Upload
athalia-talaway
View
78
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Harrison
BATUK & HEMOPTISISAthalia Anastasia Talaway
Kezia Jessica
BATUK
Fungsi: perlindungan
Extreme cases: muntah, nyeri otot, fraktur
costae
BATUK
Stimulus kimia dan mekanik
Ujung saraf sensorik bebas
N. Vagus & N. laryngeal superior
PUSAT BATUK: batang otak
(nukleus traktus
solitarius)- Adduksi vocal
cord (oklusi jalan napas
atas)- Kontraksi otot
ekspirasi
Tekanan intratoraks
positif (300mmHg)
Rapid expiratory
flows
Kontraksi otot halus bronkus, kompresi
jalan napasLumen jalan
napas menyempit
max kecepatan ekshalasi
MEKANISME
+ gejala respirasi lain: wheezing, napas pendek
Durasi◦Akut (<3 minggu): infeksi saluran pernapasan,
aspirasi, inhalasi zat kimia/ rokok◦Sub akut (3-8 minggu): sisa gejala dari
trakeobronkitis◦Kronik (>8 minggu): penyakit kardiovaskular
(inflamasi, infeksi, neoplasma, dll)
BATUK SIMPTOMATIK
ANAM-NESIS
• onset• pola batuk• faktor
memperburuk/memperingan• sputum + / -
PF• wheezing, crackles• Pemeriksaan nasal: rhinitis,
polip
PP• RONTGEN• Cek sputum
PEMERIKSAAN BATUK KRONIK
ACE inhibitor
◦ ACE matabolisasi bradykinin penumpukan
bradykinin sensitisasi ujung saraf sensorik
Post-nasal drainage
◦ Gejala nasal lainnya: post nasal drip, sering
“membersihkan tenggorokan”, bersin, pilek
◦ Inspeksi spekulum: skresi mukoid/ purulen
berlebih, mukosan nasal inflamasi dan edema,
polip nasal
BATUK KRONIK, X-RAY NORMAL
GERD
◦ Refluks isi lambung bronkitis kimiawi, pneumonitis
◦ Gejala lain: rasa terbakar daerah retrosternal, serak,
nyeri tenggorokan
Asma
◦ Cough variant asthma tidak adanya wheezing,
napas pendek, dan sesak dada
Chronic Eosinophilic Bronchitis
◦ Sputum eosinophilia 3% tanpa adanya obstruksi
jalan napas/ hiperresponsif dan dapat disembuhkan
dengan glukokortikoid
Batuk kering
- Kodein, hidrokodon supresi batuk di
batang otak
- Dekstrometorfan supresi batuk
- Benzonatate menghambat aktivitas
neural di saraf sensoris
Terapi
HEMOPTISIS
Bedakan dengan :
Sputum Berdarah Pengeluaran darah segar volume besar
ETIOLOGI
Diffuse Alveolar Hemorrhage
Inflammatory Non Inflammatory
Cedera InhalasiVaculitis/Capilaritis PD Kecil
- Iritasi atau luka pada mukosa bronkial menyebabkan pendarahan volume kecil- Iritasi atau luka pada bronchovascular bundle- Infeksi dari saluran pernapasan
ETIOLOGI - Infeksi
Bronkitis Akut – Virus Bronkitis Kronik – Bakteri Superinfeksi (Streptococcus
pneumoniae, Hemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis) Bronkiektasis : Abnormal anatomi Pneumonia : skar dan abnormal arsitektur paru Tuberkulosis Abses paru Nekrosis paru : Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae Pulmonary Paragonimiasis : Paragonimus westermani
ETIOLOGI Trauma : pasien intubasi Kanker Paru Bronkogenik Tumor Carcinoid Metastasis : sel renal, payudara, colon, testikular, thyroid, dan
melanoma CHF AVM paru Emboli paru Pulmonary arterial hypertension
EVALUASI
Anamnesis
Karakteristik hemoptisis : mengandung darah, sekresi purulent; pink, sputum berbusa atau darah segar
Pencetus pendarahan Kejadian hemoptisis sebelumnya Volume hemoptisis : >200-600cc/24 jam!! Merokok Mengarah ke infeksi : demam, dyspnea, panas dingin Riwayat keganasan, penyakit vaskular, penyakit paru
(bronkiektasis), penyakit renal ( DAH - pulmonary-renal syndrome)
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital Saturasi Oksigen Takikardi, hipotensi, penurunan saturasi oksigen Pemeriksaan paru dan jantung, evaluasi vena jugular Pemeriksaan fisik bagian bawah (edema asimetris dan
simetris) Clubbing finger : kanker bronkogenik & bronkiektasis
Pemeriksaan Penunjang Radiografi Thorak CT scan Thorak Pemeriksaan lab : CBC, pemeriksaan koagulasi (PT, aPTT,
TT), fungsi renal & urinalisis Pemeriksaan sputum : gram's, acid-fast staining & kultur Bronkoskopi
Tata Laksana
Tergantung ETIOLOGI Untuk Hemoptisis dengan volume besar:
Patenkan jalan pernapasan dengan ETT & ventilasi mekanik
Identifikasi daerah pendarahan dengan bronkoskopi atau foto thoraks
Posisi pasien tergantung daerah pendarahan ( sisi yang ada pendarahan di bawah)
Jika memungkinkan Dual lumen ETT / airway blocker (proksimal jalur pernapasan yang pendarahan)
Tata Laksana
• Pendarahan tidak berhenti : angiography embolization pada arteri bronkial
• Lesi endobronchial : intervensi langsung saat bronkoskopi (kauterisasi dan terapi laser, reseksi paru pada daerah yang terkena)
• Tatalaksana infeksi atau menghindari pencetus