Upload
leo3000ad
View
58
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
barotrauma
Citation preview
BAROTRAUMA
BAROTRAUMA1DEFINISI
Barotrauma Kerusakan jaringan dan sequelenya, terjadi akibat perbedaan antara tekanan udara di dlm rongga udara fisiologis dlm tubuh dengan tekanan udara disekitarnya.
Barotrauma sering pd penerbangan & penyelaman(scuba)2Rongga FisiologisPada tubuh terdapat rongga fisiologis yang di dalamnya terdapat udara.
Rongga tubuh :- Rongga sinus paranasalis- Rongga telinga tengah- Rongga sal.pernafasan- Rongga sal.pencernaan3PATOFISIOLOGIBarotrauma dapat terjadi pd waktu seorang turun (descent) maupun naik (ascent). Semua berkaitan dgn Hukum Boyle dlm dunia fisika.Berdasarkan patogenesisnya dibedakan menjadi :1. Barotrauma waktu turun (descent)2. Barotrauma waktu naik (ascent)
4Hukum BoyleTrauma akibat perubahan tekanan, di jelaskan melalui Hukum Boyle.Volume Gas Berbanding Terbalik dengan TekananAtau P1 x V1 = P2 x V2
P1 = Tekanan mula-mulaP2= Tekanan setelah perubahan tekanan lingkunganV1= Volume mula-mulaV2= Volume setelah perubahan tekanan lingkungan
Tekanan = Volume Tekanan = Volume
5Hukum Newton :
Tekanan berbanding lurus dengan kedalaman penyelaman
Tekanan udara pd kedalaman tertentu dibawah air :KedalamanTekanan udaraVol Gas0 ft1 atm1 L33 ft ~ 10m2 atm0,50 L66 ft ~ 20m3 atm0,33 L
6P1 x V1 = P2 x V2Normal1 x 10 (misal)= 2 x 5
Kegagalan1 x 10 2 x 10Equalisasi
AwalMenyelam7Kondisi untuk terjadinya barotraumaGas filled space (Udara yang mengisi ruang)Rigid Wall (Dinding yang kaku)Ambient pressure change (perubahan tekanan sekitar)Vascular ( pembuluh darah )Encloseed Space (ruang tertutup)
8BAROTRAUMA PENYELAMANBerdasarkan patogenesisnya dibedakan:Barotrauma saat turun (descent)Barotrauma saat naik (ascent)9Barotrauma Saat Turun (Descent) (menyelam)Jika equalisasi gagal saat penyelam turun Tekanan dalam rongga fisiologis jadi relatif negatifKerusakan jaringan lunak dalam rongga Dapat terjadi : kongesti vaskuler, odema mukosa, transudasi cairan tubuh hingga perdarahan ke dalam rongga fisiologis tubuh
10
11Barotrauma Saat Naik (Ascent) (naik ke permukaan)Penurunan tekanan Volume meningkatNormalnya udara disalurkan keluar dari rongga melalui saluran-saluranJika ada obtruksi udara terperangkap dalam rongga tubuhNyeri mendadak, Vertigo, Tinnitus/tuli ringan.
12Barotrauma Pada Telinga LuarAuris eksterna berhubungan dengan lingkungan sekitar.Saat descent air masuk ke dalam MAE.Jika ada sumbatan di MAE air masuk, udara terperangkap di meatus acusticus externa & tidak dapat menyamakan tekanan. Akibatnya : MT tertarik ke lateral.
Gejala : Nyeri Sampai Perdarahan telinga
13
Space14Terapi:Usahakan meatus acusticus ext keringBersihkan dgn HO Edukasi:Penderita dilarang menyelam s/d pulih, kalau bisa menghindari menyelam.
Pencegahan : Jaga kebersihan canalis acusticus eksternusJangan memakai ear plug saat menyelam
15Barotrauma Pada Telinga TengahLebih banyak terjadi saat descent, pada kedalaman 10m pertama.MT memisahkan cavum timpani dgn auris ext, cavum timpani berhubungan dgn lingkungan sekitar melalui tuba Eustachii.Normal: Tuba Eustachii merupakan saluran untuk equalisasi tek.udara dalam cavum timpani dgn tek.sekeliling.Equalisasi auris media saat descent lebih sulit drpd saat ascentJika ada sumbatan di tuba equalisasi gagal tekanan relatif negatif di cavum timpaniAkibatnya : kongesti atau odema mukosa sampai perdarahan cavum timpani. MT tertarik ke medialJika descent diteruskan ruptur MT
16
17GejalaNyeri yang bervariasi intensitasnya, jika ruptur MT, nyeri berkurang
Epistaksis akibat perdarahan cavum timpani yang terdorong keluar saat ascent
Telinga buntu/tuli konduksi ringan.
Vertigo jika air masuk cavum timpani akibat ruptur.18Kelainan Membran Tympani Pd pemeriksaan OtoskopDerajat 0 : Keluhan tanpa gejala pada MTDerajat I : Perdarahan sedikit di manubrum maleusDerajat II : Perdarahan sedang di MTDerajat III : Perdarahan luas dalam MTDerajat IV : MT bombans, tampak biru gelap (karena darah dlm MT)Derajat V : Perforasi MT
19
20Terapi:Istirahat (dilarang menyelam)Dekongestan atau antihistamin peroral atau topikalAntibiotik pada kasus perdarahan atau perforasi Membran tymphani
Pencegahan :Dilakukan otoskopi Membran tymphani sebelum menyelamManuver valsavaJangan menyelam jika terjadi kongesti hidung
21Barotrauma Pd Telinga DalamAda 2 Teori ExplosionTekanan meningkat sehingga MT terdorong ke cavum timpani. Akibatnya foot plate stapes terdorong menekan perilymph dan foramen rotundumMerupakan komplikasi barotrauma auris media, karena manuver valsava yg dipaksakan.ImplosionAdanya tekanan negatif pada cairan di koklea sehingga menyebabkan tertariknya round window kedalam.
22
23
24
25GejalaPerasaan buntu (blokade)Ketulian tipe sensorisTinnitusGejala gangguan vestibuler seperti vertigo, disorientasi
TerapiDilarang menyelamOperasi rekonstruksi foramen rotundumSimptomatik
PencegahanDilarang menyelam bila manuver valsava di permukaan menimbulkan vertigoJika merasakan vertigo saat descent, jangan dipaksakan turun
26BAROTRAUMA SINUS PARANASALISTimbul bila ada sumbatan pada saluran/ostium sinus.
Sumbatan bisa oleh karena :1. Sinusitis dengan hipertrofi mukosa2. Rhinitis3. Polip nasi 4. Infeksi virus pada saluran nafas atas
27Barotrauma sinus saat Descent(saat menyelam)Gejala KlinisNyeri daerah sinus waktu turunEpistaksis karena kontraksi udara dalam sinus saat tekanan meningkat
Pemeriksaan RadiologisPenebalan mukosa (paling sering)Penebalan mukosa disertai kesuraman dalam sinusAir fluid level
28TerapiPengobatan faktor predisposisiDekongestan nasalAntibiotika (bila diperlukan)Drainage (bila diperlukan)
PencegahanDilarang menyelam bila ada ISPA, sinusitis, atau kelainan anatomi rongga hidungJangan descent terlalu cepat29Barotrauma sinus saat Ascent(saat naik ke permukaan)Udara masuk sinus waktu descent lancar, tapi udara keluar sinuswaktu ascent terganggu, sehingga terjadi peningkatan tekanan dalam sinus
GejalaRasa penuh atau nyeri daerah sinus waktu naikEpistaksis
PengobatanUmumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus
PencegahanNaik ke permukaan tidak boleh terlalu cepat
30TERIMA KASIH
31