
Efektif (%)
Jumlah Aset
(Rp)
Kepemilikan langsung
PT Transpacific Mutual
Capita Umum Jakarta 1997 99,86 % 826.419.723.317
Kepemilikan tidak langsung
Melalui Transpacific Mutual
Capita
PT Transpacific
Securindo
pedagang dan
perantara efek Jakarta 1990 99,00 % 199.482.201.380
PT Transpacific General
Insurance
Asuransi
umum Jakarta 1989 99,50 % 129.240.455.551
PT Transpacific Finance
Keuangan dan
modal ventura Jakarta 1993 88,26 % 50.564.770.439
PT Cozmo Menteng Real estat Jakarta 2004 99,63 % 140.140.344.875
PT Transpacific
Insurance Broker
Broker
Asuransi Jakarta
1991 90,00% 2.932.449.997
Kepemilikan langsung
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
9
1. U M U M (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 23 Juni 2010 seluruh kepemilikan saham PT. Transpacific General Insurance yang
dimiliki oleh PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke Bp. Sujaya Dinata Pangestu dengan
harga pengalihan sebesar Rp. 5.970.000.000, pengalihan ini didasarkan pada laporan penilaian
independen Nana, Imanuddin & Rekan pada tanggal 03 Mei 2010. Pasar wajar saham PT.
Transpacific General Insurance yang dimiliki oleh PT. Transpacific Mutual Capita per 31 Desember
2010 sebesar Rp. 5.574.000.000,- dan atas pengalihan ini telah dibuat akta oleh notaris Yulia S.H di
Jakarta nomor 70 pada tanggal 23 Juni 2010. Hal ini sesuai surat laporan keterbukaan informasi PT
Royal Oak Development Asia Tbk dengan nomor 050/Dir-RODA/IV/2010 tanggal 24 Juni 2010.
Pada tanggal 24 Juni 2010 seluruh kepemilikan saham PT Transpacific Securindo yang dimiliki oleh
PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke PT Farnela Mandiri Utama dengan harga
pengalihan sebesar Rp. 21.052.000.000,- Nilai pengalihan didasarkan pada laporan penilaian
independen Nana, Imanuddin & Rekan pada tanggal 24 Juni 2010 atas nilai pasar wajar PT
Transpacific Securindo yang dimiliki oleh PT Transpacific Securindo yang dimiliki oleh PT Transpcific
Mutual Capita per 31 Mei 2010 sebesar Rp. 20.896.000.000 , atas pengalihan ini telah di buat akta
oleh notaris Yulia S.H di Jakarta nomor 23 pada tanggal 13 Juli 2010. Hal ini sesuai laporan surat
laporan keterbukaan informasi PT Royal Oak Development Asia Tbk dengan nomor 054/Dir-
RODA/VII/2010 tanggal 14 Juli 2010.
Pada tanggal 25 Juni 2009 seluruh kepemilikan saham PT Transpacific Insurance Broker yang
dimiliki oleh PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke PT Menara Retzeki Internasional
dengan nominal lembar saham sebesar 999 lembar , atas pengalihan ini telah di buat akta oleh
notaris Yulia S.H di Jakarta nomor 73 pada tanggal 25 Juni 2009.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan
Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 88 tanggal 22 September 2010 , pada tanggal 31 Desember 2009
berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 197 tanggal 29 Oktober 2009 dan pada tanggal 31
Desember 2008 berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 185 tanggal 26 Desember 2008
adalah sebagai beikut :
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
10
1. U M U M (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
2010 2009 2008
Komisaris Utama (Independen) : Prof. DR. Patrick Loh Kelly Setiadi Kurnia Prof. DR. J.B. Kristiadi P
Komisaris (Independen) : Husni Thamrin Mukti Husni Thamrin Mukti Husni Thamrin Mukti
Komisaris : Richard Rachmadi
Wiriahardja
Richard Rachmadi
Wiriahardja
Richard Rachmadi
Wiriahardja
Komisaris : - - Kelly Setiadi Kurnia
Komisaris : - - Angel Setiadi Kurnia
Direktur Utama : Subianto Satmaka Subianto Satmaka Subianto Satmaka
Wakil Direktur Utama : - Leong Hin Chuee (Andrew
Leong)
Leong Hin Chuee (Andrew
Leong)
Direktur (tidak terafiliasi) : Pingki Elka Pangestu Pingki Elka Pangestu Pingki Elka Pangestu
Direktur : Muliadi Hardja Muliadi Hardja Muliadi Hardja
Direktur : Angel Setiadi Kurnia Angel Setiadi Kurnia Detlef Skrobanek
Direktur : Parningotan Okto Luther Parningotan Okto Luther Parningotan Okto Luther
Direktur : Setia Widjaja - -
2010 2009 2008
Ketua : Husni Thamrin Mukti JB Kristiadi Pudjosukanto JB Kristiadi Pudjosukanto
Anggota : Faisal Pohan Lili Phang Lili Phang
Anggota : Yani Sunarti Eddy Yulianto Eddy Yulianto
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk
periode tahun berjalan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar Rp 399.000.000, Rp 704.000.000 dan Rp 1.518.101.900.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, jumlah karyawan tetap yang dimiliki oleh
Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 7 , 10 dan 12 orang.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan serta Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM).
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan
keuangan tersebut disusun berdasarkan biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan
persentase kepemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau kurang
dari 50% tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak
tanggal pengendalian telah beralih kepada grup efektif dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal
pelepasan atau pengendalian dimaksudkan untuk sementara dan/atau Anak Perusahaan dibatasi
oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam
mentransfer dana kepada induk Perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan yang dikonsolidasikan, telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bagian proporsional dari pemegang
saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas Atas Aset Bersih
Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Perubahan Terhadap Kebijakan Akuntansi atas Prinsip Konsolidasi
Pada tahun 2011, Perusahaan berencana untuk melakukan divestasi atas seluruh penyertaan
sahamnya ke PT Transpasific Mutual Capital (TMC). Rencana perusahaan tersebut telah ditindak
lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana
RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya
Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana
Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011.
Sesuai dengan PSAK No. 4 mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi”, Anak perusahaan tidak
dikonsolidasikan apabila :
a. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan
tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.
b. Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara
signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.
Sehubungan dengan adanya perubahan maksud kepemilikan saham pada PT TMC, maka
perusahaan merubah kebijakan akuntansi atas penyertaan tersebut dimana laporan keuangan tidak
disajikan secara konsolidasi dan penyertaan pada PT TMC dicatat sebagai dalam akun Penyertaan
Saham yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Penurunan nilai wajar atas akun Penyertaan Saham diakui secara langsung dalam ekuitas sampai
terdapat bukti obyektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai. Ketika terdapat bukti obyektif
atas penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam
ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang
mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai, “Pengungkapan Pihak-pihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan
atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman
serta tidak dibatasi penggunaannya.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Aset dan Kewajiban Keuangan
Per 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No.55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan
dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No.50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK
No. 55 (Revisi 1999),“Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan
mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk klasifikasi
instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan menjadi aset keuangan, kewajiban keuangan dan
instrumen modal, klasifikasi suku bunga terkait, dividen, rugi dan laba, kondisi-kondisi dimana aset
dan kewajiban keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain
informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus
kas entitas dimasa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan
akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, kewajiban keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
PSAK ini memberikan penetapan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
Perusahaan mengklasifikasikan instrument keuangan sebagai berikut:
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari
tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut
pada saat awal pengakuannya.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan
jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan
sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung
nilai.
Pada tahun 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi,
piutang karyawan, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada tahun 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan
keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
(v) Investasi saham diukur dengan metode biaya Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan
dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan
dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya.
(vi) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka
Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan
karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan
dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada tahun 2010, perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Estimasi nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai
pasar yang berlaku pada neraca.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan
sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada 31 Desember 2010. f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan dan kemungkinan tertagihnya masing-masing akun piutang pada akhir periode.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g. Persediaan
Persediaan yang meliputi antara lain kavling tanah, unit bangunan rumah dan/atau apartemen dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, di kapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan tanah.
h. Investasi tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam saham dimana Perusahaan mempunya kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar harga perolehan. Sedangkan untuk kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
i. Aset Tetap
Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung milik beberapa Anak Perusahaan yang disusutkan dengan metode saldo menurun berganda (double declining method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Masa Manfaat (Tahun)
Bangunan dan prasarana 20
Peralatan dan perabot kantor 4-8
Kendaraan 4-5
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di
masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas dan peningkatan standar kinerja
dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok
aset tetap yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan.
j. Tanah yang Belum Dikembangkan
Tanah untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan dalam akun “Tanah yang Belum
Dikembangkan”, di mana akumulasi biaya tersebut akan diklasifikasikan ke persediaan pada saat
pengembangan dan pembangunan infrastruktur dimulai.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Ketenagakerjaan).
Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja sesuai dengan UU Ketenagakerjaan
dihitung berdasarkan metode aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara
10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian
aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja dengan
menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan
pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai
imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
l. Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan yang lain antar Perusahaan
sepengendali disajikan dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku aset dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi
entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. m. Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi Sesuai dengan PSAK No.40 mengenai “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
/Perusahaan Asosiasi”, selisih yang timbul atas perubahan ekuitas pada anak
perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antar perusahaan dan anak
perusahaan, disajikan pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”
sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasian.
n. Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor – bersih terdiri dari agio saham dikurangi biaya emisi saham. Agio saham
merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal. Biaya emisi saham merupakan
akumulasi biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum dan penjualan saham kepada
masyarakat.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “Akuntansi
Pengembangan Real Estat“. Berdasarkan PSAK tersebut maka :
1. Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya diakui
dengan metode akrual penuh apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini:
a. Proses penjualan telah selesai;
b. Harga jual akan tertagih;
c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap
pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
d. Penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli
melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi
berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh dimana pada saat
pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi :
a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan
jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
b. Harga jual tertagih;
c. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di
masa yang akan datang;
d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lahi untuk
menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling
tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau
yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian
bangunan di atas kavling tanah tersebut.
Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan
(cost to cost basis).
Seluruh penerimaan hasil penjualan rumah dan tanah yang belum memenuhi persyaratan tersebut,
dikelompokkan sebagai “Uang Muka Penjualan”. Sedangkan penerimaan administrasi lainnya atas
penjualan rumah dan tanah dikelompokkan sebagai “Penghasilan Administrasi Penjualan”.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p. Kapitalisasi dan Metode Alokasi Beban Proyek Pengembangan Real Estat
Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat
adalah:
1. Beban pra-perolehan tanah;
2. Beban perolehan tanah;
3. Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek
4. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan
5. Beban pinjaman
Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
1. Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh; dan
2. Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang
dikomersilkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan dengan penjualan unit.
Perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi
pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Atas perbedaan yang terjadi
perusahaan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi
nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real
estat dengan metode identifikasi khusus.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai
proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan akan melakukan
revisi dan realokasi biaya.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real
estat.
q. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No.46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”
yang mensyaratkan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak dari pemulihan
aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian
yang sudah diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk akumulasi rugi fiskal. Pengaruh
pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva ataupun kewajiban,
disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasi.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r. Laba (Rugi) Bersih per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung
dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan
disetor penuh selama periode yang bersangkutan.
s. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi pada nilai yang dilaporkan dalam
periode laporan sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi,
sehingga terdapat kemungkinan hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan estimasi
yang telah dilaporkan sebelumnya.
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 DAN 2008 SEBAGAI AKIBAT
PERUBAHAN MAKSUD KEPEMILIKAN SAHAM PT TMC
Seperti yang diungkapkan dalam catatan 27, Pada tahun 2011, Perusahaan berencana untuk melakukan
divestasi atas seluruh penyertaan sahamnya ke PT Transpasific Mutual Capital (TMC). Rencana
perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal
12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan
telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa
Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011
Sesuai dengan PSAK no. 4 mengenai, “Laporan keuangan Konsolidasi”, dimana Anak Perusahaan tidak
dikonsolidasikan apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan
dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek. Maka dengan adanya perubahan
maksud kepemilikan saham PT TMC ini, perusahaan tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan
perusahaan dengan laporan keuangan anak perusahaan.
Untuk meningkatkan daya banding penyajian laporan keuangan komparatif untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2009 dan 2008, maka Perusahaan melakukan penyajian kembali atas Laporan
Keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
22
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 DAN 2008 SEBAGAI AKIBAT
PERUBAHAN MAKSUD KEPEMILIKAN SAHAM PT TMC (lanjutan) Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008
telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut:
2009
Keterangan Dilaporkan
Sebelumnya Penyesuaian untuk penyajian kembali Penyajian kembali
Kas dan setara kas 6.296.577.593 (6.291.589.489) 4.988.104 Investasi jangka pendek 197.858.163.591 (197.858.163.591) - Piutang usaha – pihak ketiga 36.186.861.281 (1.110.660.136) 35.076.201.145 Piutang sewa 39.788.573.051 (39.788.573.051) - Piutang lembaga kliring dan penjaminan 8.332.297.350 (8.332.297.350) - Piutang pembiayaan konsumen 10.972.303.124 (10.972.303.124) - Bunga yang masih harus diterima 3.584.969.269 (3.584.969.269) - Tagihan anjak piutang 51.791.152.457 (51.791.152.457) - Piutang nasabah 911.926.949 (911.926.949) - Piutang Premi 4.034.181.420 (4.034.181.420) - Efek beli dengan janji dijual kembali 11.853.357.890 (11.853.357.890) - Piutang lain-lain 2.935.300.653 (2.931.348.153) 3.952.500 Persediaan 51.905.195.496 (34.571.956.067) 17.333.239.429 Biaya dibayar dimuka 580.108.770 (580.108.770) - Uang muka 404.681.026.277 (403.953.471.322) 727.554.955 Piutang hubungan istimewa 63.400.445.976 (63.289.102.874) 111.343.102 Penyertaan saham - 729.959.288.527 729.959.288.527 Piutang jasa perantara asuransi 776.749 (776.749) - Pajak dibayar dimuka 6.919.024.869 (2.496.903.773) 4.422.121.096 Aset pajak tangguhan 13.404.448.467 (10.262.436.136) 3.142.012.331 Jaminan pembelian aset property 515.433.167.339 - 515.433.167.339 Aset tetap 36.343.981.917 (36.242.668.120) 101.313.797 Tanah yang belum dikembangkan 27.202.667.984 (8.200.000.000) 19.002.667.984 Hutang bank (36.538.865.725) 36.538.865.725 - Hutang usaha - pihak ketiga (6.859.658.772) 6.738.502.303 (121.156.469) Hutang lembaga kliring dan penjaminan (4.469.168.000) 4.469.168.000 - Hutang nasabah (4.947.441.799) 4.947.441.799 - Hutang asuransi (5.938.230.182) 5.938.230.182 - Efek jual dengan janji dibeli kembali (1.000.000.000) 1.000.000.000 - Hutang lain-lain pihak ketiga (22.365.957.203) 22.365.957.203 - Hutang pajak (3.765.690.603) 3.059.132.017 (706.558.586) Beban masih harus dibayar (8.201.245.230) 7.406.688.387 (794.556.843) Hutang pembiayaan konsumen (37.800.352) 37.800.352 - Hutang deviden - - - Kewajiban estimasi atas imbalan kerja
karyawan (944.034.134) 683.068.276 (260.965.858) Kewajiban manfaat polis masa depan (6.347.340.164) 6.347.340.164 - Hutang hubungan istimewa - (8.034.974.207) (8.034.974.207)
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
23
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 DAN 2008 SEBAGAI AKIBAT
PERUBAHAN MAKSUD KEPEMILIKAN SAHAM PT TMC (lanjutan)
2009
Keterangan Dilaporkan
Sebelumnya Penyesuaian untuk penyajian kembali Penyajian kembali
Selisih nilai buku investasi diatas harga
perolehan (78.140.863.109) 78.140.863.109 - Hak minoritas (15.336.350.875) 15.336.350.875 - Modal saham (1.347.480.000.000) - (1.347.480.000.000) Tambahan modal disetor – bersih 38.703.454.315 - 38.703.454.315 Saldo laba 855.006.510 (7.478.099.172) (6.623.092.662) Laba belum direalisasi atas portofolio efek 4.265.190.600 (4.265.190.600) - Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali 4.972.286.870 (4.972.286.870) - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan (839.800.619) 839.800.619 -
2008
Keterangan Dilaporkan
Sebelumnya Penyesuaian untuk penyajian kembali Penyajian kembali
Kas dan setara kas 146.320.941.271 (146.305.498.829) 15.442.442 Investasi jangka pendek 156.131.977.116 (156.131.977.116) - Piutang usaha – pihak ketiga 36.530.180.068 (1.453.978.923) 35.076.201.145 Piutang sewa 36.004.269.779 (36.004.269.779) - Piutang lembaga kliring dan penjaminan 5.230.223.500 (5.230.223.500) - Piutang pembiayaan konsumen 12.689.673.767 (12.689.673.767) - Bunga yang masih harus diterima 3.025.548.196 (3.025.548.196) - Tagihan anjak piutang 81.539.220.939 (81.539.220.939) - Piutang nasabah 17.938.105.570 (17.938.105.570) - Piutang Premi 8.851.297.230 (8.851.297.230) - Efek beli dengan janji dijual kembali 12.370.933.367 (12.370.933.367) - Piutang lain-lain 3.128.262.568 (3.124.310.068) 3.952.500 Persediaan 50.789.749.074 (33.456.509.645) 17.333.239.429 Biaya dibayar dimuka 997.386.051 (997.386.051) - Uang muka 355.728.931.819 (355.728.931.819) - Piutang hubungan istimewa 22.558.728.495 (22.483.100.393) 75.628.102 Penyertaan saham 38.048.227.024 691.911.061.503 729.959.288.527 Piutang jasa perantara asuransi 1.183.709.302 (1.183.709.302) - Pajak dibayar dimuka 6.906.449.379 (2.525.647.480) 4.380.801.899 Aset pajak tangguhan 11.199.561.498 (7.964.884.351) 3.234.677.147 Jaminan pembelian aset property 515.433.167.339 - 515.433.167.339 Aset tetap 39.001.132.661 (38.911.398.542) 89.734.119 Tanah yang belum dikembangkan 27.202.667.984 (8.200.000.000) 19.002.667.984 Selisih harga perolehan di atas nilai buku
investasi 6.003.263.125 (6.003.263.125) -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
24
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 DAN 2008 SEBAGAI AKIBAT
PERUBAHAN MAKSUD KEPEMILIKAN SAHAM PT TMC (lanjutan)
2008
Keterangan
Dilaporkan
Sebelumnya
Penyesuaian untuk
penyajian kembali Penyajian kembali
Hutang bank (104.446.450.869) 104.446.450.869 -
Hutang usaha - pihak ketiga (8.688.005.501) 8.566.849.032 (121.156.469)
Hutang lembaga kliring dan penjaminan (5.309.235.000) 5.309.235.000 -
Hutang nasabah (10.338.890.438) 10.338.890.438 -
Hutang asuransi (9.193.922.055) 9.193.922.055 -
Efek jual dengan janji dibeli kembali (965.738.531) 965.738.531 -
Hutang lain-lain pihak ketiga (34.819.902.869) 28.631.644.032 (6.188.258.837)
Hutang pajak (2.222.778.494) 1.447.194.382 (775.584.112)
Beban masih harus dibayar (2.292.773.667) 2.036.600.667 (256.173.000)
Hutang pembiayaan konsumen (26.590.020) 26.590.020 -
Hutang deviden (379.102.351) 379.102.351 -
Kewajiban estimasi atas imbalan kerja
karyawan (2.107.250.080) 1.959.735.434 (147.514.646)
Kewajiban manfaat polis masa depan (2.570.488.737) 2.570.488.737 -
Hutang hubungan Istimewa - (11.229.995) (11.229.995)
Selisih nilai buku investasi diatas harga
perolehan (81.172.135.736) 81.172.135.736 -
Hak minoritas (31.248.539.185) 31.248.539.185 -
Modal saham (1.347.480.000.000) - (1.347.480.000.000)
Tambahan modal disetor – bersih 38.703.454.315 - 38.703.454.315
Laba belum direalisasi atas portofolio efek 4.265.190.600 (4.265.190.600) -
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali 7.419.703.743 (7.419.703.743) -
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan (3.190.533.707) 3.190.533.707 -
Saldo laba 1.250.381.460 (9.578.719.350) (8.328.337.890)-
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini merupakan saldo uang tunai dan giro pada bank dengan rincian sebagai berikut : 2010 2009 2008
Kas kecil 23.224.771 1.279.909 5.415.188 Bank : PT Bank Sinarmas - 331.094 9.027.867 PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk.
(dahulu PT Bank Multicor Tbk.) 980.959 3.377.101 999.387
980.959 3.708.196 10.027.254
Jumlah 24.205.730 4.988.104 15.442.442
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
25
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha berdasarkan tipe rumah dan kavling tanah adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008
Tipe 43/84 4.855.488.546 4.855.488.546 4.855.488.546
Tipe 38/90 4.345.485.488 4.345.485.488 4.345.485.488
Tipe 110/120 3.771.371.995 3.771.371.995 3.771.371.995
Tipe 46/90 2.161.415.648 2.161.415.648 2.161.415.648
Tipe 43,5/84 1.987.299.781 1.987.299.781 1.987.299.781
Tipe 61/120 1.821.548.651 1.821.548.651 1.821.548.651
Tipe 38/77 1.812.542.131 1.812.542.131 1.812.542.131
Tipe 50/96 1.663.066.330 1.663.066.330 1.663.066.330
Tipe 45/105 875.132.120 875.132.120 875.132.120
Tipe 36/72 825.643.382 825.643.382 825.643.382
Tipe 78/75 819.410.114 819.410.114 819.410.114
Tipe 80/150 654.131.350 654.131.350 654.131.350
Tipe 54/105 83.256.426 83.256.426 83.256.426
Tipe 38/102 1.571.244.562 1.571.244.562 1.571.244.562
Kavling tanah 7.829.164.621 7.829.164.621 7.829.164.621
Jumlah 35.076.201.145 35.076.201.145 35.076.201.145
Rincian piutang usaha berdasarkan tipe rumah dan kavling tanah adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008
Belum jatuh tempo - - 8.781.220.821
Sudah jatuh tempo:
Kurang dari 3 bulan - - 5.716.383.963
3 sampai 6 bulan - - 4.148.715.429
7 sampai 12 bulan - 8.781.220.821 2.847.299.781
Lebih dari 12 bulan 35.076.201.145 26.294.980.324 13.582.581.151
Jumlah 35.076.201.145 35.076.201.145 35.076.201.145
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih, oleh sebab itu Perusahaan
tidak melakukan penyisihan piutang ragu-ragu. Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan. Pada bulan
Mei 2011 perusahaan telah menerima pelunasan piutang
6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang karyawan. Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 Rp. NIHIL
dan Saldo piutang lain-lain per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 3.952.500. Pada tahun 2010 perusahaan melakukan penyisihan penuh atas saldo piutang lain-lain
tersebut.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
26
7. PERSEDIAAN
Seluruh akun ini meliputi persediaan tanah dan unit bangunan atas nama Perusahaan yang berada di
Perumahan Simprug di Poris, Tangerang, Banten dan di Batu Ceper , Tangerang , Banten
Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko
kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan.
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan
keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai persediaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan
penyisihan penurunan atas nilai persediaan.
Saldo persediaan per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 36.335.907.413 , saldo persediaan per
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 17.333.239.429.
Akun ini terdiri dari :
2010 2009 2008
Tanah kavling 36.335.907.413 17.333.239.429 17.333.239.429
Jumlah 36.335.907.413 17.333.239.429 17.333.239.429
Rincian Tanah Kavling adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008
Tanah Kavling
Saldo awal 17.333.239.429 17.333.239.429 17.333.239.429
Penambahan - - -
Pengurangan - - -
Reklasifikasi 19.002.667.984 - -
Saldo Akhir 36.335.907.413 17.333.239.429 17.333.239.429
Lokasi Luas (m2)
2010 2009 2008
Poris , Tangerang, Banten 4.125 4.125 4.125
Batu Ceper , Tangerang , Banten 168.663 - -
Jumlah 172.788 4.125 4.125
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
27
8. UANG MUKA
Rincian uang muka adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008
PT Gita Cipta Selaras - 688.619.956 -
Lain-lain 38.935.000 38.935.000 -
Jumlah 38.935.000 727.554.956 -
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
Rincian piutang hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 79.563.102 79.563.102 75.628.102
PT Transpacific Insurance Broker 18.900.000 18.900.000 -
PT Transpacific Investama 12.880.000 12.880.000 -
Jumlah 111.343.102 111.343.102 75.628.102
10. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 akun ini terdiri dari penyertaan saham pada PT
Transpacific Mutual Capita dengan rincian sebagai berikut :
Tempat
Kedudukan
Bidang
Usaha
Persentase
Kepemilikan Harga Perolehan
Akumulasi
Bagian
Rugi Anak
Perusahaan
(Rp)
Selisih
Perubahan
Ekuitas
Anak
Perusahaan Nilai Tercatat
Jakarta Umum 99,86% 729.959.288.527 - - 729.959.288.527
Perusahaan mempunyai penyertaan pada saham PT Transpasific Mutual Capital (PT TMC) yang diperoleh
pada tahun 2008 dengan harga perolehan sebesar Rp. 729.959.288.527 untuk kepemilikan dengan
presentase sebesar 99,85 %. Laporan keuangan PT TMC untuk tahun 2008 dan 2009 telah di
konsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Atas penyertaan tersebut pada bulan Mei 2011
manajemen berniat untuk melakukan divestasi seluruh penyertaan di PT TMC. Rencana perusahaan
tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April
2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah
dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa
Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
28
10. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL(lanjutan)
Perubahan maksud dari penyertaan tersebut, yang semula dimaksudkan untuk dimiliki untuk jangka waktu
panjang dan dirubah untuk dilepaskan dalam waktu kurang dari satu tahun. Maka berdasarkan Standar
Akuntansi N0. 4. tentang “Laporan Keuangan Konsolidasi” (Reformat 2007), laporan keuangan anak
perusahaan ( PT TMC ), tidak dikonsolidasikan Dan berdasarkan PSAK No.25 (Reformat 2007) tentang
“Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan
Akuntansi”, perubaham maksud dari kepemilikan penyertaan tersebut dinyatakan sebagai Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan harus diterapkan secara retrospektif, atas laporan keuangan komparatifnya.
Berdasarkan PSAK No.50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”
dan PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, penyertaan
tersebut diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan disajikan berdasarkan nilai wajarnya.
Pada laporan keuangan tahun 2010, perusahaan telah mencatat penyertaan tersebut dengan harga
perolehannya sebesar Rp. 729.959.288.527 dan laporan keuangan PT TMC tidak dikonsolidasikan.
Perusahaan juga, menyajikan kembali laporan keuangan tahun buku 2009 dan 2008, sebagai komparatif
terhadap laporan keuangan tahun 2010, yang semula merupakan laporan keuangan konsolidasi dengan
PT TMC, disajikan kembali menjadi tidak konsolidasi.
11. JAMINAN PEMBELIAN ASET PROPERTI
Akun ini merupakan akumulasi dari seluruh dana yang sudah dibayarkan Perusahaan kepada
PT Adhisakti Kreasi Persada, sehubungan dengan transaksi pembelian aset properti Cozmo Oakwood
Premier (berupa 139 unit apartemen dan 2 unit penthouse dengan luas keseluruhan 16.848 m2 dan 4.721
m2 ruang usaha ritel yang disewakan), yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Transaksi ini
telah dinyatakan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun No. 72 dari Notaris Yulia S.H..,
tanggal 16 November 2007.
PT Adhisakti Kreasi Persada telah menandatangani sales and purchase agreement atas 139 unit
apartemen dan 2 unit penthouse dengan luas keseluruhan 16.848 m2 yang merupakan milik PT Cozmo
International dan ruang usaha ritel seluas 4.721 m2 yang merupakan milik PT Intermustika Mutiara
(merupakan pihak terafilliasi). Atas perjanjian pengikatan jual beli rumah susun antara PT Adhisakti Kreasi
Persada dengan PT Royal Oak Development Asia Tbk, masing-masing pemilik tersebut telah memberikan
persetujuan.
PT Intermustika Mutiara merupakan pihak terafiliasi dengan Perusahaan karena memiliki kesamaan
karyawan kunci dengan Perusahaan.
Perjanjian tersebut telah di addendum beberapa kali dan addendum yang terakhir diubah berdasarkan
Perubahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun tanggal 21 Februari 2008.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
29
11. JAMINAN PEMBELIAN ASET PROPERTI (lanjutan)
Adapun sesuai dengan adendum tersebut syarat bagi PT Adhisakti Kreasi Persada antara lain adalah
menyelesaikan aktivitas fitting-out atas aset properti tersebut dan menyerahkannya kepada Perusahaan
dalam kondisi fully-furnished. Bilamana masih terdapat aset properti dalam kondisi belum fully-furnished,
jumlah seluruh dana yang sudah dibayarkan oleh Perusahaan kepada PT Adhisakti Kreasi Persada
dianggap sebagai uang titipan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, PT Adhisakti Kreasi Persada belum melakukan serah terima
secara fisik atas aset properti tersebut. Adapun saldo sampai dengan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 515.433.167.339.
Pada tanggal 25 Mei 2011, PT Adhisakti Kreasi Persada dan PT Royal Oak Development Asia Tbk. Telah
menandatangani suatu perjanjian Pembatalan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun dimana
didalamnya dijelaskan bahwa PT Adhisakti Kreasi Persada telah gagal menyerahkan obyek jual beli
kepada PT Royal Oak Development Asia Tbk. Dalam kondisi fully furnish dan oleh karena itu PT Adhi
Kreasi Persada setuju untuk mengembalikan uang jaminan pembelian kepada PT Royal Oak Developmen
Asia Tbk.
12. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
2010
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga perolehan
Peralatan Kantor 141.741.280 - - 141.741.280
Jumlah harga perolehan 141.741.280 - - 141.741.280
Akumulasi penyusutan
Peralatan Kantor 40.427.483 35.435.316 - 75.862.799 Jumlah akumulasi penyusutan 40.427.483 35.435.316 - 75.862.799
Nilai Buku 101.313.797 65.878.481
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
30
12. ASET TETAP (lanjutan)
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga perolehan
Peralatan Kantor 95.061.280 46.680.000 - 141.741.280
Jumlah harga perolehan 95.061.280 46.680.000 - 141.741.280
Akumulasi penyusutan
Peralatan Kantor 5.327.161 35.100.322 - 40.427.483 Jumlah akumulasi penyusutan
5.327.161 35.100.322 - 40.427.483
Nilai Buku 89.734.119 101.313.797
2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga perolehan
Peralatan Kantor - 95.061.280 - 95.061.280
Jumlah harga perolehan - 95.061.280 - 95.061.280
Akumulasi penyusutan
Peralatan Kantor - 5.327.161 - 5.327.161 Jumlah akumulasi penyusutan
- 5.327.161 -
5.327.161
Nilai Buku - 89.734.119
13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini merupakan tanah untuk dikembangkan pada masa mendatang milik Perusahaan yang seluruhnya
berlokasi di kecamatan Batu Ceper, Tangerang, dengan luas 168.663 m2 pada tanggal 31 Desember 2010,
2009 dan 2008. Saldo per 31 Desember 2010 Rp. NIHIL , saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-
masing sebesar Rp 19.002.667.984.
2010 2009 2008
Batu Ceper , Tangerang , Banten - 19.002.667.984 19.002.667.984
Jumlah - 19.002.667.984 19.002.667.984
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
31
13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan)
Lokasi Luas tanah (m2)
2010 2009 2008
Batu Ceper , Tangerang , Banten - 168.663 168.663
Jumlah - 168.663 168.663
Rincian mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
Saldo awal 19.002.667.984 19.002.667.984 19.002.667.984
Penambahan - - -
Pengurangan - - -
Reklasifikasi 19.002.667.984 - -
Saldo Akhir - 19.002.667.984 19.002.667.984
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan
keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai tanah yang belum dikembangkan, sehingga
Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai atas yang belum dikembangkan tersebut.
14. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan hutang usaha atas pihak ketiga. Saldo per tanggal 31 Desember 2010 Rp. NIHIL ,
saldo per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 121.156.469.
15. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini merupakan hutang kepada PT Kharisma Prima Nusantara atas pinjaman dana untuk digunakan
dalam operasional Perusahaan. Saldo per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar
Rp. NIHIL dan Saldo per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 6.188.258.837.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
32
16. PERPAJAKAN
Akun ini terdiri dari :
a. Pajak dibayar di muka
2010 2009 2008
Pajak penghasilan :
Pajak Pertambahan Nilai - 4.413.121.096 4.371.801.899
SKFLN Fiskal - 9.000.000 9.000.000
Jumlah - 4.413.121.096 4.371.801.899
b. Hutang pajak
2010 2009 2008
Pajak penghasilan :
Pasal 21 15.093.042 9.935.496 81.635.000
Pasal 23 51.899.573 46.980.573 44.306.595
Pajak Pertambahan Nilai 649.642.517 649.642.517 649.642.517
Jumlah 716.635.132 706.558.586 775.584.112
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba
rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak rugi fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal- tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
Laba (rugi) sebelum manfaat (beban)
pajak penghasilan menurut laporan
laporan laba rugi (7.569.591.598) (1.740.434.062) (2.785.699.229)
Laba (rugi) bersih anak perusahaan - - -
Rugi bersih sebelum laba anak
Perusahaan (7.569.591.598) (1.740.434.062) (2.785.699.229)
Beda temporer:
Pencadangan piutang 3.952.500 - -
Imbalan kerja karyawan - 113.451.212 147.514.646
Penyesuaian manfaat karyawan - (484.110.478) -
3.952.500 (370.659.266) 147.514.646
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
33
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Hutang pajak (lanjutan)
Beda permanen:
Beban pencadangan piutang 3.952.500 - -
Natura 4.821.700 3.882.440 19.985.321
Pajak 4.550.043.170 88.076.559 191.788.702
Iklan dan promosi - - -
Perjalanan dinas 800.000 25.486.080 232.481.945
Jamuan dan sumbangan - 9.869.672 40.116.395
Penghasilan yang telah dikenakan
pajak bersifat final (72.083) (196.346) (496.334.415)
Lain-lain 1.350.000 416.617 2.032.024
Taksiran penghasilan kena pajak (3.008.696.311) (2.354.217.573) (2.500.599.966)
c. Pajak Tangguhan.
Saldo manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. (3.076.750.866) , Rp (92.664.817)
dan Rp 3.089.424.002
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
1 Januari 2010
Dibebankan ke laporan laba
rugi
Penyesuaian
31 Desember
2010
Kewajiban diestimasi atas
imbalan kerja karyawan 65.261.465 -
- 65.261.465
Rugi fiskal 3.076.750.866 (3.076.750.866)
Penyesuaian manfaat
karyawan -
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 3.142.012.330 (3.076.750.866)
- 65.261.465
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
34
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Tangguhan.
1 Januari 2009
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Penyesuaian
31 Desember
2009
Kewajiban diestimasi atas
imbalan kerja karyawan 157.926.281 28.362.803
(121.027.619) 65.261.465
Rugi fiskal 3.076.750.866 - - 3.076.750.866
Penyesuaian manfaat
karyawan -
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan 3.234.657.148 28.362.803
(121.027.620) 3.142.012.331
1 Januari 2008
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Penyesuaian
31 Desember
2008
Kewajiban diestimasi atas
imbalan kerja karyawan 145.233.146 12.673.135
- 157.906.281
Rugi fiskal 3.076.750.866 - 3.076.750.866
Penyesuaian manfaat
karyawan -
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan 145.233.146 3.089.424.001
- 3.234.657.147
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengesahkan amandemen Undang-Undang Pajak
Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009, yang menetapkan tarif pajak penghasilan
Perusahaan menjadi tarif tunggal sebesar 28% sejak 2009 dan diturunkan lagi menjadi 25% sejak
2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode
ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan taruf pajak yang akan ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas saldo aset dan
kewajiban pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak penghasilan badan ini, dimana manfaat
(beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan merupakan saldo
yang telah disesuaikan dengan perubahan tarif pajak baru.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
35
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayar atas gaji dan tunjangan karyawan. Saldo per
tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 sebesar Rp. 257.823.181 , Rp 794.556.843 dan
Rp 256.173.000.
18. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
2010 2009 2008
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 18.229.995 18.229.995 11.229.995
PT Kharisma Prima Nusantara 9.876.667.662 8.016.744.212 -
Jumlah 9.894.897.657 8.034.974.207 11.229.995
Hutang hubungan istimewa kepada PT Kharisma Prima Nusantara merupakan hutang atas pinjaman
dana untuk digunakan dalam operasional Perusahaan.
19. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan masing-masing oleh PT Dian
Artha Tama untuk periode 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008. Perhitungan aktuaria tersebut
menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
2010 2009 2008
Tingkat diskonto 10% 10% 11%
Kenaikan upah dan gaji 8% 8% 8%
Usia pension 55 tahun 55 tahun 55 tahun
Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
Saldo awal periode 260.965.858 147.514.646 484.110.485
Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 23) - 113.451.212 147.514.646
Pesangon karyawan - - (484.110.485)
Saldo akhir periode 260.965.858 260.965.858 147.514.646
Pada tahun 2010 , Perusahaan tidak melakukan perhitungan kewajiban estimasi atas imbalan kerja
karyawan, sehingga saldo kewajiban estimasi atas imbalan kerja karyawan tidak dapat diyakini
kewajaran nilainya.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
36
20. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 sesuai
dengan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek,
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Disetor Penuh Persentase Pemilikan Jumlah
Forever Prosperous Pte. Ltd 9.164.870.500 68,01% 916.487.050.000
Masyarakat
(masing-masing dengan kepemilikan
kurang dari 5%) 4.309.929.500 31,99% 430.992.950.000
Jumlah 13.474.800.000 100,00% 1.347.480.000.000
31 Desember 2009 dan 2008
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Disetor Penuh Persentase Pemilikan Jumlah
Forever Prosperous Pte. Ltd
6.764.870.500
50,20% 676.487.050.000
Ralffeisen Zentralbank Oesterreich AG, S 2.400.000.000 17,81% 240.000.000.000
Masyarakat
(masing-masing dengan kepemilikan
kurang dari 5%) 4.309.929.500 31,99% 430.992.950.000
Jumlah 13.474.800.000 100,00% 1.347.480.000.000
Perubahan anggaran dasar Perusahaan terakhir berdasarkan Berita Acara Rapat RUPSLB No.196 dan
Akta PKR RUPSLB No.197 tanggal 29 Oktober 2009 yang dinyatakan dengan Akta Aulia Taufani S.H.,
pengganti Sutjipto S.H., Perusahaan menyetujui penambahan modal Dasar Perseroan dari sebesar Rp
5.389.440.000.000 menjadi Rp 10.389.440.000.000.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dinyatakan
dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 71 dan 72 tanggal 15 November 2007 para pemegang saham
telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 168.000.000.000
yang terdiri dari 1.680.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 menjadi sebesar Rp
1.500.000.000.000 yang terdiri dari 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100. Perubahan
tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-06114HT.01.04-TH.2007 tanggal 11 Desember 2007.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
37
20. MODAL SAHAM (lanjutan) Selanjutnya, berdasarkan keputusan RUPSLB sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Sutjipto,
S.H., No. 254 tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham telah menyetujui antara lain peningkatan:
1. modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 1.500.000.000.000 dan terdiri dari
15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 menjadi sebesar Rp 5.389.440.000.000 yang terdiri dari 53.894.400.000 saham dengan nilai nominal Rp 100.
2. modal ditempatkan dan disetor melalui HMETD sebanyak 12.883.800.000 saham yang
seluruhnya sebesar Rp 1.288.380.000.000 disertai dengan penerbitan Waran Seri II atas saham baru tersebut sebanyak 118.200.000 waran yang seluruhnya sebesar Rp 11.820.000.000, sehingga dengan penambahan tersebut maka jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan akan menjadi sebanyak 13.474.800.000 saham atau senilai Rp 1.347.480.000.000
Perubahan di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02313.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Januari 2008.
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham dengan rincian sebagai
berikut:
2010 2009 2009
Agio saham 2.029.014.645 2.029.014.645 2.029.014.645
Dikurangi biaya emisi saham 40.732.468.960 40.732.468.960 40.732.468.960
Jumlah (38.703.454.315) (38.703.454.315) (38.703.454.315)
22. PENDAPATAN USAHA Penjualan seluruhnya dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian penjualan bersih berdasarkan tipe
rumah dan kavling tanah adalah sebagai berikut: 2010 2009 2008
Tipe 38/90 - - 2.605.256.350 Tipe 30/90 - - 3.332.354.350 Kavling tanah - - 1.732.956.200 Tipe 78/75 - - 300.000.000 Tipe 36/72 - - 640.816.200 Tipe 110/120 - - 433.766.234 Tipe 38/77 - - 348.075.000 Tipe 45/105 - - 252.274.500 Tipe 54/105 - - 488.514.535 Tipe 54/120 - - 549.702.000 Jumlah - - 10.683.715.369
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
38
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan atas penjualan bangunan rumah dan kavling tanah adalah sebagai
berikut:
2010 2009 2008
Kavling tanah - - 3.828.718.697
Bangunan rumah - - 4.023.525.400
Fasilitas social - - 924.194.761
Jumlah - - 8.776.438.858
24. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
Penjualan
Komisi penjualan - - 692.051.414
Iklan dan Promosi - 148.970.000 238.767.000
Sumbangan dan jamuan - - 2.778.500
Sub Jumlah - 148.970.000 933.596.914
Umum dan administrasi
Gaji,upah dan tunjangan 903.332.336 718.667.378 2.141.757.730
Imbalan kerja karyawan - 113.451.212 147.514.646
Jasa professional 322.715.454 130.000.000 971.089.607
Perjalanan dinas dan transportasi 6.399.000 58.551.265 278.087.340
Iuran dan perijinan 14.560.000 - 86.881.131
Administrasi efek 142.000.000 10.000.000 40.000.000
Air, listrik dan telepon 43.519.303 93.379.038 29.553.085
Penyusutan 35.435.316 35.100.322 46.172.237
Perlengkapan dan alat tulis 112.221.726 97.430.733 149.254.223
Perbaikan dan pemeliharaan 73.078.960 6.183.575 7.183.450
Sewa dan asuransi 130.500 - 4.863.200
Beban Penyisihan piutang 3.952.500 - -
Lain-lain (121.156.469) 9.869.672 1.366.702.994
Sub Jumlah 1.536.188.626 1.272.633.195 5.269.059.643
Jumlah 1.536.188.626 1.421.603.195 6.202.656.557
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
39
25. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2010 2009 2008
Jasa giro 72.083 196.346 496.334.415
Pendapatan administrasi penjualan - 151.053.693
Beban administrasi Bank (813.519) (1.517.000) (6.802.500)
Denda pajak (4.550.043.170) (88.076.558) (191.788.702)
Lain-lain bersih (256.047.874) (101.580.003) (172.383.763)
Jumlah (4.806.832.480) (190.977.216) 276.413.143
26. KELANGSUNGAN USAHA
Mulai tahun 2009 dan tahun 2010, seperti dijelaskan pada catatan 22 perusahaan sudah tidak memperoleh
penghasilan dari usaha operasionalnya. Selain itu selama tahun 2009 dan 2010, Perusahaan juga tidak
melakukan pembangunan proyek-proyeknya.
Perusahaan pada tahun-tahun 2010, 2009 dan 2008 terus mengalami kerugian yaitu masing-masing
sebesar Rp.9.419.771.972, Rp.1.705.245.227 dan Rp.929.542.900 sehingga pada tahun 2010,
Perusahaan mengalami deficit saldo laba sebesar Rp. 2.796.679.310.
Dan seperti yang diungkapkan pada Catatan 27.b, Perusahaan juga mengalami pembatalan atas
perjanjian jual beli aset property yang disebabkan ketidakmampuan Penjual (PT Adhikreasi Karya
Persada) dalam menyerahkan aset yang diperjanjikan dalam keadaan fully furnish.
27. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a. Rencana Pelepasan penyertaan saham pada PT Transpacific Mutual Capita
Pada bulan Mei 2011 manajemen berniat untuk melakukan divestasi seluruh penyertaan di PT TMC.
Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke
BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada
tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development
Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada
tanggal 16 Mei 2011.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
40
27. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
b. Pembatalan perjanjian pengikatan jual beli rumah susun
Pada tanggal 25 Mei 2011 perusahaan melakukan pembatalan perjanjian pengikatan jual beli rumah
susun dengan PT Adhisakti Kreasi Persada (PT AKP), yang mana isi dari pembatalan perjanjian
pengikatan jual beli tersebut membatalkan perjanjian pengikatan jual beli rumah susun dengan PT
AKP dengan no 72 yang terakhir diubah pada tanggal 17 Desember 2007. Disamping itu pihak PT
AKP akan mengembalikan uang titipan atau uang jaminan pembelian dari PT AKP dengan nilai
sebesar Rp. 515.433.167.339 secara lunas (aquit et decharge) dan melepaskan tanpa syarat serta
tidak dapat ditarik kembali terhadap pihak yang lainnya berkenaan dengan perjanjian pengikatan jual
beli.
c. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Berdasarkan Akta no.31 tanggal 03 Maret 2011, dibuat dihadapan Aulia Taufani , S.H notaris di
Jakarta. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebagai berikut :
2011
Komisaris Utama : Ir Adrianus Holy Marhendra
Komisaris : Husni Thamrin Mukti
Komisaris : Pingki Elka Pangestu
Direktur Utama : Subianto Satmaka
Wakil Direktur Utama : -
Direktur : Muliadi Hardja
Direktur : Yudhi Asmara Yasmine
Direktur : Hong Moi Me
28. MANAJEMEN RESIKO
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perseroan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut : - Risiko kredit : Kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang
atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perseroan.
- Risiko likuiditas: Perseroan menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha
seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang
terkait dengan kewajiban keuangan.
- Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai
tukar karena Perseroan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
41
28. MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan,yang sejalan dengan tujuan perseroan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perseroan. Pedoman utama Perseroan dari kebijakan ini adalah semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di kantor pusat.
Perseroan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah Risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang diakibatkan oleh
pelanggan, klien atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Sampai saat
ini Perusahaan selalu berupaya agar tidak adanya risiko kredit yang signifikan yang dirasa tidak dapat
dipenuhi kewajibannya oleh pelanggan yang nilainya material. Perusahaan mengelola dan
mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk
pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan batasan tersebut. Perusahaan hanya
melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan menerapkan
kebijakan verifikasi kredit untuk setiap pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit
dan selain hal tersebut setiap piutang dipantau secara berkala, apabila ada indikasi piutang lambat
tertagih, Perusahaan berusaha untuk mengadakan penagihan dan negoisasi secara kontinyu.
Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah merupakan risiko disaat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan nilai
pendapatan jangka pendek, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
Di dalam mengelola Risiko Likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas
yang dianggap memadai untuk membiayai Operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak
dari arus kas. Perusahaan dalam kebijakannya ingin menerapkan suatu evaluasi proyeksi arus kas
dan arus kas aktual, tersebut jadual jatuh tempo hutang apabila ada, dan terus menelaah kondisi
pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana, dapat berupa loan dari perbankan,
penerbitan saham atau obligasi di pasar modal.
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
42
28. MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
Risiko Suku Bunga
Risiko Suku Bunga merupakan risiko nilai wajar atau risiko arus kas masa datang dari instrument
keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar.
Perusahaan tidak memiliki jumlah pinjaman signifikan baik dari bank dan lainnya yang dikenakan
bunga. Perusahaan menerapkan sifat kehati hatian disertai kebijakan untuk mendapatkan tingkat suku
bunga yang paling menguntungkan, dengan mengendalikan pinjaman dengan sebisa mungkin
menerapkan kombinasi antara hutang, pinjaman jangka panjang dan obligasi dengan tingkat suku
bunga tetap dan mengambang.
Risiko NIlai Tukar Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata asing adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument
keuangan yang berfluktuasi, akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini Perusahaan
tidak memiliki eksposur dalam mata uang asing baik dari hutang dalam mata uang asing maupun
lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan tidak memiliki asset maupun kewajiban
moneter dalam mata uang asing.
29. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI BARU
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan sebagai berikut:
1. PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAK No. 2 Laporan Arus Kas
3. PSAK No. 3 Laporan Keuangan Interim
4. PSAK No. 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
5. PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
6. PSAK No. 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
7. PSAK No. 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
8. PSAK No. 12 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
9. PSAK No. 15 Investasi pada Entitas Asosiasi
10. PSAK No. 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
11. PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud
12. PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis
13. PSAK No. 23 Pendapatan
14. PSAK No. 24 Imbalan Kerja
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
43
29. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
15. PSAK No. 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
16. PSAK No. 34 Kontrak Konstruksi
17. PSAK No. 46 Pajak Penghasilan
18. PSAK No. 48 Penurunan Nilai Aset
19. PSAK No. 50 Instrumen Keuangan: Penyajian
20. PSAK No. 53 Pembayaran Berbasis Saham
21. PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
22. PSAK No. 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
23. PSAK No. 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
24. PSAK No. 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
25. PSAK No. 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
26. ISAK No. 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
27. ISAK No. 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas
Serupa
28. ISAK No. 10 Program Loyalitas Pelanggan
29. ISAK No. 11 Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
30. ISAK No. 12 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
31. ISAK No. 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
32. ISAK No. 14 Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
33. ISAK No. 15 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya
34. ISAK No. 16 Perjanjian Konsesi Jasa
35. ISAK No. 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
30. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini diselesaikan
pada tanggal 26 Mei 2011