Upload
hoangduong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2
EVALUASI
1. REFORMASI BIROKRASI 2. ZONA INTEGRITAS
3. AKUNTABILITAS KINERJA
pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah
pemerintahan belum efektif dan efisien
pelayanan publik masih buruk
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
pemerintahan yang efektif dan efisien
pelayanan publik yang baik dan berkualitas
MENDORONG PELAKSANAAN
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BERDASARKAN PERPRES 29 TAHUN 2014
3
AMANAT PERPRES 29 TAHUN 2014
SAKIP
PERENCANAAN STRATEGIS
PERJANJIAN KINARJA
PENGUKURAN KINERJA
PENGELOLAAN DATA KINERJA
PELAPORAN KINERJA
REVIU DAN EVALUASI KINERJA
MEMASTIKAN SASARAN PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET YANG DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN
MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI
MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
5
RPJMD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Rencana Strategis
Rencana Kinerja Tahunan
DPA SKPD
DIPA
Perjanjian Kinerja KDH
Perjanjian Kinerja Kepala SKPD
PK ES. III PK ES. IV
PK JFU
Pengukuran Kinerja
R- APBD
LAPORAN KINERJA
LAPORAN PJ KEUANGAN
Pengukuran Kinerja
E
V
A
L
U
A
S
I
F
E
E
D
B
A
C
K
PEM. DAERAH SKPD
SIAKIP.JATIMPROV.GO.ID
HASIL PENILAIAN IMPLEMENTASI SAKIP PADA PEMERINTAH KAB MALANG
KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI
2016 2017
a Perencanaan Kinerja 30 19,91 24,03
b Pengukuran Kinerja 25 15,25 18,19
c Pelaporan Kinerja 15 9,75 11,47
d Evaluasi Internal 10 5,66 5,73
e Capaian Kinerja 20 11,67 11,10
Nilai Hasil Evaluasi 100 62,24 70,52
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
B BB
REKOMENDASI HASIL EVALUASI SAKIP Membangun budaya kerja dengan menyelaraskan ukuran kinerja, proses bisnis, kompetensi pegawai serta mekanisme monev kinerja berkelanjutan
Melakukan reviu terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran dengan mengacu pada penyempurnaan IKU. Hasil reviu harus dapat memastikan bahwa anggaran memang dialokasikan hanya untuk pencapaian sasaran strategis pembangunan
Melakukan penyempurnaan pada Indikator Kinerja Utama mulai level Perangkat Daerah sampai indikator kinerja di level Eselon III dan IV sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran (cascade) kinerja darilevel Pemerintah Kabupaten sampai ke individu pegawai
Meningkatkan efektivitas penggunaan aplikasi manajemen kinerja sebagai sarana monitoring dan evaluasi oleh pimpinan dan sebagai dasar pemberian reward dan punishment. Aplikasi tsb diharapkan dapat mewujudkan mekanisme pengumpulan data kinerja yang semakin handal serta meningkatkan kualitas laporan kinerja. Selain itu, aplikasi tersebut diharapkan dapat mengintegrasikan informasi keuangan dan tingkat kinerja
Memerintahkan Inspektorat untuk meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah sehingga tercipta pemahaman yangmerata antar Perangkat Daerah
Memerintahkan Bappeda dan para penanggungjawab program untuk meningkatkan kualitas evaluasi program untuk mendorong efektifitas dan efisiensi
KOMPONEN SAKIP
PERENCANAAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
PELAPORAN KINERJA
EVALUASI INTERNAL
CAPAIAN KINERJA
KOMPONEN
SAKIP
5
TUJUAN IMPLEMENTASI SAKIP:
Agar Kinerja Daerah sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD dapat tercapai dengan baik dan akuntabel
•Menentukan Indikator Kinerja Utama yang SMART 1
•Melakukan cascading IKU sampai unit terkecil 2
S M a r t
SPESIFIC MEASUR
ABLE
ACHIEV
ABLE RELEVAN
TIME
BOND
PERENCANAAN KINERJA
DOKUMEN PERENCANAAN
RPJMD (Perencanaan 5 tahunan Tingkat Pemda)
Renstra (Perencanaan 5 tahunan tingkat SKPD)
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) (Perencanaan Tahunan)
PerjanjianKinerja (PK) (Kontrak kinerja tahunan)
Rencana Kerja & Anggaran (RKA) ( tahunan tingkat SKPD)
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)( tahunan tingkat SKPD)
9
PERENCANAAN KINERJA
DOKUMEN PERENCANAAN
Rencana Strategis (Renstra) SKPD
Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Penetapan Kinerja (PK)
• Apakah dokumen telah disusun
• Apakah memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja
PEMENUHAN
• Apakah tujuan, sasaran dan indikator kinerja telah berorientasi hasil
• Apakah indikator kinerja telah spesifik, terukur, mungkin dicapai, relevan dan jelas jangka waktunya.
• Apakah target kinerja ditetapkan dengan baik
• Apakah telah selaras dengan dokumen lainnya
• Apakah kegiatan sudah merupakan cara untuk mencapai sasaran
KUALITAS
• Apakah digunakan sebagai acuan dalam dokumen turunannya
• Apakah telah dilakukan reviu secara berkala
• Apakah target kinerja dipergunakan untuk mengukur keberhasilan
• Apakah realisasi penetapan kinerja telah dimonitor secara berkala
• Apakah penetapan kinerja dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan
PEMANFAATAN
11
Komponen Minimal RPJMD/Renstra
KEGIATAN
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
KEBIJAKAN
PROGRAM
NILAI-NILAI LUHUR
ISU STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
12
Komponen Minimal Renja/RKT
SASARAN
PROGRAM
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Keterangan mengenai (antara lain): . Keterkaitan kegiatan dengan sasaran dan programnya . Keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain
DEFINISI PERJANJIAN KINERJA
KESEPAKATAN KINERJA
yang terukur PEMBERI AMANAH
PENERIMA AMANAH
Berdasarkan pertimbangan sumberdaya yang ada
13
BUPATI
KEPALA PD
PEJABAT ESELON 3
PEJABAT ESELON 4
JFU PERJANJIAN KINERJA HARUS DISUSUN SETELAH INSTANSI
PEMERINTAH MENERIMA DOKUMEN PELAKSANAAN
ANGGARAN, PALING LAMBAT SATU BULAN SETELAH
DOKUMEN ANGGARAN DISAHKAN
REVISI & PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA DAPAT DIREVISI ATAU DISESUAIKAN DALAM HAL TERJADI KONDISI
SEBAGAI BERIKUT :
1. TERJADI PERGANTIAN ATAU MUTASI PEJABAT.
2. PERUBAHAN DALAM STRATEGI YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN (PERUBAHAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ALOKASI ANGGARAN).
3. PERUBAHAN PRIORITAS ATAU ASUMSI YANG BERAKIBAT SECARA SIGNIFIKAN DALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
14
INPUT, OUTPUT, OUTCOMES, BENEFIT, IMPACT
INPUT Semua potensi yang digunakan dalam melaksanakan
suatu aktivitas, program atau kegiatan
Jumlah Pemeriksa
yang ada di
Inspektorat Daerah
OUTPUT Keluaran/hasil yang dicapai dalam jangka pendek/hasil
langsung dari suatu aktivitas, program atau kegiatan
Jumlah LHP yang
dihasilkan
OUTCOMES Hasil yang terjadi setelah kegiatan jangka pendek/segala
sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/output
dari suatu aktivitas, program atau kegiatan
Akuntabilitas Perangkat
Daerah Meningkat
BENEFIT Manfaat merupakan bagian dari hasil dan dampak.
Manfaat adalah hasil/outcomes yang baik dan dampak
positif. Hasil yang baik adalah manfaat jangka pendek
sedangkan dampak positif adalah manfaat jangka
panjang. Jadi benefit adalah kegunaan suatu
output/keluaran yang dapat dirasakan oleh lingkungan
yang lebih luas
Terwujudnya
pemerintahan yang
Good Governance dan
Clean Governance
IMPACT Dampak/ukuran tingkat pengaruh dari capaian kinerja
suatu indikator dalam suatu kegiatan secara lebih luas
Terwujudnya pelayanan
prima kepada
masyarakat
CASCADING
DAERAH
SASARAN STRATEGIS PD
(outcome )
SKPD
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
(Impact)
Proses Pencapaian Output
Sumberdaya Yang Digunakan
KEPALA DAERAH
KEPALA SKPD
ESELON III
ESELON IV
16
PENGUKURAN KINERJA
17
Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam menyusun ukuran kinerja yang baik dan melakukan pengukuran kinerja.
• IKU (sesuai Permenpan 9/2007) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi
Indikator Kinerja Utama (IKU)
•Mekanisme pengumpulan data yang memadai : • Terdapat pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up-to-date
• Ada kemudahan untuk menelusuri sumber data yang valid
• Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan
• Terdapat penanggungjawab yang jelas
• Jelas waktu deliverynya
• Terdapat SOP yang jelas jika terjadi kesalahan data
Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja
CONTOH PENGUKURAN KINERJA TRIWULAN
18
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017
KETERANGAN
TW I TW II TW III TW IV TOTAL TW I TW II TW III TW IV TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Peningkatan
akuntabilitas
Penyelenggaraa
n Pemerintah
Daerah
Persentase PD
yang tidak
mempunyai
temuan terkait
Kerugian Daerah
dari hasil
pemeriksaan
Inspektorat Daerah
98% 94% 90% 86% 86% 98,82% 95,29% 85,88% 83,53% 83,53% Terdapat 14 PD
yang mempunyai
temuan terkait
kerugian daerah dari
85 PD yang ada di
Kabupaten Malang
2 Peningkatan
Penyelelesaian
TLHP
a. Persentase
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan
(TLHP) APIP
66% 66% 66% 66% 66% 77,89% 83,33% 71,09% 73,61% 73,61%
Terdapat 1280
rekomendasi yang
selesai
ditindaklanjuti dari
1739 rekomendasi
yang ada
b. Persentase
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan
(TLHP) Pengawas
Eksternal
- 86% - 86% 86% - 94,01% - 94,34% 94,34% Terdapat 867
rekomendasi yang
selesai
ditindaklanjuti dari
919 rekomendasi
yang ada
3 Peningkatan
Penanganan
Kasus
Persentase
Pemeriksaan
Kasus yang
Diselesaikan
81% 81% 81% 81% 81% 81,40% 91,80% 82,93% 74,53% 74,53% Terdapat 79 Kasus
yang diselesaikan
dari 106 masuk
4 Peningkatan
Akuntabilitas
Perangkat
Daerah
Persentase PD
dengan hasil
Evaluasi SAKIP
Minimal B
- 50% - - 50% - 81,08% - - 81,08%
Terdapat 30 PD
yang mempunyai
nilai SAKIP minimal
B dari 37 PD yang
dievaluasi
PELAPORAN KINERJA
Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja.
• Laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
• Mengungkapkan keberhasilan/kegagalan, upaya mencapainya, tantangan/hambatan, dan strategi ke depan.
• Laporan Akuntabilitas ini harus dapat diakses masyarakat dengan mudah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKjIP)
19
EVALUASI INTERNAL
Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan evaluasi mandiri terhadap penerapan
manajemen kinerja.
• Apakah terdapat pedoman evaluasi internal.
• Kualitas pemahaman evaluator internal.
• Kualitas rekomendasi perbaikan yang diusulkan kepada unit kerja.
• Apakah terdapat monitoring pencapaian kinerja.
• Apakah terdapat evaluasi program kegiatan.
• Apakah terdapat evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi
Evaluasi internal atas unit kerja
20
TUJUAN EVALUASI
Memperoleh informasi tentang implementasi
Sistem AKIP
Menilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas
instansi pemerintah
Memonitor tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi periode
sebelumnya
21
RUANG LINGKUP EVALUASI Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP dan Pencapaian Kinerja Instansi
Evaluasi penerapan SAKIP mempertimbangkan upaya atau kemajuan yang telah dicapai sampai dengan pembahasan hasil evaluasi
Penyusunan rating atau kategori hasil evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap seluruh SKPD kabupaten / kota yang telah Menyampaikan Laporan Kinerja
A B C D
80% Penerapan
Sistem AKIP
20% capaian kinerja
2014 2015
progres evaluasi
22
KOMPONEN PENILAIAN EVALUASI
PERENCANAAN KINERJA
• Setiap instansi harus memiliki rencana kinerja yang baik, tepat dan jelas sasaran dan tujuannya dengan indikator yang tepat baik dilevel outcome, output maupun input.
PENGUKURAN KINERJA
• Setiap instansi melakukan pengukuran kinerja secara berkala dengan metode yang tepat dengan membandingkan antara target dengan capaiannya.
PELAPORAN KINERJA
• Setiap instansi melaporkan kinerjanya secara berjenjang dari unit terbawah hingga tertinggi.
EVALUASI KINERJA
• Setiap instansi melakukan evaluasi capaian kinerjanya untuk mengidentifikasi keberhasilan, kegagalan, hambatan dan tantangan yang dihadapi pada setiap level mulai terbawah hingga tertinggi
CAPAIAN KINERJA
• Capaian kinerja yang dihasilkan oleh instansi pemerintah pada kurun waktu satu tahun.
30 25
10 15
20
23
SKOR PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA UNTUK PD
Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
Evaluasi
FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN
6% 15% 9%
5% 12,5% 7,5%
3% 7,5% 4,5%
2% 5% 3%
Sistem AKIP TOTAL
30%
25%
15%
10%
80%
CAPAIAN KINERJA OUTPUT OUTCOME LAINNYA TOTAL
7,5% 12,5% - 20%
24
PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN
1. Kesesuaian Dokumen SAKIP (Renstra, IKU, RKT, DPA dll dalam penulisan Sasaran, Tujuan serta IKU)
2. Pelaksanaan Evaluasi Internal dilakukan berdasar Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) >>> One Step Down dilengkapi dengan notulen yang memuat Rencana Aksi/RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang menjabarkan siapa akan melakukan apa
3. Reviu Renstra masing-masing SKPD sesuai hasil reviu RPJMD
4. Melakukan penyempurnaan IKU dan IKI agar selaras dengan IKU Pemda
STEP BY STEP EVALUASI INTERNAL (One Step Down)
BUPATI
ESELON 2
ESELON 3
ESELON 4
STAF
Evaluasi internal berupa
Evaluasi SAKIP oleh Inspektrat
Daerah
Evaluasi Internal oleh Atasan
Langsung berupa Notulen yang
memuat Rencana Aksi/RTL
Evaluasi Internal oleh Atasan
Langsung berupa Notulen yang
memuat Rencana Aksi/RTL
Evaluasi Internal oleh Atasan
Langsung berupa Notulen yang
memuat Rencana Aksi/RTL
DILENGKAPI BUKTI PENDUKUNG
berupa Notulen, Presensi, Foto Kegiatan
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
A PERENCANAAN
KINERJA
1. Dokumen Renstra:
a. Memuat Tujuan dan
Sasaran yang
berorientasi hasil
b. IKU Smart
c. Dipublikasikan
(upload pada Website)
2. Dokumen Perencanaan
Kinerja (Renja)
a. Menyajikan IKU yang
Smart
b. Dipublikasikan
(upload)
c. Selaras dengan
Renstra
d. Renaksi atas kinerja
telah disusun
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
100%
75%
100%
75%
100%
100%
50%
100%
50%
100%
50%
100%
75%
25%
X
25%
X
25%
X
ADA
ADA
X
ADA
X
X
X
ADA
ADA
X
ADA
X
X
X
27
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
B PENGUKURAN KINERJA
1. IKU Smart
a. Spesifik
b. Dapat Dicapai
c. Relevan
d. Menggambarkan
sesuatu yang diukur
e. Dapat
dikuantifikasikan dan
diukur
2. Pengumpulan data
kinerja atas Renaksi
dilakukan secara
berkala dan
menggunakan teknologi
informasi
100%
100%
100%
100%
75%
100%
50%
100%
25%
X
X
X
X
X
28
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
C PELAPORAN KINERJA
Informasi yang disajikan
dalam LKj telah sesuai
ketentuan:
a. Menyajikan informasi
SDM dan keuangan
beserta analisisnya
b. Menjelaskan capaian
kinerja (keberhasilan
dan kegagalan) serta
renaksinya
2. Pengumpulan data
kinerja atas Renaksi
dilakukan secara
berkala dan
menggunakan teknologi
informasi
100%
100%
75%
50%
25%
ADA
ADA
29
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
D EVALUASI INTERNAL
Kepala PD melakukan
evaluasi internal melalui
rapat-rapat internal yang
didukung dengan presensi,
foto kegiatan dan notulen
yang menyajikan
pembahasan sbb:
a. Melakukan
pemantauan atas
kemajuan pencapaian
kinerja
b. Melakukan evaluasi
program
c. Melakukan evaluasi
atas renaksi
dan hasilnya berupa
rekomendasi (saran
perbaikan) yang
disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
100%
100%
50%
X
X
25%
X
X
ADA
X
X
ADA
30
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
E PENCAPAIAN
SASARAN/KINERJA
ORGANISASI
a. Target dapat dicapai
b. Capaian kinerja lebih
baik dari tahun
sebelumnya
c. Informasi mengenai
kinerja dapat
diandalkan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
75%
75%
50%
50%
50%
25%
25%
25%
ADA
ADA
ADA
ADA
ADA
ADA
31
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD
No. ITEM AA A BB B CC C D
CASCADING IKU (sebagai
penjabaran dan
pengukuran kinerja)
100%
hingga level
individu dan
sudah baik
100%
hingga level
struktural
terendah
dan sudah
baik
75%
hingga level
struktural
terendah
dan sudah
baik
50%
hingga
level
struktural
terendah
dan
sudah
baik
25%
hingga
level
struktural
terendah
dan
sudah
baik
X
X
IKU telah dimanfaatkan
untuk penilaian kinerja
sebagai dasar pemberian
reward dan punishment
Sudah
sangat baik
Sudah
sangat baik
Sudah
dimulai
X X X X
Penilaian Kinerja Individu
sudah dilaksanakan
100%
100%
75%
50%
25% X
X
32
PERBAIKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
SYARAT IKU
Relevan
Penting/menjadi prioritas
Efektif dan layak
KRITERIA IKU Spesifik
Dapat dicapai
Relevan
Menggambarkan sesuatu yang diukur
Dapat dikuantifikasi dan diukur
TIPE DAN JENIS INDIKATOR KINERJA • Menggunakan skala
• Misal: baik, cukup, kurang KUALITATIF
• Menggunakan angka absolut
• Misal: 30 orang, 80 unit
KUANTITATIF ABSOLUT
• Menggunakan perbandingan angka absolut dari yang diukur dengan populasinya
• Misal: 50%, 100% PERSENTASE
• Membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait
• Misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid RASIO
• Angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian
• Misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat RATA-RATA
• Angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu rumus tertentu
• Misal: indeks harga saham, indeks pembangunan manusia INDEKS
MEMBANGUN KOMITMEN MULAI DARI YANG KECIL
MULAI DARI DIRI SENDIRI
DAN MULAI SEKARANG
35
DOKUMEN YANG DIEVALUASI
NO KOMPONEN PENILAIAN
PEMERINTAH DAERAH PERANGKAT DAERAH
1 PERENCANAAN KINERJA
• RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH DAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA DAERAH.
• RENCANA KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017.
• PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017.
• DAFTAR PENLAKSANAAN ANGGARAN 2016 DAN 2017.
• RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA.
• RENCANA KINERJA TAHUNAN PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016 DAN 2017.
• PERJANJIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016 DAN 2017.
• DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PERANGKAT DAERAH /UNIT KERJA 2016 DAN 2017.
2 PENGUKURAN KINERJA
• PERJANJIAN KINERJA GUB/BUPATI /WALIKOTA DAN KEPALA SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017.
• INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH TERAKHIR.
• MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA.
• PERJANJIAN KINERJA KEPALA OPD S/D PEJABAT ESELON IV 2016 DAN 2017.
• INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PERANGKAT DAERAH DAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEJABAT ESELON III S/D ESELON IV SERTA JFU YANG TERAKHIR.
• MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA.
36
LANJUTAN………………… NO KOMPONEN PENILAIAN PEMERINTAH DAERAH PERANGKAT DAERAH
3 PELAPORAN KINERJA • LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016.
• REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT.
• LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016.
• REVIU LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH OLEH TIM INTERNAL.
4 EVALUASI KINERJA • PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INTERNAL.
• PEDOMAN EVALUASI PROGRAM INTERNAL.
• LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS OLEH INSPEKTORAT 2016.
• LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM OLEH INTERNAL 2016.
• PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INTERNAL
• PEDOMAN EVALUASI PROGRAM INTERNAL
• LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS OLEH INTERNAL 2016.
• LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM OLEH INTERNAL 2016.
5 CAPAIAN KINERJA • LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 2016.
• PENGHARGAAN PEMERINTAH DAERAH SELAMA 2016.
• LAPORAN KINERJA KEPALA PERANGKAT DAERAH S/D ESELON IV 2016.
• PENGHARGAAN PERANGKAT DAERAH 2016.
37
INPUT, OUTPUT, OUTCOMES, BENEFIT, IMPACT
INPUT Semua potensi yang digunakan dalam melaksanakan
suatu aktivitas, program atau kegiatan
Siswa yang masuk
pada tahun ajaran
baru
OUTPUT Keluaran/hasil yang dicapai dalam jangka pendek/hasil
langsung dari suatu aktivitas, program atau kegiatan
Siswa yang lulus
OUTCOMES Hasil yang terjadi setelah kegiatan jangka pendek/segala
sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/output
dari suati aktivitas, program atau kegiatan
Siswa lulus yang
mendapat pekerjaan
BENEFIT Manfaat merupakan bagian dari hasil dan dampak.
Manfaat adalah hasil/outcomes yang baik dan dampak
positif. Hasil yang baik adalah manfaat jangka pendek
sedangkan dampak positif adalah manfaat jangka
panjang. Jadi benefit adalah kegunaan suatu
output/keluaran yang dapat dirasakan oleh lingkungan
yang lebih luas
Penurunan angka
pengangguran
IMPACT Dampak/ukuran tingkat pengaruh dari capaian kinerja
suatu indikator dalam suatu kegiatan secara lebih luas
Peningkatan ekonomi
masyarakat
MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP
No. ITEM AA A BB B CC C D
1 Jumlah Sampling unit kerja 100% 100% 75% 50% Hanya
yang wajib
Hanya
yang wajib
Hanya
yang wajib
2 Indikator Kinerja Utama:
Instansi Pemerintah Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada
Unit Kerja/SKPD Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada
3 Persentase Unit Kerja yang
sudah baik implementasi
SAKIP nya (pemenuhan,
kualitas, dan pemanfaatannya)
100% 100% 75% 25% Hanya
yang wajib X X
4 Cascade IKU 100% hingga
ke level
individu dan
sudah baik
100% hingga
ke level
Struktural
terendah dan
sudah baik
50% hingga
level
struktural
terendah dan
sudah baik
Hanya
yang wajib X X X
5 Pemanfaatan IKU (contoh:
digunakan sebagai dasar
pemberian reward and
punishment, penilaian kinerja)
Sudah Sangat
Baik
Sudah Sangat
Baik
Sudah
dimulai X X X X
6 Budaya Kinerja Sudah sangat
terasa di
seluruh unit
kerja
Sudah sangat
terasa
Sudah mulai
terasa X X X X
39
PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PERANGKAT DAERAH
NO KOMPONEN
YANG DINILAI
BEFORE AFTER
1 Perencanaan
Kinerja
1. Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten
Malang telah mulai memperbaiki sistem
manajemen kinerja yang ditunjukkan dengan
komitmen pimpinan daerah bersama para
Kepala SKPD dengan melakukan penyusunan
RPJMD, namun indikator belum seluruhnya
berorientasi hasil sehingga mengakibatkan
program dan kegiatan yang menunjang
sasaran strategis menjadi tidak relevan;
2. Alokasi anggaran pada program dan kegiatan
tersebut menjadi tidak efektif dan efisien dalam
pencapaian sasaran strategis pembangunan
yang telah ditetapkan sehingga berpotensi
terjadi pemborosan dalam penggunaan
anggaran;
3. IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam
penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran.
1. Melakukan perbaikan IKU
Pemerintah Daerah dan IKU
Perangkat Daerah agar berorientasi
hasil;
2. Melakukan penyelarasan program
dan kegiatan guna meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam
penggunaan anggaran;
3. Memanfaatkan IKU dalam
penyusunan dokumen perancanaan
dan penganggaran.
2 Pengukuran
Kinerja
Penjabaran sasaran strategis dan indikator kinerja
telah dilakukan sampai ke level eselon IV tetapi
belum merata di seluruh SKPD dan penjabarannya
belum seluruhnya didasarkan pada kinerja
organisasi
Membuat Perjanjian Kinerja sampai level
Staf berdasar Indikator Kinerja Individu
(IKI) dan Renaksi
PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PERANGKAT DAERAH
NO KOMPONEN
YANG
DINILAI
BEFORE AFTER
3 Pelaporan
Kinerja
1. Laporan Kinerja telah disusun sampai level
SKPD, namun masih banyak mengungkapkan
pelaksanaan kegiatan dan penyerapan
anggaran, bukan pada capaian kinerja.
2. Mekanisme pengumpulan data kinerja dalam
pelaporan belum dapat diandalkan
1. Menyajikan capaian kinerja yang
andal dalam Laporan Kinerja;
2. Melakukan pengumpulan data
kinerja yang dapat diandalkan
4 Evaluasi
Internal
1. Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja melalui Evaluasi
SAKIP oleh Inspektorat Daerah, tetapi evaluasi
belum dilakukan kepada seluruh Perangkat
Daerah;
2. Hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah yang
mencapai nilai minimal B masih 22% (19
Perangkat Daerah) karena proses evaluasi
internal One Step Down belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah.
1. Evaluasi SAKIP telah dilakukan
sampai level Kecamatan
2. Perangkat Daerah harus
melakukan evaluasi internal
dengan menerapkan One Step
Down dengan dilengkapi dokumen
pendukung seperti foto kegiatan
dan notulen
5 Capaian
Kinerja
Evaluasi atas capaian kinerja hanya dilakukan
terhadap penyerapan anggaran, tetapi belum
dilakukan terhadap hasil pelaksanaan program dan
kegiatan sehingga masih dijumpai ketidakselarasan
antara kegiatan dan hasil program serta peran yang
diemban oleh setiap Perangkat Daerah.
Harus dilakukan evaluasi terhadap
hasil pelaksanaan program dan
kegiatan sehingga selaras dengan
tupoksi yang diemban oleh Perangkat
Daerah.