Upload
others
View
52
Download
0
Embed Size (px)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Batuk Pilek
1. Pengertian Batuk Pilek
Batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering
mengenai bayi dan anak. Penyakit batuk pilek pada balita cenderung berlangsung
lebih berat karena infeksi mencakup daerah sinus paranasal, telinga bawah, dan
nasofaring disertai demam yang tinggi. Penyakit ini sebenarnya merupakan self
limited diseased yang sembuh sendiri 5- 6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lain.
(Ngastiyah, 1997:12).
Batuk pilek adalah infeksi virus yang menyerang saluran nafas atas
(hidung sampai tenggookan) dan menimbulkan gejala ingus meler atau hidung
mampet, batuk sering disertai demam dan sakit kepala.(Arifianto, 2018:93)
2. Patofisiologi Batuk Pilek
Terjadinya pembengkakan pada submukosa hidung yang disertai
vasodilatasi pembuluh darah. Terdapat infiltrasi leukosit, mula-mula sel
monokleus kemudian juga polimorfonukleus. Sel epitel superfisial banyak yang
lepas dan regenerasi epitel sel baru terjadi setelah lewat stadium akut. (Ngastiyah,
2005:31).
Banyak virus yang dapat menyebabkan batuk pilek, tetapi yang paling
sering adalah rinovirus (terdapat 100 jenis rinovirus berbeda yang dapat
8
menginfeksi manusia, diikuti dengan respiratory sincytial virus (RSV), dan
adenovirus. Virus yang masuk ke tubuh dan menginfiltrasi saluran nafas di hidung
sampai tenggorokan kita akan memicu rangkaian reaksi sitem imun (pertahanan
tubuh) dan bermanifestasi sebagai gejala-gejala yang dialami. (Arifianto,2018
:93).
3. Penyebab Batuk Pilek
Penyebab batuk pilek hampir selalu virus. Lebih dari dua ratus virus
dikenal sebagai penyebab batuk-pilek (termasuk rhinovirus, virus parainfluenza,
dan virus sinsitial pernafasan), dan diduga ada lebih dari 1.500 virus batuk pilek
atau kombinasi virus. Karena anak balita belum mempunyai banyak kesempatan
untuk membangun daya tahan tubuh terhadap virus-virus ini, maka anak balita
sangat peka terhadap batuk pilek. (Einsenberg,1998:636)
4. Tahapan batuk pilek
Batuk dan pilek merupakan suatu respon tubuh yang diciptakan untuk
membuang benda asing, termasuk virus, bakteri, debu, lendir, dan partikel kecil
lain yang berusaha mengotori saluran nafas dimulai dari tenggorokan hingga paru-
paru. Batuk menjaga saluran nafas tetap bersih agar seseorang tidak mengalami
sesak nafas. Ingus atau lendir yang diproduksi saat seseorang mengalami batuk
pilek adalah upaya tubuh mengeluarkan benda asing, termasuk partikel virus dan
bakteri dari saluran napas atas manusia. (Arifianto,2018:92)
9
5. Tanda Gejala Batuk Pilek
a. Hidung berair (pengeluaran bersifat cair dan bening)
b. Hidung tersumbat
c. Bersin
d. Panas tidak lebih dari 380C. (Einsenberg,1998:635)
6. Gambaran Klinis Batuk Pilek
Batuk pilek mempunyai gejala seperti pilek, batuk sedikit dan kadang-
kadang bersin. Keluar sekret yang cair dan jernih dari hidung. Bila terjadi infeksi
sekunder oleh kokus seket menjadi kental dan purulen. Sekret ini sangat
menggangu anak. Sumbatan hidung menyebabkan anak bernafas dari mulut dan
mengakibatkannya gelisah. Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapatkan
keluhan nyeri otot dan pusing. (Ngastiyah, 1997:13)
7. Pencegahan Batuk Pilek
a. Menjaga pola hidup sehat
b. Hindari asap rokok
c. Menjauhi penggunaan kompor kayu yang mengotori udara karena asap
dari pembakaran kayu dapat mengurangi daya tahan anak sehingga ank
mudah terserang batuk pilek
d. Sebisa mungkin menjauhi anak balita dari orang yang sedang terkena
batuk pilek
e. Membiasakan anak mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
sesuatu yang telah tersentuh oleh orang yang sedang terinfeksi batuk
pilek. (Einsenberg,1998:637)
10
8. Klasifikasi Batuk Pilek
a. Batuk pilek ringan : Bila timbul batuk tidak mengganggu tidur, dahak
encer, ingus encer berwarna bening, mata berair, panas tak begitu
tinggi atau tidak lebih dari 380
c.
Batuk pilek ini berlangsung selama 5 – 6 hari. (Ngastiyah, 1997:12)
b. Batuk pilek sedang : Dahak kental berwarna kuning kehijauan, ingus
kental berwarna kehijauan, panas tinggi lebih dari 380c, tenggorokan
sakit pada saat menelan.
c. Batuk pilek berat : Panas tinggi di sertai sesak napas ngorok, stridor,
kadang-kadang disertai penurunan kesadaran (contoh: pneumonia).
(Departement kesehatan RI, 1998)
9. Metode pegobatan batuk pilek
a. Metode farmakologi.
1) Dekongestan
Bertujuan melegakan hidung tersumbat. Obat jenis ini
mempunyai efek samping jantung berdebar-debar dan mmembuat
anak gelisah. (Depkes RI, 2007)
2) Antihistamin
Ditunjukan untuk meredakan gejala bersin-bersin
(Arifianto,2018 :100). Beberapa antihistamin yang dapat diperoleh
tanpa resep dokter antara lain: klorfenon (CTM), promethazin,
triprolidin, dll. Dosis CTM untuk anak uur 2-6 tahun 1 mg.
(Depkes RI, 2007)
11
3) Antipiretik
Dapat digunakan jika anak mengalami demam dan rewel.
Inilah satu-satunya jenis obat yang paling aman digunakan dan
diperbolehkan untuk diminum saat anak mengalami batuk pilek.
(Arikunto,2018 :100). Dosis yang dapat diberikan untuk anak 2 – 6
tahun adalah 1 – 2 sendok teh atau 120 – 250 mg. (Depkes RI,
2007).
b. Metode non farmakologi
1) Akupresur
Akupresur atau akupunktur tanpa jarum merupakan salah
satu metode pengobatan/ penyehatan dengan melakukan pemijatan/
penekanan jari di permukaan kulit, dimana pemijatan atau
penekanan tersebut akan mengurangi ketegangan, meningkatkan
sirkulasi darah dan merangsang kekuatan energi tubuh untuk
menyembuhkan atau menyehatkan. Akupresur merupakan metode
yang efektif terutama untuk terapi diri sendiri, menghilangkan
ketegangan otot maupun tekanan stress dan mengurangi keluhan
gangguan-gangguan tertentu (Helena, 2017:7).
Titik-titik Akupresur berada dipermukaan kulit yang
memiliki kepekaan biolektik. Stimulasi terhadap titik-titik ini akan
merangsang keluarnya endhorpin (hormon untuk mengurangi rasa
sakit). Sebagai hasilnya rasa sakit akan diblok serta aliran darah
dan oksigen ke area titik-titik tersebut meningkat. Hal ini hal ini
12
akan merilekskan (mengurangi ketegangan) otot dan mendorong
kesembuhan. Akupresur menghalangi sinyal rasa sakit melalui
syaraf spina ke otak (Helena, 2017 :7).
Stimulasi pada titik-titik Akupresur tidak hanya dapat
menghilangkan sumbatan pada jalur meredian, juga dapan
meningkatkan QI (energi vital). (Helena, 2017:8)
2) Teh Jahe
Irisan jahe sebaiknya di campurkan dengan teh. Teh jahe
sangatlah baik untuk mengatasi batuk berdahak dan telah dipercaya
oleh banyak masyrakat di negara-negara Asia. Mengonsumsinya 2
kali dalam sehari akan membantu mengatasi batuk berdahak.
(Kemenkes RI,2015)
3) Madu dan Lada Putih
Lada putih juga memiliki khasiat yang baik. Campurkanlah
lada putih pada teh madu anda maka batuk berdahak bisa anda
atasisecepatnya. Lada putih yang memiliki sensasi panas akan
merangsang dahak menjadi cair dan mengurangi sensasi batuk
karena lendir. (Kemenkes RI,2015)
B. Akupresur
1. Pengertian Akupresur
Akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk jari adalah salah
satu bentuk fisioterapi dengan pemberian pijatan dan stimulasi titik-titik tertentu
13
atau acupoint pada tubuh. Akupresur merupakan penekanan pada titik-titik
penyembuhan menggunakan jari secara bertahap yang merangsang kemampuan
tubuh untuk penyembuhan diri secara alami. Akupresur meemanfaatkan
rangsangan yang diberikan pada titik-titik tertentu untuk mempengaruhi aliran
bioenergi tubuh yang disebut dengan qi. Qi mengalir pada satu meredian atau
saluran, jadi pengobatan Akupresur adalah mengembalikan sistem keseimbangan
(hemoostatis) tutuh yang terwujud dengan adanya aliran Qi yang teratur dan
harmonis dalam meredian sehingga pasien sehat kembali (Setyowati, 2018:1).
Hilangnya penyebab penyakit dan kuatnya Qi dapat mengembalikan
keadaan Ying dan Yang sehingga penyakit bisa sembuh dan orang menjadi sehat
kembali. Terapi Akupresur merupakan pengembangan dari terapi akupunktur
sehingga pada prinsipnya sama, yang membedakan pada titik akupunktur yaitu
terapi Akupresur menggunakan jari tangan sedangkan terapi akupunktur
menggunakan jarum (Setyowati, 2018:1).
Akupresur atau akupunktur tanpa jarum merupakan salah satu metode
pengobatan/ penyehatan dengan melakukan pemijatan/ penekanan jari di
permukaan kulit, dimana pemijatan atau penekanan tersebut akan mengurangi
ketegangan, meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang kekuatan energi tubuh
untuk menyembuhkan atau menyehatkan. Akupresur merupakan metode yang
efektif terutama untuk terapi diri sendiri, menghilangkan ketegangan otot maupun
tekanan stress dan mengurangi keluhan gangguan-gangguan tertentu (Helena,
2017:7).
14
2. Konsep Dasar Yin Yang
Dasar teori filsafah pemikiran dalam pengobatan Cina (TCM) adalah Teori
Yin Yang dan Lima Unsur (Wu sing). Teori Yin Yang, Wu Sing dalam ilmu
kedokteran tiongkok digunakan dalam berbagai bidang seperti: fisiologi, patologi,
etiologi, analisis dan diagnosa penyakit, dan pengobatan. Teori Yin Yang
menyatakan bahwa segala sesuatu yang berada dalam alam semesta dibentuk,
dilahirkan, bergerak, berkembang dan berubah karena dorongan atau bimbingan
dari dua aspek yang berlawanan yaitu aspek yin dan aspek yang. Dalam ilmu
kedokteran konvensional, tubuh dalam kondisi sehat apabila berada atau tercapai
keseimbangan (homeostatis). Demikian pula dengan dalam teori Yin dan Yang,
tubuh dalam kondisi sehat apabila antara Yin dan Yang dalam keadaan seimbang.
Apabila terjadi ketidakseimbangan keduanya maka akan terjadi gangguan atau
penyakit.(Rajin, 2014:39)
Teori Yin Yang memandang tubuh manusia sebagai kesatuan organ.
Seluruh bagian tubuh, jaringan dan struktur saling berhubungan sebagai satu
kesatuan yang terorganisir. Namun berdasarkan prinsip Yin Yang, bagian tubuh
tersebut menunjukan hubungan antara Yin dan Yang. Misalnya tubuh bagian atas
digolongkan dalam Yang, sedangkan tubuh bagian bawah digolongkan pada Yin
(Rajin, 2014:35-36)
3. Manfaat Akupresur
Akupresur tidak hanya efektif untuk mengobati berbagai macam penyakit,
tetapi juga bermanfaat untuk mencegah penyakit, menjaga kesehatan dan
memperpanjang usia. Selain itu aman dan mudah, tidak menyebabkan sakit, dan
15
dapat diterapkan tampa memandang jenis kelamin dan usia. Akupresur bermanfaat
untuk mencegah penyaki, menyembuhkan penyakit, rehabilitasi (pemulihan), dan
peningkatan daya tahan tubuh. Akupresur juga bermanfaat menghilangka nyeri
dan gejala-gejala pada berbagai penyakit, seperti menurunkan Low Back Pain
(LBP) (Setyowati, 2018:3).
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari Akupresur ini, diantaranya :
a. Selain untuk melancarkan aliran Chi (energi) dalam tubuh, Akupresur juga
dapat melancarkan sirkulasi darah yang terdapat dalam tubuh. Jika sirkulasi
kedua cairan ini lancar maka tubuh menjadi sehat dan tidak mudah terserang
penyakit.
b. Akupresur dapat menghilangkan ketegangan ketegangan yang terjadi pada
otot. Dengan begitu, Akupresur dapat memberikan relaksasi pada pasien.
Dengan kondisi ini badan yang relaks maka pikiran akan kembali positif
sehingga Chi dapat mengalir dengan lancar dengan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh untuk keseimbangan Yin dan Yang.
c. Menyempurnakan sistem kerja pada saraf sehingga kinerja organ tubuh baik
motorik maupun sensorik menjadi lebih baik. Dengan begitu, kita dapat
menjalankan berbagai aktifitas denga benar. Tidak ada gangguan yang
menyebabkan terhambatnya aktifitas kita sehari-hari.
d. Meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga menjadi tidak mudah sakit.
Perubahan cuaca yang cepat bahkan cuaca buruk tidak membuat badan mudah
sakit. Virus atau bakteri dapat segera dihalau dengan antibody yang baik
dalam tubuh kita.
16
4. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Tindakan
Menurut Hartono (2012), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemijatan Akupresur, antara lain :
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan sagatlah penting karena hal
tersebut dilakukan dengan tujuan mencegah penularan penyakit antara terapis dan
pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukann pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal
nafas, dan penyakit pada saraf otak misalnya stroke, pacah pembuluh darah, dan
cidera otak. Apabila menemukan gejala demikian segera rujuk kerumah sakit
karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapat
pengobatan yang lebih baik.
5. Cara Melakukan Akupresur
Dalam teknik dasar Akupresur, manipulasi sangat penting dalam pemijatan
akupoint. Gerakan yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan pijat
Akupresur. Siapapun yang berlatih memijat, haruslah belajar dengan tekun dan
menguasai berbagai gerakan. Gerakan harus terus menerus, kuat, merata, dan
17
lembut, sehingga dapat “meresap”. Cara memijat atau merangsang titik akupoint,
dengan menggunakan anggota tubuh, jari tangan, telapak tangan, dan siku.
Sebelum melakukan pemijatan, terlebih dahulu menentukan lokasi pemijatan yang
benar dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan (kemenkes,2014). Yaitu
sebagian berikut :
a. Menggunakan patokan anatomi tubuh berupa tonjolan pulang, batas rambut
dan lipatan kulit.
b. Menggunakan ukuran cun tulang. Berbagai regio tubuh di bagi menjadi bagian
yang sama yang disebut cun tulang, seperti jarak lipat siku kelipatan
pergelangan tangan sama dengan 12 cun tulang, bagian bawah tempurung
lutut ke tojolan tumit kaki bagian luar sama dengan 16 cun tulang. Jarak antara
garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan tepi tulang belikat bagian dalam
sama dengan 3 cun tulang.
c. Menggunakan cun jari
1) Lebar ruas sendi ibu jari sama dengan 1cun
Gambar 1
Pengukuran Cun Jari
18
2) Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang didapatkan sama
dengan 3 cun
Gambar 2
Pengukuran Cun Jari
Lama dan banyaknya pijatan dibagi menjadi :
a) Pijatan Yang atau pijatan sedasi untuk menguatkan untuk kasus
penyakit dingin, lemah, pucat/lesu, maka pijatan dapat dilakukan
dengan dilakukan dengan berlawanan jarum jam sebanyak 40-60
putaran, tekanan yang diberikan sedang hingga kuat.
b) Pemijatan Yin atau pijatan tonifikasi untuk kasus penyakit panas, kuat,
muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan searah jarum
jam sebanyak 30 putaran, tekanan yang diberikan sedang tidak kuat.
19
6. Klasifikasi Gerakan Dasar Akupresur
a. Effleurage
Gambar 3
Effleurage
Berasal dari bahasa Prancis, effeleur yang artinya menyentuh
dengan ringan. Effleurage adalah manipulasi pada jaringan luar
dimana tangan meluncur pada permukaan jaringan
Effleurage biasanya digunakan untuk pengaplikasian minyak
pijat untuk gerakan pemanasan
b. Petrisage
Gambar 4
Petrisage
Petrisage berasal dari bahasa Prancis, Patrir yang artinya
meremas. Gerakan ini merupakan gerakan tersulit bagi terapis yang
20
baru belajar, karena gerakan ini menggunakan “area C” tangan yaitu
(antara jempol tangan dan jari telunjuk). Sebagai pusat tekanan utama.
Petrisage merupakan gerakan lanjutan dari effelurage dalam
pemanasan jaringan otot. Efek yang ditimbulkan oleh gerakan ini
adalah akan memompa pembuluh darah dan pembuluh kapiler
sehingga meningkatkan aliran darah dan kondisi jaringan.
c. Friction
Gambar 5
Friction
Berasal dari bahasa latin, fricio yang artinya menggosok.
Merupakan manipulasi lokal yang diaplikasikan menggunakan jempol
atau jari, tapi dapat juga dengan menggunakan pangkal telapak tangan
dan siku. Gerakan friction ditandai dengan “dalam” nya tekanan,
lambat, irama yang konstsn dan durasi cepat. Efek yang ditimbulkan
oleh gerakan friction adalah meningkatkan sirkulasi pada area yang
dipijat dan meningkatkan pasokan nutrisi sehingga meningkatkan
fungsi dan kerja area tersebut.
21
d. Taponemen
Gambar 6
Taponemen
Taponemen berasal dari bahasa Prancis Kuno yang artinya
tepukan ringan. Dengan menggunakan kepalan tangan dengan posisi
cembung. Tangan langsung diarahkan ke badan klien secara
bergantian. Gerakan ini menimbulkan “gelombang” aktifitas pada
jaringan yang bertujuan merileksasi otot, membangunkan syaraf dan
tidak diaplikasikan pada daerah ginjal dan tulang yang dekat
permukaan kulit.
e. Vibration
Gambar 7
Vibration
22
Berasal dari bahasa latin yang artinya menggetarkan.
Diaplikasikan dengan dua tangan dan secara cepat melakukan gerakan
menggoyang ke depan ke belekang.
Gerakan ini bertujuan meningkatkan sirkulasi pada otot dan
menstimulasi jaringan syaraf. (Dewi dkk, 2017:46-49)
7. Akupresur Batuk Pilek
Batuk pilek menurut teori organ medis Cina adalah sebuah fenomena
organ dimana Qi pada paru-paru melemah dan pathogen dingin menyerang yang
mengakibatkan gejala seperti hidung tersumbat, keluar ingus dari hidung dan
gejala seperti sesak nafas. (Dewi dkk, 2017:33)
Teori organ medis Cina proses yang terjadi di paru-paru kita tidak hanya
pernafasan tetapi di dalam paru paru terjadi perpaduan diantaraya adalah zhong
chi (chi dari udara), dan wei chi (chi pertahanan tubuh) menjadi chi yang baru
(zhen chi).
Chi merupakan panglima dari darah. Apabila sirkulasi chi lancar maka
sirkulasi darah juga lancar, sehingga penyakit saluran pernafasan seperti asma,
radang tenggorokan dan batuk pilek akan mengganggu sirkulasi darah pula.
Gangguan pada paru-paru sering terjadi pada saat perubahan cuaca karena melalui
hidung paru-paru berhubungan dengan alam semesta sehingga akan mudah
terkena dampak langsung dari perubahan cuaca.(Hartono, 2012 :28)
23
8. Lokasi Titik-Titik Akupresur Terhadap Batuk Pilek
Cara kerja Akupresur ini sendiri cukup mudah dan sederhana karena tidak
memerlukan bantuan jarum akupuntur. Cukup dengan menekan pada titik-titik
tertentu selama 5-10 menit dan dilakukan setiap pagi, siang dan malam hari,
sesuai dengan tujuan supaya penyembuhan batuk pilek menjadi lebih cepat.
a. LI 4 : He Gu
Lokasinya pertengahan sisi radial tulang metacarpal II dan bagian atas
manus (dorsum manus) kegunaanya adalah saat menekan titik secara sedasi
sebanyak 40-60 pijatan berlawanan dengan jarum jam maka tubuh akan
mengeluarkan panas luar, mengusir angin, mengatasi sekret di hidung sehingga
meringankan gejala pilek dan hidung tersumbat.
Gambar 8 Titik Li 4
Sumber : Hartono (2012)
b. LI 20 : Ying xiang
Lokasinya pada kerutan sulcus naso labialis atau 0,5 cun setinggi dasar
cuping hidung (nastril). Kegunaanya adalah saat menekan titik ini secara sedasi
sebanyak 40-60 pijatan berlawanan dengan jarum jam maka sekret di hidung
akan lebih mudah keluar, dan menghilangkan angin.
24
Gambar 9 Titik Li 20
Sumber : Hartono (2012)
c. ST 40 : Feng Long
Lokasinya 8 cun dibawah tempurung lutut. Kegunaanya adalah saat
menekan titik secara sedasi sebanyak 40-60 kali pijatan secara berlawanan maka
lendir di tenggorokan akan mudah keluar sehingga melonggarkan tenggorokan
dan mengurangi dahak.
Gambar 10 Titik ST 40
Sumber : Hartono (2012)
25
C. Pengaruh Akupresur Terhadap Lamanya Batuk Pilek
1. Balita
Pengertian balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas 1 tahun
atau lebih popuer dengan pengertian usia anak di bawah 5 tahun (Muaris, 2006
:4).
2. Lamanya Batuk Pilek
a. Batuk pilek ringan : Bila timbul batuk tidak mengganggu tidur, dahak
encer, ingus encer berwarna bening, mata berair, panas tak begitu
tinggi atau tidak lebih dari 380
c. Batuk pilek ini berlangsung selama 5
-6 hari. (Ngastiyah, 1997: 12)
b. Batuk pilek sedang : Dahak kental berwarna kuning kehijauan, ingus
kental berwarna kehijauan, panas tinggi lebih dari 380c, tenggorokan
sakit pada saat menelan.
c. Batuk pilek berat: Panas tinggi di sertai sesak napas ngorok, stridor,
kadang-kadang disertai penurunan kesadaran ( contoh: pneumonia).
(Departement kesehatan RI, 1998)
3. Pengaruh Akupresur Terhadap Lamanya Batuk Pilek
Batuk pilek menurut teori Yin Yang dikarenakan terjadinya disharmoni Yin
Yang dan konflik antara Qi pathogen dan Qi antipathogen. Qi pathogen (xie Qi)
berhubungan dengan bermacam-macam penyakit. Terjadinya penyakit karena
kelemahan Qi antipathogen dan adanya Qi pathogen. Qi pathogen tidak bisa
menyerang tubuh bila antipathogen kuat. (Rajin, 2014:101)
26
Batuk pilek sendiri dapat disebabkan karena adanya gangguan pada organ
paru yaitu gangguan Qi dan Gangguan Yin paru-paru. Gangguan Yin paru dapat
disebabkan oleh panas dan kering serta api dalam paru-paru yang memunculkan
gejala seperti batuk, hidung tersumbat dan tenggorokan kering. (Rajin, 2014:112)
Pijatan Akupresur disepanjang meredian taiyin tangan paru-paru dapat
mengatasi batuk pilek, dikarenakan disepanjang meredian taiyin tangan paru
terdapat titik-titik dimana xue (darah) yang mengalir akan diangkut ke permukaan
tubuh. Dimana fungsi dari meredian taiyin paru-paru sendiri adalah
mengoptimalkan penyebaran xue (darah) dan mendistribusikanya ke seluruh
tubuh. Dimana pada saat pemijatan terciptalah sensasi rasa (nyaman, pegal, panas,
gatal, kesemutan, dan sebagainya). Apabila pemijatan dilakukan dengan benar
maka sirkulasi chi (energi) dan xue (darah) menjadi lancar, selain itu pijatan
Akupresur dapat merangsang keluarnya hormon endomorfin (hormon sejenis
morfin yang dihasilakan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang). Pijatan
Akupresur yang dilakukan dengan benar pada titik titik batuk pilek akan membuat
relaksasi otot, termasuk organ paru pun ikut menjadi releksasi dan pendistribusian
darah menjadi lebih lancar, sehingga kebutuhan oksigen pun menjadi optimal dan
mengurangi produksi sekret yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
penurunan batuk pilek. (Hartono, 2012:63)
Hasil penelitian pengaruh Akupresur terhadap penurunan lamanya batuk
pilek yang dilakukan oleh Sin Heo Dkk ( 2015) di klinik pengobatan Oriental dan
rumah sakit kovalen di Korea Selatan, didapatkan hasil uji statistik dengan
menggunakan desain Quasy experiment dengan rancangan pretest - posttest with
27
control group design yaitu nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 yang artinya lebih
kecil dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh Akupresur terhadap
penurunan lamanya batuk pilek.
D. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah hubungan antara konsep konsep yang ingin diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoadmodjo, 2012:82).
Kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sumber : Arifianto (2018) : Helena (2017)
Gambar 11 Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan formulasi atau simplikasi dari
kerangka teori atau teori teori yang mendukung penelitian tersebut yaitu terdiri
dari variabel- variabel serta hubungan variabel yang satu dengan yang lainya
Metode pengobatan Batuk Pilek
1. Metode Farmakologi
a. Dekongestan
b. Antihistamin
c. Analgesik
2. Metode non farmakologi
a. Teh Jahe
b. Madu dan Lada Putih
c. Akupresure
Lamanya Batuk Pilek Pada
Balita
28
(Notoadmodjo, 2012:83). Berdasarkan uraian di atas, peneliti membuat
kerangka konsep penelitian pengaruh Akupresur terhadap lamanya batuk pilek
pada balita :
Variabel independen Variabel dependen
Gambar 12
Kerangka Konsep
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu, mislnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan pendapatan, penyakit dan sebagainya. Variabel penelitian terdiri dari
variabel dependen dan variabel independen. Sedangkan, variabel independen
adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen
(Notoadmodjo, 2012:103).
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah lamanya batuk pilek pada
balita. (Notoadmodjo, 2012:104)
Akupresur
Lamanya batuk pilek
pada balita
29
2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel penyebab atau pengaruh dimana
dalam penelitian ini adalah Akupresur. (Notoadmodjo, 2012:104)
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah, tetapi yang
kebenarannya belum terujikan secara empirik. Dengan kata lain hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenaran jawaban
ini akan dibuktikan secara empirik dengan penelitian yang akan dilakukan.
(Pratiknya, 2003:30)
Adapun hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah “Ada
pengaruh Akupresur terhadap lamanya batuk pilek pada balita di Puskesmas
Margorejo Metro Selatan ”.
H. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi
operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau
pengumpulan data (variabel) konsisten antara sumber data responden yang satu
dengan responden yang lain, oleh karena itu untuk mendapatkan kejelasan dalam
penelitian ini maka perlu adanya sebuah definisi operasional. (Notoadmodjo, 2012
:85)
30
Tabel 1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional Alat Cara Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
1 Lamanya
hari batuk
pilek pada
balita
Waktu untuk
penyembuhan
batuk pilek mulai
hari pertama
keluhan sampai
hari ke 6.
Penentuan
diagnosa
berdasarkan
pemeriksan
petugas
puskesmas.
Checklist Wawancara - Lama
berlangsungnya
gejala btuk
pilek selama
5-6 hri.
Ratio
2 Akupresur pijatan pada titik-
titik Li4,LI
20,ST40 pada
tubuh yang
bertujuan
menyembuhkan
batuk pilek
dilakukan pada
pagi, siang dan
malam hari
selama 5-10
menit.
Kuisioner,
Checklist
Wawancara
& observasi
- Dilakukan
pemijatan
Akupresur
Nominal