11

Click here to load reader

BERPIKIR KRITIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nn

Citation preview

Page 1: BERPIKIR KRITIS

DEFINISI1. R. Martindas (1996:71)

Aktivitas mental yang berfungsi untuk mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan yang berakhiran dengan kesimpulan untuk mendukung,menyanggah atau meragukan kebenaran pernyataan tersebut.

2. John Dewwy (1909)Pertimbangan yang aktif dan hati-hati dan terus menerus terhadap suatu pengetahuan yang mendukung.

3. Robert Ennis (1989)Berpikir secara logis dan reflektif yang difokuskan pada memutuskan apa yang dipercaya atau tidak.

4. Halpen (1996)Memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan.

5. Anggelo (1995: 6)Mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.

6. Arthur L. Costa (1985:310)"using basic thinking processes to analyze arguments and generate insight into particular meanings and interpretation; also known as directed thinking"

7. (Walker, 2001: 1)Proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat pengertian atau konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi. Semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil observasi, pengalaman, pemikiran, pertimbangan, dan komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan.

8. (Eider dan Paul, 2001: 1)Universal inlellectual standars adalah standardisasi yang harus diaplikasikan dalam berpikir yang digunakan untuk mengecek kualitas pemikiran dalam merumuskan permasalahan, isu-isu, atau situasi-situasi tertentu. Berpikir kritis harus selalu mengacu dan berdasar kepada standar tersebut.

LANGKAH-LANGKAH1.www.criticalthinking.com

Memperjelas pikiran Fokus pada satu poin Bertanya pertanyaan Reasonable

2.Umum Interpretasi Analisis Evaluasi Penjelasan Self Regulation

3.Angel Lo Menganalisis. Mensintesis. Mengenal dan memecahkan masalah. Kesimpulan Evaluasi

4. Facione (2004)

Page 2: BERPIKIR KRITIS

- Identifikasi dan memahami permasalahan- Identifikasi keadaan- Mencari beberapa alternatif pilihan- Analisis pilihan yang ada- Membuat alasan yang jelas- Evaluasi diri

5. 12 of Critical Thinkinga. Identifikasi isu atau permasalahan pokokb. Membandingkan persamaan dan perbedaanc. Memilih informasi yang relevand. Merumuskan masalahe. Menyeleksi fakta, opini dan hasil nalarf. Mengecek konsistensig. Mengidentifikasi asumsih. Mengenali kemungkinan faktor stereotipe (meniru)i. Mengenali kemungkinan bias, emosi, dan salah penafsiran kalimatj. Mengenali kemingkinan perubahan orientasi nilai dan ideologik. Mengenali data-data yag diperlukan serta cukup tidaknya data

yang adal. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang

diambil6. Problem Solving

Identifikasi masalah Analisis Tujuan Mencari alternatif lain Mencari solusi Implementasikan solusi Evaluasi

7. The Pawl1) Konklusi

lihat letak konklusinya, apakah di awal, di akhir atau di tengah. Konklusi biasanya ditandai dengan kata “dengan demikian”, “jadi”, “oleh karena itu”, dan sebagainya.

2) Premisklaim untuk mendukung konklusi. Terbagi 2 yaitu stated premis (alasan yang diberikan untuk mendukung konklusi) dan unstated premis (asumsi penting). Premis biasanya ditandai dengan kata “karena”, “untuk”, “sejak”, dan sebagainya.

3) Bentuk argumentfokus pada hubungan antar premis dengan konklusi. Apakah sudah benar atau keliru.

4) Tacit premispremis yang tidak dituliskan oleh arguer karena pembaca sudah dianggap mengerti.

5) Isi argumentpertimbangkan kebenaran isi premis-premisnya.

6) Coba ciptakan sanggahancoba temukan premis yang keliru, lalu ciptakan sanggahan terhadap argumen dari arguer.

7) Pertimbangkan respon/pembelaan dari arguer

Page 3: BERPIKIR KRITIS

posisikan diri sebagai arguer dan pikirkan cara untuk menunjukkan bahwa sanggahan itu salah.

8. Wikipediaa. Cari pendapat-pendapat dan argumen dari setiap pendapatb. Pecahkan argumen menjadi kalimat pendukung.c. Kontradiksikan argumen yang bertentangan dan beri bobotd. Simpulkan mana yang harus kita percaya dan lakukan.

9. Knedler a. Mengenali masalahb. Menilai informasi yang relevanc. Menarik Kesimpulan

10. KONSEP ( Menurut Ferret (1997) )1. Ask pertment question2. Menilai pernyataan dan pendapat3. Pemikir dapat menerima /mengakui bahwa dirinya kurang

informasi4. Mempunyai rasa keingintahuan5. Tertarik dalam menemukan solusi baru6. Dapat dengan jelas menjelaskan kumpulan criteria untuk

menganalisis gagasan7. Mau untuk menguji keyakinan; anggapan ; pendapat ; dan

mempertimbangkan pada fakta yang ada8. Mendengarkan yang lainnya denagan seksama/teliti dan dapat

memberikan feedback9. Mengerti bahwa berpikir kritis adalah mutlak merupakan proses

penilaian dari diri sendiri10. Menunda pendapat sampai semua fakta telah terkumpul dan

benar-benar di pertimbangkan11. Mencari bukti/fakta untuk mendukung anggapan dan keyakinan12. Dapat mengatur/menyusun pendapat ketika fakta baru ditemukan13. Mencari bukti14. Menguji masalah /kasus dengan diteliti15. Dapat menolak informasi yang salah atau tidak relevan

11. Metode1. Buat daftar pendapat dan kumpul argumentasi2. Pecahkan pendapat yang didapat pada poin 1 menjadi kalimat – kalimat

pendukungnya dan cari implikasinya3. Cari kontradiksi pada kalimat – kalimat dan implikasinya yang didapat

pada poin 24. Susun argumen yang didapat berdasarkan argumen – argumennya yang

saling bertentangan dan beri bobot 5. Tinjau bobot setiap klaim :

Opini dengan bukti terkuat, besar kemungkinan benar12. Teknik

Orientasi: merumuskan dan mengidentifikasi aspek – aspek informasi. Preparasi : mendapatkan informasi sebanyak mungkin yang mendukung

aspek – aspek informasi. Inkubasi : istirahat Iluminasi: pemikir mulai menemukan solusi dari masalah dan di tuntut

untuk memperjelas. Verifikasi : menguji dan menilai secara kritis solusi yang di dapat pada

iluminasi.

Page 4: BERPIKIR KRITIS

SIKAP Berpikiran terbuka (Open-mindedness) Sikap skeptis yang sehat (Healthy skepticism) Kesediaan untuk mempertimbangkan informasi baru (Intellectual

humility) Berpikiran independen (Free thinking) Mempunyai motivasi yang tinggi (High motivation) Fleksibel fair-minded dalam evaluasi jujur dalam menghadapi bias personal bijaksana dalam membuat keputusan mau mempertimbangkan kembali memperjelas suatu isu mempermudah sesuatu yang kompleks fokus pada keingintahuan gigih mencari hasil yang setepat mungkin sesuai dengan subyek dan

keadaan.

CIRI-CIRIa. Jujur pada diri sendirib. Melawan manipulasic. Selalu bertanyad. Selalu mengatasi kebingungane. Memakai teknik problem solvingf. Mencari hubungan antar topikg. Penilaiannya berdasarkan buktih. Respek terhadap kejelasan dan ketelitiani. Bijaksana dalam mengambil keputusanj. Peka terhadap kebenaran dan intensitas

KARAKTERISTIK1. Criteria ( Kriteria)

relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.

2. Watak (Disposition)sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik.

3. Argumen (Argument)4. Pertimbangan (Reasoning)5. Sudut Pandang (Point of view)6. Prosedur Penerapan Kriteria (Precedures for aplying

criteria)merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.

ASPEK – ASPEK 1. Clarity (Kejelasan)2. Accuracy (Akurasi, ketelitian)3. Precision (Ketepatan)4. Relevance (Keterkaitan)

Page 5: BERPIKIR KRITIS

5. Depth (Kedalaman)6. Breadth ( Keluasan)7. Logic (logis)8. Significance (Menandakan)9. Fairness ( Kejujuran)

HAMBATAN1. Arogansi yang tersembunyi (ex; menolak bertanya kepada orang

lain terlebih dahulu dengan alas an “untuk apa”,/ disebut Pasif )1. Terlalu memikirkan diri sendiri sehingga mengganggu kelancaran

saat berbicara, (ex; berpikir kalau orang yang dibawa berbicara/audience akan menilai kostum saya,atau apapun dari saya)

2. Terlalu banyak menilai orang lain / cepat menghakimi orang lain3. Terpenjara oleh pemahaman sempit dan mempersempit ( ex;

kurang sreg bergaul dengan agama,suku,status yang berlainan dari kita )4. Masalah kejiwaan yang umum, seperti : tidak PD, malu, takut ,

cepat ngambek, etc5. Lingkungan tidak mendukung ( ex; tidak boleh mengeluarkan

pendapat / berada di bawah tekanan )6. Kurangnya sarana7. Berpikir secara subjektif8. Informasinya tidk lengkap 9. Sumber informasi tidak jelas10. Tidak melakukan penelitian secara detail 11. Mudah terpengaruh 12. Asumsi berlebihan13. Kemampuan menganalisis kurang14. Minimnya pengetahuan15. Tergesa – gesa dalam mengambil keputusan16. Pemihakan 17. Tidak punya seluruh informasi yang relevan ( info penting belum /

tidak dapat ditemukan)18. Pengamatan pendapat pribadi , sulit dihapus meski sebenarnya

salahSOLUSI 1. Melatih kepedulian ( bersikap aktif )2. Fokus terhadap pengembangan dialog dan suasana ( ex; mengajukan

pertanyaan,mendengarkan,mengucapkan dan mendukung seperlunya )3. Menghormati pendapat orang lain4. Melihat orang yang berhasil, sebagai motivasi5. Tingkatkan prestasi ( dapat membangun hub. Dengan orang lain/

berprasangka buruk terhadap diri sendiri,orang lain)6. Jangan sampai dikontrol oleh lingkugan namun sebaliknya.7. Kreatif,mencari informasi di perpustakaan atau media lain yang terdapat di

lingkungan sekitar yang dapat di jangkau8. Selektif dengan berpikir secara objektif9. Memastikan informasi yang didapat, termasuk sumber, kelengkapan,

kebenaran, dan kriteria10.Mempertajam analisa11.Memeperluas wawasan12.Punya pendirian, tetapi juga terbuka dengan pemikiran orang lain13.Berhati – hati dalam mengambil keputusan, jika informasi masih minim

Page 6: BERPIKIR KRITIS

14.Jangan menilai terlalu dalam pada tahap pengumpulan informasi15. Sadar tiap orang punya kekurangan16. Metode sokratis (menanyakan pertanyaan yang terbuka )MANFAAT Kualitas Keputusan Kreatif Percaya Diri Intelectual Humility Intelectual Autonomy Intelectual Integrity Intelectual Courage Intelectual Perseverance Intelectual Emphaty Confidence in Reason Fairmindedness

TIPS MELATIH- Kuasai kemampuan berpikir dasar- Optimis dan Berpikir Luas- Tidak terlalu cepat mengambil keputusan- Penuh pertimbangan - Hindari pola piker gengsi- Tumbuhkan rasa ingin tahu- Selalu berpikir skeptis terhadap sesuatu- Selalu beranggapan bahwa kebenaran datang dari tuhan- Latihlah hal-hal berikut:

· Mengenali inti sebuah pernyataan· Mengulang pernyataan dalam kalimat sendiri· Mencari contoh untuk mengilustrasikan pernyataan· Mengenali maksud di balik pernyataan· Mencari kemungkinan penafsiran lain dari pernyataan· Membedakan antara inti pernyataan dengan alasannya· Memeriksa antara pernyataan denggan alasannya· Merumuskan pertanyaan dengan jelas dan benar· Membedakan antara fakta dengan opini atau penafsiran.

- Yakini bahwa selalu ada kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dari suatu pernyataan.

- Yakini bahwa tidak ada larangan untuk berpikir kritis dan berpendapat lain.

- Yakini bahwa pendapat orang banyak belum tentu benar.- Yakini bahwa berpikir kritis adalah juga kunci untuk maju- Selalu dahului keputusan yang kita ambil sekecil apapun dengan berpikir

nalar (menggunakan logika).- Siapkan diri berpikir kritis.

STRATEGIi. Inisiasi (mengenali masalah)ii. Explorasi (menyelidiki/menjajaki masalah)iii. Integrasi (menyatukan masalah)iv. Resolusi (memecahkan dan menyimpulkan masalah)CARA MENGEMBANGKAN1. Tentukan hal yang ingin anda pelajari2. Kumpulkan semua sumber informasi

Page 7: BERPIKIR KRITIS

3. Tanyakan asumsi dasar penulis4. Buat pola sederhana atas materi yang dipelajari. 5. Tanya ???6. Kemukakan !!!7. Uji kemampuan anda.

Daftarkan Definisikan Pecahkan masalah Bandingkan dengan teori lain Ciptakan buat rekomendasi anda

INFORMASI1. MENERIMA DAN MENANGGAPI

1. Jangan melakukan penilaian dini2. Menyadari kekurangan diri sendiri dan orang lain3. Gunakan metode Socrates ( apa yang dimaksud

dengan, Bagaiman anda dapat berkesimpulan seperti itu, mengapa anda berpendapat bahwa itu benar, diaman anda mendapatkan informasi, apa yang terjadi jika anda salah , apakah ada sumber yang tidak dapat sependapat dengan anda )

2. MENETUKAN KRITERIAMenilai sumber informasi1. Pengarang/Penulis

Latar Belakang Pendidikan Autobiografi : pengalaman organisasi, pengalaman kerja, back ground

of education, dan biodata. Qualitified of author Karya-karya penulis References from other resources

2. Tanggal pempublikasian Kadaluarsa Tidak atau sudah update

3. Edisi/Revisi Waktu percetakan

4. Penerbit Kualitas buku sebelumnya Editing Redaksi Famous or not this Publisher

5. Judul dari jurnalMenilai kualitas isi informasii. Audiences

- Target- Jumlah pembaca

ii. Pertimbangan Objectifiii.Akurasi

- Primera. Originalb. First-Hand

- Sekundera. Second-Hand

Page 8: BERPIKIR KRITIS

b. Sumber yang sudah dianalisisc. Evaluasid. Commente. Dicus

- Tersiera. Digestb. Reformedc. Condensed

iv. Evaluating- Natural- Fokus pada argumen- Identifikasi

a. Kesimpulanb. Stak premisec. Unstak premised. Reasonable support

- Menyimpulkanv. Cakupan

- Kedalaman- Kaluasaan materi

vi. Gaya Penulisan- Bahasanya berberlit-belit atau tidak- Istilah asing- Pengulangan argument atau tidak

3. JENIS-JENISSumber informasi cetak / digital ilmiaha. dipublikasikan oleh penerbitan universitas, organisasi ilmiah, atau

semi akademik oleh perusahaan penerbitan, misalnya ( McGraw Hill)b. tulisan telah di evaluasi oleh ahli lain di bidang ilmu tersebut

sebelum di terima untuk di publikasikanc. penulis biasanya mempnyai hubungan akademik dan mempunyai

kepakaran pada topic tersebut ( misal professor di suatu universitas)d. tulisan mencantumkan banyak referensi atau bibliografidan indeks

dari topic yang di bahas.Sumber informasi cetak digital populera. biasanya di terbitkan oleh perusahaan penerbitan yang lebih umum,

dan di tunjukkan untuk kalangan umum tidak hanya untuk mempelajari ilmu tersebut.

b. Penulis mungkin mempunyai afialis bisnis atau perusahaan, misalnya dengan perusahaan obat. Penulis mungkin mencantumkan referensi juga, tapi biasanya tidak seluas jurnal ilmiah.

4. MACAMa) Informasi Primerinformasi yang kita dapatkan dari individu yang berdasarkan observasi ataupun pengalaman orang tersebut.Sumber primer menyajikan informasi atau data, seperti : artifak arkeologis foto dokumen historis seperti catatan harian, sensus, video atau transkrip

pengawasan, dengar pendapat, pengadilan, atau wawancara tabulasi hasil survei atau kuesioner catatan tertulis atau terekam dari pengujian laboratorium

Page 9: BERPIKIR KRITIS

catatan tertulis atau terekam dari pengamatan lapangan karya seni atau fiksi seperti puisi, prosa, naskah film, novel, film, video,

dan program televisi (baik dalam format digital ataupun analog)Biasanya informasi primer memberikan hal –hal berikut :

mengenalkan teori atau metode solusi; mengenalkan ide orisinil; mendefinisikan terminologi baru; menyediakan definisi baru dari terminologi yang sudah ada; mengenalkan suatu argumen, tanpa mengutip sumber terpercaya untuk

argumen tersebut, yang menyangkal atau mendukung ide, teori, argumentasi, atau keberpihakan lain;

mengenalkan suatu analisa atau sintesa fakta, ide, opini, atau argumen yang ada dengan suatu cara yang membangun dukungan terhadap suatu sudut pandang yang disukai oleh sang penyunting, tanpa melandasi analisa atau sintesa tersebut pada sumber terpercaya;

mengenalkan atau menggunakan neologisme, tanpa melandasi hal tersebut pada sumber terpercaya.

b) Informasi Sekunder informasi yang menyajikan generalisasi, analisa, sintesa, interpretasi, penjelasan atau evaluasi informasi atau data dari sumber-sumber lain.

c) Informasi tersier suatu kumpulan dan kompilasi sumber primer dan sumber sekunder. Contoh sumber tersier adalah bibliografi, katalog perpustakaan, direktori, dan daftar bacaan. Ensiklopedia dan buku teks adalah contoh bahan yang mencakup baik sumber sekunder maupun tersier, menyajikan pada satu sisi komentar dan analisis, dan pada sisi lain mencoba menyediakan rangkuman bahan yang tersedia untuk suatu topik.